Anda di halaman 1dari 2

Definisi gangguan otot orofasial

Gangguan otot orofasial didefinisikan sebagai fungsi yang abnormal dari otot
wajah dan rongga mulut. Gangguan tersebut melibatkan kombinasi antara bibir yang
abnormal, rahang, posisi lidah selama istirahat, menelan, atau berbicara dan atau adanya
kebiasaan buruk yang abnormal Pada gangguan tersebut, lidah bergerak ke depan
berada diantara gigi insisif atas dan bawah pada saat berbicara, menelan dan istirahat
(ASHA, 2006). Definisi lain adalah adanya kelainan anatomis atau fisiologis pada
struktur fasial dan rongga mulut yang berhubungan dengan otot-otot maksila dan
mandibula serta aspek dental dan skeletal wajah. Komponen paling utama pada
gangguan otot orofasial adalah lidah bagian depan dan posisi mulut yang terbuka pada
saat istirahat (Comrie). Penempatan ujung lidah saat istirahat merupakan gejala awal
yang harus diperhatikan (Primarti, 2007).

Mendeteksi ketidakseimbangan otot orofasial pada anak (Primarti, 2007)


- Penempatan posisi lidah yang salah
Penempatan ujung lidah saat menelan merupakan tanda awal yang harus
diperhatikan. Lidah diletakkan terlalu ke anterior, berada diantara gigi insisif atas dan
bawah di dalam rongga mulut. Penempatan posisi lidah yang salah jika dibiarkan akan
menyebabkan pola penelanan menjadi abnormal
- Pola penelanan yang salah
Penempatan ujung lidah diantara gigi insisif atas dan bawah saat penelanan
disebut tongue thrust. Penempatan posisi lidah yang salah akan menahan bibir bawah
berkontak dengan gigi atas. Akibatnya akan menghalangi fungsi otot orbicularis oris
sebagai penahan stabilisasi, sehingga otot tersebut menjadi lemah.
- Kebiasaan mulut yang buruk
Kebiasaan mulut merupakan proses pembelajaran kontraksi otot dan proses
alami yang kompleks. Kebiasaan mulut normal merupakan bagian fungsi dentofasial
yang berperan penting terhadap pertumbuhan normal wajah dan fisiologi oklusal.
Kebiasaan mulut yang buruk yang dilakukan anak anak akan mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan dentofasial. Kebiasaan mulut yang buruk yang sering
terjadi pada anak adalah menghisap jari atau menggigit bibir.
- Bernafas melalui mulut

Anak yang bernafas melalui mulut dapat disebabkan oleh alergi, tonsil dan
adenoid. Anak tersebut cenderung untuk menempatkan posisi lidah dibawah dasar mulut
untuk memudahkan aliran udara. Penempatan posisi lidah dibawah dasar mulut
menyebabkan palatum menjadi sempit, sehingga lidah cenderung untuk ke depan atau
ke samping diantara gigi atas dan bawah.
- Oklusi yang buruk
Oklusi yang buruk dapat disebabkan oleh adanya keausan oklusal, kerusakan
gigi akibat karies, atau hilangnya gigi karena pencabutan. Keadaan tersebut
menyebabkan hilangnya kontak antara gigi atas dan bawah. Apabila terjadi kehilangan
kontak di gigi posterior, maka lidah akan menempati ruang tersebut. Akibatnya adalah
terjadi kegagalan fungsi otot masseter dan buccinator.
- Tonus bibir yang tidak adekuat
Bibir atas dan bawah tetap berkontak dalam keadaan istirahat. Fungsi bibir
tersebut berperan sebagai penahan untuk gigi anterior. Relasi bibir atas dan bawah yang
terbuka pada saat istirahat menunjukkan adanya ketidakseimbangan otot orofasial.
- Kelainan anatomi lidah
Adanya ankilosis, makroglosia dan ikatan frenulum yang rendah akan
mengganggu proses penelanan.

Primarti, Risti S. 2007. Deteksi Dini Ketidakseimbangan Otot Orofasial Pada


Anak. Jurnal PDGI, Edisi Khusus PIN IKGA. Jakarta : PDGI

Anda mungkin juga menyukai