ZAINAL ABIDIN
Tn. P
Uremia
Resiko tinggi
kerusakan
integritas kulit
Gangguan metabolisme
protein
Anoreksia,
nausea
BUN Meningkat
Perubahan
nutrisi kurang
Urin tidak dapat
dikonsentrasikan
Natrium dan
cairan tertahan
Resiko kelebihan
volume cairan
Edema dan
Acites
Etiologi:
Infeksi, misalnya
glomerulonefritis
Penyakit vaskuler,
hipertensi
Gangguan jaringan
penyambung
Gangguan kongenital dan
herediter
Penyakit metabolik
Nefropati toksik
Nefropati obstruktis
Klasifikasi:
Tahap 1:kerusakan ginjal dengan GFR N/
(GFR 90)
Fungsi renal
semakin menurun
Asidosis
Metabolik
Produksi
eritropoetin
menurun
LFG
menurun
Anemi
a
Kelemahan, Kulit
pucat
GAGAL
GINJAL
KRONIK
Berkurangnya
suplai oksigen
kurang dari
kebutuhan tubuh
Sesak
Nafas
Intoleransi
aktivitas
Manifestasi klinis
:
Gastrik
Tube: ps tidak
makan
uremik
secara oral, porsi porsi
Kulit: kering bersisik,
uremic frost,anoreksia,
yanggatal,
disediakan,
easy bruishing
mual, diet makanan biasa.
- Neurologi: kejang
ec imbalans elektrolit,
terpasang
NGT, ps
-
MIND MAPPING PASIEN DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) PADA TN. P DI RUANG MAMPLAM I
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
Folley Cateter:
: pasien tidak
terpasang kateter
Gastrik Tube:
I : pasien tidak
terpasang
gastric tube
P : tympani (+)
A : peristaltik (+)
Dissability:
Tingkat kesadaran : compos
mentis
Ekstremitas
:
Edema
Pengkajian Sekunder
Laboratorium tgl 14 November 2012
Ht : 23 % (40-55%)
Hb : 7,9 gr/dl (N 13-17 gr/dl)
Leukosit: 17,9 x 103/ l ( N 4,1 -10,5x103/ l)
Trombosit: 313x103/l
KGDS : 80 mg/dL
Cr : 19,3 mg/dl (0,6-1,1 mg/dl)
Ureum : 83 mg/dl (20-45 mg/dl)
Cl : 102 , K : 3,4 meg/dl (3,5-4,5 meg/dl), Na :
142 meg/dl (135-145 meg/dl)
Penunjang:
Foto polos abdomen, kultur cairan, konsul GH,
konsul anestesi untuk pemasangan double
lumen.
I. Pengkajian
Primer
Air way:
I :Pasien bernapas
secara spontan,
A: terdengar bunyi
vesikuler di kedua
lapang paru
Breathing :
I : RR 35x /i.Dada
simetris
P : taktil fremitus
kanan=kiri
P :bunyi sonor kanan
Circulation :
TD:140/90 mmHg
N 100x/mnt, akral
hangat
Conjugtiva
mata
Exsposure:
Tanggal 15 November 2012
Bedrest
Oksigen 2-4 %
IV ceftriaxone 2gr/24 jam, IV
furosemid
SC Novoregrid
Hemodialisa
Amlodipin 1 x 10 gr
Diet ginjal 1900 kkal
Pasien memiliki pengetahuan
yang kurang mengenai
penyakitnya, nafsu makan
berkurang semenjak dirawat,
pasien tampak lemah.
Tn. P (43
RPK:
Keluarga
mengatakan tidak ada
anggota keluarga lain
yang memiliki riwayat
penyakit DM, hipertensi
atau lainnya
Diagnosa 3: Intoleransi
aktivitas b.d kelemahan yang
dialami
Tujuan: membantu agar pasien
dapat beraktifitas meskipun
dengan bantuan.
Kriteria hasil: pasien dapat
berpartisipasi beraktifitas
dengan baik.
Intervensi:
-Membantu ADL sesuai dengan
kebutuhan
-Mempertahankan tirah baring
-Membantu ROM aktif dan pasif
-Mempertahan kan sprei kering
dan bebas lipatan
Implementasi :
1. Membantu
pasien
beraktifitas sesuai dengan
kebutuhan
2. Mempertahankan
tirah
baring dengan posisi yang
nyaman
3. Membantu ROM aktif dan
pasif untuk melemaskan
otot dan sendi-sendi yang
kaku dan melancarkan
Evaluasi
Dx 1darah
hari ke 1
peredaran
(Tanggal
15
November
4. Mempertahan kan sprei
2012
pukul dan
08.00-14.00
kering
bebas lipatan
wib):
untuk mencegah terjadinya
luka dekubitus.
E: keadaan
lemah, pasien
tirah baring, ADL
dibantu keluarga.
Masalah belum teratasi,
intervensi dilanjutkan
Diagnosa 2: Gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia
Intervensi:
- ukur berat badan sesuai indikasi
- berikan makanan yang bernutrisi
kepada pasien.
- Berikan makan porsi kecil tapi
sering.
- Beri motivasi tentang pentingnya
nutrisi yang sesuai
Implementasi:
-Menimbang berat badan klien
- mengkolaborasikan nutrisi
dengan ahli gizi dan dokter,
pemberian diet ginjal 1900 kkal
-Diet makanan rendah garam
-menganjurkan cemilan tinggi
karbohidrat, rendah protein,
rendah natrium diantara waktu
makan
Evaluasi Dx 2 hari ke 1
(Tanggal 15 november 2012
pukul 08.00-14.00 wib):
E: keadaan umum lemah,
wajah lesu. Klien kurang
nafsu makan.Masalah belum
teratasi, intervensi dilanjutkan
Intervensi:
a.Kaji pengetahuan klien tentang
penyakitnya.
b. diskusikan terapi obat, nama obat,
dosis, jadwal, manfaat dan efek
c. diskusikan tentang pembatasan
cairan
Tujuan:
Kerusakan integritas kulit tidak
terjadi
Kriteria Hasil:
Tidak terdapat tanda-tanda luka
dekubitus
Intervensi :
1. Kaji adanya tanda-tanda
luka dekubitus
2. Pasang pengalas dekubitus
pada di atas tempat tidur
pasien
3. Pertahankan kulit tetap
Implementasi:
kering
Menanyakan sejauh mana klien dan
Evaluasi Dx. 4, Hari ke 1 ( Tanggal
4. Anjurkan pasien miring
keluarga memahami penyakitnya 15 november
2012 pukul 14.00kanan miring kiri
Menjelaskan manfaat obat yang
20.00 wib)
diprogramkan dokter
S :Implementasi :
Menjelaskan manfaat hemodialisa
O : - belum tampak adanya tanda1. Mengkaji adanya tandakepada pasien
tanda luka dekubitus
Menjelaskan klien dan keluarga tentang
tanda luka dekubitus
2. Pertahankan kulit tetap
pentingya pembatasan cairan bagi
A : Masalah teratasi sebagian
kering
klien
P : Intervensi dioptimalkan
3. Membantu pasien miring
I :Mengkaji adanya tanda-tanda luka
kanan miring kiri
dekubitus
Evaluasi Dx 3 hari ke 1
(Tanggal 15 november 2012
pukul 08.00-14.00 wib):
E: klien dan keluarga belum
terlalu mengerti mengapa terjadi
sesak napas.Masalah belum
teratasi, intervensi dilanjutkan
E:
-
Evaluasi Dx 2 hari ke 2
(Tanggal 16 november 2012
Evaluasi Dx. 1 hari ke 2
pukul 14.00-20.00wib):
Evaluasi Dx. 2 hari ke 3
(Tanggal 16 november 2012
S:
pasien
mengatakan
makan 2012
(Tanggal
17 november
pukul 14.00-20.00wib)
hanya
S : Pasien mengatakan
pklsedikit
14.00-20.00 wib)
badannya terasa lemas dan lelah.
O: keadaan
umum lemah
S: keluarga
mengatakan
O : K/U lemah, ps tirah baring
A: masalah
belum
teratasi
pasien tidak nafsu makan.
dengan posisi kepala datar
P: intervensi dilanjutkan
A : masalah belum teratasi
I: -Menimbang
berat
badanlemah
O: keadaan
umum
P : Intervensi dilanjutkan
klien
I :
- mengkolaborasikan
nutrisi
A: masalah belum
teratasi
1. Evaluasi
Membantu
Dx. 1ADL
hari kesesuai
3
dengan
ahli
gizi
dan
dokter,
dengan kebutuhan
(Tanggal
17 november 2012 pkl
pemberian
diet ginjal
1900
P: intervensi
dilanjutkan
2. Mempertahankan
tirah
14.00-20.00
wib)
kkal+30 gr protein
baring
pasien mengatakan
badannya
3. S :Membantu
peningkatan
-DietI:makanan
rendahberat badan
-Menimbang
masih
terasa
lemas.
terhadap
tingkat
aktivitas
garamklien
4. O Membantu
aktif
dan
: ps masihROM
tampak
lemah
-menganjurkan
cemilan
- mengkolaborasikan
nutrisi
pasif
A : masalah belum teratasi
tinggi karbohidrat,
dengan ahli rendah
gizi dan dokter,
5. Mempertahan kan sprei
P : Intervensi dilanjutkan
protein,pemberian
rendah natrium
diet ginjal 1900
kering dan bebas lipatan
: mengatakan badannya
EI: Ps
diantarakkal+30
waktu makan
gr protein
1. Membantu
ADL
sesuai dengan
terasa
lemas, ps tidak
sanggup
-Diet makanan rendah
kebutuhan
bangun,
keadaan umum lemah,
E: klien hanya
garam mampu
2. tirah
Mempertahankan
tirah baring
ps
baring dengan posisi
menghabiskan
makan cemilan
-menganjurkan
3. Membantu
peningkatan
kepala
datar masalah belum
porsi makanan
tinggi karbohidrat, rendah
terhadap
tingkat
aktivitas
teratasi,
Intervensi
dilanjutkan
,
protein, rendah natrium
4. mengatakan
Membantu
ROM
ps
masih
merasaaktif dan
diantara waktu makan
lemas.pasif
5. Mempertahan kan sprei kering
E: klien hanya mampu
dan bebas lipatan
menghabiskan makan
E : pasien tampak lemah,
porsi makanan
intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dioptimalkan
I :Mengkaji adanya tanda-tanda
luka dekubitus
- Mempertahankan intergritas kulit.
E : Belum ada tanda-tanda luka
dekubitus