Jawab :
1. 10 unit alat laboratorium @Rp 5.000.000
DPP
100
x Rp 50.000.000
Rp 50.000.000
Rp 45.454.545
110
PPN 10% x Rp 45.454.545
2. 6 unit AC @Rp 6.000.000
Rp 4.545.454
Rp 36.000.000
Rp 3.600.000
Rp 32.400.000
Rp 130.000.000
100 x Rp 130.000.000
130
Rp 10.000.000
Rp 20.000.000
seluruhnya.
PKP yang
melakukan
kegiatan
usaha
yang
atas
penyerahannya sebagian terutang pajak dan sebagian lainnya tidak terutang pajak,
sedangkan Pajak Masukan untuk Penyerahan yang Terutang Pajak tidak dapat
diketahui dengan pasti, jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk
Penyerahan yang Terutang Pajak dihitung dengan menggunakan pedoman
penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan.
Contoh Soal
Pengusaha Kena Pajak B adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri
pembuatan sepatu. Pada bulan Januari 2014, Pengusaha Kena Pajak B tersebut
membeli generator listrik yang dimaksudkan untuk digunakan seluruhnya untuk
3
= Rp 2.500.0000.
= 2.125.000
oleh orang pribadi atau badan, yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan
pihak lain.
Kemudian dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012
Pasal 2 Ayat 4 dijelaskan mengenai bangunan yang dimaksud dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 Pasal 2 Ayat 3 yaitu bangunan
tersebut berupa satu atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan
secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata atau bahan sejenis,
dan/atau baja;
b. Diperuntukan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha; dan
c. Luas keseluruhan paling sedikit 200m2 (dua ratus meter persegi).
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 Pasal 3 ayat 1
dan 2, diatur bahwa:
1. Kegiatan membangun sendiri akan dikenakan PPN dengan tarif sebesar 10 % (sepuluh persen)
dari Dasar Pengenaan Pajak.
2. Dasar Pengenaan Pajak atas kegiatan membangun sendiri adalah 20% (dua puluh persen) dari
jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak
termasuk harga perolehan tanah.
Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas kegiatan membangun sendiri
adalah sebagai berikut :
PPN = Tarif x DPP
PPN = 10% x (20% x Jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau dibayarkan untuk
membangun
Contoh Soal :
bangunan)
Pada Bulan Desember 2012 Bapak Andi memulai membangun sebuah rumah
untuk tempat tinggal pribadinya. Luas keseluruhan dari rumah tersebut adalah sebesar
200 m2, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Andi dalam upaya membangun
rumah tersebut sampai dengan selesainya bangunan tersebut adalah sebagai berikut:
pembelian tanah sebesar Rp 200.000.000, pembelian bahan baku bangunan
keseluruhan Rp 180.000.000, biaya upah mandor dan pekerja bangunan Rp.
70.000.000. Maka berapakah Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas
pembangunan rumah tersebut?
Jawab:
Sesuai dengan PMK No. 163/PMK.03/2012 tarif PPN atas Kegiatan Membangun
Sendiri
yang
terhutang
adalah:
5
10%
=
=
10%
10%
X
X
(20%
(20%
X
(Rp
DPP
Total
biaya
180.000.000
Pembangunan)
Rp
70.000.000)
10%
20%
Rp
250.000.000
= Rp 5.000.000
Yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak atas perhitungan PPN Kegiatan
Membangun Sendiri diatas hanyalah pembelian bahan baku material bangunan dan
biaya upah pekerja dalam rangka pembangunan rumah tersebut, hal ini sesuai dengan
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 Pasal 3 ayat 2 yang
menyebutkan bahwa Dasar Pengenaan Pajak atas kegiatan membangun sendiri adalah
20% (dua puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan
untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah.
3.2 Impor dan Ekspor
Contoh Soal 1
PT. X mengimpor BKP dari luar daerah pabean dengan nilai impor Rp 15.000.000
yang
dipungut
melalui
Dirjen
Bea
Cukai
adalah:
Rp 300.000.000,-
Rp 30.000.000,-
Rp 90.000.000,----------------+
Rp 420.000.000,-
Contoh Soal 3
Pengusaha Kena Pajak D melakukan ekspor Barang Kena Pajak dengan nilai
ekspor Rp. 10.000.000, hitunglah PPN terutang!
PPN
100
100 + %laba
=
100
x Rp. 330.000.000
110
= Rp. 300.000.000
7
PPN
Asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur dll (bahan tambang galian
c)
Bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta
bijih bauksit.
2. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak, meliputi:
o
Beras;
Gabah;
Jagung;
Sagu;
Kedelai;
Garam
Daging
Telur
Susu
Buah-buahan
Sayur-sayuran
3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan
sejenisnya
o
Jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur, ahli gigi, ahli gizi, dan ahli fisioterapi;
Jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, laboratorium kesehatan, dan
sanatorium;
Jasa penyediaan rumah duka atau jasa pemakaman, termasuk krematorium; dan
Jasa pengiriman surat dengan perangko meliputi jasa pengiriman surat dengan
menggunakan perangko tempel dan menggunakan cara lain pengganti perangko
tempel.
Jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu;
Jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana kepada pihak
lain dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel
unjuk, cek, atau sarana lainnya;
Anjak piutang;
Pembiayaan konsumen;
Jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk gadai syariah dan
fidusia; danJasa penjaminan, contoh: penjaminan emisi saham.
5. jasa asuransi
Yang dimaksud dengan jasa asuransi adalah jasa pertanggungan yang meliputi
asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi, yang dilakukan oleh perusahaan
asuransi kepada pemegang polis asuransi.
Tidak termasuk jasa penunjang asuransi seperti agen asuransi, penilai kerugian
asuransi, dan konsultan asuransi.
Jasa kesenian dan hiburan meliputi semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja
seni dan hiburan.
Ketentuan ini juga dimaksudkan supaya tidak berbenturan dengan pajak yang
dipungut oleh Pemerintah Daerah.
Objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraan Hiburan dengan dipungut
Tontonan film;
Pameran;
Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness center); dan
Pertandingan olahraga.
Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri
yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri.
Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan meliputi jasa penyiaran radio atau televisi
yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau swasta yang tidak bersifat iklan dan
tidak dibiayai oleh sponsor yang bertujuan komersial
Jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia tenaga kerja tidak
bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut; dan
Jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel, rumah
penginapan, motel, losmen, dan hostel.
13. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara
umum.
Yang dimaksud dengan jasa penyediaan tempat parkir adalah jasa penyediaan
tempat parkir yang dilakukan oleh pemilik tempat parkir dan/atau pengusaha
kepada pengguna tempat parkir dengan dipungut bayaran.
Ketentuan ini juga dimaksudkan supaya tidak berbenturan dengan pajak yang
dipungut oleh Pemerintah Daerah.
Yang dimaksud dengan jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam
adalah jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam atau koin, yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
Jasa boga atau katering termasuk dalam objek pajak restoran sebagai diatur dalam
Undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan retribusi daerah.
PKP A dalam bulan Januari 2001 menjual tunai Barang Kena Pajak kepada PKB
B dengan harga jual Rp. 25.000.000,00 PPN yang terutang yang dipungut oleh PKP
A = 10% x Rp. 25.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00 PPN sebesar Rp. 2.500.000,00
tersebut merupakan Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak A.
PKP B dalam bulan Pebruari 2001 melakukan penyerahan Jasa Kena Pajak dengan
memperoleh Penggantian sebesar Rp. 15.000.000,00 PPN yang terutang yang dipungut
oleh PKP B = 10% x Rp. 15.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00 PPN sebesar RP.
1.500.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pengusaha Kena
Pajak B. Pengusaha Kena Pajak C mengimpor Barang Kena Pajak dari luar Daerah
Pabean dengan Nilai Impor sebesar RP. 35.000.000,00 PPN yang dipungut melalui
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai = 10% x Rp. 35.000.000,00 = Rp. 3.500.000,00
Pengusaha Kena Pajak D mengimpor Barang Kena Pajak yang tergolong Mewah
dengan Nilai Impor sebesar Rp. 50.000.000,00 Barang Kena Pajak yang tergolong
mewah tersebut selain dikenakan PPN juga dikenakan PPnBM misalnya dengan tarif
20% (dua puluh persen).
Penghitungan PPN dan PPnBM yang terutang atas impor Barang Kena Pajak yang
tergolong mewah tersebut adalah:
a. Dasar Pengenaan Pajak Rp. 50.000.000,00
b. PPN = 10% x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 5.000.000,00
c. PPn BM = 20% x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 10.000.000,00
Kemudian PKP D menggunakan BKP yang diimpor tersebut sebagai bagian dari
suatu BKP yang atas penyerahannya dikenakan PPN 10% dan PPnBM dengan tarif misalnya
35% (tiga puluh lima persen). Oleh karena PPnBM yang telah dibayar atas BKP yang
diimpor tersebut tidak dapat dikreditkan, maka PPnBM sebesar Rp. 10.000.000,00 dapat
ditambahkan ke dalam harga BKP yang dihasilkan oleh PKP D atau dibebankan sebagai
biaya. Misalnya PKP D menjual BKP yang dihasilkannya kepada PKP X dengan harga
jual Rp150.000.000,00 maka penghitungan PPN dan PPnBM yang terutang adalah:
a. Dasar Pengenaan Pajak Rp. 150.000.000,00
b. PPN = 10% x Rp. 150.000.000,00 = Rp. 15.000.000,00
c. PPnBM =35% x Rp. 150.000.000,00 = Rp. 52.500.000,00
PPN sebesar Rp5.000.000,00 yang dibayar pada saat impor merupakan pajak
masukan bagi PKP D dan PPN sebesar Rp15.000.000,00 merupakan pajak keluaran bagi
PKP D. Sedangkan PPnBM sebesar Rp. 10.000.000,00 tidak dapat dikreditkan. Begitu pun
dengan PPnBM sebesar Rp. 52.500.000,00 tidak dapat dikreditkan oleh PKP X.
13
Dikukuhkan sebagai PKP. Saat ini PT. SONY SEJAHTERA bergerak dibidang
dalam negeri.
PT. SONY SEJAHTERA mempunyai tempat kedudukan di Jl.Malambong No. 15
DAFTAR PENYERAHAN
Tgl
7
2011
Keterangan
Jan Dieskpor Televisi 21 inch kepada Samyong ltd Singapura dengan Nilai Ekspor sebesar
Rp. 2 Milyar. PEB telah diberikan persetujuan oleh DJBC pada tanggal 12 Januari
2011 (PEB-0000023).
10
2011
Jan Melakukan ekspor jasa maklon berupa pengiriman Televisi ukuran 54 pesanan dari
Jaehun ltd Korea. Fee atas jasa maklon yang diterima adalah sebesar Rp50.000.000
dan televisi yang dikirim bernilai Rp500.000.000 dengan tanggal PEB yang telah
diberikan persetujuan pada tanggal 10 Januari 2011. Pemberitahuan ekspor jasa dibuat
11
2011
12
2011
Jan Diterima pembayaran penuh dari PT. ANGKASA RAYA atas penyerahan Televisi 21
inch dengan harga jual sebesar Rp. 50 juta. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 12
Januari 2011 (010.000-11.00000002).
14
13
Jan Pegawai yang menjaga Outlet Pabrik melaporkan bahwa pada hari ini telah dijual
2011
Televisi 14 inch dengan nilai jual sebesar Rp. 1 juta kepada konsumen yang tidak
diketahui identitasnya. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 13 Januari 2011 tanpa
mencantumkan identitas pembeli (010.000-11.00000003).
Jan Diserahkan spare part Televisi kepada PT. MEKAR SARI yang berada di kawasan
15
2011
berikat. Atas penyerahan tersebut PPN yang terutang sebesar Rp. 40 juta tidak
dipungut. Faktur Pajak dibuat pada tanggal 15 Januari 2011 (070.000-11.00000004).
18
Jan Diserahkan Televisi kepada Kedutaan Besar China sebesar Rp 50 juta. Atas
2011
penyerahan tersebut mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan PPN. Faktur Pajak
dibuat pada tanggal 18 Januari 2011 (080.000-11.00000005).
21
Jan Dijual mesin pabrik dengan harga jual Rp 120 juta kepada PT Recycle Mart. Faktur
2011
23
2011
undian dengan hadiah berupa Televisi 21 inch dari jenis yang paling baru dengan
harga pokok penjualan sebesar Rp. 1.500.000.
Jan Diterima Nota Retur (NR-05/1/2011) dari PT. ANGKASA RAYA atas Faktur Pajak
2011
DAFTAR PEROLEHAN
Tgl
8
Keterangan
Januari Hari ini telah dibuat PIB Nomor PIB-0000052 dan telah dibayar PPN terutang pada
2011
tanggal 8 Januari 2011 sebesar Rp 45 juta melalui bank Permata atas impor bahan
baku untuk pembuatan Televisi dari Soni Corp Jepang.
15
Januari Membayar jasa konsultan dari Daisho Corp Jepang yang melakukan kegiatan
2011
17 Januari Dibayar tagihan telepon kantor sebesar Rp. 5.500.000 (termasuk PPN) kepada PT.
2011
Telkom.
diimpor dari Kawaii ltd Jepang dengan nilai impor sebesar Rp. 550 juta, dengan PIB
nomor PIB-0000064 tanggal 19 Januari 2011. Atas Impor tersebut PT. SONY
SEJAHTERA mendapat fasilitas PPN dibebaskan.
perolehan komponen elektronik untuk pembuatan televisi yang dibeli dari PT.
service mobil box yang digunakan untuk mengirim spare part yang dijual. PPN
ABADI.
31 Januari Melakukan pembayaran PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri pabrik
2011
untuk perluasan produksi dengan biaya selama bulan Januari 2011 sebesar Rp 1
Miliar.
Data Tambahan:
1. Dalam SPT Masa PPN Desember 2010 terdapat kelebihan pembayaran PPN sebesar
Rp1.500.000,- yang diminta dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
2. PKP telah ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah
Diminta:
a. Isilah SPT Masa PPN tahun 2011 !!
16
17
DAFTAR REFERENSI
http://amsyong.com/2013/09/barang-dan-jasa-yang-tidak-kena-ppn-2-habis/
http://sukimanpajak.blogspot.co.id/2013/04/cara-menghitug-pajak-tarif-dpp-ppn.html
http://narwan.blogspot.co.id/2011/12/contoh-soal-perhitungan-ppn-ppnbm_17.html
18