Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KELOMPOK DASAR K3

“ SEJARAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA”

OLEH;

KELOMPOK 2

1. FITRI CAHYANI_ K011211121


2. FEBY WARDANI RUSDY_K011116540
3. NAYLA ANANDITA SAPUTRA_K011221143
4. ULFA AMELIA RUSLI_K011211008
5. NUR ZAHRA SYAM_K011211203

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

KELAS C

TAHUN AJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sejarah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar kesehatan dan


keselamatan kerja. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang sejarah K3 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 31 Agustus 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
Latar Belakang...............................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................................1
BAB II SEJARAH KESEHATAN DAN KESELAMATANKERJA (K3)......................2
Sejarah Perkembangan K3 Di Dunia.............................................................................2
ZAMAN PRA-SEJARAH.............................................................................................2
Zaman bangsa Babylonia (dinasti sumeria) di Irak.......................................................2
Zaman Mesir kuno.........................................................................................................2
Zaman Yunani kuno.......................................................................................................3
Saman Romawi..............................................................................................................3
Abad pertengahan..........................................................................................................3
Abad ke-16.....................................................................................................................3
Abad ke-18.....................................................................................................................3
Era industrialisasi (modern industrialization)................................................................4
Era manajemen dan manajemen k3...............................................................................4
Era mendatang perkembangan k3..................................................................................5
Era revolusi industri (traditional industrialization)........................................................5
Sejarah k3 di Indonesia..................................................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8
Kesimpulan........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor
kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikanhal-hal
yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh
penyakit yang diderita karyawan tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya
pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasukiruang kerja agar
mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya.
Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena
kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani maupun
rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja terjamin
keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat
kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin.
Apabila para pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh
sarana dan prasarana yang terjamin keselamatannya maka produktivitas kerja akan
dapat ditingkatkan. "Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak
faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat,antara lain: keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Pada makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai keselamatan dan
kesehatan kerja, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan hal tersebut, kami rumuskan
masalah sebagai berikut:
 Sejarah keselamatan dan kesehatan kerja K3

1
BAB II

SEJARAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

1. Sejarah Perkembangan K3 Di Dunia


Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan
zaman modern sekarang secara ringkas adalah sebagai berikut :

A. Zaman Pra-Sejarah
Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) dimana manusia
yang hidup pada zaman ini telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah
untuk digunakan serta tidak membahayakan bagi mereka saat di gunakan. Disain
tombak dan kapak yang mereka buat umumnya mempunyai bentuk yang lebih
besar proporsinya pada mata kapak atau ujung ombak. Hal ini adalah untuk
menggunakan kapak atau tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang besar
karena dengan sedikit ayunan momentum yang di hasilkan cukup besar. Disain
yang mengecil pada pengangan dimaksud untuk tidak membahayakan bagi
pemakai saat mengayunkan kapak tersebut.

B. Zaman bangsa Babylonia (Dinasti Sumeria) di Irak


Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar
aman dan tidak membahayakan bagi orang yang membawanya. Pada masa ini
masyarakat sudah mengenal berbagai macam peralatan yang digunakan untuk
membantu pekerjaan mereka. Dan semakin berkembang setelah ditemukannya
tembaga dan suasana sekitar 3000-2500 BC. Pada tahun 3400 BC masyarakat
sudah mengenal konstruksi dengan menggunakan batu bata yang dibuat proses
pengeringan oleh sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah membangun
saluran air dari batu sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul suatu
peraturan"Hammurabi"yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi bagi
pekerja.

C. Zaman Mesir kuno


Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Firaun banyak sekali
dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang sebagai
tenaga kerja. Pada tahun 1500 BC khususnya pada masa raja Ramses 2
dilakukan pekerjaan pembangunan terusan dari Mediterania ke laut merah. di

2
samping itu rajaran seas 2 juga meminta para pekerja untuk
membangun"temple"rameusseum titik untuk menjaga agar pekerjaannya lancar
raja Ramses 2 menyediakan tabib serta pelayanan untuk menjaga kesehatan para
pekerjanya.

D. Zaman Yunani kuno


Pada zaman Romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah hipokrates.
Hipokratis berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awal kapal yang
ditumpanginya

E. Zaman Romawi
Para ahli seperti lek retikus, material, dan frivitius mulai
memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya
paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur.
Pada masa pemerintahan jenderal Alexander yang agung sudah dilakukan
pelayanan kesehatan bagi angkatan perang

F. Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja
yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal.
Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapor di lingkungan kerja
sehingga disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang
mengandung vapor harus menggunakan masker.

G. Abad ke-16
Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah philipus aureolus
theophrastus bombastus von hoheinheim atau yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat
kerja terutama yang dialami oleh pekerja tambang titik pada era ini seorang ahli
yang bernama agricula dalam bukunya there Metallica bahkan sudah mulai
melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan
menerapkan prinsip ventilasi

H. Abad ke-18
Pada masa ini ada seorang ahli bernama bemardino ramazzini(1664-
1714) dari universitas Modena di Italia, menulis dalam bukunya yang terkenal

3
discourse on the diaseas of workers,(buku klasik ini masih sering dijadikan
referensi oleh para ahli k3 sampai sekarang). Ramazzini melihat bahwa dokter-
dokter pada masa itu jarang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit,
sehingga ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiganosa seseorang
yaitu"what is your occuption?"ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar
yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-
bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang
dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic factors).

I. Era Industrialisasi (Modern Industrialization)


Sejak era revolusi industri di atas sampai dengan pertengahan abad 20
maka pengamanan teknologi semakin berkembang sehingga k3 juga mengikuti
perkembangan ini titik perkembangan pembuatan alat pelindung diri safety
devices dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang.

J. Era Manajemen dan Manajemen K3


Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun 1950-an
hingga sekarang titik perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich(1941)
yang meneliti penyebab-penyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi
karena faktor manusia (unsafe act)dan faktor kondisi kerja yang tidak aman
(unsafe condition). Pada era ini berkembang sistem automasi pada pekerjaan
untuk mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor
manusia. Namun sistem otomasi menimbulkan masalah-masalah manusiawi
yang akhirnya berdampak pada kelancaran pekerjaan karena adanya blok-blok
pekerjaan dan tidak terintegrasinya masing-masing unit pekerjaan. Sejalan
dengan itu dari international lost control institute (ILCI) pada tahun 1972
mengemukakan teori lost causation model yang menyatakan bahwa faktor
manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan titik berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus
kecelakaan di Bhopal tahun 1984, akhirnya pada akhir abad 20 berkembanglah
suatu konsep keterpaduan sistem manajemen k3 yang berorientasi pada
koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya. Keterpaduan semua unit-unit
kerja seperti safety, health dan masalah lingkungan dalam suatu sistem
manajemen juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input

4
proses dan output. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar
internasional seperti iso 9000 iso 14.000 dan iso 18.000.

K. Era Mendatang Perkembangan K3


Pada masa yang akan datang tidak hanya difokuskan pada permasalahan
k3 yang ada sebatas di lingkungan industri dan pekerjaan perkembangan k3
mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau untuk masyarakat luas.
Penerapan aspek-aspek k3 mulai menyentuh segala sektor aktivitas kehidupan
yang lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta
penerapan hak asasi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi upaya
ini tentu saja lebih banyak berorientasi kepada aspek perilaku manusia yang
merupakan perwujudan aspek-aspek k3

L. Era Revolusi Industri (Traditional Industrialization)


Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3 adalah:
 Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin uap
yang baru ditemukan sebagai sumber energy.
 Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia.
 Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku
(khususnya bidang industri kimia dan logam).
 Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar
berkembangnya industri yang ditopang oleh penggunaan mesin-
mesin baru.
Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan pemajangan karbon dari bahan-bahan
sisa pembakaran.

2. Sejarah K3 di Indonesia
Perkembangan higiene industri di Indonesia tidak diketahui secara
kapan tepatnya, namun perkembangan higiene industri di Indonesia yang
sesungguhnya baru dirasakan beberapa tahun setelah kita merdeka yaitu
pada saat munculnya undang-undang kerja dan undang-undang kecelakaan.
Pokok-pokok tentang higiene industri dan kesehatan kerja telah dimuat

5
dalam undang-undang tersebut meski tidak atau belum diberlakukan saat itu
juga.
Selanjutnya oleh departemen pemburuhan(sekarang departemen
tenaga kerja dan transmigrasi) pada tahun 1950 7 didirikan lembaga
kesehatan buruh yang kemudian pada tahun 1965 berubah menjadi lembaga
keselamatan dan kesehatan buruh dan pada tahun 1966 fungsi dan
kedudukan higiene industri di dalam aparatur pemerintahan menjadi lebih
jelas lagi yaitu dengan didirikannya lembaga higiene perusahaan(higene
industri) dan kesehatan kerja di departemen tenaga kerja dan dinas higine
perusahaan atau sanitasi umum serta dinas kesehatan tenaga kerja di
departemen kesehatan titik di samping itu juga tumbuh organisasi swasta
yaitu yayasan higiene perusahaan yang berkedudukan di Surabaya
Untuk selanjutnya organisasi hiperkes yang ada di pemerintahan dari
tahun ke tahun selalu mengalami perubahan-perubahan dengan nama-nama
sebagai berikut:
 Pada tahun 1969 lembaga higiene perusahaan dan kesehatan kerja berubah
menjadi lembaga nasional higene perusahaan dan kesehatan kerja.
 Pada tahun 1978 berubah menjadi pusat bina higiene perusahaan, kesehatan
dan keselamatan kerja.
 Pada tahun 1983 berubah lagi menjadi pusat higene perusahaan dan
kesehatan kerja
 Pada tahun 1988 berubah menjadi pusat pelayanan ergonomi, higene
perusahaan kesehatan dan keselamatan kerja
 Selanjutnya pada tahun 1993 berubah lagi menjadi pusat higene perusahaan,
kesehatan dan keselamatan kerja
 Pada tahun 1998 berubah lagi menjadi pusat hiperkes dan keselamatan kerja
 Nama tersebut pada tahun 2001 berubah pula menjadi pusat perkembangan
keselamatan kerja dan hiperkesan
 Pada akhir tahun 2005 menjadi pusat keselamatan kerja dan hiperkes.

Jadi jelas bahwa pengembangan higene perusahaan (higene industri) di


Indonesia berjalan bersama-sama dengan pengembangan kesehatan kerja

6
yaitu selain melalui institusi, juga dilakukan upaya-upaya melalui penerbitan
buku-buku seperti ilmu kesehatan buruk (1965) ilmu higiene perusahaan dan
kesehatan kerja (1967), ergonomi dan produktivitas kerja majalah triwulan
higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja dan jaminan sosial juga
buku-buku pedoman hiperkes dan keselamatan (semacam penuntun
penerapan hiperkes dan keselamatan kerja di perusahaan) serta leaflet
tentang paduan kerja di laboratorium hiperkes dan kata lain yang
disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air.
Kegiatan lain seperti seminar konvensi, lokakarya bimbingan terapan
teknologi hiperkes dan keselamatan kerja diadakan secara terus-menerus.
Dalam pembinaan personil dilaksanakan dengan menyelenggarakan kursus
dan latihan di dalam negeri, di samping pendidikan formal baik yang
diselenggarakan di dalam maupun di luar negeri.
Dari segi perundang-undangan yang berlaku, yaitu peraturan perundang-
undangan yang menyangkut hiperkes yang terdapat di dalam undang-undang
peraturan menteri dan surat edaran menteri telah banyak diterbitkan.
Upaya pembinaan laboratorium hiperkes dan keselamatan kerja yang
dimulai sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1993 telah berdiri 14
laboratorium balai hiperkes dan keselamatan kerja yang terletak di 14
provinsi.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keselamatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja
dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi
membahayakan para pekerja.
Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia berawal
dari dari ditemukannya mesin uap yang membantu manusia dalam
menyelesaikan pekerjaan yang sulit. Usaha K3 di Indonesia dimulai tahun 1847
ketika mulai dipakainya mesin uap oleh Belanda di berbagai industri khususnya
industri gula.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kanesha, Ica.2020.Sejarah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).Dikutip dari


https://www.academia.edu/36170085/SEJARAH_KESEHATAN_DAN_KESELA
MATAN_KERJA_K3_1_Sejarah_Perkembangan_K3_Di_Dunia.

Mutiara Mutu Sertifikasi.2020. Sejarah Lahirnya Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) di Indonesia.Dikutip dari https://mutiaramutusertifikasi.com/sejarah-
lahirnya-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-di-indonesia/.

Yuniar, Fifin Rachmaudina.2021.Sejarah Masuknya Kesehatan dan Keselamatan


Kerja (K3) Di Indonesia.Dikutip dari
https://id.scribd.com/document/346408065/makalah-sejarah-k3.

Zahra, Julianti Saffana.2020.Sejarah Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) Di Indonesia. Dikutip dari
https://www.kompasiana.com/julianti75405/5fcc5d1cd541df283e083c85/sejarah-
perkembangan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-di-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai