Anda di halaman 1dari 23

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Ketika Teh Tak Lagi Memaniskan Hidupmu


Studi Pengaruh Oksalat dalam Teh pada Kejadian Batu Ginjal
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Alfia Fatma Zaharo

(11/317330/KU/14567) 2011

May Myat Noe Wai

(11/321361/KU/14745) 2011

N. Riffat T.

(11/319975/KU/14717) 2011

Faradina Raiya Aniza

(11/320221/KU/14737) 2011

Ahmad Heri Setiawan

(11/317334/KU/14571) 2011

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
1

2013

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Ringkasan ................................................................................................... 1
BAB 1. Pendahuluan ................................................................................. 2
Latar Belakang ................................................................................ 2
Perumusan Masalah .........................................................................3
Tujuan.................................................................................. 3
Luaran yang diharapkan ................................................................. 3
Manfaat ........................................................................................... 3
BAB 2. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 4
BAB 3. Metode Pelaksanaan ...........................................................6
BAB 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan............................................................. 9
Biaya ......................................................................................... 9
Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9
Daftar Pustaka ................................................................................ 10
Lampiran 1. Biodata Ketua & Anggota....................................................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran ...... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
Tugas
18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .
19

RINGKASAN

Urolitiasis adalah salah satu penyakit saluran kencing yang paling umum. Sekitar 25%
pasien urolitiasis terjadi secara berulang meskipun yang paling sering hanya satu kali periode.
Peningkatan kadar oksalat dalam tubuh, terutama pada saluran kencing, dapat meningkatkan
resiko terbentuknya batu ginjal. Oksalat banyak didapatkan dari makanan dan minuman yang
sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, termasuk teh. Teh memiliki kandungan oksalat
tinggi. Banyaknya konsumsi teh hitam (teh tubruk) di Indonesia meningkatkatkan konsumsi
oksalat yang masuk dan diabsorbsi tubuh. Melihat tingginya tingkat konsumsi teh tidak
hanya di Indonesia, bahkan di dunia, penelitian lebih lanjut mengenai efek teh
terhadap pembentukan batu ginjal perlu dilakukan.
Target penelitian adalah identifikasi oksalat urin dan penentuan kadar oksalat dalam
urin yang beresiko membentuk batu ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
menggunakan tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar dengan metode kuantitatif. Intervensi
berupa pemberian minum teh sepanjang waktu dengan berbagai konsentrasi. Data berupa
tampakan kristal oksalat dan kadar oksalat urin yang didapat dari urin 24 jam. Peningkatan
kadar oksalat urin diasumsikan sebagai peningkatan faktor resiko terjadinya batu ginjal akibat
konsumsi teh.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Urolithiasis atau yang sering kita sebut batu ginjal, merupakan subtansi
terkristal yang terbentuk pada saluran urinasi dan paling sering terjadi di ginjal.
Urolithiasis terjadi ketika konsentrasi subtansi dalam urin melebihi ambang batas larutnya
(Kumar V, 2009).
Munculnya batu ginjal pertama kali sering ditemukan pada usia 30-70 tahun
yaitu bervariasi antara 100-300 per 100.000 per tahun pada laki-laki dan 50-100 per
100.000 per tahun pada wanita. Secara keseluruhan, prevalensi batu ginjal diperirakan 69% pada laki-laki dan 3-4% pada wanita dan cenderung meningkat (Hughes, 2007).
Berdasarkan data dari rumah sakit di seluruh Indonesia tahun 2002 penderita batu ginjal
adalah sebesar 37.636 kasus baru. Selain itu, pasien yang dirawat mencapai 19.018 orang
dengan kematian sebesar 378 orang (Rahardjo, 2004).
Pembentukan urolithiasis atau batu ginjal merupakan peran interaksi faktor
lingkungan maupun genetik. Salah satu faktor yang memicu adalah kondisi
hyperoxaluria. Hyperoksaluria adalah keadaan dimana kadar oksalat urin melebihi 40-60
mg/hari. Kadar oksalat yang berlebih ini menyebabkan peningkatkan pengendapan ikatan
kasium-oksalat yang mudah mengendap dan membentuk batu ginjal. Bukti dari
laboratorium menunjukkan bahwa sekitar setengah dari kadar oksalat urin berasal dari
diet (Knight, 2007). Jenis minuman seperti teh merupakan salah satu contoh diet yang
mengandung oksalat.
Di Indonesia, kebiasaan minum teh merupakan budaya karena setiap rumah dan
rumah makan serta warung makan menyajikan minuman sebagai minuman pengganti air
putih. Nana Subarna, dkk., (2002:5) mengemukakan, bahwa tingginya konsumen teh
beranggapan bahwa produk teh merupakan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan,
enak, menyegarkan, pelepas dahaga, minuman murah, dan mudah didapat. Padahal, ratarata kandungan oksalat yang terlarut dalam teh hitam pada teh kantong dan daun teh
bebas mencapai 4.68 dan 5.11 mg/g teh, sedangkan pada teh hijau dan teh oolong
mencapai 0.23-1.15 mg/g. Selain itu, peminum teh hitam regular yang meminum 6
cangkir teh per hari akan mendapat 24.46 dan 98.58 mg oksalat setiap harinya (Charrier,
2002).

Berdasarkan fakta bahwa substansi oksalat berperan meningkatkan kejadian


batu ginjal dan oksalat terbukti banyak terkandung dalam teh serta melihat tingginya
tingkat konsumsi teh tidak hanya di Indonesia, bahkan di dunia, penelitian lebih lanjut
mengenai efek teh terhadap pembentukan batu ginjal perlu dilakukan. Belum terdapat
cukup bukti mengenai pengaruh konsumsi teh serta tingkat konsentrasi konsumsi
teh terhadap kejadian batu ginjal pada penelitian-penelitian sebelumnya.
1.2. Rumusan masalah
1. Apakan kejadian batu ginjal konsumsi teh mempengaruhi peningkatan?
2. Apakah konsumsi teh mempengaruhi peningkatan kadar urin oksalat (hyperoxaluria)
sebagai faktor risiko major urolithiasis?
3. Apakah konsentrasi konsumsi teh mempengaruhi kadar urin oksalat?
1.3. Tujuan
Tujuan Umum: Mengetahui hubungan dan mencari kadar oksalat urin berdasar
konsentrasi konsumsi teh
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui pengaruh oksalat dalam teh pada kejadian batu ginjal
2. Mengetahui pengaruh konsentrasi konsumsi teh terhadap tingkat kejadian batu ginjal
1.4. Luaran
Sebagai referensi ilmiah bagi masyarakat umum untuk menurunkan resiko
menderita batu ginjal serta mendorong produksi alternatif teh yang rendah oksalat.
1.5. Manfaat
Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu menambah bukti ilmiah efek
teh terhadap kesehatan, khususnya urolithiasis dan menjadi dasar bagi penelitian
selanjutnya. Secara aplikatif diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi tambahan
informasi kesehatan bagi masyarakat dan sebagai bahan pertimbangan terhadap
pengaturan kebijakan konsumsi teh oleh pemerintah.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Urolitiasis adalah salah satu penyakit saluran kencing yang paling umum,
dengan angka kejadian 750 000 kasus per tahun di Jerman. Sekitar 25% pasien urolitiasis
terjadi secara berulang meskipun yang paling sering hanya satu kali periode.
Urolithiasis atau pembentukan batu pada saluran urinasi dapat terjadi ketika
konsentrasi suatu subtansi dalam urin melebihi ambang batas larutnya. Walau subtansi
bersifat supersaturasi, dapat juga tidak terjadi urolithiasis atau hanya terjadi secara
lambat. Meski begitu, saat konsentrasi melebihi konsentrasi yang dapat termetastasi,
pengkristalan akan terjadi.
Efek urolithiasis dapat menyebabkan terhambatnya saluran urinasi bawah dan
merenggangkan otot sehingga menimbulkan sakit pada saluran dan ginjal (renal colic).
Obstruksi pada saluran urinasi membuat urin sulit teralirkan dan akhirnya menumpuk
pada ginjal, mendorong terjadinya pyelonephritis. Bakteri yang tumbuh akan memecah
ammonium pada urin sehingga membuat urin bertambah sifat alkalinya, dan dengan
demikian, memudahkan terjadinya kristalisasi subtansi.(Kasper, et al. 2005)
Komponen tersering yang menyebabkan urolithiasis adalah Kalsium Oksalat (ca.
70%), Kalsium Fosfat atau Magnesium-ammonium fosfat (ca. 30%), asam urat atau urat
(ca. 30%), serta xanthine dan cystine (<5%). Substansi-subtansi tersebut dapat juga
terbentuk menjadi satu Kristal, karena kristal yang terbentuk sebelumnya, yang berperan
sebagai nucleus kristalisasi yang akan mendorong deposisi dari subtansi lainnya
(agregasi kristal) (Penniston, 20099). Kristalisasi pathologis dihasilkan dari efek sekresi
makromolekul dalam urin dan sekresi brush border dari tubulus proximal renal,
berinteraksi dengan sel tubular dan membentuk kristal (Callaghan, 2000).
Hyperoxaluria merupakan faktor resiko dalam pembentukan batu ginjal kalsium
oksalat (Savage, 2003). Hyperoxaluria dapat disebabkan oleh faktor genetik yang
menyebabkan produksi endogen berlebih atau absorbs berlebih yang dihasilkan dari
konsums berlebih oksalat dari makanan atau fungsi pencernaan (Savage, 2003). Orang
dengan hyperoxaluria dapat mengabsorbsi 50% oksalat lebih banyak dari orang sehat.
Precursor oksalat utama pada makanan/minuman bisa berasal dari hasil
metabolisme tanaman. Tanaman umum yang mengandung oksalat tinggi salah satunya
adalah teh. Teh diproduksi dari pucuk daun muda tanaman teh (Camelia sinensis). Dari

TehoksalBtuGinj
9

berbagai jenis teh, konsumsi teh di dunia didominasi oleh penggunaan teh hitam (72%)
dan teh hijau (26%) (Katiyar et al, 1996). Produksi teh hitam terbanyak ternyata berasal
dari Africa, India, Sri Lanka dan Indonesia (Katiyar, et al. 1996).

Walaupun berasal dari ekstrak alami daun Camelia sinensis, teh memiliki

berbagai komponen zat kimia, yang terdiri dari epi-galloctechin gallate, epi-atechin

gallate, epi-atechin, flavonol glycoides, bisflavanols, theaflavins, theaflavic acid,


thearbigins, cafeine, theobromine, theophyllne, gallc acid, chlorogenic acid, oxalic acid,

malonie acid, succinie acid, malie acid, acnitic aeid, Citrie acid, Lipids ,Monosacchardes,

Peetin, Polysacchardes, Peptides, Theanine, Other amino aeids, Potasium, dan ineral

lainnya. Pada beberapa peneiltian yang telah dilakukan, ternyata salah satu komponen zat
kimia tersebut berisiko meningkatkan pembentukan batu ginjal.
Pada teh hitam yang

mengalami oksidasi dan fermentasi penuh didapatkan

tingkat oksalat tertinggi, dan teh oolong memiliki tingkat oksalat menengah. Sebaliknya ,
teh hijau memiliki kandungan terendah oksalat ( Liebman & Murphy , 2007). Menurut
Graham (1984), kadar asam oxalat per berat kering pada teh hitam kadarnya mencapai
1,5mg dan kadar oksalat mencapai 300-2.000 mg/100 g FW (Massey , 2000; Savage ,

2003). Peningkatan oksalat dari teh ini dapat meningkatkan level oksalat dalam urin dan
meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal (Savage, 2003).
2.2. Kerangka Konsep

Faktor Teh :Macam teh,


Frequensi minum teh,
konsentrasi teh

Faktor subjek: umur, Ekskresi


dan absorpsi oksalat, Kadar
Ca, penyakit genetik

10

BAB 3
Faktor lain: makanan,
METODE PENELITIAN

Kandungan Ca dan Mg
dalam makanan, dll

3.1. Rancangan Penelitian


Penelitian mengambil desain studi eksperimental dengan hewan coba. Pada
penelitian ini, variabel bebeas berupa pemberian teh pada subjek dengan berbagai
konsentrasi dan variabel terikat berupa kadar oksalat urin.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Departemen Farmakologi dan Laboratorium
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada selama 5 bulan.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian menggunakan tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar. Tikus diambil dari
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran UGM yang dibiakkan secara inbreeding.
3.4. Kriteria Inklusi
Tikus jantan berumur 5-6 minggu, berat badan tikus 150-200 gram.
3.5. Besar Sampel
Jumlah sampel berdasarkan standar minimal WHO yaitu 5. Dalam penelitian ini
terdapat 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Maka besar
sampel yang dipakai adalah 20 ekor tikus.
3.6. Tahapan
3.6.1. Metode Pengambilan Hewan Coba
Dua puluh tikus jantan tersebut kemudian dialokasikan ke dalam kelompok
berdasarkan metode convenient sampling.
3.6.2. Pemeliharaan Hewan Coba
Tikus diaklimatisasi selama 7 hari sebelum dilakukan pemajanan. Kandang
hewan terbuat dari plastik berukuran 40 cm x 30 cm x 18 cm. Makanan berupa pelet
rendah oksalat. Minuman berupa aquades ad libitum pada penutup kandang secara.
3.6.3. Pemajanan hewan coba
Pemajanan dilakukan setiap hari selama 56 hari, setelah aklimatisasi 7 hari.

11

Teknik pemajanan adalah sebagai berikut:


1. Terdapat 4 kelompok dalam percobaan, yaitu 1 kelompok kontrol (O) dan
3 kelompok perlakuan ( A, B, dan C). Makanan berupa pelet rendah
oksalat 20 gram/ekor/hari.
2. Pemajanan berupa pemberian larutan teh dibandingkan dengan aquades.
Pemberian mium dilakukan setiap hari 30 mL/ekor/hari. Jenis teh yaitu
black tea atau teh kantong tubruk salah satu merek komersial. Dua kantong
teh diseduh dengan 300 mL air mendidih. Setelah 5 menit, kantong teh
dibuang dan tunggu sampai mendingin. Larutan teh I berupa 150 mL
seduhan teh. Larutan the II berupa 50% konsentrasi awal. Dan larutan teh
III berupa 25% konsentrasi awal.
3. Setiap kelompok diberi minum 150 mL/hari setiap hari. Kelompok kontrol
diberi aquades. Kelompok A diberi larutan teh III . Kelompok B diberi
larutan teh II. Kelompok C diberi larutan teh I.
3.6.4.

Pengumpulan data
Pengumpulan sampel urin 24 jam
Pengumpulan urin 20 tikus pada hari 0, 14, 28, 42 dan 56 menggunakan

kandang metabolik. Jika tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan dalam 2


jam, urin dapat disimpan dalam refrigerator pada suhu 2 derajat sampai 8 derajat.
3.6.5. Pengamatan oxalate secara kualitatif dan kuantitatif
Pemeriksaan mikroskop
Ambil urin 24 jam senanyak 3-5 mL . Sentrifugasi pada 400 g selama 5 menit.
Supernatan dibuang. Berikan 1-2 tetes dye metilen blue atau toluidine blue kedalam
1ml sedimen, aduk dengan pipet. Teteskan 1 tetes campuran pada slide dan ditutup
dengan slip dan diperiksa di bawah mikroskop bright field kekuatan x100.
Pengukuran kadar oksalat
Menggunakan Oxalate kit, berupa pengukuran dengan spektrofotometer
berdasarkan oksidasi oksalat oleh enzim oksalat oksidase.
A. Preparasi Sampel :
1 . Masukkan 5 mL sample urin ke dalam tabung, tambahkan 5mL sample diluents.
2 . Pindahkan 2 mL campuran ke tabung bersih, lalu kocok secara intermiten
3. Sentrifugasi tabung selama 5 menit pada 2000 rpm ( 1500xg ) atau filter
menggunakan kertas Whatman
B. Penentuan Oksalat

12

1. Hangat reagen oksalat sesuai suhu uji (27-37 C). Pipet 1 ml Reagen Oksalat A ke
dalam tiap tabung blangko reagen, standar, kontrol urin and sampel urin
2. Pipet 50 ml supernatan atau Filtrat. Tambahkan 50 ml air deionisasi ke Reagen
tabung kosong dan 50 ml standar untuk tabung berlabel Standar
3. Pipet 0,1 ml Reagent Oksalat B ke dalam tabung dan segera dikocok pelan
4. Inkubasi tabung pada suhu yang diinginkan (18-37 C) selama 5 menit
5. Baca absorbansi (A) Blank, Standar, Pengendalian dan Sampel urin pada 590 nm
6. Tentukan absorbansi dikoreksi (A) dari Standar, kontrol dan sampel:
Oksalat (mmol / L) = (A sample x 0,5 x 2) / A Standar
Dimana:

0,5 = Konsentrasi (mmol / L) dari oksalat dalam standar


2 = Faktor Pengenceran Kuantitas

Ekskresi Oksalat / 24 Jam = Oksalat (mmol / L) x Volume Urin 24 jam (L)


ekskresi oksalat dalam mg/24 jam = konsentrasi mmol/24 jam x 90
3.7. Luaran:
1. Pengamatan dengan mikroskop : gambaran kristal oksalat (Lampiran gambar 1)
2. Pengukuran kadar oksalat urin : total ekskresi oksalat dalam mg/24 jam
3.8. Analisis data
Data penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif berupa bentuk naratif, tabular dan
grafikal. Data dianalisis menggunakan program software computer dengan tingkat
kemaknaan 5%. Hasil kadar oksalat akan disajikan sebagai rata-rata S.E.M yang diperoleh
dari 5 tikus dari setiap kelompok. Analisis statistic dilakukan dengan menggunakan one way
ANOVA (uji Kruskal Wallis) dan kemudian dilanjutkan dengan uji Post Hoc (Tukey HSD)
biladidapatkan perbedaan bermakna. Nilai statistic dianggap significant ketika nilai P <0,05.
3.9. Interpretasi dan Penyimpulan Hasil
Penafsiran terhadap dilakukan dengan cara membandingkan tiap kelompok terhadap
kelompok kontrol. Peningkatan kadar oksalat urin disimpulkan sebagai peningkatan faktor
resiko terjadinya batu ginjal akibat konsumsi teh.

13

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No
1

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan penunjang :
A. Fee Laboratorium Farmakologi FK UGM

400.000

B. Fee Laboratorium Biokimia FK UGM


Bahan habis pakai

200.000

A. Oxalate Kit

1.600.000

B. Tikus Wistar

1.000.000

C. Teh kantong komersial


3
4

70.000

D. Pakan rendah oksalat


Perjalanan : pengiriman reagen
Lain-lain: Penulisan proposal dan surat ijin

8.750.000
200.000
180.000

Jumlah

12.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


No

Tahap Kegiatan
Pengajuan Ethical Clearance
Pembelian Mencit
Pembelian Teh
Aklimatisasi
Pemberian Teh
Koleksi Urin
Uji Mikroskopis
Uji Kimiawi
Analisis Data
Penulisan Laporan

Bulan
I
II

III

IV

14

DAFTAR PUSTAKA

Berckmans, R. J., & Boer, P. 1988. An inexpensive method for sensitive enzymatic
determination of oxalate in urine and plasma. Clinical chemistry, 34(7), 14515.
Charrier, MJS. 2002. Oxalate content and calcium binding capacity of tea and herbal teas.
Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, vol.11(4), pp. 298301.
Hughes, P. 2007. The CARI guidelines. Kidney stones epidemiology. Nephrology (Carlton,
Vic.), 12 Suppl 1, S2630. doi:10.1111/j.1440-1797.2006.00724.x
Kasper, DL et al. 2005. Harrisons principal of internal medicine, 16th edn. McGraw Hill USA.
Katiyar, S., & Mukhtar, H. 1996. Tea in chemoprevention of cancer. International journal of
oncology, 8(2), 221-238.
Knight, J, Holmes RP, Assimos DG. 2007. Intestinal and renal handling of oxalate loads in
normal individuals and stone formers. Urol Res, vol. 35, pp. 111-117
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2005. Robbins and Cotran Pathologic basis of disease, 7 th
edn. WB Saunders, USA
Liebman, M., & Chai, W. 1997. Effect of dietary calcium on urinary oxalate excretion after
oxalate loads. The American journal of clinical nutrition, 65(5), 1453-1459.
Massey, LK. 2007. Food Oxalate: Factors Affecting Measurement, Biological Variation, and
Bioavailability. Journal of American Dietetic Assocciation, vol. 107, pp. 1191-1194.
McPherson, R. A., & Pincus, M. R. (2011). Henry's clinical diagnosis and management by
laboratory methods. Elsevier Health Sciences.
Nelson, D. L. & Cox, M. M. Freeman, ed. 2004. Lehninger Principles of Biochemistry,
Fourth Edition.
Penniston, K. L., & Nakada, S. Y. 2009. Effect of dietary changes on urinary oxalate
excretion and calcium oxalate supersaturation in patients with hyperoxaluric stone
formation. Urology, 73(3), 484-489.
Rahardjo D, Hamid R. 2004. Perkembangan penatalaksanaan batu ginjal di RSCM tahun
1997-2002. J I Bedah Indones 2004;. 32(2):58-63.

15

Savage, GP, Charrier, MJS & Vanhanen, L. 2003. Bioavailability of soluble oxalate from tea
and the effect of consuming milk with the tea. European Journal of Clinical Nutrition,
vol. 57, pp. 415-419.
Trinchieri, A. 2008. Epidemiology of urolithiasis: an update. Clinical Cases in Mineral and
Bone Metabolism, Italy, vol.5(2), pp.101-106.

16

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP

Alfia Fatma Zaharo


Perempuan
Pendidikan Dokter
11/317330/KU/14567
Kebumen, 21 Desember 1992
Alfia.faza@gmail.com
081903728178

B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN 1 Kalitengah
1999-2005

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SMP
SMPN 2 Gombong
2005-2008

SMA
SMAN 1 Bandung
IPA
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)


No.

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu & Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
Pengusul,
pengajuan proposal PKM

( Alfia Fatma Zaharo )


Biodata Anggota-1
A. Identitas Diri

17

1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP

May Myat Noe Wai


Perempuan
Pendidikan Dokter
11/321361/KU/14745
Yangon, Myanmar. 2 Juni 1993
maymyat550@gmail.com
082135709761

B. Riwayat Pendidikan
SD
B.E.E.S 14 TN
1998-2003

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SMP
B.E.H.S 1 TM
2003-2007

SMA
B.E.H.S 1 TM
IPA
2007-2009

C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)


No.

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu & Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,

( May Myat NoeWai )


Biodata Anggota-2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM

Nahriah Riffat Triandari


Perempuan
Pendidikan Dokter
14717

18

5
6
7

Tempat dan Tanggal Lahir


Email
Nomor Telepon/HP

Tangerang, 20 Agusus 1993


riffatsp.A@gmail.com/ rif_Z3@yahoo.co.id
085747944205

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SD
SMP
SMA
SD Cikah Harapan SMP
Negeri1 SMA
Negeri
Tangerang
Kebumen
Kebumen
SD Negeri 1 Kutosari
IPA
1999-2005
2005-2008
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)


No.

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu & Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No.
Jenis Penghargaan

Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
Juara 3 Karisidenan Kedu LCC UUD MPR
Republik 2009
1945 dan Tap MPR
Indonesia

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,

Biodata Anggota-3

( Nahriah Riffat Triandari )

A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan

Faradina Raiya Aniza


Perempuan
Pendidikan Dokter
11/320221/KU/14737
Semarang, 27 Desember 1992
raiya_faradina@yahoo.com
085782958865

19

SD
SDI Al-Azhar 2 Jakarta
1999-2005

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SMP
SMPN 115 Jakarta
2005-2008

SMA
SMAN 81 Jakarta
IPA
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)


No.

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu & Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,

( Faradina Raiya Aniza )


Biodata Anggota-4
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP

Ahmad Heri Setiawan


Laki-laki
Pendidikan Dokter
11/317334/KU/14571
Tegal, 13 Januari 1992
ahmadhery@ymail.com
085640574021

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SD
SDN Cangkring 02

SMP
SMPN 15 Tegal

1999-2005

2005-2008

SMA
SMAN 1 Tegal
IPA
2008-2011

20

C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)


No.

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-

Judul Artikel Ilmiah

Waktu & Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


No.

Jenis Penghargaan

Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,

( Ahmad Heri Setiawan )


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material

Justifikasi

Pemakaian
Fee Lab Farmakologi: Pemeliharaan
a. Ruang
tikus
b. Kandang
c. Kandang
metabolik
Fee Lab Biokimia
Pengujian urin
a. Ruang
tikus
b. Peralatan lab
c. reagen
d. spektrofotometer

Kuantitas

Harga Satuan

Keterangan

(Rp)
400.000

400.000

200.000

200.000

1
4
20
1
20
1
SUB TOTAL (Rp)

2. Bahan Habis Pakai

600.000

21

Material
Oxalate kit:
a. Reagen A
b. Reagen B
Tikus Wistar
Teh kantong
komersial
Pakan rendah
oksalat

Justifikasi

Kuantitas

Harga Satuan

Keterangan

Pemakaian
Mengukur kadar
oksalat

(Rp)
800.000

1.600.000

30.000
10.000

600.000
70.000

350.000

8.750.000

Subjek uji coba


Bahan yang
diujikan
Makanan 20
tikus selama 63
hari

20
7 kotak @ isi
20
25 kg

SUB TOTAL (Rp)

11.020.000

3. Perjalanan
Perjalanan
Pengiriman
Oxalate kit

Justifikasi
Perjalanan
Pengiriman
oksalat kit

Kuantitas

Harga Satuan

Keterangan

(Rp)
100.000

200.000

SUB TOTAL (Rp)

200.000

4. Lain-lain
Material
Kesekretariata
n Penulisan
proposal dan
surat ijin

Justifikasi
Pemakaian
dokumentasi

Kuantitas

Harga Satuan

Keterangan

(Rp)
180.000

180.000

SUB TOTAL (Rp)


Total (Keseluruhan)

180.000

22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No
.

Nama/NIM

Alfia Fatma Zaharo

Pendidikan
11/317330/KU/14567 Dokter

May MyatNoeWai
11/321361/KU/14745

Nahriah Riffat
Triandari

Program
Studi

Bidang Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

Uraian Tugas

Kesehatan

Koordinasi
jadwal
kegiatan tim

Pendidikan
Dokter

Kesehatan

Bertanggungja
wab
pada
pengumpulan
data

Pendidikan
Dokter

Kesehatan

Bertanggung
jawab
pada
dokumentasi
dan laporan

Pendidikan
Dokter

Kesehatan

Bertanggung
jawab
pada
penggelolaan
biaya
dan
logbook

Pendidikan
Dokter

Kesehatan

Bertanggung
jawab
pada
pemeliharaan
hewan uji

14717
4

Faradina Raiya Aniza


11/320221/KU/14737

Ahmad Heri
Setiawan
11/317334/KU/14571

23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai