Anda di halaman 1dari 5

BAHAN SGD LBM 1 BLOK 20

ISTIANAH/112110202

Atrisi merupakan kerusakan pada permukaan oklusal gigi atau restorasi akibat kontak antar gigi
selama pengunyahan atau karena adanya parafungsi/kelainan fungsi, seperti bruksism.

Gambaran klinis atrisi, sebagai berikut:


a. Kerusakan yang terjadi sesuai dengan permukaan gigi yang berkontak saat pemakaian.
b. Permukaan enamel yang rata dengan dentin.
c. Kemungkinan terjadinya fraktur pada tonjol gigi atau
referensi :
1. Sumawinata, Narlan. 2004. Seranai Istilah Kedokteran Gigi Inggris-Indonesia. Jakarta: EGC.
2. Gandara BK. 1999. Diagnosis and Management of Dental Erosion. J Contemp Dent Pract; Vol. 1.
Hal 1-17.
Veneer keramik ditemukan untuk memperbaiki estetik, karena memiliki warna serupa dengan gigi asli (Anusavice,
2003). Namun penggunaan veneer untuk memperbaiki estetik gigi ini belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat
khususnya para teknisi laboratorium, salah satu penyebabnya adalah karena proses pembuatannya yang cukup rumit
sehingga membuat harganya menjadi sangat mahal (Dunitz, 1999).
Pengertian dari veneer keramik itu sendiri adalah suatu bahan yang digunakan dalam kontruksi mahkota atau pontik,
berupa suatu lapisan untuk gigi atau sebagai bahan pewarnaan gigi, biasanya dari bahan porselen dan resin komposit
dengan cara dipadukan langsung, disemen atau dengan retensi mekanis pada permukaan gigi (Zwemer, 1993).
Veneer keramik diindikasikan untuk memperbaiki kosmetik gigi anterior yang mengalami perubahan warna
atau hipoplastik (Anusavice, 1996). Perubahan warna yang dimaksud adalah perubahan warna yang sedang. Perubahan
warna ini bisa diakibatkan karena tetracycline, fluoride, dan umur. Selain itu dapat dipilih untuk restorasi yang
disebabkan karena trauma, fraktur (keretakan), serta pertumbuhan gigi yang kurang bagus. Anatomi dari gigi yang
kurang normal atau malposisi dapat juga diperbaiki dengan veneer. Prosedur ini tidak hanya memberi estetik yang baik,
tetapi juga dapat diandalkan fungsi kekuatannya (Castelnuovo, 2000). Selain itu veneer juga digunakan untuk kasus
khusus seperti diastema, hilangnya keratan gigi taring (caninus) pada posisi lateral, pelapisan keramik pada bagian
lingual, lapisan veneer keramik di atas mahkota keramik dan mahkota gigi yang pendek (Dunitz, 1999). Pemakaian
veneer tidak dianjurkan pada penderita dengan relasi oklusi edge to edge dan gigitan silang, oklusi berat, kesehatan
mulut (oral hygiene) yang buruk, kekurangan mineral dan fluoride pada gigi. Komplikasi pada veneer keramikdapat
terjadi karena ketidakhati hatian saat preparasi, kerusakan pulpa, iritasi jaringan periodontal yang parah dan
penampilan gigi yang tidak natural (Castelnuovo dkk, 2000).
Pelapisan atau penggunaan veneer keramik memiliki keuntungan (Dunitz, 1999), antara lain bisa dilihat dari segi
bentuk, posisi, tekstur permukaan serta pewarnaannya yang dapat disesuaikan dengan keadaan natural gigi utama,
memiliki ketahanan yang baik, pencahayaan yang bagus di seluruh permukaannya, mendapatkan respons yang baik dari
jaringan penyangga gigi. Sedangkan kerugiannya adalah memiliki prosedur preparasi yang tidak mudah, metode
pembuatan di laboratorium yang cukup rumit serta dibutuhkan ketelitian, biaya yang relatif mahal, apabila terjadi
kerusakan sangat sulit diperbaiki bahkan mungkin tidak dapat diperbaiki lagi, Penggantian warna sulit dilakukan setelah
penyemenan.

Saat ini metode pembuatan veneer keramik juga berkembang dengan pesat, diantaranya adalah pembuatan
veneer all-ceramic anterior dengan metode pressable danmachinable / CAD-CAM.
IPS Empress merupakan metode Pressable Ceramic. Teknologi yang digunakan adalah Heat Pressed dengan Lost
wax Technique (Van Nort, 2002). Restorasi yang dihasilkan memiliki estetik yang baik sehingga gigi terlihat natural.
Komposisi utama bahan IPS Empress adalah silicate glass matrix (SiO2) dengan susunan fase kristalnya berupakristal
leucite dengan konsentrasi tinggi. Bahan lain yang digunakan meskipun dalampersentase kecil adalah K2O, Al2O3,
Na2O, B2O3, CaO, TiO2, CeO2 (IPS Empress Ivoclar Vivadent AG).
Metode machinable keramik yaitu CAD CAM system dirancang untuk menghasilkan keindahan. Sistem ini
menggunakan scan 3D untuk informasi digital mengenai bentuk preparasi giginya. Metode ini diperkenalkan didunia
kedokteran gigi tepatnya pada Februari tahun 2000 sebagai versi yang lebih canggih dan lebih baru. Perangkat lunak
(software) yang digunakan dalam CEREC adalah berformat windows NT dan dijalankan dari Personal Computer atau
PC (Bindl dkk, 2002). Komposisi utama bahan CAD-CAM untuk pembuatan veneer keramik adalah Silica (SiO 2),
Alumina (Al2O3), selain itu ada beberapa komposisi kimia lain yang terdapat dalam material blocks CAD-CAM
meskipun dalam jumlah yang relatif kecil, yaitu: Na 2O (6 - 9%), K2O (6 - 8%), CaO (0,3 - 0,6%), TiO 2 (0,0 - 0,1%)
(www.cereconline.ecomaXL).
Timbul suatu permasalahan, bagaimana metode pembuatan veneer keramik dengan menggunakan
metode Pressable (IPS Empress) dan CAD CAM (CEREC 3)?
Veneer keramik
1. Definisi Veneer keramik
Veneers adalah suatu bahan yang digunakan dalam kontruksi mahkota atau pontik, berupa suatu lapisan pada gigi atau
sebagai bahan pewarnaan gigi, biasanya dari bahan porselen dan resin komposit. Perlekatan pada gigi dapat dilakukan
dengan cara dipadukan langsung, disemen atau dengan retensi mekanis pada permukaan gigi (Zwemer, 1993).
Veneers keramik direkatkan pada bagian enamel gigi yang telah dipreparasi sebelumnya.Enamel dihilangkan dari bagian
permukaan gigi yang akan diberi pelapisan ini, tujuannya adalah memberi ruang sebagai tempat melekatnya veneers.
Dibandingkan dengan veneers berbahan komposit, veneers keramik lebih mempunyai sifat tahan lama dalam hal
pemakaiannya dan lebih tahan terhadap stain. Estetik yang dihasilkan veneer keramik lebih terlihat natural menyerupai
gigi asli dibandingkan veneers dari komposit. Namun, dalam hal proses pembuatan memang veneers berbahan keramik
lebih
rumit
dibanding
bahan
komposit,
sehingga
membuat
harganya
jauh
lebih
mahal.
(www.fourseasonsfamilydentistry.com). Metode ini merupakan restorasi keramik terbaik untuk mengembalikan
kapasitas pencahayaan dari warna alami gigi. Ada beberapa faktor yang harus benar benar diperhatikan dalam
pembuatan veneer keramik, yaitu warna yang menjadi dasar strukturnya, pemilihan bahan semen, dan kedalaman
preparasi. Pemilihan bentuk preparasi keramik dan bondingbiokompabilitas, dan masa pakainya (Dunitz, 1999).
(perlekatannya) berpengaruh pada: peningkatan sifat mekanis, sifat
Konsep umum teknik pembuatan veneer keramik diperkenalkan oleh H.R.Horn pada tahun 1983. Metode ini mungkin
untuk digunakan seiring dengan kemajuan resin komposit dan bahan penyambungan silane. Pada metode Horn, porselen
dibakar di atas lembaran platinum, tetapi pada teknik mutakhir, porselen dibakar secara langsung diatas model cetakan
tahan api (refraktori) sehingga menghasilkan adaptasi yang bagus. Penyempurnaan penyempurnaan telah dilakukan
terhadap kekuatan perlekatan bahan bahan penyambung (silane), maupun terhadap kekuatan dan daya tahan, baik dari
porselen maupun resin (Haga dan Nakazawa, 2002).
2. Indikasi dan Kontraindikasi Veneer keramik
Veneer keramik diindikasikan untuk memperbaiki kosmetik dari gigi anterior yang mengalami perubahan warna
atau hipoplastik (Anusavice, 1996). Perubahan warna yang dimaksud adalah perubahan warna yang sedang tidak terlalu
parah. Perubahan warna ini bisa diakibatkan karena tetracycline, fluoride, dan umur. Selain itu dapat digunakan untuk
restorasi yang disebabkan trauma, fraktur (keretakan), serta pertumbuhan gigi yang kurang sempurna. Anatomi dari gigi
yang kurang sempurna atau malposisi dapat juga diperbaiki dengan veneer. Prosedur ini tidak hanya memberi estetik
yang baik, tetapi juga dapat diandalkan fungsi kekuatannya (Castelnuovo dkk, 2000). Selain itu diindikasikan untuk
kasus khusus seperti diastema, hilangnya keratan gigi taring (caninus) pada posisi lateral (Dunitz, 1999). Menurut Haga
dan Nakazawa, 2002, veneers keramik juga diindikasikan untuk karies apabila tidak terlalu luas tetapi dangkal, dan
perubahan warna gigi akibat penambalan.
Kontraindikasi pemakaian veneer adalah penderita dengan relasi oklusi edge to edgeexcessive stress selama
pemakaian veneer keramik. Perawatan ini juga tidak dianjurkan untuk pasien dengan oklusi berat, kesehatan mulut (oral
hygiene) yang buruk, kekurangan mineral dan fluoride pada gigi. Komplikasi pada veneer keramik dapat terjadi karena
ketidakhati hatian saat preparasi, kerusakan pulpa, iritasi jaringan periodontal yang parah dan penampilan gigi yang
tidak natural (Castelnuovo dkk, 2000). Selain itu bruxismdan tidak cukup tersedianya email gigi yang sehat juga
termasuk dalam kontraindikasi, hal ini karena bahan bahan bonding dentin saat ini meskipun telah berkembang namun
kekuatan perlekatan dengan dentin terlalu lemah, sehingga veneer keramik bergantung pada perlekatan dengan email.
Oleh karena itu terbukanya dentin sebaiknya dijaga sesedikit mungkin (Haga dan Nakazawa, 2002). dan gigitan silang
yang menyebabkan terjadinya
Untuk gigi yang terkena karies, preparasi dilakukan setelah karies dibuang. Preparasi gigi harus dilakukan
dengan sangat hati hati dan perlahan lahan mengikuti kontur permukaan gigi untuk menghindari terbukanya dentin.

Selain itu pada saat pembuatan, veneer harus dibuat membulat halus tanpa adanya tepi tepi yang tajam, hal ini
bermaksud untuk memperbaiki ketepatan dari veneer dan menghindari pemusatan stress(Dunitz, 1999).
Rata rata kedalaman preparasi enamel adalah 0,5 mm. Pada kasus perubahan warna yang parah, cenderung
terjadi peningkatan kedalaman preparasi menjadi 0,7 0,8 mm. Kedalaman preparasi dibawah 0,3 mm tidak dianjurkan.
Secara umum, kedalaman antara 0,7 0,8 mm atau 0,6 0,7 mm pada incisal dan pertengahan area, dalam beberapa
kasus secara berturut turut dapat melindungi lapisan enamel yang tersisa. Pada daerah servikal dengan kedalam kurang
dari 0,3 mm sering dilakukan pembongkaran tambalan gigi (Dunitz, 1999). Permukaan facial gigi dipreparasi sebagai
tempat untuk melekatnya veneer dengan ketebalan sesuai ketentuan. Pengurangan bagian facial adalah 0,3 0,6 mm
pada daerah 1/3 cervical dan 0,5 0,7 mm dari pertengahan gigi sampai 1/3 incisal. Preparasi gigi diperpanjang sampai
kontak interproximal (Castelnuovo, 2000).
Menurut Haga dan Nakazawa, 2002, email pada bagian labial gigi anterior rahang atas yang paling tebal adalah
dekat tepi Incisal, yakni 1,0 sampai 1,3 mm dan secara perlahan menipis ke bagian cervical yakni 0,3 sampai 0,6
mm. Email ini menjadi lebih tipis lagi pada garis sudut gigi. Sedangkan untuk gigi bawah ketebalannya kurang lebih 0,9
sampai 1,1 mm pada daerah incisal, dan menipis pada daerah cervical, karena preparasi hanya dibatasi oleh oleh email,
maka pengurangan dilakukan hanya 0,5 sampai 0,7 mm, meskipun sering menjadi 0,3 mm di daerah dekat cervical.
Mahkota penuh (complete veneer crown)
Mahkota penuh merupakan suatu restorasi yang menutupi seluruh permukaan mahkota klinis dari suatu gigi. Mahkota
ini dapat merupakan restorasi yang berdiri sendiri (single unit restoration) atau sebagai retainer dari jembatan. Tipe-tipe
complete veneer crown: 1. All metal 2. Acrylic fuse to metal 3. Porcelain fuse to metal 4. All porcelain Pada gigi
anterior dibuat mahkota penuh yang khusus dibuat dari bahan porselen atau akrilik (mahkota jacket) untuk
pertimbangan estetika. Sedangkan pada gigi posterior, mahkota penuh dibuat dari bahan logam, dimana estetika tidak
menjadi soal.
Indikasi complete veneer crown:
a. Indikasi complete veneer crown untuk gigi anterior :
1. Mempunyai permukaan labial yang berkaries, yang mengalami erosi, perubahan warna atau bernoda (stained). 2.
Mempunyai permukaan proksimal yang ada tambalan besar atau berkaries dalam. 3. Memerlukan perubahan kedudukan
atau bentuk.
b. Indikasi complete veneer crown untuk gigi posterior ialah :
1. Gigi-gigi geraham yang mudah terserang karies ( karies indeks tinggi). 2. Oleh karena kerusakan-kerusakan akibat
karies atau fraktur tidak dapat dibuat macam-macam retainer lain. Mahkota dari logam menjadi pilihan sebagai retainer
karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 1. Tidak mudah lepas. 2. Dapat melindungi gigi terhadap karies. 3.
Dapat dirubah bentuk, ukuran dan oklusi. 4. Preparasi, pencetakan, pembuatan, dan penyemenan yang mudah. 5. Tidak
mudah mengalami distorsi di bawah tekanan daya kunyah.
Kekurangan dari Mahkota penuh: 1. Kekuatannya tidak maksimal 2. Getas 3. Lebih mahal 4. Tidak dapat digunakan
untuk gigi dengan kerusakan yang extensif 5. Butuh struktur gigi yang harus dihilangkan lebih banyak 6. Terjadi
keausan pada gigi lawan
b). Mahkota Sebagian (partial veener crown) Yang termasuk partial veener crown adalah three quarter, reverse three
quarter, seven eight, dan one half crown. Disebut mahkota tiga per empat oleh karena dari 4 permukaan gigi, hanya 3
permukaan yang ditutup oleh mahkota. Bagian yang tidak tertutup oleh mahkota adalah bagian labial atau bukal.
Mahkota tiga per empat juga diberi nama CARMICHAEL, nama penciptanya. Mahkota sebagian terutama dipakai
sebagai retainer jembatan. Preparasinya memerlukan pembuangan jaringan gigi yang jauh lebih sedikit dibandingkan
untuk mahkota penuh.
Mahkota tiga per empat dapat merupakan retainer yang baik pada gigi gigi yang : * Bagian labial atau bukal dalam
keadaan baik, histlogis, anatomis, maupun estetis. * Cukup tebal untuk membuat parit parit proksimal yang cukup
untuk memberi retensi. * Mempunyai mahkota klinis yang cukup panjang, besar dan tidak berkaries proksimal. *
Mempunyai kedudukan normal (tidak malposisi) Gigi gigi yang cocok untuk dibuat mahkota tiga per empat adalah
incisivus sentral, premolar rahang atas, caninus dan premolar kediua rahang bawah. Pada gigi ini terdapat permukaan
proksimal yang cukup lebar untuk dibuat parit parit guna retensi.

Indikasi penggunaan partial crown: 1. stuktur gigi yang hilang banyak akan tetapi dinding bukalnya masih baik 2. untuk
restorasi dan penggantian permukaan oklusal
Kontraindikasi penggunaan partial crown: 1. Mahkota klinis yang pendek 2. Untuk penggunaan GTC jangka lama 3.
Gigi yang menggunakan perawatan endodontik 4. Gigi gigi yang kedudukannya menympang jauh dari arah masuk
jembatan (path of insertion) atau teroutar (rotasi). 5. Gigi gigi yang pendek atau permukaan proksimalnya pendek
seperti pada kaninus atas yang mempunyai sisi-sisi incisal yang panjang. 6. Gigi gigi yang berkaries proksimal dan
servikal. 7. Gigi gigi yang bentuknya kerucut, berukuran kecil atau yang tipis. 8. Mulut yang mempunyai indeks karies
yang tinggi.
Keuntungan 1. Memperbaiki struktur gigi 2. Supragingival preparation 3. Penampakan yang lebih baik Kerugian 1.
kurang retentif 2. kurang estetik jika metalnya terlihat.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan veneer dapat berupa resin komposit dan porselen. Veneer porselen mempunyai
kelebihan dibandingkan veneer resin komposit antara lain mempunyai estetik yang baik, warna yang stabil dan daya
tahan terhadap abrasi yang tinggi , tahan terhadap pengaruh biologis, kimiawi dan mekanis, warnanya lebih mudah
disesuaikan dengan warna gigi asli.4 Menurut Touti 1999 keuntungan veneer porselen adalah tidak mudah dilekati plak,
dapat melindungi struktur gigi karen preparasi terbatas pada email gigi
Indikasi veneer porselen 2,4,6
1. Untuk mengoreksi diastema
2. Memperbaiki diskolorisasi gigi yang mengalami perubahan warna karena fluorosis, tetrasiklin
3. Menutupi cacat pada email
4. Mengoreksi bentuk gigi seperti peg-shaped
5. Memperbaiki kerusakan struktur gigi, seperti gigi yang mengalami fraktur.
Selain itu, veneer dibuat dengan tujuan untuk menambah cerah warna gigi dan memperbaiki penampilan. Bila pasien
menginginkan suatu perawatan kosmetik yang konservatif dan menyetujui dilakukan preparasi.7
Kontra indikasi 2,4,6,7
1.Penderita dengan kebiasaan bruxism atau aktivitas fungsional yang menyebabkan chipping
2.Gigi dengan email yang tidak memadai untuk retensi yang cukup.
3.Fraktur gigi yang parah
4.Celah interdental yang besar ( diastema yang besar)
5.Gigi dengan mahkota yang pendek
6. Gigi dengan restorasi yang besar dan dalam
7.Bila gigi yang mengalami pewarnaan yang berat , dalam hal ini gigi harus di bleaching dahulu, kemudian dilakukan
venering
Pembuatan veneer dapat dilakukan secara direct dan indirect tergantung kondisi gigi saat itu. Pembuatan veneer secara
direct secara langsung diaplikasikan pada pasien sedangkan indirect dilakukan pencetakan dahulu kemudian diproses di
laboratorium hasilnya baru diaplikasikan pada pasien..
1.DIRECT VENEER 8
Direct veneer ada 2 direct partial veneer dan direct full veneer
1.1.Veneer langsung sebagian ( direct partial veneer )
Pewarnaan atau kerusakan kecil atau yang terlokalisir yang dikelilingi dengan gingiva yang sehat adalah kondisi ideal
untuk tehnik ini. Kerusakan ini bisa di restorasi dalam satu kali kunjungan dengan komposit light cured. Pada
gambar dibawah ini di ilustrasikan pembuatan veneer sebagian pada empat gigi anterior rahang atas. Sebelumnya di
lakukan pre eliminir seperti pembersihan, pemilihan bentuk, isolasi dengan cotton roll atau mengunakan rubber dam
( lihatgambar 1) 1.2. Veneer langsung penuh ( direct full veneer )
Gigi anterior yang mengalami hipoplasia disertai diastema antara gigi insisif sentral dapat direstorasi dengan tehnik ini.
Tehnik ini menggunakan komposit light cured mikrofill dalam satu kali kunjungan, tetapi untuk mengurangi trauma
bagi pasien maupun operator lebih baik di koreksi dalam dua kali kunjungan.
Kedua insisif sentral di preparasi dengan kedalaman 0.5 0.7 mm, akhiran preparasi bentuk chamfer, preparasi direct
veneer umumnya berakhir pada bagian labial sampai kontak proksimal gigi sebelahnya kecuali terdapat diastema. Untuk
mengoreksi diastema preparasi diperluas sampai permukaan mesial dan berakhir pada mesio-lingual line angles. Insisal
edge tidak dipreparasi.karena akan melindungi dari daya kunyah yang besar .Veneer sebagian diindikasikan untuk
permukaan fasial gigi yang mengalami pewarnaan, kerusakan yang terlokalisir, sedangkan
veneer penuh untuk restorasi yang memerlukan pelapisan permukaan fasial secara luas. Beberapa faktor yang penting
terutama usia pasien, oklusi, kesehatan jaringan sekitarnya, letak dan posisi gig,i dan kebersihan rongga mulut harus
dievaluasi sebelum pembuatan veneer penuh. Jika veneer telah terpasang harus diperhatikan bentuk tepi
anatomis khususnya daerah gingival untuk menjaga kesehatan jaringan 8

Jika hanya melibatkan beberapa gigi saja atau jika permukan fasial tidak seluruhnya mengalami kerusakan, dapa
langsung diaplikasikan veneer komposit dalam satu kali kunjungan Pada tehnik direct veneer bahan pilihan adalah
mikrofill komposit resin, karena bahan ini dapat dipoles dengan baik sehingga menyerupai enamel
yang sesungguhnya dan hasil poles bertahan untuk jangka waktu cukup lama. Indikasi direct composit resin yaitu instant
cosmetic, pasien tidak menghendaki pengasahan pada gigi, keterbahasan beaya laboratorium, dan pada kasus-kasus
ortodontic tertentu dimana merencanakan perawatan orto, pada keadaan ini kita tidak boleh melakukan preparasi
pada gigi. Kontra indikasi komposit veneer bila menghendaki hasil akhir yang sangat baik dan daya tahan cukup lama,
dan bila pasien memiliki kebiasaan merokok, minum anggur merah yang dapat merubah warna gigi.
INDIRECT VENEER 8
Banyak dokter gigi merasa dalam melakukan preparasi, aplikasi dan finishing pada prosedur direct veneer terlalu susah,
melelahkan dan menghabiskan waktu.
Dan pasien juga tidak nyaman dan selama perawatan tersebut, untuk alasan itu dapat dibuat indirect veneer . Tehnik
indirect veneer dibuat dari bahan kompost, feldspathic porcelain dan keramik ( pressed or cast ceramic ). Dengan tehnik
indirect warna dan kontur veneer lebih mudah dikontrol dan tidak menghabiskan waktu karena dibuat di laboraotrium.
Dengan mempertimbangkan faktor kekuatan, ketahanan untuk mempertahankan struktur gigi, feldspathic porcelain yang
ditempelkan ke preparasi intraenamel merupakan pilihan dokter gigi untuk melakukan tehnindirect veneer. Pressed
ceramic veneer memberikan estetik yang baik, tetapi memerlukan preparasi yang lebih dalam. Venner tehnik indirect
ditempelkan pada email dengan meggunakan etsa asam dan bonding dengan
semen resin light- cured
KEGUNAAN VENEER PORSELEN 2, 6, 8
1.Memperbaiki kerusakan permukaan non karies
Veneer porselen dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan yang bersifat non karies seperti malformasi email lokal
dan hipoplasia. Veneer porselen sangat dianjurkan untuk merawat erosi gigi dan hipoplasia email. Namun demikian
ikatan veneer dengan email yang berkualitas kurang baik dapat mengakibatkan kebocoran akhiran restorasi yang ada
akhirnya akan merusak restorasi sendiri
2.Memperbaiki gigi yang mengalami diskolorisasi
3.Memperbaiki kerusakan struktur gigi.
Horn menyarankan penggunaan veneer porselen untuk memperbaiki tepi insisal yang fraktur, memperbaiki maloklusi
gigi ringan
4.Menutupi diastema ringan
5.Memperbaiki bentuk insisif lateral bentuk conus
Bahan composit resin digunakan jika kerusakan struktur gigi yang kecil, hal ini karena preparasi perlu dilakukan jika
menggunakan veneer porselen walaupun sedikit tetapi berguna untuk kekuatan akhiran preparasi. Sedangkan pada
direct composit resin penggantian struktur gigi dapat dengan mudah tanpa melakukan preparasi. Preparasi gigi penting
untuk memudahkan pembuatan akhiran yang tepat pada saat tahap penyelesaian. Tetapi jika terdapat maloklusi ringan
beberapa gigi yang melibatkan seluruh permukaan labial gigi, lebih baik membuat veneer porselen dengan melakukan
preparasi beberapa gigi. Selain lebih estetis juga lebih tahan dibandingkan direct composit veneer yang waktu
pengerjaan di klinis lebih lama.
6.Veneer porselen juga digunakan untuk mengoreksi kosmetik atau gangguan fungsional yang ringan pada anak remaja.
Tetapi preparasi agak sulit karena adanya resiko perforasi pada pembuatan akhiran bentuk soulder yang terlalu
dalam karena ruang pulpa yang masih besar
7.Veneer porselen juga untuk gigi yang telah dirawat endodontik untuk meningkan nilai estetik
8.Mengganti veneer resin komposit lama
Apabila penambalan resin komposit yang ber ulang-ulang, dan sudah aus serta berubah warna perlu diganti dengan
veneer porselen
9.Retainer ortodonti
Veneer porselen dapat digunakan sebagai retainer ortodonti untuk menutupi diastema, dengan mempertahan kontak gigi
dengan gigi yang berdkatan sehingga dapat mencegah terbentuknya kembali ruang diantara gigi.
Kelebihan veneer porselen
Dibandingkan veneer resin komposit, maka veneer porselen memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.Warna stabil dan tampak alami
2. Cemerlang lebih lama
3.Lebih resisten terhadap abrasi, pewarnaan dan efek merugikan dari alkohol, obat-obat an dan pelarut lainnya.
4. Biokompatibilitas dengan jaringan gusi
5. Ikatan kimiawi dan mekanis yang kuat

Anda mungkin juga menyukai