Menimbang
Mengingat
a.
b.
c.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam butir a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Toto
Kabila.
1.
2.
3.
4.
Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269/MENKES/Per/111/2008 Tentang Rekam
Medis.
5.
6.
7.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
117/Menkes/Per/VI/201 tentang Sistim Informasi Rumah
Sakit.
8.
9.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
Ditetapkan di
Pada tanggal
: Tilongkabila
:
Direktur,
Lampiran
10. Dokter yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD/ACLS dan BLS
yang masih berlaku.
11. Pada setiap shiff jaga salah satu perawat yang bertugas harus memiliki sertifikat
PPGD/ACLS yang masih berlaku sebagai penanggung jawab shiff.
12. Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu tersedia.
13. Dalam pelaksanaan pelayanan Gawat Darurat :
a. Instalasi Gawat Darurat(IGD) mempunyai area yang dapat di gunakan untuk
penanganan korban massal akibat bencana.
b. mempunyai kerja sama dengan sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan di
sekitarnya dalam menghadapi musibah massal/bencana yang terjadi di
daerah wilayah Kabupaten Bone Bolango (Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu Bencana).
14. Instalasi Gawat Darurat(IGD) memiliki sarana penunjang pelayanan sbb :
a. penunjang medis
Radiologi,Laboratorium,Farmasi,Unit Transfusi Darah
b. penunjang non medis
komunikasi khusus(telepon/aiphone) dan ambulance
15. Memiliki Sumber Daya Manusia(SDM)yang terampil dalam penanggulangan
penderita gawat darurat.
16. Penanganan pasien tidak akut dan tidak gawat yang datang ke IGD di luar jam
kerja tetap di berikan pelayanan sesuai dengan kondisinya.
17. Setiap pasien yang datang ke IGD di lakukan triage untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
18. Triage di IGD di lakukan oleh dokter jaga IGD atau perawat penanggung jawab
shiift.
19. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostik/terapi/spesimen yang
tidak tersedia di RSUD Toto dapat di lakukan rujukan ke rumah sakit lain
termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat inap yang di
indikasikan karena penyakitnya.
20. Setiap petugas /staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah di programkan
untuk meningkatkan kompetensi.
21. Setiap tindakan medis yang di lakukan harus berdasarkan atas permintaan
dokter persetujuan pasien/penanggung jawab.
22. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
23. Instalasi Gawat Darurat menerima kegiatan magang, mahasiswa praktek,
penelitian, dari berbagai institusi pendidikan yang terkait.
Direktur,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang di selenggarakan oleh suatu
organisasi untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan,mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
badannya.
Keadaan tidak gawat dan tidak darurat.
C. Batasan Operasional
1. Instalasi Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama
pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secra terpadu
dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triage
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya
trauma/penyakit serta kecepatan penanganan/pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus di dahulukan mengenai penanganan
dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang
mengancam jiwa.
5. Survey Sekunder
f.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
Pola ketenagaan SDM IGD adalah :
No
.
1.
Nama Jabatan
Ka. Unit IGD
Kualifikasi
Keterangan
Bersertifikat
Keperawatan
BCLS/BTCLS/ PPGD
2.
Bersertifikat
bedah
Perawat Pelaksana
Keperawatan
3.
ACLS/ATLS
Bersertifikat
4.
IGD
Dokter IGD
5.
TPK
D III Keperawatan
Dokter Umum
SMU
BCLS/BTCLS/ PPGD
Bersertifikat
ACLS/ATLS
-
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instansi Gawat Darurat yaitu :
1. Untuk Dinas Pagi :
Yang bertugas sejumlah 2(dua)orang dengan standar minimal bersertifikat
BLS :
Kategori
:
a) 1 orang Ka Ru
b) 1 orang Pelaksana
2. Untuk Dinas Sore :
Yang bertugas sejumlah 2(dua) orang dengan standar minimal bersertifikat
BLS.
Katergori :
a) 1 orang Penanggung Jawab Shift
b) 1 orang pelaksana
3. Untuk Dinas Malam :
Yang bertugas sejumlah 2(dua) dengan standar minimal bersertifikat BLS
kategori :
a) 1 orang Penanggung Jawab Shift
b) 1 orang Pelaksana
C. Pengaturan Jaga
1. Pengaturan jaga perawat IGD
a. pengaturan jadwal dinas perawat IGD di buat dan di pertanggung
jawabkan oleh kepala ruang (karu) IGD dan di setujui oleh Kepala
Bidang Pelayanan keperawatan.
b. Jadwal dinas di buat untuk jangka waktu satu bulan dan di di
realisasikan ke perawat pelaksana IGD setiap satu bulan.
c. Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari
tertentu maka perawat tersebut dapat mengajukan izin pada kepala
ruangan kemudian kepala ruangan mengatur kembali kelancaran shift
yang bersangkutan.
d. Setiap tugas jaga/shift harus ada perawat penanggung jawab shift(PJ
Shift) dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan masa
kerja minimal 2 tahun,serta memiliki sertifikat tentang kegawat daruratan.
e. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi,dinas sore,dinas malam,lepas
malam, libur dan cuti.
f.
Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak
dapat jaga sesuai jadwal yang telah di tetapkan(terencana),maka
perawat yang bersangkutan harus memberitahu karu IGD :2 jam
sebelum
dinas
pagi
jam
sebelum
dinas
sore
atau
dinas
harus
b. Jadwal jaga dokter konsulen di buat untuk jangka waktu 3 bulan serta
sudah di edarkan ke unit terkait dan dokter konsulen yang bersangkutan
1 minggu sebelum jaga di mulai.
c. Apabila dokter konsulen jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat
jaga sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan maka :
1) Untuk yang terencana ,dokter yang bersangkutan
mengunformasikan
ke
manejer
pelayanan
atau
ke
harus
petugas
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Sarana
1. Lokasi
a. Instalasi Gawat Darurat (IGD) berada di gedung utama bagian depan
RSUD Toto Kabila dan mempunyai akses yang baik dengan jalan raya.
b. Instalasi Gawat Darurat (IGD) terpisah secara fisik atau fungsional
dengan unit lain dan di hubungkan dengan koridor dengan unit lain
c. Instalasi Gawat Darurat (IGD) berdekatan dengan unit laboratorium dan
unit radiologi serta mempunyai akses yang baik dari IGD.
d. Ambulance yang membawa pasien sampai di depan pintu masuk IGD
e. Di samping IGD terdapat area parkir khusus ambulance (memuat lebih
dari dua ambulance.
f. Ruang triase di IGD seharusnya memuat paling sedikit 2 brangkar.
2. Lingkungan Ruangan IGD
a. Dinding
Dinding IGD terbuat dari bahan porselin (tidak mudah menyerap air) atau
dengan cat epoxi yang tidak luntur dan aman serta berwarna terang.
Dinding mudah di bersihkan dan tidak mudah kotor.
b. Langit-langit
Bahan langit-langit IGD terbuat dari bahan yang kuat dan aman, tinggi
minimal 2,70 meter dari lantai.bahan langit-langit terpasang dengan
rapat kuat sehingga tidak menghasilkan kotoran atau debu.
c. Pintu
1) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter dan
semua pintu kamar harus selalu dalam keadaan tertutup.
2) Pintu IGD harus cukup untuk di lewati brangkar serta terdiri dari 2
daun pintu dan selalu dalam keadaan tertutup.
3) Harus di sediakan pintu keluar tersendiri untuk jenazah dan bahan
kotor yang tidak terlihat oleh pasien dan pengunjung.
d. Lantai
Bahan lantai IGD terdiri dari bahan vinyl yang rata atau keramik yang
rata dan mudah di bersihkan,kedap air dan warna terang.
e. Sumber Air
Sumber Air di IGD berasal dari saluran air bersih PAM atau Sumur Bor.
f. Air Kotor(limbah)
Limbah cair yang berasal dari IGD di buang ke saluran air kotor yang di
hubungkan ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
g. Listrik
1) Sumber daya listrik dari PLN sebagai sumber listrik utama.
2) Sumber daya listrik dari genset sebagai sumber listrik cadangan
3) Kapasitas panel harus mampu melayani beban dengan minimal 1,5
kali dari beban yang terpasang pada saat gedung mulai di gunakan.
4) Pemasangan Instalasi listrik, instalasi kotak kontak biasa,kotak
kontak khusus,harus mangacu PUIL 2000 Khusus panel sietim
instalasi listrik pada fasilitas pelayanan kesehatan.
h. Pendingin Ruangan
1) Ruang operasi di pasang pendingin untuk menciptakan ruangan
bersih/steril dengan suhu ruangan berkisar 19-24 c
2) Ventilasi atau penghawaan sebaiknya menggunakan AC tersendiri
yang di lengkapi filter bakteri.
3. Jumlah Ruangan
IGD RSUD Toto Kabila memiliki ruangan :
a. Ruangan penerimaan :
1) Ruang tunggu
2) Ruang pendaftaran pasien baru / rawat
3) Ruangan triase
b. Ruangan tindakan :
1) Ruang resusitasi
2) Ruang tindakan bedah, non bedah
3) Ruang dekontaminasi
c. Ruang operasi
d. Ruang observasi
e. Ruang petugas
f. Ruang administrasi
B. PRASARANA
1. Ruang Triase
a. Kit pemeriksaan
b.
2. Ruang Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g. Suction (sesuai jumlah tempat tidur)
h. Trakheostomi set (minimal 1 set setiap nomor/ukuran)
i. Bag Valve mask (minimal 1 setiap nomor/ukuran)
j. Kanul Oksigen
k. Oksigen Mask (dewasa / anak)
l. Chest tube
m. Ventilator transport
n. Vital Sign Monitor (sesuai jumlah tempat tidur)
o. Infus Pump
p. Syring Pump
q. ECG
r. Vena Section
s. Defibrilator
t. Gluko stick
u. Stetoskope
v. Termometer
w. Nebulizer
x. Oksigen Konsentrat
y. Warmer
Imobilization Set
a. Neck Kollar
b. Splint
c. Long spine board
d. Scope strecter
e. Urine bag
f. NGT
g. Wound Toilet Set
Obat-obatan dan alat habis pakai :
a. Cairan infus kolid
b. Cairan infus krestaloid
c. Cairan infus dextrose
d. Adrenalin
e. Sulfat tropin
f. Kortikosteroid
g. Lidokain
h. Dextrose 50%
i. Aminophilin
j. ATS TT
k. Trombolid
l. Amiodaron
m. Manitol
n. Furosemide
o. APD : masker, hand scoen
3. Ruang Tindakan Bedah
Alat medis :
a. Meja operasi (minimal 1 unit)
b. Dresing set (minimal 10 set)
c. Infusion set (minimal 10 set)
d. Vena section set (minimal 1 set)
e. Torakhosintetis (minimal 1 set)
f. Metal kauter (minimal 1 set)
Alat-alat untuk ruang tindakan bedah :
a. Bidai segala ukuran untuk tungkai, lengan, leher, tulang punggung (1 set)
b. Verban segala ukuran :
1) 4 x 5 cm (5 buah)
2) 4 x 10 cm (5 buah)
c. Vena seksi (1 set)
d. Ekstaksi kuku set (2 set)
e. Hecting set (5 set)
f. Benang-benang / jarum segala jenis dan ukuran :
1) Cat gut 2/0 dan 3/0 (1 buah)
2) Silk black 2/0 (1 buah), 3/0 (1 buah)
3) Jarum (1 set)
g. Lampu sorot ( 1 buah)
h.
i.
j.
k.
Kassa (1 tromol)
Cirkumsisi set (1 set)
Gunting verban set ( 3 set)
Stomach tube / NGT
1) Nomor 12 (3 buah)
2) Nomor 16 (3 buah)
3) Nomor 18 (3 buah)
l. Spekulum hidung (2 buah)
m. Spuit sesuai kebutuhan
1) 5 cc (5 buah)
2) 2,5 cc (5 buah)
n. Infus set (1 buah)
o. Dower catheter segala ukuran
1) Nomor 16 (2 buah)
2) Nomor 18 (1 buah)
p. Emergency lamp (1 buah)
q. Stetoskope (1 buah)
r. Tensimeter (1 buah)
s. Thermometer (1 buah)
t. Elastis verban sesuai kebutuhan
1) 6 inchi (1 buah)
2) 4 inchi (2 buah)
3) 3 inchi (2 buah)
u. Tiang infus (2 buah)
Alat-alat untuk ruangan tindakan non bedah :
a) Stomach tube / NGT
1) Nomor 16 (2 buah)
2) Nomor 18 (2 buah)
3) Nomor 12 (3 buah)
b) Urine bag (3 buah)
c) Otoscope (1 buah)
d) Nebulizer (1 buah)
e) Mesin EKG (1 buah)
f) Infus set (1 buah)
g) IV catheter semua nomor (1 set)
h) Spuit sesuai kebutuhan
1) 1 cc (5 buah)
2) 2,5 cc (5 buah)
3) 5 cc (5 buah)
4) 10 cc (5 buah)
5) 20 cc (3 buah)
6) 50 cc ( 3 buah)
i) Tensimeter (1 buah)
j) Stetoskop (1 buah)
k) Thermometer (1 buah)
l) Tiang infus (1 buah)
Alat-alat untuk ruangan observasi :
a) Tensimeter (1 buah)
b) Oksigen lengkap dengan flow meter (1 buah)
c) Termometer (1 buah)
d) Stetoskop (1 buah)
e) Standar infus (1 buah)
f) Infus set ( 1 set)
g) IV Catheter segala ukuran (1 set)
h) Spuit sesuai kebutuhan
1) 1 cc (5 buah)
2) 2,5 cc (5 buah)
3) 5 cc (5 buah)
4) 10 cc (5 buah)
5) 20 cc (3 buah)
6) 50 cc (3 buah)
Alat-alat dalam trolly emergency :
a) Obat life saving (terlampir pada standar obat IGD RSUD Toto Kabila)
b) Obat penunjang (erlampir pada standar obat IGD RSUD Toto Kabila)
c) Alat-alat kesehatan
1) Ambu bag / air viva untuk dewasa dan anak (1 buah / 1 buah)
2) Oropharingeal airway
- Nomor 3 (2 buah)
- Nomor 4 (2 buah)
3) Laringoscope dewasa dan anak (1 set)
4) Magyl forcep
5) Face mask (1 buah)
6) Urine bag non steril (5 buah)
7) Spuit semua ukuran
8) Infus set (1 set)
9) Endotracheal tube (dewasa dan anak)
- Nomor 2,5 (1 buah)
- Nomor 3 (1 buah)
- Nomor 4 (1 buah)
- Nomor 7 (1buah)
- Nomor 7,5 (1 buah)
- Nomor 8 (1buah)
10) Slang oksigen sesuai kebutuhan
11) Stomach tube / NGT
- Nomor 16 (2 buah)
- Nomor 18 (2 buah)
- Nomor 12 (3 buah)
12) IV catheter sesuai kebutuhan
- Nomor 18 cath / terumo (2 / 2 buah)
- Nomor 20 cath / terumo (2 / 16 buah)
- Nomor 22 cath / terumo (2 / 11 buah)
13) Suction catheter segala ukuran
- Nomor 10 (3 buah)
- Nomor 12 (2 buah)
14) Neck collar ukuran S / M (2 / 1)
Ambulance
Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien RSUD Toto Kabila saat ini
memiliki 2 (dua) unit ambulance yang kegiatannya berada dalam
koordinasi IGD dan bagian umum.
Fasilitas dan sarana untuk ambulance :
a) Perlengkapan ambulance
1) AC
2) Sirine
3) Lampu rotater
4) Sabuk pengaman
5) Sumber listrik / stop kontak
6) Lemari untuk alat medis
7) Lampu ruangan
8) Wastafel
b) Alat dan obat
1) Tabung oksigen (1 buah)
2) Mesin suction (1 buah)
3) Monitor EKG (1 buah)
4) Stretcher (1 buah)
5) Scope (1 buah)
6) Piala ginjal (5 buah)
7) Tas emergency yang berisi :
Obat-obat untuk life saving
- Cairan infus RL, NaCL 0,9% (5/10 kolf)
- Senter (2 buah)
- Stetoskop (3 buah)
- Tensimeter (1 buah)
- Piala ginjal (5 buah)
- Oropharingeal airway
- Gunting verban (2 buah)
- Tongue spatel (1 buah)
- Reflex hummer (2 buah)
- Infus set (1 buah)
- IV catheter (nomor 20, 18 : 2 : 2)
- Spuit semua ukuran (masing-masing 2 buah)
Nama Obat
Satua
Jumla
Jenis Obat
1.
2.
Adona AC 10 ml
Alupent
n
ampul
ampul
h
6
2
Haemostatic
Anti
asthmatic
3.
Aminophilin
ampul
14
COPD preparations
Anti
asthmatic
dan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Atropin sulfat
Buscopan
Catapres
Cedation
Cortidex
Diazepam
Dicynone
Dormicum
Ephinepherin
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
125
14
3
5
6
5
5
5
2
COPD preparations
Anti spasmodics
Anti spasmodics
Other anti hypertensives
Anti emetics
Corticosteroid hormones
Minor transquillizer
Haemostatics
Hypnotics dan sedatives
Anastetic
lokal
dan
16
94
5
2
general
Diuterics
Anastetic lokal
Anti emetik
Neuroprotector
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
Lasik
Lidocain
Metro clopramide
Nicholin 250 mg
ampul
ampul
ampul
ampul
b) Tablet
No
Nama Obat
Satua
n
Jumlah
Jenis Obat
Anti hypertensi /
1.
Adalat 5 mg
tablet
10
2.
Adalat 10 mg
tablet
10
3.
Cedocard 5 mg
tablet
Anti anginal
4.
Nitrobat
tablet
10
Nitrogliserida
Betabloker
Anti hypertensi /
Betabloker
dan
c) Cairan Infus
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Nama Obat
Asering
Dextrose 5% 250 ml
Dextrose 5% 500 ml
Dextrose 10% 500 ml
Dextrose In saline 0,225
Dextrose 0,5 Darrow
Kaen 2 B
Kaen 3 A
Larutan 2 A
Manitol 250 cc
NaCL 0,9% 250 ml
NaCL 0,9% 500 ml
NaCL 3%
Ringer Dextrose
Ringer Lactat
Ringer Solution
Dex 40$ 25 ml
Satuan
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
kolf
Fialon
Jumlah
4
2
8
5
2
3
1
1
7
2
1
1
5
6
13
2
6
Jenis Obat
Satuan
Jumla
Jenis Obat
supp
supp
supp
supp
h
2
3
1
1
Anti emetik
Anti emetik
Anti emetik
Anti
piretik,
Analgetik
Anti
piretik,
Analgetik
Anti
piretik,
tube
tube
5
7
Analgetik
Sedatif
Sedatif
Satuan
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
ampul
Flacon
Flacon
Flacon
Jumlah
5
3
5
2
5
12
8
4
10
2
Jenis Obat
Antiemetik
Vitamin (elektrolit)
Antasida
Cardiac drugs
Vitamin
Anti spasmudics
Anti emetik
Anti Inflamasi
Antibiotik
Antibiotik
Satuan
tablet
Jumlah
7
Jenis Obat
Anti coagulans, anti
d) Suppositoria
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Obat
Amicain Supp
Primperan supp child
Primperan supp adult
Paracetamol supp
Propyretic 160 mg
Proris supp
Stesolid 5 mg rect
Stesolid 10 mg rect
supp
supp
e) Obat Penunjang
1) Injeksi
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Nama Obat
Cedantron
Calsium gluconas
Zantadin
Lanoxin
Neurobion 5000
Paverin
Sotatik
Cortison Asetat
Kanamycin 1 gr
Procain Penicilin
2) Obat Tablet
No
1.
Nama Obat
Aspilet
trombotics
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Inderal
Inopamil
Isorbid
Merislon
Propanolo
Strocain
tablet
tablet
tablet
tablet
tablet
tablet
5
5
2
2
3
5
8.
9.
Norit
Ponstan
tablet
tablet
15
2
Beta Blockers
Cardiac drugs
Anti vertigo
Beta Blockers
Antacid
&
Anti
ulcerant
Analgetic &
Antipiretic
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Tata Laksana Pendaftaran Pasien
1. Petugas Penanggung Jawab
a. Perawat IGD
b. Petugas Admission
2. Perangkat Kerja
Satuan Medis
3. Tata Laksana Pendaftaran Pasien IGD
a. Pasien yang datang ke IGD diterima oleh perawat kemudian perawat
mengarahkan
salah
satu
keluarga
untuk
mendaftar
di
bagian
pendaftaran IGD.
b. Petugas pendaftaran menanyakan kepada keluarga apakah pasien
tersebut pasien baru atau pasien lama :
Apabila pasien lama :
1) Petugas pendaftaran menanyakan kartu kontrol pasien untuk
dicarikan lest pasien tersebut
2) Keluarga pasien menyerahkan kartu kontrol pasien kepada petugas
pendaftaran
3) Petugas pendaftaran mencari lest pasien tersebut di ruang
penyimpanan
4) Apabila keluarga pasien tidak membawa kartu kontrol maka petugas
pendaftaran
mengecek
data
pasien
di
komputer
dengan
kepada
keluarga pasien.
c. Petugas pendaftaran menanyakan kepada keluarga tentang identitas
klien dan jaminan yang digunakan.
d. Petugas pendaftaran menyerahkan lest pasien kepada perawat IGD
yang disertai dengan gelang identitas klien apabila pasien rawat inap :
1) Gelang warna merah untuk pasien perempuan
2) Gelang warna biru untuk pasien laki-laki
B. Tata Laksana Sistem Komunikasi IGD
1. Petugas penanggung jawab
Dokter IGD
Perawat IGD
2. Perangkat Kerja
Pesawat Telepon
Handphone
3. Tata Laksana Sistem Komunikasi IGD
a. Antara IGD dengan unit lain dalam RSUD Toto Kabila adalah dengan
nomor extension masing-masing unit :
1) Apabila petugas IGD menginginkan komunikasi dengan unit lain
maka petugas IGD menekan nomor extension sesuai unit yang
dituju.
2) Apabila nomor yang dituju mengangkat telepon maka petugas IGD
meyebutkan nama, dan IGD serta tujuan komunikasi yang
diinginkan.
3) Setelah tujuan komunikasi tercapai makan petugas IGD mengakhiri
komunikasi dengan mengucapkan terima kasih dan salam.
b. Antara IGD dengan dokter konsulen / rumah sakit lain / yang terkait
dengan pelayanan di luar rumah sakit adalah menggunakan pesawat
telepon langsung dari IGD :
1) Apabila dokter IGD membutuhkan konsul terhadap dokter konsulen
maka dokter IGD menelpon dokter konsulen yang diinginkan.
2) Dokter konsulen memberikan instruksi atau saran pengobatan
terhadap pasien dan dokter umum mengakhiri komunikasi dengan
mengucapkan terima kasih dan salam.
C. Tata Laksana Pelayana Triase
1. Petugas Penanggung Jawab
Dokter Jaga IGD
Perawat Jaga IGD
2. Perangkat Kerja
Stetoscope
Tensimeter
Status Medis
3. Tata Laksana Pelayanan Triase IGD
a. Triase Pasien Pada Keadaan Biasa
Triase pada keadaan biasa yaitu pasien yang datang ke IGD tidak
bersamaan dengan pasien lainnya, hal ini dilakukan triase dengan cara
sebagai berikut :
1) Perawat melakukan triase awal pada saat penerimaan pasien (di
pintu masuk IGD) dengan cara menanyakan keluhan utama atau
yang paling dirasakan oleh klien sambil memperhatikan keadaan
umum klien.
2) Perawat melakukan ambulasi ke ruang triase untuk dilakukan
anamnesa lanjutan.
3) Apabila keadaan pasien membutuhkan penanganan yang cepat
makan dokter IGD dan perawat IGD segera menangani pasien
sesuai dengan kondisi kegawat daruratannya.
4) Bila kondisi pasien mulai stabil maka petugas IGD melakukan
anamnesa yang lebih lanjut untuk menentukan pengobatan dan
pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan pasien.
5) Apabila pasien membutuhkan resusitasi makan pasien dilakukan
resusitasi sesuai dengan keadaan klien.
6) Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan
makan
perawat
akan
meninggal
meskipun
mendapat
pertolongan.
4) Petugas IGD melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan
prioritas pasien.
5) Petugas IGD melakukan tindakan sesuai dengan prioritas pasien.
6) Petugas IGD mendokumentasikan prioritas triase pada lembar triase
yang telah disediakan.
D. Tata Laksana Pengisian Informed Consent
1. Petugas Penanggung Jawab
Dokter Jaga IGD
Perawat Jaga IGD
2. Perangkat Kerja
Formulir Persetujuan Tindakan.
3. Tata Laksana Informed Consent
a. Dokter IGD yang sedang bertugas menjelaskan tujuan dari pengisian
informed consent pada pasien / keluarga pasien disaksikan oleh
perawat.
b. Pasien menyetujui informed consent diisi dengan lengkap disaksikan
oleh perawat.
c. Setelah diisi dimasukkan dalam status medik pasien.
E. Tata Laksana Transportasi Pasien
1. Petugas Penanggung Jawab
Perawat IGD
Sopir Ambulance
2. Perangkat Kerja
Mobil Ambulance
3. Tata Laksana Transportasi Pasien
F. Tata Laksana Pelayanan False Emergency
1. Petugas Penanggung Jawab
Perawat Admission
Dokter jaga IGD
Tim emergency
2. Perangkat Kerja
Stetoscope
Tensimeter
Alat tulis
3. Tata Laksana Pelayanan False Emergency
a) Pasien / keluarga pasien mendaftar dibagian admission
b) Dilakukan triase untuk penempatan pasien
c) Pasien dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter jaga IGD
d) Dokter jaga menjelaskan kondisi pasien pada keluarga / penanggung
jawab
e) Bila perlu dirawat / observasi pasien dianjurkan sebagai admission
f) Bila tidak perlu dirawat pasien diberikan resep dan bisa langsung pulang
g) Pasien dianjurkan untuk kontrol kembali sesuai dengan saran dokter
G. Tata Laksana Pelayanan Visum Et Repertum
1. Petugas Penanggung Jawab
Petugas Rekam Medis
Dokter jaga IGD
Perawat IGD
2. Perangkat Kerja
Formulir Visum Et Repertum IGD
3. Tata Laksana Pelayanan Visum Et Repertum
a) Petuga IGD menerima surat permintaan visum et repertum dari pihak
kepolisian.
b) Surat permintaan visum et repertum diserahkan ke bagian rekam medik
c) Petugas rekam medik menyerahkan status medis pasien kepada dokter
jaga yang menangani pasien terkait.
d) Setelah visum et repertum diselesaikan oleh rekam medik maka lembar
yang asli diberikan pada pihak kepolisian.
H. Tata Laksana Pelayanan Death On Arrival (DOA)
1. Petugas Penanggung Jawab
Dokter jaga IGD
Petugas Satpam
Perawat IGD
2. Perangkat Kerja
Senter
Stetoscope
EKG
Surat Kematian
3. Tata Laksana Death On Arrival IGD (DOA)
a) Pasien dilakukan triase dan pemeriksaan oleh dokter jaga IGD.
b) Bila dokter sudah menyatakan meninggal, maka dilakukan perawatan
jenazah.
c) Dokter jaga IGD membuat surat keterangan meninggal
d) Jenazah dipindahkan / diserah terimakan di ruangan jenazah dengan
bagian umum / keamanan.
I.
BAB V
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient Safety)
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
1. Asesmen resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien.
pasien
Melaporkan pada dokter jaga IGD
Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
Mengobservasi keadaan umum pasien
Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir Pelaporan Insiden
Keselamatan
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
A. Pendahuluan
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV
menjadi lebih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejala. Setiap
hari ribuan anak berusia kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 1549 tahun terinfeksi HIV. Dari keseluruhan kasus baru 25% terjadi di negaranegara
berkembang
yang
belum
mampu
menyelenggarakan
kegiatan
Upaya pencegahan
tentunya mempunyai resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan
wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dari resiko tertular penyakit
agar dapat bekerja maksimal.
B. Tujuan
1. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat
kerjanyan. Untuk menghindarkan paparan rersebut, setiap petugas harus
menerapkan prinsip Universal Precaution.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
TRIASE
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
untuk
Prosedur
a. Triase pada keadaan biasa
1. Perawat melakukan triase awal pada saat penerimaan
pasien (di pintu masuk IGD) dengan cara menanyakan
keluhan utama atau yang paling dirasakan oleh klien
sambila memperhatikan keadaan umum klien.
2. Perawat melakukan ambulasi ke ruangan triase untuk
dilakukan anamnesa lanjutan.
3. Apabila keadaan pasien membutuhkan penanganan
yang cepat maka dokter IGD dan perawat IGD segera
menangani pasien sesuai dengan kondisi kegawat
daruratnya.
4. Bila kondisi pasien mulai stabil maka petugas IGD
melakukan anamnesa yang lebih lanjut untuk
menentukan pengobatan dan pemeriksaan lanjutan
5.
6.
7.
8.
TRIASE
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
b. Triase pasien pada keadaan bersamaan/luar biasa
1. Perawat melakukan triase awal pada saat
penerimaan pasien ( di pintu masuk IGD) dengan
cara menanyakan keluhan utama atau yang paling
dirasakan klien sambil memperhatikan keadaan
umum pasien.
2. Perawat melakukan ambulasi ke ruang triase untuk
dilakukan anamnesa lanjutan.
3. Petugas IGD melakukan penanganan pasien
berdasarkan tingkat kegawatan pasien dengan
menempatkan pasien sesuai prioritas :
a) Merah : segera ditangani prioritas I (PI)
b) Kuning : segera ditangani prioritas II (P2)
c) Hijau
: ditangani prioritas III (P3)
d) Hitam :
pasien
mengalami
cedera
mematikan
dan
akan
meninggal
meskipun
mendapat
pertolongan
4. Petugas IGD melakukan pemeriksaan lanjutan
sesuai dengan prioritas pasien.
5. Petugas IGD melakukan tindakan sesuai dengan
prioritas pasien.
6. Petugas IGD mendokumentasikan proses triase
pada lembar triase yang telah disediakan.
Unit Terkait
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
1. Perawat ruangan mengetahui jadwal operasi
2. Perawat ruangan mempersiapkan area operasi sesuai
prosedur yang berlaku
3. Perawat ruangan melengkapi berkas kesiapan operasi
pasien termasuk informed consent pasien untuk dibawa
ke kamar operasi
4. Perawat ruangan menyertakan ke kamar operasi
5.
6.
7.
8.
9.
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
10. Perawat omloop / asisten operasi mencatat kejadian
khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung.
11. Perawat omloop / asisten operasi menyiapkan catatan
untuk serah terima pasien.
12. Petugas Recovery Room (RR) menyerahkan pasien
post operasi beserta semua kelengkapannya kepada
perawat ruangan
Unit Terkait
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
proses
Tujuan
untuk
Kebijakan
Prosedur
1
2
IGD
Unit Rekam Medik
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
tahun
Unit Terkait
1. Rawat Inap
2. Kamar Operasi
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
untuk
Kebijakan
Prosedur
1. Apabila pasien sudah dinyatakan untuk rawat inap oleh
dokter IGD maka petugas IGD mengisi formulir
pengantar rawat inap yang ditandatangani oleh dokter
IGD.
2. Perawat memberikan formulir pengantar rawat inap
tersebut kepada keluarga pasien untuk dibawa ke bagian
Sentra Opname.
3. Petugas sentra opname menjelaskan tentang sarana
dan prasarana yang tersedia di ruang rawat inap.
4. Petugas sentra opname menghubungi bagian perawatan
yang dituju untuk konfirmasi kamar yang diinginkan oleh
pasien.
5. Apabila pasien/keluarga telah menyetujui ruangan yang
disepakati maka keluarga mengembalikan formulir
pengantar rawat inap yang telah dilengkapi dengan
jaminan pasien kepada perawat IGD.
6. Sebelum pasien dipindahkan ke ruang rawat inap maka
perawat IGD mengkonfirmasi ulang ke bagian Sentra
Opname tentang kesiapan kamar rawat inap.
7. Apabila kamar rawat inap telah siap maka perawat IGD
melakukan transfer pasien dari IGD ke ruang rawat inap.
Unit Terkait
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
RSUD TOTO
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
KABILA
PROSEDUR TETAP
Prosedur
Unit Terkait
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
RSUD TOTO
KABILA
15/05/2013
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
Unit Terkait
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
MENCUCI ALAT
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
RSUD TOTO
KABILA
NO. DOKUMEN
A.05.05
TANGGAL
TERBIT
15/05/2013
NO. REVISI
HALAMAN
A
1/1
DITETAPKAN
DIREKTUR
PROSEDUR TETAP
dr. Tonie Doda, Sp.OG
NIP. 19710205 200012 1 005
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
malam
b. Sebelum memberitahu Karu IGD diharapkan dokter
yang bersangkutan sudah mencari dokter pengganti
c. Apabila dokter pengganti tidak didapatkan, maka
dokter yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan
Unit Terkait