Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

Afriananda, R. 2012. Pengaruh penambahan sukrosa dan glukosa pada


pembuatan permen karamel susu kambing terhadap sifat kimia,
mikrobiologi dan organoleptik. Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Alinkolis, J.J.1989. Candy Technology. The AVI Publishing Co. Westport
Connectitut.
Anggaini, D. N., L. E. Radiati, dan Purwadi. 2012. Penambahan
Carboxymethyle Cellulose (CMC) pada Minuman Madu Sari Apel
Ditinjau dari Rasa, Aroma, Warna, pH, Viskositas, dan Kekeruhan.
Universitas Brawijaya, Malang.
Apriyani, R. N. N., Setyadit, dan M. Arpah. 2011. Karakterisasi empat jenis
umbi talas varian mentega, hijau, semir, dan beneng serta tepung yang
dihasilkan dari keempat varian umbi talas. Jurnal Ilmu Pangan. (1) : 56.
Amos dan Purwanto. 2002. Hard candy dengan flavor dari minyak kelapa.
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. 4 (5) : 1-6.
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Analytical
Chemists. Washington D.C.
Apriyantono, A. 2006. Bahan pembuat bakery dan kue. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. Puspitasari, dan S. Budiyanto. 1989. Petunjuk
Laboratorium Analisis Pangan. IPB-Press, Bogor.
Aspinal. 1970. Investigation of Some 12th Century Chinese Papers. The Book
and Paper Goup Annual Volume 10.The American Institute for
Conservation.
Astawan, M. 2004. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia. Syarat Mutu
Kue Kering (Cookies). SNI 01-2973-1992. Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2010. Produksi Sukun Sektor Pertanian di Indonesia
Tahun 2008-2010. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2013. Produksi Umbi-umbian Sektor Pertanian di
Indonesia Tahun 2013. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

69

Balai Besar Penelitian danPengembangan Pasca Panen Pertanian. 2009. Sukun:


bisakah menjadi bahan baku produk pangan?. Dalam Warta Penelitian
dan
Pengembangan Pertanian. Vol 31 : 1.
Bangun, M. K. 1991. Perancangan Percobaan Untuk Menganalisis Data
Bagian Biometri. Fakultas Pertanian USU, Medan.
Bernasconi, G., H. Gester, H. Hauser, H. Satuble dan E. Scneiter. 1995.
Teknologi Kimia Bagian 2. Terjemahan : L. Hadojo. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Desroiser, N. W. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah M.
Muljohardjo. UI-Press, Jakarta.
Deviwings., 2008. The Science of Bakery Products. The Royal Society of
chemistry. Cambrige.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2012. Diversifikasi Produk Olahan
Sukun. Bharatara Karya Aksara, Jakarta.
Dwiyani, H. 2013. Formulasi Biskuit Subsitusi Tepung Ubi Kayu dan Ubi Jalar
dengan Penambahan Isolat Protein Kedelai serta Mineral Fe dan Zn
untuk Balita Gizi Kurang.IPB-Press, Bogor.
Fardiaz, 1986. Mikrobiologi Pangan 1. Gamedia Pustaka Utama, Jakarta.
Farida, A., K. S. Pada, A. Yulastri, dan L. Yusuf. 2008. Patiseri Jilid 1-3.
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Fatma, W. N. Zainuddin, L. Yacobus, A. Rohani, R. Baso, M. Aziz dan Anwar.
1986. Penelitian Teknologi Pembuatan Biskuit & Mie. Departemen
Perindustrian. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Makassar.
Fatmawati, W. T. 2012. Pemanfaatan Tepung Sukun Dalam Pembuatan Produk
Cookies. UNY-Press, Yogyakarta.
Fennema, O. R. 1996. Food Chemistry, Third Edition. Marcel Dekker, Inc.
New York.
Food Safety Commision. 2007. Polysorbate 20, Polysorbate 40, Polysorbate 65
, and Polysorbate 80. Evaluation Report Food Additives. Juni 2007, (135).
Gujral, H.S dan S.S., Brar. 2003. Effect of hydrocolloids on the dehydration
kinetics, color, and texture of mango leather. International Journal of
Food and Food Prop. 6(2) : 269-279.
Habsari, R. 2010. Cookies Fans Bekukan Sekarang-Panggang Nanti. Gramedia
Pustaka Umum, Jakarta.

70

Hastuti, A. Y. 2012. Aneka Cookies Paling Favorit, Populer, Istimewa.


Cetakan Pertama. Dunia Kreasi, Jakarta.
Hidayat, N. Dan K. Ikariztiana. 2004. Membuat Permen Jelly. Penerbit :
Trubus Agisana, Surabaya.
Hildayati, R. 2005. Pengaruh Lama Perendaman Natrium Metabisulfit
(Na2SO4) dan Lama Pengeringan Terhadap Mutu Tepung Sukun
(artocarpus altilis). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hendrasty, H. K. 2013. Bahan Produk Bakery. Graha Ilmu Yogyakarta.
Hui, Y. H. 1992. Encyclopedia of Food Science and Technology.Volume II.
John Willey and Sons Inc, Canada.
Imeson, A.1992. Thickening and Gelling Agents for Food. Blackie Academic
&
Professional. New York.
Indrasti, D. 2004. Pemanfaatan tepung talas belitung (Xanthosama
sagitifollum) dalam pembuatan cookies. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Isnaharani, Y. 2009. Pembuatan Tepung Jerami Nangka Dalam Pembuatan
Cookies Serat. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Koswara, S. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadikan Makanan
Bermutu. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Kusbiantoro, B. H. Herawati, dan A. B. Ahza. 2005. Pengaruh jenis dan
konsentrasi bahan penstabil terhadap mutu produk velva labu jepang.
Jurnal Hortikultura.15 (3) : 223 - 230.
Laskowski, J. S. 2001. Developments in Mineral Processing. Elsevier B.V,
Amsterdam.
Lingga, L. 2012. Sehat dan Sembuh Dengan Lemak. Gafika Mardi Yuana,
Bogor.
Matz, S. A dan T. D. Matz. 1978. Cookies and Crackers Technology (2nd ed).
The AVI Publishing Westport, Connecticut.
Matz, S.A. 1992. Bakery Technology and Engineering.Third Edition. Van
Nostrand Reinhold, New york.
Medical Biocare. 2002. Tween 20 Buffer ISO9001:2000. Concord, USA.
Mega, H. 2014. Pengaruh metode pembuatan tepung jagung dan perbandingan
tepung jagung dan tepung beras terhadap mutu cookies. Skripsi. Jurusan
Ilmu Dan Teknologi Pangan. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Minifie, B.W.2003. Chocolate, Cocoa and Confectionary. Van Nostrand
Reinhold, New York.
Moehyl, S. 1992. Penyelenggaraan Makanan Instuisi dan Jasa Boga. Bhratara,
Jakarta.
Pitojo, S. 1992. Budidaya Sukun. Kanisius, Jakarta.
Riganakos, K. A. and M. G. Kontominas. 1995. Effect of heat treatment on
moisture sorption behavior of wheat flours using a hygometric

71

tehnique. G.Charalambous (Ed). Journal of Food Flavors : Generation


Analysis and Process Influence. Vol 7 : 147-151.
Robertson, G. L. 2010. Food Packaging and Shelf Life: A Practical Guide,
CRC- Press, Florida.
Rodriguez, L. H., D. A. Morales, E. R. Rodriguez, dan C. D. Romero. 2011.
Minerals and trace elements in a collection of wheat landraces from the
canary islands. Journal of Food Composition and Analysis. 24:10811090.
Rowe, R. C., P,J. Sheskey, and Quinn M. E. 2009.Handbook of Pharmaceutical
Excipients Lexi-Comp. American Pharmaceutical Association, Inc.
Shabella, R. 2012. Terapi Daun Sukun Dahsyatnya Khasiat Daun Sukun Untuk
Menumpas Penyakit. Cable Book, Klaten.
Sinaga, S. 2010. Pengaruh substitusi tepung terigu dan jenis penstabil dalam
pembuatan cookies labu kuning. Skripi. Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Soekarto, E. 1985.Penilaian Organoleptik untuk Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Subagjo, A.2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sudarmadji, S. B. Haryono dan Suhardi.1989.Prosedur Analisa Untuk
Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Sulastri. 2008. Pengaruh Konsentrasi Gum Arab Terhadap Mutu Velva Buah
Nenas Selama Penyimpanan Dingin. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Sutardi dan Supriyanto.1996. Sifat Tepung dan Kesesuaiannya untuk diolah
menjadi berbagai produk olahan makanan kecil. Media komunikasi
dan informasi pangan. Jakarta
Suprapti, M. L. 2002. Tepung Sukun Pembuatan dan Pemanfaatannya.
Kanisius, Jakarta.
Suyanti, S. Widowati dan Suismono.2001.Teknologi Pengolahan Tepung Sukun
dan Pemanfaatannya untuk berbagai Produk Makanan Olahan. Balai
Penelitian Pasca Panen, Jakarta.
Tensiska. 2008. Serat makanan. Jurnal Teknologi Industri Pangan. Universitas
Padjadjaran. (2) : 3-10.
Tranggano.1991. Bahan Tambahan Pangan (food Additives). PAU Pangan
Gizi.UGM-Press, Yogyakarta.

72

Ugwu, F.M. dan Oranye N.A. 2006. Effect of some processing methods on the
toxic components of African breadfruit (Treculia Africana) African.
Journal of Biotechnology. Vol. 5 (22) : 2329-2333.
Wahyudi. 2003. Memproduksi Roti. Direktorat Pendidikan Menengah
KejuruanDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Warintek. 2010. Pengawetan dan bahan kimia. www.warintek.ristek.go.id.
23 Mei 2014.
Widowati, S. 2001. Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan
Olahan dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan. BB
Pascapanen, Bogor.
Widowati, S., N. Richana, Suarni, P. Raharto, dan I.G.P. Sarasutha. 2009. Studi
Potensi dan Peningkatan Dayaguna Sumber Pangan Lokal untuk
Penganekaragaman Pangan di Sulawesi Selatan. Laporan Hasil
Penelitian Puslitbangtan, Bogor.
Widyani, R., dan T. Suciaty. 2008. Prinsip Pengawetan Pangan. Swagati-Press,
Cirebon.
Wikipedia. 2007. Bakpuder. http://wikipedia.org (23 Mei 2014).
Winarno, F.G, S. Fardiaz dan D. Fardiaz.1984. Pengantar Teknologi Pangan.
Gamedia, Jakarta.
Winarno, F.G. 1995. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. Gamedia Pustaka Utama,
Jakarta.

73

Anda mungkin juga menyukai