Poros Penggerak
1. Poros Propeler
4
3
1
2. Poros
3. Penghubung luncur
4. Timbangan balance
Dikeluarkan oleh :
Program Studi :
Tanggal :
Halaman :
3 3 5 6 6 2 8 2
7 . d o cHu/Schnt/Ket
1-6
01.01.00
3
6
2
2
1. Poros penggerak
2. Garpu penghubung
5. Salib penghubung
3. Bantalan
6. Nipel pelumasan
Dikeluarkan oleh :
Program Studi :
Tanggal :
Halaman :
3 3 5 6 6 2 8 2
7 . d o cHu/Schnt/Ket
2-6
01.01.00
2. Sifat Sifat
Kecepatan sudut tidak stabil
Jika poros propeler dihubungkan langsung dengan flens roda maka putaran roda
juga tidak stabil
B = Penghubung luncur
Dikeluarkan oleh :
Program Studi :
Tanggal :
Halaman :
3 3 5 6 6 2 8 2
7 . d o cHu/Schnt/Ket
3-6
01.01.00
Kemampuan
sudut
:
Penggunaan
Sifat
sifat
:
1
A = Kecepatan stabil
B = Kecepatan tidak stabil
C = Kecepatan stabil
Pelumasan : Menggunakan vet yang dimasukkan melalui nipel
Dikeluarkan oleh :
Program Studi :
Tanggal :
Halaman :
3 3 5 6 6 2 8 2
7 . d o cHu/Schnt/Ket
4-6
01.01.00
4. Penghubung Fleksibel
1. Garpu/flens penghubung
2. Baut penghubung/pengikat
3. Dudukan baut
4. Karet penghubung/perantara
Penggunaan
Kemampuan
Pelumasan
Dikeluarkan oleh :
Program Studi :
Tanggal :
Halaman :
3 3 5 6 6 2 8 2
7 . d o cHu/Schnt/Ket
5-6
01.01.00
5. Penghubung Luncur
Penempatan
Konstruksi
Dikeluarkan oleh :
Program Studi :
Tanggal :
Halaman :
3 3 5 6 6 2 8 2
7 . d o cHu/Schnt/Ket
6-6
01.01.00
Halaman: