a. Allah Swt. memerintahkan kepada rasul-Nya (Nabi Muhammad saw.) agar beliau
mengatakan kepada kaum muslimin yg mau bertobat dan membersihkan diri dari dosa
dg cara bersedekah dan mengeluarkan zakat, serta agar mereka melakukan amal saleh
sebanyak
mungkin.
lainnya
akan
melihat
dan
menilai
amal
tersebut.
atas
amal
yg
telah
mereka
perbuat
selama
hidup
di
dunia.
d. peringatan keras terhadap orang yg menyalahi perintah agama bahwa amal mereka itu
pun nantinya akan di perlihatkan pula kepada rasul dan kaum muslimin lainnya kelah di
hari kiamat.
Artinya :
Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan
bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui,
Isi kandungan dan assabun nuzulnya :
Pengakuan kaum musyrik bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah Al Khaliq (Maha
Pencipta), akan tetapi anehnya mereka malah menyembah selain-Nya, dan ancaman
untuk mereka dengan kehinaan di akhirat
Maksudnya menurut keadaan kamu yang kamu ridhai untuk dirimu, seperti menyemba
sesuatu yang tidak berhak diibadahi dan tidak berkuasa apa-apa.
Yakni mengerjakan apa yang aku serukan kepadamu, yaitu mengikhlaskan ibadah
kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala saja.
Surah At-Taubah
at-Taubah
Pengampunan
Nama lain
Bara'ah
(Berlepas
Diri)
Al-Mukshziyah
(Melepaskan)
Al-Fadikhah
(Menyingkap)
Al-Muqasyqisyah (Melepaskan)[1]
Klasifikasi
Madaniyah
Surah ke
Juz
Juz
10
(ayat
1-93)
129 ayat
Surah At-Taubah ayat 33 buatan Dinasti Abbasiyah dari Timur Dekat dan Afrika Utara.
Surah At-Taubah (bahasa Arab: , at-Tawbah, "Pengampunan") adalah surah ke-9
dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 129 ayat.
Dinamakan At-Taubah yang berarti "Pengampunan" karena kata At-Taubah berulang kali
disebut dalam surah ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas
diri.Berlepas diri disini maksudnya adalah pernyataan pemutusan perhubungan,
disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian
damai dengan kaum musyrikin.
Berbeda dengan surah-surah yang lain maka pada permulaan surat ini tidak terdapat
ucapan basmalah, karena surah ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap
kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan
basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah.
Surah ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk
yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib pada
musim haji tahun itu juga.
Pokok-Pokok Isi
Keimanan
o
Hukum-hukum
o
Jizyah
Kisah-kisah
o
Nabi Muhammad s.a.w. dengan Abu Bakar r.a. di suatu gua di bukit Tsur
ketika hijrah
Perang Tabuk.
Lain-lain
o
Surah Az-Zumar
az-Zumar
Informasi
Arti
Rombongan-Rombongan
Nama lain
al-Guraf (Kamar-Kamar)
Klasifikasi
Makkiyah
Surah ke
39
Juz
Juz
23
(ayat
1-31)
8 ruku
Jumlah ayat
75 ayat
Surah Az-Zumar (Arab: , "Rombongan-Rombongan") adalah surah ke-39 dalam alQur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 75 ayat. Dinamakan Az-Zumar
yang berarti Rombongan-Rombongan karena kata Az-Zumar yang terdapat pada ayat 71
dan 73 pada surah ini. Dalam ayat-ayat tersebut diterangkan keadaan manusia di hari
kiamat setelah mereka dihisab, di waktu itu mereka terbagi atas dua rombongan; satu
rombongan dibawa ke neraka dan satu rombongan lagi dibawa ke surga. Masing- masing
rombongan memperoleh balasan dari apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu. Surah
ini dinamakan juga Al-Ghuraf yang berarti Kamar-Kamar karena kata Ghuraf yang
terdapat pada ayat 20, dimana diterangkan keadaan kamar-kamar dalam surga yang
diperoleh orang-orang yang bertakwa.
Pokok-Pokok Isi
Keimanan
Kisah-kisah
Perintah memurnikan ketaatan kepada Allah; larangan berputus asa terhadap rahmat
Allah.
Lain-lain
Tabiat orang-orang musyrik dalam keadaan senang dan susah; perumpamaan dalam Al
Quran dan faedahnya; kedahsyatan hari kiamat; air muka orang musyrik dan air muka
orang mukmin pada hari kiamat; janji Allah mengampuni orang-orang yang bersalah bila
mereka bertaubat.
Pelajaran dari surat ini
Dari surah Az-Zumar dapat diambil pelajaran sebagai berikut:
1. Al-Quran adalah petunjuk yang paling sempurna bagi manusia.
2. Setiap makhluk akan mati dan di akhirat akan dihisab tentang amalan-amalannya.
3. Sekalipun manusia itu banyak dosanya, dilarang berputus-asa terhadap rahmat
Allah.