( DEPOSITORY / AL-WADIAH )
KELOMPOK 5
RISAN (131107160)
SUHARTONO (141310061)
CITRA PERMATASARI (141310322)
RINI (141310581)
PARDI (131310090)
SYARIF MUHAMMAD SYAHRIZAL (131310744)
PENDAHULUAN
BAB II
2 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
PEMBAHASAN
A. Definisi Al-Wadiah
1.1 Secara etimologi
Kata
wadiah
diambil
dari
wadaa
asy-syaia
yang
berarti
1.1 Definisi
Prinsip al-wadiah yad al-amanah merupakan prinsip harta titipan yang
tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi. (Karim, 2004)
1.2 Prinsip al-wadiah yad al-amanah memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a.
b.
c.
1.3 Aplikasi Prinsip al-wadiah yad al-amanah pada masa Rasulullah SAW
dan Sahabat Rasulullah SAW dikenal dengan julukan Al-Amin dipercaya
oleh masyarakat Mekkah menerima simpanan harta. Pada saat terakhir
sebelum Rasul hijrah ke Madinah beliau meminta Ali bin Abi Thalib untuk
mengembalikan semua titipan itu kepada pemiliknya. Dalam konsep
tersebut Rasulullah tidak memanfaatkan harta titipan tersebut.
4 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
arti
pejabat
bank
tidak
boleh
memeriksa/menyaksikan
2.
BANK
MUSTAWDA
( PENYIMPAN
AN )
2.1 Definisi
Prinsip al wadiah yad dhamanah merupakan prinsip harta titipan yang
boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi (Karim, 2004).
5 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
2.2
a. Harta
atau barang
yang
dititipkan
boleh
dimanfaatkan dan
2.4
Tabungan
Simpanan
dana
nasabah
pada
bank
yang
bersifat
titipan
dan
penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk membagi hasilkan
dana titipan tersebut. Meski demikian, bank diperkenankan memberikan
bonus kepada nasabah selama tidak disyaratkan di muka. Dengan kata
lain pemberian bonus merupakan kebijakan bank syariah yang bersifat
sukarela.
Sejalan dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan, bahwa jenis
tabungan yang dibenarkan ada dua, yaitu tabungan yang berdasarkan
prinsip Wadiah dan Mudharabah.
Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadiah:
1. Bersifat simpanan.
2. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan
kesepakatan.
3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah:
1.
2.
Giro wadiah
Merupakan simpanan dana yang bersifat titipan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau dengan
7 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
memberikan
bonus
kepada
nasabah
selama
tidak
disyaratkan di muka.
Sejalan dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang giro, ada 2 jenis giro yang
dibenarkan secara syariah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip Wadiah
dan Mudharabah.
Ketentuan Umum Giro berdasarkan Wadiah:
1.
Bersifat titipan.
2.
3.
2.
2.5
1. Titipan Dana
NASABAH
MUWADD
I
( PENITIP
AN )
4. Beri Bonus
BANK
MUSTAWD
A
( PENYIMP
AN )
2. Pemanfaatan
Dana
3. Bagi Hasil
USERS OF
FUND
( Dunia
Usaha )
mendapatkan bonus, tetapi agar dananya aman. Jadi tidak ada masalah
jika bank syariah tidak membagi bonusnya dan menjadi rezeki nasabah
9 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
10 |
T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
STUDI KASUS
Wadiah adalah titipan murni yang tidak memperoleh bagi hasil yang
diperjanjikan di muka. Umumnya bank syariah memberikan bonus pada
nasabah produk wadiah. Namun bonus tersebut tidak boleh diperjanjikan,
murni inisiatif bank dan merupakan pendapatan bank yang dihibahkan
pada nasabah. Wadiah harus selalu bersifat on-call yang likuid (dapat
diambil sewaktu-waktu).
Cara
transaksi
giro
wadiah
syariah
secara
prinsip
sama
dengan
T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
2.
3.
B. SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini. Tentunya banyak kekurangan
dan
kelemahan
karena
terbatasnya
pengetahuan
kurangnya
12 |
T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman Azwar. 2004. Bank Islam. Analisis Fiqh dan Keuangan.
Jakarta : RajaGrafindo Persada
Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek :
Jakarta : Gema Insani Press
Sabiq, Sayyid. 2010. Fiqh Sunnah. Pena Pundi Aksara : Jakarta
http://niriah.com/konsultasi/finansial/4id8.html
http://www.koperasisyariah.com/praktek-wadiah-zaman-rasulullah/
http://www.bnisyariah.tripod.com/faq.html
http://www.syariahmandiri.co.id/category/edukasi-syariah/
http://ilmuperbankan.blogspot.com/2010/03/penggunaan-layanan-jasabank-safe.html
http://www.perencanakeuangan.com/files/Simp.BagiHasilSyariah.html
13 |
T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V