Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PRINSIP DAN PROSEDUR PENANGANAN TRAUMA


DASAR DAN JANTUNG/BTCLS

Fasilitator:
Dr. Ninuk Dian K, S.Kep., Ns., MANP.

Disusun oleh:
SGD 2 Kelas A1

Adelia Dwi Lailyvia R (131511133005)


Reffy Shania Novianti (131611133010)
Kusnul Oktania (131611133043)
Siti Nur Cahyaningsih (131611133054)
Nophyaningtias Tri W. N (131611133056)
Mitha Permata Dini (131611133057)
Ida Nurul Fadilah (131611133086)
Hilmy Ghozi A (131611133108)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2019
SKENARIO ROLEPLAY BANTUAN HIDUP DASAR
1) Materi Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Pengertian BHD
Upaya atau tindakan resusitasi kardiopulmonal (RKP) yang dilakukan baik oleh tenaga
kesehatan atau orang awam yang terlatih dan terampil untuk membantu dan memberikan
pertolongan cepat dan tepat kepada pasien yang gawat darurat.
Tujuan BHD
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya penafasan
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi pada pasien yang
mengalami henti jantung atau henti nafas melalui Resusitasi Rantung Paru (RJP)

KASUS
Pada sore hari, terdapat 2 orang sedang menata barang di laboratorium. Salah satu
diantara mereka tiba-tiba merasakan nyeri dada sebelah kiri kemudian terjatuh dan tidak
sadarkan diri.
Teman korban : Astaghfirullah, kamu kenapa?
Korban : (tidak sadar)

2) Materi Henti Jantung


Pengertian Henti Jantung
Cardiac arrest atau henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung secara tiba-tiba dan
mendadak, bisa terjadi pada seseorang yang memang di diagnosa dengan penyakit
jantung ataupun tidak.
Tanda-tanda Henti Jantung
- Ketiadaan respon terhadap rangsangan suara, tepukan di pundak ataupun cubitan.
- Ketiadaan pernafasan normal ketika jalan pernafasan dibuka.
- Tidak teraba denyut nadi di arteri besar (karotis, femoralis, radialis).

Sebelum menolong korban, pastikan 3A. Aman diri, aman pasien, dan aman lingkungan.
Teman korban : (Melakukan pengecekan verbal AVPU)
Alert : Inspeksi dan cek apakah korban sadar atau tidak, jika tidak maka lanjut
V
Voice : Lihat apakah korban bereaksi apa tidak terhadap rangsang suara, jika
tidak lanjut U

Painful stimuli : menepuk bahu korban


Unresponsive : memanggil korban

Setelah tidak ada respon dari korban, panggil SPGDT 112, sebutkan nama, biodata
korban, situasi dan kejadian, posisi korban, tindakan penolong yang akan dilakukan,
berapa lama ambulans datang, beri nomer penolong
Teman korban : Halo, selamat sore. Saya X dan teman saya dengan usia 21 tahun,
sedang melakukan pemindahan barang di laboratorium fakultas
keperawatan. Teman saya tiba-tiba terjatuh setelah merasakan nyeri di
dada sebelah kiri.

(Penolong melakukan prosedur CAB)


1. Circulation
Cek nadi karotis dan nafas (tidak lebih dari 10 detik). Jika nadi pasien tidak teraba maka
dilakukan RJP
2. Airway
Memeriksa jalan nafas. Apakah ada sumbatan jalan nafas atau tidak. Buka jalan nafas
dengan tengadah kepala topang dagu (Head tilt chin lift) jika pasien terdapat fraktur
servikal gunakan maneuver jaw thrust
3. Breathing
Beri nafas buatan sampai dada terlihat mengembang

Karena korban tidak teraba nadi dan nafasnya, maka teman korban melakukan resusitasi
jantung paru sembari menunggu petugas datang.

3) Materi Resusitasi Jantung Paru (RJP)


Pengertian RJP
Resusitasi Jantung-Paru (RJP) adalah suatu cara untuk memfungsikan kembali jantung
dan paru.
(Petugas datang)
Petugas 1 : Selamat sore mbak saya petugas kesehatan yang akan melakukan pijat
jantung. Apakah diperbolehkan?
Teman korban : Iya silahkan.

(Petugas 1 melakukan pijat jantung dan petugas 2 memberikan oksigen)

Langkah-Langkah:

a. Lakukan kompresi dada dengan meletakkan kedua tangan mengunci satu sama lain
b. Posisi badan penolong harus tegak dan tangan lurus 90 derajat dengan tubuh korban
dn tangan tidak menekuk
c. Prinsip kompresi dada:
1) Push fast (100-120x/menit)
2) Push hard (kedalaman 5-6 cm)
3) Complete recoil (membiarkan dada mengembang sepenuhnya sebelum rjp
selanjutnya)
4) Minimal interruption (lakukan RJP secara kontinyu sesuai intruksi)
d. Berikan rescue breathing sebanyak 2x dengan head tilt chin lift open mouth. Tutup
hidup korban, hembuskan nafas sambal melihat dada korban mengembang atau tidak
e. RJP dilakukan sebanyak 5 siklus. Satu siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 rescue
brething.
f. Jika korban belum sadar dan nadi tidak teraba lakukan kembali 5 siklus RJP
g. Jika nadi teraba kembali dan sadar, lakukan recovery position untuk mencegah
obstruksi saluran nafas

Setelah pasien bernapas, petugas memposisikan pasien miring untuk mempertahankan


jalan napas.
Materi Posisi Recovery
- Tangan kanan diangkat keatas
- Tangan kiri ditekuk ke samping telinga kanan
- Kaki kiri ditekuk diatas kaki kanan
- Miringkan badan korban ke kana
- Cek kondisi korban dengan primary survey (2 menit sekali) sembari menunggu ambulans
datang
DAFTAR PUSTAKA:

Dede Kharisma, Abdul Rakhmat, Junaidi. 2014. Gambaran Pengetahuan dan Pelaksanaan
Bantuan Hidup Dasar Perawat Gawat Darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis. Vol 4 No 4 (2014).
http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/664

Pembaruan Pedoman American Heart Association 2015 untuk CPR dan ECC. American
Heart Association. 2015. https://eccguidelines.heart.org/wp-
content/uploads/2015/10/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesian.pdf

Anda mungkin juga menyukai