Anda di halaman 1dari 7

Nama : Wahyu Widyawati

NIM

: P27820714036

Prodi : D4 Gawat Darurat

PET- SCAN
POSITRON EMISSION TOMOGRAPHY
1. Pengertian Positron Emission Tomography
Posisi emisi tomograpi, yang dikenal dengan sebutan penggambaran PET
adalah pemeriksaan diagnose yang melibatkan akuisisi dari gambar psikologi yang
didasarkan pada deteksi radasi dari emisi positron. Positron adalah partikel tipis yang
diemisikan dari unsur radioaktif mengalir pada pasien, yang dikembangkan dengan
teknik radioaktif untuk menganalisa berbagai penyakit dalam kedokteran nuklir
menggunakan instrumen tomographic untuk menggambarkan sebagian organ tubuh
dan memfungsikannya dengan menyisipkan radio isotop ke dalam sistem vaskuler dan
kemudian mencari konsentrasi dari pengusut dalam berbagai organ tubuh.
Scanning positron emission tomography (PET) dan single photon emission
computed tomography (SPECT), keduanya merupakan teknik untuk dapat
menghasilkan gambar tomography dan atau irisan individual. Metode lain dari
pemeriksaan bagian dalam dan luar tubuh seperti keempat cara yang telah bahas
sebelumnya, sebenarnya bisa juga berdasarkan pada radiasi panas (thermography).
Scaning PET dan SPECT merupakan instrumen endoscopy dengan sumber cahaya
dan kamera pada imaging dan disisipkan ke dalam tubuh untuk mengambil gambar
optik dari kerongkongan, perut, menurunkan isi perut atau bagian tubuh lain. Ketika
suntikan itu beredar, radio isotop cenderung berdistribusi melalui suatu titik pada
tubuh. Sepanjang tubuh pada titik titik yang dilayani oleh aliran darah mungkin terjadi
konsentrasi secara istimewa di organ tubuh tertentu (missal radioaktif iodine dalam
kelenjar gondok). Isotop mengeluarkan radiasi (paling umum, sinar gamma) dapat
diinterupsi oleh sinar kamera. Variasi intensitas radiasi dalam ruang sumber titik
dalam tubuh mengaktipkan film Gamma atau susunan detektor lain yang merespon
dengan pemetaan intensitas radiasi dalam ruang X-Y untuk menciptakan gambar.
Radio isotop dalam penggunaan normal mempunyai umur yang relative singkat, jadi
pengukuran secara cepat dan meminimkan bahaya radiasi.
2. Prosedur Umum Penggunaan PET

Scan PET seringkali digunakan untuk mendeteksi kanker dan menguji


pengaruh terapi kanker dengan karakterisasi perubahan biokimia dalam kanker. Scan
ini dapat dilakukan pada seluruh tubuh. Scan PET jantung dapat digunakan untuk
menentukan aliran darah pada otot jantung dan membantu mengevaluasi adanya
penyakit jantung cononer. Scan PET jantung dapat juga digunakan untuk
menunjukkan fungsi area jantung yang mengalami penurunan fungsi hidup
dibandingkan scarred sebagai akibat serangan jantung yang dinamakan myocardial
infarction.
Dikombinasi dengan penelitian myocardial perfusion, scan PET memungkinkan
membedakan ketidak fungsian otot jantung dari otot jantung yang akan
menguntungkan prosedur, seperti angioplasty atau pembuluh coroner yang akan
mengembalikan aliran darah cukup dan meningkatkan fungsi jantung. Scan PET otak
digunakan untuk mengevaluasi pasien yang mengalami kekacauan memori dari
penyebab yang tak dapat ditentukan, atau diduga tumor otak yang tidak dapat
merespon terhadap terapi medis dan oleh karena itu perlu perawatan dan
pemeriksaaan yang lebih mendalam.
3. Prosedur Pemeriksaan
Sebelum pemeriksaan dimulai, mesin scanner menghasilkan unsur radiasi
yang dinamakan cyclotron dan dipasang, atau diberi label, campuran tubuh alami,
yang paling umum adalah glukosa namun tak jarang air atau ammonia. Unsur ini akan
mengatur tubuh pasien melokalisasi radioaktif dalam area tubuh yang tepat dan
deteksi oleh scanner PET. Kemudian PET menampilkan gambar dengan tingkat warna
dan kecerahan yang berbeda dari jaringan atau organ tubuh. Misalnya sebab jaringan
sehat menggunakan glukosa untuk energi, ini sebagian diserap dari glukosa yang
berlabel, dan akan ditunjukkan pada gambar PET.
Oleh karena itu jaringan kanker yang menggunakan glukosa lebih banyak dari
pada jaringan sehat akan mengakumulasi unsur lebih banyak dan muncul lebih cerah
dari pada jaringan normal pada gambar PET. Salah satu teknik yang lebih dulu
menggunakan radio isotop adalah scintigraphy. Komponen radio aktif, umumnya
menggunakan unsur iodine, technicium dan thallium disisipkan ke dalam tubuh.
Setelah menyebar isotop rusak mengijinkan sinar gamma yang diambil oleh detektor
kamera gama yang ditempatkan dalam area tubuh akan diperiksa. Bangunan
scintillation bintik cahaya pada detektor membentuk gambar tunggal diluar lokasi dan
intensitas cahaya diemisikan sepanjang waktu. Terdapat kamera sinar gamma yang
portabel menghasilkan scintigram.

Dengan memilih radio isotop dan mengambilnya dalam tubuh yang tepat,
secara selektif konsentrasi di dalam tulang, skeletal anomali siap digambar seperti
ditunjukkan dalam pasangan dari pandangan tubuh berikut ini.

Kebanyakan hal ini digunakan untuk melihat dalam anomali kelenjar gondok.
Dalam pandangan scan CAT , scintigram menunjukkan dengan tepat kondisi-kondisi
abnormal (merah/kuning). Dalam CAT kelenjar gondok ini yang diinjeksi dengan
radio aktif iodine yang telah dikonsentrasikan secara selektif.

Ket: Warna hijau kelenjar ludah, warna merah gondok adenomas


Dua instrumen imaging daya tinggi dalam kedokteran nuklir yang
menggunakan pendekatan tomography adalah scanner SPECT (Single Photon
Emission Computed Tomography) dan PET (Position Emission Tomography).

Instrumen ini secara khusus diempatkan untuk memantau proses dinamis seperti
aliran darah dan sel metabolisme. Instrumen SPECT lebih dahulu digunakan secara
umum baru berikutnya menyusul teknologi PET. Kedua instrumen menggunakan
kamera sinar gamma untuk mendeteksi sinar gamma yang diemisikan photon dari
radio isotop yang digunakan dalam penggambaran organ ubuh.
Sinyal sinar photon gamma dialirkan ke dalam instrumen melalui collimator
dan kemudian membentur detektor yang terbuat dari kristal thallium yang diaktifkan
sodium iodide. Titik cahaya diciptakan oleh sinar gama yang diambil oleh photo
multiplier, dikuatkan dan dikirim melalui rangkaian decoding menetapkan posisi X Y
untuk setiap titik. Sinyal kemudian direkonstruksi sebagai gambar.

Ket: Mesin Scanner PET lengkap


Radio isotop yang memiliki perbedaan setengah umur disuntikan, tergantung
pada jenis, namun semua dilipatkan dalam cakupan jam. Secara normal digunakan
TC99 (Technicium), radio isotop lain meliputi I123 dan Xe 133 semua mengemisikan
gamma. Setiap decay menghasilkan sinar proton gamma tunggal. Scan SPECT pada
umumnya diaplikasikan mengscan otak untuk menentukan ketidaknormalan namun
dapat juga bekerja pada organ tubuh yang lain seperti jantung dan hati dengan
kemampuan special untuk menggambarkan anomaly tulang.
4. Gambar

Ket: Gambat PET SCAN

Ket: Gambar peralatan PET SCAN

Ket: Mesin PET

Ket: Proses scan dengan PET

Anda mungkin juga menyukai