Anda di halaman 1dari 35

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

KEFARMASIAN DAN ALKES

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan


RAPAT KOORDINASI NASIONAL

PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


TAHUN 2016 TAHAP II
Balikpapan, 21 Maret 2016

TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang
politik; Berkepribadian dlm budaya
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia
PROGRAM
INDONESIA
PINTAR

PROGRAM
INDONESIA SEHAT

PROGRAM INDONESIA
KERJA
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA

RENSTRA
2015-2019

PARADIGMA
SEHAT

PENGUATAN
YANKES

JKN
D

KELUARGA SEHAT

T
P
K

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR


UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

VISI DAN MISI PRESIDEN

PETA STRATEGI PENCAPAIAN VISI 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN


VISI KEMENKES
2019
Masy Sehat Yg
Mandiri &
Berkeadilan
MISI
KEMENKES
2015-2019

T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN


MASYARAKAT
AKI, AKB, % BBLR, % RMH TANGGA PHBS,

ARAH
KEBIJAKAN
KEMENKES:
Penguatan
primary
health care
(UKP dan
UKM)
Continum of
care thru life
cycle
Intervensi
berbasis
health risk

Out of pocket peserta JKN, responsiveness

SASARAN STRATEGIS/PROGRAM

PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN

ARAH
KEBIJAKAN
& STRATEGI
NASIONAL
(RPJMN 20152019)

T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS &


PERLIN-DUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL
& FINANSIAL DI BIDANG KESEHATAN

Meningkatnya (1)
Kesehatan
masyarakat

KERANGKA
REGULASI:
Meningkatnya (2)
Pengendalian
Penyakit

Meningkatnya Jumlah,(4)
Jenis, Kualitas, dan
Pemerataan Tenaga
Kesehatan

Meningkatnya
Sinergitas (6)
Antar K/L
Pusat &
Daerah

Meningkatnya tata(10)
kelola
kepemerintahan yang
baik dan bersih

Meningkatnya (3)
Akses & Mutu
Fasyankes
(5)

Meningkatnya Kemandirian,
Akses & Mutu Sediaan Farmasi
(Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes

Meningkatnya Dayaguna
Kemitraan (DN & LN) (7)
Meningkatnya Integrasi (8)
Perencanaan, Bimtek &
Monev
Meningkatnya (11)
Kom-petensi &
Kinerja Aparatur
Kemenkes

(9)

Meningkatny
a Efektivitas
Litbangkes

(12)

Meningkatnya
Sistem Informasi
Kes. Terintegrasi

LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL

Percepatan
Regulasi
Penyempurnaan Sistem
JKN
KERANGKA
PENDANAAN:
Peningkatan
Pendanaan
Preventif &
Promotif
Peningkatan
Efektivitas
Pembiayaan
Kesehatan
KERANGKA
KELEMBAGA
AN:
Peningkatan
Efektivitas
Organisasi

PEMBANGUNAN KESEHATAN
2015-2019
NO

STATUS
AWAL

INDIKATOR

TARGET
2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat


a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

346 (2010)

306

32 (2012/2013)

24,0

c. Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita (persen)

19,6 (2013)

17,0

d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada


anak baduta (bawah dua tahun) (persen)

32,9 (2013)

28,0

b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran

hidup

2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular


a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk

297 (2013)

245

b. Prevalensi HIV (persen)

0,46 (2014)

<0,50

c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria

212 (2013)

300

d. Tekanan darah tinggi (persen)

25,8 (2013)

23,4

e. Prevalensi obesitas penduduk usia 18+ tahun (persen)

15,4 (2013)

15,4

7,2 (2013)

5,4

f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun

PEMBANGUNAN KESEHATAN
2015-2019
STATUS
AWAL

TARGET
2019

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas


yang tersertifikasi akreditasi

0 (2014)

5.600

b.

Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD


yang tersertifikasi akreditasi nasional

10 (2014)

481

c.

Presentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen


imunisasi dasar lengkap pada bayi

71,2 (2013)

95

INDIKATOR

NO

3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan

4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat Serta


Sumber Daya Kesehatan
a. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen)

51,8 (Okt. 2014)

Min 95

b. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga


kesehatan
c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh
dokter spesialis

1.015 (2013)

5.600

25 (2013)

60

d.

Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas

75,5 (2014)

90,0

e.

Persentase obat yang memenuhi syarat

92 (2014)

94

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS


AGENDA 2030

NAWACITA
MEMPERKUAT POSISI
INDONESIA DALAM
PEMBANGUNAN GLOBAL
PARTISIPASI
AKTIF

REFORMASI ORGANISASI
MULTILATERAL

PERAN LANGSUNG DALAM


PEMBANGUNAN GLOBAL

POST-2015 DEVELOPMENT
AGENDA/SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS
(SDGs)/ AGENDA2030: 20152030

JEJARING DAN
INTEGRASI ASPEK
KEUANGAN DALAM
IMPLEMENTASI
NASIONAL

PERBAIKAN
PEMBANGUNAN
GLOBAL
THE 70th GENERAL
ASSEMBLY
(SEPTEMBER 2015)
HISTORICAL DATES:
- 19 JULY 2014: FORMULATION OF GOALS & TARGETS
- 2 AUGUST 2015: FINALISATION OF SDGS WITH MOIs
- 25 SEPTEMBER 2015: ADOPTION OF SDGs BY
MEMBER STATES

ARAHAN WAKIL PRESIDEN RI


Menteri PPN/ Bappenas
untuk menyusun kerangka
kerja dalam melaksanakan
pesan membalikan
paradigma pembangunan
kesehatan dari kuratif
rehabilitatif menjadi
promotif-preventif yang
dilakukan melalui
pendekatan multi sector.
Hiduplah sehat.
Jika sakit, maka Pemerintah akan menanggung

GERAKAN MASYARAKAT SEHAT

BAPPENAS & Kemkeu : Perencanaan , Penganggaran, Monev


Kemenperin:
Fortifikasi, GGL
BPOM: Jajanan
Anak Sekolah
Kemenkes:
1000 HPK
Menpan:
Edaran ttg
Olahraga di
Kantor/Institusi
Mendikbud &
Menag:
UKS, Kurikulum
Pemda:
Kawasan
Tanpa Rokok
Kemenkeu:
Cukai Rokok
Kemendag:
Peredaran
min. beralkohol

PKK,
Pramuka:
Karang Kitri

Kemendikbud
Kantin Sehat

Kementan:
Buah & sayur murah

Pendekatan Keluarga
Pemda:
Taman untuk
aktifitas fisik
Car Free Day
Kemenhu
b:
Jalur
sepeda
Pedestrian
Kemenhub:
Keamanan
Transportasi
BPJS:
Pencegahan
Sekunder

Kemenpora:
Gedung &
Fasilitas
Olahraga
Kemendes:
Lapangan
desa

Kemenkes:
Screening
Kanker,
Hipertensi,
PHBS

Kemenkes:
Pola Gizi
Seimbang
KemenUKM:
Minum Jamu
KKP:
Gemarikan
Kemenparekraf:
Pariwisata
Olahraga
Pemda & Kem
Pora
Kejuaraan OR
Olahraga &
Aktifitas fisik
Masy, PocoPoco
Kemenkes:
Surveilans
penyakit
Kemkominfo:
Iklan layanan
masyakat

1000 HPK
Meningkatny
a
KONSUMSI
BUAH &
SAYUR

Meningkatny
a AKTIFITAS
FISIK
Menurunny
a
MEROKOK

YANKESD
AS

Hidup
Sehat
Prevalens
i
Penyakit
menurun
50%

LINGKUNG
AN SEHAT

Sehat,Bugar,Produktif

MENKO PMK, MENKO PEREKONOMIAN: Pengendalian Pelaksanaan

ILUSTRASI: INTEGRASI UPAYA PROMOTIF PREVENTIF


(GERAKAN MASYARAKAT SEHAT)

PAN-RB
Kemenaker

Kementan

BPOM

Agama

Karang
kitri,
Konsumsi
buah dan
sayur lokal

Olahraga
dan
deteksi
dini
penyakit di
kantor

Keamanan
jajanan
sekolah,
pengawasan
label dan
iklan
Ceramah
agama, paket
gizi calon
pengantin,
Pesantren
sehat

Kemkeu

Peningkata
n cukai
rokok
Kemhub
POLRI

Kampanye,
Deteksi dini
dan
pencegahan
penyakit

Kominfo,
Kemkes, BPJS
Kantin
sekolah
sehat, UKS,
kampus
bebas
Narkoba

Dikbud, Dikti, Agama

Senam, PocoPoco, Olahraga


rekreasi,
Lomba
Olahraga,
Sentra
Olahraga

Lapangan desa,
car fee day,
Jalur sepeda
dan pejalan
kaki, Kawasan
tanpa rokok

Hidup
Sehat

Keselamatan
Berkendara,
Konektifitas
moda
transportasi

PAN & RB, Kemenpora,


Pemda

Rehabilitasi
bekas
tambang,
pencegahan
kebakaran
hutan

Air bersih,
sanitasi,
ruang
terbuka di
perumahan,
Posyandu

Gemar
makan ikan,
Perbaikan
gizi balita
dan ibu
KKP, Kemkes
hamil

Pemda

KLH dan H

PU, Kemdes
PDDT

PROGRAM INDONESIA SEHAT


RENSTRA
2015-2019
Pilar 1. Paradigma
Sehat

Program
Promotif
preventif sebagai
landasan
pembangunan
kesehatan
Pemberdayaan
masyarakat
Keterlibatan
lintas sektor

Pilar 2. Penguatan
Yankes
Program
Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
Optimalisasi
Sistem Rujukan
Peningkatan Mutu
Penerapan
pendekatan
Penerapan
continuum of care
pendekatan
continuum
of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
Intervensi
berbasis
(healthkesehatan
risk)
resiko
(health risk)

Pilar 3. JKN

Program

Benefit
Sistem
pembiayaan:
asuransi azas
gotong royong
Kendali Mutu &
Kendali Biaya
Sasaran: PBI &
Non PBI

Tanda kepesertaan
KIS
D

KELUARGA
SEHAT

T
P
K

PETA STRATEGI 2015-2019:


KEMANDIRIAN, AKSES, MUTU SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
TERWUJUDNYA PENINGKATAN
KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI
PUSKESMAS

TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN BAHAN


BAKU OBAT, OBAT TRADISIONAL DAN
ALAT KESEHATAN

TERJAMINNYA PRODUK ALAT KESEHATAN


& PKRT YANG MEMENUHI SYARAT DI
PEREDARAN

ARAH
KEBIJAKAN
PROGRAM:

Penguatan
pelayanan
kefarmasian sebagai
salah satu pilar
pelayanan kesehatan
Pendekatan rantai
supplai untuk
menjamin
aksesibilitas
Regulasi dan
pembinaan berbasis
resiko

KEGIATAN TEKNIS & GENERIK

SASARAN STRATEGIS
ARAH
KEBIJAKAN &
STRATEGI
RPJMN serta
RENSTRA
KEMENKES 20152019

Peningkatan
ketersediaan
keterjangkauan
obat

Peningkatan
kapasitas SCM
obat- teknologi
di IFK

Peningkatan
promosi
penggunaan obat
& tekn. rasional

Penguatan upaya
kemandirian di
bidang BBO, OT dan
alat kesehatan

Peningkatan pengawasan
pre- market alat
kesehatan & PKRT

Peningkatan
mutu yanfar di
Puskesmas

Peningkatan daya
saing industri farmasi
dan alkes

Peningkatan pengawasan
post-market alat
kesehatan dan PKRT

Meningkatnya
Sinergitas Antar
Program/Sektor Pusat
& Daerah

Meningkatnya tata kelola


kepemerintahan yang baik
dan bersih

Meningkatnya Dayaguna Kemitraan


(DN & LN)
Meningkatnya Integrasi Perencanaan,
Bimtek & Monev

Meningkatnya
Kompetensi & Kinerja
Aparatur

Meningkatnya
Koordinasi & Efektivitas
Litbang

Meningkatnya Sistem Teknologi


Informasi Komunikasi
Terintegrasi

LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL

KERANGKA
REGULASI:
Penyusunan
Regulasi
Perbaikan Regulasi

KERANGKA
PENDANAAN:
Peningkatan
Sinergisitas
Pendanaan
Kefarmasian
Peningkatan
Efektivitas
Pembiayaan

KERANGKA
KELEMBAGAAN:
Peningkatan
Efektivitas Organisasi
Pengembangan
Organisasi sesuai
Mandat

STRUKTUR ORGANISASI
DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

SOTK DITJEN FARMALKES

(Permenkes 64 Tahun 2015)

Subdirektorat
Perencanaan dan
Penilaian
Ketersediaan

Subdirektorat
Manajemen dan
Klinikal Farmasi

Subdirektorat
Pengendalian Harga
dan Pengaturan
Pengadaan

Subdirektorat
Analisis
Farmakoekonomi

Subdirektorat
Pengendalian Obat
Publik dan Perbekes

Subdirektorat
Seleksi Obat dan
Alat Kesehatan

Subdirektorat
Pemantauan Pasar
Obat Publik dan
Perbekes

Subdirektorat
Penggunaan Obat
Rasional

Subdirektorat Obat
dan Pangan
Subdirektorat Obat
Tradisonal dan
Kosmetika

Subdirektorat Alat
Kesehatan Kelas A dan
B
Subdirektorat Alat
Kesehatan Kelas C dan
D

Subdirektorat
Pembakuan dan
Sertifikasi
Produksi dan
Distribusi

Subdirektorat
Narkotika,
Psikotropika dan
Prekursor Farmasi

Subdirektorat Produk
Diagnostik dan Alat
Kesehatan Khusus

Subdit
Pengawasan
Sarana Produksi
dan distribusi

Subdirektorat
Kemandirian Obat
dan Bahan Baku
Sediaan Farmasi

Subdit Produk PKRT


dan Produk Mandiri

Subdirektorat
Pengawasan
Produk

DUKUNGAN FARMALKES DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2016/2017
Kegiatan Prioritas
Ketersediaan obat dan vaksin di
Puskesmas
Sistem informasi logistik farmasi
dan alkes

Puskesmas yang tersedia obat dan


vaksin esensial

Peningkatan Tata Kelola Obat


Publik dan Perbekalan Kesehatan

Kemandirian Bahan Baku Obat dan Peningkatan pembinaan Produksi


Alat Kesehatan
dan Distribusi Kefarmasian
Peningkatan Penilaian Alkes dan
PKRT
Pengawasan pre-market dan postmarket alat kesehatan dan PKRT

Peningkatan Pengawasan Alkes


dan PKRT

Instalasi farmasi provinsi dan


kabupaten/kota yang menerapkan
sistem informasi logistik obat dan
BMHP

Transformasi industri sediaan


farmasi
Bahan baku sediaan farmasi
dan alat kesehatan yang
diproduksi di dalam negeri

Pengawasan post-market alat


kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT)
yang efektif
Apotek yang melakukan sistem
manajemen pengendalian harga

Sistem Pengendalian Harga Obat

Pelayanan kefarmasian dan


penggunaan obat rasional

Sasaran Indikator

RKP

Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian

Puskesmas yang melaksanakan


pelayanan kefarmasian sesuai
standar
Penggunaan obat rasional di
puskesmas

Manajemen Logistik Obat dan Perbekkes


80

% Ketersediaan Obat dan Vaksin di


Puskesmas
79,38
77

60

% IFK yg melakukan manajemen


pengelolaan obat dan vaksin sesuai
standar
57,34
55

Manajemen Ketersediaan ObatVaksin


Ketersediaan nasional mencukup
Ketersediaan di tingkat
provinsi/kab/puskesmas bervariasi
muncul kesenjangan
Rencana Kebutuhan Obat

40
2015
Target

40
Capaian

2015
Target

Capaian

Ketersediaan obat secara nasional mencapai 79,38%


Sejumlah 79,38% obat dan vaksin indikator tersedia
di puskesmas
Item yg paling banyak tersedia di puskesmas:
Parasetamol (di 96,45% puskesmas sample)
Item yg paling banyak tidak tersedia di puskesmas:
MgSO4 injeksi 20% (ada di 45,11% puskesmas
sampel) obat telah dilakukan pendistribusian
MgSO4 injeksi 20% dan obat telah habis terpakai

Penguatan Institusi distribusipelayanan


Manajemen rantai suplai
terintegrasi
Sistem informasi harga,
ketersediaan, pembelanjaan, &
konsumsi obat
Pengendalian harga obat
Sistem E-Catalog
Sistem E-Logistik
Implementasi di JKN
Sistem e-Catalog
Monev supply-demand

TATA KELOLA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN

Menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan

Standarisasi harga obat

Penguatan implementasi one gate policy dalam manajemen


tata kelola obat

Implementasi e-monev katalog obat dan e-logistik obat

Pemantauan pasar obat dan Perbekalan kesehatan

DUKUNGAN AKSESIBILITAS OBAT DAN VAKSIN


BAGI PROGRAM KESEHATAN
FORNAS

MONITORING &
EVALUASI

PEMILIHAN /
SELEKSI

RKO

POR
Good Prescribing
Practice
Good Pharmacy
Practice

PENGGUNAAN

TATA KELOLA
OBAT-VAKSIN
TERPADU

- LP-LPO
- e-logistic
Good Distribution
Practice
Good Storage
Practice

DISTRIBUSI

PENGADAAN

PERENCANAAN

E-LOGISTIC
Instalasi Farmasi Propinsi

Integrasi
laporan

Internet

Internet
Upload Data
Wajib

Instalasi Farmasi Kementrian


Kesehatan

Pusat/Kemkes

Bank Data
E-Logistik

Koordinasi dengan Pusdatin dan Dinkes

Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas

Integrasi LPLPO
Internet
Upload Data
Wajib
Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota

IMPLEMENTASI DAK 2016


Alokasi DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian (Rp. Juta)
4.000.000

3.641.996

3.500.000
3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000

1.100.685

1.100.685

1.100.685

1.100.685

2014

2013

2012

2011

1.000.000

775.110

500.000
0
2016

2015

2010

Alokasi DAK Subbid Pelayanan Kefarmasian TA 2016 meningkat tajam


Pelaksanaan DAK 2016 perlu dipertajam dan dimaksimalkan untuk menjamin
ketersediaan obat-vaksin-BMHP dan kualitas sarana distribusi-penyimpanan
obat-vaksin

Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat Rasional


Persentase POR di Puskesmas

Persentase Puskesmas yg
Melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian sesuai Standar
80

60

62

4040,01

40

60

20

40
2015
Target

70,64

Capaian

2015
Target

Capaian

Pelayanan Kefarmasian
Mutu pelayanan kefarmasian masih rendah
Pemanfaatan sumber dana APBN/APBD/kapitasi utk meningkatkan
infrastruktur dan pelayanan farmasi di lingkungan dinas kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan
Promosi Penggunaan Obat
Penggunaan obat rasional terutama obat generik masih rendah, pemahaman
penduduk terkait obat generik masih rendah
Pemberdayaan masyarakat untuk pengobatan rasional-peran Apoteker
Implementasi di JKN
Fornas
Monev kendali mutu/biaya dari yankes

PELAYANAN
KEFARMASIAN
Merupakan bentuk
pemberdayaan masyarakat
untuk meningkatkan
penggunaan obat rasional

Sosialisasi, Pengembangan dan Integrasi E-Fornas

Sosialisasi: Oktober 2015 di


Surabaya

Reviu Obat dalam Fornas dan Kompendia Alkes

Menggandeng praktisi
komunikasi dan penggiat media
sosial

Akan disosialisasikan secara


bertahap oleh seluruh Dinkes
Provinsi dan Dinkes Kab/Kota

Pengembangan Program dan Kebijakan Implementasi Analisis


Farmakoekonomi

Peningkatan mutu Manajemen dan Pelayanan Kefarmasian di


Fasyankes

Produksi dan Distribusi: Sediaan Farmasi & Alat Kesehatan


Jumlah BBO dan OT
Produksi di Dalam
Negeri (Kumulatif)

20

% Produk Alkes Dan


PKRT di peredaran
yang memenuhi
persyaratan

Jumlah Industri yang


memanfaatkan BBO
dan OT produksi
dalam negeri
80

20

75

78,
2

% Sarana Produki Alat


Kesehatan dan PKRT yg
Memenuhi cara
pembuatan yang baik
(GMP/CPAKB)
40
3535,4

Jumlah Alkes yang


diproduksi di dalam
negeri (kumulatif)
20

5 5

2 3

2 2
0

0
2015
Target

2015
Capaian

20

60
Target

Capaian

2015
Target

0
2015

Capaian

Sediaan farmasi, alkes, dan PKRT yang beredar terdaftar


Lembaga pengawasan pre dan post market alkes PKRT
diperkuat

Target

2015

Capaian

Target

% penilaian pre
market tepat waktu
sesuai GRP
70,
80
7
63

Peran industri domestik dalam pasar Alkes hanya 15%

60

Peningkatan pengembangan produksi BBO dan Alkes dalam


negeri
Roadmap Pengembangan Industri Farmasi, BBO
Roadmap Pengembangan Industri Alat Kesehatan

40
2015
Target

Capaian

Capaian

PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN


Kemandirian Obat dan BBSF
Peningkatan Daya Saing

Pembinaan terhadap Sarana


Produksi dan Distribusi

Implementasi Gerakan
Nasional Bugar dengan Jamu
dan UJG-UJR (Gernas Bude
Jamu)

Keamanan Pangan

PILAR KEMANDIRIAN SEDIAAN FARMASI


DAN BAHAN BAKU FARMASI

INDUSTRI FARMASI INDONESIA SEBAGAI INDUSTRI STRATEGIS NASIONAL


VISI

1. MENJADI 15 BESAR KEKUATAN UTAMA INDUSTRI FARMASI DUNIA PADA 2025 DENGAN NILAI PASAR
Rp. 700 T

MISI

1. Memenuhi kebutuhan pasar obat dan pengobatan, termasuk kebutuhan JKN dan KIS
2. Meningkatkan devisa, dengan meningkatkan ekspor dan substiitusi impor.
3. Untuk menguasai teknologi farmasi, termasuk R&D memaksimalkan potensi
JKN & KIS:
Ketersediaan, Keterjangkauan, Akses

Bio-Pharma

Vaccines

Skala Ekonomi
Pasokan Bahan Baku
Penguasaan Teknologi

Peningkatan ekspor & substitusi impor:


Meningkatkan devisa

Natural

Chem-API

Regulasi dan Insentif


Dukungan Investasi
Kualitas dan Kuantitas SDM

INDUSTRI PRIORITAS ALAT KESEHATAN 2015 - 2035


1.
2.
3.

PANGSA PASAR IMPORT 94% 45%


NILAI PASAR LOKAL 12T 130 T
JENIS ALKES LOKAL 60 400 ITEM

2015 - 2019

2020 - 2024

1. Produk Disposable &


Cosumables

2025 - 2035

1.

Produk Disposable & Cosumables

1.

Produk Disposable & Cosumables

2.

Hospital Furniture

2.

Hospital Furniture

2. Hospital Furniture

3. Implan Ortopedi

3. Implan Ortopedi

3. Implan Ortopedi

4. Electromedical Devices

4. Electromedical Devices

4. Electromedical Devices

5. Diagnostic Instrument

5. Diagnostic Instrument

5. Diagnostic Instrument

6. PACS (Picture Archiving &


Communication system)

6. PACS (Picture Archiving &


Communication system)

7. Software & IT

7. Software & IT

8. Diagnostics Reagents

8. Diagnostics Reagents

7. Software & IT

9. POCT ( Point of Care Testing )

9. POCT ( Point of Care Testing )

8. Diagnostics Reagents

10. Radiologi

10. Radiologi

6. PACS (Picture Archiving &


Communication system)

INDUSTRIAL
POLICY

TRADE POLICY

FISCAL
&
MONETARY POLICY

SUPPORTING
INFRASTUCTURE
POLICY

HUMAN
RESOURCES POLICY

KEMENKO EKUIN, KEMENKES, KEMENKEU, KEMENPERIN, KEMENDAG, KOMINFO, KEMENAKERTRANS, BKPM,


LKPP

http://e-katalog.lkpp.go.id

PASAL 110, Ayat 4


Perpres No 4 Tahun 2015 tentang
Perubahan ke empat atas Perpres
No 54 tahun 2010
No
1
2
3
4

K/L/D/I wajib melakukan E-Purchasing terhadap


Barang/Jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog
elektronik sesuai dengan kebutuhan K/L/D/I.

Perkembangan e-Katalog Alkes


Jumlah
*Jenis alkes total
6.182
^Penyedia alkes
136
^Total Paket
17.732 paket
^Total nilai
4,475 Trililyun

Sumber: *LKPP, 14 Feb 2016


^LKPP, 30 Okt 2015

Saat ini sedang progress


memasukan ke dalam e-katalog
alkes untuk:
1. Implant Kardiovaskular
2. Implant ortopedi

PENGAWASAN ALKES
DAN PKRT
Penyusunan Roadmap Pengawasan Alkes dan PKRT

Sertifikasi ISO 9001:2008

Peningkatan kemampuan SDM pengawasan alkes dan PKRT :


Auditor dan PPNS

Membangun Jejaring Laboratorium Uji Alkes dan PKRT

Pengawasan Produk, Sertifikasi Sarana Produksi dan


Distribusi
Law Enforcement

SISTEM ELEKTRONIK PENGAWASAN ALKES


Alat kesehatan yang
aman bermutu
bermanfaat,
tepat guna dan
terjangkau..

Persiapan MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Penguatan PENGAWASAN ALAT KESEHATAN

E Watch alkes adalah sistem pengawasan alkes Nasional yang dibangun oleh Kementerian
Kesehatan , merupakan suatu System pelaporan elektronik dari kejadian yang tidak diinginkan akibat
penggunaan alkes di fasilitas pelayanan kesehatan
Hasil pelaporan akan ditindaklanjuti oleh Tim Pengawas Nasional Alkes dan merupakan informasi
untuk pertimbangan dalam pengadaan alat kes di fasyankes .

JKN

INDIKATOR KINERJA DITJEN KEFARMASIAN DAN ALKES


TAHUN 2017 - 2020
DIT. TATA KELOLA OBAT PUBLIK & PERBEKKES
TARGET

No

INDIKATOR
2017

2018

2019

2020

INDIKATOR PRIORITAS
1

Persentase puskesmas dengan ketersediaan


obat dan vaksin esensial

45%

50%

55%

60%

Persentase instalasi farmasi Provinsi dan


Kabupaten/Kota yang menerapkan aplikasi
logistik obat dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP)

20%

30%

40%

50%

65%

70%

75%

80%

INDIKATOR NON PRIORITAS

Persentase Instalasi farmasi Kabupaten/Kota


yang melakukan manajemen pengelolaan
obat dan vaksin sesuai standar

DIT. PELAYANAN KEFARMASIAN


No

INDIKATOR

TARGET
2017

2018

2019

2020

50%

55%

60%

65%

20%

22%

24%

26%

55%

60%

65%

70%

INDIKATOR PRIORITAS
1

Persentase puskesmas yang


melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar

Persentase kabupaten/kota yang


2 menerapkan penggunaan obat rasional
di puskesmas
INDIKATOR NON PRIORITAS
1

Persentase rumah sakit yang


melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai standar

DIT. PENILAIAN ALAT KESEHATAN DAN PKRT


No

INDIKATOR

Jumlah jenis alat kesehatan yang diproduksi


di dalam negeri (kumulatif)

Persentase penilaian pre-marketalat kesehatan


dan perbekalan kesehatan rumah tangga
(PKRT) yang diselesaikan tepat waktu sesuai
Good Review Practices

TARGET
2017

2018

2019

2020

10

12

69%

72%

75%

78%

DIT. PENGAWASAN ALAT KESEHATAN DAN PKRT


No

INDIKATOR
Persentase Pengendalian Produk alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) di Peredaran yang Memenuhi
Syarat
Persentase Pengawasan Sarana Produksi Alat
Kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) yang Memenuhi Cara
Pembuatan yang Baik (GMP/CPAKB)

TARGET
2017

2018

2019

2020

79%

81%

83%

85%

45%

50%

55%

60%

DIT. PRODUKSI & DISTRIBUSI KEFARMASIAN


No

INDIKATOR

TARGET
2017

2018

2019

2020

15

20

25

30

INDIKATOR PRIORITAS

Jumlah bahan baku sediaan farmasi yang siap


diproduksi di dalam negeri (kumulatif)

INDIKATOR NON PRIORITAS


1

Jumlah industri sediaan farmasi yang


bertransformasi menuju industri berbasis riset

Persentase layanan perizinan dan pelaporan


yang sesuai standar

85

88

90

95

SEKRETARIAT DITJEN FARMALKES


No

INDIKATOR

TARGET

2017

2018

2019

2020

Kepuasan Klien terhadap dukungan layanan


pengadaan barang dan jasa

87

89

95

97

Kepuasan Klien terhadap dukungan


Penyelesaian regulasi

87

89

95

97

Kepuasan Klien terhadap dukungan Pelaporan


Keuangan dan BMN

87

89

95

97

Perkuat Koordinasi Lintas Program & Sektor


PROGRAM/KEGIATAN

SASARAN

Meningkatnya akses
PROGRAM PEMBINAAN
pelayanan kesehatan dasar
UPAYA KESEHATAN
dan rujukan yang berkualitas
bagi masyarakat

PROGRAM
PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN

Meningkatnya ketersediaan
dan mutu sumber daya
manusia kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan
kesehatan

INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN TERKAIT PERAN
APT (2015-2019)

Jumlah kecamatan yang memiliki


minimal 1 puskesmas yang
terakreditasi (350-5.600)
Jumlah Kab/Kota yang memiliki
minimal 1 RSUD yang terakreditasi
(233-477)

Jumlah puskesmas yang minimal


memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
(2.700-4.700)

PERAN SERTA DINAS KESEHATAN


PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

HARAPAN KEPADA DINAS KESEHATAN

Menjadi PERWAKILAN PUSAT dalam pelaksanaan Program Kefarmasian dan Alat


Kesehatan di daerah, terutama DALAM KERJA SAMA LINTAS PROGRAM DAN
LINTAS SEKTOR Perlunya PEMAHAMAN KOMPREHENSIF tentang Program
dan SINERGI dengan program kesehatan di daaerah

Menjadi FASILITATOR PENGUMPULAN dan VALIDASI DATA CAPAIAN


PROGRAM, terutama yang bersumber dari Puskesmas/sarana pelayanan
kesehatan Perlunya KOMPETENSI, PERANGKAT PENDUKUNG, serta
KOMITMEN PELAPORAN

Menjadi SUMBER IDE dan MITRA DISKUSI pengembangan program Perlunya


PENGEMBANGAN KARAKTERISTIK DAERAH dan akomodasinya dalam
pelaksanaan Program (mis. DTPK)

Menjadi KONTRIBUTOR dalam upaya pencapaian TATA KELOLA


PEMERINTAHAN DAN KEUANGAN NEGARA YANG BAIK DAN BENAR di
lingkup Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Perlunya PENGETAHUAN
serta PEMAHAMAN tata kelola pemerintahan dan keuangan negara

Melaksanakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan dengan KINERJA BAIK

Anda mungkin juga menyukai