FERMENTASI SUSU OLEH Lactobacillus Bulgaricus Fermentation of Milk by Lactobacillus Bulgaricus PDF
FERMENTASI SUSU OLEH Lactobacillus Bulgaricus Fermentation of Milk by Lactobacillus Bulgaricus PDF
|1
|2
lain bertujuan untuk membuat produk baru dengan cita rasa yang berbeda
dengan bahan aslinya, menghilangkan citarasa yang tidak diinginkan, dan
memberi nilai tambah. Salah satu jenis bakteri yang biasa digunakan untuk
fermentasi susu yaitu Lactobacilus bulgaricus.
II.
ml jika diperah dengan cara yang benar dan berasal dari sapi yang sehat (Jay
1996, di acu dalam Suwito 2010). Berdasarkan SNI 01-6366-2000, batas
cemaran mikroba dalam susu segar adalah Total Plate Count (TPC) < 3 x 104
cfu/ml, koliform < 1 x 101 cfu/ml, Staphylococcus aureus 1 x 101 cfu/ml,
Escherichia coli negatif, Salmonella negatif, dan Streptococcus group B negatif.
Jayarao et al. (2006), di acu dalam Suwito (2010), melaporkan bahwa beberapa
bakteri seperti Listeria monocytogenes, Camphylobacter jejuni, E.coli, dan
Salmonella sp. dilaporkan mengontaminasi susu dengan prevalensi kecil.
Air susu yg masih didalam kelenjar susu dapat dikatakan steril tetapi
setelah keluar dari kelenjar susu dapat terjadi kontaminasi (Femmeline 2009).
Keadaan lingkungan yang kurang bersih dapat mempermudah terjadinya
pencemaran. Pencemaran dapat berasal dari berbagai sumber seperti kulit sapi,
ambing, air, tanah, debu, manusia, peralatan, dan udara (Buckle et al. 1987, di
acu Sulistyowati, 2009). Pencemaran pada susu terjadi sejak proses pemerahan,
dapat berasal dari berbagai sumber seperti kulit sapi, ambing, air, tanah, debu,
manusia, peralatan, dan udara. Air susu yang masih di dalam kelenjar susu
dapat dikatakan steril. Setelah keluar dari ambing dapat terjadi kontaminasi,
kontaminasi dapat terjadi dari mana-mana yaitu dari ambing sapi, tubuh sapi,
debu di udara, peralatan yang kotor, dan manusia yang melakukan pemerahan
(Dwidjoseputro 1989, di acu dalam Isnaeny 2009).
Bakteri yang sering terdapat dalam susu sapi murni meliputi Micrococcus,
Pseudomonas, Staphylococcus, Bacillus serta E. coli (Vollk dan Wheeler 1993, di
acu dalam Sulistyowati 2009). Pada susu yang telah dipanaskan kontaminasi
bakteri masih bisa terjadi karena adanya kontaminasi silang dari peralatan dan
air pencuci (Isnaeny 2009). Menurut Benson (2002), di acu dalam Sulistyowati
(2009), jumlah bakteri dalam air susu dapat digunakan sebagai indikator
terhadap kualitas susu. Selain itu, jenis bakteri seperti E. coli, Enterobacteriaceae
Mikrobiologi Pangan Asal Hewan
Kesehatan Masyarakat Veteriner
Sekolah Pascasarjana
Institute Pertanian Bogor
|3
delbrueckii
Subsp.
bulgaricus
atau
biasa
disebut
Lactobacillus bulgaricus adalah salah satu BAL yang digunakan sebagai starter
kultur untuk susu fermentasi. Bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan
sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil
dari flora usus. Menurut Feliatra et al. (2004) Lactobacillus tersebar luas di
lingkungan, terutama pada hewan dan produk makanan sayur-sayuran. Mereka
biasanya mendiami saluran usus burung dan mamalia, dan vagina mamalia, dan
tidak bersifat patogen. Dalam susu, Lactobacilus bulgaricus akan mengubah
laktosa menjadi asam laktat. Bakteri ini bersifat termodurik (dapat hidup pada
|4
: Bacteria
Division
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Ordo
: Lactobacillales
Famili
: Lactobacillaceae
Genus
: Lactobacillus
Species
: Lactobacillus delbrueckii
Subspecies
: Lactobacillus
delbrueckii
Subsp.
bulgaricus
|5
IV.
susu terutama dari kerusakan akibat mikroba. Salah satu cara yang baik
digunakan
yaitu
dengan
fermentasi
susu.
Dengan
proses
fermentasi
memungkinkan makanan akan bergizi tinggi dan lebih mudah dicerna (Djaafar
dan Rahayu 2006). Proses fermentasi susu antara lain bertujuan untuk membuat
produk baru dengan cita rasa yang berbeda dengan bahan aslinya,
menghilangkan cita rasa yang tidak diinginkan, dan memberi nilai tambah.
Keragaman cita rasa pada susu fermentasi adalah sebagai akibat berubahnya
komposisi kimia yang ada di dalam susu. Perubahan komposisi kimia susu,
terjadi akibat fortifikasi oleh bakteri (Harper et al. 1976, diacu dalam Tampubolon
2009).
Proses
fermentasi
sering
didefinisikan
proses
mikrobiologi
yang
|6
C6H12O6
2 C2H3OCOOH
Energi
2 NADH2
2 C2H5OCOOH + 2 NAD
piruvat dehidrogenase
Mikrobiologi Pangan Asal Hewan
Kesehatan Masyarakat Veteriner
Sekolah Pascasarjana
Institute Pertanian Bogor
|7
S. thermophilus
|8
Mikroflora
yang
digolongkan
sebagai
probiotik
adalah
yang
|9
(Anonim, 2010). Pada usus yang normal dan kondisi tubuh yang sehat, jumlah
bifidobacterium, lactobacillus, dan enterococcus relatif banyak. Sedangkan
jumlah
enterobacterium,
clostridium,
dan
staphylococcus
hanya
sedikit.
b. Memproduksi
pertumbuhan
vitamin,
meningkatkan
nilai
gizi
dan
| 10
membantu
| 11
KESIMPULAN
Susu merupakan produk pangan dengan kadar nutrisi yang tinggi
sehingga sangat berpotensi sebagai media untuk pertumbuhan mikroba,
sehingga sangat mudah rusak. Proses fermentasi susu merupakan salah satu
cara untuk untuk mempertahankan daya tahan susu terutama dari kerusakan
akibat mikroba, serta bertujuan untuk membuat produk baru dengan cita rasa
yang berbeda dengan bahan aslinya, menghilangkan cita rasa yang tidak
diinginkan, dan memberi nilai tambah. Lactobacillus bulgaricus merupakan
salah satu spesies BAL yang sering digunakan dalam fermentasi susu.
Lactobacillus bulgaricus menfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam
laktat
melalui
proses fermentasi
homolaktat.
Beberapa
manfaat
dari
dapat
memproduksi
pertumbuhan,
menurunkan
kolestrol,
memerangi
kanker
dan
tumor,
serta
| 12
DAFTAR PUSTAKA
Feliatra, I Efendi, E Suryadi. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik dari
Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogatus) dalam Upaya Efisiensi
Pakan Ikan. Jurnal Natur Indonesia 6(2): 75-80.
Femmeline. 2009. Susu dan Susu. artikel. [terhubung
http://chrysanthee.wordpress.com/2009/06/09/susu-dan-susu/.
2010].
berkala].
[1 Nov
Isnaeny FY. 2009. Total Bakteri dan Bakteri Coliform pada Susu Segar dan Susu
Pasteurisasi Hasil Peternakan Sapi Perah [skripsi]. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Malaka R. 2007. Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu. Makassar : Yayasan
Citra Emulsi.
Melani. 2009. Fermentasi. artikel. [terhubung berkala]. http://www.scribd.com/doc
/9739014/FERMENTASI. [20 Mei 2009].
Munawar T. 2009. Bakteri Yoghurt. artikel. [terhubung berkala]. http://muhtaufiq
munawar.blogspot.com/2009/01/bakteri-pada-yoghurt.html.[22 Des 2010].
Perry, 1999. Perrys Chemical Engineers Handbook. 1999. McGraw-Hill.
Amerika.
Suliustiowati Y. 2009. Pemeriksaan Mikrobiologik Susu Sapi Murni dari
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali [skripsi]. Surakarta: Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
| 13
Pengembangan