Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN

( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )
Pembimbing : NENI TRIANA MASARDI, SE, MM

KELOMPOK 5
RISAN (131107160)
SUHARTONO (141310061)
CITRA PERMATASARI (141310322)
RINI (141310581)
PARDI (131310090)
SYARIF MUHAMMAD SYAHRIZAL (131310744)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2016
BAB I
1 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

PENDAHULUAN

Pada prinsipnya, produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga


bagian yaitu : (1) Produk penyaluran dana (financing), (2) Produk
penghimpunan dana (funding), dan (3) Produk yang berkaitan dengan
jasa perbankan kepada nasabah (service). Produk penghimpunan dana
atau titipan digunakan bank syariah dalam memobilisasi dana. Prinsip
yang digunakan dalam produk penghimpunan dana salah satunya adalah
prinsip al-wadiah. Dari persoalan diatas maka kami selaku penulis
mencoba untuk memaparkan lebih rinci terkait pengertian prinsip titipan
atau simpanan dalam definisi secara etimologi dan terminologi. Hukum
Al-Wadiah yang telah diterapkan dalam Alquran, Al Hadits dan Ijma serta
penjelasan-penjelasannya dimana akan di perlihatkan skema al wadiyah
yadh adh Dhamanah dan al Wadiyah Yad al Amanah. Dari kesempatan ini
adalah ada baiknya menggunakan Penyaluran Ekonomi berdasarkan
Prinsip Syariat Islam.

BAB II
2 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

PEMBAHASAN
A. Definisi Al-Wadiah
1.1 Secara etimologi
Kata

wadiah

diambil

dari

wadaa

asy-syaia

yang

berarti

meninggalkan sesuatu. (Sabiq, 2010). Sesuatu yang dititipkan oleh


seseorang kepada orang lain agar dijaganya dinamakan dengan wadiah
karena dia meninggalkannya pada orang yang menerima titipan tersebut.
1.2 Secara terminologi
Al-wadiah merupakan sebuah prinsip titipan murni yang setiap saat
dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. (Antonio, 2001)
B. Hukum Al-wadiah
Menitipkan sesuatu kepada orang lain hukumnya boleh. Dianjurkan
menitipkan sesuatu pada seseorang yang tahu bahwa ia mampu menjaga
harta titipan itu. Orang yang dititipi sesuatu wajib menyimpannya di
tempat penyimpanan yang selayaknya.
Titipan adalah amanat di tangan orang yang dititipi. Dia wajib
mengembalikannya ketika pemiliknya memintanya. Allah SWT berfirman,
.......Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan
hendaklah dia bertaqwa kepada Allah, Rabbnya.....(QS. Al Baqarah 283).
C. Tanggung Jawab Penerima Titipan
Penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kerusakan barang
titipan kecuali apabila ia lalai atau berkhianat. Dalilnya adalah hadist
3 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

Daruquthni bahwa Rasulullah SAW bersabda Tidak ada tanggung jawab


bagi peminjam yang tidak berkhianat dan tidak ada tanggung jawab pula
bagi penerima titipan yang tidak berkhianat.
D. Jenis Al-wadiah
1.

Prinsip al wadiah yad al-amanah

1.1 Definisi
Prinsip al-wadiah yad al-amanah merupakan prinsip harta titipan yang
tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi. (Karim, 2004)
1.2 Prinsip al-wadiah yad al-amanah memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a.

Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan


digunakan oleh penerima titipan.

b.

Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang


bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan
tanpa boleh memanfaatkannya.

c.

Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk


membebankan biaya kepada yang menitipkan.

1.3 Aplikasi Prinsip al-wadiah yad al-amanah pada masa Rasulullah SAW
dan Sahabat Rasulullah SAW dikenal dengan julukan Al-Amin dipercaya
oleh masyarakat Mekkah menerima simpanan harta. Pada saat terakhir
sebelum Rasul hijrah ke Madinah beliau meminta Ali bin Abi Thalib untuk
mengembalikan semua titipan itu kepada pemiliknya. Dalam konsep
tersebut Rasulullah tidak memanfaatkan harta titipan tersebut.
4 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

1.4 Aplikasi Prinsip al-wadiah yad al-amanah dalam Perbankan Syariah


Jasa Safe deposit box
Safe deposit box merupakan kotak penyimpanan harta atau suratsurat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan
ditempatkan dalam ruang yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api
untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya. Safe Deposit Box itu
sendiri adalah suatu sistem pelayanan bank kepada masyarakat dimana
bank menyewakan box dengan ukuran dan jangka waktu tertentu dan
nasabah menyimpan sendiri kunci kotak pengaman tersebut. Kotak
pengaman (Safe Deposit Box) adalah simpanan dalam bentuk tertutup,
dalam

arti

pejabat

bank

tidak

boleh

memeriksa/menyaksikan

wujud/bentuk barang yang disimpan.


1.5 Skema al-wadiah yad al-amanah dalam Perbankan Syariah
1. Titipan Barang
NASABAH
MUWADDI (
PENITIPAN )
2. Bebankan Biaya
Penitipan

2.

BANK
MUSTAWDA
( PENYIMPAN
AN )

Prinsip Al-wadiah yad dhamanah

2.1 Definisi
Prinsip al wadiah yad dhamanah merupakan prinsip harta titipan yang
boleh dimanfaatkan oleh pihak yang dititipi (Karim, 2004).
5 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

2.2

Al-wadiah jenis ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Harta

atau barang

yang

dititipkan

boleh

dimanfaatkan dan

digunakan oleh penerima titipan.


b. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik
atau ditanggung penerima titipan, sedang pemilik dana tidak
dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian.
c. Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk
membebankan biaya kepada yang menitipkan.
2.3

Aplikasi Prinsip Al-wadiah yad dhamanah pada masa Rasulullah

SAW dan Sahabat


Zubair bin Awwam memilih tidak menerima titipan harta. Beliau lebih
suka menerimanya dalam bentuk pinjaman. Dengan mengambil uang
titipan sebagai pinjaman, maka implikasinya beliau mempunyai hak
untuk memanfaatkannya. Dan, jika uang itu dalam bentuk pinjaman
maka Zubair berkewajiban untuk mengembalikannya dengan utuh seperti
semula.

2.4

Aplikasi Prinsip al-wadiah yad dhamanah dalam Perbankan Syariah

Tabungan
Simpanan

dana

nasabah

pada

bank

yang

bersifat

titipan

dan

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dan terhadap titipan tersebut.


Tabungan dengan prinsip Wadiah yad dhamanah mempunyai implikasi
hukum yang sama dengan Qardh (pinjaman yang baik), maka nasabah
6 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk membagi hasilkan
dana titipan tersebut. Meski demikian, bank diperkenankan memberikan
bonus kepada nasabah selama tidak disyaratkan di muka. Dengan kata
lain pemberian bonus merupakan kebijakan bank syariah yang bersifat
sukarela.
Sejalan dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan, bahwa jenis
tabungan yang dibenarkan ada dua, yaitu tabungan yang berdasarkan
prinsip Wadiah dan Mudharabah.
Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Wadiah:
1. Bersifat simpanan.
2. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan
kesepakatan.
3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah:
1.

Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau


pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola
dana.

2.

Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan


dituangkan dalam akad pembukaan rekening.

Giro wadiah
Merupakan simpanan dana yang bersifat titipan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau dengan
7 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

pemindahbukuan. Dalam produk giro dengan prinsip wadiah yad


dhamanah, pihak bank syariah boleh memanfaatkan dana nasabah. Hal
ini berarti bahwa wadiah yad dhamanah juga memiliki hukum yang sama
dengan Qardh. Nasabah penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan
untuk membagi hasilkan dana titipan tersebut. Meski demikian, bank
diperkenankan

memberikan

bonus

kepada

nasabah

selama

tidak

disyaratkan di muka.
Sejalan dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang giro, ada 2 jenis giro yang
dibenarkan secara syariah, yaitu giro yang berdasarkan prinsip Wadiah
dan Mudharabah.
Ketentuan Umum Giro berdasarkan Wadiah:
1.

Bersifat titipan.

2.

Titipan bisa diambil kapan saja (on call).

3.

Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk

pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.


Ketentuan Umum Giro berdasarkan Mudharabah:
1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau
pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola
dana.
2. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
Perbedaan titipan di bank syariah dengan titipan di bank
konvensional :
Titipan di Bank Syariah
8 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

1. Nasabah dapat memilih titipan menggunakan prinsip wadiah atau


mudharabah.
2. Bank Syariah tidak menjanjikan bonus pada titipan. Bonus dapat
diberikan sesuai kondisi keuangan bank syariah.
Titipan di Bank Konvensional
1.

Nasabah tidak diberikan pilihan prinsip titipan atau bagi hasil.

2.

Pada bank konvensional dengan sistem bunga, bank menjanjikan


suatu nilai tertentu (biasanya dinyatakan dalam prosentasi suku
bunga per tahun) untuk nilai uang yang ditabung.

2.5

Skema al-wadiah yad dhamanah dalam perbankan syariah

1. Titipan Dana
NASABAH
MUWADD
I
( PENITIP
AN )

4. Beri Bonus

BANK
MUSTAWD
A
( PENYIMP
AN )
2. Pemanfaatan
Dana

3. Bagi Hasil

USERS OF
FUND
( Dunia
Usaha )

E. Perkembangan Produk Giro dan Tabungan di Bank Syariah


Al-wadiah secara hakekatnya merupakan titipan. Motivasi nasabah
menitipkan dananya di bank syariah

seharusnya bukanlah untuk

mendapatkan bonus, tetapi agar dananya aman. Jadi tidak ada masalah
jika bank syariah tidak membagi bonusnya dan menjadi rezeki nasabah
9 | T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

jika bank syariah membagi bonusnya. Namun, di masa persaingan


industri keuangan yang semakin ketat, ditambah pola pikir nasabah yang
menabung dengan tujuan investasi, seringkali menjadikan bank syariah
sedikit memaksakan diri untuk memberikan bonus agar manfaat bagi
nasabah setara dengan tabungan bank konvensional. Hal ini yang
membuat nasabah menjadi tidak mudah membedakan mana bunga
mana bonus.

10 |

T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

STUDI KASUS
Wadiah adalah titipan murni yang tidak memperoleh bagi hasil yang
diperjanjikan di muka. Umumnya bank syariah memberikan bonus pada
nasabah produk wadiah. Namun bonus tersebut tidak boleh diperjanjikan,
murni inisiatif bank dan merupakan pendapatan bank yang dihibahkan
pada nasabah. Wadiah harus selalu bersifat on-call yang likuid (dapat
diambil sewaktu-waktu).
Cara

transaksi

giro

wadiah

syariah

secara

prinsip

sama

dengan

konvensional, yaitu dengan cek atau pemindah bukuan dengan bilyet


giro. BTN syariah tidak ada bunga, hanya kemungkinan dapat diberikan
bonus, yang sifatnya tidak diperjanjikan dan diberikan atas kebijaksanaan
BTN syariah.
Contoh rekening giro Wadiah :
Tn. Baris memiliki rekening giro wadiah di Bank BTN Syariah dengan
saldo rata-rata pada bulan Mei 2002 adalah Rp 1.000.000,-. Bonus yang
diberikan Bank BTN Syariah kepada nasabah adalah 30% dengan saldo
rata-rata minimal Rp 500.000,-. Diasumsikan total dana giro wadiah di
Bank BTN Syariah adalah Rp 500.000.000,-. Pendapatan Bank BTN
Syariah dari penggunaan giro wadiah adalah Rp 20.000.000,-.
Pertanyaan : Berapa bonus yang diterima oleh Tn. Baris pada
akhir bulan Mei 2002.
Jawab :
Bonus yang diterima Tn. Baris adalah
= Saldo rata-rata x pendapatan bank x 30%
Total dana Bank
= Rp 1.000.000,- x Rp 20.000.000 x
Rp 500.000.000,-(sebelum dipotong pajak)
= Rp. 12.000,11 |

T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.

Al-wadiah merupakan sebuah prinsip titipan murni yang setiap


saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.

2.

Ada 2 jenis al-wadiah yaitu wadiah yad amanah dan wadiah


yad dhamanah.

3.

Contoh aplikasi prinsip wadiah yad amanah di bank syariah


adalah layanan safe deposit box, sementara untuk aplikasi
prinsip wadiah yad dhamanah ada pada tabungan dan giro
wadiah.

B. SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini. Tentunya banyak kekurangan
dan

kelemahan

karena

terbatasnya

pengetahuan

kurangnya

rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan


makalah ini. Dan kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dari kalimat yang kurang jelas dimengerti dan
lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima, kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.

12 |

T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

PRINSIP TITIPAN ATAU SIMPANAN


( DEPOSITORY / AL-WADIAH )

DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman Azwar. 2004. Bank Islam. Analisis Fiqh dan Keuangan.
Jakarta : RajaGrafindo Persada
Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek :
Jakarta : Gema Insani Press
Sabiq, Sayyid. 2010. Fiqh Sunnah. Pena Pundi Aksara : Jakarta
http://niriah.com/konsultasi/finansial/4id8.html
http://www.koperasisyariah.com/praktek-wadiah-zaman-rasulullah/
http://www.bnisyariah.tripod.com/faq.html
http://www.syariahmandiri.co.id/category/edukasi-syariah/
http://ilmuperbankan.blogspot.com/2010/03/penggunaan-layanan-jasabank-safe.html
http://www.perencanakeuangan.com/files/Simp.BagiHasilSyariah.html

13 |

T UG A S : BA NK SYAR I A H
Oleh KELOMPOK V

Anda mungkin juga menyukai