3
Sebuah triple-effect forced-circulation evaporator mengubah konsentrasi larutan Sodium Hidroksida dari
5% menjadi 40% . Feed masuk pada temperatur 200F dan 50.000 larutan NaOH lb / jam. Steam panas yg
tersedia 5 atm ruang evaporator pada effect ketiga dipertahankan vacum 20 in (didasarkan 30 in Hg
tekanan atmosferik). Diketahui U1 = 800, U2 = 600, dan U3 = 500, digunakan forward feed dalam sistem
ini. Kehilangan radiasi dapat diabaikan. Kondensat bisa diasumsikan meninggalkan evaporator pada
temperatur jenuhnya. Berapakah luas pemanas (A) yang harus digunakan (semua effect mempunyai A
yang sama) dan berapakah konsumsi steam-nya (S)?
Penyelesaian
F = 50.000 lb/jam
XF = 0,05
TF = 200F
hF = 161 Btu/lbm
V1
TV1
Hv1
V2
TV2
Hv2
V3
TV3
Hv3
2III
161F
HS = 1159 Btu/lbm
TS = 306F
P = 5 atm
TC1 = 306F
hC1
L1 = F V1
TL1 =
XL1 =
hL1 =
L1 = V1 V2
TL2 =
XL2 =
hL2 =
TC2
hC2
TC3
hC3
L3 =6250 lb/jam
TL3 = 211F
XL3 = 0,4
hL3 = 190 Btu/lbm
Diketahui data :
tS = 306F xF = 0,05
tF = 200F x3 = 0,40
hF= 161 Btu/lb (dari grafik Enthalpi Konsentrasi untuk NaOH)
h3= 183 Btu/lb
tl3 = 210F
1. Dari steam table
Hs= 1.181 Btu/lb (laten heat = 905 Btu/lb)
TBW III = 161F (untuk tekanan 20 in 4,9 psia)
2. Mencari berat F, L3 , dan Vtotal :
F = 50.000 lb / jam
Maka Vtotal = V1 + V2 + V3
(Untuk menentukan temperatur drop yang tersedia, dibutuhkan data KTD, dan untuk menentukan
KTD, konsentrasi pada I dan II harus diketahui).
Neraca massa :
F.Xf = L3. X3
L3= 6.250 lb / jam
Maka, Vtotal = 50.000 6.250
= 43.750 lb/hr = V1 + V2 + V3
Asumsi awal :
V1, V2 dan V3 mendekati sama tetapi dengan sedikit perbedaan karena beda tekanan sehingga
anggapan di tebak sebagai berikut :
V1 = 12.500 lb / jam
V2 = 15.000 lb / jam
Vtotal = 43.750 lb/hr
V3 = 16.250 lb / jam
3. Lalu dari langkah pertama sampai langkah keempat di buat tabel dari perhitungan neraca massa pada
tiap effect tersebut. Tabel 4.1 menyatakan hasil dari langkah tersebut.
F : 50.000
V1 : 12.500
I
II
II
I
XF = 0,05
F . XF =
L1 . XL1
L1 : 37.500 XL1 =
0,07
V2 :
F . XF =
15.000
L2 . XL2
L2 : 22.500 XL2 =
0,11
V3 :
F . XF =
16.250
L3 . XL3
L3 : 6.250 XL3 = 0,4
TOTAL T
DISTRIBU
SI
T
TBW
(F)
Tlarutan
KTD
TS = 306
270
Asumsi
270
25
Asumsi
230
Asumsi
235
30
Asumsi
161
211
50
35
Asumsi
145
55
90
Keterangan :
-T Total = Ts TBW III
- T-Efektif = T I + T II + T III
Catatan : asumsiTBW I > TBW III
T-larutan didapatkan dari Duhring Line
4. Dari data - data pada Tabel 4.1 diatas lalu dibuat aliran temperatur pada masing - masing effect untuk
mengetahui koreksi temperatur dan menghitung enthalpi aliran pada setiap effect, dengan catatan
bahwa uap keluar tiap effect adalah steam superheated, dimana total enthalpinya dihitung berdasarkan
panas laten pada keadaan jenuh ditambah panas sensibelnya yang menunjukkan adanya kenaikan titik
didih larutan.
Tabel 4.2 Perkiraan koreksi temperatur dan perhitungan enthalpi pada setiap effect
T
S ke
I
T1
T larutan
I
KTD
I
VI ke
II
TBW I
T2
T larutan
II
KTD
II
V2 ke
III
TBW 2
T3
T larutan III
KTD
III
V3 ke Kondensor
TBW 3
F
306
25
281
0
281
30
251
5
246
905
924
Super Heat
Cp T
sp.
0
+ sp
hl
Hv
905
1181
230
0
-
924
-
1174
(Pada 281+ 0)
202
948
950
35
211
50
190
161
1002
23
1025
Catatan :
1) ,Hv dicari dari Steam Table
2) hl dicari dengan Enthalpy Concentration Chart
3) Superheat = Cpx KTD Cp = 0,44 0,53
5. Perhitungan Neraca Panas :
1stEffect
161 F + 905 S = 1.174 V1 + 230 L1 .................... (4.3-1)
2ndEffect
230 L1 + 924 V1 = 1.163 V2 + 202 L2 ................... (4.3-2)
3rdEffect
202 L2 + 950 V2 = 1.140 V3 + 190 L3 ................... (4.3-3)
Dimana,
L1 = F-V1; L2 = F-V1-V2 ; V3 = L3 V1-V2
1163
(Pada 246 +5)
1140
(Pada 161+50)
Asumsi awal
Didapat :
V1 = 14.161 lb/jam
V2 = 14.660 lb/jam
V3 = 14.929 lb/jam
Menghitung jumlah steam
Didapat
S = 18.583 lb/jam
6. Menghitung Luas :
Dari
A 1=
(12.500)
(15.000)
(16.250)
q = U A T
S s
=841 ft 2
U1 T1
A 2=
V 1 ( +sp )1
2
=727 ft
U2 T 2
A 3=
V 2 ( + sp )2
2
=796 ft
U3 T 3
T 1=
A1
x T 1 a wal
Am
T1 + T2 + T3 = 27 + 28 + 35 = 90
(Catatan : Perubahan T ini tidak banyak mempengaruhi KTD)
7. Maka Kondisi data ditabelkan kembali pada Tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Distribusi temperatur dan perhitungan kembali enthalpi tiap effect
T
S ke
I
T1
T larutan
I
KTD
I
VI ke
II
TBW I
T2
T larutan
II
KTD
II
V2 ke
III
TBW 2
T3
T larutan III
KTD
III
F
306
27
279
0
279
28
251
5
246
35
211
50
905
Super Heat
Cp T
sp.
0
228
925
925
1173
(Pada 279 + 0)
202
948
950
190
+ sp
hl
Hv
905
1181
1163
(Pada 246 +5)
V3 ke Kondensor
TBW 3
161
1002
23
1025
1140
Neraca Panas
Dengan cara yang sama pada trial pertama, maka
asumsi awal
dari trial pertama
Didapat :
V1 = 14.353 lb/jam (12.500) V1 = 14.274 lb/jam
V2 = 14.780 lb/jam (15.000) V2 = 14.810 lb/jam
V3 = 14.617 lb/jam (16.250) V3 = 14.666 lb/jam
Menghitung jumlah steam
Didapat
S = 18.689 lb/jam
Menghitung A kembali :
A 1=
S s
U1 T1
A 2=
V 1 ( +sp )1
2
=790 ft
U2 . T 2
A 3=
V 2 ( + sp )2
2
=802 ft
U3 . T 3
= 783 ft2
Langkah 4 :
Kapasitas panas liquid: F : Cp = 4,19 - 2,35 (0,1) = 3,955 kJ/kg.K
L1: Cp = 4,19 - 2,35 (0,136) = 3,869
L2: Cp = 4,19 - 2,35 (0,214) = 3,684
L3: Cp = 4,19 - 2,35 (0,5) = 3,015
Enthalpi uap dan panas laten pengembunan:
Effect 1: HV1=HS2+Cpv( KTD1) = 2.684+ 1,884 (0,36)
=2.685 kJ/kg
S1 = HS1-hS1 = 2.708-508= 2.200 kJ/kg
Effect 2: HV2 = HS3 + Cpv (KTD2) = 2.654 + 1,884 (0,65)
= 2.655 kJ/kg
S2 = HV1-hS2 = 2.685 441 = 2.244 kJ/kg