Aaaa
Aaaa
Anyaman Keper
- Cover factory tinggi
- Terdapat garis miring yg tidak putus
- Kain kuat dan padat
- Silangan nya sedikit
- Titik silang bersinggungan
- Tetal nya banyak
- Arah keper berlawanan
- Titik silang saling bersinggungan
Anyaman Satin
-
TMK = k . Ne . L
L + 0,732 . I
= 26,1 46 . L
L+ i
11.
GERAKAN POKOK MESIN TENUN
A. Gerakan pembukaan mulut lusi (shedding motion)
Gerakan membagi benang benang lusi ditarik sebagian keatas dan sebagian
kebawah oleh gerakan kamran naik turun, sehingga terjadi pembukaan mulut lusi
untuk memberi ruang ketika terjadi peluncuran benang pakan. Mulut Lusi : adalah
ruangan yang terbentuk karena adanya benang lusi naik/turun/diam pada
tempatnya terhadap ujung kain.
B. Gerakan peluncuran benang Pakan (weft insertion)
Adalah gerakan peluncuran benang pakan menyisip ke dalam mulut lusi dari satu
sisi ke ujung sisi yang lainnya. Disini ukuran mulut lusi harus benar-benar
memudahkan penyisipan pakan, tetapi tidak terlalu lebar sehingga terlalu menarik
benang lusi yang ada dan memutuskannya. Media peluncuran benang pakannya
juga bermacam-macam, tetapi prinsipnya sama, yaitu membawa benang pakan
menyisip melebar kearah lebar kain.
C. Gerakan pengetekan benang pakan (beating motion)
Gerakan pengetekan adalah merapatkan benang pakan yang sudah disisipkan di
mulut lusi oleh media peluncur. Pengetekan dilakukan oleh sisir atau reed mesin
tenun.
GERAKAN TAMBAHAN MESIN TENUN:
A. Gerakan putaran benang leno (leno motion)
Bertujuan untuk menjepit anyaman pinggiran kain agar kuat. Gerakan dari bagian
ini membentuk anyaman polos atau 1/1 dengan menggunakan benang filament
yang lentur dan kuat. Walaupun model dan cara kerjanya berbeda-beda setiap
merek mesin tenun, namun prinsip dan hasilnya sama. Gerakan yang sama
14.