Anda di halaman 1dari 43

USULAN PENELITIAN

PENGARUH HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN


IKAN FUFU (ASAP) PADA HOME INDUSTRI DI DESA
BORAS KECAMATAN MANTOH KABUPATEN BANGGAI

RANDAJUL FISANG
2010 41 034

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TOMPOTIKA
LUWUK
2016

HALAMAN PERSETUJUAN

NAMA

: RANDAJUL FISANG

NPM

: 2010 41 034

PROGRAM STUDI

: MANAJEMEN

KONSENTRASI

: PEMASARAN

JUDUL

: PENGARUH HARGA TERHADAP VOLUME


PENJUALAN IKAN FUFU (ASAP) PADA HOME
INDUSTRI DI DESA BORAS KECAMATAN
MANTOH KABUPATEN BANGGAI

Luwuk, November 2016


Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Tim Pembimbing :

Dosen Pembimbing Utama

Dosen Pembimbing Pendamping

(AMIR BUHANG, SE, M.Si)


NIDN :0910097202

(ANDRIE FIRMANSYAH, SE, MM)


NIDN : 0901058203

Mengetahui:
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Tompotika Luwuk,

(ZULFIKAR JP .DJALAMANG SE,MM,)


NIDN: 0930057801

ii

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa karena atas rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Usulan Penelitian

ini dengan judul

Pengaruh Harga

Terhadap Volume Penjualan Ikan Fufu (Asap) Pada Home Industri di


Desa Boras Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai, sebagai syarat untuk
mengikuti ujian skipsi dan kelulusan program sarjana (S1) Fakultas
Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.
Dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar distribusi terhadap
Volume penjualan pada ikan asap atau yang lebih dikenal di kalangan
Masyarakat Desa Boras ikan fufu roa, di area Kabupaten Banggai.
Penulis menyadari bahwa usulan penelitian ini bukan hanya atas
usaha dan kemampuan penulis sendiri saja, namun tidak lepas dari
bantuan serta dukungan berbagai pihak baik secara moril maupun
materil. Dalam kesempatan ini, dengan kerendahan dan ketulusan hati,
penulis mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Musdar M. Amin, SE, M.Si selaku Rektor Universitas
Tompotika Luwuk.
2. Bapak Zulfikar JP. Djalamang, SE, MM

selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk yang telah memberikan

iii

kesempatan dan banyak membantu penulis selama menyelesaikan


studi pada Fakultas Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.
3. Bapak Suwardi Zakaria, SE,M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.
4. Bapak Arpan Kurubit, SE, MM, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.
5.

Bapak Sucianto Tunggala, SE, MS.i selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.

6.

Ibu Melda Gienardy, SE, MM, Sebagai

Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.


7.

Bapak Ichsan Milang, SE, MM selaku Sekertaris Program Studi


Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.

8.

Bapak Amir Buhang, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam
penyelesaian usulan penelitian ini.

9. Bapak Andrie Firmansyah, SE, MM selaku pembimbing pendamping,


yang selalu memberikan masukan serta perbaikan waktu demi waktu
sehingga usulan penelitian ini bisa mendekati sempurna.
10. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Tompotika
Luwuk yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan serta
bantuan kepada penulis selama menempuh pendidikan pada Fakultas
Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.
iv

11. Kedua orang tua/wali tercinta yang telah banyak memberi motivasi
yang cukup besar serta Doa yang cukup besar demi terselesainya
penyusunan usulan penelitian ini.
12. Pemilik home industri dan rekan-rekan serta masyarakat Desa Boras
Kecamatan Mantoh

Kabupaten Banggai yang telah memberikan

bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.


13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan Usulan Penelitian ini.
Penulis menyadari Usulan Penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak dengan hati terbuka. Penulis
berharap Usulan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Semoga Sang Pencipta memberikan kebaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dengan tulus ikhlas dan semoga Tuhan Yang Maha
Esa selalu melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya bagi kita semua.
Amin..

Luwuk, Nopember 2016

Penulis
v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................


HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

i
ii
iii
vi
vii
viii

BAB I

PENDAHULUAN ......................................................................
1.1 Latar Belakang ......................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................

1
1
4
5
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


HIPOTESIS................................................................................. 6
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................. 6
2.1.1 Penelitian Terdahulu............................................... 6
2.1.2 Persamaan dan Perbedaan ..................................... 9
2.1.3 Pengertian Pemasaran ............................................ 9
2.1.4 Konsep Produk ........................................................ 17
2.1.5 Harga ......................................................................... 18
2.1.6 Tujuan Penetapan Harga........................................ 19
2.1.7 Pengertian Penjualan .............................................. 21
2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................ 22
2.3 Hipotesis ................................................................................ 23

BAB III

METODE PENELITIAN ..........................................................


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................
3.2 Jenis dan Sumber Data ........................................................
3.3 Populasi dan Sampel............................................................
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................
3.5 Defenisi Operasional Variabel ............................................
3.6 Teknik Pengukuran Variabel ..............................................
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................

25
25
26
27
27
28
28
29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 33

vi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Data Harga dan Volume Penjualan Ikan Asap Desa Boras ... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.................................................................... 8
Tabel 2.2 Persamaan dan Perbedaan .......................................................... 9
Tabel 3.1 Waktu Penelitian .......................................................................... 25
Tabel 3.2 Alternatif Pilihan Jawaban .......................................................... 29
Tabel 3.3 Interprestasi Koefisien Korelasi.................................................. 31

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran ........................................................... 14
Gambar 2.4 Skema Kerangka Pemikiran ................................................... 23

viii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Home industry adalah rumah usaha produk barang atau juga
perusahaan kecil, dikatakan dengan perusahaan kecil karena jenis
kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Ikan merupakan salah satu
sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena banyak
mengandung protein. Dengan kandungan protein dan air yang cukup
tinggi, ikan termasuk komoditi yang sangat mudah busuk. Oleh karena
itu, diperlukan upaya untuk menghambat proses pembusukan dengan
cara pengawetan dan pengolahan. Salah satu cara pengolahan ialah
dengan pengasapan (Afrianto dan Liviawaty, 2005:37).
Menurut Moeljanto (Alma, 2011:64), tujuan pokok dari pengasapan
ialah mengawetkan ikan, memberikan rasa yang khas pada ikan olahan,
memberikan warna tersendiri yang khas pada kulit ikan, sehingga lebih
menarik bagi konsumen dan membunuh mikroba-mikroba pembusuk.
Mengingat pentingnya hal tersebut maka usaha ikan fufu (asap)
yang merupakan satu usaha perseorangan yang dimana bahanya yaitu
ikan yang berjenis ikan roa, karena dari semua ikan yang ada, ikan roalah
yang memiliki daya awet yang cukup lama sampai beberapa tahun.
Ketika

proses pengawetan yaitu dengan cara pengasapan. Ikan fufu


1

(asap) roa di gepe/jepit dengan bambu yang didalamnya berisi 20 ekor


ikan roa asap kemudian tahap selanjutnya dipack lagi menjadi 10
gepe/jepit sehingga menjadi satu pack. Tetapi seiringnya waktu,
permintaan akan ikan asap semakin meningkat. Oleh karena itu pihak
industri harus memperhatikan faktor-faktor yang harus berhubungan
dengan harga barang sehingga akan dapat dicapai keuntungan yang besar
sekaligus

memuaskan

konsumen

selaku

pemakai

barang

yang

ditawarkan.
Untuk

menghadapi

persaingan,

maka

perusahaan

perlu

melaksanakan usaha kegiatan pemasaran dengan penggunaan strategi


penetapan harga yang tepat sehingga tujuan dapat dicapai.
Strategi kebijakan penetapan harga merupakan suatu masalah jika
perusahaan akan menetapkan harga pertama kalinya, karena penetapan
harga akan mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan
factor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar
sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan serta persaingan (Kotler
dan Amstrong, 2004:348)
Penentuan harga yang ditetapkan berdasarkan berapa besar biaya
yang dikeluarkan home industry dalam proses memproduksi produk ikan
fufu (asap) untuk siap dipasarkan pada tempat yang sudah ditentukan
walaupun ada para pengecer yang datang membeli langsung ke home
industry. Menetapkan harga jual ikan fufu (asap) terasa sulit karena
2

banyak

pertimbangan

yang

harus

diperhatikan

apalagi

ketika

diperhadapkan dengan banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk


memprodusi ikan fufu (asap), sedangkan harga ikan fufu (asap) tetap
tanpa mempertimbangkan biaya.
Kebijakan penetuan harga produk ikan fufu (asap) akan mempunyai
efek pada jumlah penjualan karena semakin mahal harga yang ditetapkan
akan semakin sedikit peluang produk terjual, sebaliknya apabila harga
produk ikan fufu (asap) relative murah maka peluang untuk meraih
keuntungan melalui peningkatan volume penjualan semakin terbuka.
Menurut Rangkuti (2009:207) volume penjualan adalah pencapaian
yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit
suatu produk, volume penjualan merupakan suatu yang menandakan
naik turunya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo,
ton, atau liter.
Tingkat jumlah penjualan ikan fufu (asap) setiap tahun mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun berikutnya, ini mengindikasikan bahwa
potensi pasar dimasa akan datang masih terbuka lebar untuk memasarkan
produk ikan fufu (asap), walaupun harga jual dari produk ikan fufu
(asap) setiap tahun juga mengalami kenaikan.
Data perkembangan harga jual dan jumlah penjualan ikan fufu
(asap) di desa boras kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai adalah
sebagai berikut
3

Tabel 1.1
Data Harga dan Volume Penjualan Ikan Fufu (Asap) Desa Boras
Tahun
Harga
Volume Penjualan/pack
2011

Rp. 150.000

2012

Rp. 155.000

890
1250
1300

2013

Rp. 160.000
1380

2014

Rp. 175.000
1600

2015

Rp. 185.000

Sumber : Home Industri Desa Boras


Sejalan dengan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian ini yang diarahkan untuk menganalisis harga produk Ikan fufu
(asap) Roa di Desa Boras Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai.

1.2 Rumusan Masalah


Pada umumnya setiap usaha menghendaki peningkatan dari hasil
penjualan produknya. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut di
atas. Harga yang ditetapkan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi

kegiatan

penjualan.

Dari

uraian

diatas,

dapat

diidentifikasikan masalah-masalah yang pada gilirannya akan dibahas


sesuai dengan batasan kemampuan peneliti, adalah sebagai berikut:
1). Bagaimana harga produk ikan fufu (asap) di Desa Boras Kecamatan
Mantoh Kabupaten Banggai?

2). Bagaimana volume penjualan ikan fufu (asap) yang ada di Desa Boras
Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1). Untuk mengetahui harga produk ikan fufu (asap) di Desa Boras Kecamatan
Mantoh Kabupaten Banggai.
2). Untuk mengetahui volume penjualan produk ikan fufu (asap) di Desa Boras
Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai.

1.4. Manfaat Penelitian


1). Sebagai bahan pembanding bagi pihak atau peneliti yang berminat
untuk

melakukan

penelitian

lebih

lanjut,

serta

merupakan

kesempatan untuk menerapkan disiplin ilmu yang didapatkan selama


menempuh perkuliahan dan menambah wawasan tentang masalah
yang terjadi secara nyata.
2). Sebagai salah satu syarat dalam penulisan skripsi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Tompotika Luwuk.
3). Bagi usaha home industri ikan fufu (asap) agar hasil penilitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan yang akan menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan strategi usahanya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Tinjauan Pustaka


2.1.1 Penelitian Terdahulu
1) Hamida (2012), telah melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pedagang Pengecer Ayam
Buras di Makassar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
harga jual berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan ayam
buras pada pedagang pengecer di Makassar. Jenis penelitian ini adalah
jenis penelitian eksplanatori. Alat analisa data yang digunakan adalah
statistik inference yang bertujuan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan Regresi Linier Sederhana melalui program komputer
SPSS 17 dengan rumus sebagai berikut :Y = a + b X + e. Hasil penelitian
ini diketahui bahwa harga jual berpengaruh signifikan terhadap
volume penjualan ayam buras pada pedagang pengecer di Makassar.
Adapun besarnya pengaruh harga jual tersebut adalah sebesar 78%.
2) Melvin Pristyo (2013), melalukan penelitian dengan judul pengaruh
produk dan harga terhadap volume penjualan pada UD. Eka Jaya
6

Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produk


mempunyai pengaruh positif dan siginifikan terhadap volume
penjualan. Harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Volume Penjualan, sedangkan secara serempak produk dan Harga
mempunyai pengaruh terhadap Volume Penjualan. Alat statistik yang
digunakan dalam menganalisis data pada peneiltian ini menggunakan
alat analisis regresi linier berganda, dengan menggunakan bantuan
SPSS.
3) Darmawan (2013), dengan judul penelitian pengaruh persepsi tentang
harga, promosi dan kualitas pelayanan terhadap volume penjualan
paket wisata di biro tour dan Travel Karimunjawa Beach Adventure.
Dari hasil analisis menggunkan regresi dapat diketahui bahwa variabel
harga, promosi, dan kualitas pelayanan semuanya berpengaruh positif
terhadap volume penjualan di Biro Tour dan Travel Karimunjawa
Beach Adventure dengan harga merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap volume penjualan, disusul dengan promosi dan
kualitas pelayanan, ketiga variabel ini berpengaruh sebesar 64,3%
terhadap

volume

penjualan

sedangkan

sisanya

sebesar

35,7%

dipengaruhi oleh variabel lain.

Peneliti
Hamida
(2012)

Pristyo
(2013)

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode
Judul
Variabel
Analisis
Pengaruh
variabel
Metode
Harga Jual
bebas yaitu analisis data
Terhadap
harga dan yang
Volume
produk
digunakan
Penjualan
sebagai dan dalam
Pedagang
volume
penelitian ini
Pengecer
penjualan
yaitu regresi
Ayam Buras
variabel
linier
di Makassar
terikat
sederhana.
Pengaruh
Variabel
Metode
produk dan
bebasnya
analisis data
harga
adalah
yang dipakai
terhadap
produk dan dalam
volume
harga dan penelitian
penjualan
variabel
adalah
pada UD. Eka terikat yaitu regresi linier
Jaya
volume
berganda
Surabaya
penjualan.

Hasil Penelitian
Harga
produk
berpengaruh
signifikan
terhadap
peningkatan
jumlah
penjualan,

Produk
berpengaruh
terhadap volume
penjualan. Harga
berpengaruh
terhadap Volume
Penjualan. secara
serempak
produk,
harga
berpengaruh
terhadap Volume
Penjualan

Darmawan
(2013)

Pengaruh
persepsi
tentang
harga,
promosi dan
kulalitas
pelayanan
terhadap
volume
penjualan
paket wisata
di biro tour
dan
Travel
Karimunjawa
Beach
Adventure

Variabel
bebasnya
adalah
produk dan
promosi,
kualitas
pelayanan
dan variabel
terikat yaitu
volume
penjualan

Analisis data
yang dipakai
dalam
penelitian
adalah
regresi linier
berganda

harga, promosi,
dan
kualitas
pelayanan
berpengaruh
positif terhadap
volume
penjualan di Biro
Tour dan Travel
Karimunjawa
Beach Adventure

2.1.2 Persamaan dan Perbedaan


Persamaan dari kedua penelitian ini adalah menggunakan metode
analisis regresi linear sederhana. Namun letak perbedaannya adalah objek
penelitian dan variabel.
Tabel 2.2
Persamaan dan Perbedaan
Persamaan
Perbedaan
Persamaan dari kedua
Letak perbedaannya adalah
penelitian ini adalah
objek penelitian dan variabel.
menggunakan metode analisis
regresi linear sederhana.

2.1.3 Pengertian Pemasaran


Dewasa ini, pemasaran mempunyai arti baru, yaitu pemuasan akan
kebutuhan konsumen atau pelanggan suatu perusahaan dapat memahami

kebutuhan konsumen, melakukan pengembangan poduk, menetapkan


harga yang sesuai, melakukan pendistribusian dan kegiatan promosi
dengan efektif.
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat, Asosiasi Pemasaran Amerika
menawarkan defenisi formal berikut : pemasaran adalah satu fungsi
organisasi

dan

seperangkat

proses

untuk

menciptakan,

mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan


mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler , 2009 : 6)
Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam suatu siklus
yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Pemasaran
harus bisa menafsirkan

kebutuhan

kebutuhan konsumen dan

mengkoordinasikan nya dengan data pasar seperti : lokasi konsumen,


jumlahnya, dan kebutuhan mereka. Informasi tersebut dapat dipakai
sebagai dasar untuk mengadakan pengolahan bagi kegiatan produksi.
Dalam hal ini tugas produsen, adalah membuat barang secara fisik dan
untuk menyampaikannya kepada konsumen perlu dikombinasikan
dengan jasa jasa seperti kredit, penentuan harga, pemberian informasi.
Suatu siklus akan berakhir apabila konsumen merasa puas terhadap
pemilikan suatu barang. Tentu saja, siklus ini akan terjadi secara berulang

10

ulang dan terus menerus. Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa
pengertian tentang pemasaran :
1) Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan kegiatan bisnis yang
ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial ( Stanton,
2006 : 78 ).
2) Suatu perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan
distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Lamb,et.al.
2001, 59).
Pemasaran
perekonomian

adalah
dan

termasuk

membantu

salah

dalam

satu

penciptaan

kegiatan
nilai

dalam
ekonomi.

Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan
jasa bagi individu-individu. Pemasaran merupakan sebuah faktor penting
dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebututhan
konsumen. Pemasaran merupakan suatu interaksi hubungan pertukaran.
Sebenarnya proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barangbarang diproduksi, tidak dimulai pada saat produksi selesai, juga tidak
berakhir dengan penjualan semua keputusan yang diambil dibidang
pemasaran harus ditujukan untuk menentukan produk, pasarnya, harga
dan promosinya.
11

Beberapa ahli telah mengemukakan defenisi tentang pemasaran


yang kelihatanya agak berbeda meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini
disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbedabeda, ada yang menitikberatkan pada fungsi-fungsi, segi barangnya, segi
kelembagaanya, segi manajemen, dan ada pula yang menitikberatkan dari
semua segi tersebut sebagai suatu sistem.
1) Pemasaran

adalah

suatu

proses

sosial

dan

manajerial

yang

didalamanya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka


butuhkan

dan

inginkan

dan

menciptakan,

menawarkan

dan

menukarkan produk yang bernilai dengan produk lain (Kotler 2009 :


80).
2) Maynard and Beckman, (Alma, 2009 : 98 ) Marketing embrances all
business activities involved in the flow of goods and services from physical
production to consumption. Artinya : marketing berarti segala usaha
yang meliputi menyalurkan barang dan jasa dari sektor produksi ke
sektor konsumsi.
3) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain ( Abdullah dan Tantri 2012:14)
Pemasaran adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dalam
siklus yang dimulai dari suatu kebutuhan konsumen dan berakhir pada
12

kepuasan konsumen. Hal ini berarti bahwa pemasaran harus mampu


meramalkan kebutuhan konsumen kemudian mengkombinasikan dengan
data pasar, seperti lokasi dan apa yang menjadi keinginan konsumen. Dari
hasil itu menjadi informasi untuk mengelola kegiatan produksi dalam arti
yang sebenarnya yaitu menyangkut barang secara fisik. Dengan demikian
pemasaran adalah pelaksanaan dari segala kegiatan perusahaan yang
diperlukan untuk menciptakan, meningkatkan, serta menyebarkan hasil
produksi sesuai permintaan pasar. beberapa pengertian pemasaran
dikemukakan para ahli sebagai berikut:
Menurut Kotler (2009 : 7) Diterjemahkan oleh Hendra Tegu, Rony
Antonius, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan
pihak lain. Pemasaran merupakan suatu proses penukaran produk atau
perpindahan hak milik, dalam hal ini adalah pertukaran benda-benda
yang benilai bagi manusia berupa barang dan jasa serta uang untuk
kelangsungan hidupnya. Sedangkan menurut William (Swastha 2009 : 5),
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentuka harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

13

Menurut Firdaus ( Assauri 2011:160) bahwa pemasaran berurusan


dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan manusia. Salah
satu defenisi paling singkat tentang pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Lebih lanjut Firdaus
(Assauri 2011 : 161) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu
proses

sosial

dan

manajerial

dimana

individu

dan

kelompok

mendapatkan kebutuhandan keinginan mereka dengan menciptakan,


menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Oesman (2010 : 19) berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu
fungsi secara organisasi dan seperangkat proses dari penciptaan,
komunikasi dan penyampaian nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola kerelasian pelanggan dengan cara yang bermanfaat baik bagi
organisasi maupun bagi stakeholder.
Pemasaran

mempunyai

pengertian

yang

luas,

tidak

hanya

merupakan aktivitas penjualan saja. Pemasaran telah didefinisikan dalam


berbagai cara yang berbeda dan oleh penulis yang berbeda. Jadi yang
paling penting dalam kegiatan pemasaran yaitu harus berhubungan
dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan. Hal tersebut
didasarkan pada konsep inti pemasaran (Kotler (2009 : 5) bahwa konsep
inti pemasaran antara lain:
1) Kebutuhan, keinginan dan permintaan
2) Produk
14

3) Nilai, biaya dan kepuasan


4) Pertukaran, transaksi dan hubungan
5) Pasar
6) Pemasaran dan pemasar

Kebutuhan,
keinginan
dan
permintaan

Gambar 2.1
Konsep Inti Pemasaran
Nilai, biaya
Pertukaran,
dan
transaksi
kepuasan
dan
hubungan

Produk

Berdasarkan gambar

Pemasaran,
Pasar

Pasar

diatas maka konsep inti pemasaran dapat

dijabarkan, sebagai berikut :


1) Kebutuhan, keinginan dan permintaan
Ada perbedaan

antara kebutuhan,

keinginan

dan

permintaan.

Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan


dasar. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar,
namun sudah ada terukir dalam hayati serta kondisi manusia.
Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.
Sedangkan permintaan adalah keinginan akan suatu produk yang
didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan
menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.
2) Produk
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan
jasa. Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan
15

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Pentingnya suatu produk


fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat
diberikan. Sebagai contoh kita tidak dapat membeli mobil untuk dilihat
saja, melainkan untuk jasa trasportasinya.
3) Nilai, biaya dan kepuasan
Konsep dasarnya adalah nilai konsumen, konsumen akan membentuk
suatu prakiran kemampuan setiap produk yang dapat memenuhi
kelompok kebutuhannya. Ia akan menentukan peringkat produk, dari
yang paling memenuhi sampai yang tidak memenuhi kebutuhannya.
Nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu
produk

untuk

mempertimbangkan

memenuhi
nilai

kebutuhannya.

dan

harga

suatu

Jadi

ia

produk

akan
sebelum

menentukan pilihan. Ia akan memilih produk memberikan nilai


tertinggi untuk harganya.
4) Pertukaran, transaksi dan hubungan
Pemasaran

timbul

kebutuhan

serta

saat

orang

keinginannya

memutuskan
dengan

untuk

memenuhi

pertukaran.

Pertukaran

merupakan salah satu dari empat cara orang mendapatkan suatu


produk. Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang
diinginkan dari seseorang dengan cara menawarkan sesuatu sebagai
gantinya.

16

Untuk menghasikan suatu pertukaran, pemasar menganalisis apa yang


masing-masing pihak harapkan untuk diperoleh dan diberikan.
Pemasar yang baik akan mencoba membangun suatu hubungan jangka
panjang, saling percaya sama-sama menang dengan para konsumen,
distributor, penyalur dan pemasoknya yang ia hargai. Hal ini dicapai
dengan harga yang wajar kepada mitranya secara berkesinambungan.
5) Pasar
Pasar terdiri dari semua konsumen potensial yang memiliki kebutuhan
atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Jadi besarnya pasar
tergantung dari jumlah orang memiliki kebutuhannya, punya sumber
daya yang diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu
untuk ditukar, supaya dapat memenuhi kebutuhan mereka.
6) Pemasaran dan pemasar
Konsep pasar membawa kita kembali pada konsep pemasaran.
Pemasaran adalah kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
pasar.

Pemasaran

maksudnya

bekerja

dengan

pasar

untuk

mewujudkan transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi


keinginan dan kebutuhan manusia. Kalau satu pihak lebih aktif
mencari pertukaran dari pihak lain, maka pihak pertama adalah
pemasar dan pihak kedua adalah calon pembeli. Pemasar adalah orang
yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan
17

sesuatu yang bernilai, untuk itu keefektifan mereka dipengaruhi oleh


masing-masing pemasok mereka dan juga faktor utama lingkungan
(demografi, ekonomi, fiscal, teknologi, politik, hukum, sosial dan
budaya).
2.1.4. Konsep Produk
Menurut Swastha (2009:90)

konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen


merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Adapun tiga faktor penting dalam konsep pemasaran yaitu:
1) Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada
konsumen pasar.
2) Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan
perusahaan, yaitu mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen.
3) Saluran kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan
dan diintegrasikan secara organisasi meliputi fisik saja, seperti harga,
nama penjualnya, dan sebagainya. Barang yang dalam keberadaanya
sebagai alat pemuas kebutuhan tidak terlepas dari atribut-atribut yang
menyertainya. Kombinasi yang berbeda akan mempengauhi kepuasan
konsumen dalam menerima produk itu. Dalam hal ini sektor industri
pengolahan adalah kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang
dasar (barang mentah) menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
dan atau barang lain yang memiliki nilai lebih tinggi, kaitan dalam hal
18

ini industri kecil pengolahan ikan asap roa atau dikenal dengan julungjulung ini masih bersifat pengolahan produk setengah jadi.
2.1.5. Harga
Harga berbeda dari tiga elemen bauran pemasaran yang lain karena
harga menghasilkan pendapatan; tiga elemen lain menuntut biaya,
Karennya perusahaan bekerja keras untuk mengangkat harga mereka
setinggi mungkin, sejauh deferensiasi dapat mendukung. Selain itu
perusahaan menyadari bahwa mereka harus mempertimbangkan dampak
harga atas volume (Kotler, 2010:168).
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan. Disamping itu harga merupakan unsur
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan
cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau komitmen
terhadap

saluran

distribusi.

Kedua

hal

terakhir

tidak

dapat

diubah/disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena menyangkut


keputusan jangka panjang (Tjiptono, 2008:151).
Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang
terjual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya,
karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan
dalam kaitannya dengan efesiensi produksi. Oleh karena penetapan harga
19

mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan


strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap
perusahaan (Tjiptono, 2008:151).
2.1.6. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Tjiptono (2008:152-153) pada dasarnya ada empat jenis tujuan
penetapan harga adalah sebagai berikut :
1) Tujuan Berorientasi Pada Laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan
selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi.
Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimasi laba. Dalam era
persaingan global yang kondisinya sangat kompleks dan banyak
variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan,
maksimasi laba sangat sulit dicapai. Karena sukar sekali untuk dapat
memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai
pada tingkat harga tertentu. Dengan demikian, tidak mungkin suatu
perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat
menghasilkan laba maksimum.
2) Tujuan Berorientasi Pada Volume
Selain tujuan berorientasi pada laba, adapula perusahaan yang
menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada
volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing
objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai
20

target

volume

penjualan.

Tujuan

ini

banyak diterapkan

oleh

perusahaan penerbangan, lembaga pendidikan, perusahaan tour and


travel, pengusaha bioskop dan pemilik bisnis pertunjukan lainnya, serta
penyelenggara seminar-seminar.
3) Tujuan Berorientasi Pada Citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi
penetapan harga perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk
membentuk atau mempertahankan citra prestesius. Sementar itu harga
renda dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of
value) misalnya dengan memberi jaminan bahwa harganya merupakan
harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya, baik
penetapan harga tinggi maupun rendah mempunyai tujuan untuk
meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran
produk yang ditawarkan perusahaan.
4) Tujuan Stabilitas Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila
suatu perusahaan menurunkan hargannya, maka pesaing harus
menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari
terbentuknya tujuan stabilitas harga dalam industri-industri tertentu
yang produknya sangat terstandarisasi (misalnya minyak bumi).
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk

21

mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan


dan harga pemimpin industri (industry leader)
5) Tujuan-tujuan Lainnya
Harga dapat ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang,
atau menghindari campur tangan pemerintah, Organisasi non profit
juga dapat menetapkan tujuan penetapan harga yang berbeda,
misalnya untuk mencapai partial cost recovery, full cost recovery, atau
untuk menetapkan social price.
2.1.7. Pengertian Penjualan
Pengertian penjualan adalah suatu pekerjaan pemindahan tangan
kepemilikan suatu barang atau atau produk dari sang penjual atau
pemilik

produksi

pada

seorang

konsumen

untuk

memperoleh

keuntungan yang telah disepakati satu sama lain. Dalam acara transaksi
ekonomi ini, kerap kali terjadi disuatu pasar, minimarket, hypermart,
jalanan, toko, ruko dimana seorang pembeli bertemu langsung dengan
penjual dan barang jualanya. Namun dalam era modern saat ini teknologi
penjualan dalam bentuk online, dimana seorang tidak harus bertemu
dengan pembeli secara langsung secara tatap muka.
Menurut Swastha, (2009 : 121) penjualan adalah ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak
orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkanya.
22

Pengertian lain menurut Abrams ( Swastha, 2009 : 122) penjualan


adalah

aktifitas

komunikasi

langsung

dengan

konsumen

untuk

memperoleh pesanan atau penjualan langsung. Interaksi inilah yang


mempertemukan penjual dan pembeli baik secara online dan offline.
Mereka akan membicarakan barang tersebut beserta kelebihan dan
kekurangan juga beberapa aspek keuntungan lainya agar mampu
memuaskan batin dan jiwa.

2.2. Kerangka Pemikiran


Perkembangan sektor perikanan berpotensi untuk pemberdayaan
ekonomi kerakyatan dan peningkatan pendapatan asli daerah, dimana
sektor perikanan terbukti berperan dalam merangsang pertumbuhan
ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan sejumlah
pendapatan pada pekerja.
Keberadaan sektor perikanan di Desa Boras Kecamatan Mantoh
kabupaten Banggai sedikit banyak akan mempengaruhi atau berdampak
terhadap pendapatan masyarakat nelayan itu sendiri dan diharapkan juga
mampu

menyumbang

atau

memenuhi

kebutuhan

hidup

atau

meningkatkan pendapatan masyarakat.


Skema kerangka pemikiran dapat digambarkan melalui kerangka bagan
sebagai berikut :

23

Gambar. 2.4
SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
Manajemen
Pemasaran

Produk

Harga
Produk
Volume Penjualan

2.3. Hipotesis
Hipotesis

merupakan

jawaban

sementara

terhadap

rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam


bentuk kalimat tanya. Oleh karena itu, hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Diduga bahwa adanya pengaruh harga ikan fufu (asap) di desa
Boras Kecamatan Mantoh terhadap peningkatan volume penjualan.

24

BAB III
METODE PENELITIAN

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian


3.1.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Boras Kecamatan Mantoh
Kabupaten Banggai. Alasan memilih lokasi tersebut Desa Boras karena
merupakan salah satu kawasan yang cukup dikenal dengan produksi
perikanan lautnya karena potensi yang dimiliki didukung oleh keadaan
geografis, dan wilayahnya berbatasan langsung dengan selat peling.
3.1.2 Waktu penelitian

25

Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan dimulai sejak bulan


April sampai dengan Juni 2016, serta dengan tahapan tahapan rencana
penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
2016
No

Keterengan

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyuluhan dan Usulan


Penelitian

Pembimbingan

Ujian Usulan Penelitian

Oktober
1 2 3 4

November
1 2 3 4

Desember
1 2 3 4

3.2. Jenis dan Sumber Data


3.2.1. Jenis data
Data yang dikumpulkan harus dapat dibuktikan kebenaranya, tepat
waktu, sesuai, dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh, maka
jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka yang dapat dihitung,
yang diperoleh dari harga produk dan volume penjualan perusahaan
Ikan fufu (Asap) di Desa Boras yang akan dilakukan, yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
2) Data kualitatif, yaitu data yang bukan dalam bentuk angka, yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan pemilik/pengelolah usaha
tersebut yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
26

3.2.2. Sumber Data


Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden
dengan cara survey langsung ke home industry yang bersangkutan
serta melakukan observasi dan wawancara.
2) Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan study
kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang akan dikaji
lebih lanjut.

3.3

Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2013:389). Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian
ini adalah Home Industri Ikan fufu (asap) desa Boras Kecamatan Mantoh.
3.3.2. Sampel
Menurut

Siagian (2002:116) Sampel adalah bagian dari populasi

yang di ambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik


tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Sampel

27

yang dijadikan tempat penelitian adalah Home Industri Ikan fufu (asap)
desa Boras Kecamatan Mantoh.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


1) Kuisioner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi atau
data-data dari responden guna mencapai tujuan penelitian dari penulis.
2) Wawancara (Interview)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi
langsung untuk mendapatkan informasi langsung dari koresponden.
3.5 Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini digunakan definisi operasional variabel agar
menjadi petunjuk dalam penelitian ini. Adapun defenisi operasional dari
variabel penilitian adalah:
1) Harga produk (X)
Harga adalah merupakan factor terpenting dalam meraih pendapatan
dan keuntungan bagi perusahaan. Indikator dari harga produk ikan
fufu (asap) adalah sebagai berikut :
a. Harga produk ikan fufu (asap)
b. Trend harga produk ikan fufu (asap)
2) Volume Penjualan (Y)
28

Volume penjualan merupakan hasil yang didapatkan oleh perusahaan


yang disebabkan oleh pembelian konsumen. Adapun yang menjadi
indicator dari volume penjualan adalah sebagai berikut :
a. Volume penjualan dari tahun ke tahun
b. Trend volume penjualan dari tahun ke tahun

3.6 Teknik Pengukuran Variabel


Untuk mengukur variabel tanggapan responden dilakukan dengan
metode Deskriptif yaitu menggambarkan, mengelompokan persentase
serta melakukan analisis terhadap data-data yang berhasil diperoleh
dilapangan kemudian dikaitkan dengan teori-teori yang relevan dengan
masalah.
Kemudian dikuantitatifkan dengan skala ordinal menggunakan
rumus skala likert (dimana dipilih item-item yang mempunyai distribusi
yang baik yang dipilih hal-hal yang ingin diketahui).
Menurut

Sugiyono

(2013:73)

skala

likert

digunakan

untuk

mengkukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang


tentang

fenomena

sosial.

Jawaban

setiap

item

instrumen

yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai


sangat negatif yang berupa kata-kata antara lain:
Tabel 3.2
Alternatif Pilihan Jawaban

29

NO
1.
2.
3.
4.
5.

PILIHAN JAWABAN
Sangat memuaskan
Memuaskan
Cukup memuaskan
Tidak memuaskan
Sangat tidak memuaskan

SKOR
5
4
3
2
1

3.7 Teknik Analisis Data


3.7.1 Regresi Linier Sederhana
Dalam penelitian ini, analisis data kuantitatif yang digunakan adalah
analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan program
SPSS. Analisis regresi

linear sederhana digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, dimana volume


penjualan (Y) sebagai variabel terikat (dependen) dan harga produk (X)
sebagai variabel bebas ( independen) . Sehingga rumus yang digunakan
sebagai berikut (Hasan, 2002:115).
Y= a + bx
Dimana :
Y

= Volume penjualan ( dependen )

= Konstanta

= Koefisien regresi

= Harga (independen),

3.7.2 Metode Korelasi

30

Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X) dengan


variabel terikat (Y) maka digunakan metode korelasi (r) dilakukan dengan
rumus sebagai berikut
=

2(

xy

2)

2 ( )2

Nilai r dapat bervariasi dari angka -1 melalui 0 hingga +1 dimana :


a. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel
sangat atau tidak terdapat hubungan sama sekali
b. Bila r = + 1 atau mendekat +1 maka hubungan antara kedua variabel
positif atau terdapat hubungan yang kuat sekali
Memberikan interprestasi seberapa tinggi hubungan antara kedua
variabel tersebut, maka diberi pedoman sebagai berikut
Tabel 3.3
Interprestasi Koefisien Korelasi
Klasifikasi

Hubungan

0.80 0.1000

Sangat kuat

0.60 0.799

Kuat

0.40 0.599

Sedang

0.20 0.399

Rendah

0.00 0.199

Sangat rendah

3.7.3 Determinasi

31

Koefisien determinasi adalah merupakan ukuran untuk menyatakan


tingkat kekuatan hubungan dalam bentuk peresentase (%). Besaran ini
dinyatakan dengan notasi R. Dimana :
R=
r2
Koefisien determinasi
dapat dihitung dengan r 2 x 100%. Koefisien
detrminasi menunjukkan perubahan nilai dependen variabel yang
disebabkan oleh perubahan nilai independen variabel. Sisanya di
pengaruh oleh faktor lain .

3.7.4

Uji T
Uji satatitik ini digunakan untuk membuktikan signifikan atau

tidakanya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)


dengan menggunakan rumus menurut :
t=r

2
112

1/2

Pengujian dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :


1) Apabila t hitung > t tabel, maka Ho di tolak Ha di terima, ini
mengartikan bahwa ada pengaruh harga produk terhadap volume
penjualan.
2) Apabila t < t tabel, maka Ho di terima Ha di tolak dan ini mengartikan
bahwa tidak ada pengaruh harga produk terhadap volume penjualan

32

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, Thamrin dan Tantri, Francis. 2012. Manajemen Pemasaran. Raja


Grapindo Persada, Jakarta
Afrianto dan Liviawaty. Pakan Ikan dan Perkembangannya. Seri ISBN 979211-67-3 Terbit 18 10 2005
Alma, Buchari, 2011. Manajemen Pemasaran dan pemasaran jasa. Alfabeta
Bandung
Assauri, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grapindo Persada,
Jakarta

33

Darmawan, Tommy Sulton. 2015. Pengaruh Persepsi Tentang harga, Promosi


dan Kualitas Pelayanan Terhadap Volume Penjualan Paket Wisata
Karimunjawa di Biro Tour dan Travel Karimunjaya Beach Adventure.
Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro

Hamida, 2012. Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Pedagang


Pengecer

Ayam

Buras

di

Makassar.

http://repository.unhas.ac.id/handle/com, diakses tanggal 19 Mei


2015

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok pokok materi statisti (Statistik deskriftip). Bumi
Aksara , Jakarta
Husein, Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI, Jakarta.
Kodrat, David Sukardi. 2009. Manajemen Distribusi: Old Distribution
Channel and Postmo Distribution Channel Approach. Graha
Ilmu.
Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran (Marketing Management) Analisis
Prencanaan, Implementasi Dan Kontrol, Diterjehmakan oleh Hendra
Tegu, Rony Antonius, Jilid 1 dan 11, Jakarta.
Lamb, Charles W Josep, Hair, dan Carl, Mc Daniel. 2001, Pemasaran. PT.
Salemba Epat, Jakarta.
Oesman, Yevis Marty. 2010. Sukses Menggelolah marketing mix, CRM,
Customer Value, dan Customer Depedency. Alfabeta, Bandung.

34

Pristyo, Melvin. 2013. Pengaruh produk dan harga terhadap volume penjualan
pada UD. Eka Jaya Surabaya. eJurnal Kewirausahan Volume 1 Nomor
1 Oktober 2013 E-ISSN 2339-1804
Rangkuti Freddy. 2009. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Revzan, 2005. Strategi dan Program Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta
PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Siagian, Henri. 2002. Metode Statistik. Jakarta: Cetakan Ketiga, PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Stanton, Wiliam. 2006. Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Swastha, Basu, 2009. Menejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta :
Liberty.

35

Anda mungkin juga menyukai