PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipernatremia sering terjadi pada anak-anak. Hypernatremia pada anak
biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan pada anak yang
mengandung natrium, dan bertambahnya kehilangan asupan cairan elektrolit
tersebut. Gangguan dari mekanisme rasa haus dan hambatan akses terhadap cairan.
Pengaruh dari organ tubuh yang belum melakukan sekresi secara sempurna
sehingga dapat menimbulkan hypernatremia.
Kehilangan air murni pada keadaan demam, diare, dan gangguan pencernaan
lainnya juga dapat menyebabkan hypernatremia. Sehingga dalam mengatasinya
diperlukan sebuah wwawasan tentang cara mencegah dan juga menghindari
hypernatremia.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Konsep Dasar Medis mengenai Hipernatremia?
2) Bagaimana konsep dasar keperawatan mengenai hypernatremia?
C. Tujuan
1) Memahami bagaimana Konsep Dasar Medis mengenai Hipernatremia
2) Memahami bagaimana konsep dasar keperawatan mengenai
hypernatremia
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana
kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.
Hipernatremia adalah defisit cairan relatif. Hipernatremia jarang terjadi namun
umumnya disebabkan karena resusitasi cairan dalam jumlah besar dengan larutan
NaCl 0.9% ([Na+]154mEq/l). Hipernatremia juga dijumpai pada kasus dehidrasi
dengan gangguan rasa haus misal pada kondisi kesadaran terganggu atau gangguan
mental. Selain itu juga pada penderita diabetes insipidus
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma
tinggi yang ditandai dengan addanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit
buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan
kemerahan, konvulsi, suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari
145 mEq/Lt. kondisi demikian dapat disebabkan oleh dehidrasi, diare, dan asupan,
air yang berlebihan sedangkan asupan garamnya sedikit.
Hipernatremia dan hiponatremia sering terjadi pada usia lanjut. Hpernatremia
pada usia lanjut paling sering disebabkan oleh kombinasi dari asupan cairan yang
tidak adekuat dan bertambahnya kehilangan asupan kehilangan cairan. Gangguan
mekanisme dari rasa haus dan hambatan akses terhadap cairan (sekunder dari
gangguan
mobilitas
atau
menelan)
terur
berkontribusi
dalam
timbulnya
Page 2
usia lanjut terlambat dilakukan sehingga usia lanjut yang lemah dapat jatuh pada
keadaan hipernatremia yang bermakna.
Hipernatremia adalah mengacu pada kadar natrium serum yang lebih tinggi dari
normal, yaitu lebih tinggi dari 145 mEq/L ( SI: 145 mmol/L) . Hal ini dapat
diakibatkan karena penambahan natrium dalam kelebihan air atau karena kehilangan
air dalam kelebihan natrium.Hipernatremia dapat terjadi pada pasien-pasien dengan
volume cairan normal atau pada pasien dengan FVD atau FVE.
2. Etiologi
Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan
jumlah natrium. Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal
jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika
minum terlalu sedikit air. Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak
langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus meskipun
seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air yang cukup
untuk minum.
Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:
fungsi ginjal yang abnormal
diare
muntah
demam
keringat yang berlebihan.
Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya rasa
haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.
Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami
demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun
saraf-saraf hausnya masih berfungsi.
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 3
Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih
mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik. Orang tua yang
minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki
resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka
sakit dan tidak minum cukup air.
Hipernatemia selalu merupakan keadaan yang serius, terutama pada orang tua.
Hampir separuh dari seluruh orang tua yang dirawat di rumah sakit karena
hipernatremia meninggal. Tingginya angka kematian ini mungkin karena penderita
juga memiliki penyakit berat yang memungkinkan terjadinya hipernatremia.
Hipernatremia dapat juga terjadi akibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak air,
seperti yang terjadi pada penyakit diabetes insipidus. Kelenjar hipofisa
mengeluarkan
terlalu
sedikit
hormon
antidiuretik
(hormon
antidiuretik
menyebabkan ginjal menahan air) atau ginjal tidak memberikan respon yang
semestinya terhadap hormon. Penderita diabetes insipidus jarang mengalami
hiponatremia jika mereka memiliki rasa haus yang normal dan minum cukup air.
Tubuh kita ini adalah ibarat suatu jaringan listrik yang begitu kompleks,
didalamnya terdapat beberapa pembangkit lokal seperti jantung, otak dan ginjal.
Juga ada rumah-rumah pelanggan berupa sel-sel otot. Untuk bisa mengalirkan
listrik ini diperlukan ion-ion yang akan mengantarkan perintah dari pembangkit ke
rumah-rumah pelanggan. Ion-ion ini disebut sebagai elektrolit. Ada dua tipe
elektrolit yang ada dalam tubuh, yaitu kation (elektrolit yang bermuatan positif) dan
anion (elektrolit yang bermuatan negatif). Masing-masing tipe elektrolit ini saling
bekerja sama mengantarkan impuls sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan
tubuh.
Beberapa contoh kation dalam tubuh adalah Natrium (Na+), Kaalium (K+),
Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+). Sedangkan anion adalah Klorida (Cl),
HCO3, HPO4, SO4. Dalam keadaan normal, kadar kation dan anion ini sama
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 4
besar sehingga potensial listrik cairan tubuh bersifat netral. Pada cairan ektrasel
(cairan diluar sel), kation utama adalah Na+sedangkan anion utamanya adalah Cl-..
Sedangkan di intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah kalium (K+).
Disamping sebagai pengantar aliran listrik, elektrolit juga mempunyai banyak
manfaat, tergantung dari jenisnya. Contohnya :
Natrium
Kalium
Klorida
berbagai
cairan tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.
Kalsium
Magnesium
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 5
tekanan darah yang akan berbahaya bagi penderita yang sudah menderita tekanan
darah tinggi. Sumber natrium berada dalam konsumsi makanan sehari-hari kita;
garam, sayur-sayuran dan buah-buahan banyak mengandung elektrolit termasuk
natrium.
Banyak kondisi yang mengakibatkan meningkatnya kadar natrium dalam plasma
darah. Kondisi dehidrasi akibat kurang minum air, diare, muntah-muntah, olahraga
berat, sauna menyebabkan tubuh kehilangan banyak air sehingga darah menjadi
lebih pekat dan kadar natrium secara relatif juga meningkat. Adanya gangguan
ginjal seperti pada penderita Diabetes dan Hipertensi juga menyebabkan tubuh tidak
bisa membuang natrium yang berlebihan dalam darah. Makan garam berlebihan
serta penyakit yang menyebabkan peningkatan berkemih (kencing) juga
meningkatkan kadar natrium dalam darah.
Sedangkan hiponatremia atau menurunnya kadar natrium dalam darah dapat
disebabkan oleh kurangnya diet makanan yang mengandung natrium, sedang
menjalankan terapi dengan obat diuretik (mengeluarkan air kencing dan elektrolit),
terapi ini biasanya diberikan dokter kepada penderita hipertensi dan jantung,
terutama yang disertai bengkak akibat tertimbunnya cairan. Muntah-muntah yang
lama dan hebat juga dapat menurunkan kadar natrium darah, diare apabila akut
memang dapat menyebabkan hipernatremia tapi apabila berlangsung lama dapat
mengakibatkan hiponatremia, kondisi darah yang terlalu asam (asidosis) baik karena
gangguan ginjal maupun kondisi lain misalnya diabetes juga dapat menjadi
penyebab hiponatremia. Akibat dari hiponatremia sendiri relatif sama dengan
kondisi hipernatremia, seperti kejang, gangguan otot dan gangguan syaraf.
Disamping natrium, elektrolit lain yang penting adalah kalium. Fungsi kalium
sendiri mirip dengan natrium, karena kedua elektrolit ini ibarat kunci dan anak
kunci yang saling bekerja sama baik dalam mengatur keseimbangan osmosis sel,
aktivitas saraf dan otot serta keseimbangan asam basa.
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 6
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 7
diarrhoea and
vomiting
Intubated patients
Institutionalised
elderly
table 6)
Sodium Gain
Primary hyperaldosteronism
(Conns) Secondary
hyperaldosteronism e.g. CCF,
liver cirrhosis, renal failure,
nephrotic syndrome Iatrogenic
Sodium bicarbonate
administration; hypertonic
saline administration
3. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis hipernatremia non spesifik seperti anoreksia, mual, muntah,
kelelahan dan mudah tersinggung. Seperti natrium meningkat akan ada perubahan
dalam fungsi neurologis yang lebih menonjol jika natrium telah meningkat pesat
dan tingkat tinggi. Bayi cenderung menunjukkan takipnea, kelemahan otot, gelisah,
tangisan bernada tinggi, dan kelesuan menyebabkan koma. Diagnosis diferensial
utama untuk gejala-gejala tersebut pada populasi ini adalah sepsis yang bisa
diperparah oleh hipernatremia. (The College of Emergency Medicine &
Doctors.net.uk, 2008)
4. Faktor Resiko
Pasien dengan hipernatremia biasanya adalah lansia dan keadaan fisik lemah.
Pasien juga sering disertai dengan keluhan demam. Penting untuk mengetahui
apakah hipernatremi pasien merupakan keadaan akut atau kronik karena dapat
mempengaruhi penanganan yang akan diberikan.
Faktor resiko dari hipernatremia adalah:
Usia tua
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 8
Poliuria
Pengobatan diuretik
Hospitalisasi
Penurunan kesadaran
Pemakaian NGT
Infus hipertonik
Diuretik osmotik
Lactulosa
Ventilasi mekanik
5. Klasifikasi
Hipernatremia (natrium serum di atas 150 mEq/L) merupakan gangguan
elektrolit yang lazim dijumpai pada pasien di bangsal perawatan dan unit rawat
intensif. Pasien hipernatremia dikelompokkan dalam 3 kategori:
1) Ringan, kadar serum 151 sampai 155 mEq/L;
2) Moderate, 156 sampai 160 mEq/L; dan
3) Berat, di atas 160 mEq/L.
Kategori ini walau terkesan ditentukan sepihak, berasal dari rekomendasi
Bingham and the Brain Trauma Foundation. Walaupun ada pasien dengan usia
lanjut, gangguan mental dan penghuni panti wreda masuk rumah sakit dengan
hipernatremia, pada kebanyakan kasus, hipernatremia berkembang selama
perawatan. Biasanya hipernatremia diakibatkan oleh kehilangan air bebas (renal,
enteral, dan insensible) yang disertai kurangnya asupan air bebas (gangguan
mekanisme haus atau sukar mendapatkan air) serta terapi yang tidak tepat dengan
cairan isotonik. Pasien rawat-inap dengan hipernatremia memiliki angka kematian
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 9
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 10
(Air tubuh pada dewasa adalah 60% berat badan, sedangkan pada anak 70% berat
badan)
6. Patofisiologi
Hipernatremia terjadi ketika ada kehilangan air bersih atau keuntungan natrium
dan mencerminkan terlalu sedikit air dalam kaitannya dengan jumlah natrium dan
kalium tubuh. Dalam pandangan disederhanakan konsentrasi natrium serum (Na +)
dapat dilihat sebagai fungsi dari total natrium tukar dan kalium dalam tubuh dan
total air tubuh [4] Rumus dinyatakan di bawah ini.:
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 11
Page 12
sekresi AVP ditekan ke tingkat rendah atau tidak terdeteksi. Rangsangan aferen
lainnya, seperti penurunan efektif arteri volume darah, nyeri, mual, kecemasan, dan
berbagai obat-obatan, juga dapat menyebabkan pelepasan AVP.
AVP disintesis dalam neuron magnoselular khusus yang sel tubuh yang terletak
di inti supraoptik dan paraventrikular hipotalamus. Prohormon diproses dan
diangkut ke bawah akson, yang berakhir di kelenjar hipofisis posterior. Dari sana,
itu dikeluarkan sebagai hormon AVP aktif ke dalam sirkulasi dalam menanggapi
stimulus yang tepat (hiperosmolalitas, hipovolemia).
AVP berikatan dengan reseptor V2 terletak pada membran basolateral dari sel-sel
utama dari saluran koleksi ginjal. The mengikat ini G-protein coupled receptor
memulai kaskade transduksi sinyal, menyebabkan fosforilasi aquaporin-2 dan
translokasi dan penyisipan ke apikal (luminal) membran, menciptakan "saluran air"
yang memungkinkan penyerapan air bebas dalam ini sebaliknya segmen air kedap
sistem tubular
7. Penatalaksanaan
Tatalaksana hipernatremia meliputi reduksi kehilangan air (tatalaksana
underlying cause) dan koreksi kekurangan air. Untuk pasien stabil dan asimptomatik
penggantian cairan melalui oral ataupun pipa nasogastrik masih efektif dan aman.
Pada pasien dengan status hipovolemik, volume extracellular fluid (ECF) dapat
dipulihkan dengan larutan salin normal atau 5% dextrose dalam setengah salin
normal untuk mencegah penurunan mendadak konsentrasi natrium. Hindari
penggunaan D5W karena akan menurunkan kadar natrium terlalu cepat. Selama
rehidrasi, pantau natrium serum untuk memastikan penurunan berlangsung perlahan
dan mencegah penurunan mendadak.
Jumlah air yang dibutuhkan untuk mengoreksi hipernatremia dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
Water deficit (in liters) = (plasma Na concentration - 140)/140 x total body water
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 13
Total body water dapat diperkirakan sebagai 50% berat badan laki-laki dan 40%
berat badan pada wanita. Sebagai contoh, jika laki-laki dengan berat badan 70-kg
dengan kadar serum Na 160 mEq/L, maka perkiraan defisit air (160- 140)/140 x (0.5
x 70) = 5 L
Setelah defisit air diketahui, masukkan cairan untuk menurunkan kadar natrium
dengan laju 0.5 s.d 1 mEq/jam dengan penurunan tidak lebih dari 12 mEq/L dalam
24 jam pertama dan sisanya dalam 48 s.d 72 jam.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh antara lain:
a. Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan.
Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan
dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit
melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang
panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c. Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake
nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga
akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya
sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan
menyebabkan edema.
d. Stress
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 14
intake
cairan
karena
kehilangan
kemampuan
untuk
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 15
Adalah pengoreksi 50% deficit cairan dalam 12-24 jam pertama dan sisanya
diberikan dalam satu hingga dua hari berikutnya. Pada hipernatremia akut deficit
cairan harus diganti lebih cepat. Defisit air bersih dikalkulasi dengan
memperkirakan air tubuh total dalam liter.
Memburuknya status neurologis selama pemberian cairan dapat menunjukkan
terjadinya edema serebral dan membutuhkan reevaluasi segera dan pengehantian
sementara cairan.
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 16
1.
2.
Diagnosa Keperawatan
1) Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kelebihan natrium
2) Asupan cairan yang tidak adekuat yang berhubungan dengan gangguan
sensasi rasa haus.
3.
Intervensi Keperawatan
1)
Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kelebihan
natrium.
Criteria hasil: kekurangan volume cairan dapat teratasi. Natrium serum dapat
kembali normal
Pantau tekanan darah, nadi dan timbang berat badan setiap hari.
R/ untuk mengetahui adaya perubahan dalam status volume dan gangguan
keseimbangan cairan.
Anjurkan menghindari makanan tinggi natrium. Misalnya sup atau sayuran
kaleng, makanan diproses, makanan kudapan dan bumbu.
R/ menurunkan risiko komplikasi akibat natrium.
Berikan perawatan oral sering. Hindari pencuci mulut yang mengandung
alcohol.
R/ meningkatkan kenyamanan dan mencegah kekeringan lanjut pada
membrane mukosa.
Monitor natrium serum.
R/ pantau kadar natrium serum dan mengobservasi perubahan dalam tandatanda neurologis.
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 17
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana
kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.
Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan: fungsi ginjal yang abnormal,
diare, muntah, demam, keringat yang berlebihan.
Gambaran klinis hipernatremia non spesifik seperti anoreksia, mual, muntah,
kelelahan dan mudah tersinggung. Seperti natrium meningkat akan ada perubahan
dalam fungsi neurologis yang lebih menonjol jika natrium telah meningkat pesat
dan tingkat tinggi. Bayi cenderung menunjukkan takipnea, kelemahan otot, gelisah,
tangisan bernada tinggi, dan kelesuan menyebabkan koma. Diagnosis diferensial
utama untuk gejala-gejala tersebut pada populasi ini adalah sepsis yang bisa
diperparah oleh hipernatremia. (The College of Emergency Medicine &
Doctors.net.uk, 2008)
Adapun diagnose keperawatan yang dapat diangkat yaitu :
1) Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kelebihan natrium
2) Asupan cairan yang tidak adekuat yang berhubungan dengan gangguan
sensasi rasa haus.
B. Saran
Perlu penyuluhan yang intensif tentang penyakit, proses penyakit dan
pengobatannya pada penderita Hipernatremia. Menginformasikan tentang
pencegahan-pencegahan terjadinya Hipernatremia dengan memberitahu makananmakanan yang perlu dan tidak perlu untuk dikonsumsi.
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 19
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC
Siswanto.
2006.
Kebutuhan
cairan
dan
elektrolit.
Alamat
Web
Hipernatremia | Kelompok 2
Page 20