Diusulkan oleh:
Alfia Fatma Zaharo
(11/317330/KU/14567) 2011
(11/321361/KU/14745) 2011
N. Riffat T.
(11/319975/KU/14717) 2011
(11/320221/KU/14737) 2011
(11/317334/KU/14571) 2011
2013
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Ringkasan ................................................................................................... 1
BAB 1. Pendahuluan ................................................................................. 2
Latar Belakang ................................................................................ 2
Perumusan Masalah .........................................................................3
Tujuan.................................................................................. 3
Luaran yang diharapkan ................................................................. 3
Manfaat ........................................................................................... 3
BAB 2. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 4
BAB 3. Metode Pelaksanaan ...........................................................6
BAB 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan............................................................. 9
Biaya ......................................................................................... 9
Jadwal Kegiatan ............................................................................. 9
Daftar Pustaka ................................................................................ 10
Lampiran 1. Biodata Ketua & Anggota....................................................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran ...... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
Tugas
18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .
19
RINGKASAN
Urolitiasis adalah salah satu penyakit saluran kencing yang paling umum. Sekitar 25%
pasien urolitiasis terjadi secara berulang meskipun yang paling sering hanya satu kali periode.
Peningkatan kadar oksalat dalam tubuh, terutama pada saluran kencing, dapat meningkatkan
resiko terbentuknya batu ginjal. Oksalat banyak didapatkan dari makanan dan minuman yang
sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, termasuk teh. Teh memiliki kandungan oksalat
tinggi. Banyaknya konsumsi teh hitam (teh tubruk) di Indonesia meningkatkatkan konsumsi
oksalat yang masuk dan diabsorbsi tubuh. Melihat tingginya tingkat konsumsi teh tidak
hanya di Indonesia, bahkan di dunia, penelitian lebih lanjut mengenai efek teh
terhadap pembentukan batu ginjal perlu dilakukan.
Target penelitian adalah identifikasi oksalat urin dan penentuan kadar oksalat dalam
urin yang beresiko membentuk batu ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
menggunakan tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar dengan metode kuantitatif. Intervensi
berupa pemberian minum teh sepanjang waktu dengan berbagai konsentrasi. Data berupa
tampakan kristal oksalat dan kadar oksalat urin yang didapat dari urin 24 jam. Peningkatan
kadar oksalat urin diasumsikan sebagai peningkatan faktor resiko terjadinya batu ginjal akibat
konsumsi teh.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Urolithiasis atau yang sering kita sebut batu ginjal, merupakan subtansi
terkristal yang terbentuk pada saluran urinasi dan paling sering terjadi di ginjal.
Urolithiasis terjadi ketika konsentrasi subtansi dalam urin melebihi ambang batas larutnya
(Kumar V, 2009).
Munculnya batu ginjal pertama kali sering ditemukan pada usia 30-70 tahun
yaitu bervariasi antara 100-300 per 100.000 per tahun pada laki-laki dan 50-100 per
100.000 per tahun pada wanita. Secara keseluruhan, prevalensi batu ginjal diperirakan 69% pada laki-laki dan 3-4% pada wanita dan cenderung meningkat (Hughes, 2007).
Berdasarkan data dari rumah sakit di seluruh Indonesia tahun 2002 penderita batu ginjal
adalah sebesar 37.636 kasus baru. Selain itu, pasien yang dirawat mencapai 19.018 orang
dengan kematian sebesar 378 orang (Rahardjo, 2004).
Pembentukan urolithiasis atau batu ginjal merupakan peran interaksi faktor
lingkungan maupun genetik. Salah satu faktor yang memicu adalah kondisi
hyperoxaluria. Hyperoksaluria adalah keadaan dimana kadar oksalat urin melebihi 40-60
mg/hari. Kadar oksalat yang berlebih ini menyebabkan peningkatkan pengendapan ikatan
kasium-oksalat yang mudah mengendap dan membentuk batu ginjal. Bukti dari
laboratorium menunjukkan bahwa sekitar setengah dari kadar oksalat urin berasal dari
diet (Knight, 2007). Jenis minuman seperti teh merupakan salah satu contoh diet yang
mengandung oksalat.
Di Indonesia, kebiasaan minum teh merupakan budaya karena setiap rumah dan
rumah makan serta warung makan menyajikan minuman sebagai minuman pengganti air
putih. Nana Subarna, dkk., (2002:5) mengemukakan, bahwa tingginya konsumen teh
beranggapan bahwa produk teh merupakan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan,
enak, menyegarkan, pelepas dahaga, minuman murah, dan mudah didapat. Padahal, ratarata kandungan oksalat yang terlarut dalam teh hitam pada teh kantong dan daun teh
bebas mencapai 4.68 dan 5.11 mg/g teh, sedangkan pada teh hijau dan teh oolong
mencapai 0.23-1.15 mg/g. Selain itu, peminum teh hitam regular yang meminum 6
cangkir teh per hari akan mendapat 24.46 dan 98.58 mg oksalat setiap harinya (Charrier,
2002).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Urolitiasis adalah salah satu penyakit saluran kencing yang paling umum,
dengan angka kejadian 750 000 kasus per tahun di Jerman. Sekitar 25% pasien urolitiasis
terjadi secara berulang meskipun yang paling sering hanya satu kali periode.
Urolithiasis atau pembentukan batu pada saluran urinasi dapat terjadi ketika
konsentrasi suatu subtansi dalam urin melebihi ambang batas larutnya. Walau subtansi
bersifat supersaturasi, dapat juga tidak terjadi urolithiasis atau hanya terjadi secara
lambat. Meski begitu, saat konsentrasi melebihi konsentrasi yang dapat termetastasi,
pengkristalan akan terjadi.
Efek urolithiasis dapat menyebabkan terhambatnya saluran urinasi bawah dan
merenggangkan otot sehingga menimbulkan sakit pada saluran dan ginjal (renal colic).
Obstruksi pada saluran urinasi membuat urin sulit teralirkan dan akhirnya menumpuk
pada ginjal, mendorong terjadinya pyelonephritis. Bakteri yang tumbuh akan memecah
ammonium pada urin sehingga membuat urin bertambah sifat alkalinya, dan dengan
demikian, memudahkan terjadinya kristalisasi subtansi.(Kasper, et al. 2005)
Komponen tersering yang menyebabkan urolithiasis adalah Kalsium Oksalat (ca.
70%), Kalsium Fosfat atau Magnesium-ammonium fosfat (ca. 30%), asam urat atau urat
(ca. 30%), serta xanthine dan cystine (<5%). Substansi-subtansi tersebut dapat juga
terbentuk menjadi satu Kristal, karena kristal yang terbentuk sebelumnya, yang berperan
sebagai nucleus kristalisasi yang akan mendorong deposisi dari subtansi lainnya
(agregasi kristal) (Penniston, 20099). Kristalisasi pathologis dihasilkan dari efek sekresi
makromolekul dalam urin dan sekresi brush border dari tubulus proximal renal,
berinteraksi dengan sel tubular dan membentuk kristal (Callaghan, 2000).
Hyperoxaluria merupakan faktor resiko dalam pembentukan batu ginjal kalsium
oksalat (Savage, 2003). Hyperoxaluria dapat disebabkan oleh faktor genetik yang
menyebabkan produksi endogen berlebih atau absorbs berlebih yang dihasilkan dari
konsums berlebih oksalat dari makanan atau fungsi pencernaan (Savage, 2003). Orang
dengan hyperoxaluria dapat mengabsorbsi 50% oksalat lebih banyak dari orang sehat.
Precursor oksalat utama pada makanan/minuman bisa berasal dari hasil
metabolisme tanaman. Tanaman umum yang mengandung oksalat tinggi salah satunya
adalah teh. Teh diproduksi dari pucuk daun muda tanaman teh (Camelia sinensis). Dari
TehoksalBtuGinj
9
berbagai jenis teh, konsumsi teh di dunia didominasi oleh penggunaan teh hitam (72%)
dan teh hijau (26%) (Katiyar et al, 1996). Produksi teh hitam terbanyak ternyata berasal
dari Africa, India, Sri Lanka dan Indonesia (Katiyar, et al. 1996).
Walaupun berasal dari ekstrak alami daun Camelia sinensis, teh memiliki
berbagai komponen zat kimia, yang terdiri dari epi-galloctechin gallate, epi-atechin
malonie acid, succinie acid, malie acid, acnitic aeid, Citrie acid, Lipids ,Monosacchardes,
Peetin, Polysacchardes, Peptides, Theanine, Other amino aeids, Potasium, dan ineral
lainnya. Pada beberapa peneiltian yang telah dilakukan, ternyata salah satu komponen zat
kimia tersebut berisiko meningkatkan pembentukan batu ginjal.
Pada teh hitam yang
tingkat oksalat tertinggi, dan teh oolong memiliki tingkat oksalat menengah. Sebaliknya ,
teh hijau memiliki kandungan terendah oksalat ( Liebman & Murphy , 2007). Menurut
Graham (1984), kadar asam oxalat per berat kering pada teh hitam kadarnya mencapai
1,5mg dan kadar oksalat mencapai 300-2.000 mg/100 g FW (Massey , 2000; Savage ,
2003). Peningkatan oksalat dari teh ini dapat meningkatkan level oksalat dalam urin dan
meningkatkan resiko pembentukan batu ginjal (Savage, 2003).
2.2. Kerangka Konsep
10
BAB 3
Faktor lain: makanan,
METODE PENELITIAN
Kandungan Ca dan Mg
dalam makanan, dll
11
Pengumpulan data
Pengumpulan sampel urin 24 jam
Pengumpulan urin 20 tikus pada hari 0, 14, 28, 42 dan 56 menggunakan
12
1. Hangat reagen oksalat sesuai suhu uji (27-37 C). Pipet 1 ml Reagen Oksalat A ke
dalam tiap tabung blangko reagen, standar, kontrol urin and sampel urin
2. Pipet 50 ml supernatan atau Filtrat. Tambahkan 50 ml air deionisasi ke Reagen
tabung kosong dan 50 ml standar untuk tabung berlabel Standar
3. Pipet 0,1 ml Reagent Oksalat B ke dalam tabung dan segera dikocok pelan
4. Inkubasi tabung pada suhu yang diinginkan (18-37 C) selama 5 menit
5. Baca absorbansi (A) Blank, Standar, Pengendalian dan Sampel urin pada 590 nm
6. Tentukan absorbansi dikoreksi (A) dari Standar, kontrol dan sampel:
Oksalat (mmol / L) = (A sample x 0,5 x 2) / A Standar
Dimana:
13
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No
1
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
Peralatan penunjang :
A. Fee Laboratorium Farmakologi FK UGM
400.000
200.000
A. Oxalate Kit
1.600.000
B. Tikus Wistar
1.000.000
70.000
8.750.000
200.000
180.000
Jumlah
12.000.000
Tahap Kegiatan
Pengajuan Ethical Clearance
Pembelian Mencit
Pembelian Teh
Aklimatisasi
Pemberian Teh
Koleksi Urin
Uji Mikroskopis
Uji Kimiawi
Analisis Data
Penulisan Laporan
Bulan
I
II
III
IV
14
DAFTAR PUSTAKA
Berckmans, R. J., & Boer, P. 1988. An inexpensive method for sensitive enzymatic
determination of oxalate in urine and plasma. Clinical chemistry, 34(7), 14515.
Charrier, MJS. 2002. Oxalate content and calcium binding capacity of tea and herbal teas.
Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, vol.11(4), pp. 298301.
Hughes, P. 2007. The CARI guidelines. Kidney stones epidemiology. Nephrology (Carlton,
Vic.), 12 Suppl 1, S2630. doi:10.1111/j.1440-1797.2006.00724.x
Kasper, DL et al. 2005. Harrisons principal of internal medicine, 16th edn. McGraw Hill USA.
Katiyar, S., & Mukhtar, H. 1996. Tea in chemoprevention of cancer. International journal of
oncology, 8(2), 221-238.
Knight, J, Holmes RP, Assimos DG. 2007. Intestinal and renal handling of oxalate loads in
normal individuals and stone formers. Urol Res, vol. 35, pp. 111-117
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2005. Robbins and Cotran Pathologic basis of disease, 7 th
edn. WB Saunders, USA
Liebman, M., & Chai, W. 1997. Effect of dietary calcium on urinary oxalate excretion after
oxalate loads. The American journal of clinical nutrition, 65(5), 1453-1459.
Massey, LK. 2007. Food Oxalate: Factors Affecting Measurement, Biological Variation, and
Bioavailability. Journal of American Dietetic Assocciation, vol. 107, pp. 1191-1194.
McPherson, R. A., & Pincus, M. R. (2011). Henry's clinical diagnosis and management by
laboratory methods. Elsevier Health Sciences.
Nelson, D. L. & Cox, M. M. Freeman, ed. 2004. Lehninger Principles of Biochemistry,
Fourth Edition.
Penniston, K. L., & Nakada, S. Y. 2009. Effect of dietary changes on urinary oxalate
excretion and calcium oxalate supersaturation in patients with hyperoxaluric stone
formation. Urology, 73(3), 484-489.
Rahardjo D, Hamid R. 2004. Perkembangan penatalaksanaan batu ginjal di RSCM tahun
1997-2002. J I Bedah Indones 2004;. 32(2):58-63.
15
Savage, GP, Charrier, MJS & Vanhanen, L. 2003. Bioavailability of soluble oxalate from tea
and the effect of consuming milk with the tea. European Journal of Clinical Nutrition,
vol. 57, pp. 415-419.
Trinchieri, A. 2008. Epidemiology of urolithiasis: an update. Clinical Cases in Mineral and
Bone Metabolism, Italy, vol.5(2), pp.101-106.
16
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SDN 1 Kalitengah
1999-2005
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus
SMP
SMPN 2 Gombong
2005-2008
SMA
SMAN 1 Bandung
IPA
2008-2011
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
Pengusul,
pengajuan proposal PKM
17
1
2
3
4
5
6
7
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
B.E.E.S 14 TN
1998-2003
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus
SMP
B.E.H.S 1 TM
2003-2007
SMA
B.E.H.S 1 TM
IPA
2007-2009
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,
18
5
6
7
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus
SD
SMP
SMA
SD Cikah Harapan SMP
Negeri1 SMA
Negeri
Tangerang
Kebumen
Kebumen
SD Negeri 1 Kutosari
IPA
1999-2005
2005-2008
2008-2011
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
Juara 3 Karisidenan Kedu LCC UUD MPR
Republik 2009
1945 dan Tap MPR
Indonesia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,
Biodata Anggota-3
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
19
SD
SDI Al-Azhar 2 Jakarta
1999-2005
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus
SMP
SMPN 115 Jakarta
2005-2008
SMA
SMAN 81 Jakarta
IPA
2008-2011
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
Email
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus
SD
SDN Cangkring 02
SMP
SMPN 15 Tegal
1999-2005
2005-2008
SMA
SMAN 1 Tegal
IPA
2008-2011
20
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
-
Jenis Penghargaan
Institusi
Pemberi Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM
Yogyakarta, 18 Oktober 2013
Pengusul,
Justifikasi
Pemakaian
Fee Lab Farmakologi: Pemeliharaan
a. Ruang
tikus
b. Kandang
c. Kandang
metabolik
Fee Lab Biokimia
Pengujian urin
a. Ruang
tikus
b. Peralatan lab
c. reagen
d. spektrofotometer
Kuantitas
Harga Satuan
Keterangan
(Rp)
400.000
400.000
200.000
200.000
1
4
20
1
20
1
SUB TOTAL (Rp)
600.000
21
Material
Oxalate kit:
a. Reagen A
b. Reagen B
Tikus Wistar
Teh kantong
komersial
Pakan rendah
oksalat
Justifikasi
Kuantitas
Harga Satuan
Keterangan
Pemakaian
Mengukur kadar
oksalat
(Rp)
800.000
1.600.000
30.000
10.000
600.000
70.000
350.000
8.750.000
20
7 kotak @ isi
20
25 kg
11.020.000
3. Perjalanan
Perjalanan
Pengiriman
Oxalate kit
Justifikasi
Perjalanan
Pengiriman
oksalat kit
Kuantitas
Harga Satuan
Keterangan
(Rp)
100.000
200.000
200.000
4. Lain-lain
Material
Kesekretariata
n Penulisan
proposal dan
surat ijin
Justifikasi
Pemakaian
dokumentasi
Kuantitas
Harga Satuan
Keterangan
(Rp)
180.000
180.000
180.000
22
Nama/NIM
Pendidikan
11/317330/KU/14567 Dokter
May MyatNoeWai
11/321361/KU/14745
Nahriah Riffat
Triandari
Program
Studi
Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
Kesehatan
Koordinasi
jadwal
kegiatan tim
Pendidikan
Dokter
Kesehatan
Bertanggungja
wab
pada
pengumpulan
data
Pendidikan
Dokter
Kesehatan
Bertanggung
jawab
pada
dokumentasi
dan laporan
Pendidikan
Dokter
Kesehatan
Bertanggung
jawab
pada
penggelolaan
biaya
dan
logbook
Pendidikan
Dokter
Kesehatan
Bertanggung
jawab
pada
pemeliharaan
hewan uji
14717
4
Ahmad Heri
Setiawan
11/317334/KU/14571
23