TUGAS 3 TECNOPRENEURSHIP
PENYUSUNAN BUSINESS PLAN
DUKER (Dudukan Keren)
Disusun oleh:
kelompok V
Wiki Andrian
3115105020
3115105038
Fajrin Ramadhani
3115105055
Apriansyah
3115105061
3115105062
3115105063
Junus Martin A. K
3213100701
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
Surabaya, 05 11 - 2016
Tim Penyusun
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
DAFTAR ISI
10
12
18
20
22
26
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
1.1
KONSEPSI
Duker adalah sebuah sebuah inovasi baru tetang sebuah alat yang mempunyai
beberapa fungsi sekaligus dalam satu alat. Alat tersebut dibuat untuk memanfaatkan limbah
besi bekas sisa pekerjaan konstruksi. Dari potongan besi bekas tersebut, dibuatlah sebuah alat
yang multi fungsi yang kami berikan nama Duker. Duker sendiri adalah singkatan dari kata
Du yang berarti Dudukan dan Ker yang berarti Keren/Trendi. Duker sendiri
memiliki fungsi diantaranya sebagai boncengan sepeda dan standar speda.
1.2
LATAR BELAKANG
Di zaman modern ini, polusi menjadi masalah yang serius bagi kehidupan manusia,
sehingga akhir-akhir ini banyak digalakkan kampaye penghijauan. Masalah tersebut membuat
berbagai kalangan khususnya pada sektor pendidikan tinggi mulai di galakkan untuk
menggunakan sepeda untuk transportasi mahasiswanya guna menggurangi polusi yang ada.
Salah satu contohnya adalah pengadaan sepeda kampus maupun pembatasan kendaraan
bermotor di area kampus.
Tidak hanya di lingkungan kampus, di lingkungan sekolahan menurut pertauran yang
berlaku maka para pelajar khususnya SD, SMP, dan SMA tidak diperbolehkan mengendarai
kendaraaan bermotor di lingkungan sekolah. Sehingga sering kita lihat mereka (pelajar) yang
mengendarai sepeda sendiri atau bersama-sama dengan teman temannya, dari yang bersepeda
sendiri maupun berboncengan. Di dalam sekolahan mungkin dari beberapa sepeda ada yang
tidak memiliki standar sehingga hanya di biarkan terparkir atau tergeletak di tembok, ada juga
yang memiliki standar tetapi tidak memiliki boncengan.
Diera serba praktis ini, maka sepeda selayaknya memiliki nilai lebih dan juga memberi
kemanfaatan bagi sesama. Dari uraian di atas maka kami ingin mencoba berinofasi tentang
sebuah ide untuk membuat suatu alat yang berguna dan mempunyai fungsi lebih dalam satu
alat. Untuk itu kami menciptakan Duker yaitu sebuah alat yang dapat difungsikan sebagai
Boncengan dan Standar pada sepeda.
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
2.1
untuk mengembangkan bisnis baru atau mendokumentasikan suatu model bisnis. Bisnis
Model Canvas ini memiliki model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis. Dalam
pengemabangan ide bisnis DUKER maka 9 blok model kanvas yang ada dijabarkan sbb:
1.
Value Propositions
2.
Customer segments
3.
Customer Relationships : Hubungan yang akan kita bangun dengan pelanggan adalah
dengan cara seperti berikut: melakukan arahan bagaimana
mengunakan barang saat pertama kali menggunakannya,
memberi pengarahan secara rutin mengenai maintenance
barang tersebut, memberi service secara berkala dalam kurun
waktu tertentu ( 1 bulan).
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
Channel
5.
Key activities :
6.
Key Resources :
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
Key partnership :
8.
Cost structures :
9.
Revenue Stream
menarik
minat
customer.
Untuk
mendapatkan
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
Value Propositions
Produk Baru
3. Customer Relationships
2. Customer segments
Prioritas 2 : Mahasisewa
Prioritas 3 : Masyarakat
umum
Revenue Stream
memperhatikan standarisasi
mutu yang telah ditetapkan
Las, Pengecatan,
Pembubutan/ pembuatan
mur/baut dll
Persiapan SDM yang handal
menciptakan hak paten dan
nama brand yaitu Duk &
Ker sebagai wadah
5. Key activities :
4. Channel
pameran inovasi, otomotif,
sosial media, dan melalui
media online Selain itu juga
dapat secara langsung
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
6. Key Resources
MARKETING PLAN
Dalam hal ini strategi dalam Marketing Plan yang akan diterapkan pada produk
1. Strategi Harga
Pada umumnya harga jual produk dan jasa standar ditentukan oleh
perimbangan permintaan dan penawaran pasar. Satu-satunya faktor yang memiliki
kepastian relatif tinggi yang berpengaruh dalam penentuan harga jual adalah biaya.
Menurut R.A Supriyono ( 2001 : 332 ) : harga jual adalah jumlah moneter yang
dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang dan jasa.
Dari segi penetapan harga, produk Duker ini akan memberikan harga yang
dapat dijangkau oleh semua golongan khususnya pelajar dan mahasiswa. Mengingat
bahan yang digunakan pada produk ini merupakan besi bekas, sehingga harga jual
tidak terlalu tinggi.
2. Strategi Distribusi
Dalam strategi distribusi ini, produk Duker ini dibagi menjadi dua, yang
pertama menjual secara langsung yang kedua bekerja sama dengan toko sepeda.
Ketika bekerja sama dengan toko sepeda, harus dilakukan sistem pendistribusian yang
baik, sehingga akan tercipta kerjasama yang baik. Untuk penjualan secara langsung
maka akan kami akan membuat website resmi penjualan Duker yang mana produk
Duker dapat kita beli di website tadi.
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
10
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
11
2.3
ANALISIS RESIKO
Tidak dipungkiri, setiap menjalankan bisnis selalu mengalami resiko, mulai dari resiko
kecil hingga resiko yang besar. Pada bahasan ini analisa resiko yang akan dibahas hanya
analisa industri dan analisa persaingan.
1. Analisa industri
Analisis industri merupakan kombinasi antara ekonomi industri dan strategi.
Diawali dengan adanya tambahan atas teori organisasi industri oleh Joe S. Bain (1950an) yang menyatakan bahwa struktur industri tidak hanya terbatas pada ukuran
besarnya industri, tetapi juga ditentukan dengan mobilitas hambatan masuk ke dalam
industri. Analisa industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor,
karena analisa tersebut dipercaya dapat membantu investor untuk mengidentifikasi
peluang peluang investasi dalam industri yang mempunyai karakteristik resiko dan
return yang menguntungkan bagi investor. Terdapat lima faktor yang menentukan
intensitas persaingan dalam suatu industri tersebut yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
12
Analisa resiko industri pada Duker ini analisis aspek produk, resiko sistem
distribusi barang, resiko produk karena adanya pemasok tidak mentaati komitmen
yang
mereka buatAnalisis
aspek
pelanggan,
resiko
dampak
dari
kapasitas
2. Analisa Pesaing
Identifikasi pesaing meliputi jenis produk yang ditawarkan, yaitu melihat
besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing, peluang dan ancaman, serta
keunggulan dan kelemahan. Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki
produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap
dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa
pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam
perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang. Untuk melihat besarnya pasar
yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki.
Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share
masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
13
Indikator Penilaian
Duker
Paddock
1. Jumlah Fungsi
mendapatkan barang
Online, Toko
Online, Toko
3. Keawetan Barang
2.
Kemudahan
untuk
sedikit
Keamanan
Dalam aman
Pemakaian
Terdapat Standarisasi
,
karena Tidak
terdapat kunci
ketika
Kemudahan
Dalam Praktis,
Pemakaian
terdapat
sebagai
tidak terdapat kunci
karena
Sedikit repot karena
harus
aman,
karena
standar
5.
begitu
selalu
banyak fungsi
dekat sepeda
Rp 150.000
Rp 155.000
standby
Melihat tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa produk Duker sedikit lebih
unggul. Sehingga, dengan strategi pemasaran yang tepat dan menarik, peluang usaha
ini sangat terbuka lebar. Selain itu barang yang memiliki fungsi banyak dalam satu
barang juga jarang ditawarkan sehingga peluang usaha ini cukup terbuka lebar. Meski
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
14
Harga yang ditawarkan pada produk lainnya yang sejenis akan lebih
murah dengan kualitas yang tak jauh berbeda dengan produk kita,
sehingga perlu dilakukan monitoring secara berkala untuk memantau
harga bahan dasar beserta kualitasnya
Dari segi inovasi, produk lain akan menciptakan inovasi yang lebih dari
produk kita, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut kita harus
lebih kreatif dan berinovasi agar usaha yang sedang dijaalnkan tidak
stagnan, sering sering melihat referensi untuk menambah kekraetifan.
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
15
STRENGHT
- Produk inovasi baru
- Desain Trendy
dikhususkan untuk
Pelajar
- Terdapat 2 Fungsi
(standar dan boncengan)
- Harga Bersaing Dapat
dijangkau oleh kantong
Pelajar
OPPORTUNITY
Brand image yang kuat
dikhususkan untuk pelajar
Bekerja sama dengan
dengan pemasok besi
bekas
Menangkap pasar baru dan
pelanggan baru dari
berbagai kalangan umur
Membuat Tren baru yang
dapat booming dipasaran
sehingga pembeli rela
untuk membayar lebih
WEAKNESS
- Tenaga yang masih
terbatas
- Peralatan masih
sederhana
- Produk memiliki berat
yang tinggi karena
bahan baku utamanya
adalah besi
THREAT
-
INTERNAL
EKSTERNAL
Dari analisis SWOT yang dicantumkan, maka dapat diberikan rekomendasi strategi bisnis
seperti gambar di bawah ini :
a. STRENGHT-OPPORTUNITY : Melakukan promosi produk melalui sekolahsekolahan, event-event remaja maupun anak
muda, dan masuk menyebar brosur-brusur ke
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
16
b. STRENGHT-THREAT
d. WEAKNESS-THREAT
Selain
itu
incubator
juga
dapat
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
17
3.1
ANALISIS OPERASI
1.
Lokasi
Lokasi bisnis menjadi hal yang sanggat fital terhadap kemajuan bisnis karena di
dalamnya terdapat beberapa faktor penting dalam menentukan lokasi yaitu Faktor Konsumen,
Faktor Sumberdaya, Atmosfer Bisnis, Ketersediaan Lokasi dan Biaya.
Untuk Produk Duker akan di buatkan pabrik di area industri Rungkut, Surabaya yang
mana di sana merupakan central berbagai industri di surabaya. Sumberdaya yang melimpah di
area surabaya karena merupakan tempat tujuan perantauan untuk mencari kerja, untuk faktor
konsumen sendiri di area Surabaya terdapat banyak sekali Sekolah sekolah muali dari SD,
SMP dan SMA sehingga Atmosfer bisnis Duker sangat menjanjikan. Apalagi Duker dapat
dibeli via website sehingga dimanapun cutstomer dapat membeli produk Duker dimana dia
berada.
2.
Pemasok
Untuk pasaokan kebutuhan bahan, jika pabrik kita berada di wilayah Surabaya maka
kita tidak akan kekurangan segala jenis bahan dasar pembuatan Duker. Untuk pengepul besi
bekas tersedia banyak di surabaya dan nanti kita sampling untuk mendapatkan harga terendah.
Untuk kebutuhan lainnya seperti busa, cat dll kita juga akan sampling dimana distribusi
bahan-bahan tersebut yang menawarkan harga terendah kepada kita untuk kita jalin kerjasama
sebagai suplier utama pembuatan produk Duker.
3.
nya. Setelah itu yang penting untuk mengisi peralatan pabrik di dalamnya adalah alat las, alat
pngecatan, mesin bubut, dan juga komputer serta printer untuk operasional maupun untuk
kegiatan desain. Untuk proses pendistribusian yang perlu kita tekankan yaitu pada kendaraan
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
18
Membuat Desain
Awal Duker
Menggumpulka
n Peralatan dan
Bahan
Dibutuhkan:
Proses Produksi
:
Quality Control
:
-dilakukan oleh
tenaga pabrik
-dilakukan oleh
tenaga pabrik
Layanan
Customer :
-pemasangan
gratis, service dll
Duker Sampai
ke tangan
Konsumen
Disrtibusi/Pengi
riman :
Proses
Pengepakkan :
-Dikirim
melaluai Jalur
Dilakukan oleh
karyan pabrik
darat ke Toko2
yang menjalin
kerjasama
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
19
KEBUTUHAN SDM
Dalam mementukan kebutuhan SDM maka kita harus mengelompokkan Jensi Sub
bidang Masing- masing Kelompok Keahlian yang dibutuhkan untuk Operasional maupun
distribusi.
1.
Pengorganisasian
Direktur Utama
Bagian Produksi
Bagian Keuangan
Persediaan bahan :
Akuntan : 1 orang
Penjualan dan
Pengiklanan : 2 orang
Bagian Pengelasan :
Customor Service :
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
Bagian Pengecatan :
Tenaga Admin :
1 orang
1 orang
Quality Control :
1 orang
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
20
perencanaan karyawan. Meliputi proses recruitmen dan pelatihan/ training saat menjadi
karyawan. Selain itu kita akan memberikan kompensasi berupa asuransi Kesehatan &
ketenagakerjaan kepada karyawan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan mereka. Kita
juga menujang jenjang karir dari mulai staff hingga manajerial temtunya dengan hasil kerja
masing-masing individu.
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
21
4.1
Analisa Biaya
Dalam melakukan analisa biaya maka kita harus mengklasifikasikan nya sub item biaya
pada operasional perusahaan untuk mendapatkan sebuah prodak atau beberapa prodak.
Analisa biaya sendiri adalah metode untuk mengetahui jumlah total biaya dalam suatu bisnis.
Biaya total merupaka penjumlahan dari Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja
Langasung + Biaya Overhead.
Pada bulan November dan Desember direncanakan akan memproduksi duker sejumlah
70 dan 100, dengan asumsi bahwa prodak tersebut laku semuanya pada akhir bulan, maka
tidak ada nilai sisa di dalamnya. Untuk itu dibuatkan Klasifikasi Biaya untuk proyeksi bulan
November dan Desember
Tebel 1 Klasisfikasi Biaya
Biaya Per Unit
Biaya
Langasung
Cost
Obyek
Biaya
Biaya
Tidak
Langsung
Besi
Cat
Bahan Baku
Langsung
Busa
dudukan pelapis
SUB Total BBL
tukang las
Tenaga Kerja
tukang cat
Langsung
perakitan
SUB Total BTKL
pegawai kantor
Utilitas
Biaya Overhead Perlengkapan =
Pabrik
sewa alat las, cat
dan mesin bubut
Bahan baku
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
25,000.00
7,500.00
5,500.00
5,500.00
43,500.00
10,000.00
10,000.00
8,000.00
28,000.00
20,000.00
5,000.00
Rp 20,000.00
Rp 10,000.00
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
22
Perilaku
Biaya
2.
Biaya
Variabel
Biaya
Tetap
Biaya
Campuran
Rp 55,000.00
Bulan
November
Rp
150,000.00
100
Rp 15,000,000.00
Rp
4,350,000.00
Rp
2,800,000.00
Rp
5,500,000.00
Rp 12,650,000.00
Rp
2,350,000.00
Desember
Rp
150,000.00
150
Rp 22,500,000.00
Rp
6,525,000.00
Rp
4,200,000.00
Rp
8,250,000.00
Rp 18,975,000.00
Rp
3,525,000.00
Rp
750,000.00
Rp
1,125,000.00
Rp
Rp
Rp
500,000.00
1,250,000.00
1,100,000.00
Rp
Rp
Rp
750,000.00
1,875,000.00
1,650,000.00
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
23
Bulan
November
Pemasukan Kas
Penerimaan Piutang
Total Pemasukan Kas (a)
Pegeluaran Kas
Biaya Produksi & Operasional
Total BB Langsung
Total TK Langsung
Total Biaya Overhead
Investasi Untuk Peralatan
Biaya lain-lain
Total Pengeluaran Kas (b)
Total Arus Kas (c) = (a-b)
Kas Awal (d)
Kas AKHIR (e) = ( d+c)
Desember
Rp 12,000,000.00
Rp 12,000,000.00
Rp 15,000,000.00
Rp 20,000,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
4,350,000.00
2,800,000.00
5,500,000.00
2,000,000.00
1,250,000.00
Rp 6,525,000.00
Rp 4,200,000.00
Rp 8,250,000.00
Rp 15,900,000.00
Rp (3,900,000.00)
Rp 5,000,000.00
Rp 1,100,000.00
Rp 20,850,000.00
Rp (850,000.00)
Rp 1,100,000.00
Rp
250,000.00
Rp 1,875,000.00
Maka profit dan Total kas dari produk duker untuk bulan November dan Desember
adalah masih negative walaupun profit positif.
Uraian
Laba Bersih
Total Arus Kas
Bulan
November
Rp
1,100,000.00
Rp (3,900,000.00)
Desember
Rp
1,650,000.00
Rp
(850,000.00)
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
24
Perencanaan BEP
Perencanaan BEP (Break event point) adalah sanggat penting untuk mengetahui dimana
penghasilan dari penjualan hanya cukup
variabel maupun yang bersifat tetap. Atau dengan kata lain berapa nilai minimum
penjualan .
a. Penentuan Variabel-Variabel biaya
Harga
Rp
150,000.00
Biaya Variabel
( Biaya TK Langsung + Biaya BB Langsung)
Biaya Tetap
(Biaya Sewa + B. TK Langsung + Gaji Pengawai
kantor + B. Penjualan + B. Transport
Rp
71,500.00
Rp
7,350,000.00
Rp
Rp
Rp
150,000.00
71,500.00
%
100%
48%
Rp
Rp
78,500.00
7,350,000.00
52%
Rp
Rp
Bulan November
Rp
15,000,000.00
7,150,000.00
Rp
Rp
Rp
7,850,000.00
7,350,000.00
500,000.00
%
100%
47%
53%
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
25
perannanya, karena modal atau pembiayaan tidak hanya didapat dari modal pribadi, mungkin
bisa dari kerjasama beberapa pihak, dana investasi dll. Untuk kebutuhan Start-Up Fund pada
Prodak Duker yaitu mencari Inkubator yang bisa menjadi jembatan penghubung dengan
investor yang bisa membatu berkembangnya Duker sebagai sebuah prodak yang besar. Di sisi
Inkubator umumnya menyediakan dana awal (seed fund) di tahun pertama/ awal, memberikan
pendampingan dan pelatihan bisnis, membantu menyediakan jejaring berupa kontak dengan
tenaga ahli, mentor dsb. Inkubator juga dapat menguntungkan pihak investor apabila prodak
Duker tersebut menjadi besar dan sukses.
TECHNOPRENEURSHIP
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016
26