Sekarang, mari bandingkan pendapatan per kapita negara kita dengan pendapatan per kapita
dari negara lain, khususnya negarra-negara ASEAN. Untuk mendapatkan gambaran yang
jelas, mari kita perhatikan Peraga 7.7.
Pada kelompok negara ASEAN, ternyata Indonesia masih mempunyai tingkat pendapatan per
kapita lebih rendah bila dibandingkan dengan Malaysia (US$ 4.930) dan Thai-land (US$
2.665), apalagi Singapura (US$ 26.481).
Indonesia hanya mempunyai pendapatan per kapita sebesar US$ 1.267. Namun, jika
dibandingkan dengan beberapa negara-negara lainnya, seperti Filipina (US$ 1.079) dan
Vietnam (US$ 566), negara kita masih mempunyai pendapatan per kapita yang lebih tinggi.
Selanjutnya, bila kita bandingkan pendapatan perkapita Indonesia dengan seluruh negara di
dunia, di kelompok negara-negara manakah sebetulnya Indonesia berada? Untuk melihatnya,
kita dapat menggunakan klasifikasi yang digunakan oleh Bank Dunia (World Bank).
Bank Dunia telah mengelompokkan seluruh negara di dunia ke dalam 4 kelompok
berdasarkan tingkat pendapatan per kapita mereka pada tahun 2004, yaitu:
Kelompok negara berpendapatan rendah (low income econo-mies), yaitu negaranegara yang memiliki PDB per kapita sekitar $765 atau kurang.
Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (lower-middle income
economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 766 US$
3.035.
Kelompok negara berpendapatan menengah atas (upper-middle income economies),
yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita sekitar US$ 3.036 US$ 9.385.
Kelompok negara berpendapatan tinggi (high income econo-mies), yaitu negaranegara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 0.386 ke atas.
Jika kita kembali melihat Peraga 7.7 dan pengelompokkan tersebut, maka pada tahun 2004
Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah bawah, dan Singapura
berada pada kelompok negara berpendapatan tinggi.
Tetapi, perlu kita ingat bahwa pengelompokkan itu tidaklah bersifat tetap, namun akan terus
berubah setiap tahun sesuai dengan kemajuan perekonomian yang dicapai oleh masingmasing negara. Jika kita terus giat membangun, tidak mustahil bahwa negara kita suatu saat
bisa beralih ke kelompok negara berpendapatan menengah atas atau bahkan ke kelompok
negara berpendapatan tinggi.