BAB I
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA
1.
AMBANG LEBAR
1.1 Pendahuluan
Aliran dalam saluran terbuka sering dikenal dalam saluran alam, namun
saluran terbuka yang bersifat alam ini bukan saluran yang prismatik, artinya
penampang melintangnya berbeda-beda ditiap peninjauan, sehingga sulit untuk
menganalisanya.
Oleh karena itu, maka pada praktikum ini yang akan diamati adalah aliran
dalam saluran terbuka yang dianggap prismatik, agar dapat membantu didalam
mengamati dan menganalisanya. Di dalam saluran tersebut diletakkan suatu
pelimpah sehingga akan mengubah profil aliran seperti dibawah ini :
t
(1)
Kelompok 9
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah mempelajari karakteristik suatu
ambang (pelimpah), meliputi :
1
Pengaruh muka air hilir (He2) terhadap muka air di udik (He1).
(2)
Kelompok 9
Profil aliran.
1.3
1.4
saluran terbuka,
Teori
1
Hukum kontinuitas :
Q=A.V
Q=C . B . He
(3)
= konstan
2
( )
3
Q = C . B . He
(2/3)
Kelompok 9
1.5
Prosedur Percobaan
1
Sekat ditambahkan lagi pada ujung saluran, sehingga aliran dalam profil
tenggelam satu.
1.6
(4)
Q
( B . He (3/2))
C=
Kelompok 9
Hukum Kontinuitas :
Q = 623.076 x
H
Teori :
a. Persamaan Energi :
P 1 V 12 P 2 V 22
+
= +
w
2 g w 2 g
4Q
D 12
dan V 2=
4Q
D 22
Menghitung He
He = y t
He1 = y1 t
(5)
Kelompok 9
He2 = y2 t
Dimana :
t = tinggi ambang
(-) = loncatan
Menghitung Hd
Hd = 1 didapat dari grafik hubungan He1 vs C, diambil nilai Hd = 1
Maka didapat nilai Cd.
1.7.2
Perhitungan
Data Percobaan
Data Ambang Lebar
Percobaan
H (mm) Y1 (cm)
LONCATAN 1
X (cm) Y2 (cm) Y2' (cm)
23
1.8
11
1.6
31
2.2
14.0
2.3
0.9
40
2.4
17.5
2.2
1.1
50
2.7
17
2.2
1.4
Tabel 1.1
(6)
Kelompok 9
Percobaan
H (mm) Y1 (cm)
LONCATAN 2
X (cm) Y2 (cm) Y2' (cm)
19
2.1
11.2
1.6
0.9
31
14.5
2.7
2.5
45
3.1
20.5
2.9
2.3
50
3.4
20
Tabel 1.2
Percobaan
H (mm) Y1 (cm)
PERALIHAN
X (cm) Y2 (cm) Y2' (cm)
17
3.1
13.5
1.8
1.5
32
12.4
2.5
1.5
44
4.1
16.5
2.9
1.6
50
4.1
13.3
2.3
1.5
Tabel 1.3
Percobaan
H (mm) Y1 (cm)
TENGGELAM 1
X (cm) Y2 (cm) Y2' (cm)
24
11.1
31.2
10.6
10.6
30
11.4
18.4
10.6
10.9
44
11
23.5
11
11
50
11.8
27.5
10.8
11.2
Tabel 1.4
Percobaan
1
(7)
H (mm) Y1 (cm)
23
19.5
TENGGELAM 2
X (cm) Y2 (cm) Y2' (cm)
26
19.5
19.4
Kelompok 9
33
19.8
15.4
19.8
19.7
43
20
8.5
19.9
19.8
50
20.1
9.8
20
19.9
Tabel 1.5
(8)
Kelompok 9
205
205
203
205
206
22
116
200
22
22
36
119
200
22
22
14
19
Tabel 1.6
PERCOBAAN 2
NO
Loncatan 1
(mm)
206
207
207
207
210
34
120
202
13
36
44
119
203
26
18
11
18
15
Tabel 1.7
PERCOBAAN 3
NO
210
210
211
209
213
36
119
203
13
28
51
121
205
26
16
13
24
16
Tabel 1.8
(9)
Kelompok 9
PERCOBAAN 4
NO
210
209
210
212
214
27
124
205
13
41
50
125
206
18
15
19
24
16
Tabel 1.9
1.7.2.1 Tabel Perhitungan
2 Harga Debit (Q)
Q=V/t
PERCOBAAN 1
Aliran
Loncatan 1
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
10.80
20
0.00054
9.450
20
0.00047
10.050
20
0.00050
Rerata
( 10 )
0.00051
Aliran
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
Loncatan 2
10.3
20
0.00052
10.8
20
0.00054
10.1
20
0.00051
Kelompok 9
Rerata
Aliran
Peralihan
0.00052
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
9.9
20
0.00050
10.4
20
0.00052
10.25
20
0.00051
Rerata
Aliran
Tenggelam 1
0.00051
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
9.85
20
0.00049
9.35
20
0.00047
10.4
20
0.00052
Rerata
Aliran
Tenggelam 2
( 11 )
0.00049
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
9.65
15
0.00064
9.5
15
0.00063
10.5
15
0.00070
Kelompok 9
Rerata
0.00066
PERCOBAAN 2
Aliran
Loncatan 1
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
12.200
20
0.00061
11.70
20
0.00059
11.90
20
0.00060
Rerata
Aliran
Loncatan 2
0.00060
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
13.51
20
0.00068
12.55
20
0.00063
12.4
20
0.00062
Rerata
Aliran
Peralihan
0.00064
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
12.55
20
0.00063
11.25
20
0.00056
13.2
20
0.00066
Q rata-rata
( 12 )
0.00062
Kelompok 9
Aliran
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
11.69
20
0.00058
12.85
20
0.00064
11.8
20
0.00059
Tenggelam 1
Q rata-rata
Aliran
0.00061
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
12.91
15
0.00086
11.9
15
0.00079
12.45
15
0.00083
Tenggelam 2
Q rata-rata
0.00083
PERCOBAAN 3
Aliran
Loncatan 1
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
14.56
20
0.00073
15.00
20
0.00075
15.10
20
0.00076
Q rata-rata
( 13 )
0.00074
Kelompok 9
Aliran
Loncatan 2
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
14.7
20
0.00074
14.45
20
0.00072
14.5
20
0.00073
Q rata-rata
Aliran
Peralihan
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
14.15
20
0.00071
14.85
20
0.00074
15
20
0.00100
Q rata-rata
Aliran
Tenggelam 1
0.00082
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
14.3
20
0.00072
12.05
20
0.00060
14.4
20
0.00072
Q rata-rata
( 14 )
0.00073
0.00068
Aliran
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
Tenggelam 2
14.35
15
0.00096
13.5
15
0.00090
Kelompok 9
13.7
15
Q rata-rata
0.00091
0.00092
PERCOBAAN 4
Aliran
Loncatan 1
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
16.40
20
0.00082
15.60
20
0.00078
15.10
20
0.00076
Q rata-rata
Aliran
Loncatan 2
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
15
20
0.00075
14.9
20
0.00075
15.8
20
0.00079
Q rata-rata
Aliran
Peralihan
( 15 )
0.00079
0.00076
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
14.3
20
0.00072
15.65
20
0.00078
13.6
20
0.00091
Kelompok 9
Q rata-rata
Aliran
Tenggelam 1
0.00080
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
14.95
20
0.00075
15.3
20
0.00077
14.8
20
0.00074
Q rata-rata
Aliran
Tenggelam 2
0.00075
bak
V (liter)
t (detik)
Q (m3/dt)
14.9
15
0.00099
15.6
15
0.00104
15.7
15
0.00105
Q rata-rata
0.00103
Loncatan 1
Bak
V (liter)
t (detik)
Q
(m3/dt)
10.80
20
0.00054
9.450
20
0.00047
10.050
20
0.00050
Rerata
0.00051
Kelompok 9
= 10.80/(20*1000)
= 0.00054m3/det
Bak 2 : Q= V /t
= 9.450/(20*1000)
= 0.00047m3/det
Bak 3 : Q = V /t
= 10.050/(20*1000)
= 0.00050m3/det
Rata-rata debit= (Q bak 1 + Q bak 2 + Qbak 3)/3
= (0.00054+ 0.00047+0.00050)/3
0.00051 m3/det
Pada fase berikutnya dilakukan perhitungan yang sama dengan yang diatas
sehingga diperoleh nilai debit Q volumetrik pada tiap fase.
3
Perhitungan Harga He
Tabel Harga He
Loncatan 1 Loncatan 2 Peralihan Tenggelam Tenggelam
(cm)
(cm)
(cm)
I (cm)
II (cm)
No. He(cm)
He1 He2 He1 He2 He1 He2 He1 He2
He1
1.8
1.6
2.1
1.6
3.1
1.8
11.1 10.6
19.5 19.5
2.2
2.3
2.7
2.5
11.4 10.6
19.8 19.8
( 17 )
He2
Kelompok 9
2.4
He
He1
2.2
3.1
2.9
4.1
2.9
11
11
20
19.9
He2
3
4
2.7
Keterangan
2.2
3.4
4.1
2.3
11.8 10.8
20.1
20
= tinggi ambang = 20 cm
( 18 )
He
= Y1 t
He1= Y1
Kelompok 9
= 2.7 - 20
= 2.7 cm
= -17.3 cm
He2= Y2
= 2.3 cm
Q
B X He 3/ 2
Keterangan :
Nilai B=lebar Saluran = 0,08 m.
Nilai Q yang digunakan adalah Q Volumetrik
Tabel Harga C
4
Loncatan 1
Debit (cm3/dt)
He1 (mHg)
0.00051
1.800
0.002613922
0.00060
2.200
0.00228564
0.00074
2.400
0.002502422
0.00079
2.700
0.00221174
He1 (cmHg)
0.00052
2.1
0.002135917
0.00064
0.001542006
Loncatan 2
Debit (cm3/dt)
( 19 )
Kelompok 9
0.00073
3.1
0.001666098
0.00076
3.4
0.001518646
He1 (cmHg)
0.00051
3.1
0.001166078
0.00062
0.000963542
0.00082
4.1
0.001229643
0.00080
4.1
0.00120664
Peralihan
Debit (cm3/dt)
Tenggelam 1
Debit (cm3/dt)
He1 (cmHg)
0.00049
11.1
0.00016675
0.00061
11.4
0.000196692
0.00068
11
0.000232701
0.00075
11.8
0.000231542
He1 (cmHg)
0.00066
19.5
9.56468E-05
0.00083
19.8
0.000117474
0.00092
20
0.00012904
0.00103
20.1
0.000142412
Tenggelam 2
Debit (cm3/dt)
( 20 )
Kelompok 9
C=
0,00083
x ()3/2
=0.000117474
Loncatan 1
Percobaan
He/Hd
C/CD
1.8
0.002613922
2.2
0.00228564
2.4
0.002502422
2.7
0.00221174
Percobaan
He/Hd
C/CD
2.1
0.002135917
0.001542006
3.1
0.001666098
3.4
0.001518646
10
Loncatan 2
( 21 )
Kelompok 9
11
Peralihan
Percobaan
He/Hd
C/CD
3.1
0.001166078
0.000963542
4.1
0.001229643
4.1
0.00120664
Percobaan
He/Hd
C/CD
11.1
0.00016675
11.4
0.000196692
11
0.000232701
11.8
0.000231542
Percobaan
He/Hd
C/CD
19.5
9.56468E-05
19.8
0.000117474
20
0.00012904
20.1
0.000142874
12
Tenggelam 1
13
Tenggelam 2
Pada Loncatan 1 :
( 22 )
Kelompok 9
He / Hd =20,1/ 1
= 20,1 m
C / Cd = C = 0.000142874
Membuat grafik C Vs Q
( 23 )
Kelompok 9
1
1
Loncatan 1
1.6
1.7
1.8
1.9
2.1
2.2
2.3
2.4
He2
( 24 )
Kelompok 9
He1
He2
1.8
1.6
2.2
2.3
2.4
2.2
2.7
2.2
Loncatan 2
1.6
1.8
2.2
2.4
2.6
2.8
3.2
He2
( 25 )
He1
He2
2.1
1.6
2.7
3.1
2.9
3.4
Peralihan
Kelompok 9
1.8
2.2
2.4
2.6
2.8
He 2
He1
He2
3.1
1.8
2.5
4.1
2.9
4.1
2.3
Tenggelam 1
Hubungan He 1 Vs He 2 (Tenggelam 1)
12
11.5
He 1
11
10.5
10.5
10.6
10.7
10.8
10.9
11
11.1
He 2
( 26 )
Kelompok 9
He1
He2
11.1
10.6
11.4
10.6
11
11
11.8
10.8
Tenggelam 2
19.5
19.6
19.7
19.8
19.9
20
20.1
He 2
He1
He2
19.5
19.5
19.8
19.8
20
19.9
20.1
20
( 27 )
Kelompok 9
GRAFIK He1 Vs C
Loncatan 1
1
0
0
He1
2.4
2.7
0.0022117
2.2
( 28 )
1.8
Loncatan 2
Kelompok 9
He1
2.1
0.00213592
0.00154201
3.1
0.0016661
3.4
0.00151865
Peralihan
Hubungan He 1 Vs C (Peralihan )
5
4
3
He 1
2
1
0
0
( 29 )
Kelompok 9
He1
3.1
0.001166
0.000964
4.1
0.00123
4.1
0.001207
Tenggelam 1
Hubungan He 1 Vs C (Tenggelam 1)
12
11.5
He 1
11
10.5
0
( 30 )
He1
11.1
0.000167
11.4
0.000197
10
11
0.000233
11.8
0.000232
Tenggelam 2
Hubungan He 1 Vs C (Tenggelam 2)
20.2
20
19.8
He 1 19.6
19.4
19.2
19
0
He1
19.5
9.56E-05
19.8
0.000117
20
0.000129
20.1
0.000143
dikarenakan
( 31 )
aliran
semakin
besar
juga.
3
11
debit
GRAFIK C Vs Q
Loncatan 1
Kelompok 9
Hubungan C Vs Q ( Loncatan 1 )
0.0028
0.0026
C 0.0024
0.0022
0.0020
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00261
0.00051
0.00229
0.00060
0.00250
0.00074
0.00221
0.00079
Loncatan 2
( 32 )
Kelompok 9
Hubungan C Vs Q (Loncatan 2)
0.00250
0.00200
0.00150
C 0.00100
0.00050
0.00000
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00214
0.00052
0.00154
0.00064
0.00167
0.00073
0.00152
0.00076
12
Peralihan
Hubungan C Vs Q (Peralihan)
0.0015
0.0010
C
0.0005
0.0000
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Q
( 33 )
Kelompok 9
0.00117
0.00051
0.00096
0.00062
0.00123
0.00082
0.00121
0.00080
13
Tenggelam 1
Hubungan C Vs Q (Tenggelam 1)
0.00025
0.00020
0.00015
C 0.00010
0.00005
0.00000
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00017
0.00049
0.00020
0.00061
0.00023
0.00068
0.00023
0.00075
( 34 )
Kelompok 9
14
Tenggelam 2
Hubungan C Vs Q (Tenggelam 2)
0.000
0.000
C 0.000
0.000
0.000
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Q
0.00010
0.00066
0.00012
0.00083
0.00013
0.00092
0.00014
0.00103
menunjukkan
4
( 35 )
grafik
He/Hd Vs C/Cd
Kelompok 9
15
Loncatan 1
1
0
0
C/Cd
He/Hd
C/Cd
1.8
0.0026139
2.2
0.0022856
2.4
0.0025024
2.7
0.0022117
C/Cd.
16
Loncatan 2
C/Cd
( 36 )
Kelompok 9
He/Hd
C/Cd
2.1
0.00213592
0.00154201
3.1
0.0016661
3.4
0.00151865
Peralihan
3.2
3.4
3.6
3.8
4.2
C/Cd
( 37 )
Kelompok 9
He/Hd
C/Cd
3.1
0.001166
0.000964
4.1
0.00123
4.1
0.001207
C/Cd.
17
Tenggelam 1
11
10.5
0
C/Cd
He/Hd
C/Cd
11.1
0.000167
11.4
0.000197
11
0.000233
11.8
0.000232
( 38 )
Kelompok 9
18
Tenggelam 2
19.5
19
0
C/Cd
He/Hd
C/Cd
19.5
9.56E-05
19.8
0.000117
20
0.000129
20.1
0.000142
nilai C/Cd.
5
19
( 39 )
GRAFIK He1 Vs Q
Loncatan 1
Kelompok 9
He1
1.8
0.00051
2.2
0.00060
2.4
0.00074
2.7
0.00079
Loncatan 2
Hubungan He 1 Vs Q
4
3
He 1
2
1
0
0.00050 0.00055 0.00060 0.00065 0.00070 0.00075 0.00080
Q
( 40 )
Kelompok 9
He1
2.1
0.00052
0.00064
3.1
0.00073
3.4
0.00076
20
Peralihan
Hubungan He1 Vs Q
5.0000
4.0000
3.0000
He 1
2.0000
1.0000
0.0000
0.00040
0.00060
0.00080
0.00100
He1
3.1
0.00051
0.00062
4.1
0.00082
4.1
0.00080
21
( 41 )
Tenggelam 1
Kelompok 9
Hubungan He 1 Vs Q
12
11.5
He 1
11
10.5
0.00040
0.00050
0.00060
0.00070
0.00080
He1
11.1
0.00049
11.4
0.00061
11
0.00068
11.8
0.00075
22
Tenggelam 2
Hubungan He 1 Vs Q (Tenggelam 2)
20.50
20.00
He 1
19.50
19.00
0.00060
0.00080
0.00100
0.00120
( 42 )
Kelompok 9
He1
19.5
0.00066
19.8
0.00083
20
0.00092
20.1
0.00103
1.7.3
1
Kesimpulan
GRAFIK HUBUNGAN C Vs Q
Dari hasil grafik hubungan C dan Q pada loncatan 1, loncatan 2,
peralihan, tenggelam 1 dan tenggelam 2 yang dilakukan 3 kali
percobaan dapat disimpulkan bahwa semakin besar koefisien
pengaliran maka semakin besar pula debit yang lewat. Jadi dapat
dikatakan Besarnya koefisien pengaliran (C) mempengaruhi debit air
yang lewat (Q).
( 43 )
Kelompok 9
Pendahuluan
2
( 44 )
Tujuan Praktikum
Kelompok 9
Mengukur tinggi bukaan sekat (Yg) dan kedalaman air di hilir (Y1).
3
Teori
Persamaan Kontinuitas
: Q = V0 .Y0 . B = V1 .Y1. B
Hukum Bernoulli
Persamaan Momentum
( 45 )
P U2
+ + Z=konstan
. g 2 g
Kelompok 9
5
1
Prosedur Percobaan
Pintu radial diatur dengan memutar sekrup sehingga tingginya cocok atau
sesuai dengan yang diinginkan.
Ketinggian muka air pada hulu dan hilir pintu radial diukur.
Untuk mengamati loncatan air, ketinggian sekat dibuat yang dalam dari
dasar saluran.
Ketinggian ekstrim loncatan air yang terjadi diukur (yang tertinggi dan
terendah).
10
11
12
( 46 )
Kelompok 9
Rumus
:
Q = 623,076 . . H
P1 P1
P P
2 2
Persamaan Energi : w 2 g w 2 g
4Q
V1
D1
dan
4Q
D2
B.Y1 . 2 g.Y0
Y1
1
Y0
Rumus :
1
V2
Persamaan Energi:
V0
V
Y0 1 Y1
2g
2g
Persamaan Kontinuitas:
Q = V0 . Y0 . B = V1 . Y1 . B
Dimana : B= lebar saluran
( 47 )
Kelompok 9
Q
Y0 .B
Q
Y1 .B
V0
V1
Persamaan Momentum:
.Ya2.
.Yb2.
= . Q (Vb Va)
E =Y+
E=
7
( 48 )
Langkah Perhitungan
1
= C . . H = 623,076 . 3,14 . H
Menghitung V0
V0 =
Menghitung V1
V1 =
5
Menghitung H0:
H0 = Y0 +
Menghitung H1
H1= Y1 +
7
5 Data Percobaan
Tabel Debit (Q) tetap, Yg berubah
( 49 )
Kelompok 9
Praktikum Sekat
No
H
(mm)
Yg
Yo
Y1
Xa
Ya
Xb
Yb
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
85
0.3
9.7
0.1
14
0.3
33
0.6
85
0.6
6.7
0.5
0.9
12
1.1
85
0.9
4.8
0.4
0.7
13.5
0.9
Tabel 2.1
Praktikum Sekat
No H(mm)
Yg
Yo
Y1
Xa
Ya
Xb
Yb
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
93
0.3
9.6
0.1
17
0.2
35
74
0.6
0.4
0.4
0.9
10
0.8
74
0.9
4.3
0.4
4.5
10
0.9
Tabel 2.2
Praktikum Sekat
No
H
(mm)
Yg
Yo
Y1
Xa
Ya
Xb
Yb
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
100
0.3
11
0.1
9.5
0.4
15.5
0.7
106
0.6
9.2
0.3
10.1
1.7
17
105
0.9
1.2
1.4
Tabel 2.3
( 50 )
Kelompok 9
Yg
Yo
Y1
Xa
Ya
Xb
Yb
0.117
0.005
0.097
0.002
0.115
0.01
0.23
0.019
0.11
0.005
0.094
0.003
0.17
0.01
0.23
0.011
0.091
0.005
0.09
0.022
0.155
0.01
0.265
0.013
Tabel 2.4
Praktikum Sekat
No
H
(mm)
Yg
Yo
Y1
Xa
Ya
Xb
Yb
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
161
0.5
9.2
0.4
19
1.3
32
1.4
145
0.5
10.1
0.3
19
0.8
31
1.2
125
0.5
9.6
0.2
24
0.6
31
1.2
Tabel 2.5
Praktikum Sekat
No
H
(mm)
Yg
Yo
Y1
Xa
Ya
Xb
Yb
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
Cm
190
0.5
11.6
0.5
18
1.2
33
1.2
128
0.5
8.2
0.8
13.5
1.3
37
0.9
68
0.5
54
0.2
0.4
14
0.7
Tabel 2.6
( 51 )
Kelompok 9
Yg
Y1
Yo
No (cm
(cm) (cm) (cm)
Hg)
1 100 11
0.1
0.3
0.9
Cc'
Yg/Yo
Vo
V1
Ho
H1
(cm3/s)
(cm)
(cm/s)
(cm/s)
(cm)
(cm)
1.11111 20047.735
111
4
0.15
H Yg Y1 Yo
Yg/Yo
Vo
V1
Ho
H1
(cm3/s)
(cm)
(cm/s)
(cm/s)
(cm)
(cm)
0.66 16830.09
525940.4 525940.4 14098538 1409853875
1.5
7
36
248
248
757
7.40
No H Yo Y1 Yg Cc'
( 52 )
Yg/Yo
Vo
V1
Ho
H1
Kelompok 9
(cm3/s)
(cm)
(cm/s)
(cm/s)
(cm)
(cm)
3 105 0.9
20047.73
0.15
54
1 1.111
Yg
Y1
Yo
(cm
(cm) (cm) (cm)
Hg)
Q
Cc'
Yg/Y
o
(cm3/s) (cm)
Vo
V1
Ho
H1
(cm/s)
(cm/s)
(cm)
(cm)
H Yg Y1 Yo
Yg/Yo
Vo
V1
Ho
H1
(cm/s)s
(cm/s)
(cm)
(cm)
3 125 0.5 9.6 0.2 0.4 21873.8 0.0520 28481.60 1367117. 4134566 9526039700
( 53 )
Kelompok 9
726
H Yg Y1 Yo
83
No (cm
Cc'
(cm) (cm) (cm)
(cm3/s)
Hg)
1 190 0.5 11.6 0.5
491
036
8.02
6.97
Yg/Yo
Vo
V1
Ho
H1
(cm)
(cm/s)
(cm/s)
(cm)
(cm)
Contoh Perhitungan:
1. Menghitung Debit (Q)
Q=C..H
= 623,076 . 3,14 . 58
Y1 11,6
1
Yg
0
,
5
Cc =
Dimana: Y1 = tinggi muka air sebelah pintu
Yg = tinggi bukaan pintu
( 54 )
Kelompok 9
3. Menghitung V0
Q
26967.9213
29060.25999 cm/s
Y
.
B
0
,
5
.
8
0
V0 =
4. Menghitung V1
Q
26967.9213
674198.0319 cm/s
Y
.
B
11.6
.
8
1
V1 =
5. Menghitung H0:
2
V0
29060.25999 2
0,5
43042759.36 cm
2
g
2
.
9
,
81
H0 = Y0 +
6. Menghitung H1
H1= Y1 +
2
V1
674198.0319 2
11,6
23167328552.55 cm
2g
2.9,81
Ha (cm)
14
0.3
33
0.6
2878981.187
85 18037.6574 2.0000 7515.6906 3757.8453
3
0.9
12
1.1
( 55 )
Kelompok 9
0.7
Hb (cm)
13.5
0.9
H (cm) Fa (cm)
Yc
Vc
Hc
Y2/Y1
H/Yb
719745.82
4381.005
28.070 120.483 6195.176 2878981.18
0.0625
18
0.0375
1
80.3225 7
7
9
73
214140.17
28.070 120.483 1191.858 319887.665
0.0018
43
0.0020 843.1248 80.3225 7
7
7
3
319887.66
1229.160
28.070 120.483 1737.795 528793.107
0.0035
53
0.0032
5
80.3225 7
7
5
9
NO
H
Xa Xb Ya Yb
Q
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm Hg) (cm3/dt)
Yb/Ya
Ha
Va (cm/s) Vb (cm/s)
(cm)
(cm)
669.211
8365.147 4402.709 3566549.273 0.11
0.23 0.01 0.019 0.117
8
1.9000
7
3
9
5
648.883
1646.934 7373.680
0.23 0.01 0.011 0.11
9
1.1000
7
9
138246.3911 0.17
590.189
1503.723 5674.897
0.15
0.265 0.01 0.013 0.091
3
1.3000
0
6
115248.8835 5
Hb (cm)
H (cm)
Fa (cm)
Yc
Vc
Hc
Y2/Y1
H/Yb
987963.804
26707.86
37770.119 3566549.27
0.0505
0
0.0010
13
8.9350 9.3623 13.4024
6
39
2771211.56
5258.257
7435.799 138246.391
0.0002
03
0.0000
9
8.7531 9.2665 8.9335
7
1
1641409.93
4801.018
6789.164 115248.883
0.0040
07
0.0001
1
8.2170 8.9782 8.3877
9
5
( 56 )
Kelompok 9
NO
Xa
(cm)
Xb
(cm)
Ya
(cm)
Yb
(cm)
(cm Hg)
35
0.2
93
18867.4039
5.0000
10
0.9
0.8
74
16830.0936
10
0.9
74
16830.0936
Hb (cm)
H (cm)
Fa (cm)
Yc
Va (cm/s)
Vb (cm/s)
Ha (cm
11792.1274
2358.4255
7087373.7373
17
0.8889
2337.5130
2629.7021
278490.5545
0.9000
2103.7617
2337.5130
225577.6201
4.5
Vc
Hc
Y2/Y1
H/Yb
0.6400
1112.0341
278490.5545
-0.0004
949.3983
225577.6201
-0.0003
NO
1
2
3
Xa Xb Ya Yb
(cm) (cm) (cm) (cm)
19
19
24
32
31
31
( 57 )
1.3
0.8
0.6
1.4
1.2
1.2
H
(cm Hg)
Vb (cm/s)
Ha (cm)
161
24824.677
2
1.0769
145
23558.881
8
1.5000
125
21873.872
6
2.0000
1058449.455
4557.0568 2278.5284
6
Kelompok 9
Hb (cm)
H (cm)
Y2/Y1
H/Yb
944.7771
290404.5931
0.0001
1857.7760
690638.6783
0.0139
2655.8746 1058449.4556
0.0625
250400.1578 0.0001
Fa (cm)
Yc
Vc
Hc
NO
1
2
Xa Xb Ya Yb
Yb/Ya
Vb
Q (cm3/dt)
Va (cm/s)
(cm
(cm) (cm) (cm) (cm)
(cm)
(cm/s)
Hg)
9.5 15.5 0.4
10.1
Hb (cm)
622109.41
51
17
9
1.7
1.2
H (cm)
Ha (cm)
0.7
19564.586
6113.933 3493.676 1905208.340
100
4
1.7500
3
1
1
20142.974
1481.101 2517.871
106
5
0.5882
1
8
111809.0587
1.4
20047.735
2088.305 1789.976
105
4
1.1667
8
4
222275.4597
Fa (cm)
Yc
Vc
Hc
Y2/Y1
H/Yb
323124.26
86.456 29.122 129.685
111809.058
-0.0504
66
-0.0504 362.6818 9
9
3 512.4097
7
163304.93
77
( 58 )
Kelompok 9
NO
H
Xa Xb Ya Yb
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm
Hg)
Q (cm3/dt)
Yb/Ya
Va (cm/s) Vb (cm/s)
(cm)
Ha (cm)
18
33
1.2
1.2
13.5
37
1.3
0.9
14
0.4
0.7
68
Hb (cm)
H (cm)
402211.7651
0.0000
481712.7347
423034.6263
Fa (cm)
Yc
Vc
Hc
Y2/Y1
H/Yb
402211.7651
0.0000
-0.0137
230880.9368
-0.0152
0.0241
842.3518
Keterangan :
H
Yg
Yo
Y1
Xa
Ya
( 59 )
Kelompok 9
Xa
Ya
Va =
Q
Ya .B ; Vb =
Q
Yb.B
Va=
=0,01 cm/s
0,016
0,6.8
Vb=
= 0,003 cm/s
3. Menghitung Ha dan Hb;
0,01
Va 2
0,2
2g
Ha = Ya+ 2 g =
= 0,2 cm
( 60 )
Kelompok 9
Vb2
0,0032
0,6
2g
Hb = Yb+ 2 g
= 0,6 cm
4. Menghitung kehilangan tinggi energi (H):
(Yb Ya ) 3
H = 4.Ya .Yb
(0,6 0,2) 3
4.0,2.0,6
H=
H = 0,133 cm
5. Menghitung Bilangan Froude (Fa):
Fa
Fa
Va
g Ya
0,01
g 0,2
= 0,0071 cm
Yc 3
Q2
g B2
0,016 2
g 82
= 0,0006 cm
( 61 )
Kelompok 9
Q
Yc B
Vc
0,016
0,0006 8
= 3,33 cm/dt
8. Menghitung Energi spesific (Hc):
2
Ya
Hc Yc
Yc
Va 2
2g
2
0,2 0,012
Hc 0,0006
2g
0,0006
=0,5669 cm
9. Menghitung Y2 /Y1
Y2 1
1 8Fa 2 1
Y1 2
Y2 1
1 8.0,0071 2 1 0,01004
Y1 2
10. Menghitung E
( 62 )
E Ya
Va 2
2g
E 0,2
0,01 2
2g
Kelompok 9
( 63 )
Kelompok 9
GRAFIK Yg/Yo VS Cc
Q tetap, Yg Berubah
Percobaan
Yg/Yo
Cc
Yg/Yo
0.
18
75
00
00
00
00
00
01
7
2
8.
95
52
23
88
05
97
02
E-
Cc
3.
09
27
83
50
51
54
63
96
E2
1.000000
0.800000
0.600000
0.400000
0.200000
0.000000
Q tetap, Yg berubah
Semakin besar nilai Yg/Yo maka semakin besar
0.030928 0.333333
0.089552 0.833333
berbanding lurus.
0.187500 0.444444
( 64 )
Kelompok 9
GRAFIK Yg/Yo VS Cc
Q Berubah, Yg Tetap
Percobaan
Yg/Yo
Cc
Cc
5.
55
55
55
55
55
55
54
9E
-2
5.
31
91
48
93
61
70
21
07
E2
Yg/Yo
5.
15
46
39
17
52
57
73
17
E2
5.000000
4.000000
3.000000
2.000000
1.000000
0.000000
0.051546 0.400000
0.053191 0.600000
berbanding lurus.
0.055556 4.400000
Grafik 2.5
GRAFIK Yg/Yo VS Cc
( 65 )
0.
10
90
90
90
90
90
90
92
2
6.
97
67
44
18
60
46
54
21
E2
Yg/Yo
5.
94
05
94
05
94
05
93
96
E2
1.400000
1.200000
1.000000
0.800000
0.600000
0.400000
0.200000
0.000000
Cc
Kelompok 9
Q Berubah, Yg Tetap
Percobaan
Yg/Yo
Cc
0.059406 0.500000
0.069767 0.500000
berbanding lurus.
0.109091 1.166667
Grafik 2.6
GRAFIK Yg/Yo VS Cc
Q Berubah, Yg Tetap
Percobaan
Yg/Yo
Cc
Cc
0.
12
72
72
72
72
72
72
71
8
8.
33
33
33
33
33
33
33
43
E2
Yg/Yo
6.
30
63
06
30
63
06
30
71
E2
1.500000
1.000000
0.500000
0.000000
0.063063 0.714286
0.083333 0.857143
berbanding lurus.
0.127273 1.285714
Q tetap, Yg berubah
Grafik 2.7
( 66 )
Kelompok 9
GRAFIK H VS Yb/Ya
1.80
1.60
1.40
1.20
1.00
Yb/Ya 0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
53.5
52
52
Q tetap, Yg Berubah
Q tetap, Yg berubah
Percobaan
Yb/Ya
54
1.67
52.0
1.50
52
0.64
Q berubah, Yg tetap
Grafik 2.10
GRAFIK H VS Yb/Ya
1.20
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
5.6499999999999995
( 67 )
2.8499999999999988
Kelompok 9
Q Berubah, Yg Tetap
Percobaan
Yb/Ya
5.65
0.80
2.85
0.75
penurunan,
namun
tidak
Grafik 2.11
GRAFIK H VS Yb/Ya
0.667
0.667
0.667
0.667
Yb/Ya
0.667
0.666
0.666
6.6499999999999995 4.9000000000000004 2.9499999999999997
H
Q Berubah, Yg Tetap
Percobaan
Yb/Ya
6.65
0.667
mengalami
4.9
0.667
2.95
0.667
penurunan,
namun
tidak
Grafik 2.12
( 68 )
Kelompok 9
GRAFIK H VS Yb/Ya
1.000
0.800
0.600
Yb/Ya
0.400
0.200
0.000
8.5500000000000007
5.6
3.25
Q Berubah, Yg Tetap
Percobaan
Yb/Ya
8.550
0.857
5.600
0.857
3.250
0.700
10
Q tetap, Yg berubah
Grafik 2.13
( 69 )
Kelompok 9
GRAFIK Yc VS E
Q tetap, Yg Berubah
Percobaan
Yc
0.0095 0.3000
0.0094 0.4000
0.0094 1.1000
9.
40
64
18
46
91
94
31
68
E3
9.
40
64
18
46
91
94
31
68
E3
Yc
9.
49
60
08
79
90
08
55
05
E3
1.2000
1.0000
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
Q Tetap, Yg Berubah
Semakin kecil nilai yc maka semakin besar nilai E,
maka hubungan yc dan E berbanding terbalik.
Q berubah, Yg tetap
Grafik 2.16
( 70 )
Kelompok 9
GRAFIK Yc VS E
Q berubah, Yg Tetap
3.
52
21
17
94
10
68
18
56
E3
3.
95
23
59
28
79
44
35
92
E3
Yc
4.
44
31
61
67
06
39
66
03
E3
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
Percobaan
Yc
0.0044
0.5
0.0040
0.3
0.0035
0.4
Grafik 2.17
GRAFIK Yc VS E
( 71 )
3.
56
37
23
42
38
93
80
42
E3
4.
23
39
54
66
08
20
60
29
E3
Yc
4.
69
49
50
33
70
32
72
45
E3
1.0000
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
Kelompok 9
Q berubah, Yg Tetap
Percobaan
Yc
0.0047
0.6000
0.0042
0.6000
0.0036
0.9000
padapercobaan 3.
Grafik 2.18
GRAFIK Yc VS E
Q berubah, Yg Tetap
3.
68
31
29
47
24
56
81
27
E3
4.
42
98
14
05
40
75
91
46
E3
Yc
5.
11
08
79
11
10
45
93
94
E3
1.2000
1.0000
0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
Percobaan
Yc
0.0051
0.7000
0.0044
0.7000
0.0037
1.0000
10
Kesimpulan
Pada grafik debit tetap dan Yg berubah dapat disimpulkan bahwa semakin
besar nilai Yg/Yo maka semakin besar pula nilai Cc, sehingga hubungan
Yg/Yo dan Cc berbanding lurus.
2
Pada grafik debit berubah dan Yg tetap dapat disimpulkan bahwa semakin besar
nilai Yg/Yo maka semakin besar pula nilai Cc, namun pada Yg = 0,5 cm terdapat
perbedaan data, hal tersebut dikarenakan kesalahan pencatatan data.
Pada grafik debit berubah dan Yg tetap dapat disimpulkan bahwa nilai Yb/Ya
mengalami penurunan yang disebabakan karena adanya perubahan besarnya H.
Namun pada Yg = 0,5 cm terdapat perbedaan data, hal tersebut dikarenakan
kesalahan pencatatan data.
3 Grafik hubungan Yc Vs E
1
( 73 )
Kelompok 9
( 74 )
Kelompok 9
BAB II
SALURAN TERTUTUP
1 Pendahuluan
1 Latar Belakang
Pipa merupakan saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran
yang digunakan untuk mengalirkan fluida dibawah tekanan. Saluran pipa ini
digunakan untuk mengalirkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang lain,
misalnya : pengaliran air minum suatu waduk atau mata air ke kawasan perkotaan,
pengaliran air dari waduk ke turbin pembangkit listrik tenaga air dan lain
sebagainya.
Pada sistem distribusi air minum di daerah perkotaan harus memenuhi dua
faktor penting dalam perencanaan jaringan sitem perpipaan, yaitu : besarnya debit
kebutuhan dan tekanan yang harus diberikan pada sistem perpipaan tersebut.
Disamping itu perlu juga dipertimbangkan besarnya kehilangan tinggi tekan
sepanjang pengaliran. Kehilangan tinggi tekan ini dibedakan dua macam, yaitu :
kehilangan tinggi tekan besar (major losses), akibat gesekan dan kehilangan tinggi
kecil (minor losses), akibat adanya perubahan penampang, belokan pipa,
pemasukan dan lain-lain.
Untuk mengetahui karakteristik aliran dalam saluran tertutup (sistem
perpipaan) tersebut, maka perlu dilakukan penyelidikan (penelitian) di
laboratorium melalui serangkaian percobaan praktikum.
Kelompok 9
saluran tertutup, sebagaimana yang telah di berikan dalam mata kuliah hidrolika
dan mekanika fluida.
Sedangkan tujuan dari praktikum ini adalah :
1
Mengetahui dan mengerti cara mengukur aliran yang melalui alat ukur
volumetric.
( 76 )
Kelompok 9
Aliran Laminer
Aliran turbulen
Aliran terjadi jika partikel zat cair bergerak secara tidak beraturan dan
seolah-olah lintasannya berpotongan satu dengan yang lainnya. Pada pengaliran di
dalam saluran tertutup terjadi aliran turbulen.
Pada tahun 1884 Osborn Reynolds melakukan percobaan untuk menentukan
sifat-sifat aliran laminar dan turbulen. Hasil percobaan menunjukkan bahwa : ada
tiga faktor yang mempengaruhi keadaan aliran, yaitu kekentalan zat cair, rapat
massa zat cair dan diameter pipa.
. V . D
atau
Re =
V .D
Dengan :
Re
= Bilangan Reynold
Dari percobaan yang dilakukan untuk aliran air melalui pipa dapat
disimpulkan bahwa pada angka Reynolds rendah gaya kental dominan sehingga
aliran adalah laminer. Dengan bertambahnya kecepatan atau berkurangnya
kekentalan zat cair atau bertambah besarnya dimensi medan aliran (pipa), akan
menyebabkan kondisi aliran laminer menjadi tidak stabil sampai angka Reynolds
( 77 )
Kelompok 9
tertentu, aliran akan berubah dari aliran laminer menjadi aliran turbulen. Dari
percobaan ini Reynolds menetapkan klasifikasi aliran berdasarkan bilangan
Reynolds (Re), sebagai berikut :
1 Jika nilai Re 2000, maka alirannya disebut laminer.
2 Jika nilai Re 4000, maka alirannya disebut turbulen.
Sedangkan jika Re antara 2000 sampai 4000, kondisi aliran sulit
diketahui atau dipastikan karena dalam keadaaan tersebut terjadi fase peralihan
(transisi). Jadi kemungkinan terjadi laminer atau turbulen. Akan tetapi batas ini
dapat dianggap sebagai turbulen untuk maksut perhitungan.
Pada zat cair (yang mempunyai kekentalan), sewaktu mengalir dalam pipa
terjadi gesekan antara zat cair itu sendiri dengan dinding
pipa, sehingga
Hagen oiseuille
Persamaan ini digunakan untuk aliran laminer.
Hf =
32 . . L . V
g . D2
Dengan :
( 78 )
Hf
= kecepatan (m/dt)
Kelompok 9
Darcy Wiesbach
Persamaan ini dapat digunakan semua jenis aliran
Hf =
f .L.V2
2 g.D
Dengan :
Hf
= kecepatan (m/dt)
( 79 )
Kelompok 9
g
1
p1 . A1 + p . ( A2 A 1 ) p2 . A 2= . Q.(V 2V 1)
Persamaan Bernouli untuk kedua penampang adalah :
p1 V 21 p 2 V 22
+ = + +hl
2 g 2g
Dari kedua persamaan ini maka akan didapat besarnya kehilangan
tinggi adalah :
( 80 )
Kelompok 9
A1 2 V 21
Hl=(1 ) .
A2 2 g
2 Kehilangan Tinggi Akibat Pengecilan Penampang
Pada pengecilan penampang secara tiba-tiba (Gambar 2.2), garis
aliran pada bagian hulu dari sambungan akan menguncup dan akan
mengecil pada vena kontrakta. Beberapa percobaan yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa luas penampang pada vena kontrakta
sekitar 0,6A2.
AC 2 V 2C
) .
A2 2 g
V
Hl=0,44 . 2
2g
( 81 )
Kelompok 9
V 21
2g
Kb
0,05
0,14
Sumber : Triatmaja, 1992 : 278
60
0,36
80
0,74
90
0,98
p v
E=z + +
2g
Dengan :
E
Kelompok 9
(energy gradient) adalah garis yang menghubungkan berbagai titik yang ordinat
vertikalnya menyatakan jumlah tinggi tekanan dan tinggi kecepatan air, yang
diukur dari garis pusat pipa.
Secara skematis kemiringan garis energi dan kemiringan garis garis
hidolik ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut ini :
PELAKSANAAN PERCOBAAN
1
Jenis Percobaan
Pipa datar
Pipa miring
Pipa belokan 90
Stopwatch
( 83 )
Kelompok 9
Jangka sorong
Termometer
Pompa air
Gambar-gambar peralatan/instrument ini ditunjukkan pada bagian
lampiran.
2.3.3 Tahapan Pelaksanaan Percobaan
2.3.3.1 Menentukan debit aliran melalui saluran tertutup
1
Debit aliran diukur apabila debit yang melalui saluran tertutup (pipa)
pada kondisi konstan. Pengukuran debit aliran dilakukan dengan
metode volumetric, yaitu pengukuran volume aliran yang terjadi untuk
satuan waktu tertentu. Pengukuran waktu pengaliran dilakukan dengan
pembacaan stopwatch
Kelompok 9
tertentu.
Pada
saat
pembacaan
manometer
ini
tidak
dibenarkan
Pipa Datar
Percobaan I
Volume Air
(m3)
Pembacaan
Stopwatch (dtk)
Debit Aliran
(m3/dtk)
0.002
20
0.0001000
0.00185
20
0.0000925
0.0019
20
0.0000950
( 85 )
0.0000958
Kelompok 9
Diameter
Dalam
(cm)
(cm)
1-2
2.65
2.1
132
2-3
2.16
1.6
18
3-4
3.39
2.7
86
4-5
2.16
1.6
20
5-6
2.16
1.6
115
6-7
2.16
1.6
19
7-8
2.16
1.6
85
Manometer
Jarak (cm)
M1
M2
M3
( 86 )
Tidak
Mengalir
Mengalir
P1
94
151
P2
92
134
P1
60
106
P2
59
103
P1
59
125
P2
61
159
Keterangan
Kelompok 9
Percobaan II
Sample
Volume Air
(m3)
Pembacaan
Stopwatch
(dtk)
0.0028
20
0.0001400
0.0028
20
0.0001400
0.00255
20
0.0001275
Manometer
( 87 )
0.0001358
Diameter Luar
Diameter
Dalam
Jarak (cm)
(mm)
(mm)
1-2
2.65
2.1
132
2-3
2.16
1.6
18
3-4
3.39
2.7
86
4-5
2.16
1.6
20
5-6
2.16
1.6
115
6-7
2.16
1.6
19
7-8
2.16
1.6
85
Kelompok 9
Kondisi Pengaliran
Manometer
M1
M2
M3
Tidak
Mengalir
Mengalir
P1
93
170
P2
95
145
P1
90
128
P2
74
120
P1
29
191
P2
21
113
Percobaan III
Sample
Volume Air
(m3)
Pembacaan
Stopwatch
(dtk)
0.0037
20
0.0001850
0.0034
20
0.0001700
0.00325
20
0.0001625
( 88 )
Keterangan
0.0001725
Kelompok 9
Manometer
Diameter Luar
Diameter
Dalam
Jarak (cm)
(mm)
(mm)
1-2
2.65
2.1
132
2-3
2.16
1.6
18
3-4
3.39
2.7
86
4-5
2.16
1.6
20
5-6
2.16
1.6
115
6-7
2.16
1.6
19
7-8
2.16
1.6
85
M1
M2
M3
( 89 )
Tidak
Mengalir
Mengalir
P1
95
195
P2
95
162
P1
75
155
P2
81
149
P1
85
268
P2
279
132
Keterangan
Kelompok 9
Percobaan IV
Pembacaan
Stopwatch
(dtk)
0.00447
20
0.0002235
0.0039
20
0.0001950
0.0041
20
0.0002050
Diameter
Dalam
(mm)
(mm)
1-2
2.65
2.1
132
2-3
2.16
1.6
18
3-4
3.39
2.7
86
4-5
2.16
1.6
20
5-6
2.16
1.6
115
6-7
2.16
1.6
19
Manometer
( 90 )
0.0002078
Jarak (cm)
Kelompok 9
1.6
85
M1
M2
M3
2.5
Tidak
Mengalir
Mengalir
P1
95
214
P2
96
175
P1
93
185
P2
97
179
P1
186
332
P2
188
158
Keterangan
Kelompok 9
V = volume air yang diukur pada satu satuan waktu tertentu (m3)
T = Pembacaan interval waktu tertentu (dt)
Perhitungan debit aliran pada saluran tertutup ini, ditabulasikan dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perhitungan Debit Aliran
NO
Percobaan
Percobaan 1
0.0000958
Percobaan 2
0.0001358
Percobaan 3
0.0001725
Percobaan 4
0.0002078
( 92 )
Kelompok 9
( 93 )
Manometer
Hg (m)
Eg (m)
0.057
0.06480
0.042
0.04980
0.046
0.04885
0.044
0.04685
0.066
0.08914
0.098
0.12114
0.0001358
0.09267
0.0001358
0.06567
0.0001358
0.04373
0.0001358
0.05173
0.0001358
0.20849
0.0001358
0.13849
0.0001725
0.12526
0.0001725
0.09226
0.0001725
0.08925
0.0001725
0.07725
0.0001725
0.25797
0.0001725
-0.07203
0.0002078
0.15567
0.0002078
0.11567
0.0002078
0.10542
0.0002078
0.09542
0.0002078
0.25483
Kelompok 9
0.07883
Eg (n)
Eg(n+1)
( 94 )
Manometer
Hf (m)
0.015
0.015
-0.002
-0.002
0.032
0.032
0.027
0.027
-0.008
Kelompok 9
-0.008
0.07
0.07
0.033
0.033
0.012
0.012
0.33
0.33
0.04
0.04
0.01
0.01
-0.176
-0.176
V .D
v
Dengan :
Re = bilangan Reynolds
( 95 )
Kelompok 9
10
20
25
30
100
0.964
0.897 0.657
8
23
0.3
Re < 2000
: aliran laminer
: aliran transisi
Re > 4000
: aliran turbulen
V (m/dt)
D (m)
Re
Jenis Aliran
0.476444129
0.016
7901.2293
Turbulen
0.276575277
0.021
6019.9843
Turbulen
0.16731097
0.027
4682.2100
Turbulen
0.675307765
0.016
11199.1338
Turbulen
0.392015392
0.021
8532.6733
Turbulen
0.237145114
0.027
6636.5237
Turbulen
0.016
14222.2128
Turbulen
( 96 )
Kelompok 9
0.021
10835.9717
Turbulen
0.027
8427.9780
Turbulen
0.016
17135.3617
Turbulen
0.021
13055.5137
Turbulen
0.027
10154.2884
Turbulen
0.5998076
V .D
0,118489583 x 0,016 2255.838641 x 0.016
=
v
0,9648 x 106
0,897
= 1965,0014
Re <2000 : aliran Laminer
8g
f
R . S
0,5
( )
f = hf .
L .V 2
2 g.D
Dengan:
Q
( 97 )
( 98 )
= koefisien chezy
Hf
Kelompok 9
12. v
g . S . R
Dengan :
= tebal lapisan prandtl
v = kekentalan kinematik (m2/dt)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
S= garis energi
R= jari-jari hdrolis (m)
Kelompok 9
K = R.(
12
10 c/18
C
)
Dengan :
C
= koefisien chezy
Re
= bilangan Reynolds
( 100 )
Kelompok 9
3
( 101 )
Q (m/dt)
D (m)
R (m)
A (m)
V (m/dt)
V/g (m)
Eg (m)
0.094
0.151
0.057
0.0000958
0.021
0.01050 0.00034650
0.27658
0.00780
0.06480
0.092
0.134
0.042
0.0000958
0.021
0.01050 0.00034650
0.27658
0.00780
0.04980
0.06
0.106
0.046
0.0000958
0.027
0.01350 0.00057279
0.16731
0.00285
0.04885
0.059
0.103
0.044
0.0000958
0.027
0.01350 0.00057279
0.16731
0.00285
0.04685
0.059
0.125
0.066
0.0000958
0.016
0.00800 0.00020114
0.47644
0.02314
0.08914
0.061
0.159
0.098
0.0000958
0.016
0.00800 0.00020114
0.47644
0.02314
0.12114
0.093
0.17
0.077
0.0001358
0.021
0.01050 0.00034650
0.39202
0.01567
0.09267
0.095
0.145
0.05
0.0001358
0.021
0.01050 0.00034650
0.39202
0.01567
0.06567
0.09
0.128
0.038
0.0001358
0.027
0.01350 0.00057279
0.23715
0.00573
0.04373
0.074
0.12
0.046
0.0001358
0.027
0.01350 0.00057279
0.23715
0.00573
0.05173
0.029
0.191
0.162
0.0001358
0.016
0.00800 0.00020114
0.67531
0.04649
0.20849
0.021
0.113
0.092
0.0001358
0.016
0.00800 0.00020114
0.67531
0.04649
0.13849
0.095
0.195
0.1
0.0001725
0.021
0.01050 0.00034650
0.49784
0.02526
0.12526
Kelompok 9
( 102 )
0.095
0.162
0.067
0.0001725
0.021
0.01050 0.00034650
0.49784
0.02526
0.09226
0.075
0.155
0.08
0.0001725
0.027
0.01350 0.00057279
0.30116
0.00925
0.08925
0.081
0.149
0.068
0.0001725
0.027
0.01350 0.00057279
0.30116
0.00925
0.07725
0.085
0.268
0.183
0.0001725
0.016
0.00800 0.00020114
0.85760
0.07497
0.25797
0.279
0.016
0.00800 0.00020114
0.85760
0.07497
-0.07203
0.095
0.214
0.119
0.0002078
0.021
0.01050 0.00034650
0.59981
0.03667
0.15567
0.096
0.175
0.079
0.0002078
0.021
0.01050 0.00034650
0.59981
0.03667
0.11567
0.093
0.185
0.092
0.0002078
0.027
0.01350 0.00057279
0.36285
0.01342
0.10542
0.097
0.179
0.082
0.0002078
0.027
0.01350 0.00057279
0.36285
0.01342
0.09542
0.186
0.332
0.146
0.0002078
0.016
0.00800 0.00020114
1.03326
0.10883
0.25483
0.188
0.158
-0.03
0.0002078
0.016
0.00800 0.00020114
1.03326
0.10883
0.07883
Kelompok 9
Contoh Perhitungan :
Percobaan 1, Manometer 1 :
1
Ho
H1
Hg = H1-Ho
= 0,129 -0,11
= 0,019 m
D/2 = 0,021/2
= 0,00105 m
( 103 )
Kelompok 9
A =3,14*(D/2)2
A=22/7*(0,00105)2
=0.00034650m2
=Debit/Luas permukaan
=0,0000238 / 0,00034650
=0,06878m/dt
V (m/dt)
D (m)
Re
Jenis Aliran
0.4764441
29
0.016
7901.2293
Turbulen
0.2765752
77
0.021
6019.9843
Turbulen
0.1673109
7
0.027
4682.2100
Turbulen
0.6753077
0.016
11199.1338
Turbulen
( 104 )
Kelompok 9
0.3920153
92
0.021
8532.6733
Turbulen
0.2371451
14
0.027
6636.5237
Turbulen
0.8575994
32
0.016
14222.2128
Turbulen
0.4978354
98
0.021
10835.9717
Turbulen
0.3011597
46
0.027
8427.9780
Turbulen
1.0332623
11
0.016
17135.3617
Turbulen
0.021
13055.5137
Turbulen
0.3628465
73
0.027
10154.2884
Turbulen
V .D
0,118489583 x 0,016 2255.838641 x 0.016
=
v
0,9648 x 106
0,897
= 1965,0014
Re <2000
: aliran Laminer
2.6 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan bilangan Renolds, sebagaimana tercantum dalam
tabel perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan aliran yang melalui
pipa adalah aliran turbulen karena memiliki nilai bilangan Renolds >4000 dan aliran
transisi karena memiliki nilai bilangan Renolds antara 2000 sampai 4000
( 105 )
Kelompok 9
BAB III
MEKANIKA FLUIDA
3.1
3.1.1
Pendahuluan
Aliran fluida yang mengalir dalam pipa mempunyai energi tersimpan.
Dalam suatu aliran fluida pada pipa terdapat masalah beda tinggi tekan atau
dengan kata lain kehilangan tinggi tekan yang disebabkan oleh berbagai keadaan.
Salah satu penyebab kehilangan tinggi yaitu disebabkan oleh faktor gesekan pada
pipa. Pada percobaan ini akan dipelajari mengenai faktor gesekan pada suatu pipa
kecil.
3.1.2
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menunjukan
perbedaan dari
penerapan rumus untuk mencari nilai gesekan dan nilai bilangan Reynolds pada
daerah kritis. Pada kondisi laminer, nilai faktor gesekan digunakan untuk
mendapatkan koefisien viskositas (kekentalan) yang didapaat dari persamaan
( 106 )
Kelompok 9
3.1.3
Peralatan Praktikum
Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
3.1.4
Dasar Teori
Gerakan air dalam saluran tertutup (aliran pipa) sering terjadi aliran tunak
(Stedy Flow), yaitu suatu aliran yang mana suatu titik tertentu besarnya tekanan
dan kecepatan tidak berubah terhadap waktu.
( 107 )
Kelompok 9
Aliran ini terjadi jika partikel zat cair bergerak secara tidak beraturan dan
seolah-olah lintasanya berpotongan satu dengan yang lainya. Pada pengaliran
didalam saluran tertutup terjadi aliran turbulen.
Penentuan jenis aliran ini, digunakan dasar bilangan Reynold (Re) (lihat
diagram stantun), dengan klasifikasi sebagai beriku :
a. jika nilai Re 2000, maka aliran disebut laminer.
b. jika nilai Re 4000, maka aliran disebut turbulen.
Sedangkan jika Re antara 2000 sampai 4000, kondisi aliran sulit diketahui
atau dipastikan karena dalam keadaan tersebut terjadi fase peralihan (transisi).
Jadi kemungkinan terjadi laminer atauturbulen. Akan tetapi batas ini dapat
dianggap sebagai turbulen untuk maksud perhitungan.
Bilangan Reynold ini ditentukan bedasarkan persamaan beriku ini :
Re =
f .v .D
atau
Re =
v .D
Dengan :
( 108 )
Re
= Bilangan Reynold
= kecepatan rata-rata
= Diameter Pipa
= Kekentalan Dinamis
= Kekentalan kinematis
Kelompok 9
32. . L . v
g. D
Dengan :
H
b. Darcy Wiesbach
Persamaan ini dapat digunakan untuk semua jenis aliran.
( 109 )
Kelompok 9
Hf =
f x L xv
2g x D
Dengan :
f = koefisien kekasaran Darcy
Nilai f ditentukan berdasrkan diagramMoody yang merupaka fungsi
diameter danangka kekasaran mutlak bahan pipa.
ax v
2g
Dengan :
Hl
Kelompok 9
= energi total
p/w
v/2g
3.1.5
Permukaan air dan air raksa dikalibrasi dengan menggunakan katup air raksa
(bleed valve) dankatup udara (air valve) sehingga memiliki ketinggian yang
sama.
( 111 )
Kelompok 9
10
11
12
3.1.6
Prosedur Perhitungan
Prosedurpercobaan ini adalah sebagai berikut :
Untuk kemiringan air raksa, nilai i harus dikonversikan kedalam satuan air
dengan cara mengalikan dengan nilai 12,60.
Hitung log i
Hitung log V
Dari grafik log i vs log V, carilah nilai bilangan Reynolds pada daerah kritis.
( 112 )
Kelompok 9
Tidak Mengalir
Pengukuran Debit
Perc.
Jam
15:16
15:21
15:25
waktu
(detik)
Bacaan Manometer
h1
h2
Suhu
volume
Debit (l/detik) (mm-H2O) (mm-H2O)
(ml)
(mm-Hg) (mm-Hg)
30.38
1000
0.032916392
174
175
30.44
1000
0.032851511
174
175
30.28
1000
0.033025099
174
175
Nilai rata-rata
0.032931001
174
175
32,47
1000
0.025100402
175
173
32,35
1000
0.024826216
175
173
32,88
1000
0.024789291
175
173
Nilai rata-rata
0.024905303
175
173
56.62
1000
0.017661604
174
175
56.87
1000
0.017583963
174
175
57.06
1000
0.017525412
174
175
0,0226419
145,667
174
Nilai rata-rata
31
31
31
Mengalir
Perc.
Jam
Pengukuran Debit
waktu
( 113 )
Bacaan Manometer
h1
Suhu
h2
Kelompok 9
(detik)
(mm-Hg)
(mm-Hg)
1000
0.04060089
3
124
206
1000
0.04020908
7
124
206
1000
0.04011231
4
124
206
124
206
1000
0.02925687
5
136
183
1000
0.02885170
2
136
183
1000
0.02903600
5
136
183
0.02904819
4
136
183
1000
0.01960784
3
144
169
1000
0.01960015
7
144
169
1000
0.01954652
1
144
169
Nilai rata-rata
0.01958484
144
169
24.63
15:16
24.87
24.93
Nilai rata-rata
34.18
15:21
34.66
34.44
Nilai rata-rata
51
15:25
(mm-H2O) (mm-H2O)
(ml)
51.02
51.16
0.04030743
2
28
28
28
Contoh perhitungan :
Pada percobaan 1
( 114 )
Kelompok 9
Percb
Debit =
1000
30.381000
volume
h1
h2
I h1h2 I
(m3)
(dt)
(m3/dt)
(m/dt)
(m)
(m)
(m)
= 0,032916392L/dt
log i
log v
0.001
0.0000406
19.8692
24.63
0
5.746765 0.124 0.206 0.082
3
28
1.29818
0.759
0.001
24.87
0.0000402
19.8692
1
5.691307 0.124 0.206 0.082
3
28
1.29818
0.755
0.001
0.0000401
19.8692
24.93
1
5.677610 0.124 0.206 0.082
3
28
1.29818
0.754
0.001
34.18
0.0000292
11.3884
6
4.141101 0.136 0.183 0.047
6
28
1.05647
0.617
0.001
0.0000288
11.3884
34.66
5
4.083751 0.136 0.183 0.047
6
28
1.05647
0.611
0.001
34.44
0.0000290
11.3884
4
4.109838 0.136 0.183 0.047
6
28
1.05647
0.614
0.001
51
0.0000196
6.05769
1
2.775349 0.144 0.169 0.025
2
28
0.78231
0.443
0.001
51.02
0.0000196
6.05769
0
2.774261 0.144 0.169 0.025
2
28
0.78231
0.443
0.001
0.0000195
6.05769
51.16
5
2.766670 0.144 0.169 0.025
2
28
0.78231
0.442
oC
000,1
30.38
= 0,00003292 m3/dt
V=
Q
A
0,00003292 x 106
7,065
( 115 )
= 4.659079 m/dt
Kelompok 9
Dimana :
A = Luas penampang pipa
A=
d2
4
3,14 x 32
4
h1 =
174
1000
= 0,174 m
h2 =
175
1000
= 0,175 m
= 7,065 mm2
=0.242308
3.1.7
( 116 )
19.8692
5.746764
8
19.8692
5.691307
5
19.8692
5.677610
0
11.3885
4.141100
5
11.3885
4.083751
Rata-rata
19.869
5.7052274
11.388
4.1115632
Kelompok 9
11.3885
4.109837
9
6.0577
2.775349
3
6.0577
2.774261
4
6.0577
2.766669
6
6.058
2.7720934
Grafik V vs i
5.0000000
4.5000000
4.0000000
3.5000000
3.0000000
2.5000000
2.0000000
1.5000000
1.0000000
0.5000000
0.0000000
0.
24
23
07
69
23
07
69
30
0.
6
24
23
07
69
23
07
69
30
0.
6
48
46
15
38
46
15
38
50
0.
6
24
23
07
69
23
07
69
30
0.
6
24
23
07
69
23
07
69
30
6
0.242
2.4897843
0.485
3.5251667
0.242
4.6611466
Grafik v vs i
Pada grafik di atas dapat kita lihat bahwa semakin naik
nilai i, semakin naik pula nilai v. Sehingga dapat
( 117 )
Kelompok 9
Tabel 3.4
Percb.
Log i
Log v
1.2982
0.759
1.2982
0.755
1.2982
0.754
1.0565
0.617
1.0565
0.611
1.0565
0.614
0.7823
0.443
0.7823
0.443
0.7823
0.442
Rata-rata
1.298
0.756
1.056
0.614
0.782
0.443
-0
.6
15
63
27
98
51
72
35
51
-0
.3
14
60
28
02
85
32
56
42
Log v
-0
.6
15
63
27
98
51
72
35
51
0.800
0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
Log i
( 118 )
Kelompok 9
Log i
Log v
-0.616
0.396
-0.315
0.547
-0.616
0.668
3.1.8 Kesimpulan
Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa semakin besar kemiringan suatu
bejana, maka semakin besar pula kecepatan yang terjadi. Hal ini disebabkan juga
karena gaya grafitasi bumi yang dapat mempengaruhi kecepatan suatu aliran pipa.
( 119 )
Kelompok 9
3.2
( 120 )
Kelompok 9
3.2.1
Pendahuluan
Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit cairan yang
melalui pipa. Alat ini terdiri dari tabung pendek yang menyempit ke suatu
tenggorokan ditengah tabung. Fluida akan mengalir sepanjang pipa yang kemudian
melalui bidang konstraksi pada tenggorokan tersebut yang penampangnya lebih kecil
daripada pipa yang digunakan. Hal ini menyebabkan kecepatan aliran pada bagian
tenggorokan tersebut lebih besar daripada kecepatan pada pipa. Peningkatan
kecepatan ini berhubungan dengan penurunan tekanan yang tergantung pada laju
aliran, sehingga dengan mengukur pressure drop, debit aliran dapat ditentukan.
Tekanan akan meningkat sebanding dengan penurunan kecepatan. Manometer ini
dipasang untuk mengukur perbedaan tekanan di ujung yang lebih besar dan di
tenggorokan.
3.2.2
Tujuan Percobaan
( 121 )
Kelompok 9
Menentukan koefisien
pengaliran pada
peralatan venturimeter
yang
digunakan.
3.2.3
Peralatan Praktikum
Peralatan venturimeter
Bangku hidrolik
Stopwatch
Beban
3.2.4
Dasar Teori
Penampang pipa pada bagian hulu (upstream) sampai hilir (downstream)
diurut mulai A sampai H. Debit yang mengalir pada susunan pipa tersebut didasarkan
pada persamaan Bernoulli (2.1); persamaan kontinuitas (2.2). Adapun persamaannya
adalah sebagai berikut :
Z1 +
P1
v1
= Z2 +
2g
P1
A1 * V1 = A2 * V2
Q = c * a2 *
2 g(h1h2)
a
1( 1)
a2
v1
2g
(2.1)
.(2.2)
.(2.3)
dengan :
( 122 )
p/w
Kelompok 9
v2
2g
q
h
g
3.2.5
Nyalakan
pompa
elektrik,sehingga
terjadi
aliran
melalui
peralatan
venturimeter.
3
Kalibrasi skala manometer dengan cara membuka kran kontrol aliran dan kran
suplai air.
Beberapa saat lalu tutup perlahan-lahan sehingga terjadi peningkatan tekanan yang
menyebabkan air mengalir melalui pembuluh manometer sampai skala seluruh
pembuluh manometer menunjukkan nilai yang sama. Apabila belum mencapai muka
air yang sama, maka di bantu dengan katub udara.
4
Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan variasi debit aliran yang semakin
kecil.
3.2.6
Prosedur Perhitungan
Prosedur perhitungan percobaan ini adalah sebagai berikut :
( 123 )
Kelompok 9
Membuat grafik hubungan antara debit (Q) dengan koefisien pengaliran (C).
Gambarkan semua tinggi bacaan setiap manometer untuk semua nilai debit.
11
DATA PERALATAN
No.
Tabung
Pizometer
Diameter(mm)
12
28
26.2
23.4
20.4
18
15
14
19.4
Percobaan
13
62
23
27
88
59
66
129
113 116
Percobaan
1
2
3
( 124 )
63
26
39
92
64
72
96
135. 134.
129 118
5
5
Kelompok 9
14
Percobaan
113
72
42
47
126
84
63
68
198
198 199
( 125 )
198. 197.
195
5
5
194 194
Kelompok 9
3.3
3.3.1
Pendahuluan
Bangku hidrolik digunakan untuk memudahkan perhitungan debit air yang
melalui suatu alat percobaan sederhana dalam mekanika fluida. Gambar bangku
hidrolik ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini.
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui atau menghitung besarnya
Kelompok 9
3.3.3
Peralatan Praktikum
1
2
3
4
3.3.4
Dasar Teori
Air yang disuplai dari pompa elektrik melalui selang penghubung menuju
katup pengatur suplai air. Suplai air diatur sedemikian rupa dengan cara mengatur
besar kecilnya bukaan katup tersebut. Air kemudian akan masuk ke dalam alat
percobaan dan kemudian keluar melalui corong dan terus menuju ke pipa. Air
tersebut masuk ke bak penimbang air. Bak penampung ini ditahan dengan balok
penimbang yang pada bagian ujungnya terdapat pemberat yang digantung.
Pada saat bak kosong, maka berat bak sama dengan pemberat. Dengan
menggunakan prinsip keseimbangan gaya, maka didapat persamaan untuk
menghitung debit air, yaitu :
Q=
W
3
t x 10
Dengan :
3.3.5
= berat air yang dikumpulkan (sama dengan berat beban 2.5 kg)
( 127 )
Kelompok 9
Kosongkan bak penimbang dengan cara memutar tuas pada bangku hidrolik.
Tuas ini berguna untuk membuka dan menutupi saluran pembuang pada bak
penimbang. Setelah dikosongkan, pastikan tuas dalam posisi menutupi bak
penimbang dan balok penopang dalam keadaan tak seimbang.
Jalankan pompa dan atur debit sesuai yang diinginkan dengan jalan memutat
katub V.
Air yang keluar dari alat percobaan masuk ke dalam bak penimbang hingga
waktu t. Pada saat tersebut balok penopang akan naik (setimbang) lagi. Tepat
pada saat balok penimbang mulai naik, mulailah menyalakan stopwatch,
kemudian masukkan beban ke dalam penggantung beban sehingga balok tak
seimbang.
Saat balok penimbang mulai naik (seimbang), hentikan stopwatch dan catat
waktu tersebut sebagai t. Catat juga beban yang sebanding dengan massa air.
3.3.6
15
Pembacaan
Stopwatch
Selisih
(dt)
BEBAN Keterangan
W (Kg)
Kelompok 9
16
detik
detik
detik
42.4
42.4
2.5
48.06
48.06
2.5
63.13
63.13
2.5
17
Selisih
(dt)
BEBAN
Keterangan
W (Kg)
detik
detik
detik
84.32
62.32
95.13
63
112.25
26.75
( 129 )
Selisih
(dt)
BEBAN
Keterangan
W (Kg)
detik
detik
detik
126
126
7.5
136.85
136.85
7.5
164.45
164.45
7.5
Kelompok 9
No.
Tabung
a1 (m2)
a2 (m2)
h1 (m) h2 (m)
2g
h12
(m/dt ) h2(m)
a2/a1
0.00005896
0.000153
0.0006155
2
8
0.114
0.023
0.24987 0.061748
19.62 0.091
8
6
0.00005896
0.000153
0.0005389
2
8
0.122
0.023
19.62 0.099
0.00005896
0.000153
0.0004298
2
8
0.114
0.023
0.35784 0.052861
19.62 0.091
1
3
0.00005896
0.000153
0.0003267
2
8
0.111
0.023
19.62 0.088
0.00005896
0.000153
0.0002543
2
8
0.096
0.023
0.60479
19.62 0.073
7
0.040554
0.00005896
0.000153
0.0001766
2
8
0.062
0.023
0.87089
19.62 0.039
5
0.024798
0.00005896
0.000153
0.0001538
2
8
0.023
0.023
19.62
0.00005896
0.000153
0.0002955
2
8
0.027
0.023
0.52047 0.898026
19.62 0.004
4
2
0.00005201
0.000153
8
0.0006155
8
0.128
0.059
0.24987 0.063384
19.62 0.069
8
6
Q (m3/dt)
0.13
0.059
0.28539 0.054071
6
3
0.47076 0.045050
8
5
UNIVERSITAS JEMBER
0.00005201
0.000153
8
0.0004298
8
0.135
0.059
0.35784
19.62 0.076
1
0.049264
0.47076
8
0.034285
0.00005201
0.000153
8
0.0003267
8
0.149
0.059
19.62
0.00005201
0.000153
8
0.0002543
8
0.118
0.059
19.62 0.059
0.00005201
0.000153
8
0.0001766
8
0.088
0.059
0.87089 0.025956
19.62 0.029
5
5
0.00005201
0.000153
8
0.0001538
8
0.059
0.059
19.62
0.00005201
0.000153
8
0.0002955
8
0.066
0.059
0.52047 0.399406
19.62 0.007
4
5
0.00003960
0.000153
1
0.0006155
8
0.153
0.113
19.62
0.24987 0.063367
8
8
0.00003960
0.000153
1
0.0005389
8
0.156
0.113
19.62 0.043
0.00003960
0.000153
1
0.0004298
8
0.155
0.113
0.35784 0.051664
19.62 0.042
1
3
0.00003960
0.000153
1
0.0003267
8
0.152
0.113
0.47076 0.045854
19.62 0.039
8
1
0.00003960
0.000153
1
0.0002543
8
0.145
0.113
19.62 0.032
0.00003960
0.000153
1
0.0001766
8
0.129
0.113
0.87089
19.62 0.016
5
0.027266
0.00003960
0.000153
1
0.0001538
8
0.113
0.113
19.62
0.00003960
0.000153
1
0.0002955
8
0.116
0.113
0.52047
19.62 0.003
4
0.09
0.60479 0.039054
7
3
0.04
0.28539 0.056155
6
7
0.60479 0.041731
7
7
Grafik Q vs C
( 131 )
Kelompok 9
0
0
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
0
0
0
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
Contoh Perhitungan :
Pada percobaan 1
Q=
A1
w
3
t x 10
2,5
3
37.62 x 10
1
2
d
4
1
.3,14 .282
4
= 0,000066m3/dt
=0,00062m2
A2
1
d2
4
1
.3,14 .14 2
4
=0,000154m2
H1
( 132 )
127
= 0,127 m
1000
Kelompok 9
159
= 0,059 m
1000
H2
2g
= 2 x 9,81
= 19,62 m/detik2
H1 H2= 0,1270,059
= 0,052m
A1/A2 = 0,00062/0,000154
= 0,24988
a2 /a1
1( 2)
=
Q
a22
( )
0,24988
1( 2)
0,00004
0,0001542
= 0,0557638
( 133 )
Kelompok 9
Percb.
No.
Tabung
a1 (m2)
a2 (m2)
h1 (m) h2 (m)
0.00008023
0.000153
0.0006155
1
8
0.114
0.00008023
0.000153
0.0005389
1
8
0.122
2g
h12
(m/dt ) h2(m)
a2/a1
0.24987 0.118228
8
61
0.026
19.62 0.088
0.026
0.28539 0.103244
19.62 0.096
6
65
0.00008023
0.000153
0.0004298
1
8
0.114
0.026
0.35784 0.101212
19.62 0.088
1
33
0.00008023
0.000153
0.0003267
1
8
0.111
0.026
19.62 0.085
0.47076 0.086357
8
56
0.00008023
0.000153
0.0002543
1
8
0.096
0.026
19.62
0.60479 0.078306
7
01
0.00008023
0.000153
0.0001766
1
8
0.062
0.026
0.87089 0.049741
19.62 0.036
5
07
0.00008023
0.000153
0.0001538
1
8
0.023
0.026
19.62
0.00008023
0.000153
0.0002955
1
8
0.027
0.026
0.52047 6.650982
19.62 0.001
4
58
0.00007936
0.000153
5
0.0006155
8
0.128
0.064
19.62 0.064
0.00007936
0.000153
5
0.0005389
8
0.064
0.28539 0.146949
19.62 0.066
6
68
0.064
Q (m3/dt)
( 134 )
0.13
0.07
0.24987 0.159073
8
96
Kelompok 9
UNIVERSITAS JEMBER
8
0.00007936
0.000153
5
0.0003267
8
0.149
84
0.064
0.47076 0.084503
19.62 0.085
8
4
0.00007936
0.000153
5
0.0002543
8
0.118
0.064
0.60479 0.099328
19.62 0.054
7
34
0.00007936
0.000153
5
0.0001766
8
0.088
0.064
19.62 0.024
0.00007936
0.000153
5
0.0001538
8
0.059
0.064
19.62 -0.005
0.00007936
0.000153
5
0.0002955
8
0.066
0.064
19.62 0.002
0.00018691
0.000153
6
0.0006155
8
0.153
0.092
0.24987 0.925726
19.62 0.061
8
6
0.00018691
0.000153
6
0.0005389
8
0.156
0.092
0.28539 0.840554
19.62 0.064
6
98
0.00018691
0.000153
6
0.0004298
8
0.155
0.092
19.62 0.063
0.35784 0.767331
1
25
0.00018691
0.000153
6
0.0003267
8
0.152
0.092
19.62
0.47076 0.664011
8
15
0.00018691
0.000153
6
0.0002543
8
0.145
0.092
0.60479 0.561338
19.62 0.053
7
2
0.00018691
0.000153
6
0.0001766
8
0.129
0.092
19.62 0.037
0.00018691
0.000153
6
0.0001538
8
0.113
0.092
19.62 0.021
0.00018691
0.000153
6
0.0002955
8
0.116
0.092
19.62 0.024
0.52047
4
0.06
0.87089 0.073009
5
63
1
0.52047 3.254090
4
34
0.87089 0.262677
5
69
Grafik Q Vs C
( 135 )
Kelompok 9
Percobaan 1
Percobaan 2
0.000030000
Percobaan 3
0.000020000
0.000010000
0.000000000
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
Percb.
No.
Tabung
a1 (m2)
a2 (m2)
h1 (m) h2 (m)
2g
h12
(m/dt ) h2(m)
a2/a1
0.00005952
0.000153
0.0006155
4
8
0.114
0.042
0.2498 0.07953697
19.62 0.072
78
8
0.00005952
0.000153
0.0005389
4
8
0.122
0.042
19.62
0.00005952
0.000153
0.0004298
4
8
0.114
0.042
0.3578 0.06808946
19.62 0.072
41
7
0.00005952
0.000153
0.0003267
4
8
0.111
0.042
0.4707 0.05855534
19.62 0.069
68
3
0.00005952
0.000153
0.0002543
4
8
0.096
0.042
19.62 0.054
0.6047 0.05587219
97
1
0.00005952
0.000153
0.0001766
4
8
0.062
0.042
19.62
0.02
0.8708
95
0.0492815
0.00005952
0.000153
0.0001538
4
8
0.023
0.042
19.62
0.042
0.5204 0.24405677
19.62 -0.015
74
5
0.063
H
2
Q (m3/dt)
( 136 )
0.08
0.2853 0.06819383
96
4
Kelompok 9
UNIVERSITAS JEMBER
8
0.00005480
0.000153
5
0.0005389
8
78
0.063
0.2853 0.06902585
19.62 0.067
96
3
0.00005480
0.000153
5
0.0004298
8
0.135
0.063
0.3578 0.05772067
19.62 0.072
41
8
0.00005480
0.000153
5
0.0003267
8
0.149
0.063
19.62 0.086
0.00005480
0.000153
5
0.0002543
8
0.118
0.063
0.6047
19.62 0.055
97
0.04650271
0.00005480
0.000153
5
0.0001766
8
0.088
0.063
19.62 0.025
0.00005480
0.000153
5
0.0001538
8
0.059
0.063
19.62 -0.004
0.00005480
0.000153
5
0.0002955
8
0.066
0.063
0.5204 1.03445680
19.62 0.003
74
2
0.194
0.2498 0.08199569
19.62 -0.041
78
6
0.194
0.2853
19.62 -0.038
96
0.08428006
0.194
0.3578 0.07379401
19.62 -0.039
41
9
0.194
0.4707 0.05647284
19.62 -0.042
68
5
0.194
0.6047 0.03614653
19.62 -0.049
97
9
0.00004560
0.000153
7
0.0001766
8
0.129
0.194
0.8708 0.00890171
19.62 -0.065
95
9
0.00004560
0.000153
7
0.0001538
8
0.113
0.194
19.62 -0.081
0.194
0.13
3
A
0.00004560
0.000153
7
0.0006155
8
0.153
0.00004560
0.000153
7
0.0005389
8
0.156
0.00004560
0.000153
7
0.0004298
8
0.155
0.00004560
0.000153
7
0.0003267
8
0.152
0.00004560
0.000153
7
0.0002543
8
0.145
( 137 )
0.4707
68
0.03982618
0.8708 0.03342145
95
8
1
Kelompok 9
0
0
74
Grafik Q vs C
0.000070000
0.000060000
0.000050000
0.000040000
Percobaan 1
Percobaan 2
0.000030000
Percobaan 3
0.000020000
0.000010000
0.000000000
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
3.3.7 Kesimpulan
Pada percobaan venturimeter terlihat bahwa nilai D (diameter dari suatu
penampang) mempengaruhi besarnya koefisien pengaliran dari suatu penampang.
Jadi, semakin kecil diameter suatu penampang , maka kecepatan (V), Tekanan, dan
koefisien pengaliran akan semakin besar.
( 138 )
Kelompok 9
DAFTAR PUSTAKA
( 139 )
Kelompok 9