Anda di halaman 1dari 26

UKL-UPL SPBU 44.551.

08

BAB IV
UPAYA PENGELOLAAN DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
SPBU JOGOKARYAN selama beroprasional akan menimbulkan dampak-dampak yang
bersifat positif maupun negatif. Dampak yang bersifat positif perlu ditingkatkan sehingga
menguntungkan lingkungan tapak kegiatan dan sekitarnya, sedangkan dampak negatif
diusahakan seminimal mungkin. Untuk mempertahankan dampak positif serta memaksimalkan
dampak negatif maka diperlukan langkah-langkah nyata terhadap pengelolaan lingkungan dan
upaya perbaikan pengelolaan akibat operasional SPBU JOGOKARYAN 44.551.01 Jl.
Parangtritis 156 Yogyakarta.

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


A. Dampak Pada Komponen Geofisika-Kimia
1. Dampak Menurunnya Kualitas Udara
a. Sumber Dampak
Gas buang kendaraan bermotor

konsumen

dan

karyawan

SPBU

JOGOKARYAN
b. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara karena peningkatan kandungan parameter udara
ambient (CO,HC dan Pb) dan kebisingan di tapak kegiatan dan sekitarnya.
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Tamanisasi 200m2 disekitar lokasi kegiatan untuk menyerap polutan
udara.
Selama pengisian bahan bakar, kendaraan bermesin harus dimatikan.
Penanaman pohon keras (palm).
Penyiraman lahan terbuka untuk mencegah debu.
d. Perbaikan Pengelolaan
Melakukan penambahan tanaman dalam pot untuk penyerap polutan

yaitu Sansievera sp
Penghijauan dengan tanaman keras perlu ditambah (kelengkeng,

mangga, rambutan)
e. Lokasi Pengelolaan
Tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN dan sekitarnya.
f. Pelaksana, Pengawas dan Pelaporan
BAB IV | 1

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta.


Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta.


Pelaporan Kepada Walikota Yogyakarta cq. Badan Lingkungan Hidup

Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.


2. Dampak Menurunnya Kualitas Air
a. Sumber Dampak
Sumber dampak ceceran bensin, bio solar, pertamax 92 dan limbah cair yang
berasal dari aktivitas domestic karyawan dan konsumen SPBU.
b. Jenis Dampak
Penurunan kualitas air tanah yang ditandai dengan meningkatnya parameter
Khemis, fisis maupun mikrobiologis kualitas air tanah di tapak kegiatan.
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Limbah cair dari kamar mandi/toilet dialirkan menuju septictank kemudian

ke sumur peresapan
Pembuatan saluran perangkap minyak (oil catcher)
Ceceran minyak dibersihkan dengan pasir/grajen

d. Lokasi Pengelolaan
Di tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN
e. Perbaikan Pengelolaan
Pemeliharaan saluran limbah cair secara rutin
Penyedotan septic tank secara berkala
f. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta.


Pelaporan Kepada Walikota Yogyakarta cq. Badan Lingkungan Hidup
Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

3. Menurunnya Kuantitas Air Tanah


a. Sumber Dampak
Sumber dampak yang mengurangi kuantitas air tanah antara lain bangunan
menutup tanah, penggunaan air untuk aktivitas kamar mandi/toilet karyawan dan
konsumen SPBU JOGOKARYAN.
b. Jenis Dampak
Berkurangnya kandungan air tanah akibat air hujan tidak dapat masuk ke lapisan
tanah dan menipisnya kandungan air tanah.
c. Teknik Pengelolaan
Pembuatan sumur peresapan air hujan (SPAH) ukuran diameter 0.8

kedalaman 8m (volume kurang lebih 4.02m3) 3 buah.


Limpasan air hujan dialirkan menuju SPAH.
Pembuatan lubang Biopori
BAB IV | 2

UKL-UPL SPBU 44.551.08

d. Lokasi Pengelolaan
Tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta.
e. Perbaikan Pengelolaan
Pemeliharan saluran hujan sehingga SPAH berfungsi maksimal.
Penambahan tanaman keras untuk menahan air tanah.
f. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta.


Pelaporan Kepada Walikota Yogyakarta cq. Badan Lingkungan Hidup

Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.


B. Dampak Sosial, Ekonomi dan Budaya
1. Dampak Persepsi Masyarakat
a. Sumber Dampak
Operasional SPBU JOGOKARYAN adanya tangki pendam, rawan kebakaran
dan sikap pengelola SPBU yang menimbulkan persepsi positif dan negatif
masyarakat sekitar tapak kegiatan.
b. Jenis Dampak
Persepsi negatif kekhawatiran ledakan bahan bakar dan kebocoran

tangki minyak.
Persepsi positif adalah terjalinnya hubungan baik dan peran serta
pengelola SPBU JOGOKARYAN akan kegiatan kemasyarakatan

(RT/RW sekitar).
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Menghadiri pertemuan antar warga secara rutin sehingga terjalin

komunikasi yang baik antara pengelola SPBU dan warga masyarakat.


Membantu program-program warga masyarakat sekitar tapak kegiatan
pada peringatan HUT RI, Hari Raya Qurban, Idul Fitri dan kegiatan sosial

lainnya.
d. Lokasi Pengelolaan
Wilayah sekitar tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN
e. Perbaikan Pengelolaan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta, Lurah Mantrijeron dan Camat Mantrijeron.


Pelaporan Kepada Walikota Yogyakarta cq. Badan Lingkungan Hidup
Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lurah

Mantrijeron dan Camat Mantrijeron.


2. Dampak Peluang Usaha dan Kerja
a. Sumber Dampak
Operasional SPBU JOGOKARYAN yang memberikan peluang kerja bagi warga
masyarakat sekitar.
BAB IV | 3

UKL-UPL SPBU 44.551.08

b. Jenis Dampak
Adanya kesempatan kerja yang dapat dimanfaatkan penduduk sekitar tapak
kegiatan.
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Memberikan kesempatan kerja bagi warga sekitar sebagai karyawan

SPBU JOGOKARYAN
Jumlah karyawan warga sekitar mencapai 40% dari jumlah karyawan

yang ada.
d. Perbaikan Pengelolaan
Apabila ada peluang kerja (karyawan) diumumkan kepada warga masyarakat
sekitar melalui RT/RW di sekitar lokasi kegiatan.
e. Lokasi Kegiatan
Wilayak tapak kegiatan yaitu Kecamatan Mantrijeron dan sekitarnya.
f. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan
Disnsonakertrans Kota Yogyakarta, Lurah Mantrijeron dan Camat

Mantrijeron.
Pelaporan Kepada Walikota Yogyakarta cq. Badan Lingkungan Hidup
Kota

Yogyakarta,

Disnsonakertrans

Kota

Yogyakarta

dan

Lurah

Mantrijeron dan Camat Mantrijeron.


3. Dampak Komplain Konsumen
a. Sumber dampak
Fasilitas, alat matering dan pelayanan menejemen SPBU JOGOKARYAN
kepada konsumen.
b. Jenis Dampak
Protes/komplain dari konsumen SPBU akibat ketidakpuasan terhadap pelayanan
dan takaran/matering bahan bakar.
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Melakukan kalibrasi terhadap alat matering secara berkala
Melayani konsumen dengan ramah
Cepat tanggap terhadap keluhan konsumen
d. Lokasi Pengelolaan
Tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN
e. Perbaikan Pengelolaan
Secara berkala membuat analisa/ evaluasi terhadap keluhan konsumen
f. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta
Pelaporan kepada Walikota Yogyakarta cq. Badan Lingkungan Hidup
Kota Yogyakarta.
4. Dampak Gangguan Transportasi dan Kemacetan Lalu-lintas
a. Sumber Dampak
BAB IV | 4

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Mobilitas/keluar masuk kendaran bermotor (roda dua, mobil, truk, bus)


konsumen SPBU dan karyawan
b. Jenis Dampak
Adanya gangguan transportasi dan keselamatan lalu lintas di sekitar kegiatan
yaitu di Jl. Bantul.
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Pembuatan akses jalan masuk di sisi Utara, pintu keluar di sisi Selatan
Akses pintu keluar masuk dibuat lebar 11m.
Membuat garis marka di pintu masuk
d. Lokasi Pengelolaan
Tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN dan sekitarnya
e. Perbaikan Pengelolaan
Pembuatan lampu peringatan hati-hati
Adanya petugas SPBU yang mengatur lalu lintas
f. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta


Pelaporan kepada Walikota Yogyakarta Cq. Badan Lingkungan Hidup

Kota Yogyakarta dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.


C. Dampak Pada Komponen Kesehatan Masyarakat
1. Dampak Gangguan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Sumber Dampak
Kandungan polutan udara terutama dan kebisingan kendaraan konsumen
bermotor
b. Jenis Dampak
Terganggunya kesehatan para karyawan SPBU JOGOKARYAN
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Penyediaan pakaian Kerja (alat pelindung diri) seperti sepatu, masker,
topi, kaos tangan bagi karyawan
Kewajiban memakai alat pelindung diri selama bekerja
d. Lokasi Pengelolaan
Tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN
e. Perbaikan Pengelolaan
Pengecekan kesehatan karyawan terutama kandungan Pb dalam darah

f.

minimal 1 (satu) tahun sekali.


Peningkatan kedisiplinan memakai APD
Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan
Disnsonakertrans Kota Yogyakarta, dan

Dinas Kesehatan Kota

Yogyakarta.

BAB IV | 5

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Pelaporan Kepada Walikota Yogyakarta cq. Badan Lingkungan Hidup


Kota

Yogyakarta,

Disnsonakertrans

Kota

Yogyakarta

dan

Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta.


2. Dampak Resiko Rawan Kebakaran
a. Sumber Dampak
Bahan-bahan mudah terbakar (premium, bio solar dan pertamax 92) adanya
mesin hidup kendaraan bermotor, korsleting dan bahaya petir
b. Jenis Dampak
Adanya arus Pendek (korsleting) yang berasal dari petir, sumber listrik
PLN dan Genset.
Kebocoran tangki minyak yang rawan menyebabkan kebakaran.
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Penyediaan alat pemadam kebakaran 9kg isi DCP sebanyak 5 buah
Penyediaan alat pemadam kebakaran 68kg isi DCP sebanyak 2 buah
Penyediaan bak pasir
Pengisian dan pengecekan alat pemadam kebakaran secara rutin
Memasang rambu-rambu/tulisan DILARANG MEROKOK, DILARANG
MENYALAKAN HP, DILARANG MEMOTRET.
d. Lokasi Pengelolaan
Tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN
e. Perbaikan Pengelolaan
Mengikuti regulasi standar penggunaan pencegahan kebakaran SPBU

f.

dari pertamina
Pelatihan penggunaan alat pemadam kebakaran bagi karyawan.
Pemeliharaan jaringan/instalasi listrik secara berkala
Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Yogyakarta,

Kantor

Penanggulangan Kebakaran dan Bencana dan Linmas kota Yogyakarta

dan Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta.


Pelaporan kepada Walikota Yogyakarta Cq. Badan Lingkungan Hidup
Kota Yogyakarta dan Kantor Penanggulangan Kebakaran dan Bencana

dan Linmas Kota Yogyakarta


3. Dampak Berkembangnya Vektor Penyakit
a. Sumber Dampak
Aktivitas karyawan dan konsumen SPBU yang menghasilkan sampah organik
dan anorganik
b. Jenis Dampak
Berkembangnya vektor penyakit berupa tikus, lalat, kecoa dan nyamuk.
c. Teknik Pengelolaan Sekarang
Penyediaan tempat sampah tertutup di masing-masing ruang SPBU.
Pengumpulan sampahdi TPS SPBU kemudian di buang ke TPA
d. Lokasi Pengelolaan
BAB IV | 6

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Tapak kegiatan SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta dan sekitarnya.


e. Perbaikan Pengelolaan
Pemilahan sampah kering dan basah dengan wadah tertutup dilengkapi
f.

dengan kantong plastik.


Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta.


Pelaporan kepada Walikota Yogyakarta Cq. Badan Lingkungan Hidunp
Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

BAB IV | 7

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Tabel 4-1 Matrik Pengelolaan Lingkungan SPBU JOGOKARYAN Jl. Parangtritis 156 Yogyakarta
KOMPONEN
LINGKUNGAN &
JENIS DAMPAK
A. Geofisika
Kimia

SUMBER
DAMPAK

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1. Penurunan
kualitas Gas buang dari
udara
karena
kendaraan
peningkatan
bermotor
kandungan
konsumen
parameter
udara
SPBU
dan
(CO,HC dan Pb)
karyawan
dan kebisingan di
SPBU
tapak kegiatan dan
JOGOKARYA
sekitarnya.
N

2. Penurunan kualitas air Sumber

tanah
ditandai
dampak
dengan
ceceran
meningkatnya
bensin
parameter khemin,
pretamax 92
fisis
dan
bio solar dan
mikrobiologis
limbah
cair
melebihi baku mutu
yang berasal
lingkungan
yang
dari aktivitas
ditetapkan
domestic
karyawan dan
konsumen
SPBU

TEKNIK
PENGELOLAA
N SEKARANG
Tamanisasi

seluas 200m2
di
sekitar
lokasi kegiatan
untuk
menyerap
polutan udara
Selama
pengisian
bahan bakar
kendaraan
bermesin

harus
dimatikan

Penyiraman
lahan terbuka
Limbah
cair
toilet dialirkan
menuju septic
tank ke sumur
peresapan
Pembuatan

saluran
pengangkap
minyak/oil
catcher
Ceceran minyak
dibersihkan
dengan pasir

PERBAIKAN
PENGELOLAA
N
Penambahan
tanaman
dalam
pot
sebagai
penyerap
polutan udara
Penghijauan
dengan
tanaman keras
(kelengkeng,
mangga, dan
rambutan)
Pemeliharaan
SPAH
Penambahan
Biopori
Pemeliharaan
saluran limbah
cair
secara
rutin agar tidak
merembes ke
dalam tanah
Penyedotan
septic
tank
secara berkala

LOKASI

INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN


PELAKSANA

PENGAWAS

PELAPORAN

Tapak kegiatan
SPBU
JOGOKARYAN

Pengelola SPBU Badan


Walikota Cq.
JOGOKARYAN
lingkungan
Badan
hidup kota
lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Dinas
Yogyakarta
Kesehatan Dinas
Kota
Kesehatan
Yogyakarta
Kota
Yogyakarta

Tapak kegiatan
dan sekitarnya

Pengelola SPBU Badan


Walikota Cq.
JOGOKARYAN
Lingkunga
Badan
n
Hidup
lingkungan
Kota
Hidup Kota
Yogyakarta
Yogyakarta
Dinas
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Kota
Kota
Yogyakarta
Yogyakarta

Tabel 4-1Matrik Pengelolaan Lingkungan SPBU JOGOKARYAN Jl. Parangtritis 156 Yogyakarta
BAB IV | 8

UKL-UPL SPBU 44.551.08

KOMPONEN
LINGKUNGAN
&
JENIS
DAMPAK
Geofisika Kimia

3. Berkurangnya
kandungan
air
tanah
akibat
air
hujan
tidak
dapat masuk
ke
lapisan
tanah
dan
menipisnya
kandungan
air tanah

SUMBER
DAMPAK

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

TEKNIK
PERBAIKAN
PENGELOLAA
PENGELOLAA
N SEKARANG
N
Sumber dampak Membuat sumur Pemeliharaan
yang
peresapan air
saluran hujan
mengurangi
hujan (SPAH)
sehingga
kuantitas
air
ukuran
SPAH
tanah
antara
diameter 0.8
berfungsi
lain bangunan
kedalaman 8m
maksimal
menutup tanah,
sebanyak
3 Penambahan
tanaman keras
penggunaan air
buah
air
untuk
untuk aktivitas Limpasan
hujan
(dari
menahan air di
kamar
atap
dan
tanah
mandi/toilet
Penambahan
halaman
karyawan dan
lubang Biopori
parker
luar)
konsumen
dialirkan
SPBU
langsung
JOGOKARYA
menuju SPAH
N

LOKASI

Tapak kegiatan
SPBU
JOGOKARYAN

INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PELAKSANA

PENGAWAS

Pengelola SPBU Badan

JOGOKARYAN
Lingkungan
Hidup
Kota
Yogyakarta
Dinas
Kimpraswil
Kota
Yogyakarta.

PELAPORAN

Walikota
Cq.
Badan
Lingkungan
Hidup
Kota
Yogyakarta
Dinas Kimpraswil
Kota
Yogyakarta.

Tabel 4-2 Matrik Pengelolaan Lingkungan SPBU JOGOKARYAN Jl. Parangtritis 156 Yogyakarta
KOMPONEN
LINGKUNGAN &

SUMBER

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB IV | 9

UKL-UPL SPBU 44.551.08

JENIS DAMPAK
B. Sosial,
Ekonomi
dan
Budaya
1. Persepsi
negatif
kekhawatiran
ledakan bahan
bakar
dan
kebocoran tangki
minyak
Persepsi positif
adalah
terjalinnya
hubungan baik
dan peran serta
pengelola SPBU
JOGOKARYAN
akan
kegiatan
kemasyarakatan

2. Adanya
kesempatan
kerja yang dapat
dimanfaatkan
penduduk sekitar
tapak kegiatan

DAMPAK
TEKNIK
PENGELOLAA
N SEKARANG

PERBAIKAN
PENGELOLAA
N

Operasional
Menghadiri
Menyampaikan
SPBU
pertemuan
kepada warga
JOGOKARYAN
antar
warga
masyarakat
adanya tangki
sehingga
sekitar tentang
pendam, rawan
terjalin
hasil
kebakaran dan
komunikasi
pemeriksaan
sikap pengelola
yang
baik
laboratorium
SPBU
yang
antara
dan
uji
menimbulkan
pengelola
peralatan
persepsi positif
SPBU
dan
SPBU
dan
negatif
warga.
(matering,
masyarakat
Membantu
instalasi
sekitar.
program
penyalur petir,
warga
limbah cair dll)
masyarakat
sekitar tapak
kegiatan (HUT
RI dll)
Adanya
Memberi
Apabila
ada
kesempatan
kesempatan
peluang
kerja
yang
kepada warga
(karyawan)
dapat
sekitar
diumumkan
dimanfaatkan
sebagai
kepada warga
penduduk
karyawan
masyarakat
sekitar
tapak
SPBU
melalui
kegiatan
Jumlah
RT/RW
di
karyawan
sekitar lokasi
warga sekitar
Kegiatan.
mencapai
40% dari total
karyawan
yang ada.

LOKASI

PELAKSANA

PENGAWAS

PELAPORAN

Tapak kegiatan
SPBU
JOGOKARYAN

Pengelola
Badan
Walikota Cq.
SPBU
lingkungan
Badan
JOGOKARYAN
hidup
kota
lingkungan

Yogyakarta
Hidup Kota
Lurah
Yogyakarta
Mantrijeron Lurah
Camat
Mantrijeron
Mantrijeron Camat
Mantrijeron

Tapak kegiatan
dan sekitarnya

Pengelola
SPBU
JOGOKARYAN

Badan Lingkungan
Hidup
Kota
Yogyakarta
Lurah Mantrijeron
Camat Mantrijeron
Disnsosnakertrans
Kota Yogyakarta

Walikota
Cq.
Badan
lingkungan
Hidup
Kota
Yogyakarta
Lurah Mantrijeron
Camat Mantrijeron
Disnsosnakertrans
Kota Yogyakarta

BAB IV | 10

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Tabel 4-2 Matrik Pengelolaan Lingkungan SPBU JOGOKARYAN Jl. Parangtritis 156 Yogyakarta
KOMPONEN
LINGKUNGAN &
JENIS DAMPAK
C. Sosial,
Ekonomi
dan
Budaya
3. Protes.Komplain
dari
konsumen
SPBU akibat tidak
kepuasan
terhadap
pelayanan
dan
takaran /matering
bahan bakar

4. Adanya gangguan
transportasi dan
keselamatan lalu
lintas di sekitar
lokasi kegiatan di
Jl. Bantul

SUMBER
DAMPAK

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


TEKNIK
PENGELOLAA
N SEKARANG

PERBAIKAN
PENGELOLAA
N

Fasilitas
alat Melakukan
Secara berkala
materiring dan
Kalibrasi
membuat
pelayanan
terhadap alat
analisa
manajemen
matering
terhadap
SPBU
secara berkala
keluhan
JOGOKARYAN Melayani
konsumen
kepada
konsumen
dengan
konsumen
dengan ramah
memasang
Cepat tanggap
hotline aduan
terhadap
konsumen
keluhan
konsumen
Mobilitas/keluar Pembuatan
Pembuatan
masuk
akses
jalan
rambu dilarang
kendaraan
masuk di sisi
parkir di jalan
bermotor (roda
utara dan pintu
depan
lokasi
dua, mobil, truck
keluar di sisi
SPBU
dan
bus)
selatan
JOGOKARYA
konsumen
Akses
pintu
N
SPBU
keluar masuk Adanya petugas
dibuat
lebar
yang
(11m)
membantu
mengatur lalu
lintas
Pembuatan
garis marka di
pintu masuk

LOKASI

INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN


PELAKSANA

PENGAWAS

PELAPORAN

Tapak kegiatan
SPBU
JOGOKARYAN

Pengelola SPBU Badan


Walikota Cq.
JOGOKARYAN
lingkungan
Badan
hidup kota
lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Yogyakarta

Tapak kegiatan
dan sekitarnya

Pengelola SPBU Badan


Walikota Cq.
JOGOKARYAN
Lingkunga
Badan
n
Hidup
lingkungan
Kota
Hidup Kota
Yogyakarta
Yogyakarta
Dinas
Dinas
Perhubung
Perhubunga
an
Kota
n
Kota
Yogyakarta
Yogyakarta

BAB IV | 11

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Tabel 4-3Matrik Pengelolaan Lingkungan SPBU JOGOKARYAN Jl. Parangtritis 156 Yogyakarta
KOMPONEN
LINGKUNGAN &
JENIS DAMPAK
D. Komponen
Kesehatan
masyarakat
1. Terganggunya
kesehatan karyawan
SPBU 44.551.01

SUMBER
DAMPAK

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


TEKNIK
PERBAIKAN
LOKASI
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
SEKARANG

Kandungan Penyediaan

polutan dam
pakaian kerja
kebisingan
(sepatu,
kendaraan
masker, kaos
konsumen
tangan dll)
SPBU
Kewajiban

memakai alat
pelindung diri

2.

Adanya arus pendek Bahan-bahan


(korsleting)
yang
mudah
berasal dari petir dan
terbakar
listrik
PLN
dan

(premium,
Genset, Kebocoran
pertamax
tangki minyak yang
biosolar)
menyebabkan rawan

adanya
menyebabkan
mesin hidup
kebakaran
kendaraan
bermotor,

korsleting
dan bahaya
petir

Penyediaan apar
DCP
9kg
5buah
Penyediaan apar
DCP
68kg
2buah
Penyediaan apar
Co2 2buah
Penyediaan bak
pasir
Memasang

rambu dilarang
merokok,
dilarang
menyalakan hp
Aktivitas
Penyediaan

karyawan
tempat sampah
SPBU
yang
tertutup masing
menghasilkan
masing
sampah
ruangan SPBU
organik
dan Pengumpulan
anorganik
sampah di TPS
SPBU
kemudian tiap
hari di buang
ke TPA

3.

Berkembangnya
vektor
penyakit
berupa tikus, lalat
,nyamuk dan kecoa

Pengesekan
kesehatan
karyawan
minimal 1 tahun
sekali
Peningkatan
kedisiplinan
pemakaian
APD
Mengikuti
regulasi
standar
penggunaan
pencegahan
kebakaran
Pelatihan
penggunaan
alat pemadam
kebakaran
Perbaikan
jaringan
instalasi listrik

Tapak kegiatan
SPBU
JOGOKARYAN

Pemilahan
sampah kering
dan
basah
dengan wadah
tertutup
dilengkapi tas
kresek

Tapak kegiatan
SPBU
JOGOKARYAN

Tapak kegiatan
SPBU
JOGOKARYAN

INSTANSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN


PELAKSANA
PENGAWAS
PELAPORAN

Pengelola SPBU Badan

JOGOKARYAN
lingkungan
hidup
kota
Yogyakarta
Dinas

Kesehatan
Kota
Yogyakarta

Pengelola SPBU Badan

JOGOKARYAN
lingkungan
hidup
kota
Yogyakarta
Kantor
Penanggulang
an Kebakaran
dan Bencana
dan
Linmas
Kota
yogyakarta

Walikota
Cq.
Badan
lingkungan
Hidup
Kota
Yogyakarta
Dinas
Kesehatan
Kota
Yogyakarta
Walikota
Cq.
Badan
lingkungan
Hidup
Kota
Yogyakarta
Kantor
Penanggulang
an Kebakaran
dan Bencana
dan
Linmas
Kota
yogyakarta

Pengelola SPBU Badan


Walikota
Cq.
JOGOKARYAN
lingkungan
Badan
hidup
kota
lingkungan
Yogyakarta
Hidup
Kota
Dinas
Yogyakarta
Dinas
Kesehatan
Kota
Kesehatan
Yogyakarta
Kota
Yogyakarta

BAB IV | 12

UKL-UPL SPBU 44.551.08

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


A. Dampak pada Komponen Geofisika-Kimia
1. Dampak Menurunnya Kualitas Udara
a. Sumber Dampak
Gas buang dan suara kendaraan bermotor konsumen dan karyawan SPBU
JOGOKARYAN.
b. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara karena peningkatan kandungan parameter udara ambient
(CO,HC,Pb) dan kebisingan di tapak kegiatan dan sekitarnya.
c. Parameter Yang Dipantau
Sebagai tolok ukur pencemaran udara yang berlaku saat ini adalah hasil pengukuran
dibandingkan dengan parameter yang ditetapkan dalam SK Gubernur DIY no
176/KTPSP/2003, tentang Baku Mutu Udara Ambient di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Tabel 4-1 Baku Mutu Udara Ambient dan Kebisingan
No
01

Parameter Yang Diukur


Kebisingan

Baku Mutu Lingkungan


< 60dBA

02

Sulfur Dioksida (SO2)

0.30 ppm

03

Karbon Monoksida (Co)

26.00 ppm

04

Partikel Debu

0.23 mg/m3

05

Timah Hitam (Pb)

60 Ug/m3

06

Hidro Karbon

0.24 ppm

Sumber: SK. Gub. Prov. DIY No. 153/KPTS/2002 dan SK. Gub. Prov DIY No 176/KPTS/2003

d. Lokasi, Waktu dan Frekuensi Pemantauan


Lokasi pemantauan pintu gerbang jalan masuk dan lokasi parkir SPBU
Waktu selama periode operasional SPBU JOGOKARYAN
Frekuensi pemantauan setiap saat diperlukan (minimal 6 bulan sekali)
e. Pemantauan Sekarang
Pengamatan secara kualitativ (visual) terhadap kondisi udara dan kebisingan.
f. Perbaikan Pemantauan
Pemeriksaan laboratorium kualitas udara terutama kandungan Pb, CO dan HC
g. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana Pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta.


Pelaporan kepada Walikota Yogyakarta Cq. Badan Lingkungan Hidunp Kota
Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

2. Dampak Menurunnya Kualitas Air


a. Sumber Dampak

BAB IV | 13

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Sumber dampak ceceran bensin, solar, pertamax, pelumas dan limbah cair yang
berasal dari aktivitas domestik karyawan dan konsumen SPBU.
b. Jenis Dampak
Penurunan kualitas air tanah yang ditandai dengan meningkatnya parameter
khemis, fisis maupun mikrobiologis kualitas air tanah di tapak kegiatan.
c. Parameter Yang Dipantau
Sebagai tolok ukur penurunan kualitas air adalah Baku Mutu Kualitas Air Bersih
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/PER/IX/1990,
tentang Pengawasan dan Persyaratan Kualitas Air Bersih.
Tabel 4-2 Baku Mutu Kualitas Air
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Parameter
Kekeruhan
Warna
Besi
Fluoride
Cadmium
Kesadahan
Klorida
Nitrat
pH
Sulfat
Zat Organik
E Coli
Total Coli

Satuan
Skala NTU
Skala TCU
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Mg/l
JPT/100ml
JPT/100ml

Baku Mutu
25
50
1.0
1.5
0.005
500
600
10.0
6.5-9.0
400
10.0
10
50

Metode
Tubidimetri
Kolorimetri
Spektrofotometri
Spektrofotometri
Spektrofotometri
Titrimetri
Tirtimetri
Spektrofotometri
Potensiometri
Spektrofotometri
Titrimetri
Metodo MPN
Metode MPN

d. Lokasi, Waktu, dan Frekuensi Pemantauan


Lokasi Pemantauan di SPBU JOGOKARYAN dan sekitarnya.
Waktu pemantauan selama operasional SPBU.
Frekuensi pemantauan air tanah dan kualitas limbah cair 6 bulan sekali.
e. Perbaikan pemantauan
Pemeriksaan kualitas air 6 (enam) bulan sekali dan kualitas limbah cair 1 (satu)
f.

bulan sekali
Pemantauan sekarang
Pemeriksaan kualitas air tanah dan pemeriksaan limbah cair SPBU JOGOKARYAN

dan 1 (satu) titik di sekitar tapak kegiatan.


g. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta


Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup dan Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta.

Tabel 4-3 hasil Uji Laboratorium Air Sumur SPBU JOGOKARYAN Jl. Parangtritis 156
Yogyakarta
No

Parameter

Satuan

Hasil

Baku Mutu

Spesifikasi Metode

BAB IV | 14

UKL-UPL SPBU 44.551.08

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Warna
Kekeruhan
Zat padat berlarut
pH
Klorida (CI)
Kesadahan (CaCO3)
Zat organik (KMno4)
Sulfat (SO4)
Florida (F)
Nitrit (No2-N)
Nitrat (No3-N)
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Sianida (CN)

Skala TCU
Skala TDN
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L

20
96.3
809
7.27
20.26
149.50
6.33
32.984
0.163
0.120
0.383
0.144
0.295
<0.006

50
25
1500
6.5-9.0
600
500
10
400
1.5
1.0
10
1.0
0.5
0.1

IKM/5.4.27/BLK-Y
IKM/5.4.29/BLK-Y
IKM/5.4.30/NLK-Y
SNI 06-6989.11-2004
APHA, 4500-CL B, 2005
APHA, 2340-C-2005
IKM/5.4.35/BLK-Y
APHA, 4500-SO E,2005
SNI 06-6989.29-2005
APHA, 4500-NO B,2005
IKM/5.4.12/BLK-Y
IKM/5.4.4/BLK-Y
IKM/5.4.48/BLK-Y
IKM/5.4.49/BLK-Y

Tabel 4-4 hasil Uji Laboratorium Air Sumur SPBU JOGOKARYAN Jl. Parangtritis 156
Yogyakarta
No

Parameter

Suhu

2
3
4
5
6
7

TSS
TDS
BOD
COD
DHL
pH

Satuan
0

Hasil

28.3

Mg/L
Mg/L
Mg/L
Mg/L
s/cm
-

3.2
1317
13.06
52.42
2.60
7.23

Baku Mutu
30C thd
suhu udara
75
1000
75
200
6.0-9.0

Spesifikasi Metode
IKM/5.4.127/BLK-Y
APHA, 2540-CL B, 2005
IKM/5.4.30/NLK-Y
IKM/5.4.5/NLK-Y
APHA, 5220-C, 2005
Potensiometri
SNI 06-6989.11-2004

3. Menurunnya Kuantitas Air Tanah


a. Sumber Dampak
Sumber dampak yang mengurangi kuantitas air tanah antara lain bangunan
menutup tanah, penggunaan air untuk aktivitas kamar mandi/toilet karyawan dan
konsumen SPBU JOGOKARYAN.
b. Jenis Dampak
Berkurangnya kandungan air tanah akibat air hujan tidak dapat masuk ke lapisan
tanah dan menipisnya kandungan air tanah.
c. Parameter Yang Dipantau
Level permukaan air tanah rata-rata pada musim hujan dan musim kemarau di
sekitar tapak kegiatan dan sekitarnya.
d. Lokasi, waktu dan Frekuensi Pemantauan
Lokasi pemantauan di lokasi SPBU JOGOKARYAN dan sekitarnya
Waktu pemantauan pada musim penghujan dan kemarau.
Frekuensi pemantauan setiap setahun per bulan sekali.
e. Pemantauan Sekarang
BAB IV | 15

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Pengamatan langsung permukaan air sumur SPBU JOGOKARYAN dan sumur


warga sekitar SPBU.
Perbaikan Pemantauan
Pengamatan fungsi-fungsi SPAH dan saluran limpasan air hujan.
g. Pelaksana, Pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas
f.

Kimpraswil Kota Yogyakarta


Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup dan Dinas

Kimpraswil Kota Yogyakarta.


B. Dampak Sosial, Ekonomi dan Budaya
1. Dampak Persepsi Masyarkat
a. Sumber Dampak
Kegiatan operasional SPBU JOGOKARYAN adanya tangki pendam rawan
kebakaran dan sikap pengelola SPBU yang menimbulkan persepsi positif dan
negatif masyarakat sekitar tapak kegiatan.
b. Jenis Dampak
Persepsi negatif kekhawatiran ledakan dan kebocoran tangki minyak.
Persepsi positif adalah terjalinnya hubungan baik dan peran serta pengelola
SPBU JOGOKARYAN akan kegiatan kemasyarakatan.
c. Parameter Yang Dipantau
Tolok ukur dampak selama operasional tidak adanya keluhan masyarakat.
d. Lokasi, Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Lokasi pemantauan di RT/RW sekitar tapak kegiatan.
Waktu pemantauan selama operasional SPBU
Frekuensi pemantauan setiap bulan
e. Pemantauan Sekarang
Mengikuti pertemuan RT/RW untuk mendeteksi adanya keluhan warga masyarakat
f.

sekitar.
Perbaikan Pemantauan
Bersama tokoh masyarakat melakukan antisipasi kemungkinan adanya keluhan-

keluhan masyarakat.
g. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Lurah

Mantrijeron dan Camat Mantrijeron


Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup dan Lurah
Mantrijeron dan Camat Mantrijeron.

2. Dampak Peluang Usaha/Kerja


a. Sumber Dampak
Operasional SPBU JOGOKARYAN yang memberikan peluang kerja bagi warga
masyarakat sekitar.
BAB IV | 16

UKL-UPL SPBU 44.551.08

b. Jenis Dampak
Adanya kesempatan kerja yang dapat dimanfaatkan penduduk sekitar tapak
kegiatan (karyawan SPBU)
c. Parameter Yang Dipantau
Sebagai tolok ukurnya jumlah penggunaan tenaga kerja penduduk sekitar lebih dari
20 % dari jumlah yang ada.
d. Lokasi, Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Lokasi pemantauan di SPBU JOGOKARYAN
Waktu pemantauan selama operasional SPBU terutama ketika rekrutmen
tenaga kerja baru
Frekuensi pemantauan setiap saat ketika diperlukan
e. Pemantauan Sekarang
Data base sekarang jumlah penggunaan tenaga kerja penduduk 40% dari
jumlah yang ada.
Perbaikan Pemantauan
Membantu warga sekitar untuk bekerja di SPBU JOGOKARYAN
g. Pelaksana, pengawas dan Pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Lurah
f.

Mantrijeron dan Camat Mantrijeron


Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup dan Lurah

Mantrijeron dan Camat Mantrijeron.


3. Dampak Komplain Konsumen
a. Sumber Dampak
Fasilitas, alat matering dan pelayanan manajemen SPBU JOGOKARYAN kepada
konsumen.
b. Jenis Dampak
Protes/komplain dari konsumen SPBU akibat ketidakpuasan terhadap pelayanan
dan takaran/matering bahan bakar.
c. Parameter Yang Dipantau
Tolok ukur dampak selama operasional tidak ada protes baik langsung oleh para
konsumen maupun lewat media lainnya.
d. Lokasi, Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Lokasi di SPBU JOGOKARYAN
Waktu pemantauan selama operasional SPBU JOGOKARYAN
Frekuensi pemantauan setiap saat diperlukan
e. Pemantauan Sekarang
Pengecekan matering, kualitas BBM baik dalam tangki maupun ketika masih

dalam tangki mobil.


Mencatat keluhan konsumen terhadap jasa layanan dan fasilitas kotak saran
maupun karyawan langsung yang berhubungan langsung.

f.

Perbaikan Pemantauan
BAB IV | 17

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Pemasangan nomor telepon/aduan/keluhan di tempat-tempat yang mudah

dibaca komsumen.
h. Pelaksana, pengawas dan Pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.
Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup.
Tabel 4-5 hasil tera terhadap nozzle SPBU JOGOKARYAN tahun 2012
No

No

Nozzle
1
2
3
4
5
6
7
8

Pompa
1
1
2
2
3
3
4
4

Produk
Cepat

Hasil Tera
Lambat

Rata-rata

-30
-30
0
-30
-40
-30
-40
-40

-20
-15
-25
-20
-30
-10
-20
-30

-25
-22.5
-12.5
-25
-35
-15
-30
-35

Premium
Premium
Premium
Premium
Premium
Premium
Bio Solar
Pertamax

Tabel 4-6 Hasil Pemeriksaan Kualitas BBM (Premium) SPBU JOGOKARYAN 44.551.01
TGL

Sebelum Tangki Diisi Pagi


Suhu (0C)

5 juni
6 juni
7 juni
8 juni
9 juni
10 juni

31
31
32
32
32
32

Density

Density

Standar

Pengukura

(ASTM)

0.7428
0.7428
0.7387
0.7387
0.7387
0.7387

0.730
0.730
0.725
0.725
0.725
0.725

Dari Tangki Mobil


Suhu (0C)

28
28
28
29
28
27

Setelah Tangki Diisi (akhir)

Density

Density

Density

Standar

Standar

Pengukura

PNBP

(ASTM)

0.734
0.733
0.729
0.713
0.727
0.730

0.7464
0.7464
0.7371
0.7371
0.7395
0.7246

0.736
0.736
0.729
0.729
0.729
0.733

Selisih

Suhu (0C)

Density

Density

Standar

Pengukuran

(ASTM)

0.001
0.002
0.002
0.001
0.001
0.003

31
31
32
32
32
32

0.7428
0.7428
0.7387
0.7387
0.7387
0.7387

0.730
0.730
0.725
0.725
0.725
0.725

Satuan suhu dalam 0C, satuan density gr/cm3 (pengukuran dengan Hydrometer)

Keterangan :

Pada saat pengisian apabila selisih densitas >0.01 maka wajib ditolak

Tabel 4-7 Hasil Pemeriksaan Kualitas BBM (Bio Solar) SPBU JOGOKARYAN 44.551.01
TGL

Sebelum Tangki Diisi Pagi


Suhu (0C)

17 apr
24 apr
30 apr
9 mei
15 mei
5 juni

29
30
30
30
31
30

Keterangan :

Density

Density

Standar

Pengukura

(ASTM)

0.8502
0.8509
0.8469
0.8465
0.8456
0.8489

0.841
0.841
0.837
0.837
0.835
0.839

Dari Tangki Mobil


Suhu (0C)

30
30
30
31
29
30

Setelah Tangki Diisi (akhir)

Density

Density

Density

Standar

Standar

Pengukura

PNBP

(ASTM)

0.839
0.839
0.833
0.835
0.826
0.840

0.8499
0.8506
0.8440
0.8466
0.8463
0.8499

0.840
0.840
0.834
0.836
0.837
0.840

Selisih

Suhu (0C)

Density

Density

Standar

Pengukuran

(ASTM)

0.003
0.004
0.004
0.003
0.001
0.001

29
30
30
31
31
30

0.8522
0.8509
0.8469
0.8456
0.8456
0.8489

0.8541
0.841
0.837
0.835
0.835
0.839

Satuan suhu dalam 0C, satuan density gr/cm3 (pengukuran dengan Hydrometer)
Pada saat pengisian apabila selisih densitas >0.01 maka wajib ditolak

Tabel 4-8 Hasil Pemeriksaan Kualitas BBM (Pertamax 92) SPBU JOGOKARYAN
44.551.01
TGL

Sebelum Tangki Diisi Pagi

Dari Tangki Mobil

Setelah Tangki Diisi (akhir)

BAB IV | 18

UKL-UPL SPBU 44.551.08


Suhu (0C)

5
10
5
10

26
24
24
26

Keterangan :

Density

Density

Standar

Pengukura

(ASTM)

0.7369
0.7373
0.7353
0.7406

0.726
0.730
0.728
0.732

Suhu (0C)

31
31
26
30

Density

Density

Density

Standar

Standar

Pengukura

PNBP

(ASTM)

0.722
0.728
0.729
0.731

0.7370
0.7360
0.7487
0.7440

0.724
0.723
0.740
0.732

Selisih

Suhu (0C)

Density

Density

Standar

Pengukuran

(ASTM)

0.001
0.009
0.006
0.001

24
25
24
26

0.7363
0.7381
0.7353
0.7406

0.729
0.730
0.728
0.726

Satuan suhu dalam 0C, satuan density gr/cm3 (pengukuran dengan Hydrometer)
Pada saat pengisian apabila selisih densitas >0.01 maka wajib ditolak

4. Dampak Gangguan Transportasi dan Keselamatan Lalu lintas


a. Sumber Dampak
Mobilitas/keluar masuk kendaraan bermotor (roda dua, mobil, truck, bus) konsumen
SPBU dan karyawan.
b. Jenis Dampak
Adanya gangguan transportasi dan keselamatan lalu lintas di sekitar lokasi kegiatan
yaitu di Jl. Bantul
c. Parameter Yang Dipantau
Sebagai tolok ukur adalah tidak adanya gangguan arus dan keselamatan lalu lintas
di Jl. Bantul.
d. Lokasi, Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Lokasi pemantauan di Jl. Bantul depan pintu masuk SPBU JOGOKARYAN
Waktu pemantauan selama operasional SPBU JOGOKARYAN
Frekuensi pemantauan setiap bulan
e. Pemantauan Sekarang
Pengamatan langsung mobilitas kendaraan terutama pada jam-jam sibuk.
f.

Perbaikan Pemantauan
Pemantauan situasi lalu lintas di depan pintu masuk terutama pada jam-jam sibuk.
g. Pelaksana, pengawas dan Pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta


Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup dan Dinas

Perhubungan Kota Yogyakarta.


C. Dampak Pada Komponen Kesehatan Masyarakat
1. Dampak Rawan Gangguan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Sumber Dampak
Kandungan polutan udara terutama dan kebisingan kendaraan bermotor konsumen
b. Jenis Dampak
Terganggunya kesehatan para karyawan SPBU JOGOKARYAN
c. Parameter Yang Dipantau
Selama operasional SPBU JOGOKARYAN dalam kurun waktu 6 (enam) bulan
tidak terjadi gangguan kesehatan bagi karyawan
d. Lokasi, Waktu dan frekuensi Pemantauan
BAB IV | 19

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Lokasi pematauan di SPBU JOGOKARYAN dan warga RT/RW sekitar

SPBU
Waktu pemantauan selama operasional SPBU
Frekuensi pemantauan 6 bulan sekali
e. Pemantauan Sekarang
Mendata jenis gangguan kesehatan yang dialami karyawan SPBU JOGOKARYAN
f. Perbaikan Pemantauan
Melihat data-data atau keluhan jenis gangguan kesehatan karyawan SPBU
JOGOKARYAN
g. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta


Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup dan Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta.

2. Dampak Resiko Rawan Kebakaran


a. Sumber Dampak
Bahan-bahan mudah terbakar (premium, pertamax, bio solar) adanya mesin hidup
kendaraan bermotor, korsleting dan bahaya petir.
b. Jenis Dampak
Adanya arus pendek yang berasal dari petir dan sumber listrik (PLN) dan
genset
Kebocoran tangki minyak yang rawan menyebabkan kebakaran
c. Paramater Yang Dipantau
Selama kurun waktu 6 (enam) bulan tidak terjadi hal-hal yang menimbulkan rawan
bahaya kebakaran.
d. Lokasi, Waktu dan frekuensi Pemantauan
Lokasi pemantauan di SPBU JOGOKARYAN
Waktu pemantauan selama operasional SPBU JOGOKARYAN
Frekuensi pemantauan setiap sebulan sekali
e. Pemantauan Sekarang
Pengecekan alat pemadam kebakaran dan instalasi listrik dan penyalur petir secara
f.

berkala.
Perbaikan Pemantauan
Pengawasan terhadap kemampuan karyawan dalam menggunakan alat pemadam

kebakaran
g. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kantor
Penanggulangan Kebakaran dan Bencana dan Linmas Kota Yogyakarta dan
Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta

BAB IV | 20

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Pelaporan

kepada

Walikota

Cq.

Badan

lingkungan

Hidup,

Kantor

Penanggulangan Kebakaran dan Bencana dan Linmas Kota Yogyakarta dan


Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta
3. Dampak Berkembangnya Vektor Penyakit
a. Sumber Dampak
Aktivitas karyawan dan konsumen SPBU yang menghasilkan sampah organik dan
anorganik.
b. Jenis Dampak
Berkembangnya vektor Penyakit berupa tikus, lalat, nyamuk dan kecoa.
c. Parameter Yang Diukur
Munculnya vektor penyakit lebih dari 1 jenis berupa kecoa, tikus, nyamuk dan lalat
sehingga menimbulkan kerawanan kesehatan karyawan, konsumen dan masyarakat
disekitar tapak kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) bulan
d. Lokasi, Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Lokasi pemantauan di tempat sampah yang disediakan pada masing-masing
ruang
Waktu pemantauan selama operasional SPBU
Frekuensi pemantauan setiap hari
e. Pemantauan Sekarang
Pengamatan langsung kebersihan/pengambilan sampah setiap hari oleh petugas
f.

pembersih (cleaning service)


Perbaikan Pemantauan
Pengamatan langsung berkembangnya

vektor

penyakit

di

lokasi

SPBU

JOGOKARYAN dan sekitarnya.


g. Pelaksana, pengawas dan pelaporan
Sebagai pelaksana pengelola SPBU JOGOKARYAN Yogyakarta
Pengawasan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan Dinas

Kesehatan Kota Yogyakarta


Pelaporan kepada Walikota Cq. Badan lingkungan Hidup dan Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta.

BAB IV | 21

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Tabel 4-9 TABEL MATRIK PEMANTAUAN LINGKUNGAN SPBU JOGOKARYAN Jl. BANTUL YOGYAKARTA
KOMPONEN
LINGKUNGAN
DAN JENIS
DAMPAK

SUMBER
DAMPAK

PARAMETER
YANG
DIPANTAU

A. Geofisika-Kimia
1. Penurunan kualitas Gas buang dan Sk Gub. Prov
udara
karena suara kendaraan
DIY
No.
peningkatan
bermotor
176/kpts/20
kandungan
konsumen dan
03, tentang
parameter udara karyawan SPBU
baku mutu
(CO,HC dan Pb) JOGOKARYAN
kebisingan
dan kebisingan
SK Gub No.
di
tapak
153 tahun
kegiatan
dan
2002
sekitarnya
tentang
baku Mutu
Udara
ambient di
Prov DIY
2. Penurunan kualitas Ceceran BBM, Peraturan
air tanah yang pelumas
dan Menteri
ditandai dengan limbah cair yang kesehatan RI
meningkatnya
berasal
dari No.
parameter
aktivitas
416/Menkes/
khemis dan fisis domestic
PER/IX/1990,
maupun mikro karyawan
dan tentang
biologis kualitas konsumen
pengawasan
air
tanah
di SPBU
dan
tapak kegiatan
persyaratan
Kualitas
Air
Bersih
3. Berkurangnya
Bangunan
Level
kandungan air menutup tanah, permukaan air
akibat air hujan penggunaan air tanah rata
tidak
dapat untuk
aktivitas rata
pada
masuk
ke kamar
musim hujan
lapisan
tanah mandi/toilet
dan
musim
dan menipisnya karyawan,
kemarau
di
kandungan air konsumen
tapak kegiatan
tanah
SPBU
dan sekitarnya

PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LOKASI

WAKTU &
FREKUENSI

INSTANSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

PEMANTAUAN
SEKARANG

PERBAIKAN
PEMANTAUAN

PELAKSANA

PENGAWAS

Lokasi
Selama
pemantauan
operasional
pintu
gerbang
SPBU
jalan masuk dan Frekuensi
lokasi SPBU
pemantaua
n min 6 bln
sekali

Pengamatan
secara
visual
(kualitatif)
terhadap kondisi
udara
dan
kebisingan

Pemeriksaan
laboratorium
kualitas
udara
terutama
kandungan
Pb,
HOdan HC

Pengelola SPBU
JOGOKARYAN

Tapak kegiatan Selama


SPBU
operasional
JOGOKARYAN
SPBU
dan sekitarnya Frekuensi
pemantaua
n min 6 bln
sekali

Pemeriksaan
kualitas air tanah
dan
pemeriksaan
limbah
cair
SPBU
JOGOKARYAN
dan 1 titik di
sekitar
tapak
kegiatan

Pemeriksaan
kualitas air 6
bulan sekali dan
kualitas
limbah
cair
1
bulan
sekali

Pengelola SPBU
JOGOKARYAN

Sumur di SPBU Waktu


JOGOKARYAN
pemantaua
dan sekitarnya
n
pada
musim
penghujan
dan
kemarau
Frekuensi
pemantaua

Pengamatan
langsung
permukaan
air
sumur
SPBU
dan
sumur
warga
sekitar
SPBU

Pengamatan
fungsi SPAH dan
saluran limpasan
air hujan

Pengelola SPBU
JOGOKARYAN

PELAPORAN

Badan
Walikota Cq.
lingkungan
Badan
Hidup Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Dinas
Yogyakarta
Kesehatan Dinas
Kota
Kesehatan
Yogyakarta
Kota
Yogyakarta

Badan
Walikota Cq.
lingkungan
Badan
Hidup Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Dinas
Yogyakarta
Kesehatan Dinas
Kota
Kesehatan
Yogyakarta
Kota
Yogyakarta

Badan
Walikota Cq.
lingkungan
Badan
Hidup Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Dinas
Yogyakarta
Kimpraswil Dinas
Kota
Kimpraswil
Yogyakarta
Kota
Yogyakarta

BAB IV | 22

UKL-UPL SPBU 44.551.08

JOGOKARYAN

n
setian
setahun
perbulan
sekali

Tabel 4-10 TABEL MATRIK PEMANTAUAN LINGKUNGAN SPBU JOGOKARYAN Jl. BANTUL YOGYAKARTA
KOMPONEN
LINGKUNGAN
DAN JENIS
DAMPAK

SUMBER DAMPAK

B. Dmpak pada komponen sosekbud


1. Persepsi
Kegiatan operasional
masyarakat
SPBUJOGOKARYAN
Persepsi negatif adanya
tangki
kekhawatiran
pendam,
rawan
ledakan bahan kebakaran dan sikap
bakar
dan pengelola SPBU yang
kebocoran
menimbulkan persepsi
tangki minyak
positif
dan
negatif
Persepsi positif masyarakat
sekitar
adalah
tapak kegiatan
terjalinnya
hubungan baik
dan peran serta
pengelola SPBU
akan
kegiatan
kemasyarakatan
2. Peluang
Operasional
Usaha.Kerja
SPBUJOGOKARYAN
Adanya
yang
memberikan
kesempatan
peluang kerja bagi
kerja yang dapat warga
masyarakat
dimanfaatkan
sekitar
penduduk
sekitar
tapak
kegiatan

PARAMETER
YANG
DIPANTAU

PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LOKASI

INSTANSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

WAKTU &
FREKUENSI

PEMANTAUAN
SEKARANG

PERBAIKAN
PEMANTAUAN

PELAKSANA

PENGAWAS

Tolok
ukur
dampak
selama
operasional
tidak adanya
keluhan/prote
s warga

Tapak kegiatan Selama


SPBU
operasion
JOGOKARYAN
al SPBU
dan sekitarnya Frekuensi
pemantau
an setiap
bulan

Mengikuti
pertemuan
RT/RW untuk
mendeteksi
adanya keluhan
warga
masyarakat
sekitar

Bersama tokoh
masyarakat
melakukan
antisipasti
kemungkinan
adanya keluhan
masyarakat

Pengelola SPBU
JOGOKARYAN

Sebagai tolok
ukur
jumlah
penggunaan
tenaga
kerja
penduduk lebih
dari 20% dari
jumlah
karyawan yang
ada

Tapak kegiatan Selama


SPBU
operasion
JOGOKARYAN
al SPBU
dan sekitarnya
terutama
waktu
rekrutmen
Frekuensi
pemantau
an setiap
saat
diperlukan

Database
sekarang
jumlah
penggunaan
tenaga
kerja
penduduk 40%
dari
jumlah
yang ada

Memantau
jumlah
warga
sekitar
untuk
bekerja
di
SPBU melalui
RT/RW sekitar

Pengelola SPBU
JOGOKARYAN

PELAPORAN

Badan
Walikota Cq.
lingkungan
Badan
Hidup Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Lurah
Yogyakarta
Mantrijeron Lurah
Camat
Mantrijeron
Camat
mantra
jeron
mantra
jeron

Badan
Walikota Cq.
lingkungan
Badan
Hidup Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Lurah
Yogyakarta
Mantrijeron Lurah
Camat
Mantrijeron
Camat
mantra
jeron
mantra
jeron

BAB IV | 23

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Tabel 4-10 TABEL MATRIK PEMANTAUAN LINGKUNGAN SPBU JOGOKARYAN Jl. BANTUL YOGYAKARTA
KOMPONEN
LINGKUNGAN
DAN JENIS
DAMPAK

SUMBER
DAMPAK

PARAMETER
YANG
DIPANTAU

C. Dmpak pada komponen sosekbud


3. Komplain
Fasilitas , alat
Tolok
ukur
Konsumen
matering
dan
dampak
Protes komplain pelayanan
selama
dari konsumen manajemen
operasional
SPBU
akibat SPBU
tidak adanya
ketidakpuasan
JOGOKARYAN
keluhan/prote
terhadap
kepara
s
warga
pelayanan dan konsumen
maupun lewat
takaran
media lainnya
/matering bahan
bakar

4. Gangguan
Trasportasi dan
Kemacetan Lalu
lintas
Adanya
gangguan
transportasi dan
keselamatan
lalu lintas di
sekitar
lokasi
kegiatan yaitu
Jl. Bantul

Mobilitas/keluar
masuk
kendaraan
bermotor (roda
dua,
mobil,
truck) konsumen
SPBU
dan
karyawan

Sebagai tolok
ukur
adalah
tidak adanya
gangguan arus
dan
keselamatan
lalu lintas di Jl
Bantul

PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LOKASI

WAKTU &
FREKUENSI

Tapak kegiatan Selama


SPBU
operasiona
JOGOKARYAN
l SPBU
dan sekitarnya Frekuensi
pemantaua
n
setiap
saat
diperlukan

Jl. Bantul depan Selama


pintu
masuk
operasiona
SPBU
l
SPBU
JOGOKARYAN
terutama
dan sekitarnya
waktu
rekrutmen
Frekuensi
pemantaua
n
setiap
bulan

INSTANSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

PEMANTAUAN
SEKARANG

PERBAIKAN
PEMANTAUAN

PELAKSANA

PENGAWAS

Pengecekan
matering BBM baik
dalam
tangki
maupun
ketika
masih dalam tangki
mobil
Mencatat keluhan
konsumen
terhadap
jasa
layanan
dan
fasilitas
kotak
saran
maupun
karyawan langsung
Pengamatan
langsung
mobilitaskendaraa
n terutama pada
jam-jam sibuk

Pemasangan No
telepon di tempat
tempat
yang
mudah
dibaca
konsumen

Pengelola SPBU
JOGOKARYAN

Badan
Walikota Cq.
lingkungan
Badan
Hidup Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Yogyakarta

Pemantauan
situasi lalu lintas
di depan pintu
masuk terutama
pada jam jam
sibuk

Pengelola SPBU
JOGOKARYAN

Badan
Walikota Cq.
lingkungan
Badan
Hidup Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup Kota
Dinas
Yogyakarta
Perhubunga Dinas
n
Kota
Perhubunga
Yogyakarta
n
Kota
Yogyakarta

PELAPORAN

BAB IV | 24

UKL-UPL SPBU 44.551.08

Tabel 4-10 TABEL MATRIK PEMANTAUAN LINGKUNGAN SPBU JOGOKARYAN Jl. BANTUL YOGYAKARTA
KOMPONEN
LINGKUNGAN DAN
JENIS DAMPAK

SUMBER
DAMPAK

PARAMETE
R YANG
DIPANTAU

PEMANTAUAN LINGKUNGAN
LOKASI

B . Dampak pada komponen Kesehatan Masyarakat


1. Gangguan
Kandungan
Tolok ukur Tapak kegiatan
Keselamatan dan polutan
dampak
SPBU
Kesehatan Kerja
udara
selama
JOGOKARYA
Terganggunya
terutama
operasional
N
dan
kesejhatan para dan
dalam kurun sekitarnya
karyawan SPBU kebisingan
waktu
6
JOGOKARYAN
kendaraan
bulan tidak
bermotor
terjadi
konsumen
gangguan
kesehatan
bagi
karyawan
SPBU
2. Resiko
Rawan Bahan

Sebagai apak kegiatan


Kebakaran
bahan
tolok
ukur SPBU

Adanya arus mudah


adalah
JOGOKARYA
pendek
terbakar
selama
6 N
dan
korsleting
BBM adanya bulan tidak sekitarnya
yang berasal mesin hidup terjadi haldari PLN
kendaran
hal
yang

INSTANSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

WAKTU &
FREKUENSI

PEMANTAUAN
SEKARANG

PERBAIKAN
PEMANTAUAN

PELAKSANA

PENGAWAS

PELAPORAN

Selama
operasional
SPBU
Frekuensi
pemantaua
n setiap 6
bulan
sekali

Mendata jenis
gangguan
kesehatan yang
dialami
karyawan
SPBU
JOGOKARYA
N

Melihat data atau


keluhan
gangguan
kesehatan karyawan
SPBU
JOGOKARYAN

Pengelola

SPBU
JOGOKARYA
N

Badan
Walikota
Cq.
lingkungan
Badan
Hidup
Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup
Kota
Dinas
Yogyakarta
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Kota
Kota Yogyakarta
Yogyakarta

Selama
operasional
SPBU
JOGOKAR
YAN
Frekuensi
pemantaua
n
setiap

Pengecekan
alat pemadam
kebakaran dan
instalasi
sumber
listrik
dan
penyalur
petir

Pengawasan
terhadap kemampuan
karyawan
dalam
menggunakan
alat
pemadam kebakaran

Pengelola

SPBU
JOGOKARYA
N

Badan
Walikota
Cq.
lingkungan
Badan
Hidup
Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup
Kota
Kantor
Yogyakarta
Penanggulang Kantor
an kebakaran
Penanggulangan

BAB IV | 25

UKL-UPL SPBU 44.551.08

3.

Kebocoran
tangki
minyak yang
rawan
menyebabka
n kebakaran

bermotor,
korsleting
dan bahaya
petir

menimbulka
n
rawan
bahaya
kebakaran

Berkembangnya
vektor penyakit
Berkembangnya
vektor
penyakit
berupa lalat, tikus,
nyamuk
dan
kecoa

Aktivitas
karyawan
dan
konsumen
SPBU yang
menghasilka
n
sampah
organik dan
anorganik

Munculnya
vektor
penyakit
lebih dari 1
sehingga
menimbulka
n kerawanan
kesehatan
gabi
karyawan,
kosumen
dan
masyarakat
sekitar

bulan
sekali

Tempat sampah Waktu


pemantaua
yang
n selama
disediakan
operasional
pada masingSPBU
masing ruang Frekuensi
pemantaua
n
setiap
hari

Pengamatan
langsung
kebersihan
/pengambilan
sampah
oleh
petugas
kebersihan

Pengamatan
langsung
perkembangan vektor
penyakit di lokasi
SPBUJOGOKARYA
N dan sekitarnya

Pengelola

SPBU
JOGOKARYA
N

dan bencana
alan
dan
linmas
Dinsosnakertra
ns
Kota
yogyakarta

kebakaran dan
bencana
alan
dan linmas
Dinsosnakertran
s
Kota
yogyakarta

Badan
Walikota
Cq.
lingkungan
Badan
Hidup
Kota
Lingkungan
Yogyakarta
Hidup
Kota
Dinas
Yogyakarta
Dinas Kesehatan
Kesehatan
Kota
Kota Yogyakarta
Yogyakarta

BAB IV | 26

Anda mungkin juga menyukai