Geometri Peledakan PDF
Geometri Peledakan PDF
SKRIPSI
Oleh
TRI ATMOJO SUNARYADI
NIM. 112 04 0119
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Oleh
TRI ATMOJO SUNARYADI
NIM. 112 040 119
SKRIPSI
Pembimbing I
Pembimbing II
Sejatine wong ngagesang, Apa ingkang binasan, Iku kang kinaryo luhur
(Sesungguhnya manusia hidup, apa yang
yang dilakukan, itulah yang akan
memuliakan derajatnya)
- Serat Sastra Gending Sultan Agung Hanyokro kusumokusumo-
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas kehendak-Nyalah pada akhirnya
penelitian yang penulis lakukan dapat terselesaikan dalam bentuk skripsi ini.
Skripsi dengan judul Program Aplikasi Komputasi Perancangan Peledakan
pada Tambang Terbuka dengan menggunakan Bahasa Pemrogaman Visual Basic 6
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Skripsi ini
disusun berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dari bulan Juni hingga
September 2010 di Laboratorium Simulasi dan Komputasi Pertambangan Jurusan
Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta.
Penulis meyakini bahwa skripsi ini tidak akan pernah terwujud kecuali atas
dukungan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Didit Welly Udjianto, MS, Rektor Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Yogyakarta
2. Dr. Ir. S. Koesnaryo, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Mineral.
3. Ir. Anton Sudiyanto, MT, Ketua Jurusan Teknik Pertambangan.
4. Ir. Suyono, MS, Kepala Laboratorium Simulasi dan Komputasi Tambang.
5. Ir. Bagus Wiyono, MT, Pembimbing I.
6. Drs. Nur Ali Amri, MT, Pembimbing II
7. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung
dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Penulis,
DAFTAR ISI
RINGKASAN .................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
Bab
I
II
iii
iv
v
vii
ix
x
Halaman
PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
2
2
2
2
2
3
4
6
6
6
8
8
9
9
10
10
12
13
14
19
26
27
29
32
35
35
35
37
37
41
42
Bab
III
IV
Halaman
2.4 Microsoft Visual Basic versi 6.0 .......................................................
2.4.1. Pengertian Microsoft Visual Basic versi 6.0 ...........................
2.4.2. Struktur Aplikasi Microsoft Visual Basic versi 6.0 .................
2.4.3. Mengenal Data dan Variabel ..................................................
45
45
45
49
51
51
51
51
53
54
55
61
62
63
64
64
66
66
72
76
PEMBAHASAN .....................................................................................
81
81
81
81
82
82
82
82
82
82
83
83
83
83
84
84
84
84
84
84
84
85
85
vi
Bab
Halaman
4.2.2 Spacing ..........................................................................
4.2.3 Stemming .......................................................................
4.2.4 Subdrilling .....................................................................
4.2.5 Tinggi jenjang .................................................................
4.2.6 Kedalaman lubang ledak ................................................
4.2.7 Kolom isian......................................................................
4.3 Prosentase Error pada Perangkat Lunak ...........................................
4.4 Keunggulan dan Kelemahan Perangkat ............................................
4.4.1 Keunggulan ............................................................................
4.4.1 Kelemahan ..............................................................................
85
86
86
87
87
87
87
87
87
88
90
90
90
91
92
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
2.2
2.3
Pemboran dengan lubang ledak tegak dan lubang ledak miring .................
10
2.4
12
2.5
13
2.6
22
2.7
27
2.8
42
2.9
43
44
46
47
48
2.14 Jendela Source Program di Microsoft Visual Basic Versi 6.0 ...................
49
3.1
52
3.2
53
3.3
54
3.4
55
3.5
56
3.6
59
3.7
61
3.8
62
3.9
63
65
68
70
71
71
viii
Gambar
Halaman
73
75
80
80
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1
20
2.2
26
2.3
28
2.4
29
2.5
34
2.6
34
2.7
37
2.8
40
2.9
40
3.1
78
3.2
79
4.1
89
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
A.
92
B.
96
C.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
dan
waktu.
Keberhasilan
pembangunan
teknologi
informasi
telah
1.2.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat algoritma program untuk perhitungan perancangan geometri peledakan.
2. Mengetahui seberapa mampu program aplikasi dapat menghasilkan analisa
perhitungan geometri peledakan yang akurat.
2. Mencari data data referensi pendukung, yaitu antara lain metode peledakan yang
akan digunakan, spesifikasi bahan peledak dan parameter peledakan.
3. Pembuatan dan perancangan algoritma program di Laboratorium Simulasi dan
Komputasi Pertambangan.
4. Pengkajian secara teoritis terhadap keakuratan program aplikasi
5. Pengujian secara teknis terhadap keakuratan program aplikasi
6. Pembuatan laporan akhir dari penelitian yang bersangkutan.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara teoritis akan memberikan tambahan wawasan terhadap ilmu pertambangan
terutama dalam bidang perancangan peledakan.
2. Karena bersifat aplikatif maka dapat diterapkan dalam membantu analisa
perancangan peledakan.
3. Dapat digunakan sebagai referensi program bantu pendidikan, khususnya jurusan
Teknik Pertambangan dalam mata kuliah Teknik Peledakan.
BAB II
DASAR TEORI
Salah satu metode pemberaian pada batuan adalah metode pemboran dan
peledakan. Metode pemboran dan peledakan bertujuan untuk menghancurkan,
melepas ataupun membongkar batuan dari batuan induknya, untuk memenuhi target
produksi dan memindahkan batuan yang telah hancur menjadi tumpukan material
(muckpile) yang siap untuk dimuat ke dalam alat angkut.
Salah satu indikator untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan pemboran
dan peledakan adalah tingkat fragmentasi batuan yang dihasilkan dari kegiatan
pemboran dan peledakan tersebut. Diharapkan ukuran fragmentasi batuan yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pada kegiatan penambangan selanjutnya.
Fragmentasi batuan yang memerlukan pemecahan ulang dinyatakan sebagai
bongkah, sehingga diperlukan upaya pemecahan ulang agar batuan tersebut bisa
digunakan.
Untuk dapat mencapai tujuan di atas, diperlukan kontrol dan pengawasan
terhadap faktor yang dapat mempengaruhi suatu operasi peledakan.
Pada
Bidang Bebas
tahap
pertama
terjadi
Bidang Bebas
: Tegangan radial.
: Tegangan tarik.
Pada tahap terakhir, energi ledakan yang
dipantulkan oleh bidang bebas pada
tahap sebelumnya, dan ekspansi gas
akan menghancurkan batuan dengan
lebih sempurna
Bidang Bebas
Lubang ledak
Batas bidang bebas
Gambar 2.1
Proses Pecahnya Batuan Akibat Peledakan 4)
2.
kekuatan tarik batuan, maka batuan akan pecah dan terlepas dari batuan
induknya (spalling) yang dimulai dari tepi bidang bebasnya.
3.
Arah peledakan
Sistim penyalaan
Urutan penyalaan
Bidang bebas
Tipe bahan peledak
Energi bahan peledak
Metode pemuatan
Air tanah (kadang-kadang
tidak dapat dikontrol)
Geologi
Sifat dan kekuatan batuan
Struktur diskontinuitas
Kondisi cuaca
Air tanah (kadang-kadang dapat dikontrol)
Proses Peledakan
Hasil Peledakan
Fragmentasi
Perpindahan material hasil peledakan
Profil tumpukan hasil peledakan
Getaran tanah (ground vibration)
Ledakan udara (air blast)
Batu terbang (fly rock)
Misfires
Gambar 2.2.
Peubah Terkendali dan Tidak Terkendali Dalam Rancangan Peledakan 2)
baik. Kuat tekan dan kuat tarik juga dapat digunakan sebagai petunjuk
kemudahan batuan untuk dipecahkan. Batuan pada dasarnya lebih kuat
atau tahan terhadap tekanan dari pada tarikan, hal ini dicirikan oleh kuat
tekan batuan lebih besar dibandingkan dengan kuat tariknya.
2.2.1.4. Pengaruh air tanah
Kandungan air dalam jumlah yang cukup banyak dapat mempengaruhi
stabilitas kimia bahan peledak yang sudah diisikan kedalam lubang ledak.
Kerusakan sebagian isian bahan peledak dapat mengurangi kecepatan reaksi
bahan peledak sehingga akan mengurangi energi peledakan, atau bahkan isian
akan gagal meledak (misfire). Misalnya ANFO yang dapat larut dalam air ,
tidak dapat digunakan untuk zona peledakan yang banyak airnya. Untuk
mengatasi pengaruh air, dapat menggunakan pompa untuk mengeluarkan air
tersebut dari lubang ledak kemudian membungkus bahan peledak
menggunakan plastik.. Penutupan pada lubang ledak pada saat hujan juga
merupakan salah satu cara mengurangi pengaruh air. Alternatif lain dalam
mengatasi adanya pengaruh air dalam lubang ledak adalah dengan
menggunakan bahan peledak yang tahan terhadap air atau dengan kata lain
bahan peledaka tersebut mempunyai ketahanan terhadap air (water resistence)
yang sangat baik., contohnya emulsi, watergel atau slurries.
2.2.1.5. Kondisi cuaca
Kondisi cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap kegiatan
pembongkaran batuan, hal ini berkaitan dengan jadwal waktu kerja efektif
ratarata.
Dalam
suatu
operasi
peledakan,
proses
pengisian
dan
Semuanya itu demi kelancaran proses peledakan dan disamping itu akan
menjamin keamanan para pekerja.
lubang ledak tegak, maka gelombang tekan yang dipantulkan oleh bidang
bebas lebih sempit, sehingga kehilangan gelombang tekan akan cukup besar
pada lantai jenjang bagian bawah, hal ini dapat menyebabkan timbulnya
tonjolan pada lantai jenjang. Sedangkan pada peledakan dengan lubang ledak
miring akan membentuk bidang bebas yang lebih luas, sehingga akan
mempermudah proses pecahnya batuan dan kehilangan gelombang tekan
pada lantai jenjang menjadi lebih kecil (Gambar 2.3).
Gambar 2.3
Pemboran dengan lubang ledak tegak dan lubang ledak miring 3)
10
A. Pola pemboran
sejajar (paralel)
S = Spasi
B = Burden
B
Free Face
B. Pola pemboran
selang-seling
(staggered)
S = Spasi
B = Burden
B
B
Free Face
Gambar 2.4
Pola Pemboran 9)
2B
2D
D
H
Gambar 2.5
Pengaruh diameter lubang ledak terhadap burden 2)
13
Burden (B)
Burden adalah jarak tegak lurus antara lubang tembak dengan bidang
14
Bahan peledak standar adalah bahan peledak yang mempunyai berat jenis
(SG) 1,2 dan kecepatan detonasi (Ve) 12.000 fps (4.000 m/det).
Apabila batuan yang akan diledakkan sama dengan batuan standar dan
bahan peledak yang dipakai ialah bahan peledak standar, maka digunakan
burden ratio (Kb) yaitu 30. Tetapi bila batuan yang akan diledakkan tidak
sama dengan batuan standar dan bahan peledak yang digunakan bukan pula
bahan peledak standar, maka harga Kb-standar itu harus dikoreksi
menggunakan faktor penyesuaian (adjustment factor).
B=
KbxDe
ft ............. (2.1)
12
atau
B=
KbxDe
m .. (2.2)
39,3
Jika :
De = diameter lubang tembak
B = burden
Kb = burden ratio
Keterangan :
Bobot isi batuan standar (Dst) = 160 lb/cuft
Bahan peledak :
SG std
1,2
Vestd (VODstd)
12000 fps
Kbstandard
30
Maka :
Kb koreksi
Af1
Af2
15
Dengan :
1
Af1 =
D std 3
.................................................................................. (2.4)
D
Af2 =
SG.Ve 2 3
...................................................................... (2.5)
SG .Ve 2
std std
Kbterkoreksi xDe
m ......................................................................... (2.6)
39,3
Jarak burden yang baik adalah jarak dimana energi ledakan bisa
menekan batuan secara maksimal sehingga pecahnya batuan sesuai dengan
fragmentasi yang direncanakan dengan mengupayakan sekecil mungkin
terjadinya batuan terbang, bongkah, dan retaknya batuan pada batas akhir
jenjang.
2)
Spacing (S)
Spacing adalah jarak antar lubang tembak dirangkai dalam satu baris
= Kt . B .................................................................................... (2.8)
Keterangan :
T
Stemming (m)
Kt
Burden (m)
4) Subdrilling (J)
Subdrilling merupakan kelebihan panjang lubang ledak pada bagian
bawah lantai jenjang. Subdrilling dimaksudkan agar jenjang terbongkar tepat
pada batas lantai jenjang sehingga didapat lantai jenjang yang rata setelah
17
= Kj . B (2.9)
Keterangan :
= Subdilling (m)
Kj
= Burden (m)
= Kh . B ................................................................................... (2.10)
Keterangan :
Kh
= Burden (m)
18
Persamaan :
PC = H T ................................................................................... (2.11)
Keterangan :
PC = Panjang kolom isian (m)
H
= Stemming (m)
terhadap posisi lapisan batuan dan Ks yaitu koreksi terhadap struktur geologi
batuan dilihat pada tabel (Tabel 2.1).
Tabel 2.1
Koreksi posisi lapisan batuan dan struktur geologi 5)
Number Of row
One or two row of holes
Third and subsequent rows or buffer blast
Rock Deposition
Bedding steeply dipping into cut
Bedding steeply dipping into face
Other cases of deposition
Geologic Structure
Heavily cracked, frequent weak joint, weakly cemented layers
Thin well-cemented layers with tight joints
Massive intact rock
Kr
1,00
0,9
Kd
1,18
0,95
1,00
Ks
1,30
1,10
0,95
2 SGe
B =
+ 1,5 De ...................................................................... (2.12)
SGr
SGe
B = 3,15 De
SGr
0, 33
Stv
B = 0,67 De
SGr
....................................................................... (2.12)
0 , 33
......................................................................... (2.12)
dengan :
B1
= Burden (m)
20
dengan :
B1
B2
Kd
Ks
Kr
b. Spasi (S)
Spasi adalah jarak terdekat antara dua lubang ledak yang berdekatan
di dalam satu baris (row). Apabila jarak spasi terlalu kecil akan menyebabkan
batuan hancur menjadi halus, disebabkan karena energi yang menekan terlalu
kuat, sedangkan bila spasi terlalu besar akan menyebabkan banyak bongkah
atau bahkan batuan hanya mengalami keretakan dan menimbulkan tonjolan
diantara dua lubang ledak setelah diledakkan, hal ini disebabkan karena
energi ledakan dari lubang yang satu tidak mampu berinteraksi dengan energi
dari lubang lainnya.
Penerapan jarak spasi harus mempertimbangkan perbandingannya
dengan burden agar didapat pencakupan energi peledakan yang cukup untuk
mendapatkan hasil fragmentasi yang kita inginkan. Perbandingan jarak spasi
dengan burden (S/B) pada pola peledakan dan penyebaran energinya dapat
dilihat pada Gambar 2.7.
Untuk memperoleh jarak spasi maka digunakan rumusan sebagai
berikut :
1). Serentak tiap baris lubang ledak
a. Untuk tinggi jenjang rendah (low benches)
H < 4B, S = ( H + 2B) / 3......(2.14)
b. Untuk tinggi jenjang yang besar (high benches)
H = 4B, S = 2B...................(2.15)
2). Beruntun dalam tiap baris lubang ledak
a. Untuk tinggi jenjang rendah (low benches)
H < 4B, S = ( H + 7B ) / 8 (2.16)
21
............(2.17)
Gambar 2.6
Pengaruh Perbandingan Spasi/burden Terhadap Fragmentasi 2)
c. Stemming (T)
Stemming adalah tempat material penutup di dalam lubang ledak,
yang letaknya di atas kolom isian bahan peledak.
Fungsi stemming adalah agar terjadi keseimbangan tekanan dan mengurung
gas-gas hasil ledakan sehingga dapat menekan batuan dengan energi yang
maksimal. Disamping itu stemming juga berfungsi untuk mencegah agar tidak
terjadi batuan terbang (flyrock) dan ledakan tekanan udara (airblast) saat
peledakan. Untuk penentuan tinggi stemming digunakan rumusan seperti yang
tertera berikut ini :
T = 0,7 x B.................................................................................(2.18)
22
dengan :
T = Stemming (m)
B = Burden (m)
Ada dua hal yang berhubungan dengan stemming yaitu :
a. Panjang Stemming
Secara teoritis, stemming berfungsi sebagai penahan agar energi
ledakan terkurung dengan baik sehingga dapat menekan dengan kekuatan
yang maksimal.
Apabila peledakan menerapkan stemming yang terlalu pendek,
maka akan mengakibatkan pecahnya energi ledakan terlalu mudah
mencapai bidang bebas sebelah atas sehingga menimbulkan batuan
terbang dan energi yang menekan batuan tidak maksimal, serta
fragmentasi batuan hasil peledakan secara keseluruhan kurang baik. Pada
jenjang yang terbentuk juga akan timbul retakan yang melewati batas
jenjang (overbreak).
Sedangkan stemming yang terlalu panjang dapat mengakibatkan
energi ledakan terkurung dengan baik, tetapi fragmentasi batuan pada
bagian batas stemming keatas akan menjadi bongkah, karena energi
ledakan tidak mampu mencapainya serta dapat pula menimbulkan
backbreak.
b. Jenis dan ukuran material stemming.
Ukuran material stemming sangat berpengaruh terhadap batuan
hasil peledakan dan pemilihan bahan stemming yang tepat sangat penting
jika kita ingin meminimalkan panjang stemming. Apabila bahan stemming
terdiri dari bahan-bahan halus hasil pemboran (cutting pemboran), maka
kurang memiliki gaya gesek terhadap lubang ledak sehingga udara yang
bertekanan tinggi akan mudah mendorong stemming tersebut keluar,
dengan demikian energi yang seharusnya terkurung dengan baik dalam
lubang ledak akan hilang keluar bersamaan dengan terbongkarnya
stemming. Untuk mengatasi tersebut diatas maka digunakan bahan yang
23
dengan:
H = Kedalaman lubang ledak (m)
L = Tinggi jenjang (m)
J
= Subdrilling (m)
25
bidang perlapisan batuan karena energi ledakan akan menekan batuan secara
maksimal.
Tabel 2.2
Potensi yang terjadi akibat variasi stiffnes ratio (L/B) 5)
Stiffness
Ratio
Fragmentasi
Ledakan
Batu
Getaran
Udara
Terbang
Tanah
Komentar
Banyak muncul back-break di
Buruk
Besar
Banyak
Besar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Baik
Kecil
Sedikit
Kecil
Sangat
Sangat
Sangat
kecil
sedikit
kecil
Memuaskan
a. Pola peledakkan serentak, adalah suatu pola peledakan yang terjadi secara
serentak untuk semua lubang ledak.
b. Pola peledakkan beruntun, adalah suatu pola yang menerapkan peledakan
dengan waktu tunda antara baris yang satu dengan baris lainnya.
Gambar 2.7
Pola Peledakan Berdasarkan Arah Runtuhan Batuan 10)
detonator tunda
dimaksudkan
untuk
mendapatkan
berada dalam satu baris, dapat digunakan persamaan berikut sesuai dengan
Tabel 2.3.
tH = TH x S .(2.24)
Dimana :
tH = Waktu tunda antar lubang ledak (ms)
TH = Konstanta waktu tunda
S = Spasi (m)
Tabel 2.3
Waktu Tunda Antar Lubang Ledak 5)
Rock Type
TH Contant (ms/m)
6,5
5,5
Compact
4,5
Limestone
and
Marbels,
28
3,5
2.
= TR x B ... (2.25)
Dimana :
tr
TR
= Burden (m)
Konstanta waktu tunda didasarkan pada hasil peledakan yang
diinginkan. Nilai konstanta waktu tunda dapat dilihat pada tabel 2.4
Tabel 2.4
Time Delay Between Row 5)
TR Constant ( ms / m
Result
)
6,5
8,0
11,5
16,5
dengan kecepatan tinggi, membentuk gas dan menimbulkan efek panas serta
tekanan yang sangat tinggi.
Sifat sifat bahan peledak yang mempengaruhi hasil peledakan antara
lain meliputi :
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan suatu bahan peledak adalah ukuran yang dipergunakan untuk
mengukur energi yang terkandung pada bahan peledak dan kerja yang
dapat dilakukan oleh bahan peledak tersebut.
Kekuatan dinyatakan dalam persen (%) dengan Straigth Nitroglycerin
Dynamite sebagai bahan peledak standard yang mempunyai bobot isi
(spesific gravity) sebesar 1,2 dan kecepatan detonasi (VOD) 12.000 fps.
Pada umumnya semakin besar bobot isi dan kecepatan detonasi suatu
bahan peledak maka kekuatannya juga semakin besar.
2. Kecepatan Detonasi (Velocity of Detonation = VOD)
Kecepatan detonasi adalah kecepatan gelombang detonasi yang melalui
sepanjang kolom isian bahan peledak, yang dinyatakan dalam meter/detik.
Kecepatan detonasi suatu bahan peledak tergantung pada beberapa faktor,
yaitu bobot isi bahan peledak, diameter bahan peledak, derajat
pengurungan, ukuran partikel dari bahan penyusunnya dan bahan bahan
yang terkandung dalam bahan peledak.
Untuk peledakan pada batuan keras digunakan bahan peledak yang
mempunyai kecepatan detonasi tinggi sedangkan pada batuan lunak
digunakan handak dengan kecepatan detonasi rendah. Kecepatan detonasi
bahan peledak komersial adalah antara 1.500 8000 m/s.
3. Kepekaan (Sensitivity)
Kepekaan adalah ukuran besarnya sifat peka bahan peledak untuk mulai
beraksi dan menyebarkan reaksi peledakan ke seluruh isian. Jika diameter
bahan peledak cukup besar maka perambatan reaksinya akan lebih mudah
karena permukaan bahan peledak lebih luas, sedangkan tingkat
pengurungan
cenderung
memusatkan
30
tenaga
reaksinya
mengarah
Tingkat/derajat pengurungan.
Sifat ini sangat penting dalam kaitannya dengan kondisi kerja, sebab untuk
sebagian besar jenis bahan peledak, adanya air dalam lubang ledak
mengakibatkan ketidakseimbangan kimia dan memperlambat reaksi
pemanasan. Disamping itu, air dapat melarutkan sebagian kandungan
bahan peledak sehingga menyebabkan bahan peledak rusak.
7. Sifat Gas Beracun
Bahan peledak yang meledak menghasilkan dua kemungkinan jenis gas,
yaitu smoke atau fumes. Smoke tidak berbahaya karena hanya mengandung
uap air (H2O) dan asap berwarna putih (CO2). Sedangkan fumes bewarna
kuning dan berbahaya karena sifatnya beracun, yang terdiri dari karbon
monoksida (CO) dan oksida nitrogen (NOx). Fumes terjadi karena tidak
terjadi kesimbangan oksigen dalam pembakaran, hal ini dikarenakan bahan
peledak tersebut dalam keadaan rusak. Terlepas dari macam bahan peledak
yang digunakan, terjadinya fumes dapat ditekan sekecil mungkin dengan
cara penyimpanan bahan peledak secara benar, pengangkutan yang baik
sesuai dengan prosedur dan penyalaan yang sempurna pada waktu
menggunakannya.
digunakan dalam kolom isian (PC) lubang ledak. Untuk menghitung lubang
ledak maka harus ditentukan dulu jumlah isian bahan peledak tiap meter
panjang kolom isian (loading density). Untuk menghitung loading density
dapat digunakan rumusan sebagai berikut :
de
32
Dimana
de
De
SG
= de x PC ...................... (2.27)
Dimana :
E
De
PC
ii.
= E / V .. (2.28)
Dimana
Pf
peledakan, struktur geologi, dan karakteristik massa batuan itu sendiri. Pada
tabel 2.5 dapat diketahui hubungan antar densitas batuan dengan nilai powder
factor, dan pada tabel 2.6 diketahui hubungan powder factor dengan beberapa
jenis batuan.
Bila pengisian bahan peledak terlalu banyak akan mengakibatkan
jarak stemming menjadi kecil sehingga menyebabkan terjadinya batuan
terbang (flyrock) dan ledakan tekanan udara (airblast). Sedangkan bila
pengisian terlalu kecil maka jarak stemming menjadi besar sehingga
menimbulkan bongkah dan backbreak di sekitar dinding jenjang.
33
= B x S x L ..................................................................................... (2.29)
dengan :
V
= Burden, m
= Tinggi jenjang, m
= Spacing, m
100%
sasaran produksi
(100% % pembongkaran )
.......................................... (2.30)
...................................................... (2.32)
( r B L dr )
Di mana :
P
= panjang jenjang,meter
= jumlah baris
= burden, meter
34
dr
P
r .................................................................................... (2.33)
S
Di mana :
P
= panjang jenjang,meter
= jumlah baris
V
X = A x
Q
0 ,8
Dimana :
X = rata rata ukuran fragmentasi (cm)
A = faktor batuan (Rock Factor)
V = volume batuan yang terbongkar (m3)
Q = jumlah bahan peledak ANFO (kg) pada setiap lubang ledak
E = Relative Weight Strenght bahan peledak, untuk ANFO = 100
Untuk menentukan faktor batuan (RF), terlebih dahulu dilakukan pembobotan
batuan berdasarkan nilai Blastability Index (BI). Parameter yang digunakan dalam
pembobotan batuan dapat dilihat pada tabel 2.7.
35
Nilai Blastability Index (BI) dan faktor batuan (RF) dicari dengan persamaan
sebagai berikut :
Nilai Blastibility Index (BI) 4) :
BI = 0,5 x ( RMD + JPS + JPO + SGI + H ) ........................... (2.35)
Nilai Rock Faktor (RF) :
RF = 0,12 x BI ..... (2.36)
Untuk menentukan fragmentasi batuan hasil peledakan digunakan persamaan
Roslin Ramler , yaitu :
Rx = e-(X/Xc)
Xc =
........................ (2.37)
X
........................ (2.38)
( 0,693 )1 / n
Dimana :
Rx
= indeks keseragaman
B W
= 2,2 14
1
De
B
( A 1) PC
1 + 2 L .. (2.39)
Dimana :
B = burden (m)
De = diameter bahan peledak (mm)
W = standard deviasi dari keakuratan pemboran (m)
A = ratio perbandingan spasi dengan burden
PC = panjang isian (m)
L = tinggi jenjang (m)
36
Tabel 2.5
Pembobotan massa batuan untuk peledakan 4)
PARAMETER
PEMBOBOTAN
10
1.2. Blocky
20
50
10
20
50
10
20
30
40
SGI = 25 x SG 50
1 10
37
setelah tidak ada tegangan yang bekerja. Kegiatan peledakan akan menghasilkan
gelombang seismik yaitu gelombang yang menggambarkan penjalaran energi melalui
bumi yang padat (medium). Gelombang ini dapat dirasakan dalam bentuk getaran
(vibrasi).
Dua faktor prinsip yang mempengaruhi tingkat getaran hasil ledakan suatu
muatan bahan peledak yaitu ukuran (jumlah) muatan dan jarak. Apabila muatan
ditambah maka tingkat getaran akan bertambah, tetapi hubungan ini bukan
merupakan hubungan yang sederhana, misalnya muatan dua kali lipat jumlahnya
tidak menghasilkan getaran yang dua kali lipat. Begitu juga dengan pengaruh jarak
terhadap tingkat getaran, apabila jarak dari tempat peledakan bertambah maka
getaran akibat peledakan semakin kecil.
Untuk mengetahui besarnya ground vibration yang timbul akibat kegiatan
peledakan, dapat menggunakan teori yang dikemukakan oleh George Berta (1990).
Teori ini mempertimbangkan beberapa faktor antara lain : faktor impedansi, faktor
coupling, faktor perubahan, jumlah bahan peledak yang digunakan, energi perunit
massa bahan peledak, jarak, bobot isi batuan, kecepatan seismik dan tipe kelompok
batuan. Dari beberapa faktor tersebut kemudian dibuat rumusan perhitungan yaitu
sebagai berikut :
1) Faktor impedansi (2) :
1 = 1
( c r ) 2
.....................................................................(2.40)
(c + r ) 2
dengan :
1 = Faktor impedansi
Ic = Impedansi bahan peledak
Ir = Impedansi batuan
Jika impedansi batuan mendekati impedansi bahan peledak, maka
faktor impedansi akan mendekati harga 1, akan tetapi pada umumnya selalu
lebih kecil dari 1, ini artinya bahwa tidak semua energi yang dihasilkan akan
diteruskan pada batuan. Nilai impedansi untuk bahan peledak dapat dilihat
pada Tabel 2.8 dan nilai impedansi untuk batuan dapat dilihat pada Tabel 2.9.
38
2 =
f e
1
(e 1)
............................................................... (2.41)
dengan :
2 = Faktor coupling
f = Diameter lubang ledak
c = Diameter isian bahan peledak
e
= 2,72
dari persamaan diatas, maka secara otomatis 2 akan mendekati harga 1 jika
c mendekati harga f dan 2 akan turun dengan besarnya coupling ratio.
Pemanfaatan fenomena tekanan dinamik sebagai fungsi dari coupling ratio
dalam teknologi peledakan dikenal dengan istilah decoupling yaitu dengan
meningkatkan copling ratio, atau dengan kata lain menggunakan cartridge
dengan diameter yang lebih kecil dari diameter lubang ledak.
3) Faktor breake (3) :
Faktor breake ini menyatakan besarnya perubahan energi dari bahan
peledak yang diubah menjadi getaran, yang diperkirakan sekitar 40%. Jadi
besarnya faktor perubahan (3) adalah 0,40 jika peledakan dilakukan terbuka
(berhubungan dengan udara luar) dan jika didalam tanah 3 < 0,40.
4) Kelompok batuan
Kelompok dari tiap-tiap batuan ini dibagi dalam 3 kelompok
berdasarkan karakteristik atau sifat-sifat kekerasan dari batuan tersebut, yaitu
batupasir dan kerikil, aluvial kompak, batuan keras dan batuan beku yang
kompak.
39
Tabel 2.6
Data karakteristik bahan peledak 10)
Bobot isi
Impedansi
(kg/m3)
106(kg.m-2s-1)
(MJ/kg)
Ic
GOMMA A
1550
11,63
6,74
GELATINE
1450
9,50
4,52
SISMIC
1550
10,23
4,00
INDROPENT D
1550
12,25
7,47
PROFIL X
1200
3,89
2,66
TUTAGEX 210
1150
4,83
3,52
VULCAN 3
1050
4,73
3,90
CAVA 1
1000
3,80
4,16
ANFO
850
1,84
3,66
Tabel 2.7
Tipe kelompok batuan 10)
Type of Ground
Kf
0,11 0,13
Compacted aluviums
0,06 0,09
0,01 0,03
Q
R
1 x 2 x3 xx106
5 KfxLogRx xrxC
40
.......................................... (2.42)
dengan :
V = Getaran tanah (m/s)
Q = Jumlah bahan peledak yang digunakan per delay(kg)
R = Jarak titik ledak ke sensor yang dituju (m)
maksimum flyrock yang terjadi pada fragmentasi batuan pada kondisi optimum.
41
Gambar 2.8
Hubungan Jarak Maksimum Lemparan Batuan dengan Specific Charge 10)
2.3.3.2.Ledakan udara
Ledakan udara (air blast) adalah gelombang tekanan yang dirambatkan di
atmosfer dengan kecepatan di atas kecepatan suara di udara. Airblast tidak terdengar
seperti biasa, tetapi merupakan gelombang tekanan yang terjadi pada atmosfir yang
terindikasi oleh suara frekuensi tinggi, frekuensi rendah bahkan yang tidak terdengar
sekali pun. Kerusakan karena air blast dan gangguan langsung yang diakibatkannya
berhubungan dengan rencana peledakan, cuaca, kondisi lapangan dan reaksi
manusia. Pada kondisi cuaca tertentu dan rencana peledakan yang kurang sempurna
dapat menghasilkan air blast yang merambat sampai jarak jauh. Efek Airblast
terhadap manusia dan struktur bangunan dapat dilihat pada Gambar 2.10.
42
Gambar 2.9
Efek Air Blast Terhadap Manusia dan Struktur Bangunan 4)
Airblast diukur dengan satuan dB (decibels) atau psi (pounds per squareinch).
Persamaannya :
dB
= 3,3 (R / Q1/3)-1/2
.........................................................
dengan :
dB = Level suara (KPa)
P = Overpressure (KPa)
Po = Overpressure paling lemah yang dapat terdengar (2.10-8 Kpa)
R = Jarak titik ledak ke sensor yang dituju (m)
Q = Jumlah bahan peledak yang digunakan per delay (kg)
43
(2.46)
Objek Design
Tujuan
FragmentasiBatuanMaksimal
GetaranTanahMinimal
AirBlastMinimal
FlyingRockMinimal
Parameter Lokasi
Geologi
SifatdanKekuatanBatuan
StukturDiskontinuitas
KondisiCuaca
AirTanah
Parameter Design
DimensidanKonfigurasiPeledakan
Diameterlubangledak
Kedalamanlubangledak Arahpeledakan
Sistim penyalaan
KedalamanSubdrilling
Urutan penyalaan
Kemiringanlubangledak
Bidang bebas
TinggiStemming
Tipe bahan peledak
Tinggijenjang
Energi bahan peledak
PolaPeledakan
PerbandinganBurdendanSpasi Metode pemuatan Air tanah
Proses Peledakan
Lubang ledak terisi
Tidak
Tujuan Tercapai
Ya
Pola Produksi
Gambar 2.10
Logika Diagram alir Perancangan Peledakan 2)
44
tersedia dalam Microsoft Windows. Microsoft Visual Basic versi 6.0 juga merupakan
bahasa pemrograman Object Oriented Programing (OOP), yaitu pemrograman yang
berorientasi pada objek.
Visual Basic adalah salah satu development tool untuk membangun aplikasi
Project Window
Menu Bar
Tool Box
Immediate Window
Code Window
Watches Window
Properties window
Gambar 2.11
Lingkungan Kerja Microsoft Visual Basic versi 6.0 13)
Adapun secara garis besar fungsi dari masing-masing kontrol tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Pointer bukan merupakan suatu control, icon ini digunakan ketika anda
ingin memilih kontrol yang sudah berada pada form.
2) PictureBox adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan gambar
(image)
dengan
format
BMP,
DIB(bitmap),
CUR(cursor),
Gambar 2.12
Toolbox dalam Microsoft Visual Basic versi 6.0 13)
Merupakan nilai atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek visual basic.
Tampilan properties dapat dilihat pada gambar 2.14.
Gambar 2.13
Properties dalam Microsoft Visual Basic versi 6.0 13)
48
d. Event Procedure
Merupakan kode yang berhubungan dengan objek. Kode ini akan dieksekusi
ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu.
e. General Procedure
Merupakan kode yang tidak berhubungan dengan objek. Kode ini harus diminta
oleh aplikasi.
f. Metods
Merupakan serangkaian perintah yang tersedia pada suatu objek yang diminta
untuk mengerjakan tugas khusus.
g. Module
Gambar 2.14
Jendela Source Program di Microsoft Visual Basic Versi 6.0 13)
2.4.3. Mengenal Data dan Variabel
Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer,
seringkali komputer memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini
kemudian disimpan atau diolah oleh komputer. Informasi inilah yang disebut dengan
data.
49
50
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur. Melalui studi literatur
akan dicari konsep-konsep dasar yang diperkirakan akan mengantar ke pemecahan
masalah. Hasil penelitian ini diharapkan berupa perangkat lunak yang dapat
digunakan sebagai program bantu dalam studi kasus perhitungan perancangan
peledakan berdasarkan pendekatan teori R.L.Ash dan C.J.Konya.
Geometri Peledakan
Blasting Ash
Fragmentasi Batuan
Efek Peledakan
Geometri Peledakan
Blasting Konya
Fragmentasi Batuan
Efek Peledakan
Menu Utama
Video Blasting
Referensi
Exit
Kamus
User Manual
Gambar 3.1
Bagan Struktur Perangkat Lunak
52
Gambar 3.2
Tampilan Form Splash
ii. Timer
Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan
berjalan.
53
Gambar 3.3
Tampilan form utama
setiap form, dan digunakan untuk mengeksekusi event proses tertentu ketika
pemakai menekan tombol Command Button.
54
iii. Image
Image adalah kontrol yang berfungsi untuk menampilkan gambar pada form.
iv. Shape dan Line
Shape dan Line adalah kontrol yang berfungsi untuk menampilkan bentuk
Gambar 3.4
Tampilan form Input data
55
Mulai
Input data
-Karakteristik
batuan, Jenis bahan
peledak, Target
produksi, Jumlah
baris lubang ledak.
-Parameter
pembobotan
massa batuan,
Faktor batuan.
Proses
Output
- Geometripeledakan
- Fragmentasibatuan
- Airblast
- Groundvibration
- Flyingrock
- Rancanganlubang
ledak
- Sasaranproduksi
Selesai
Gambar 3.5
Diagram alir Perancangan Perangkat Lunak
56
Bagian pertama
Pada bagian ini, pengguna diharuskan mengisi data-data tentang
setiap form, dan digunakan untuk mengeksekusi event proses tertentu ketika
pemakai menekan tombol Command Button
v. Frame
Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya.
Bagian kedua
Pada bagian kedua, data yang menjadi input adalah data koreksi terhadap
setiap form, dan digunakan untuk mengeksekusi event proses tertentu ketika
pemakai menekan tombol Command Button.
v. Frame
Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya.
58
Gambar 3.6
Tampilan form Output data
b. Fragmentasi batuan
Pada form ini, hasil yang ditampilkan adalah Fragmentasi batuan yang
meliputi Ukuran fragmentasi, Indeks keseragaman, Karakteristik ukuran, dan
Prosentase bongkah.
Komponen yang dipergunakan adalah :
i. Label
Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak
iii. Frame
Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai container dari kontrol lainnya.
iv. Chart
Chart adalah kontrol yang berfungsi untuk menampilkan hasil dalam bentuk
grafik.
c. Efek peledakan
Pada form ini hasil yang ditampilkan adalah efek peledakan yang meliputi
Airblast, Ground vibration, dan Flying rock.
Komponen yang dipergunakan adalah :
i. Label
Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak
Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak
dapat diperbaiki oleh pemakai
ii. paint
Gambar 3.7
Tampilan form Kamus
Gambar 3.8
Tampilan form Referensi
62
Gambar 3.9
Tampilan form Video Blasting
63
d. Pengujian teknis
Setelah program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka langkah
selanjutnya adalah menguji keakuratan analisa program dibandingkan dengan
kontrol perhitungan manual.(lampiran B)
Studi Literatur
Data Sekunder
Deklarasi Variabel
Implementasi Algoritma
Perangkat Lunak
Pengkajiann Teoritis
Pengujian Teknis
Studi Kasus
Gambar 3.10
Diagram Alir Tahapan Penyusunan Algoritma
65
= 160 lb/cuft
= 156,22 lb/cuft
= 0,85
= 1,20
= 11803 fps
66
= 11803 fps
= 3,5 inch
= 5,5 m
Spacing ratio
= 1,5 m
Subdrilling ratio
= 0,2 m
Stemming ratio
= 1,3 m
= 11,50 ms
= 5,5 ms
= 7,53
= 100
= 88,9 mm
Nisbah spasi
= 1,22
=0
= 1,84 kg.m-2.s-1
Impedansi batuan
= 11,10 kg.m-2.s-1
= 3,5
= 3,5
= 9,25 kg
= 300 m
Faktor breake
= 0,15
= 3,66
Densitas batuan
= 2620 kg/m3
= 0,03
= 4200 m/s
Over pressure
= 0,012
PO
= 0,000000003
Jarak pengukuran
= 300
= 92,5 kg
67
=4
= 327
Persen pembongkaran
= 10 %
= 200000 bcm
=8
Gambar 3.11
Tampilan form Input Data Blasting Ash
Komponen lain yang digunakan dalam form ini adalah combo box yang harus
dipilih dengan cara diklik. Komponen combo box ini dipergunakan untuk jenis data
yang telah ditentukan.contoh penggunaan form ini adalah sebagai berikut :
Penentuan spasi
Jenis batuan
= Limestone
= ANFO
68
Setelah semua data terisi dengan benar, tekan tombol analisa untuk melihat
hasil dari data yang telah diproses. Hasil analisa perangkat lunak ini terdiri dari
empat bagian utama,yaitu : Geometri peledakan, Fragmentasi batuan, Efek
peledakan, dan Perancangan lubang ledak.(Gambar 3.12)
Contoh hasil analisis yang dilakukan oleh perangkat lunak berdasarkan input data di
atas adalah :
a. Hasil analisa pada bagian geometri peledakan sebagai berikut :
Af 1
= 1,01
Af 2
= 0,88
Burden ratio
= 26,66
Burden
= 2,4 m
Apparent burden
= 2,5 m
Spacing
= 3,6 m
Stemming
= 3,1 m
Subdrilling
= 0,5 m
Kedalaman lubang
= 6,4 m
Kolom isian
= 3,3 m
Loading density
= 5,3 kg/m
= 27,6 ms
= 13,2 ms
= 29,45 cm
Indeks keseragaman
= 1,36
Karakteristik ukuran
= 38,59 cm
= 66,37 %
= 34,98 %
= 16,19 %
= 6,78 %
= 2,62 %
= 33,63 %
= 65,02 %
69
= 83,81 %
= 93,22 %
= 97,38 %
Gambar 3.12
Tampilan form Hasil Output Blasting Ash
c. Hasil analisa pada bagian efek peledakan sebagai berikut :
Faktor impedensi
= 0,49
Faktor coupling
=1
Ground vibration
= 1,46 mm/s
Frekuensi
= 13,46 Hz
Specific charge
= 0,35 kg/m3
Lemparan maksimum
= 394 m
= 0,4 m
Scale distance
= 66,33 m/kg
Nilai perbandingan
= 0,53
Air blast
= 132,04 dB
70
= 17,30 kg
= 46,51 m3
Powder factor
= 0,37 kg/m3
Gambar 3.13
Tampilan form Grafik Fragmentasi
Gambar 3.14
Tampilan form Rancangan lubang ledak
71
= 0,90
= 0,95
= 1,1
= 0.85
= 2,62
= 100
= 4,5 inch
= 10 m
= 11,50 ms
= 5,5 ms
= 7,35
= 100
= 114,3 mm
Nisbah spasi
= 1,22
=0
= 1,84 kg.m-2.s-1
Impedansi batuan
= 11,10 kg.m-2.s-1
= 4,5
= 4,5
= 77,59 kg
= 300 m
72
Faktor breake
= 0,15
= 3,66
Densitas batuan
= 2620 kg/m3
= 0,03
= 4200 m/s
Over pressure
= 0,012
PO
= 0,000000003
Jarak pengukuran
= 300
= 92,5 kg
=4
= 327
Persen pembongkaran
= 10 %
= 180000 bcm
=8
Gambar 3.15
Tampilan form Input Data Blasting Konya
73
Komponen lain yang digunakan dalam form ini adalah combo box yang harus
dipilih dengan cara diklik. Komponen combo box ini dipergunakan untuk jenis data
yang telah ditentukan.contoh penggunaan form ini adalah sebagai berikut :
Tipe detonator
= Beruntun
= Tegak
Jenis batuan
= Limestone
= ANFO
Setelah semua data terisi dengan benar, tekan tombol analisa untuk melihat
hasil dari data yang telah diproses. Hasil analisa perangkat lunak ini terdiri dari
empat bagian utama,yaitu : Geometri peledakan, Fragmentasi batuan, Efek
peledakan, dan Perancangan lubang ledak.
Contoh hasil analisis yang dilakukan oleh perangkat lunak berdasarkan input data di
atas adalah :
a. Hasil analisa pada bagian geometri peledakan sebagai berikut :
B3
= 3,06
B4
= 3,0
Burden koreksi
= 2,8 m
Spacing
= 3,7 m
Stemming
= 2,0 m
Subdrilling
= 0,8 m
= 0,006 m
Kedalaman lubang
= 10,8 m
Kolom isian
= 8,9 m
Loading density
= 8,7 kg/m
= 27,6 ms
= 13,2 ms
= 21,08 cm
Indeks keseragaman
= 1,91
Karakteristik ukuran
= 25,55 cm
= 53,43 %
74
= 9,51 %
= 0,61 %
= 0,01 %
=0%
= 46,57 %
= 90,49 %
= 99,39 %
= 99,99 %
= 100 %
Gambar 3.16
Tampilan form Output Data Blasting Konya
= 0,49
Faktor coupling
=1
Ground vibration
= 1,46 mm/s
Frekuensi
= 13,46 Hz
Specific charge
= 0,35 kg/m3
75
Lemparan maksimum
= 394 m
= 0,4 m
Scale distance
= 66,33 m/kg
Nilai perbandingan
= 0,53
Air blast
= 132,04 dB
= 77,59 kg
= 104,62 m3
Powder factor
= 0,74 kg/m3
76
Tabel 3.1
Perbandingan perhitungan berdasarkan teori R.L.Ash
Perhitungan
manual
Analisa
program
Persentase
kesalahan
Burden ( B )
Faktor penyesuaian terhadap batuan(Af1)
2,4 m
1,02
2,4 m
1,01
0%
0,98 %
0,864
26,44
0,88
26,66
2,32 %
0,83 %
Spacing ( S )
Stemming ( T )
3,6 m
3,12 m
3,6 m
3,1 m
0%
0,64 %
Subdrilling ( J )
Kedalaman lubang ledak ( H )
0,48 m
6,33 m
0,5 m
6,4 m
4,16 %
1,10 %
3,21 m
30,26 cm
3,3 m
29,45 cm
2,80 %
2,67 %
Indeks keseragaman ( n )
Karakteristik ukuran ( Xc )
1,32
39,95 cm
1,36
38,59 cm
3,03 %
3,40 %
66,95 %
33,05 %
66,37 %
33,63 %
36,7 %
63,3 %
34,98 %
65,02 %
18%
82%
16,19 %
83,81 %
8,2 %
91,8 %
6,78 %
93,22 %
3,48 %
96,52 %
2,62 %
97,38 %
0.5
1
0.49
1
2%
0%
Getaran tanah
Frekuensi
1,48 mm/s
13,5 Hz
1,46 mm/s
13,46 Hz
1,35 %
0,29 %
Specific charge
Lemparan maksikum
0,35 kg/m3
394 m
0,35 kg/m3
394 m
0%
0%
0,39 m
132 dB
0,4 m
132,04 dB
0,98 %
0,03 %
66,33 m/kg
5,28 kg/m
66,33 m/kg
5,3 kg/m
0%
0,37 %
27,6 ms
13,2 ms
27,6 ms
13,2 ms
0%
0%
17 kg
17,30 kg
1,76 %
0,35 kg/m3
0,37 kg/m3
5,71 %
Teori R.L.Ash
77
Tabel 3.2
Perbandingan perhitungan berdasarkan teori C.J.Konya
Perhitungan
manual
Analisa
program
Persentase
kesalahan
Burden ( B )
Spacing ( S )
2,7 m
3,6 m
2,8 m
3,7 m
3,7 %
2,7 %
Stemming ( T )
Subdrilling ( J )
1,9 m
0,8 m
2m
0,8 m
5,26 %
0%
10,8 m
8,9 m
10,8 m
8,9 m
0%
0%
21,24 cm
1,93
21,08 cm
1,91
0,75 %
1%
Karakteristik ukuran ( Xc )
Prosentase bongkah > 20 ( R20 )
25,65 cm
53,86 %
25,5 cm
53,43 %
0,58 %
-
46,14 %
9,46 %
46,57 %
9,51 %
90,54 %
0,57 %
90,49 %
0,61 %
99,43 %
0,01 %
99,39 %
0,01 %
99,99 %
0
99,99 %
0
100%
0,5
100%
0,49
0,1 %
1
1,48 mm/s
1
1,46 mm/s
0%
0,02 %
Frekuensi
Specific charge
13,5 Hz
0,31 kg/m3
13,46 Hz
0,31 kg/m3
0,04 %
0%
394 m
0,39 m
394 m
0,4 m
0%
0,01 %
132 dB
66,33 m/kg
132,04 dB
66,33 m/kg
0,04 %
0%
Loading density
Waktu tunda antar baris
8,7 kg/m
73,6 ms
8,7 kg/m
73,8 ms
0%
0,2 %
39,05 ms
77,43 kg
39,1 ms
77,59 kg
0,05 %
0,16 %
0,75 kg/m3
0,74 kg/m3
0,01 %
Teori C.J.Konya
Lemparan maksikum
Diameter fragmen batuan
Suara ledakan
Scale distance
Powder factor
78
Gambar 3.17
Fragmentasi batuan pada Aplikasi Blasting Ash
Gambar 3.18
Fragmentasi batuan pada Aplikasi Blasting Konya
79
BAB IV
PEMBAHASAN
spacing sebesar 3,6 meter, Sedangkan spacing yang diperoeh dari perhitungan
manual sebesar 3,6 meter. (Lampiran E).
mengurangi gas hasil reaksi bahan peledak, maka diperoleh tinggi stemming
maksimal, yaitu 3,1 meter (Lampiran B). Sedangkan Stemming yang diperoleh
dari hasil perhitungan manual sebesar 3,12 meter.
kedalaman lubang tembak 6,4 m; tinggi jenjang 5,5 m; panjang kolom isian 3,3
m, dan pemakaian bahan peledak sebesar 17,30 kg tiap lubang tembak (Lampiran
B) akan diperoleh fragmentasi batuan yang berukuran kurang dari 100 cm secara
perhitungan teori sebesar 97,38 %, atau hanya menghasilkan bongkah batuan
sebesar 2,62 % (Lampiran H).
yang
akan
digunakan.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dengan
82
perangkat lunak adalah sebesar 10,8 meter (Lampiran B). Sedangkan kedalaman
lubang ledak yang diperoleh dari hasil perhitungan manual sebesar 10,8 m.
kedalaman lubang tembak 10,8 m; tinggi jenjang 10 m; panjang kolom isian 8,9
m, dan pemakaian bahan peledak sebesar 77,59 kg tiap lubang tembak (Lampiran
B) akan diperoleh fragmentasi batuan yang berukuran kurang dari 100 cm secara
perhitungan teori sebesar 100 %, atau hanya menghasilkan bongkah batuan
sebesar 0 % (Lampiran B).
Tabel 4.1
Perbandingan rancangan peledakan berdasarkan teori R.L. Ash (1967)
dengan teori C.J. Konya (1990)
Perancangan Peledakan
Metode R.L.Ash
Metode C.J.Konya
Burden ( B )
Spacing ( S )
3,1 m
3,1 m
2,8 m
3,7 m
Stemming ( T )
Subdrilling ( J )
2,3 m
0,6 m
2m
0,8 m
10,6 m
8,3 m
10,8 m
8,9 m
20,78
1,52
21,08 cm
1,91
Karakteristik ukuran ( Xc )
Prosentase bongkah > 20 ( R20 )
26,45 cm
51,98 %
25,55 cm
53,43 %
48,02 %
15,33 %
46,57 %
9,51 %
84,67 %
3,1 %
90,49 %
0,61 %
96,9 %
0,46 %
99,39 %
0,01 %
99,54 %
0,05 %
99,99 %
0
99,95 %
0,49
100%
0,49
1
5,21 mm/s
1
4,24 mm/s
Frekuensi
13,46 Hz
13,46 Hz
Specific charge
Lemparan maksikum
0,78 kg/m
225 m
0,74 kg/m3
225 m
0,27 m
132,04 dB
0.27 m
132,04 dB
Scale distance
Loading density
14,83 m/kg
8,7 kg/m
70.34 m/kg
8,7 kg/m
35,1 ms
16,8 ms
32,4 ms
20,4 ms
72,76 kg
77,59 kg
3
Powder factor
0,78 kg/m
86
0,74 kg/m3
Gambar 4.1
Perbandingan Fragmentasi batuan pada Perangkat Lunak
4.4. Persentase Error pada Perangkat Lunak
Dalam
menyebabkan
proses
pembuatan
terjadinya
selisih
program,
terdapat
perhitungan
atau
beberapa
program
error
tidak
yang
berjalan
2. Kesalahan Logika
Kesalahan Logika Adalah error yang disebabkan oleh kesalahan logika
pemrograman (programer).
Misalnya : salah meletakkan urutan kode program. Error jenis ini relatif sulit
diketahui dan bisa saja baru diketahui setelah program di-compile menjadi
executable file (*.exe). Kejadian seperti ini sering disebut sebagai bug.
3. Kesalahan Pembulatan
Kesalahan pembulatan yaitu error yang disebabkan oleh keterbatasan jumlah digit
komputer dalam menyatakan bilangan real. Bilangan real yang panjangnya
melebihi jumlah digit komputer dibulatkan ke bilangan terdekat.
Contohnya, bilangan real tanpa akhir 0.666666., pada komputer 7 digit
dinyatakan sebagai 0.6666667.
4. Kesalahan Dinamik
Kesalahan Dinamik yaitu error yang disebabkan oleh operasi perhitungan yang
terjadi berulang - ulang, sehingga mengakibatkan terjadinya selisih antara
perhitungan manual dengan analisa program.
4.5.1. Keunggulan
1. Kemudahan Program
Berdasarkan uraian pengoperasian pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa
secara garis besar langkah pengoperasian program adalah memasukkan data
parameter teknis, dan yang terakhir adalah eksekusi untuk mengetahui hasilhasilnya. Untuk memasukkan data parameter teknik hanya diperlukan langkah
yaitu menekan menu analisa perhitungan dan data siap dimasukkan. Masukkan
input data ke dalam kolom yang telah disediakan, kemudian tekan tombol
Hal ini menunjukkan bahwa program aplikasi yang dibuat dengan visual basic di
atas adalah sederhana dan dapat dikatakan mudah.
2. Tampilan Program
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, tampilan program secara keseluruhan tidak
mengalami permasalahan. Tampilan program terlihat lebih menarik dan fleksibel
dalam pengoperasiannya..
3. Akurasi perhitungan
Perhitungan geometri peledakan yang dilakukan oleh program (ditunjukkan dalam
Lampiran C) dan perhitungan yang dilakukan dengan cara manual tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Berdasarkan tingkat error yang dihasilkan pada
program aplikasi, dapat disimpulkan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh
program adalah akurat.
4.5.2. Kelemahan
1. Penyimpanan Hasil
Program aplikasi belum dapat digunakan untuk menyimpan data-data maupun
hasil-hasil perhitungan, tetapi baru dapat menampilkan. Hal ini menjadi kurang
efektif karena harus melakukan pekerjaan ulang jika ingin mengetahui data atau
hasil-hasil yang sebelumnya pernah dievaluasi.
2. Pencetakan
Pencetakan data maupun output program belum dapat dilakukan oleh program ini.
Kalaupun dapat melakukan hanya terbatas pada cetak dari layar (print screen).
Untuk beberapa data mungkin tidak terlalu menjadi masalah, tetapi jika sudah
melibatkan data yang banyak, pencetakan dari layar menjadi tidak efektif.
3. Perancangan Lubang Ledak
a. Program Aplikasi belum dapat menampilkan skala dan koordinat titik lubang
ledak. Keterbatasan ini menjadikan program aplikasi menjadi kurang efektif
dikarenakan output program belum sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
b. Program aplikasi hanya dapat menampilkan output 10 baris lubang ledak dan
12 lubang ledak tiap baris. Keterbatasan ini menjadikan program aplikasi
menjadi kurang efektif dikarenakan output program belum sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya.
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan implementasi studi kasus dengan
menggunakan perangkat lunak, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan perbandingan hasil perhitungan manual dengan aplikasi
perangkat lunak, besarnya error yang didapatkan adalah 1,32% untuk aplikasi
Blasting Ash dan 0,89% untuk aplikasi Blasting Konya.
2. Terdapat keterbatasan pada menu perancangan rangkaian lubang ledak sebab
keterbatasan pemrogram dalam pembuatan formula algoritma program.
3. Program hanya dapat dijalankan pada sistem operasi berbasiskan Windows.
4. Program belum dapat melakukan penyimpanan data dan pencetakan output
perancangan.
5.2 Saran
Perlu dilakukan perbaikan lebih lanjut untuk mengatasi beberapa keterbatasan
yang terdapat pada hasil penelitian ini. Adapun saran untuk perbaikan lebih lanjut
adalah :
1. Perbaikan program sehingga dapat melakukan penyimpanan, pemanggilan
maupun pencetakan, baik berupa data atau output program.
2. Perbaikan hasil output pada menu perancangan lubang ledak.
3. Penambahan database perlengkapan dan peralatan peledakan.
4. Penambahan skala dan koordinat pada menu perancangan lubang ledak.
91
DAFTAR PUSTAKA
1.
LAMPIRAN A
USER MANUAL
93
94
95
96
LAMPIRAN B
KONTROL PERHITUNGAN MANUAL
= 160 lb/cuft
= 1,2
Dstd
Dimana :
Dstd = Densitas Batuan Standard, 160 lb/cuft
D
Maka :
Af1 =
160 lb/cuft
156,22 lb/cuft
= 1,02
97
SGxVe 2
SG std xVestd
Dimana :
SG ANFO
= 0,85
0,85 x11.8032
2
1,2 x12.000
Af2 = 0,864
Sehingga nilai Kb terkoreksi adalah
Kb = 30 x Af1 x Af2
= 30 x 1,02 x 0,864
= 26,44
Dari nilai Kb tersebut dapat diperoleh burden, yaitu :
B =
Kbterkoreksi xDe
m
39,3
B =
26,44 x3,5
m
39,3
B = 2,4 m
Dengan kemiringan 70, maka :
Apparent burden
B ( trueburden )
Sin 70o
= 2,5 meter
2) Spacing (S)
S = Ks x B
( Ks = 1,0 2,0 )
S = 1,5 x 2,4
= 3,6 meter
98
3) Stemming (T)
T = Kt x B
( Kt = 0,75 1,00 )
= 0,7 x 2,4
= 1,68 meter (minimal)
T = 1,3x 2,4
= 3,12 meter (maksimal)
Digunakan tinggi stemming maksimal, yaitu sebesar 3,12 meter.
4) Subdrilling (J)
J
= Kj x B
( Kj = 0,2 0,3 )
= 0,20 x 2,4
= 0,48 meter (minimal)
J
= 0,30 x 2,4
= 0,72 meter (maksimal)
= Kh x B
(L + J )
Sin 70
(5,5 + 0,48)
0,9397
= 6,33 meter
Harga Kh
= H/B
= 6,33/2,4
= 2,64
Harga Kh sebesar 2,64. Harga Kh masih berada dalam batas tetapan yang
besarnya berkisar antara 1,5 4,0
6) Panjang Kolom Isian (PC)
PC = H T
= 6,33 3,12
= 3,21 meter
7) Waktu Tunda
-
= 13,2 ms
-
Tr x B
= 27,6 ms
Faktor Batuan
= BI x 0,12
= 62,75 x 0,12
= 7,53
V
X = Ao x
Q
0 ,8
100
Dimana :
X
Ao
47,52
= 7,53
17
0 ,8
B W
= 2,2 14 1
De B
( A 1) PC
1 + 2 L
2,4
0 (1,5 1) 3,21
1+
= 2,2 14
1
2 5,50
88,9 2,4
(0,693) 1n
30,26
(0,693) 11,32
= 39,95
Perhitungan prosentase bongkah adalah sebagai berikut :
Rc = l
n
X
Xc
101
Dimana :
Rx
indek keseragaman
1, 32
20
39 , 95
= 66,95 % 20 cm
= 33,05 % 20 cm
R40 = l
1, 32
40
39 , 95
= 36,7 % 40 cm
= 63,3 % 40 cm
R60 = l
1, 32
60
39
,
95
= 18 % 60 cm
= 82 % 60 cm
R80 = l
1, 32
80
39
,
95
= 8,2 % 80 cm
= 91,8 % 80 cm
R100 = l
1, 32
100
39 , 95
= 3,48 % 100 cm
= 96,52% 100 cm
Diketahui :
B
burden
Kr
Kd
Ks
SGe
SGr
Stv
De
=
=
1) Burden (B)
Menentukan ukuran burden terdapat 3 persamaan, yaitu :
SGe
a. B1 = 3,15 x De x
SGr
0,33
0,85
= 3,15 x 4,5 x
2,62
0,33
= 2,98 m
b. B2 =
2 x SGe
+ 1,5 x De
SGr
2 x 0,85
+ 1,5 x 4,5
2,28
= 2,95 m
Stv
c. B3 = 0,67 x De x
SGr
0,33
100
= 0,67 x 4,5 x
2,28
0,33
= 3,06 m
Dari ketiga persamaan, diperoleh burden belum terkoreksi :
B =
= 3m
103
3) Stemming (T)
Menentukan stemming menggunakan persamaan :
T = 0,7 x B
= 0,7 x 2,7 m
= 1,9 m
Ukuran material stemming (Sz):
Sz = 0,05 x De
= 0,05 x 114 mm = 5,7 mm
4) Subdrilling (J)
Menentukan subdrilling digunakan persamaan :
J
= 0,3 x B
= 0,3 x 2,7 m
= 0,8 m
Dengan :
L = Tinggi jenjang minimum (ft)
De = Diameter lubang ledak (inchi)
Maka :
L = 5 x 4,5
= 10 m
6) Kedalaman Lubang Tembak (H)
H = tinggi jenjang (L) + subdrilling (J)
H = 10 + 0,8
= 10,8 m
7) Panjang Kolom Isian (PC)
Menentukan kolom isian bahan peledak menggunakan persamaan :
PC = H T
= 10,8 m 1,9 m
= 8,9 m
8) Waktu Tunda
-
TH = TH x S
TH = 5,5 ms/m x 3,7 m
= 20,4 ms
-
Tr =
Tr x B
97,2
7,35
77,43
0 ,8
(77,43)
0 ,167
105
100
115
0 , 63
21,24 cm
( )
S 1
B E p
B
PC
2,2 14 d 1 B 1 +
2 L
2,7
0
8,9
= 2,2 14
1
(1 + ((3,6 / 2,7) 1) / 2 )
114,3 2,7
10
1,93
Xc =
(0,693) 1n
21,24
(0,693)1 / 1,93
= 25,65 cm
Perhitungan prosentase bongkah adalah sebagai berikut :
Rc = l
n
X
Xc
Dimana :
Rx = prosentase material yang tertahan pada ayakan (%)
X = ukuran ayakan (cm)
n
= indek keseragaman
20 1, 93
25 , 65
= 53,86 % 20 cm
= 46,14 % 20 cm
106
R40 = e
40 1, 93
25 , 65
= 9,46 % 40 cm
= 90,54 % 40 cm
R60 = e
60 1, 93
25 , 65
= 0,57 % 60 cm
= 99,43 % 60 cm
R80 = e
1, 93
80
25
,
65
= 0,01 % 80 cm
= 99,99 % % 80 cm
R100 = e
1080 1, 93
25 , 65
= 0 % 100 cm
= 100 % 100 cm
= 3,66 Mj/kg
= 11.106.kg.m-2.s-1
= 4.200 m/s
= 0,15
= 300 m
= 2.620 kg/m3
= 1 - (Ic Ir)2
(Ic + Ir)2
=
e
f / c
1
(e 1)
dengan :
2,27
maka :
1
e
f / c
(e 1)
1
e3/3 (e 1)
=
V =
Q
R
1x 2 x 3 xx106
5 xkfx log RxxxC
9,25
0,5 x1x0,15 x3,66 x106
300 5 x0,03 x log 300 x3,14 x 2.620 x 4.200
108
= 0,010 x 0,0214
= 1,48.10-3 m/s
= 1,48 mm/s
Frekuensi (F)
F
13,5 Hz
specific charge =
201.2 kg
568.205 m3
0,35 kg/m3
50
50
7,88
394 m
0,1
D2/3
0,1
7,882/3
0,39 m
20 log (P/Po)
109
dengan :
P
overpressure (psi)
Po
3 x 10-9 psi
2)
percobaan, nilai P dicari dengan menggunakan grafik nomograph pada gambar D.1.
dengan mencari nilai :
scaled distance = D/Q1/3 dan perbandingan nilai B/Q1/3
Dimana :
D = jarak pengukuran (300 m)
B = burden (2,5 m)
Q = jumlah muatan bahan peledak per delay (92,5 kg).
Scaled Distance
Nilai perbandingan
D / Q1/3
300 / 92,51/3
66,33 (m/kg1/3)
B / Q1/3
2,5 / 92,51/3
0,55
0,6
Sehingga didapat :
P
0,08 KPa
20 log (P/Po)
132 dB
Maka :
dB
Dimana :
de = Laoding density (kg/m)
De = Diameter lubang ledak (inch)
SG = Berat jenis bahan peledak
Sehingga :
de Ash
de Conya
5,28 kg/m
8,7 kg/m
E = de x PC
= 8,7 x 8,9
= 77,43 kg/lubang
Powder Factor
Pf =
E
V
Keterangan :
Pf = powder factor (kg/m3)
V = volume batuan yang diledakkan (m3)
E = Berat bahan peledak (ANFO + primer)
Berdasarkan data dari lapangan (Tabel D.1), diperoleh besarnya nilai powder
factor di lapangan yang berkisar antara 0,35 kg/m - 0,39 kg/m, dengan nilai powder
factor rata-rata, yaitu sebesar :
Pf =
17
2,4 x3,6 x5,5
= 0,35 kg/m3
111
LAMPIRAN C
ALGORITMA PROGRAM
.RowLabel = "R60"
.Data = Str(Text21.Text)
.Row = 4
.RowLabel = "R80"
.Data = Str(Text31.Text)
.Row = 5
.RowLabel = "R100"
.Data = Str(Text34.Text)
End With
End Sub
Private Sub Command13_Click()
SSTab2.Visible = False
End Sub
Private Sub Command14_Click()
On Error Resume Next
Dim RMD, JPS, JPO, SGI, HD, IP, FB, EXPLO As Single
RMD = Val(Text99.Text)
JPS = Val(Text100.Text)
JPO = Val(Text101.Text)
SGI = Val(Text102.Text)
HD = Val(Text103.Text)
IP = Val(Text96.Text)
FB = Val(Text97.Text)
IP = 0.5 * (RMD + JPS + JPO + SGI + HD)
FB = IP * 0.12
Text96.Text = Str(IP)
Text97.Text = Str(FB)
Text70.Text = Str(FB)
End Sub
Private Sub Command2_Click()
SSTab1.Visible = True
SSTab3.Visible = False
End Sub
Private Sub Command3_Click()
Form7.Show
End Sub
Private Sub Command4_Click()
frmAbout.Show
End Sub
Private Sub Command5_Click()
Form5.Show
End Sub
113
DS = Val(Text91.Text)
C = Val(Text92.Text)
P = Val(Text80.Text)
PO = Val(Text81.Text)
D1 = Val(Text82.Text)
DP = Val(Text87.Text)
HR = Val(Text78.Text)
PP = Val(Text13.Text)
SP = Val(Text36.Text)
AL = Val(Text105.Text)
JB = Val(Text77.Text)
Af1 = (DStandart / D) ^ (1 / 3)
Af2 = ((SG * ((VE) ^ 2)) / (SGStandart * ((VEStandart) ^ 2))) ^ (1 / 3)
KB = 30 * Af1 * Af2
B = KB * Diameter / 39.3
Bap = B / (Sin(AL / (180 / (22 / 7))))
B2 = B
S = Ks * B
S2 = S
L2 = L
T = (KT * B)
TP = T
J = (KJ * B)
JP = J
H = (L + J) / (Sin(AL / (180 / (22 / 7))))
KH = H / B
PC = H - T
PCP = PC
Delay = TR * B
de = 0.508 * ((Diameter) ^ 2) * SG
PB = SP * (100 / (100 - PP))
PPH = PB / JB
SPTH = PB * 12
SPHR = SPTH / HR
P1 = PPH / (R1 * B * L * Drb)
N4 = R1 * (P1 / S)
EN = PC * de
E = PC * de * N4
V1 = B * S * L
VBT = B * S * L * N4
PF = EN / V1
TH1 = TH * S
TR1 = TR * B
VB = V1
JBP = EN
X = RF * ((V1 / EN) ^ 0.8) * (EN ^ 0.17) * ((RWS / 115) ^ -0.63)
115
Text28.Text = FormatNumber(Text28, 1)
Text50.Text = CSng(JP)
Text50.Text = FormatNumber(Text50, 2)
Text29.Text = CSng(H)
Text29.Text = FormatNumber(Text29, 1)
Text90.Text = CSng(KH)
Text90.Text = FormatNumber(Text90, 1)
Text30.Text = CSng(PC)
Text30.Text = FormatNumber(Text30, 1)
Text49.Text = CSng(PCP)
Text49.Text = FormatNumber(Text49, 2)
Text93.Text = CSng(P1)
Text93.Text = FormatNumber(Text93, 3)
Text31.Text = CSng(Delay)
Text31.Text = FormatNumber(Text31, 1)
Text32.Text = CSng(de)
Text32.Text = FormatNumber(Text32, 1)
Text71.Text = CSng(EN)
Text71.Text = FormatNumber(Text71, 2)
Text33.Text = CSng(E)
Text33.Text = FormatNumber(Text33, 2)
Text88.Text = CSng(TR1)
Text88.Text = FormatNumber(Text88, 1)
Text12.Text = CSng(TH1)
Text12.Text = FormatNumber(Text12, 1)
Text94.Text = CSng(V1)
Text94.Text = FormatNumber(Text94, 2)
Text38.Text = CSng(VBT)
Text38.Text = FormatNumber(Text38, 2)
Text14.Text = CSng(PF)
Text14.Text = FormatNumber(Text14, 2)
Text40.Text = CSng(X)
Text40.Text = FormatNumber(Text40, 2)
Text41.Text = CSng(N)
Text41.Text = FormatNumber(Text41, 2)
Text95.Text = CInt(N4)
Text95.Text = FormatNumber(Text95, 2)
Text42.Text = CSng(Xc)
Text42.Text = FormatNumber(Text42, 2)
Text43.Text = CSng(R20)
Text43.Text = FormatNumber(Text43, 2)
Text19.Text = CSng(R20M)
Text19.Text = FormatNumber(Text19, 2)
Text44.Text = CSng(R40)
Text44.Text = FormatNumber(Text44, 2)
Text20.Text = CSng(R40M)
Text20.Text = FormatNumber(Text20, 2)
117
Text45.Text = CSng(R60)
Text45.Text = FormatNumber(Text45, 2)
Text21.Text = CSng(R60M)
Text21.Text = FormatNumber(Text21, 2)
Text46.Text = CSng(R80)
Text46.Text = FormatNumber(Text46, 2)
Text31.Text = CSng(R80M)
Text31.Text = FormatNumber(Text31, 2)
Text47.Text = CSng(R100)
Text47.Text = FormatNumber(Text47, 2)
Text34.Text = CSng(R100M)
Text34.Text = FormatNumber(Text34, 2)
Text51.Text = CSng(N1)
Text51.Text = FormatNumber(Text51, 2)
Text52.Text = CSng(N2)
Text53.Text = CSng(V)
Text53.Text = FormatNumber(Text53, 2)
Text54.Text = CSng(F)
Text54.Text = FormatNumber(Text54, 2)
Text55.Text = CSng(SC)
Text55.Text = FormatNumber(Text55, 2)
Text56.Text = CSng(LMax)
Text57.Text = CSng(Tb)
Text57.Text = FormatNumber(Text57, 2)
Text58.Text = CSng(SD)
Text58.Text = FormatNumber(Text58, 2)
Text59.Text = CSng(NP)
Text59.Text = FormatNumber(Text59, 2)
Text60.Text = CSng(Db)
Text60.Text = FormatNumber(Text60, 2)
Text85.Text = CSng(PB)
Text86.Text = CSng(PPH)
Text39.Text = CSng(SPTH)
Text48.Text = CSng(SPHR)
End Sub
Private Sub Combo1_Click()
Dim Drb, D As Single
Drb = Val(Text37.Text)
D = Drb * 62.43
Text2.Text = CSng(D)
If Combo1.Text = "Diorite" Then
Text37.Text = "2.75"
ElseIf Combo1.Text = "Gabbro" Then
Text37.Text = "3"
ElseIf Combo1.Text = "Granite" Then
Text37.Text = "2.7"
118
Text73.Text = "158"
ElseIf Combo2.Text = "EMULSION BLEND" Then
End If
End Sub
Private Sub Combo3_Click()
If Combo3.Text = "Peledakan serentak" Then
Text11.Text = "2"
ElseIf Combo3.Text = "Peledakan berurutan dengan delay interval lama" Then
Text11.Text = "1"
ElseIf Combo3.Text = "Peledakan dengan milisecond delay" Then
Text11.Text = "1.5"
ElseIf Combo3.Text = "Peledakan pola equilateral dan beruntun" Then
Text11.Text = "1.15"
End If
End Sub
Private Sub Combo4_Click()
If Combo4.Text = "TEGAK" Then
Text105.Text = "90"
End If
End Sub
Private Sub Form_Load()
Timer2.Interval = 35
VScroll2.Max = Picture2.Height
VScroll2.Min = 0 - Text18.Height
VScroll2.Value = VScroll2.Max
Form1.Top = Form1.Height * -1
Form1.Left = (Screen.Width - Form1.Width) / 2
posTengah = (Screen.Height - Form1.Height) / 2
Form1.Timer1.Interval = 50
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
If Me.Top < posTengah Then
Me.Top = Me.Top + ((posTengah - Me.Top) / 2)
Else
Me.Top = posTengah
Me.Timer1.Interval = 0
End If
End Sub
Private Sub Timer2_Timer()
If VScroll2.Value >= VScroll2.Min + 20 Then
VScroll2.Value = VScroll2.Value - 30
Else
VScroll2.Value = VScroll2.Max
120
DoEvents
End If
Text18.Top = VScroll2.Value
Text18.Visible = True
DoEvents
End Sub
Private Sub Picture6_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single,
Y As Single)
Label50.Caption = X
Label49.Caption = Y
curx = Label50.Caption
cury = Label49.Caption
End Sub
Private Sub Picture6_Paint()
Dim N4 As Single
N4 = Val(Text95.Text)
If Text17.Text = "7" Then
For i = 1000 To (Text95.Text * 1000 / Text17.Text) Step 1000
Picture6.Circle (i + 200, 1200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 1800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 2400), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 3000), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 3600), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 4200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 4800), 100, vbBlue
Next i
ElseIf Text17.Text = "2" Then
For i = 1000 To (Text95.Text * 1000 / Text17.Text) Step 1000
Picture6.Circle (i + 200, 1200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 1800), 100, vbBlue
Next i
ElseIf Text17.Text = "3" Then
For i = 1000 To (Text95.Text * 1000 / Text17.Text) Step 1000
Picture6.Circle (i + 200, 1200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 1800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 2400), 100, vbBlue
Next i
ElseIf Text17.Text = "4" Then
For i = 1000 To (Text95.Text * 1000 / Text17.Text) Step 1000
Picture6.Circle (i + 200, 1200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 1800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 2400), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 3000), 100, vbBlue
Next i
121
124
125
RMD = Val(Text99.Text)
JPS = Val(Text100.Text)
JPO = Val(Text101.Text)
SGI = Val(Text102.Text)
HD = Val(Text103.Text)
IP = Val(Text96.Text)
FB = Val(Text97.Text)
IP = 0.5 * (RMD + JPS + JPO + SGI + HD)
FB = IP * 0.12
Text96.Text = Str(IP)
Text97.Text = Str(FB)
Text70.Text = Str(FB)
End Sub
Private Sub Command9_Click()
SSTab3.Visible = True
On Error Resume Next
Dim DL, SGe, Stv, Kr, Kd, Ks, L, L1, P1, TR, TH, B1, B2, B3, B4, B5, Bc, Bap, S,
S1, T, SZ, J, H, PC, TJ, E, EN, de, TR1, TH1, V, V1, PF, RF, Q, RWS, den, A, W,
X, N, N4, R1, Xc, R20, R20M, R40, R40M, R60, R60M, R80, R80M, R100,
R100M, IC, IR, TETAF, TETAC, QANFO, R, N3, SIGMA, Kf, RHO, C, P, PO, D,
Q1, JBP, VB, DP, HR, PP, SP, SPTH, SPHR, Drb, AL, PB, PPH, JP As Single
DL = Val(Text1.Text)
SGe = Val(Text2.Text)
Stv = Val(Text4.Text)
Kr = Val(Text5.Text)
Kd = Val(Text6.Text)
Ks = Val(Text7.Text)
TR = Val(Text8.Text)
L = Val(Text9.Text)
TH = Val(Text10.Text)
RF = Val(Text12.Text)
Q = Val(Text14.Text)
RWS = Val(Text15.Text)
den = Val(Text16.Text)
A = Val(Text17.Text)
W = Val(Text18.Text)
IC = Val(Text22.Text)
IR = Val(Text23.Text)
TETAC = Val(Text25.Text)
QANFO = Val(Text26.Text)
R = Val(Text27.Text)
R1 = Val(Text85.Text)
N3 = Val(Text28.Text)
EM = Val(Text29.Text)
Kf = Val(Text30.Text)
DS = Val(Text65.Text)
127
C = Val(Text74.Text)
P = Val(Text31.Text)
PO = Val(Text32.Text)
D = Val(Text33.Text)
JBP = Val(Text37.Text)
JP = Val(Text82.Text)
VB = Val(Text38.Text)
DP = Val(Text36.Text)
HR = Val(Text54.Text)
PP = Val(Text51.Text)
SP = Val(Text76.Text)
Drb = Val(Text88.Text)
AL = Val(Text36.Text)
B1 = (3.15 * DL * (SGe / Drb) ^ 0.33) * 0.3048
B2 = (((2 * SGe / Drb) + 1.5) * DL) * 0.3048
B3 = (0.67 * DL * (Stv / Drb) ^ 0.33) * 0.3048
B4 = (B1 + B2 + B3) / 3
Bc = B4 * Kr * Kd * Ks
B5 = Bc
Bap = Bc / (Sin(AL / (180 / (22 / 7))))
If Combo4.Text = "SERENTAK" Then
S = (L + (2 * Bc)) / 3
ElseIf Combo4.Text = "BERUNTUN" Then
S = (L + (7 * Bc)) / 8
End If
S1 = S
L1 = L
T = (0.7 * Bc)
SZ = 0.05 * DL * 0.0254
J = (0.3 * Bc)
H = (L + J) / (Sin(AL / (180 / (22 / 7))))
PC = H - T
de = 0.508 * SGe * ((DL) ^ 2)
PB = SP * (100 / (100 - PP))
PPH = PB / JP
SPTH = PB * 12
SPHR = SPTH / HR
E = PC * de
QANFO = E
P1 = PPH / (R1 * Bc * L * Drb)
N4 = R1 * (P1 / S1)
EN = PC * de * N4
V1 = Bc * S * L
VT = Bc * S * L * N4
TH1 = TH * S
TR1 = TR * Bc
PF = EN / VT
128
Q=E
X = RF * ((V1 / E) ^ 0.8) * (E ^ 0.167) * (RWS / 115) ^ -0.63
N = (2.2 - (14 * (Bc / (TETAC * 25.4)))) * (1 - (W / Bc)) * (1 + (((S / Bc) - 1) / 2)) *
(PC / L)
Xc = X / (0.693 ^ (1 / N))
R20 = (2.719 ^ (-((20 / Xc) ^ (N)))) * 100
R20M = 100 - R20
R40 = (2.719 ^ (-((40 / Xc) ^ (N)))) * 100
R40M = 100 - R40
R60 = (2.719 ^ (-((60 / Xc) ^ (N)))) * 100
R60M = 100 - R60
R80 = (2.719 ^ (-((80 / Xc) ^ (N)))) * 100
R80M = 100 - R80
R100 = (2.719 ^ (-((100 / Xc) ^ (N)))) * 100
R100M = 100 - R100
N1 = 1 - ((IC - IR) ^ 2 / (IC + IR) ^ 2)
N2 = 1 / ((2.27 ^ (DL / TETAC)) - (2.27 - 1))
V = (((QANFO) ^ 0.5) / R) * (((N1 * N2 * N3 * EM * (1000000)) / (5 * Kf *
((Log(R)) / (Log(10))) * 3.14 * DS * C)) ^ 0.5) * 1000
F = (Kf * Log(R) / Log(10)) ^ -1
SC = E / V1
LMax = 50 * DL
Tb = 0.1 * (DL ^ 0.6666667)
SD = D / (QANFO ^ 0.33333333)
NP = Bc / (QANFO ^ 0.33333333)
Db = (20) * ((Log(P / PO)) / Log(10))
Text39.Text = CSng(B1)
Text39.Text = FormatNumber(Text39, 2)
Text40.Text = CSng(B2)
Text40.Text = FormatNumber(Text40, 2)
Text41.Text = CSng(B3)
Text41.Text = FormatNumber(Text41, 2)
Text42.Text = CSng(B4)
Text42.Text = FormatNumber(Text42, 1)
Text43.Text = CSng(Bc)
Text43.Text = FormatNumber(Text43, 1)
Text34.Text = CSng(Bap)
Text34.Text = FormatNumber(Text34, 1)
Text79.Text = Str(B5)
Text79.Text = FormatNumber(Text79, 2)
Text44.Text = CSng(S)
Text44.Text = FormatNumber(Text44, 1)
Text83.Text = Str(S1)
Text83.Text = FormatNumber(Text83, 1)
Text89.Text = Str(L1)
Text89.Text = FormatNumber(Text89, 1)
Text93.Text = CSng(P1)
129
Text93.Text = FormatNumber(Text93, 1)
Text95.Text = CInt(N4)
Text95.Text = FormatNumber(Text95, 2)
Text45.Text = CSng(T)
Text45.Text = FormatNumber(Text45, 1)
Text46.Text = CSng(SZ)
Text46.Text = FormatNumber(Text46, 3)
Text47.Text = CSng(J)
Text47.Text = FormatNumber(Text47, 1)
Text48.Text = CSng(H)
Text48.Text = FormatNumber(Text48, 1)
Text49.Text = CSng(PC)
Text49.Text = FormatNumber(Text49, 1)
Text13.Text = CSng(TR1)
Text13.Text = FormatNumber(Text13, 1)
Text52.Text = CSng(EN)
Text52.Text = FormatNumber(Text52, 2)
Text37.Text = CSng(E)
Text37.Text = FormatNumber(Text37, 2)
Text53.Text = CSng(TH1)
Text53.Text = FormatNumber(Text53, 1)
Text75.Text = CSng(de)
Text75.Text = FormatNumber(Text75, 1)
Text11.Text = CSng(PF)
Text11.Text = FormatNumber(Text11, 2)
Text66.Text = CSng(X)
Text66.Text = FormatNumber(Text66, 2)
Text67.Text = CSng(N)
Text67.Text = FormatNumber(Text67, 2)
Text14.Text = CSng(Q)
Text14.Text = FormatNumber(Text14, 2)
Text26.Text = CSng(QANFO)
Text26.Text = FormatNumber(Text26, 2)
Text68.Text = CSng(Xc)
Text68.Text = FormatNumber(Text68, 2)
Text69.Text = CSng(R20)
Text69.Text = FormatNumber(Text69, 2)
Text19.Text = CSng(R20M)
Text19.Text = FormatNumber(Text19, 2)
Text70.Text = CSng(R40)
Text70.Text = FormatNumber(Text70, 2)
Text20.Text = CSng(R40M)
Text20.Text = FormatNumber(Text20, 2)
Text71.Text = CSng(R60)
Text71.Text = FormatNumber(Text71, 2)
Text21.Text = CSng(R60M)
Text21.Text = FormatNumber(Text21, 2)
130
Text72.Text = CSng(R80)
Text72.Text = FormatNumber(Text72, 2)
Text50.Text = CSng(R80M)
Text50.Text = FormatNumber(Text50, 2)
Text73.Text = CSng(R100)
Text73.Text = FormatNumber(Text73, 2)
Text78.Text = CSng(R100M)
Text78.Text = FormatNumber(Text78, 2)
Text55.Text = CSng(N1)
Text55.Text = FormatNumber(Text55, 2)
Text56.Text = CSng(N2)
Text57.Text = CSng(V)
Text57.Text = FormatNumber(Text57, 2)
Text94.Text = CSng(VT)
Text94.Text = FormatNumber(Text94, 2)
Text38.Text = CSng(V1)
Text38.Text = FormatNumber(Text38, 2)
Text58.Text = CSng(F)
Text58.Text = FormatNumber(Text58, 2)
Text59.Text = CSng(SC)
Text59.Text = FormatNumber(Text59, 2)
Text60.Text = CSng(LMax)
Text61.Text = CSng(Tb)
Text61.Text = FormatNumber(Text61, 2)
Text62.Text = CSng(SD)
Text62.Text = FormatNumber(Text62, 2)
Text63.Text = CSng(NP)
Text63.Text = FormatNumber(Text63, 2)
Text64.Text = CSng(Db)
Text64.Text = FormatNumber(Text64, 2)
Text80.Text = CSng(PB)
Text81.Text = CSng(PPH)
Text86.Text = CSng(SPTH)
Text87.Text = CSng(SPHR)
End Sub
Private Sub Picture6_Paint()
Dim N4 As Single
N4 = Val(Text85.Text)
If Text85.Text = "7" Then
For i = 1000 To (Text95.Text * 1000 / Text85.Text) Step 1000
Picture6.Circle (i + 200, 1200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 1800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 2400), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 3000), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 3600), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 4200), 100, vbBlue
131
Next i
ElseIf Text85.Text = "9" Then
For i = 1000 To (Text95.Text * 1000 / Text85.Text) Step 1000
Picture6.Circle (i + 200, 1200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 1800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 2400), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 3000), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 3600), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 4200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 4800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 5600), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 6200), 100, vbBlue
Next i
ElseIf Text85.Text = "10" Then
For i = 1000 To (Text95.Text * 1000 / Text85.Text) Step 1000
Picture6.Circle (i + 200, 1200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 1800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 2400), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 3000), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 3600), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 800, 4200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 4800), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 5600), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 6200), 100, vbBlue
Picture6.Circle (i + 200, 6800), 100, vbBlue
Next i
End If
End Sub
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Form6.Show
End Sub
Private Sub Command4_Click()
Form4.Show
End Sub
Private Sub Command6_Click()
Form2.Show
End Sub
Private Sub Command7_Click()
Form5.Show
End Sub
Private Sub Command8_Click()
Unload Me
frmSplash1.Show
End Sub
Me.Timer1.Interval = 0
End If
End Sub
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label11_Click()
Image24.Visible = True
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image25.Visible = False
Image26.Visible = False
Image27.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label12_Click()
Image25.Visible = True
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image26.Visible = False
Image27.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label13_Click()
Image26.Visible = True
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image25.Visible = False
136
Image27.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label15_Click()
Image27.Visible = True
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image25.Visible = False
Image26.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label16_Click()
Image28.Visible = True
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image25.Visible = False
Image26.Visible = False
Image27.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
137
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label6_Click()
Image4.Visible = True
Image3.Visible = False
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image25.Visible = False
Image26.Visible = False
Image27.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label7_Click()
Image3.Visible = True
Image4.Visible = False
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image25.Visible = False
Image26.Visible = False
Image27.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image6.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label8_Click()
Image6.Visible = True
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
139
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image25.Visible = False
Image26.Visible = False
Image27.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image8.Visible = False
End Sub
Private Sub Label9_Click()
Image8.Visible = True
Image19.Visible = False
Image20.Visible = False
Image23.Visible = False
Image24.Visible = False
Image25.Visible = False
Image26.Visible = False
Image27.Visible = False
Image28.Visible = False
Image29.Visible = False
Image30.Visible = False
Image31.Visible = False
Image3.Visible = False
Image4.Visible = False
Image6.Visible = False
End Sub
141
Centig.Text = ccentig
Faren.Text = cfaren
Secs.Text = csecs
Mins.Text = cmins
Hours.Text = chours
Days.Text = cdays
Months.Text = cmonths
Years.Text = cyears
Gram.Text = cgram
Kilos.Text = ckilos
Tonne.Text = ctonne
Ounce.Text = counce
Pound.Text = cpound
Stone.Text = cstone
Ton.Text = cton
Millil.Text = cmillil
Letre.Text = cletre
Pint.Text = cpint
Quart.Text = cquart
Gallon.Text = cgallon
Scenti.Text = cscenti
SMetre.Text = csmetre
SKilo.Text = cskilo
SHectare.Text = cshectare
SInch.Text = csinch
Sfeet.Text = csfeet
Smile.Text = csmile
Sacre.Text = csacre
End Sub
Private Sub conversioncenti()
On Error GoTo error
ccenti = Centi.Text
cinch = ccenti * 10 / 25.4
cfeet = ccenti / 30.48
cyard = ccenti / 100 / 0.9144
cmile = ccenti / 100000 / 1.609
cmilli = ccenti * 10
cmetre = ccenti / 100
ckilo = ccenti / 100000
display
Exit Sub
error:
Milli.Text = "0"
Centi.Text = "0"
Metre.Text = "0"
Kilo.Text = "0"
144
Inch.Text = "0"
Feet.Text = "0"
Yard.Text = "0"
Mile.Text = "0"
End Sub
Private Sub Centi_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversioncenti
End Select
End Sub
Private Sub conversioncentig()
On Error GoTo error
ccentig = Centig.Text
cfaren = ccentig * (9 / 5) + 32
display
Exit Sub
error:
Faren.Text = "32"
Centig.Text = "0"
End Sub
Private Sub Centig_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversioncentig
End Select
End Sub
Private Sub conversionfaren()
On Error GoTo error
cfaren = Faren.Text
ccentig = (cfaren - 32) * (5 / 9)
display
Exit Sub
error:
Faren.Text = "32"
Centig.Text = "0"
End Sub
Private Sub Faren_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionfaren
End Select
145
End Sub
Private Sub conversiondays()
On Error GoTo error
cdays = Days.Text
csecs = cdays * 24 * 60 * 60
cmins = cdays * 24 * 60
chours = cdays * 24
cmonths = cdays / 365 * 12
cyears = cdays / 365
display
Exit Sub
error:
Secs.Text = "0"
Mins.Text = "0"
Hours.Text = "0"
Days.Text = "0"
Months.Text = "0"
Years.Text = "0"
End Sub
Private Sub Days_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversiondays
End Select
End Sub
Private Sub conversionfeet()
On Error GoTo error
cfeet = Feet.Text
cinch = cfeet * 12
cyard = cfeet / 3
cmile = cfeet / 3 / 1760
cmilli = cfeet * 30.48 * 10
ccenti = cfeet * 30.48
cmetre = cfeet * 30.48 / 100
ckilo = cfeet * 30.48 / 100000
display
Exit Sub
error:
Milli.Text = "0"
Centi.Text = "0"
Metre.Text = "0"
Kilo.Text = "0"
Inch.Text = "0"
Feet.Text = "0"
146
Yard.Text = "0"
Mile.Text = "0"
End Sub
Private Sub Feet_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionfeet
End Select
End Sub
Private Sub conversioninch()
On Error GoTo error
cinch = Inch.Text
cfeet = cinch / 12
cyard = cinch / 12 / 3
cmile = cinch / 12 / 3 / 1760
cmilli = cinch * 25.4
ccenti = cinch * 25.4 / 10
cmetre = cinch * 25.4 / 1000
ckilo = cinch * 25.4 / 1000000
display
Exit Sub
error:
Milli.Text = "0"
Centi.Text = "0"
Metre.Text = "0"
Kilo.Text = "0"
Inch.Text = "0"
Feet.Text = "0"
Yard.Text = "0"
Mile.Text = "0"
End Sub
Private Sub conversiongram()
On Error GoTo error
cgram = Gram.Text
ckilos = cgram / 1000
ctonne = cgram / 1000 / 1000
counce = cgram * 0.035
cpound = cgram * 0.035 / 16
cstone = cgram * 0.035 / 16 / 14
cton = cgram * 0.035 / 160
display
Exit Sub
error:
Gram.Text = "0"
147
Kilos.Text = "0"
Tonne.Text = "0"
Ounce.Text = "0"
Pound.Text = "0"
Stone.Text = "0"
Ton.Text = "0"
End Sub
Private Sub conversiongallon()
On Error GoTo error
cgallon = Gallon.Text
cmillil = cgallon * 4.546 * 1000
cletre = cgallon * 4.546
cpint = cgallon * 4 * 2
cquart = cgallon * 4
display
Exit Sub
error:
Millil.Text = "0"
Letre.Text = "0"
Pint.Text = "0"
Quart.Text = "0"
Gallon.Text = "0"
End Sub
Private Sub Gallon_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversiongallon
End Select
End Sub
Private Sub Gram_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversiongram
End Select
End Sub
Private Sub Inch_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversioninch
End Select
End Sub
Private Sub conversionhours()
148
Pound.Text = "0"
Stone.Text = "0"
Ton.Text = "0"
End Sub
Private Sub Kilos_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionkilos
End Select
End Sub
Private Sub conversionletre()
On Error GoTo error
cletre = Letre.Text
cmillil = cletre * 1000
cpint = cletre * 1.76
cquart = cletre * 0.88
cgallon = cletre * 0.22
display
Exit Sub
error:
Millil.Text = "0"
Letre.Text = "0"
Pint.Text = "0"
Quart.Text = "0"
Gallon.Text = "0"
End Sub
Private Sub Letre_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionletre
End Select
End Sub
Private Sub Metre_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionmetre
End Select
End Sub
Private Sub conversionmile()
On Error GoTo error
cmile = Mile.Text
cinch = cmile * 1760 * 12 * 3
151
End Sub
Private Sub Milli_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionmilli
End Select
End Sub
Private Sub conversionyard()
On Error GoTo error
cyard = Yard.Text
cinch = cyard * 12 * 3
cfeet = cyard * 3
cmile = cyard / 1760
cmilli = cyard * 0.9144 * 1000
ccenti = cyard * 0.9144 * 100
cmetre = cyard * 0.9144
ckilo = cyard * 0.9144 / 1000
display
Exit Sub
error:
Milli.Text = "0"
Centi.Text = "0"
Metre.Text = "0"
Kilo.Text = "0"
Inch.Text = "0"
Feet.Text = "0"
Yard.Text = "0"
Mile.Text = "0"
End Sub
Private Sub conversionounce()
On Error GoTo error
counce = Ounce.Text
cpound = counce / 16
cstone = counce / 16 / 14
cton = counce / 16 / 14 / 160
cgram = counce * 28.349
ckilos = counce * 28.349 / 1000
ctonne = counce * 28.349 / 1000 / 1000
display
Exit Sub
error:
Gram.Text = "0"
Kilos.Text = "0"
Tonne.Text = "0"
Ounce.Text = "0"
153
Pound.Text = "0"
Stone.Text = "0"
Ton.Text = "0"
End Sub
Private Sub conversionmillil()
On Error GoTo error
cmillil = Millil.Text
cletre = cmillil / 1000
cpint = cmillil / 1000 * 1.76
cquart = Millil / 1000 * 0.88
cgallon = cmillil / 1000 * 0.22
display
Exit Sub
error:
Millil.Text = "0"
Letre.Text = "0"
Pint.Text = "0"
Quart.Text = "0"
Gallon.Text = "0"
End Sub
Private Sub Millil_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionmillil
End Select
End Sub
Private Sub Ounce_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionounce
End Select
End Sub
Private Sub conversionpound()
On Error GoTo error
cpound = Pound.Text
counce = cpound * 16
cstone = cpound / 14
cton = cpound / 14 / 160
cgram = cpound * 0.454 * 1000
ckilos = cpound * 0.454
ctonne = cpound * 0.454 / 1000
display
Exit Sub
154
error:
Gram.Text = "0"
Kilos.Text = "0"
Tonne.Text = "0"
Ounce.Text = "0"
Pound.Text = "0"
Stone.Text = "0"
Ton.Text = "0"
End Sub
Private Sub conversionpint()
On Error GoTo error
cpint = Pint.Text
cmillil = cpint * 0.568 * 1000
cletre = cpint * 0.568
cquart = cpint / 2
cgallon = cpint / 2 / 4
display
Exit Sub
error:
Millil.Text = "0"
Letre.Text = "0"
Pint.Text = "0"
Quart.Text = "0"
Gallon.Text = "0"
End Sub
Private Sub Pint_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionpint
End Select
End Sub
Private Sub Pound_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionpound
End Select
End Sub
Private Sub conversionquart()
On Error GoTo error
cquart = Quart.Text
cmillil = cquart * 1.136 * 1000
cletre = cquart * 1.136
cpint = cquart * 2
155
cgallon = cquart / 4
display
Exit Sub
error:
Millil.Text = "0"
Letre.Text = "0"
Pint.Text = "0"
Quart.Text = "0"
Gallon.Text = "0"
End Sub
Private Sub Quart_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionquart
End Select
End Sub
Private Sub conversionsacre()
On Error GoTo error
csacre = Sacre.Text
cscenti = csacre * 6272640 * 6452
csmetre = csacre * 6272640 * 6452 / 10000
cshectare = csacre * 0.405
cskilo = csacre * 0.405 / 10
csinch = csacre * 6272640
csfeet = csacre * 6272640 / 144
csmile = csacre / 64
display
Exit Sub
error:
Scenti.Text = "0"
SMetre.Text = "0"
SKilo.Text = "0"
SHectare.Text = "0"
SInch.Text = "0"
Sfeet.Text = "0"
Smile.Text = "0"
Sacre.Text = "0"
End Sub
Private Sub Sacre_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionsacre
End Select
End Sub
156
SHectare.Text = "0"
SInch.Text = "0"
Sfeet.Text = "0"
Smile.Text = "0"
Sacre.Text = "0"
End Sub
Private Sub Sfeet_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionsfeet
End Select
End Sub
Private Sub conversionshectare()
On Error GoTo error
cshectare = SHectare.Text
cscenti = cshectare * 1000000000
csmetre = cshectare * 100000
cskilo = cshectare / 10
csinch = cshectare * 1000000000 * 0.155
csfeet = cshectare * 100000 * 1.196 * 9
csmile = cshectare / 10 * 0.386
csacre = cshectare * 2.471
display
Exit Sub
error:
Scenti.Text = "0"
SMetre.Text = "0"
SKilo.Text = "0"
SHectare.Text = "0"
SInch.Text = "0"
Sfeet.Text = "0"
Smile.Text = "0"
Sacre.Text = "0"
End Sub
Private Sub SHectare_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionshectare
End Select
End Sub
Private Sub conversionsinch()
On Error GoTo error
csinch = SInch.Text
158
Sacre.Text = "0"
End Sub
Private Sub SKilo_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionskilo
End Select
End Sub
Private Sub conversionsmetre()
On Error GoTo error
csmetre = SMetre.Text
cscenti = csmetre * 10000
cshectare = csmetre / 100000
cskilo = csmetre / 1000000
csinch = csmetre * 10000 * 0.155
csfeet = csmetre * 1.196 * 9
csmile = csmetre / 1000000 * 0.386
csacre = csmetre / 100000 * 2.471
display
Exit Sub
error:
Scenti.Text = "0"
SMetre.Text = "0"
SKilo.Text = "0"
SHectare.Text = "0"
SInch.Text = "0"
Sfeet.Text = "0"
Smile.Text = "0"
Sacre.Text = "0"
End Sub
Private Sub SMetre_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionsmetre
End Select
End Sub
Private Sub conversionsmile()
On Error GoTo error
csmile = Smile.Text
cscenti = csmile * 2.59 * 10000000000#
csmetre = csmile * 2.59 * 1000000
cshectare = csmile * 2.59 * 10
cskilo = csmile * 2.59
160
conversionstone
End Select
End Sub
Private Sub conversionton()
On Error GoTo error
cton = Ton.Text
counce = cton * 160 * 14 * 16
cpound = cton * 160 * 14
cstone = cton * 160
cgram = cton * 1.016 * 1000 * 1000
ckilos = cton * 1.016 * 1000
ctonne = cton * 1.016
display
Exit Sub
error:
Gram.Text = "0"
Kilos.Text = "0"
Tonne.Text = "0"
Ounce.Text = "0"
Pound.Text = "0"
Stone.Text = "0"
Ton.Text = "0"
End Sub
Private Sub Ton_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionton
End Select
End Sub
Private Sub conversiontonne()
On Error GoTo error
ctonne = Tonne.Text
counce = ctonne * 1000 * 1000 * 0.035
cpound = ctonne * 1000 * 2.205
cstone = ctonne * 1000 * 2.205 / 14
cton = ctonne * 0.984
cgram = ctonne * 1000 * 1000
ckilos = ctonne * 1000
display
Exit Sub
error:
Gram.Text = "0"
Kilos.Text = "0"
Tonne.Text = "0"
162
Ounce.Text = "0"
Pound.Text = "0"
Stone.Text = "0"
Ton.Text = "0"
End Sub
Private Sub Tonne_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversiontonne
End Select
End Sub
Private Sub Yard_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionyard
End Select
End Sub
Private Sub conversionmins()
On Error GoTo error
cmins = Mins.Text
csecs = cmins * 60
chours = cmins / 60
cdays = cmins / 60 / 24
cmonths = cmins / 60 / 24 / 365 * 12
cyears = cmins / 60 / 24 / 365
display
Exit Sub
error:
Secs.Text = "0"
Mins.Text = "0"
Hours.Text = "0"
Days.Text = "0"
Months.Text = "0"
Years.Text = "0"
End Sub
Private Sub Mins_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionmins
End Select
End Sub
Private Sub conversionmonths()
163
conversionsecs
End Select
End Sub
Private Sub conversionyears()
On Error GoTo error
cyears = Years.Text
csecs = cyears * 365 * 24 * 60 * 60
cmins = cyears * 365 * 24 * 60
chours = cyears * 365 * 24
cdays = cyears * 365
cmonths = cyears * 12
display
Exit Sub
error:
Secs.Text = "0"
Mins.Text = "0"
Hours.Text = "0"
Days.Text = "0"
Months.Text = "0"
Years.Text = "0"
End Sub
Private Sub Years_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyReturn
conversionyears
End Select
End Sub
Form3.Show
Unload Me
End Sub
Private Sub Form_Load()
ProgressBar1.Value = ProgressBar1.Min
End Sub
Private Sub Timer2_Timer()
ProgressBar1.Value = ProgressBar1.Value + 9
If ProgressBar1.Value = 50 Then
ProgressBar1.Value = ProgressBar1 + 10
If ProgressBar1.Value >= ProgressBar1.Max Then
Timer2.Enabled = False
End If
End If
End Sub