Anda di halaman 1dari 9

Tugas Ketidakpastian Pengukuran

1. Tentukan pemodelan masalah dari kalibrasi BUS menggunakan metode volumetrik


berdasarkan Euramet cg-21 versi 1 tahun 2013!
Jawab:

Vt V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


Dimana:
Vt
= volume bejana ukur uji pada suhu t 0C
V0
= volume bejana ukur standar pada suhu acuan t0RS
t0RS
= suhu acuan bejana ukur standar
t
= suhu acuan bejana ukur uji
tRS
= suhu cairan pada bejana ukur standar
tSCM
= suhu cairan pada bejana ukur uji
= koefisien muai kubik bahan bejana ukur standar
RS

SCM

= koefisien muai kubik bahan bejana ukur uji


= koefisien muai kubik air
= koreksi karena pembacaan meniscus

Vmen
Vrep = koreksi karena ketidaktetapan pengukuran (repeatability)
Vadd = koreksi karena faktor lain yang mempengaruhi

2. Tentukan sumber-sumber ketidakpastian dalam penentuan volume BUS tersebut secara


volumetrik!
Jawab:
Sumber-sumber ketidakpastian dalam penentuan volume BUS secara volumetric adalah
sebagai berikut:
a. Bejana ukur standar, V0
b. Suhu air pada bejana ukur standar, tRS
c. Suhu air pada bejana ukur uji, tSCM
d. Koefisien muai kubik bahan bejana ukur standar, RS
e. Koefisien muai kubik bahan bejana ukur uji, SCM
f.

Koefisien muai kubik air,

g. Pembacaan meniscus, Vmen


h. Ketidaktetapan pengukuran (repeatability), Vrep
i.

Faktor tambahan, Vadd


1

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

3. Tentukan formula u, c, dan v untuk setiap unsur-unsur yang berpengaruh pada penentuan
volume BUS tersebut!
Jawab:
a. Bejana ukur standar, V0
Untuk mencari ketidakpastian baku:
ucal V0

ucal V0
k

dimana:

ucal V0

= nilai ketidakpastian yang diperluas dari bejana ukur standar dalam satuan
volume (didapat dari data kalibrasi terakhir pada sertifikat)

= faktor cakupan

Jika bejana ukur standar yang sama digunakan lebih dari sekali maka dapat
menggunakan rumus berikut:
ucal V0 n ucal V0,i

Dimana ucal V0,i

adalah ketidakpastian volume dari bejana ukur standar i yang

digunakan n kali, dalam satuan liter.


Dilain sisi, bejana ukur standar mungkin mengalami drift diantara beberapa kalibrasi. Hal
ini juga memberi kontribusi ketidakpastian yang dinyatakan sebagai:
udrift V0

drift V0
12

Dimana drift V0 adalah selisih nilai acuan diantara beberapa kalibrasi yang berurutan,
dalam satuan liter.
Sehingga secara keseluruhan, ketidakpastian baku untuk bejana ukur standar adalah
sebagai berikut:
u V0 u 2cal V0 u 2drift V0

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c V0

Vt
V0

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


V0

1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM


1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

V0
V0

Derajat bebas =v(V0) = (tipe B)

b. Suhu air pada bejana ukur standar, tRS


Untuk mencari ketidakpastian baku digunakan rumus:
u tRS u 2cal tRS u 2drift tRS u 2t tRS

1
2

dimana:

ucal tRS

= Ketidakpastian standar termometer pada sertifikat kalibrasi dalam 0C

udrift tRS = Estimasi ketidakpastian karena kemungkinan drift dan sistem pengukuran
suhu yang konvensional, setelah dikalibrasi, dalam 0C

ut tRS

= Estimasi ketidakpastian dari rata-rata suhu air karena perbedaan suhu


(dan gradien suhu) yang dapat diukur atau diestimasi antara bagian
bawah dan bagian atas bejana ukur saat dikalibrasi, dalam 0C.

Apabila bejana ukur standar yang sama digunakan lebih dari sekali maka rata-rata suhu
setiap pengisian harus dipakai sehigga dengan demikian standar deviasi dari
pengukuran suhu harus diperhitungkan dalam budget ketidakpastian. Oleh karena itu
untuk menentukan ketidakpastian suhu air pada bejana ukur standar digunakan rumus
berikut:
u tRS u 2cal tRS u 2rep tRS u 2drift tRS u 2t tRS

1
2

dimana:

urep tRS

= standar deviasi dari rata-rata seri pengukuran suhu independen, dalam 0C

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c tRS

Vt
tRS

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


tRS

V0 V0 RS t0RS tRS V0 tSCM tRS V0 SCM t tSCM


tRS

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

V0 RS tRS V0 tRS
tRS

tRS V0 RS

tRS
tRS V0 RS

tRS

tRS
V0 RS
tRS

V0 RS
Derajat bebas v(tRS)
-

Jika u tRS u 2cal tRS u 2drift tRS u 2t tRS

1
2

maka derajat bebas = v(tRS) = (tipe B)


-

Jika u tRS u 2cal tRS u 2rep tRS u 2drift tRS u 2t tRS

1
2

maka derajat bebas = v(tRS) = n 1 (tipe A pengaruh standar deviasi)

c. Suhu air pada bejana ukur uji, tSCM


Untuk mencari ketidakpastian baku digunakan rumus:
u tSCM u 2cal tSCM u 2drift tSCM u 2t tSCM

1
2

dimana:

ucal tSCM = Ketidakpastian standar termometer pada sertifikat kalibrasi dalam 0C


udrift tSCM = Estimasi ketidakpastian karena kemungkinan drift dan sistem pengukuran
suhu yang konvensional, setelah dikalibrasi, dalam 0C

ut tSCM = Estimasi ketidakpastian dari rata-rata suhu air karena perbedaan suhu
(dan gradien suhu) yang dapat diukur atau diestimasi antara bagian
bawah dan bagian atas bejana ukur saat dikalibrasi, dalam 0C.
Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c tSCM

Vt
tSCM

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


tSCM

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

V0 V0 RS t0RS tRS V0 tSCM tRS V0 SCM t tSCM


tSCM
V0 tSCM V0 SCM tSCM
tSCM

tSCM V0 SCM

tSCM V0 SCM

tSCM
tSCM

tSCM
V0 SCM
tSCM

V0 SCM
Derajat bebas =v(tSCM) = (tipe B)
d. Koefisien muai kubik bahan bejana ukur standar, RS
Untuk mencari ketidakpastian baku digunakan rumus:
u RS

d RS
3

dimana:

d RS

= nilai dari setengah lebar rentang distribusi kotak dimana nilai RS terletak

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c RS

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


RS

V0 V0 RS t0RS tRS V0 tSCM tRS V0 SCM t tSCM


RS

Vt
RS

V0 RS t0RS tRS
RS

RS V0 t0RS tRS
RS

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

RS V0 tRS t0RS

RS

RS
V0 tRS t0RS
RS

V0 tRS t0RS
Derajat bebas =v(RS) = (tipe B)

e. Koefisien muai kubik bahan bejana ukur uji, SCM


Untuk mencari ketidakpastian baku digunakan rumus:
u SCM

d SCM
3

dimana:
= nilai dari setengah lebar rentang distribusi kotak dimana nilai SCM terletak

d SCM

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c SCM

Vt

SCM

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


SCM

V0 V0 RS t0 RS tRS V0 tSCM tRS V0 SCM t tSCM


SCM

V0 SCM t tSCM
SCM

SCM V0 t tSCM

SCM V0 t tSCM

SCM
SCM

SCM
V0 t tSCM
SCM

V0 t tSCM
Derajat bebas =v(SCM) = (tipe B)

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

f.

Koefisien muai kubik air,


Untuk mencari ketidakpastian baku digunakan rumus:
u

d
3

dimana:

= nilai dari setengah lebar rentang distribusi kotak dimana nilai terletak

Atau sebagai alternatif jika menggunakan formula yang lebih kompleks yang dijabarkan
dari persamaan Tanaka, dimana jika t0 adalah nilai suhu acuan, t t0 t , dan
ai' ai t0 , sehingga menghasilkan:

a'
' 2
'
'
t a1 a2 t a1 2 1'
a4

a3 t a4' t a1' t a2'


2

Maka ketidakpastian baku u 2 106 / 0 C

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

Vt

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd

V0 V0 RS t0RS tRS V0 tSCM tRS V0 SCM t tSCM

V0 tSCM tRS

V0 tSCM tRS

V0 tSCM tRS

V0 tSCM tRS
Derajat bebas =v() = (tipe B)

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

g. Pembacaan meniscus, Vmen


Untuk mencari ketidakpastian baku digunakan rumus:
u Vmen

dVmen
3

dimana:

dVmen

= daya baca bejana ukur uji

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c Vmen

Vt
Vmen

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


Vmen

Vmen
00
Vmen

0 1 0 0
1
Derajat bebas =v(Vmen) = (tipe B)

h. Ketidaktetapan pengukuran (repeatability), Vrep


Untuk mencari ketidakpastian baku digunakan rumus:
u Vrep

s Vt
n

dimana

s Vt

= standar deviasi dari seri pengukuran independen volume, dalam liter

= jumlah pengukuran

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c Vrep

Vt
Vrep

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


Vrep

00

Vrep
Vrep

0 0 1 0
1
Derajat bebas =v(Vrep) = n 1 (tipe A)
8

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

i.

Faktor tambahan, Vadd


Untuk mencari ketidakpastian baku:
Ada beberapa faktor ketidakpastian tambahan yang dapat berkontribusi pada
ketidakpastian gabungan, seperti:
-

Gelembung udara pada air;

Variasi jumlah residu cairan (dalam kasus kalibrasi dengan metode penakaran
masuk);

Hilangnya volume air karena penguapan.

Ketidakpastian tambahan

ini

diharapkan memiliki ketidakpastian baku 0,01%.

Berdasarkan pada pengalaman dalam praktek pengujian, beberapa nilai ketidakpastian


faktor tambahan ini dapat menjadi rekomendasi, seperti pada tabel berikut.

Tabel nilai ketidakpastian baku untuk faktor tambahan


Volume Nominal

Faktor KP
tambahan

2L

5L

10 L

20 L

50 L

100 L

200
L

400 L

500 L

1000 L

2000 L

Gelembung
udara pada
air (mL)

0,02

0,05

0,1

0,2

0,5

10

20

Kehilangan
karena
penguapan
(mL)

0,03 0,014 0,25 0,51

1,3

2,6

5,2

10,4

13

26

52

Variasi
jumlah
residu
cairan (mL)

0,24

1,7

3,4

6,8

13,6

17

34

68

0,45

0,55 0,68

Untuk mencari koefisien sensitivitas dengan mencari turunan parsial sebagai berikut:

c Vadd

Vt
Vadd

V0 1 RS t0RS tRS tSCM tRS SCM t tSCM Vmen Vrep Vadd


Vadd

000

Vadd
Vadd

0 0 0 1
1
Derajat bebas =v(Vadd) = (tipe B)

Ketidakpastian Pengukuran| Dhan Makerz

Anda mungkin juga menyukai