OLEH :
Dwi Susanto (NIM P1806215058)
Fauziah Andriyani (NIM P1806215059)
Riries Choiru Pramulia Yudia (NIM P1806215062)
Dwi Ida Puspitasari (NIM P1806215067)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat
.Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarka kepada nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi social (Undang-undang no 44 tentang Rumah Sakit, 2009)
Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan masing-masing berinteraksi satu sama
lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh
tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu membuat semakin kompleksnya
permasalahan dalam Rumah Sakit (Manajemen Sumber Daya Manusia, 2012).
Wujud dari pelaksanaan Otonomi Daerah, dalam rangka meningatkan pemenuhan kebutuhan
masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan ditingkat kota Samarinda, maka pemerintah kota Samarinda
membangun Rumah Sakit Umum Daerah I.A.MOEIS. Berdasarkan PERDA No 8 Tahun 2007. RSUD
merupakan bagian dari Perangkat Daerah berupa Lembaga Teknis Daerah. Sebagai unsur pendukung
tugas Kepala Daerah yang diberikan wewenang otonomi menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
masyarakat yang diberikan kewenangan memberikan pelayanan pada semua jenis penyakit dan sesuai
dengan bidang manejemen rumah sakit kelas C sesuai surat keputusan menteri kesehataan
No.1216/Menkes/SK.XI/2007.
Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis milik Pemerintah Kota Samarinda yang
dibangun pada awal 2006 di wilayah Samarinda Seberang. Dioperasionalkan oleh Pemerintah Kota
Samarinda pada tanggal 24 Januari tahun 2007 diawali dengan pelayanan Unit Gawat Darurat dan
Poliklinik Rawat Jalan dengan kualifikasi kelas C terletak di atas tanah seluas 12,4 Ha dengan
bangunan yang didirikan seluas 12.175,06 M2. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh bapak Walikota
pada tanggal 1 September 2007. Merupakan bangunan gedung berlantai dua,
berlokasi di jalan
H.A.M.M Rifaddin Samarinda Seberang, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang.
Memiliki jumlah tempat tidur 112 buah, dengan tingkat hunian 55% pertahun. Wilayah jangkauan
pelayanan Rumah sakit meliputi Samarinda Seberang sampai dengan Palaran hingga perbatasan
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur.
Berlakunya Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional serta penerapan Jaminan Kesehatan
Nasional pada 1 Januari 2014 berhubungan dengan perubahan kebijakan sistem pembiayaan kesehatan
dan rujukan pelayanan kesehatan secara berjenjang. Hal ini memberikan dorongan untuk
mengembangkan Rumah Sakit menuju Rumah Sakit kelas B ,mengingat posisi Rumah Sakit Inche
Abdoel Moeis secara geografis terletak di poros jalan utama Trans Kalimantan maka dapat
dikembangkan menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional Provinsi Kalimantan Timur yang mengampu
tiga wilayah yaitu Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat.Sesuai dengan Permenkes nomor 56 tahun
2014 tentang kalsifikasi Rumah sakit penulis tertarik dengan dua unit yaitu pelayanan di kamar Operasi
dan laboratorium patologi klinik di RS I A Moeis ,
Unit bedah memiliki 19 orang tenaga perawat dan dibawahi oleh dokter spesialis bedah,rata-rata
tindakan operasi 10 kali perhari, data tindakan operasi tahun 2013, 855 kasus, 2014, 1560 kasus dan
2015, 2057 kasus. Dengan pertumbuhan operasi 1,32 maka termasuk dalam criteria baik `A` hal ini
menurut PP direktur jendral perbendaharaan kemenkeu nomor 54/PB/2013 tentang Pedoman Penilaian
kinerja satuan kerja Badan Layanan Umum bidang layanan kesehatan. Namun dari hasil komunikasi
dengan petugas masih merasa belum optimal terutama terkait dengan Sumber daya manusia di unikt
Bedah ini, jumlah kamar bedah yang sedikit, dan banyaknya operasi yang harus dirujuk ke RS lain
terkait tipe RS di Era JKN.
Instalasi laboratorium patologi klinik memiliki 10 orang petugas analis laboratorium dibawah
kepala ruangan satu orang.data pemeriksaan tahun 2013, 19611, tahun 2014 , 27573 , dan tahun 2015 ,
26268, terjadi penurunan pemeriksaan laboratorium patologi klinik di RS I A Moeis, dengan
pertumbuhan laboratorium 0,46 yaitu criteria `C`,Dengan latar belakang ini maka penulis akan
mempelajari dan menemukan permasalah yang terjadi di 2 unit ini dan menawarkan solusi kepada pihak
RSUD Inche Abdul Moeis Kota Samarinda.
2. TUJUAN RESIDENSI
2.1 Tujuan Umum
Agar dengan adanya residensi di RS IA Moeis Mahasiswa dapat gambaran yang utuh mengenai
manajemen rumah sakit.di RS IA Moeis Pemahaman ini menjadi titik tolak yang sangat penting bagi
Mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmu yang didapatkannya dibangku kuliah ke dalam realitas yang
terjadi dilapangan.
2.2 Tujuan Khusus
a) Menganalisis visi, misi, tugas, fungsi, tujuan dan struktur organisasi serta job deskripsi
bagian-bagian yang ada di Rumah Sakit,
b) Membuat dan menganalisis mapping rumah sakit, dan Mengenal dan memahamai kegiatan
pengelolaan kegiatan di Rumah Sakit meliputi: Rawat jalan, Rawat Inap, Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Bedah (OK), penunjang medis, bagian logistic, bagian keuangan, bagian
SDM dan bagian lainnya.
c) Mengetahui mekanisme hubungan kerja antar bagian dalam organisasi rumah sakit dan
menggambarkannya dalam alur proses.
3. MANFAAT RESIDENSI
3.1 BAGI MAHASISWA
Manfaat Residensi yang Penulis rasakan adalah :
a) Memahami alur proses bisnis yang terjadi di rumah sakit terutama di unit tempat residensi. Pada
Residensi ini Penulis mengambil unit Kamar operasi (bedah) dan Laboratprium Patologi Klinik
RSUD I A Moeis Samarinda.
b) Memahami dan mampu melakukan problem solving cycle sehingga menjadi bekal yang sangat
berguna dalam mengatasi setiap permasalahan yang timbul pada proses menajemen di rumah
sakit I A Moeis Samarinda.
4. BAGI PIHAK RS
a) Bisa memanfaatkan Mahasiswa FKM UH yang sedang melakukan residensi untuk membantu
memecahkan masalah yang dihadapi rumah sakit.
b) Mendapatkan gambaran tentang FKM UH yang memiliki Program menejemen Perumah Sakitan
yang memiliki SDM memiliki kompetensi.
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD I.A. MOEIS
I.
dilakukan oleh bapak Walikota pada tanggal 1 September 2007. Merupakan bangunan gedung
berlantai dua, berlokasi di jalan H.A.M.M Rifaddin Samarinda Seberang, Kelurahan Harapan
Baru, Kecamatan Samarinda Seberang. Memiliki jumlah tempat tidur 112 buah, dengan tingkat
hunian 55% pertahun. Wilayah jangkauan pelayanan Rumah sakit meliputi Samarinda Seberang
sampai dengan Palaran hingga perbatasan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai
Timur.
Rumah Sakit Inche Abdoel Moeis sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kota
Samarinda di bidang pelayanan kesehatan dan merupakan satu satunya rumah sakit milik
Pemerintah Kota Samarinda sehingga memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat
kesehatan melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Sebagai institusi pemberi pelayanan kesehatan dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya perlu menetapkan Rencana Strategis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan program dan kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau timbul sehingga dapat secara realistis mengantisipasi
perkembangan masa depan.
Adanya perubahan lingkungan, khususnya di wilayah kerja Rumah Sakit, termasuk
diantaranya Kebijakan Otonomi Daerah, Ketentuan perijinan Rumah Sakit termasuk akreditasi
RS, Perkembangan pada sektor kesehatan, dan sektor lain yang terkait, dan atau Peningkatan
kompetisi bisnis antar Rumah Sakit. Harapan adanya peningkatan kinerja Rumah Sakit, yang
ditunjukan oleh indikator kinerja Rumah Sakit, indikator mutu klinik, atau adanya potensi pasar
yang bisa diraih.
Berlakunya Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional serta penerapan Jaminan
Kesehatan Nasional pada 1 Januari 2014 berhubungan dengan perubahan kebijakan sistem
pembiayaan kesehatan dan rujukan pelayanan kesehatan secara berjenjang. Hal ini memberikan
dorongan untuk mengembangkan Rumah Sakit menuju Rumah Sakit kelas B ,mengingat posisi
Rumah Sakit Inche Abdoel Moeis secara geografis terletak di poros jalan utama Trans
Kalimantan maka dapat dikembangkan menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional Provinsi
Kalimantan Timur yang mengampu tiga wilayah yaitu Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai
Barat.
B. Visi
Visi Rumah Sakit I.A.Moies yaitu: Menjadi Rumah Sakit yang Unggul Pilihan
Masyarakat.
.Tabel 1
Uji Checklist Visi RSUD I A Moeis SamarindaTahun 2016
No
1
2
3
4
5
Pernyataan Uji
Apakah pernyataan visi memberikan gambaran yg jelas dari kondisi
ideal organisasi di masa datang ?
Apakah pernyataan visi memiliki pengaruh & menantang ?
Apakah pernyataan visi bersifat singkat & mudah dimengerti ?
Apakah pernyataan visi bersifat menarik bagi karyawan,
pelanggan, &stakeholders ?
Apakah pernyataan visi bersifat tetap sepanjang waktu, selalu up to
date ?
Ya
Tidak
Pernyataan Uji
Apakah pernyataan misi menyatakan secara jelas tentang manfaat
kehadiran organisasi ?
Ya
Tidak
berkontribusi ?
Dapatkah misi itu bertahan terhadap perubahan-perubahan
dalam administrasi ?
Apakah pernyataan misi itu mampu menjawab pertanyaan
tentang : siapa kita, apa & untuk siapa kita melakukan itu, &
5
Tabel 3
Pernyataan Uji
Ya
sasaran ?
Apakah tujuan yang ditetapkan itu merefleksikan secara
Tidak
diukur ?
4
bukan aktivitas ?
6
tujuan ?
8
pencapaian sasaran ?
9
dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat
untuk menetapkan indikator.
II.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PERDA NO 08 TAHUN 2007
DIREKTUR
DEWAN PENGAWAS
KELOMPOK JABWATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN TATA USAHA
SATUAN PENGAWAS
INTREN
SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
HUKUM &
PERENCANAAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN &
AKUNTANSI
SUB BAGIAN
UMUM HUMAS
PERLENGKAPA
N
KOMITE KLINIK
UPS-RS
SUB KOMITE
KEPERAWATAN
SUB KOMITE
FARMASI & TERAPI
SUB KOMITE
ETIKOLOGI
BIDANG
PELAYANA MEDIK
LITBANG &
DIKLAT
MEDIK
SUB BIDANG
PELAYANAN
MEDIK
SUB BIDANG
LITBANG &
DIKLAT
UNIT :
- FARMASI
- RADIOLOGI
- GIZI
- LABOLATORIUM
- REKAM MEDIK DARURAT
BIDANG PELAYANAN
KEERAWATAN
Struktur
organisasi
RSUD IA Moeis
Kedudukan
kepala bagian
tata usaha
seolah-olah
sebagai wadir
karena
dibawah
direkjtur dan
diatas bagian
pelayanan
medic
Pasal 6 tentang
susunan organisasi
rumah sakit
sekurangkurangnya
direktur,wakil
direktur,sekretaris,
bidang,komite
medic,staf medic
fungsional, komite
keperawatan,
instalasi,, susunan
pengawas intern
Bagian
penunjang
medic berada
dibawah
kepala bagian
tata usaha
Kelompok
jabatan
fungsional
tepat di kanan
direktur
seolah-olah
membawahi
komite-komite
dan SPI
PMK menteri
kesehatan
nomor 1045
tahun 2006
Pasal 13 bahwa
RSUD kelas C
dipimpin oleh
seorang kepala
disebut
direktur,direktur
membawahi
paling banyak 2
(dua) bidang dan
1 (satu) bagian.
Masing-masing
bidang terdiri
paling banyak 3
(tiga) seksi,
masing-masing
bagian terdiri
paling banyak 3
(tiga) su bagian.
Peraturan
Presiden
nomor 77
tahun 2015
Pasal 6
organisasi
rumah sakit
paling sedikit
terdiri atas :
direktur
rumah sakt,
unsur
pelayanan
medis, unsur
keperawatan,
unsur
penunjang
medis, unsur
administrasi
umum dan
keuangan,
komite medis,
dan satuan
pemeriksa
internal (SPI)
keterang
an
Tidak
sesuai
dengan
standar
Tidak
sesuai
standar
Tidak
sesuai
standar
KOMIT
E
KOMIT
E
BIDANG
PELAYANA
N MEDIK
SUB BID.
PELAYANAN
MEDIK
SUB BID.
LITBANG
DAN
INSTALA
SI
SMF
BIDANG
KEPERAWAT
AN
BIDANG
PENUNJA
NG
SUB BID.
PENUNJANG
MEDIS
INSTALA
SI
BIDANG
TATA
USAHA
SUB BID.
INFORMASI
KESEHATA
N
SUB
BAG.
A
SUB
BAG.
B
SPI
SUB
BAG.
C
: Direktur
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
III.
Luas Tanah
: 12,4 Ha
Luas Bangunan
: 12.175,06 M2
Daya Listrik
: 240.000 VA
Pengelolaan Limbah
: IPAL Incenerator
Sumber Air
: PDAM
Sarana Komunikasi
100 Pesawat
1. Sarana bangunan Terdiri dari :
Luas tanah : 12,4 Ha
Luas bangunan
I.
: 12.175,06 m2
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
Incenerator.
IX.
X.
Ruang Kesling.
XI.
Musholla
XII.
XIII.
Ruang Direksi RS
Listrik PLN
: 240 Kva
Generator
Telepon
: 2 saluran External
Incenerator
: 1 M3
Instalasi Farmasi
Laboratorium
Unit Radiologi
Instalasi Gizi
Pelayanan Fisiotrapi
Pelayanan Farmasi
Pelayanan Gizi
Pelayanan Keluarga Miskin
Pelayanan Rekam Medis
Pengeloalaan Limbah
Pelayanan Administrasi Manajemen
Pelayanan Ambulan/Kereta Jenazah
Pelayanan Sanitasi
Pelayanan Laundry
Tabel 3
Jumlah
kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2014.
Jml TT
tersedia
(B)
Jml Hari
Rawat
(C)
Jml
Pasien
Pulang (D)
LOS
C /D
TOI
( B x A) - C/D
BOR %
Cx100/B x A
BTO
D/B
366
133
26255
7658
3.43
2.93
53.94
57.58
Jml TT
Jml Hr Rwt
Jml Pasien
LOS
TOI
BOR
BTO
365
141
20170
6010
3.36
5.21
39%
43
Jml TT
Jml Hr Rwt
Jml Pasien
LOS
TOI
BOR
BTO
360
156
29031
6205
4.68
4.37
52%
40
Jml TT
Jml Hr
Rwt
Jml
Pasien
LOS
TOI
BOR
BTO
365
160
32117
9209
3.49
2.85
55%
2641
BTO
57.6
Penyediaan Peralatan
No
Indikator Kinerja
Tahun
2013
Tahun 2014
Standar
Minimal
1.1
Kelengkapan Alat
60%
70%
100%
1.2
Kalibrasi Alat
40%
40%
100%
No
1.3
1.2.
Indikator Kinerja
Kondisi Alat yang Baik
Tahun
2013
Tahun 2014
Standar
Minimal
85%
85%
100%
Penyediaan Ruangan
No
Indikator Kinerja
Tahun 2013
Tahun 2014
Standar
Minimal
2.1
60%
75%
100%
Tahun
2013
Tahun 2014
Standar
Minimal
80%
90%
100%
1.3.
No
3.1
Indikator Kinerja
Kecukupan tenaga medik dan
paramedic
1.1
Tahun
2013
100%
1.2
1.3
1.4
No
2.2.
100%
Standar
Minimal
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Indikator Kinerja
Tahun 2014
2.1
Tahun
2013
100%
2.2
100%
2.3
100%
2.4
0%
No
Indikator Kinerja
100%
Standar
Minimal
100%
100%
100%
Tahun 2014
100%
0%
100%
100%
No
1.1
Indikator Kinerja
Audit Medik Paripurna atas
Penanganan Penyakit dan
Tindakan Medik
Tahun
2013
100%
Tahun 2014
Standar
Minimal
1 Laporan
100%
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
Cakupan
2014
Standar
Minimal
1.1
100%
100%
100%
1.2
24 jam
24 jam
24 jam
1.3
Pemberian pelayanan
100%
100%
100%
kegawatdaruratan yang
bersertifikat yang masih berlaku
ATLS/ BTLS/ ACLS/PPDG
1.4
Ketersediaan Tim
penanggulangan bencana
1.5
1.6
1.7
1.8
1 Tim
1 Tim
1 Tim
3menit
5 menit
80%
90%
70%
1% (10/1000)
0.2%
(2/1000)
100%
100%
Cakupan
2014
Standar
Minimal
3 menit
100%
Indikator Kinerja
2.1
2.2
Cakupan
2013
100%
100%
Lengkap
100%
Klinik Anak
Klinik P. Dalam
Lengkap
Klinik
Kebidanan
Klinik Bedah
2.3
2.4
100%
30 / < 60
mnt
100%
100%
30 / < 60 mnt
60 menit
No
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
2.5
Kepuasan pelanggan di
pelayanan rawat jalan
90%
2.6
Penegakan diagnosis TB
melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
60%
60%
2.7
Cakupan
2014
Standar
Minimal
90%
90%
60%
60%
60%
60%
Cakupan
2014
Standar
Minimal
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
Dr. Spesialis
Dr. Spesialis
Dr. Spesialis
Perawat D3
Perawat D3
Perawat D3
3.2
100%
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
100%
100%
Anak
Anak
Anak
P. Dalam
P. Dalam
P. Dalam
Kebidanan
Kebidanan
Kebidanan
Bedah
Bedah
Bedah
08.00-14.00
08.00-16.00
08.00-14.00
1.5%
1.5%
2%
1.5%
100%
100%
kecatatan/kematian
3.8
3.9
0.24%
0.24%
0.24%
5%
5%
5%
3.10
Kepuasan pelanggang di
pelayanan rawat inap
80%
80%
90%
3.11
Penegakan diagnosis TB
melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
100%
100%
100%
Terlaksananya kegiatan
Pencatatan dan pelaporan
Tuberkulosis (TB) di RS
100%
100%
100%
Cakupan
2013
Cakupan 2014
Standar
Minimal
2 hari
2 hari
2 hari
0%
1%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
0%
6%
3.12
Indikator Kinerja
4.1
4.2
4.3
100%
4.4
100%
4.5
100%
4.6
100%
4.7
0%
0%
tube
No
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
Indikator
Kinerja
Cakupan 2013
Cakupan 2014
Standar Minimal
Kejadian
kematian ibu
karena
persalinan
Perdarahan1%
Perdarahan1%
Perdarahan1%
Preeklampsi30%
Preeklampsi30%
Preeklampsi30%
Sepsis 0.2%
Sepsis 0.2%
Sepsis 0.2%
Pemberi
pelayanan
persalinan
normal
Dr. SpOG
Dr. SpOG
Dr. SpOG
Dr. Umum
Dr. Umum
Dr. Umum
Bidan
Bidan
Bidan
Pemberi
pelayanan
persalinan
dengan
penyulit
Tim Ponek
Pemberi
pelayanan
persalinan
dengan
tindakan
operasi
Dr. SpOG
Dr. SpOG
Dr. SpOG
Dr. Sp An
Dr. Sp An
Dr. Sp An
Dr. Sp A
Dr. Sp A
Kemampuan
menangani
BBLR <
Tim Ponek
Tim Ponek
100%
100%
100%
1500 gr
5.6
5.7
Pertolongan
Persalinan
melalui
seksio
cesaria
13%
KB
100%
Tubek &
Vasek o/ Dr.
Sp
5.8
Konseling KB
oleh Bidan
100%
5.9
Kepuasan
pelanggan
g di
pelayanan
persalinan
80%
15%
20%
100%
100%
100%
100%
80%
80%
6.2
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
Cakupan 2014
Standar
Minimal
1%
3%
1%
25%
25 %
100%
`cakupan
2013
Cakupan 2014
Standar
Minimal
1 jam
1 jam
3 jam
Indikator Kinerja
Waktu tunggu hasil pelayanan
thorax foto
7.2
7.3
7.4
Kepuasan pelanggan di
pelayanan radiologi
60%
Dr. Sp R
1%
2%
86
80%
Cakupan 2014
Standar
Minimal
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
8.1
140 menit
140 menit
140 menit
8.2
Dr. SpPK
Dr. SpPK
Dr. SpPK
8.3
100%
Kepuasan pelanggan di
pelayanan laboratorium
80%
8.4
100%
100%
80%
80%
Cakupan 2014
Standar
Minimal
50%
50%
99%
100%
9.2
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
50%
99%
9.3
3.2.10.
No
Kepuasan Pelanggan di
pelayanan Rehabilitasi Medik
80%
80%
80%
Cakupan 2014
Standar
Minimal
8 mnt
30 menit
14 mnt
60 menit
99%
100%
98%
100%
80%
80%
Cakupan 2014
Standar
Minimal
99%
90%
14%
20%
100%
100%
Pelayanan Farmasi
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
10.1
10 mnt
10.2
20 menit
10.3
99%
10.4
90%
10.5
Kepuasan pelanggan di
pelayanan farmasi
80%
3.2.11.Pelayanan Gizi
No
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
11.1
100%
11.2
16%
11.3
100%
3.2.12.
No
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
12.1
100%
12.2
3.2.13.
No
13.1
3.2.14.
No
14.1
14.2
14.3
14.5
3.2.15.
Cakupan 2014
Standar
Minimal
100%
100%
0,01%
0,01%
0,01%
Cakupan
2013
Cakupan 2014
Standar
Minimal
100%
100%
Cakupan
2014
Standar
Minimal
79%
100%
100%
100%
7 mnt
10 menit
15 mnt
15 menit
100%
Cakupan
2013
70%
68%
7 mnt
20 mnt
Pengelolaan Limbah
No
Indikator Kinerja
15.1
Cakupan
2013
BOD < 30
mg/l
COD < 80
mg/l
TSS < 30
ml/l
pH 6 - 9
15.2
3.2.16.
No
100%
Cakupan 2014
Standar
Minimal
BOD < 50
mg/l
BOD < 30
mg/l
COD < 80
mg/l
pH 6 7
pH 6 - 9
100%
100%
Cakupan
2013
Cakupan
2014
Standar
Minimal
16.1
80 %
80 %
100%
16.2
Kelengkapan laporan
akuntabilitas kinerja
80 %
80 %
100%
16.3
100 %
100 %
100%
16.4
100 %
100 %
100%
16.5
50 %
50 %
60%
16.6
Cost recovery
50 %
50 %
40%
16.7
90 %
90 %
100%
laporan keuangan
16.8
16.9
1 jam
1 jam
2 jam
70 %
70 %
100%
Cakupan
2013
Cakupan
2014
Standar
Minimal
24 jam
24 jam
24 jam
20 menit
20 menit
30 menit
60 menit
60 menit
Ketentuan
daerah
Cakupan
2013
Cakupan
2014
Standar
Minimal
1 jam
2 jam
3.2.17.
Pelayanan Ambulance
No
Indikator Kinerja
17.1
Waktu pelayanan
ambulance/Kereta Jenazah
17.2
Kecepatan memberikan
pelayanan ambulance /Kereta
Jenazah di Rumah Sakit
17.3
3.2.19.
Indikator Kinerja
Waktu tanggap pelayanan
pemulasaran jenazah
60 menit
No
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
19.1
86%
19.2
100%
19.3
75%
3.2.20.
No
Indikator Kinerja
Cakupan
2013
80%
20.2
100%
No
21.1
Standar
Minimal
80%
80%
100%
100%
80%
100%
Cakupan 2014
Standar
Minimal
90%
100%
100%
100%
Cakupan
2014
Standar
Minimal
50%
75%
58 %
60%
65%
75%
Pelayanan Laundry
20.1
3.2.21.
Cakupan
2014
Cakupan
2013
40%
21.2
50 %
21.3
Terlaksananya kegiatan
50%
Rumah Sakit
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
Hasil Analisis: Dari segi pelayanan, maka RSUS I A Moeis sudah sesuai
dengan melaksanakan pelayanan untuk RS kelas C
E. SUMBER DAYA MANUSIA.
Berikut adalah Tabel ketersediaan SDM di RSUD I.A. Moeis.
(1)
(2) Tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a paling
sedikit terdiri atas:
a. 9 (sembilan) dokter umum untuk pelayanan medik dasar;
b. 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
b. 2 (dua)
c. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis dasar;
d. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis penunjang; dan
e. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan
medik spesialis gigi mulut.
Hasil Analisis : semua SDM telah memenuhi syarat kecuali pada
pelayanan spesialis dasar terdapat dua klinik yang baru
mempunyai tenaga spesialis satu orang yaitu kninik anak dan
klinik penyakit dalam.