Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
karena faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe
condition). Pada era ini berkembang system automasi pada pekerjaan untuk mengatasi
masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia. Namun system otomasi
menimbulkan masalah-masalah manusiawi yang akhirnya berdampak kepada kelancaran
pekerjaan karena adanya blok-blok pekerjaan dan tidak terintegrasinya masing-masing unit
pekerjaan. Sejalan dengan itu Frank Bird dari International Loss Control Institute (ILCI) pada
tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa factor
manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus kecelakaan di Bhopal tahun 1984,
akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep keterpaduan system manajemen
K3 yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan
semua unit-unit kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu system
manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan
output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar internasional seperti ISO
9000, ISO 14000 dan ISO 18000.
L. ERA MENDATANG Perkembangan K3 pada masa yang akan datang tidak hanya
difokuskan pada permasalahan K3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerja.
Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk
masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas
kehidupan dan lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta penerapan
hak asazi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini tentu saja lebih
bayak berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang merupakan perwujudan aspek-aspek
K3.
sumber: smkyadika3.sch.id/pembelajaran/IntrotoK3.pdf
Sejarah perkembangan K3
Bahaya ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli ilmu kedokteran tahun 1800an Ramuzzini (1633 1714) dikenal sebagai Bapak Pengobatan Kerja (Occupational
Medicine). Kematian dan cacat akibat kerja saat itu memang dianggap biasa, terutama
dibidang pertambangan dan pertanian. Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan
penyelidikan kedalam sejarah kesehatan pasien.
Dengan kemajuan revolusi industri, permesinan, alat mekanikal, dan listrik telah menjadi
bagian yang integraldari kehidupan kita. Mekanisasi memberikan banyak keuntungan, tetapi
diiringi pula dengan meningkatnya resiko, penyakit dan cedera pada orang yang terpapar
padanya. Penggunaan bahan kimia juga tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahn
pembersih, cat, perekat, bahan campuran hanyalah sedikit dari benda yang kita gunakan
sehari-hari. Tetapi pembuatan dan pemakaian dari bahan-bahan ini bisa membahayakan tubuh
kita, atau bisa menimbulkan resiko kebakaran.
Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah program pencegahan bahayabahaya yang muncul ditempat kerja tersebut dalam bentuk Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju pertumbuhan manajemen modern, maka muncul apa
yang disebut Manajemen Keselamatan Kerja.
Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih baik (selamat dan sehat) baik bersama keluarga
tercinta, sahabat, tetangga, rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita
berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat menghormati dan mentaati
norma-norma agama maupun norma keselamatan dan kesehatan.
Sebelum kita berperilaku seperti tersebut diatas mungkin banyak diantara kita yang belum
mengetahui efek yang dihasilkan dari/jika kita tidak berperilaku seperti tersebut diatas.
Banyak kita dengar dan telah tertulis dikoran-koran atau media massa lainnya ada kecelakaan
yang menimpa si A karena jatuh dari tangga yang tidak layak pakai lagi. Ada nona si Cantik
ditemukan tewas tanpa busana disemak-semak, loh kok bisa. Gadis anak pak A hamil akibat
hubungan gelap dengan sorang pemuda di kampungnya. Kemarin bus parawisata nyemplung
ke sungai karena ingin menyalip kendaran didepannya 4 penumpangnya tewas ditempat dan
lainnya luka parah. Seorang mekanik putus jari tangannya karena terjepit diantara besi
penyangga. Banyak tamu terserang penyakit perut disalah satu pesta pernikahan. Dua dump
truck bertabrakan di area penambangan mengakibatkan sopirnya luka parah. Seorang pekerja
jatuh dan tewas dari atas scaffolding. Karena kecerobohan seorang electrical tidak
mengisolasi kabel yang terbentang dijalan, maka seorang pekerja terkena sengatan arus
listrik.
Kenapa semua contoh kecelakaan tersebut diatas harus terjadi ? tidak bisakah kita
meniadakan atau minimal mengurangi dampak yang terjadi? Adakah usaha untuk itu ?.
Prinsip keselamatan dan kesehatan adalah salah satu solusinya. Dengan menjalankan prinsip
tersebut semua bahaya dan penyakit dapat dicegah. Semua, berarti tidak ada yang tidak bisa
kita lakukan tuk meniadakan suatu kecelakaan. Dari tulisan ini dibuat untuk dapat menjadi
bahan perenungan dan sebagai bahan pembelajaran tuk dapat mengenali dan mengendalikan
segala macam bahaya yang dapat mengancam kita semua dari kecelakaan yang tidak
diinginkan.
Posted by Roy Sari Milda Siregar, ST, M.Kom on May 10, 2012 in MODUL, Modul
DKK3, SMKN 4 LANGSA
ejarah k3
>> Selasa, 15 November 2011
SEJARAH K3
Sejarah Perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja tidak diketahui
kapan tepatnya. Namun pengerahan tenaga kerja sesungguhnya sudah setua
usia manusia di bumi ini dan bersamaan dengan itu juga adanya proses
pengupahan kepada tenaga kerja.
Yang dikenal sebagai Bapak K3 yaitu Bernardin Ramazzini, dengan bukunya De
Morbis Artrificum Diatriba yang menguraikan tentang berbagai jenis penyakit
yang timbul berkaitan dengan pekerjaan.
Ada beberapa konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang menjadi point
penting dalam lintasan sejarahnya di dunia dan khususnya yang terjadi di
Indonesia mulai zaman penjajahan hingga merdeka. Berikut gambaran
singkatnya di bawah ini :
1. Konsep K3 Pada Zaman Revolusi Industri:
Di mulai ketika terjadi Revolusi industri, Terutama di eropa pada abad 18.
Peran manusia mulai digantikan oleh mesin.
Akibat adanya tekanan dari kaum industrialis yang memiliki kesadaran K3,
muncul konsep EMPLOYERS LIABILITY yang mengatur bahwa K3 menjadi
tanggung jawab semua pihak dalam lingkungan industri yaitu pengusaha,
pekerja/buruh & masyarakat umum.