Anda di halaman 1dari 2

Nama : Geovanni Ilham Akbar Santoso

NIM : 114140092
Kelas : Rabu 9,20

ANALISA DAMPAK HIDROLOGI TERDAHAP REKLAMASI PANTAI


JAKARTA UTARA
Air Permukaan. Dalam konteks sistem hidrologi Daerah Aliran Sungai,
kawasan Pantura Jakarta merupakan muara sungai-sungai yang berhulu di wilayah
selatan, termasuk kanal buatan, yang mengalir dari arah Puncak - Bogor ke arah laut
di utara. Dari ke 13 sungai dan kanal buatan tersebut, 10 di antaranya bermuara di
Teluk Jakarta, yaitu Sungai Mookervaart, Angke, Grogol, Pesanggrahan, Krukut,
Kalibaru Barat, Ciliwung, Kalibaru Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat, dan
Cakung.
Air Tanah. Cekungan Air Tanah Jakarta (CAT Jakarta) termasuk dalam
daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung, luas CAT tersebut mencapai 1.439 km2. Batas
cekungan di sebelah selatan terletak di sekitar Depok, di sebelah barat dan timur
masing-masing Kali Cisadane dan Kali Bekasi, sementara batas di sebelah utaranya
adalah Laut Jawa. Pengambilan air tanah pada CAT Jakarta saat ini hampir melebihi
setengah aliran air tanah yang masuk ke dalam akuifer menengah dan dalam. Kondisi
demikian dapat di kategorikan sudah memasuki zona kritis hingga rusak.
Berdasarkan data Badan Geologi, DESDM, Neraca Air Tanah Jakarta saat ini adalah,
potensi air tanah dalam 52 juta m/thn sedangkan pengambilan air tanah (dalam) 21
juta m/tahun (40 persen).
Kualitas Air Tanah. Disamping kualitas air permukaan, kualitas air tanah
juga menurun dalam beberapa tahun terakhir. Terutama terjadi di daerah-daerah yang
semakin dekat dengan batas pantai. Penelitian BPLHD Provinsi DKI Jakarta
terhadap 75 Kelurahan, menunjukkan bahwa pencemaran air tanah disebabkan oleh
kurangnya pengelolaan limbah domestik dan buruknya sanitasi lingkungan. Status
mutu air tanah Jakarta tahun 2007 adalah 12 persen tercemar berat, 20 persen
tercemar sedang, 45 persen tercemar ringan dan hanya 25 persen yang tergolong
baik, sedangkan pencemaran coliform mencapai 55 persen. Pencemaran air tanah
Jakarta hampir merata di seluruh wilayah.
Dampak

lingkungan

lainnya

dari

proyek

reklamasi

pantai

adalah

meningkatkan potensi banjir. Hal itu dikarenakan proyek tersebut dapat mengubah
bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan reklamasi
tersebut. Perubahan itu antara lain berupa tingkat kelandaian, komposisi sedimen

Nama : Geovanni Ilham Akbar Santoso


NIM : 114140092
Kelas : Rabu 9,20

sungai, pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai dan merusak kawasan tata
air. Potensi banjir akibat proyek reklamasi itu akan semakin meningkat bila dikaitkan
dengan adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pemanasan global.
Wilayah pantai yang semula merupakan ruang publik bagi masyarakat akan
hilang atau berkurang karena akan dimanfaatkan kegiatan privat. Dari sisi
lingkungan banyak biota laut yang mati baik flora maupun fauna karena timbunan
tanah urugan sehingga mempengaruhi ekosistem yang sudah ada. System hidrologi
gelombang air laut yang jatuh ke pantai akan berubah dari alaminya. Berubahnya
alur air akan mengakibatkan daerah diluar reklamasi akan mendapat limpahan air
yang banyak sehingga kemungkinan akan terjadi abrasi, tergerus atau mengakibatkan
terjadinya banjir atau rob karena genangan air yang banyak dan lama.
System hidrologi gelombang air laut yang jatuh ke pantai akan berubah dari
alaminya. Berubahnya alur air akan mengakibatkan daerah diluar reklamasi akan
mendapat limpahan air yang banyak sehingga kemungkinan akan terjadi abrasi,
tergerus atau mengakibatkan terjadinya banjir atau rob karena genangan air yang
banyak dan lama.

Anda mungkin juga menyukai