OLEH;
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KELAS C
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sejarah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja" dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
Latar Belakang...............................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................................1
BAB II SEJARAH KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA (K3)......................2
Sejarah Perkembangan K3 Di Dunia.............................................................................2
ZAMAN PRA-SEJARAH.............................................................................................2
Zaman bangsa Babylonia (dinasti sumeria) di Irak.......................................................2
Zaman Mesir kuno.........................................................................................................2
Zaman Yunani kuno.......................................................................................................3
Saman Romawi..............................................................................................................3
Abad pertengahan..........................................................................................................3
Abad ke-16.....................................................................................................................3
Abad ke-18.....................................................................................................................3
Era industrialisasi (modern industrialization)................................................................4
Era manajemen dan manajemen k3...............................................................................4
Era mendatang perkembangan k3..................................................................................5
Era revolusi industri (traditional industrialization)........................................................5
Sejarah k3 di Indonesia..................................................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8
Kesimpulan........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
A. Zaman Pra-Sejarah
Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia
yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah
untuk digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat di gunakan. Disain
tombak dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebih
besar proporsinya pada mata kapak atau ujung ombak. Hal ini adalah untuk
menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar
karena dengan sedikit ayunan momentum yang di hasilkan cukup besar. Disain
yang mengecil pada pengangan dimaksud untuk tidak membahayakan bagi
pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.
2
samping itu rajaran seas 2 juga meminta para pekerja untuk
membangun"temple"rameusseum titik untuk menjaga agar pekerjaannya lancar
raja Ramses 2 menyediakan tabib serta pelayanan untuk menjaga kesehatan para
pekerjanya.
E. Zaman Romawi
Para ahli seperti lek retikus, material, dan frivitius mulai
memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya
paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur.
Pada masa pemerintahan jenderal Alexander yang agung sudah dilakukan
pelayanan kesehatan bagi angkatan perang
F. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja
yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal.
Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapor di lingkungan kerja
sehingga disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang
mengandung vapor harus menggunakan masker.
G. Abad ke-16
Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah philipus aureolus
theophrastus bombastus von hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat
kerja terutama yang dialami oleh pekerja tambang titik pada era ini seorang ahli
yang bernama agricula dalam bukunya there Metallica bahkan sudah mulai
melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan
menerapkan prinsip ventilasi
H. Abad ke-18
Pada masa ini ada seorang ahli bernama bemardino ramazzini(1664-
1714) dari universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal
3
discourse on the diaseas of workers,(buku klasik ini masih sering dijadikan
referensi oleh para ahli k3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-
dokter pada masa itu jarang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit,
sehingga ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiganosa seseorang
yaitu"what is your occuption?"ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar
yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-
bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang
dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic factors).
4
proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar
internasional seperti iso 9000 iso 14.000 dan iso 18.000.
2. Sejarah K3 di Indonesia
Perkembangan higiene industri di Indonesia tidak diketahui secara
kapan tepatnya, namun perkembangan higiene industri di Indonesia yang
sesungguhnya baru dirasakan beberapa tahun setelah kita merdeka yaitu
pada saat munculnya undang-undang kerja dan undang-undang kecelakaan.
Pokok-pokok tentang higiene industri dan kesehatan kerja telah dimuat
5
dalam undang-undang tersebut meski tidak atau belum diberlakukan saat itu
juga.
Selanjutnya oleh departemen pemburuhan(sekarang departemen
tenaga kerja dan transmigrasi) pada tahun 1950 7 didirikan lembaga
kesehatan buruh yang kemudian pada tahun 1965 berubah menjadi lembaga
keselamatan dan kesehatan buruh dan pada tahun 1966 fungsi dan
kedudukan higiene industri di dalam aparatur pemerintahan menjadi lebih
jelas lagi yaitu dengan didirikannya lembaga higiene perusahaan(higene
industri) dan kesehatan kerja di departemen tenaga kerja dan dinas higine
perusahaan atau sanitasi umum serta dinas kesehatan tenaga kerja di
departemen kesehatan titik di samping itu juga tumbuh organisasi swasta
yaitu yayasan higiene perusahaan yang berkedudukan di Surabaya
Untuk selanjutnya organisasi hiperkes yang ada di pemerintahan dari
tahun ke tahun selalu mengalami perubahan-perubahan dengan nama-nama
sebagai berikut:
Pada tahun 1969 lembaga higiene perusahaan dan kesehatan kerja berubah
menjadi lembaga nasional higene perusahaan dan kesehatan kerja.
Pada tahun 1978 berubah menjadi pusat bina higiene perusahaan, kesehatan
dan keselamatan kerja.
Pada tahun 1983 berubah lagi menjadi pusat higene perusahaan dan
kesehatan kerja
Pada tahun 1988 berubah menjadi pusat pelayanan ergonomi, higene
perusahaan kesehatan dan keselamatan kerja
Selanjutnya pada tahun 1993 berubah lagi menjadi pusat higene perusahaan,
kesehatan dan keselamatan kerja
Pada tahun 1998 berubah lagi menjadi pusat hiperkes dan keselamatan kerja
Nama tersebut pada tahun 2001 berubah pula menjadi pusat perkembangan
keselamatan kerja dan hiperkesan
Pada akhir tahun 2005 menjadi pusat keselamatan kerja dan hiperkes.
6
yaitu selain melalui institusi, juga dilakukan upaya-upaya melalui penerbitan
buku-buku seperti ilmu kesehatan buruk (1965) ilmu higiene perusahaan dan
kesehatan kerja (1967), ergonomi dan produktivitas kerja majalah triwulan
higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja dan jaminan sosial juga
buku-buku pedoman hiperkes dan keselamatan (semacam penuntun
penerapan hiperkes dan keselamatan kerja di perusahaan) serta leaflet
tentang paduan kerja di laboratorium hiperkes dan kata lain yang
disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air.
Kegiatan lain seperti seminar konvensi, lokakarya bimbingan terapan
teknologi hiperkes dan keselamatan kerja diadakan secara terus-menerus.
Dalam pembinaan personil dilaksanakan dengan menyelenggarakan kursus
dan latihan di dalam negeri, di samping pendidikan formal baik yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar negeri.
Dari segi perundang-undangan yang berlaku, yaitu peraturan perundang-
undangan yang menyangkut hiperkes yang terdapat di dalam undang-undang
peraturan menteri dan surat edaran menteri telah banyak diterbitkan.
Upaya pembinaan laboratorium hiperkes dan keselamatan kerja yang
dimulai sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1993 telah berdiri 14
laboratorium balai hiperkes dan keselamatan kerja yang terletak di 14
provinsi.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja
dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi
membahayakan para pekerja.
Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia berawal
dari dari ditemukannya mesin uap yang membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaan yang sulit. Usaha K3 di Indonesia dimulai tahun 1847
ketika mulai dipakainya mesin uap oleh Belanda di berbagai industri khususnya
industri gula.
8
DAFTAR PUSTAKA