• Desinfeksi ( sterilisasi )
• Devitalisasi Pulpa
• Efek bakterisid
• Stabil dalam larutan
• Tidak mengiritasi jaringan periapikal
• Tidak menyebabkan perubahan warna pada
jaringan gigi
• Mudah digunakan
• Tetap aktif walaupun ada darah<serum atau
protein
• Dapat menembus jaringan secara dalam
Eugenol (Oilumkariofili)
• Bahan ini adalah zesens (essence) kimiawi minyak
cengkeh dan mempuyai hubungan dengan fenol.
• Biasanya digunakan unuk perawatan pulpektomi.
• Lebih bersifat sedatif ( Eugenol menghalangi impuls
saraf interdental).
• Dipakai sebagai bagian dari penutup sal akar (Bagian
dari sealer (endomethasone-eugenol) dan bahan
canpuran tumpatan sementara. (Zn Oksid-eugenol).
• Sebagai bagian dari penutup tambalan sementara
ChKM
(Chlorphenol Kampher Menthol)
Parachlorphenol
• Daya desinfektan dan mengiritasi jaringan
lebih kecil dara formokresol.
• Bakterisidal dan efektif terhadap jamur
• Khamper menahan penguapan parachlorphenol
• Menthol mengurangi sifat iritasi
• Chlorphenol mengurangi rasa sakit
Phenol
Terdiri dari:
chlorphenol, hexachlorophene, thymol, dan
dexamethasone, yaitu sebagai anti-phlogisticum.
Pemakaian terutama pada gigi dengan permulaan
periodontitis, apikalis akuta yang dapat terjadi
misalnya pada peristiwa overinstrumentasi.
Pulperyl
Arsen As2O3 :
Nonarsen Paraformaldehid
(trioxymethylene)
ARSEN
Logam berat
Abu-abu keperakan
Rapuh
Bau seperti bawang putih
Bila kena udara warna > gelap
Mampu menembus membran sel
Menembus epitel nekrosis
pengelupasan
Sangat toksik
Keracunan akut (24 jam) :
Dosis :
- letalis : 100 – 200 mg
- Pengobatan : 1 – 5 mg
- Devitalisasi : 2 mg
Efek pada pulpa
Racun kapiler otot polos
dinding kapiler lumpuh, hiperemia, vasodilatasi,
eksudasi dinding p. darah rusak
hemoragi dan trombosis tidak berfungsi
gangguan nutrisi nekrosis
Hambatan : dentikel dentin
sekunder
Akibat penggunaan arsen yang tidak tepat :
Periodontium bagian apeks
Tulang alveoler sekitar apeks
Contoh preparat arsen :
Rapid arsen
Putridumors
arsenic devitaliser
Nerve arsen
Causticin dll
Kontra indikasi :
Alergi formaldehida atau bahan lainnya
Efek samping :
Pada pulpa terbuka keluhan seperti pulpitis atasi dengan
+ anastesi lokal
Pada ekstirpasi pulpa perdarahan waktu ekstraksi pulpa
apikal
Bila ada residu dalam kanal sakit hebat
Bila keluar ke apikal inflamasi / nekrosis jaringan Periapikal
Pada gigi susu merusak benih gigi permanen (jarang)
Contoh preparat paraformaldehida
Depulpin (paraformaldehida + lidokain HCl)
Pulpex (lidocaine hydrochloride + trioxymethylen +
stringy filler + Khlumsky’s solution + kamfer ),
Euparal (paraformaldehide + alpin nitrit + eugenol
atau : paraformaldehide + novocain + eugenol )
D pulp
Nekrosis gingiva / periapikal akibat
bahan devitalisasi :
Oleh karena tumpatan sementara bocor
Hiperemia gingiva : gangguan sirkulasi biru
abu-abu nyeri seperti periodontitis
Prosesus alveolaris : osteomyelitis
Terapi :
• Perawatan gangren
• Pulpotomi
• Pulpektomi
Campuran ZoE dan Formokresol
• Bersifat bakterisid • Pada perawatan
• Mempunyai daya pulpotomi dapat
mengikat protein menyebabkan gigi
• Tidak menyebabkan menjadi non vital
resorpsi internal
- Pasta Okspara - ZoE
• Perawatan gangren • Pulpotomi
tehnik mumifikasi • Pulp capping
• Bubuk : Alun, asam
tanic,tymol dan Zinc
Oxide
• Cairan : Gliserin,
Paraformaldehid dan
Trikresol
Guttapercha
• Beradaptasi baik pada dinding sal akar bila ditekan
• Ditolelir baik oleh jaringan
• Bersifat radiopak
• Mudah disterilkan
• Tidak ditembus oleh cairan
• Tidak menyebabkan perubahan warna
• Mudah dikeluarkan dari sal akar
• Kekurangan :kurang kaku
3 Mix MP