Anda di halaman 1dari 2

Asap Kayu Bakar Lebih Berbahaya dari Membakar Ribuan Rokok

Di pedesaan kita jamak menemui ibu-ibu yang masih memasak dengan menggunakan
kayu bakar. Asap dari pembakaran ini cukup banyak bahkan kadang sering membuat
batuk-batuk dan mata pedih. Ternyata asap pembakaran kayu mempunyai efek yang
merugikan bagi kesehatan seperti kanker paru-paru, asma, tuberkulosis, katarak, jantung,
bayi lahir dengan berat badan rendah, kebutaan, bahkan berpengaruh terhadap
kemampuan otak anak. Dikutip dari nationalgeographic, Direktur Kesehatan Global dan
Program Lingkungan Kesehatan Masyarakat, University of California, Berkeley, Amerika
Serikat, Kirk R. Smith mengatakan "bukan kayu sebagai penyebab utama masalah
kesehatan ini. Melainkan pembakarannya yang tidak sempurna. "Memang kelihatannya
masalah alami. Tapi banyak masalah disebabkan oleh hal alami. Malaria, gempa, gunung
api,
semua
masalah
alami."

Biasanya ibu juga mengajak anaknya kedapur, asap pembakaran tidak sempurna ini
mempunyai dampak yang sama seperti rokok bahkan lebih berbahaya lagi karena asap ini
jumlahnya sangat banyak. Senyawa yang dihasilkan dari kayu bakar ini sama seperti
membakar seribu rokok setiap jamnya, kata Smith. Berdasarkan data yang didapat, Smith
mengakatakan bahwa "asap rumah tangga membunuh dua juta orang setiap tahunnya di
seluruh dunia." Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, belum lagi
dampak dari penurunan kemampuan kognitif anak, ini tentunya hal yang sangat
disayangkan.

Polusi karena asap kayu bakar di Indonesia hampir menyamai India dimana Indonesia
40% dari total rumah tangga sedangkan India sudah mencapai 50%. Solusi untuk masalah
ini di Indonesia masih belum ada karena terkait masalah ekonomi. Kayu bakar
merupakan bahan bakar yang paling murah dan banyak tersedia di alam sedangkan bahan
bakar minyak sudah tidak disubsidi lagi oleh pemerintah dan gas elpiji distribusinya
belum merata. Apalagi di daerah pedalaman terutama di sekitar hutan, kayu bakar sangat
melimpah. Ini masalah yang banyak terjadi di negara berkembang tetapi tidak menutup
kemungkinan di negera atau kota-kota besar. Di kota besar polusi juga tidak kalah
banyak.
Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Budi Haryanto mengatakan
"masyarakat di pedalaman Tanah Air harus mengerti bahaya yang mengancam dari asap
ini. Asap, baik dari rumah tangga mau pun dari kebakaran hutan, menjadi masalah

lingkungan besar bagi Indonesia." Di tengah-tengah berbagai keterbatasan masyarakat


Indonesia adalah masyarakat yang kreatif. Dengan diketahuinya bahaya asap rumah
tangga ini diharapkan akan muncul ide-ide kreatif untuk mengurangi dampak kesehatan
yang merugikan.

Anda mungkin juga menyukai