Anda di halaman 1dari 81

Dr. I Gusti Ayu Widianti, M.

Biomed

CAIRAN TUBUH
Komposisi

cairan tubuh
Distribusi cairan tubuh
Fungsi dan peranan cairan tubuh

PENGERTIAN
Cairan tubuh adalah satu kesatuan cairan
dalam tubuh, dengan adanya regulasi dalam
hal
volume
dan
unsur-unsur
yang
dikandungnya melalui pertukaran antar
kompartemen (hubungan osmotik)

Cairan

intrasel: sekitar 25 40 liter cairan


di dlm tubuh terdapat di dlm kira-2: 75
triliun sel tubuh
Cairan ekstrasel: semua cairan di luar sel
dan cairan ini terus-menerus bercampur.
Sekitar 15 liter pd orang dewasa dgn
berat 70 kg
Cairan ekstrasel dpt dibagi menjadi:
cairan interstitial, plasma, serebrospinalis,
intraocular, tractus gastrointestinalis dan
ruang-ruang potensial

Jumlah cairan tubuh hampir 57 %


Pada berat 70 kg jumlah cairan 40 liter
Pada Neonatus ~ 75 %, gemuk 45 %

Sumber : air diminum dan metabolisme


Total per hari 2400 ml

Kehilangan cairan :
Sensible : urine, keringat, feces ~ 1700 ml
Insensible : pernafasan, kulit ~ 700 ml
Kehilangan cairan meningkat pada suhu panas (3400
ml) dan pd gerak (6700 ml).

Jumlah total air seseorang dg BB rata-rata


70 kg adalah sekitar 40 liter ( 57% BB
total)
Sejumlah kecil air disintesis di dlm tubuh
sbg akibat oksidasi hidrogen dlm makanan,
yaitu sekitar 150 250 ml/hari tergantung
pd kecepatan metabolisme
Masukan cairan normal termsk disintesis di
dlm tubuh, rata-rata sekitar 2400 ml

Bila suhu udara 68F, kira-kira 1400 ml dari


masukan air sebesar 2400 ml hilang di dlm
urine, 100 ml hilang dlm keringat dan 200
ml dlm faeces serta 700 ml hilang dgn
penguapan dari tract. Respiratorius atau
difusi mll kulit (dikenal sbg kehilangan air yg
tdk terasa)
Cuaca yg sgt panas, kehilangan air di dlm
keringat kadang mencapai 1,5 lt/jam

Kira-kira seperenam jaringan tubuh


merupakan ruang antara sel-sel, yg
bersama-sama dinamakan interstisial.
Cairan di dalam ruangan ini dinamai cairan
intertisial.

CAIRAN TUBUH

CIS
CIS = Cairan
Intraseluler
CES = Cairan
Ekstraseluler
CT = Cairan Transeluler

CES

CT

CAIRAN INTRASEL (CIS)


Cairan

yang terdapat di dalam

sel

Jumlahnya 25 dari 40 liter cairan


tubuh, di dalam 75 triliun sel.
Walaupun setiap sel memiliki
komposisi tersendiri tetapi
konsentrasinya mirip ~ dianggap satu
kompartemen besar

CAIRAN EKSTRASEL (CES)


Semua

sel

cairan yang terdapat di luar

Jumlahnya 15 liter dari 40 liter cairan


dalam tubuh, terus menerus bercampur
Terdiri dari :
Cairan interstisial
Plasma
Serebrospinal
Intraokuler
GIT
Potential space

CES
Cairan interstitial
Sebagian kecil dalam bentuk cairan
yang bergerak bebas, sebagian
besar (99 %) dalam bentuk gel
ruang interstisial.
Pergerakan bebas melalui difusi

CES:
Cairan Plasma
Merupakan bagian darah di luar sel darah
Terus menerus berhubungan dengan CI
melalui pori-pori kapiler
Adanya pori-pori pada kapiler
memungkinkan pencampuran terus
menerus, kecuali protein, antara plasma
dan interstisial.
Diperkecil melalui tekanan onkotik
plasma

CES
Cairan ekstrasel lain
Serebrospinal : ventrikel otak, ruang
subarachnoid, medula spinalis
Intraokuler : sifat khusus, sekresi
&difusi
Potensial space : interpleura, peritoneal
space, perikardial, ruang sendi.
Bertambah pada beberapa penyakit.
Saluran cerna : jumlah getah
pencernaan + 1 liter, meningkat pada
beberapa penyakit hingga 10 liter.

KOMPOSISI CAIRAN
TUBUH

Unsur elektrolit
Jumlahnya banyak, namun beratnya
kecil

Unsur non elektrolit dan protein


Merupakan 90 % dari berat plasma, 60
% CES, dan 97 % CIS.
Terdapat perbedaan komposisi
yang mendasar antara CIS dan CES

Perbandingan Komposisi CIS & CES


CES

CIS
Na dan CL
HCO3 Ca
K, P
Mg, SO4
Asam organik
Protein :

4 x Plasma

<<
(-)
(-)
>>
>
(-)

Na dan Cl
HCO3 Ca
K, P
MgSO4 <
Asam organik
Protein :

Plasma >>
Interstisial <<

>>
>
<
<
<

UNSUR-UNSUR CAIRAN
EKSTRASEL

Mengandung ion natrium dan clorida


dlm jumlah besar, ion bikarbonat dlm
jumlah agak besar.
Mengandung ion kalium, magnesium,
fosfat, sulfat dan asam organik dlm
jumlah kecil
Plasma mengandung protein dlm jumlah
besar sedangkan cairan interstitial
hanya mengandung protein dlm jumlah
jauh lebih kecil

UNSUR-UNSUR CAIRAN
INTRASEL

Hanya mengandung sejumlah kecil ion


natrium dan klorida serta hampir tdk
mengandung ion kalsium.
Mengandung dalam jumlah yg besar ion
kalium, fosfat serta ion magnesium, dan
sulfat dlm jumlah yg cukup besar,
semuanya hanya ada dlm konsentrasi
kecil di dlm cairan ekstrasel.
Mengandung protein dlm jumlah besar,
kira-kira 4x jumlahnya di dlm plasma.

FUNGSI DAN PERANANNYA


Sebagai

lingkungan interna sel


CES akan berperan sebagai lingkungan interna
sel, dimana sel akan terendam di dalamnya.
Harus memiliki komposisi tertentu sehingga
sel dapat tetap hidup dan mampu berfungsi
dengan baik
Sel hanya mampu hidup, tumbuh, dan
berfungsi khusus selama tersedia oksigen,
glukosa, dan asam lemak dalam kadar tertentu
Jadi lingkungan interna harus STABIL

Mekanisme Homeostasis
SISTEM ORGAN
SISTEM ORGAN

HOMEOSTASIS

STABIL

SISTEM ORGAN

Homeostasis adalah proses untuk

mempertahankan lingkungan internal dalam


keadaan stabil (konstan)
Melibatkan semua sistem organ yang dimiliki
manusia.

Homeostasis Sistem Cairan


Tubuh

Sistem transport cairan berkontribusi dalam


proses homoestasis dengan cara :
TRANSPORT ANTAR KOMPARTEMEN
Cairan ekstrasel ditransport ke seluruh tubuh
dalam dua tingkatan.
Pergerakan

dalam sistem sirkulasi


Pergerakan antara kapiler dan sel.

Pergerakan antara kapiler dan sel terjadi


melalui difusi dan transport aktif

Difusi
Terjadi

karena pergerakan kinetik normal


Cara terpenting pemindahan zat antara
plasma dan cairan interstisial. Disebabkan
karena gerakan termal air dan zat terlarut
di dalamnya
Akibatnya terjadi pencampuran secara
terus menerus antara plasma dan cairan
interstisial melalui membran kapiler

Difusi
Zat larut dalam lemak
Menembus membran langsung, tidak melalui poripori kapiler, kecepatannya bbrp ratus lebih tinggi ~
zat lain. Contoh : O2, CO2, obat anestesi, alkohol

Air
Melalui pori-pori membran endotel dan pori-pori
kapiler

Zat larut dalam air


Terjadi hanya melalui pori-pori kapiler, termasuk
ion Na, Cl, Glukosa

10/17/16

Bagian Anatomi FK UNUD

27

Pergerakan diakibatkan karena ikatan kimia


dengan karier pada membran
Melawan gradien energi (konsentrasi rendah ke
tinggi) dan memerlukan energi kimia.
Transport aktif terjadi pada :
Na

/ K, Glukosa, Asam amino

Perpindahan cairan tubuh

Antara plasma dan cairan interstisial


Volume netto adalah biasanya sangat rendah

walaupun kecepatan perpindahan di antara


kompartemen tersebut luar biasa.
Sehingga perubahan volume kedua
kompartemen sangat sedikit.
Keadaan abnormal: syok sirkulasi, edema.

Perpindahan cairan tubuh


Pembuluh Darah

TEKANAN KAPILER

TEKANAN OSMOTIK

Tekanan dlm kapiler mendorong cairan plasma


dan zat terlarut di dalamnya ke ruang interstisial
Tekanan osmotik plasma menarik cairan ke
dalam darah dari ruang interstitial

Empat Faktor Primer yang


Menentukan Gerak Cairan Melalui
Membran Kapiler:
Tekanan kapiler
Tekanan cairan

interstisial
Tekanan osmotik
koloid plasma oleh
protein plasma
(albumin, globulin)
Tekanan osmotik
koloid cairan
interstisial oleh
protein di luar
vaskuler (albumin,
globulin)

25,0 / 10, 0 mmHg


(-) 6,3 mmHg
28,0 mmHg

5,0 mmHg

Tekanan kapiler (Tk): yang cenderung

menggerakkan cairan ke luar melalui membran


kapiler.
Tekanan cairan interstisial (Tci): yang
cenderung menggerakkan cairan ke dalam
melalui membran kapiler bila Tci positif tetapi
keluar bila Tci negatif.
Tekanan osmotik koloid plasma (TKOp): yang
cenderung menyebabkan osmosis cairan ke
dalam melalui membran tersebut.
Tekanan osmotik koloid cairan interstitial
(TKOci): yang cenderung menyebabkan osmosis
cairan ke luar melalui membran tersebut

Filtrasi dan Reabsorpsi


Kapiler

Filtrasi

Total

gradien adalah 8,3 mmHg keluar


Dari vaskuler masuk ke dalam interstisial .

Reabsorbsi
Total

gradien adalah 6,7 mmHg kedalam


Dari insterstisial masuk ke dalam vaskuler

Sebesar 9/10 jumlah cairan yang keluar


akan masuk kembali akibat tekanan
reabsorbsi kapiler dan hanya 1/10 yang
melalui sistem limfatik.

Keadaan-keadaan khusus

Minum air
Dehidrasi
Infus nutrisi
Infus hipertonik

Merupakan sistem cairan khusus di dlm


tubuh, masing-masing melakukan fungsi yg
khas utk bagian tubuh yg bersangkutan
Misalnya cairan serebrospinalis menyokong
otak di dalam rongga tengkorak, cairan
intraocular mempertahankan distensi bola
mata sehingga dimensi optis mata tetap
konstan dan ruang-ruang potensial, spt ruang
pleura dan perikardium merupakan ruangruang berpelumas tempat-tempat organorgan internal dapat bergerak.

Seluruh ruang yg melingkungi otak dan


medulla spinalis mempunyai volume kira-kira
1650 ml dan kira-kira 150 ml dari volume ini
ditempati oleh cairan serebrospinalis.
Cairan dibentuk dlm kecepatan sekitar 800
ml tiap harinya, yg merupakan lima sampai
enam kali sebanyak volume total cairan di
seluruh cavitas cairan serebrospinalis, yg
dibentuk oleh plexus choroideus

Cairan intraokular dibagi menjadi 2 bagian:


humor

aqueus: terdpt di dpn dan di samping

lensa
Humoe vitreus: terletak diantara lensa dan
retina

Humor aqueus terus-menerus dibentuk dan


direabsorpsi. Keseimbangan diantara
pembentukan dan reabsorpsi mengatur
volume total dan tekanan cairan intraokular
Humor aqueus disekresi secara aktif oleh
procesus siliares

39

RUANG-RUANG POTENSIAL:

DARAH

Komponen esensial dari mahluk


hidup.
Mengalir
dalam
sistem
sirkulasi. Terdiri dari bagian cair dan
bagian padat.

VOLUME DARAH

Darah mengandung cairan ekstrasel (cairan


plasma) dan cairan intrasel (cairan di dalam
eritrosit).
Tetapi, krn darah terdpt di dalam suatu kamar
tertutup sistem sirkulasi volume dan
dinamika khusunya sangat penting
Volume darah rata-rata orang dewasa normal:
5000 ml, terdiri dari 3000 ml plasma dan 2000
ml adalah sel darah merah.
Sangat bervariasi pd berbagai orang, jenis
kelamin, BB dan faktor lain

DARAH TERDIRI DARI:


1. PLASMA (3 L / 60 %)
-

Air
Ion
Molekul Oganik
Trace Element
Gas

2. ELEMEN SELULER (2 L / 40 %)
- Sel darah merah
- Sel darah putih
- Keping darah

FUNGSI DARAH
1. FUNGSI DISTRIBUSI
- MENGANGKUT O2, CO2 DAN NUTRIEN
- MENGANGKUT SISA-SISA METABOLISME
- MENGANGKUT ENZYM, HORMON

2. FUNGSI REGULASI
- MENGATUR SUHU TUBUH
- MENGATUR pH NORMAL / PENYANGGA
- MENGATUR VOLUME CAIRAN DALAM
SIRKULASI

3. FUNGSI PROTEKSI
- DALAM KEADAAN DARURAT UNTUK TRANSFUSI
- MENGHINDARI KEHILANGAN DARAH
BERLEBIHAN
(HEMOSTASIS)
- MENCEGAH INFEKSI (ANTIBODI, KOMPLEMEN,
PROTEIN,
SEL DARAH PUTIH)

1. ERITROSIT / SEL DARAH MERAH :


- SEBAGAI KANTUNG HB
- TANPA MITOKHONDRIA METABOLISME EROBIK
(-)
SUMBER ATP / ENERGI METABOLISME
GLIKOLISIS
- INTI DAN RETIKULOENDOPLASMA TIDAK ADA
- FLEKSIBEL / MUDAH BERUBAH BENTUK.
- BIKONKAF
- PENAMPANG 7um, TEBAL LUAR 2 um, BAGIAN
TENGAH 1 um. JUMLAH 5 JUTA/Dl, UMURNYA 120
HARI
20 HARI, PROTEIN UTAMA DL SDM : HB (15
GR/DL),
PRODUKSI DIATUR OLEH GLIKOPROTEIN :
ERITROPOETIN

KERAPUHAN SEL DARAH MERAH


- DALAM TEKANAN OSMOTIK > PLASMA MENGKERUT
- DALAM TEKANAN OSMOTIK < PLASMA MEMBENGKAK
LISIS
- LARUTAN ISOTONIK = 0,9 % NaCl
- MULAI LISIS PADA 0,5 % NaCl (SALINE), 50 % LISIS PADA
LARUTAN
0,42 % NaCl, LISIS SEMPURNA PADA LARUTAN 0,35 % NaCL
- LISIS JUGA LEBIH MUDAH TERJADI PADA KELAINAN BAWAAN :
PADA SDM DAN DEFISIENSI ENZYM G 6 PD

2. LEUKOSIT / SEL DARAH PUTIH


POLIMORPONUKLEAR
NETROFIL
: FAGOSIT
EOSINOFIL
: REAKSI ALERGI
BASOFIL
: MENGHASILKAN HISTAMN
HEPARIN
MONOSIT
MENJADI MAKROFAG DI JARINGAN
LIMPOSIT
LIMFOSIT B
: PEMBENTUKAN Ab.
LIMFOSIT T
: RESPON IMUM SELULER.

3. TROMBOSIT/PLATELET

FUNGSI TROMBOSIT ADALAH UNTUK PEMBEKUAN


DARAH

DAN

PLASMA
BAGIAN CAIR DARI DARAH TERDIRI DARI 92 % AIR
DAN
7 % PROTEIN, DAN 1 % MOLEKUL
ORGANIK.
SEBAGAI MEDIUM TRANSPORTASI
PROTEIN PLASMA UMUMNYA BERFUNGSI:

PERTUMBUHAN DAN PEMELIHARAAN SEL


PEMBENTUKAN IKATAN ESENTIAL TUBUH (HORMON,ENZYM,
DLL)
MENGATUR KESEIMBANGAN AIR
PENYANGGA (BUFFER)
MEMBENTUK ANTIBODY (Ab)
SEBAGAI ZAT GIZI
SUMBER ENERGI
ZAT PEMBEKU DARAH

MOLEKUL ORGANIK YG LARUT DALAM PLASMA


- ASAM AMINO, GLUKOSA, LIPID, NITROGEN
- ION-ION : Na+ , K+, CL-, H+, Ca++, HCO3TRACE ELEMENT : VITAMIN, O2, CO2 YG LARUT.

PROTEIN PLASMA
1. ALBUMIN
Untuk membentuk tekanan osmotik koloid.
2. GLOBULIN:
1. ALFA DAN BETA GLOBULIN
Untuk mengangkut zat-zat dan sebagai faktor
pembekuan darah.
2. GAMA GLOBULIN
Sebagai antibodi
3. FIBRINOGIN
Sebagai faktor pembekuan darah

NILAI-NILAI NORMAL
1. SDM : 4 5 JUTA/dl
5.200.000/dl PADA PRIA
4.700.000/dl PADA WANITA
2. HB : 12 - 16 GR/dl PADA PRIA
10 - 14 GR/dl PADA WANITA
3. SDP : 7.000 11.000/mm3/ul
4. TROMBOSIT: 150.000 350.000/mm3

GOLONGAN DARAH
Sistem

ABO

Berdasarkan aglutinogen dlm


eritrosit
Golongan darah A, B, AB, O

Sistem

Rh (Rhesus)

Ada tidaknya aglutinogen D


Rh +, Rh -

GENOTIP & FENOTIP

Golongan Darah Sistem ABO


TRIPLE ALLELE THEORY
Anti-A Anti-B
+
+
+
+
-

Fen
Gen
A
AA/AO
B
BB/BO
AB AB
O
OO

GOL
A
B
AB
O

TURUN TEMURUNNYA
Gol. Darah Sistem ABO
PASANGAN CHROMOSOME
O O A A A O B B B O A B
GENOTYPE
O/O

A/A

A/O

B/B

B/O

AB

AB

PHENOTYPE
O

A/O

B/O

GENOTYPE

A/B

A/O

B/O

O/O

GOL. DARAH

AB

TRANSFUSI DARAH
Pemindahan darah donor (yang
memenuhi kriteria donor darah)
ke tubuh pasien yang
membutuhkan sesuai indikasi

SELEKSI DONOR
PEMERIKSAAN LAB.

UJI SARING

HEPATITIS B
HEPATITIS C
AIDS
SIFILIS
MALARIA

PENENTUAN GOLONGAN DARAH


REAKSI SILANG

SUBJEKTIF : TIDAK ADA KELUHAN


OBJEKTIF :
Usia
: > 18 tahun (Dewasa)
BB
: > 45 Kg
Hb : > 12 g/dl
Fisik : Tekanan darah : dbn, Jantung,
paruparu, hati, limpa : dbn
Tidak menderita penyakit menular yg
dapat
ditularkan melalui darah
Wanita : hamil, menyusui (-)

SISTEM LIMFE
Merupakan

suatu jalan tambahan


tempat cairan dapat mengalir dari
ruang intertisial ke dalam darah
Yang terpenting: pembuluh limfe
dpt mengangkut protein dan zatzat partikel besar ke luar ruang
jaringan, yg tdk dpt dikeluarkan
dgn absorpsi secara langsung ke
dlm kapiler darah

PEMBULUH LIMFE TUBUH


Hampir

semua jaringan tubuh,


mempunyai saluran limfe atau
saluran lain yg serupa saluran
limfe, yg mengalirkan cairan
berlebihan langsung dari ruang
interstisial.
Pembuluh limfe tubuh:
Ductus limfaticus sinistra/ Ductus
thoracicus
Ductus limfaticus dextra

PEMBENTUKAN LIMFE:

Limfe merupakan cairan interstisial yg


mengalir ke dalam pembuluh limfe.
Limfe mempunyai susunan yg hampir identik
dgn susunan cairan jaringan di dalam bagian
tubuh dari mana limfe tersebut mengalir.
Konsentrasi protein di dlm cairan interstisial
rata-rata sekitar 2 gr/100 ml dan konsentrasi
protein cairan limfe yg mengalir dari
kebanyakan jaringan perifer mendekati nilai
ini atau sedikit lbh pekat

KECEPATAN TOTAL ALIRAN


LIMFE

Kira-kira 100 lm limfe mengalir melalui


ductus thoracicus per jam pd manusia yg
sdg beristirahat
Mungkin 20 ml cairan limfe lain mengalir
ke dlm sirkulasi mll saluran yg lain, yg
membuat taksiran aliran limfe total
mungkin sebesar 120 ml per jam.
Aliran limfe relatif kecil jika dibandingkan
dgn pertukaran cairan total di antara
plasma dan cairan intertisial.

Sebaliknya cairan limfe yg terbentuk dlm di


dlm hati mempunyai konsentrasi protein
setinggi 6 gr/ 100 ml dan limfe yg terbentuk di
dlm usus setinggi 3-5 gr/ 100 ml.

Karena lbh dari separuh limfe berasal dari hati


dan usus, maka cairan limfe ductus thoracicus,
yg merupakan campuran limfe dari semua
dareah tubuh, biasanya mempunyai
konsentrasi protein sebesar 3-5 gr/ 100 ml.

Sistem limfe juga merupakan salah satu jalam


utama utk absorpsi bahan gizi dari tractus
gastrointestinal, pd dasarnya bertanggung
jawab utk absorpsi lemak.

KAPILER LIMFE DAN


PERMEABILITASNYA
Zat-zat dgn berat molekul tinggi, seperti
protein, tdk dapat lewat dgn mudah
melalui pori-pori kapiler vena, tetapi
mereka dapat memasuki kapiler limfe dgn
hampir sama sekali tak terhalang. Hal ini
oleh karena adanya struktur khusus
kapiler limfe.
Sel-sel endotel kapiler dilekatkan oleh
serabut-serabut jangkar ke jaringan
penyambung di antara sel-sel jaringan
sekitar.

Tapi

pada pertemuan sel endotel yg


berdekatan, biasanya ada hubungan
sangat longgar di antara sel-sel itu.
Tepi satu sel endotel biasanya hanya
menutupi tepi sel yg berdekatan
sedemikian rupa shg tepi yg saling
menutupi tersebut bebas utk bergerak
ke dalam, jadi membentuk suatu katup
kecil yg membuka ke bagian dalam
kapiler tersebut.
Cairan interstisial bersama dgn partikel
yg tersuspensi, dpt membuka katup
tersebut dan kemudian mengalir
langsung ke dalam kapiler itu.

Tetapi

bila telah masuk, cairan ini


tidak dapat meninggalkan kapiler itu,
karena setiap aliran ke belakang
akan menutup katup penutup
tersebut.
Pembuluh limfe mempunyai katup
pada bagian paling ujung kapiler
limfe terminal dan juga katup-katup
sepanjang pembuluh pembuluh
besarnya sampai pada tempatnya
bermuara ke dalam sirkulasi darah.

10/17/16

Bagian Anatomi FK UNUD

71

Peningkatan tekanan kapiler


Penurunan tekanan osmotik koloid

plasma
Peningkatan protein cairan interstisial
Peningkatan permeabilitas kapiler

Adanya

cairan interstisial yang berlebihan di


dalam jaringan tersebut.
Edema biasanya tdk dapat dideteksi dlm
jaringan sampai volume cairan interstisial
telah meningkat menjadi kira-kira 30% di atas
normal
Pada jaringan edema yg berat, volume cairan
interstisial meningkat menjadi beberapa ratus
persen di atas normal
Tekanan cairan interstitial yang positif adalah
sebagai dasar fisika terjadinya edema

PENYEBAB EDEMA CAIRAN


Peningkatan tekanan kapiler, yg menyebabkan
EKSTRASEL:
filtrasi cairan berlebihan melalui kapiler-2

Penurunan protein plasma, yg menyebabkan


pengurangan tekanan osmotik koloid plasma
shg gagal menahan cairan di dlm kapiler-2
Obstruksi limfe, yg menyebabkan protein
terkumpul di dlm ruang jaringan shg
menyebabkan ciran berosmosis ke luar kapiler-2
Peningkatan permeabilitas kapiler, yg
memungkinkan protein dan cairan secara
berlebihan merembes ke ruang-ruang jaringan

EDEMA KARENA RETENSI CAIRAN


OLEH GINJAL

Bila ginjal gagal mengeksresikan urin dlm


jumlah memadai, dan penderita minum
serta menelan elektrolit dlm jumlah normal
maka jumlah total cairan ekstrasel dlm
tubuh meningkat secara progresif. Cairan
akan diabsorpsi dari usus ke dlm darah dan
meningkatkan tekanan kapiler. Hal ini akan
menyebabkan sebagian terbesar cairan akan
masuk ke ruang cairan interstisial, shg akan
meningkatkan tekanan cairan interstisial.
Oleh karena itu, retensi cairan oleh ginjal
dapat menyebabkan edema ekstensif

EDEMA DISEBABKAN OLEH PAYAH


JANTUNG

Payah jantung merupakan salah satu


penyebab edema yang paling sering, karena
bila jantung tidak lagi memompakan darah
ke luar dari vena dgn mudah, maka darah
akan terbendung dln sistem vena shg
tekanan kapiler akan meningkat dan timbul
edema jantung yg serius.
Sering ginjal berfungsi buruk pada payah
jantung, hal ini menyebabkan semakin
memperhebat terjadinya edema

Terjadinya sama seperti terjadinya pada


edema di tempat lain dlm tubuh
Tekanan cairan interstisial paru-paru
meningkat dari rentang negatif ke dlm
rentang positif akan menyebabkan pengisian
ruang interstisial paru secara tiba-tiba, dan
pada kasus yg lebih berat alveoli pun terisi
dengan sejumlah besar cairan bebas,
kadang-kadang sebanyak 1 liter cairan yg
secara harfiah mencekik penderita.
Pada kasus edema paru yg sangat ringan,
kebanyakan cairan memasuki alveolus

Penyebab

edema paru yg paling lazim adalah


karena peningkatan tekanan kapiler paru
yang hebat akibat payah jantung kiri dan
akibat terbendungnya darah di dalam paruparu.
Edema paru dapat juga disebabkan oleh
kerusakan kapiler setempat di dalam paruparu. Hal ini sering disebabkan oleh infeksi
bakteri seperti yg timbul pada pneumonia
atau gas-gas yg mengiritasi seperti klor,
sulfur dioksida atau gas perang spt gas
mustard. Semua kerusakan terjadi langsung
pada epitelium alveolus dan endotelium
kapiler-kapiler shg menyebabkan transudasi
cepat cairan dan protein ke ruang-ruang
interstisial dan alveoli

Bila

tekanan kapiler paru benar-benar


naik di atas tingkat faktor pengaman,
edema paru yg mematikan dapat terjadi
dalam beberapa jam jika tekanan paru
hanya sedikit di atas faktor pengaman
tersebut. Hanya 20 30 menit jika
tekanan kapiler 25 30 mmHg di atas
tingkat faktor pengaman itu.
Pada payah jantung kiri, tingkat tekanan
kapiler paru kadang-kadang naik
menjadi 50 mmHg, shg kematian sering
terjadi dalam waktu 30 menit akibat
edema paru

Anda mungkin juga menyukai