TESSELLATION
Oleh:
A. Sejarah Teselasi/Pengubinan
Pada tahun 1619 Johannes Kepler membuat studi awal tentang teselasi. Dia menulis
tentang teselasi reguler dan semiregular dalam bukunya Harmonices Mundi, yang mungkin
menjadi orang pertama yang mengeksplorasi dan menjelaskan struktur heksagonal sarang
lebah dan serpihan salju.
Sekitar dua ratus tahun kemudian pada tahun 1891, ahli kristalografi Rusia Yevgraf
Fyodorov membuktikan bahwa setiap ubin periodik pada sebuah bidang menampilkan satu
dari tujuh belas kelompok isometri yang berbeda. Karya Fyodorov ini secara tidak resmi
menandai awal dari studi matematika tentang teselasi. Kontributor terkemuka lainnya
adalah Aleksei Shubnikov dan Nikolai Belov (1964), dan Heinrich Heesch serta Otto
Kienzle (1963).
In 1925 he produced what was really his first tessellation. It was a block print of
'lions' in which the subject interlocked and covered the plane! He block printed it on silk
in gold and silver. He was disappointed that people were not impressed
B. Pengertian Teselasi/Pengubinan
Pengubinan atau teselasi berasal dari bahasa latin “tessera” yang berarti a small
stone cube atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia bermakna sebuah kubus kecil.
Teselasi digunakan untuk membuat Tessellata (Gambar mozaik yang membentuk lantai
dan ubin di bangunan Romawi). Gambar 1 dibawah ini merupakan kreasi para seniman
yang menggunakan banyak ubin perseqi kecil untuk membuat satu gambar besar seekor
banteng.
Gambar 1. A roman Floor Mozaic: Big Picture, Small Square Tiles
Saat ini, istilah “Tessellation” telah berkembang hingga memiliki empat makna.
Pertama, makna asli. Teselasi berarti gambar besar yang terbuat dari ubin persegi kecil.
Kedua, Teselasi bisa diartikan juga sebagai gambar ubin berukuran seragam yang
membentuk gambar besar. Ketiga, Teselasi adalah gambar besar yang terbuat dari ubin
(ubin tidak hanya berbentuk persegi). Keempat, Tessellation juga berarti mengisi
permukaan yang besar, tanpa celah atau tumpang tindih dengan menggunakan ubin non-
persegi. Sedangkan dalam Wikipedia.org, Teselasi dari permukaan datar diartikan sebagai
pengubinan suatu bidang dengan menggunakan satu atau lebih bentuk geometris (ubin)
tanpa tumpang tindih dan tidak ada celah diantaranya.
Contoh pengubinan dalam kehidupan sehari-hari dapat dengan mudah ditemui.
Seperti lumpur yang retak dan cangkang kura-kura merupakan contoh pengubinan yang
terjadi secara alamiah. Sedangkan pengubinan buatan manusia terlihat pada seni arsitektur
dari dinding bata, lantai kamar mandi, hingga bangunan yang indah seperti Alhambra di
Spanyol.
Gambar 2. Istana Alhambra di Spanyol
CGI tiga dimensi (Computer Graphic Imagery) menyebutkan, teselasi mengacu
pada “wire frame” yang dibuat dari bentuk-bentuk polygon tidak identik yang saling
berhubungan (tidak hanya berbentuk kotak). Teselasi digunakan untuk membuat gambar
dua dimensi (bidang datar) maupun tiga dimensi. Ubin yang digunakan untuk membuat
kedua jenis gambar tersebut tidak hanya berbentuk persegi. Ubin yang digunakan dapat
berupa ubin individu berbentuk binatang, manusia, dan benda-benda lainnya. Misalnya,
istilah “Teselasi Hewan”, bukan berarti sekumpulan ubin kecil yang membentuk gambar
hewan berukuran besar, melainkan setiap ubin kecil yang digunakan untuk membentuk
gambar besar berupa gambar hewan. Ubin menutupi permukaan bidang datar (2D) dengan
cara simetris tanpa tumpang tindih atau menyisakan celah. Sedangkan contoh teselasi pada
bidang 3D berupa hiasan mozaik yang terdapat dalam kap lampu, kotak sepatu, bola sepak,
dll.
C. Jenis-Jenis Teselasi/Pengubinan
1. Teselasi pada Segitiga dan Segiempat
Daerah polygon adalah polygon bersama dengan interiornya. Susunan dari daerah
polygon yang hanya memiliki sisi yang sama dan sekesemua sisinya sepenuhnya menutupi
bidang disebut teselasi. Teselasi dapat dibentuk dengan segitiga yang berubah-ubah.
(a)
(c)
(b)
Gambar diatas adalah beberapa contoh dari teselasi yang terdiri dari salinan
polygon regular. Teselasi seperti itu disebut teselasi biasa. Perhatikan keterangan berikut:
1. Pola (a) merupakan teselasi yang terbentuk dari enam segitiga sama sisi yang
bertemu disetiap titik. Susunan simpul (konfigurasi pertemuan polygon regular
pada suatu simpul) dalam pola ini yaitu 3, 3, 3, 3, 3, 3. Artinya, enam segitiga
sama sisi ini bertemu disetiap sudut.
2. Pola (b) merupakan teselasi yang terbentuk dari empat persegi yang bertemu
disetiap titik. Susunan simpul pada pola ini yaitu 4, 4, 4, 4.
3. Pola (c) merupakan teselasi yang terbentuk dari 3 hexagon yang bertemu
disetiap titik. Susunan simpul pada pola ini yaitu 6, 6, 6.
Ketika akan membuat teselasi dari bangun-bangun polygon beraturan, maka perlu
mempertimbangkan ukuran sudut yang terbentuk. Polygon beraturan dapat membentuk
teselasi jika ukuran titik sudutnya berupa pembagi dari 360°. Hal ini dikarenakan seluruh
jumlah salinan polygon harus bertemu pada sebuah titik untuk membentuk sudut 360°.
Tentusaja pada ketiga bangun diatas (segi-3 beraturan, segi-4, dan segi-6 beraturan) akan
berlaku pada aturan tersebut. Sudut-sudut yang terbentuk dari ketiga pola tersebut masing-
masing berukuran 60°, 90°, dan 120° yang merupakan pembagi dari 360°.
Berbeda dengan pentagon beraturan, sudutnya berukuran 108°, dan sudut tersebut
bukan pembagi dari 360°. Sehingga, terlihat bahwa pentagon beraturan tidak bisa
melakukan teselasi tanpa celah atau tumpang tindih. Perhatikan Gambar 7 dibawah ini
untuk membuktikannya.
Pentagon beraturan yang memiliki lebih dari 6 sisi, sudutnya lebih besar dari 120°
dan kurang dari 180°. Setidaknya, tigapoligon beraturan harus bertemu disetiap titik.
Namun, sudut dalam polygon tersebut terlalu besar untuk membentuk 360° dengan tepat
tiga atau lebih dari sisinya menyatu bersama. Sehingga, terbentuklah teorema beriku:
Teorema: Teselasi yang hanya menggunakan satu tipe dari segi-n beraturan.
Hanya segi-3, segi-4, dan segi-6 beraturan yang dapat membentuk teselasi
pada bidang datar dengan dirinya sendiri.
Jika membiarkan beberapa polygon beraturan berbeda dengan sisi yang sama
panjangnya untuk membentuk teselasi, banyak kemungkinan lainnya untuk menghasilkan
pola teselasi. Teselasi yang terbentuk dari dua atau lebih polygon beraturan disebut
Teselasi Semiregular (Syarat: susunan sudutnya identik/sama), seperti gambar 8(a, b, c)
Sedangkan teselasi yang terbentuk dari dua atau lebih polygon beraturan tetapi tersusun
dari poligen yang sudutnya tidak identic disebut Teselasi Tidak Semiregular, seperti
gambar 8(d).
Daftar Referensi
Musser, L. Garry, dkk (2007). Mathematics for Elemtary Teachers: A Contemporary Approach
Eight Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.
https://id.wikipedia.org/wiki/Teselasi
www.tessellations.org