Anda di halaman 1dari 2

Ampas Kelapa, Bahan Baku Alternatif

Pembuatan Biodiesel

inimediaku.com

7:35 PM

Organik

Kelapa (Cocos nucifera ) adalah salah satu


bahan baku potensial pembuatan biodiesel yang ketersediaannya di dalam negeri cukup
melimpah. Minyak kelapa merupa-kan komoditas yang berharga cukup mahal di pasar internasional, karena sangat dibutuhkan oleh industri oleokimia dan pangan. Untuk menghindari
persaingan penyediaan minyak kelapa sebagai bahan baku kedua industri tersebut, maka
dalam memproduksi biodiesel dapat memanfaatkan minyak kelapa yang masih terkandung di
dalam ampas kelapa. Ampas kelapa merupakan hasil samping dari ekstraksi daging kelapa
untuk mendapatkan santan sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa. Kandungan
minyak di dalam ampas kelapa berkisar 12,2 - 15,9% sehingga merupakan potensi yang besar
untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Selama ini ampas kelapa hanya
sebagian kecil yang dimanfaatkan, sisanya terbuang sebagai limbah. Pengolahan menjadi
biodiesel akan meningkatkan nilai tambah dariampas kelapa.
Pembuatan biodiesel yang umum dilakukan adalah dengan reaksi transesterifikasi/esterifikasi
yaitu mereaksikan minyak nabati dengan metanol/etanol dan katalis. Sedangkan untuk
membuat biodiesel dari ampas kelapa dilakukan dengan langsung mereaksikan ampas kelapa
dengan metanol dan katalis, tanpa terlebih dahulu mengekstraksi minyak yang terkandung di
dalam ampas kelapa. Proses ini dikenal dengan reaksi transesterifikasi in situ (ekstraksi dan
transesterifikasi
serempak).
Transesterifikasi in situ pertama-tama dilakukan oleh para ahli kimia analitik dalam upaya
mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menentukan komposisi asam-asam lemak yang

dikandung biji-bijian sumber minyak. Keefektifan aplikasi transesterifikasi in situ pada


ampas kelapa untuk pembuatan biodiesel diperoleh pada temperatur kamar, penambahan
katalis kalium metoksida sebanyak 3-4% dan tanpa menggunakan penstabil katalis. Biodiesel
yang dihasilkan memenuhi syarat mutu menurut SNI-04-7182-2006, dengan angka asam
0,359-0,388 mg KOH/g, kadar gliserol total 0,174-0,197%-b, kadar gliserol bebas 0,00280,0049%-b,
kadar
ester
alkil
99,46-99,52%
dan
yield
35%.
Pengembangan unit pengolah biodiesel berbahan baku ampas kelapa sebaiknya terintegrasi
dengan industri pengolahan kelapa untuk kemudahan memperoleh bahan baku. Biodiesel
yang dihasilkan dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesinmesin
produksi
pada
industri
pengolahan
kelapa
tersebut.
http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/index.php/id/berita/184
- See more at: http://elmupertanian.blogspot.co.id/2014/03/ampas-kelapa-bahan-bakualternatif_27.html#sthash.QJFtauMV.dpuf

Anda mungkin juga menyukai