PENDAHULUAN
padahal peroses perusakan organ-organ dalam akibat tekanan darah yang tinggi
sedang terus terjadi. Kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat tekanan darah
tinggi yang tidak terkontrol seperti penebalan dan pembesaran bilik kiri jantung,
angina pectoris, infark miokard sampai pada gagal jantung. Pada otak dapat
terjadi Trascient Ischemic Attack dan stroke, sementara organ yang cukup rentan
terkena dampak tekanan darah yang tinggi yaitu ginjal yang dapat mengakibatkan
penyakit ginjal kronis. Organ mata pun bisa mendapatkan gangguan akibat
tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu berupa retinopati (Kemenkes RI,
2010).
Hipertensi adalah gejala yang ditimbulkan oleh banyak faktor risiko.
Penelitian terdahulu telah menyimpulkan berbagai faktor risiko yang berperan
terhadap timbulnya hipertensi. Penelitian terdahulu menguraikan faktor pencetus
hipertensi dapat dikelompokkan menurut yang tidak dapat dikendalikan seperti
riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur, serta faktor yang dapat dikendalikan
seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung garam, lemak,
kebiasaan merokok, kegemukan, dan kurangnya aktivitas fisik (Windyningtyas,
2009). Faktor risiko lainnya yang mendukung terjadinya hipertensi adalah
kurangnya konsumsi buah dan sayuran, serta stres (Kemenkes RI, 2010).
Beberapa literatur juga menyebutkan kopi sebagai salah satu pemicu tekanan
darah menjadi tinggi (Windyningtyas, 2009).
Masyarakat yang tinggal di daerah pantai, di mana daerah pantai identik
dengan perkotaan memiliki resiko lebih tinggi menderita hipertensi dibandingkan
dengan masyarakat yang tinggal di pegunungan (MN Bustan, 1997), disebabkan
pola hidup bersih dan sehat akibat keterbatasan ekonomi sehingga berpotensi
terkena berbagai masalah kesehatan termasuk hipertensi.
Berbagai penelitian yang meneliti faktor pemicu hipertensi telah banyak
dilakukan dan masih terdapat adanya kontroversi. Penelitian yang dilakukan
Kartikasari di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang tahun 2012 terhadap
53 kasus dan 53 kontrol menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhubungan
dengan terjadinya hipertensi pada masyarakat pedesaan adalah umur, riwayat
keluarga, kebiasaan merokok dan obesitas. Perbedaannya dengan penelitian ini
terletak pada setting penelitian di mana penelitian ini dilakukan di puskesmas dan
pemilihan kasus dan kontrol yang di-matching untuk variabel umur dan jenis
kelamin. Penelitian mengenai hipertensi juga pernah dilakukan di daerah Pedesaan
Oyo Barat Laut Nigeria pada Bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2014
terhadap 166 pria dan 201 wanita menggunakan rancangan cross sectional study.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan hipertensi
yaitu kelebihan berat badan, jenis kelamin, tidur yang kurang berkualitas, stres,
riwayat keluarga dan konsumsi alkohol. Letak perbedaan dengan penelitian ini
yaitu pada rancangan penelitian dimana penelitian ini menggunakan rancangan
case control dan juga pada setting penelitian. Penelitian lainnya di bidang
hipertensi juga dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sibela Kota Surakarta tahun
2015 yang meneliti tentang faktor risiko hipertensi pada kelompok usia muda
(Prasetyo, 2015). Penelitian tersebut menggunakan rancangan case control dengan
jumlah responden 42 kasus dan 42 kontrol, sedangkan variabel bebas yang diteliti
yaitu pola makan, aktivitas fisik dan status
ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pola makan dengan
terjadinya hipertensi. Perbedaannya dengan penelitian ini yaitu pada subyek
penelitian yang berbeda. Selain perbedaan-perbedaan yang telah diuraikan diatas
terdapat perbedaan yang mendasar yaitu adanya perbedaan tempat dan waktu
dengan penelitian sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas, mengingat wilayah Puskesmas Kuta Utara yang
termasuk daerah perkotaan dan pariwisata dengan tingkat kompetisi yang tinggi
pada masyarakatnya, perlu dilakukan penelitian guna mengetahui faktor risiko
yang mempengaruhi kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kuta Utara
Tahun 2016.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, Kabupaten Badung menempati peringkat ke-3
1.3
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
diharapkan
penelitian
ini
bisa
menjadi
referensi
dalam
2.