Anda di halaman 1dari 5

Nama : Intan Windiana

NIM : 112011027
Kelas : MA.20.C.13
Matkul: Perpajakan
Dosen : Widiastuti, S.Kom, M.Ak

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

1. PT. Standard Building Indonesia merupakan perusahaan yang mempunyai sertifikat


Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang diterbitkan oleh LPJK (Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Bidang Sipil dengan kualifikasi usaha menengah
besar.
Pada tahun 2017 ditunjuk oleh PT. Duta Sarana Indonesia untuk mengawasi
pembangunan sebuah Gedung Perkantoran dengan nilai kontrak sebesar Rp.
15.000.000.000 tidak termasuk PPN, dengan 4 kali pembayaran sebagai berikut ;
- Terminj pertama senilai 5% dari nilai kontrak akan dibayarkan setelah
pekerjaan selesai dengan tahap 10%.
- Terminj kedua dibayarkan 30% dari nilai kontrak akan dibayarkan setelah
pekerjaan selesai dengan tahap 40%
- Terminj ketiga dibayarkan 40% dari nilai kontrak akan dibayarkan setelah
pekerjaan selesai dengan tahap 75%.
- Pelunasan sebesar 25% akan dibayarkan setelah pekerjaan pada tahap
finishing.
Hitunglah
a. PPh pasal 4 (2) dari transaksi tersebut?
b. Pembayaran yang diterima oleh PT. Standard Building Indonesia untuk masing-
masing tranksaksi tersebut?
(30 point)

JAWAB :

A. Pph pasal 4 ayat (2)


3% x Rp. 15.000.000.000 = Rp. 450.000.000 dari :
- termin pertama
5% x 15.000.000.000 = Rp. 750.000.000
Pajak = 3% x Rp. 750.000.000 = Rp. 22.500.000
- termin kedua
30% x 15.000.000.000 = Rp. 4.500.000.000
Pajak = 3% x 4.500.000.000 =Rp. 135.000.000
- termin ketiga
40% x 15.000.000.000 = Rp. 6.000.000.000
Pajak = 3% x 6.000.000.000 = Rp. 180.000.000
- termin keempat
25% x Rp. 15.000.000.000 = Rp. 3.750.000.000
Pajak = 3% x 3.750.000.000 = Rp. 112.500.000

B. Pembayaran yang diterima untuk masing - masing pekerjaan setiap transaksi


Tahap pertama
750.000.000 - 22.500.000 = Rp. 727.500.000
Tahap kedua
4.500.000.000 - 135.000.000 = Rp. 4.365.000.000
Tahap ketiga
6.000.000.000 - 180.000.000 = Rp. 5.820.000.000
Tahap ketiga
3.750.000.000 - 112.500.000 = Rp. 3.637.500.000

2. PT. Indonesia Sukses adalah PKP yang bergerak dibidang Penjualan spare pa
rt dan mesin industri, yang berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100, Jl. Sumatra
Cikarang Barat–Bekasi. Selama bulan Januari 2018 melakukan transaksi sebagai
berikut ;

- Tanggal 02 Januari 2018 melakukan penjualan langsung ke PT. Angkasa


sebesar dengan harga 1.400.000.000
Jawab : (pajak keluaran ) = Rp. 154.000.000
- Tanggal 03 Januari 2018 melakukan pembelian spare part dari PT. Metal
Indonesia sebanyak 10 unit dengan 3.200.000 per unit.
Jawab = ( pajak masukan) 3200000 x 10 = 32000000 pajak = 11% x
32000000 = 3.520.000
- Tanggal 04 Januari 2018 menyerahkan sejumlah barang material kepada PT.
Abadi Sejahtera sebesar 133.200.000,- (termasuk PPN)
Jawab = (pajak keluaran) =11% x (100/111 * 133200000 ) = 13.200.000
- Tanggal 06 Januari 2018 mengimpor barang elektronik dari Singapura seharga
12.000 USD. Asuransi sebesar 2000 USD, dan ongkos angkut sebesar sebesar
2000 USD. Bea masuk yang ditetapkan 5% dari CIF dan bea masuk tambahan
sebesar 10.000.000,- (memiliki API) dan dengan Kurs KMK 13.200, Kurs BI
13.100
- Tanggal 09 Januari 2018 membayar tagihan telepon sebesar 6.660.000,-
(termasuk PPN)
Jawab = ( pajak masukan )pajak bernilai 0 karena tidak termasuk jkp
- Tanggal 10 Januari 2018 menjual Aset senilai 147.630.000 kepada PT.
Anugrah Raya (termasuk PPN)
Jawab = 146.300.000 ( pajak keluaran)
- Tanggal 11 Januari 2018 melakukan pembayaran booking Hotel untuk
penginapan Para Direksi dan Komisaris atas Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) tahunan senilai 15.000.000.-
Jawab = ( pajak keluaran ) pajak bernilai 0 karena masuk ke dalam
pajak daerah
- Tanggal 13 Januari 2018 Menjual sebuah Mesin Produksi seharga
7.548.000.000 (termasuk PPN) kepada PT. Jaya Cemerlang. =
Jawab = 748.000.000 (pajak keluaran)
- Tanggal 15 Januari 2018 menyumbangkan sebuah mesin photokopi dengan
harga 7.200.000, termasuk laba sebesar 20% kepada Unit kerja UKM
Jawab = DPP = 7.200.000 - 1.440.000 = 5.760.000 ( pajak keluaran )
- Tanggal 17 Januari 2018 menerima tagihan DP 40% atas penyerahan barang
secara parsial ke PT. Inti Anugrah dengan nilai 9.990.000,-
(termasuk PPN), dan sisanya akan di bayarkan di akhir Januari 2018
Jawab = Pajak pengeluaran = 990.000
- Tanggal 20 Januari 2018 melakukan pembelian mobil untuk kegiatan
operasional kantor sebesar 230.000.000,-
Jawab = pajak masukan 25.300.000
- Tanggal 22 Januari 2018 membayar pembelian buku panduan mesin manual
dari Jepang dengan nilai impor sebesar 160.950.000, besarnya PPN terutang
telah dibayar melalui PT. Bank Mandiri dengan PIB No. 020118-VI-011
Jawab = pajak masukan 17.704.500 ( PPN import )
- Tanggal 24 Januari 2018 mendatangkan seorang Ustadz untuk melakukan
khutbah jumat kepada seluruh karyawannya dengan membayar senilai
3.500.000,-
Jawab= pajak 0 karena tidak termasuk Jkp
- Tanggal 25 Januari 2018 mendapatkan Faktur Pajak Masukan dari PT. Partisi
Teknik tertanggal 02 September 2017 senilai 24.000.000 atas transaksi bulan
pembelian sebuah partisi.
Jawab = Pajak masukan 2.640.000
- Tanggal 26 Januari 2018 membayar jasa Auditor untuk pemeriksaan Laporan
Keuangan Interim senilai 130.000.000,-
Jawab = pajak pengeluaran 14.300.000
- Tanggal 31 Januari 2018 melakukan penyerahan sisa barang dan menerima
pelunasan atas penyerahan barang ke PT. Inti Anugrah sebesar 60%,
13.500.000 ( tidak termasuk PPN).
Jawab = Pajak pengeluaran 1.485.000

Hitunglah :
1. Pajak Masukan dan Pajak Keluaran dari Transaksi PT. Indonesia Sukses!
= Jawaban di tulis di atas di setiap transaksi
Pajak keluaran = 154.000.000 + 13.200.000 + 146.300.000 + 748.000.000
+ 5.760.000 + 990.000 + 14.300.000 + 1.485.000

Pajak masukan = 3.520.000 + 25.300.000 + 17.704.500 + 2.640.000


2. Apakah Status dari pelaporan SPT tersebut dan berapa nilainya?
Jawab : pajak tersebut kurang bayar, dengan nilai ....... Dengan rincian sbb

3. Jabarkan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran yang tidak bisa dikreditkan
dari transaksi tersebut dan alasannya?
Jawab :
- Tannggal 9 karena telepon bukan termasuk jkp
- Tanggal 11 karena masuk ke dalam pajak daerah
- Tanggal 24 pajak 0 karena termasuk jkp
4. Kapan batas terakhir pembayaran dan pelaporan SPT tersebut? Batas
terakhir pembayaran pajak tersebut adalah sampai akhir bulan februari
2017.
5. Apakah ada pajak selain PPN dari kasus diatas, jika ada sebutkan detail
transaksinya beserta alasannya
Ada transaksi pada tanggal 06 Januari 2018 mengimpor barang elektronik
dari Singapura seharga 12.000 USD. Asuransi sebesar 2000 USD, dan
ongkos angkut sebesar sebesar 2000 USD. Bea masuk yang ditetapkan 5%
dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 10.000.000,- (memiliki API)
dan dengan Kurs KMK 13.200, Kurs BI 13.100.
Alasannya karena bukan termasuk PPN melainkan PPh pasal 22 tentang
import.

(Nilai 50)

3. Jawablah pertanyaan yang disesuaikan dengan nomor belakang pada NIM masing-
masing dibawah ini ;
NIM dengan nomor belakang 7 dan 9
Jelaskan mengenai system pemungutan pajak di Indonesia dan perbedaan
masing-masing?
Apakah menurut anda system pemungutan pajak berdasarkan self assessment
system efektif dilakukan (uraikan berdasarkan kepatuhan wajib pajak)?
(Nilai 20)
Jawab : NIM 11201027
A. Self assessment system
Sistem perpajakan ini yang digunakan untuk menentukan besarnya pajak yang
harus dibayar oleh wajib pajak yang bersangkutan. Dalam artian lain bahwa
Wajib Pajak adalah pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar
dan melaporkan pajak kepada kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau sistem
administrasi online yang dibentuk oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah
berperan untuk mengawasi wajib pajak .

B. Official Assessment System


Sistem pemungutan pajak ini yang memungkinkan pihak berwenang untuk
dengan bebas menentukan jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada
otoritas pajak atau pemungut pajak. Dalam sistem pemungutan pajak ini
biasanya wajib pajak bersifat pasif  dan hutang pajak hanya dapat digunakan
setelah otoritas pajak mengeluarkan surat ketetapan pajaknya.
Sistem pemungutan pajak ini biasanya dapat diterapkan pada penyelesaian
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau jenis pajak daerah lainnya. Dalam
proses transaksi pembayaran PBB, KPP biasanya berperan sebagai pihak yang
mengeluarkan surat ketetapan pajak yang memuat sejumlah PBB terutang
disetiap tahunnya, sehingga tidak perlu lagi untuk menghitung pajak yang
terutangnya, namun cukup dengan membayar PBB berdasarkan Surat
Pernyataan Terutang Pajak (SPPT) yang diterbitkan oleh KPP yang terdaftar
sebagai subjek pajak.

C. Withholding Assessment System


Sistem pemungutan pajak ini memberikan pengertian bahwa besarnya pajak
akan dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib pajak atau petugas pajak.

# menurut pendapat saya sistem witholding assessment system adalah sistem


pemungutan pajak yang sangat tepat diterapkan di Indonesia karena
pembayarannya disesuaikan dengan beberapa tarif yang masing - masing
objeknya berbeda. Hal tersebut akan membuat pembayarannya menjadi lebih
tepat karena adanya perbedaan dari beberapa objek dan tentunya tidak akan
memberatkan bagi wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan.

Anda mungkin juga menyukai