(Jurnal 10)
Memen Permata Azmi
Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia
Pada pertemuaan kesepuluh tanggal 13 November 2013 materi yang diajarkan oleh
Prof. Jozua tidak lagi berhubungan dengan geometri hiperbolik yang menurut saya cukup
susah dipahami, melainkan masuk pada materi baru yaitu mengenai geometri fraktal. Selama
saya menempuh perkuliah S1 pada mata kuliah geometri sedikitpun tidak ada disinggung
mengenai geometri fraktal. Setidaknya geometri fraktal bukan hal yang baru bagi saya, materi
geometri fraktal sudah terintergrasi pada matakuliah atau materi lainnya seperti materi deret
geometri. Karena tidak masuk kedalam kurikulum perkuliahan, akibatnya untuk mempelajari
secara otodidak saya kurang terlalu berminat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam.
Sekarang saya benar-benar merasakan keindahan pada geometri melalui geometri
fraktal. Geometri fraktal biasanya dihasilkan dari konstruksi dimensi dua dan dimensi tiga
yang membentuk sebuah objek atau bentuk geometri rumit yang dalam kehidupan sehari-hari,
dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dengan proses iterasi. Minat saya untuk
mempelajari geometri fraktal terus tumbuh ketika saya bisa menduplikasikan karya-karya
geometri fraktal dari para ahli seperti karya Sierpinski, Mendelbrot, dan Koch Snow Flake.
Suatu saat tentunya saya ingin menghasilkan sebuah karya matematika yang indah dari
geometri fraktal.
Awalnya untuk pengenalan geometri fraktal kami diajarkan membuat fraktal yang
sederhana yaitu mendelbrot yang berupa segitiga siku-siku sama kaki menggunakan aplikasi
cabri geometri. Pertama-tama yang harus dibuat untuk mengkonstruksikan mendelbrot
segitiga siku-siku sama kaki adalah sebuah generator atau pola yang berbentuk segitiga sikusiku sama kaki, dilanjutkan dengan proses iterasi pada sisi sama kakinya, sampai iterasi yang
kita inginkan. Berikut adalah gambar dari mendelbrot segitiga siku-siku sama kaki:
Generator/ Iterasi 0
Iterasi 1
Iterasi 3
Iterasi 5
Selanjutnya sebagai latihan kami membuat fraktal segitiga sama sisi Sierpinski. Yang
menjadi generatornya adalah segitiga sama sisi yang menghadap ke atas kemudian didalam
segitiga sama sisi tersebut digambar lagi segitiga sama sisi yang menghadap ke bawah yang
masing-masing titik sudutnya menyinggung masing-masing sisi segitiga sama sisi yang
menghadap ke atas. Lalu dilakukan proses iterasi menggunakan pola dari generator tersebut,
sampai iterasi yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar fraktal segitiga
sama sisi Sierpinski:
Generator/ Iterasi 1
Iterasi 3
Iterasi 6
Contoh yang lebih rumit adalah menggambarkan fraktal koch snow flake. Koch snow
flake adalah gabungan dari daerah-daerah yang berbentuk segitiga. Setiap kali segitiga baru
ditambah saat mengkonstruksi koch snow flake maka kelilingnya bertambah. Keliling dari
koch snow flake adalah tak hingga. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Iterasi 0
Iterasi 1
Iterasi 2
Iterasi 3
Informasi-informasi dari fraktal koch snow flake yang diperoleh dari iterasi 0 sampai 3 dapat
dikumpulkan dalam tabel sebagai berikut:
Iterasi
0
1
Banyak Segmen
3
3.4 = 12
Tambahan Segitiga
3
Tambahan Luas
1
3 (9)
3.4.4 = 48
3.4 = 12
3.4 (9)2
3.4.4.4 = 192
3.4.4 = 48
...
n
...
3.4n
...
3.4n-1
3.4.4 (9 )3
...
n-1 1
3.4 (9)
LATIHAN