Anda di halaman 1dari 41

BAB II

ANALISA SITUASI

II.1. KEADAAN UMUM


II.1.A. GEOGRAFIS

Gambar 2.1. Peta Kecamatan Enggano

1. Keadaan Geografis Kecamatan Enggano


Puskesmas Enggano terletak di kecamatan Enggano, terletak 250
km dari ibukota Kabupaten Bengkulu Utara atau 156 km dari ibukota
provinsi Bengkulu, dan dengan jarak terdekat yaitu dengan Kabupaten
Bengkulu Selatan 96 km. Puskesmas Enggano adalah satu-satunya
Puskesmas kepulauan yang ada di kabupaten Bengkulu Utara. Seluruh
wilayah Enggano berbatasan langsung dengan Samudera Hindia/Indonesia
sehingga Enggano masuk dalam kategori daerah kepulauan dan sangat
terpencil.

Untuk mencapai pulau Enggano dapat menggunakan kapal feri


penyeberangan dan kapal perintis yang melayani rute kota Bengkulu
Pulau Enggano dengan waktu tempuh 12 jam. Selain itu saat ini telah
tersedia pesawat terbang perintis (kapasitas 12 orang) yang melayani 2 kali
trip penerbangan setiap minggunya dengan waktu tempuh 45 menit.

Bandar Udara Enggano

Kapal Feri Penyeberangan

Gambar 2.2. Transportasi menuju Pulau Enggano


2. Iklim dan Topografi Kecamatan Enggano
Suhu udara di Enggano berkisar antara 23,2C s/d 34C dengan
tingkat kelembaban 78% - 97% dengan rata-rata diatas 80% sehingga
kelembaban di pulau Enggano tergolong tinggi sepanjang tahun. Pulau
Enggano terdiri atas perbukitan bergelombang lemah, perbukitan karst,
daratan, dan rawa. Perbukitan bergelombang terdapat di arah tenggara
dengan ketinggian antara 170-220 meter, sedangkan perbukitan karst
terdapat di bagian barat laut dengan ketinggian 100-150 meter, dan
didominasi oleh batu gamping. Dibagian utara terutama daerah pantai
merupakan darapat rendah alluvial yang berawa-rawa dengan ketinggian
0-2 meter. Pulau Enggano didominasi oleh jenis tanah kambisol, litosol,
dan alluvial serta tekstur lempeng berliat.
3. Letak dan Wilayah Kerja Puskesmas Enggano
Posisi

Puskesmas

Enggano

terletak

pada

titik

koordinat

051651.8-53052.1 LS, 102513.9-1022228.7 BT. Dengan luas


wilayah kecamatan Enggano adalah 397,20 km2 (sumber: BPS Bengkulu

Utara), terdiri dari 6 desa dan 17 dusun yang terbentang sepanjang pesisir
pantai sebelah timur Pulau Enggano yaitu terdiri dari Desa Banjarsari,
Desa Meok, Desa Apoho, Desa Malakoni, Desa Kaana, Desa Kahyapu..
Berikut tabel data desa, jumlah dusun, dan jarak antara desa dengan
ibukota kecamatan Enggano:
Tabel 2.1. Jumlah Dusun, Luas Wilayah, Jarak Antara Desa dengan Ibukota
Kecamatan
No.

Nama Desa

Luas Wilayah

Jumlah

Jarak ke ibukota

(km2)

Dusun

kecamatan (km)

Desa Banjarsari

78,00

16

Desa Meok

91,00

Desa

35,60

Apoho

(Ibukota

Kecamatan)
4

Desa Malakoni

60,00

Desa Kaana

71,00

18

Desa Kahyapu

65,00

24

Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

II.1.A. DEMOGRAFI
Penduduk Enggano merupakan masyarakat adat yang terdiri dari
berberapa suku asli dan pendatang. Walaupun secara keseluruhan penduduk
asli tidak sebanyak penduduk yang merupakan pendatang dari berbagai
wilayah di Indonesia.
Masyarakat Enggano terkenal sangat memegang adat tradisi ketimuran
yang memberikan nuansa perdesaan yang masih sedikit tergolong primitif,
namun sejak Enggano mulai terjamah oleh pendatang, kini Enggano sudah
semakin maju dan mulai berkembang.
Penduduk Enggano rata-rata berpenghasilan dari kegiatan pertanian
dan nelayan, wilayah pulau Enggano yang masih tergolong hutan banyak

yang menjadi pekerja tidak tetap juga, kadang bertani namun tak jarang juga
menjadi nelayan ataupun penebang kayu di hutan.
Berikut data yang kami dapat tampilkan berupa data kependudukan di
kecamatan Enggano, namun kami tidak mendapatkan data dari kecamatan
Enggano terkait distribusi penduduk berdasarkan suku/agama.
Berdasarkan dari hasil observasi kami, di Enggano terdapat 2 agama
utama yang banyak dipeluk oleh masyarakatnya yaitu agama Islam dan
Kristen (dominan Kristen protestan). Sebagian besar penduduk asli Enggano
memiliki suku yang berbeda, di Enggano terdapat 5 suku asli penduduk lokal
dan 1 suku untuk penduduk pendatang yaitu, Suku Kauno, Kaitora, Kahua,
Kaarubi, dan Kaharuba, sedangkan untuk suku pendatang dikenal dengan
suku Kaumay.

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga di Kecamatan Enggano tahun 2014
No.

Nama Desa

Jumlah

Jumlah

Rata-rata

Kepadata

pendu-

Rumah

jiwa /

duk

Tangga

rumah

penduduk

tangga

/ km2

Desa Banjarsari

764

233

Desa Meok

609

166

Desa Apoho (Ibukota

300

88

Kecamatan)
4

Desa Malakoni

386

92

Desa Kaana

621

185

Desa Kahyapu

328

104

Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Kecamatan Enggano tahun 2014

No.

Jumlah Penduduk

Kelompok
Umur

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki +

Rasio Jenis

Perempuan

Kelamin

04

154

136

290

113,24

59

156

163

319

95,71

10 14

121

124

245

97,58

15 19

126

130

256

96,92

20 24

127

121

248

104,96

25 29

162

127

289

127,56

30 34

125

106

231

117,92

35 39

139

132

271

105,30

40 44

115

107

222

107,48

10

45 49

85

90

175

94,44

11

50 54

76

76

152

100,00

12

55 59

50

46

96

108,70

13

60 64

41

27

68

151,85

14

65 69

29

33

62

87,88

15

70 74

40

16

56

250,00

16

75 +

15

13

28

115,38

1.561

1.447

3.008

107,88

Jumlah

Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)


Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

50

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kecamatan Enggano tahun 2014
Jumlah
No

Variabel

Laki-laki

Perempuan

Persentase
Laki-laki +
Perempuan

Penduduk berumur 10 tahun ke atas

1251

1148

2399

Penduduk berumur 10 tahun ke atas yang

1170

1074

2245

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

Laki-laki

Perempuan

93,56

93,56

Laki-laki +
Perempuan

93,56

melek huruf
3

Persentase pendidikan tertinggi yang


ditamatkan:
a. Tidak memiliki ijazah

Tidak ada data

Tidak ada data

Tidak ada data

b. SD/MI

0,00

0,00

0,00

c. SMP/MTs

0,00

0,00

0,00

d. SMA/MA

0,00

0,00

0,00

e. SMK

0,00

0,00

0,00

f. Diploma I / Diploma II

0,00

0,00

0,00

g. Akademi / Diploma III

0,00

0,00

0,00

h. Universitas / Diploma IV

0,00

0,00

0,00

i. S2/S3 (Magister / Doktor)

0,00

0,00

0,00

Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

II.1.B. SOSIO, EKONOMI, dan PENDIDIKAN


Tabel Distribusi Penduduk menurut Pekerjaan dan Pendidikan
Keterangan: tidak terdapat data di puskesmas.
Tabel Persentase Penduduk Miskin
Keterangan: tidak terdapat data di puskesmas.

II.2. GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


II.2.A. SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS

Tabel 2.6. Data Puskesmas Enggano


Provinsi

Bengkulu

Kabupaten

Bengkulu Utara

Kecamatan

Enggano

No. Registrasi Puskesmas

1307001

Nama Puskesmas

Puskesmas Enggano

Alamat

Jl. A.H. Marinus Desa Apoho

Jenis/Status

Non Rawat Inap

Kriteria

Sangat Terpencil, Pulau terluar, dan


perbatasan dengan Samudera Hindia

Wilayah Kerja

terdiri dari 6 (enam) desa dalam satu pulau,


yaitu desa Apoho, desa Banjarsari, desa
Meok, desa Malakoni, desa Kaana, desa
Kahyapu.

Ketersedian Listrik

Mengunakan Genset/Diesel Desa (5 jam


setiap harinya dari pukul 18.00 23.00
WIB)

Ketersedian Air Bersih

Tersedia,

air

sumur

di

Enggano

mengandung kapur yang cukup tinggi, saat


ini sudah ada mesin penyaring air bersih

yang bisa dikonsumsi masyarakat namun


dalam jumlah terbatas.

Kondisi Fisik Puskesmas dan Jejaringnya


Puskesmas Enggano memiliki gedung puskesmas dengan kondisi fisik yang rusak
ringan, hampir di seluruh bagian atap dari gedung pelayanan memiliki plafon yang sudah
kusam dan berjamur karena genteng atap puskesmas yang bocor. Tidak sedikit pula meja
dan lemari yang terbuat dari kayu keropos digigit rayap.
Untuk gedung puskesmas lama yang saat ini dialih-fungsikan menjadi ruangruangan seperti ruang kepala puskesmas, ruang tata usaha, aula, laboratorium, dan gudang
obat maupun gudang barang tak terpakai masih dalam kondisi yang sama dengan gedung
pelayanan yaitu rusak ringan, banyak terdapat bocor pada atap yang menyebabkan plafon
rusak dan sebagian dindingnya yang dari kayu juga di gerogoti rayap.
Puskesmas Enggano memiliki 4 buah rumah dinas untuk petugas kesehatan, namun
hanya 2 yang saat ini ditempati oleh tenaga kesehatan yang ada, yaitu rumah dokter dan
rumah paramedic yang berada tepat di sebelah rumah dokter. Sedangkan 2 lagi tidak layak
huni karena sudah tua dan rusak berat.
Hingga saat ini Puskesmas Enggano memiliki 2 Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu
di desa Banjarsari, desa Kahyapu. Namun sangat disayangkan saat ini pustu tidak
difungsikan dengan baik, tidak pernah ada pelayanan di pustu, masyarakat yang ingin
berobat diharuskan mengunjungi rumah bidan penanggung jawab pustu masing-masing.
Hal ini salah satu yang disesalkan masyarakat, seharusnya pustu mampu memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kondisi fisik untuk keseluruhan pustu karena tidak
ditempati sebagian besar mengalami rusak ringan dan tidak layak huni.
Puskesmas Enggano memiliki 7 posyandu yang aktif tersebar di 6 desa (di desa
Banjarsari terdapat 2 posyandu), yang terdiri dari 3 buah posyandu pratama dan 4 buah
posyandu madya. Setiap bulannya kegiatan di posyandu berjalan dengan cukup baik,
namun masih sering juga posyandu tidak dibuka karena tidak ada tim kesehatan yang
hadir.

Selain itu, Puskesmas Enggano memiliki Upaya Kesehatan Bersumberdaya


Masyarakat (UKBM) yaitu terdapat 1 poskesdes di desa Kaana dan 1 polindes di desa
Malakoni.

Gambar 2.3. Tampak Depan Puskesmas Enggano (Ruang Poli Umum, Ruang Poli
KIA, Ruang Pendaftaran, dan Apotek)

Gambar 2.4. Gedung Puskesmas (Ruang Ka.Puskesmas Enggano, Ruang Tata Usaha,
Aula, Gudang Obat, Laboratorium, Gudang barang bekas, dan ruang tidur tim NS
bekas ruang kosong)

Gambar 2.5. (1) Rumah Dinas Dokter, disini diisi oleh 8 nakes, dokter dan farmasi
dari tim NS menempati rumah dinas ini; (2) Rumah dinas yang sudah tidak difungsikan
kembali; (3) Kondisi ruangan tempat tinggal tim NS tanpa adanya fasilitas pendukung
(tempat tidur, kasur, lemari, dll); (4) Tampak belakang ruang tempat tinggal tim NS; (5)
Sumur sumber air bersih di puskesmas - terdapat 4 sumur sejenis.

Gambar 2.6. Ambulance Puskesmas Keliling yang sudah lama tidak beroperasi karena
rusak berat, namun saat ini puskesmas telah memiliki 1 unit ambulance puskesmas
keliling single gardan yang baru namun tidak sesuai dengan kondisi medan Enggano
yang sulit, seharusnya dinas kesehatan memberi yang double garden.

Denah Puskesmas Enggano

Rumah
Dinas
Dokter

Rumah Dinas
Paramedic
WC

Dapur
NS

Kamar
Mandi

R.
Kosong

Rumah Dinas tidak


digunakan
R. Kosong
(Kamar tim NS
Perempuan)

R. Kosong
(Kamar tim NS
Laki-laki)

Rumah Dinas tidak


digunakan

Gudang
Obat

R.
Kosong
Aula

Lorong

Laboratorium

Gudang Barang
Bekas

Ruang
Kapus

Ruang Tata
Usaha

Dapur

Apotek

J
A
L
A
N

Poli Umum

Poli KIA

M
A
S
U
K

Tiang Bendera

R. Pendaftaran

Jumlah Jenis Pelayanan Kesehatan


Kecamatan Enggano memiliki beberapa pelayanan penunjang Puskesmas yang
menjadi jejaring utama pelayanan dasar di masyarakat. Diantaranya adalah Puskesmas
Pembantu, puskesmas keliling, pos kesehatan desa (poskesdes), poli bidan desa
(polindes), desa siaga, dan posyandu.
Untuk Puskesmas Pembantu yang tersebar di 3 desa saat ini tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, pelayanan yang diberikan oleh nakes di pustu tidak ada sama
sekali, jika pasien sakit ataupun membutuhkan pelayanan kesehatan maka bidan desa
penanggung jawab yang melayani di rumahnya atau pada saat posyandu dan kegiatan
puskesmas yang memang sesuai program (seperti pengobatan lansia).
Untuk posyandu, hingga saat ini di seluruh desa pelayanan kesehatan dasar pada

ibu dan anak di posyandu berjalan lancar, program yang paling terlihat pelaksanaannya
di lapangan adalah program posyandu setiap bulannya. Namun masih sering terkendala
apabila nakes penanggung jawab di posyandu yang ada tidak berada di dalam pulau,
maka pelayanan bisa jadi tidak ada.

Tabel 2.7. Jumlah Pelayanan Kesehatan menurut Desa dan Jenis Pelayanan
Kesehatan di Kecamatan Enggano Tahun 2014
No.

Desa

Jenis Pelayanan Kesehatan


Puskesmas Pustu Pusling Poskesdes Polindes Desa Siaga Posyandu

Banjarsari

Meok

Apoho

Malakoni

Kaana

Kahyapu

Jumlah

Sumber: Profil Puskesmas Enggano 2014

Jarak Pemukiman Dengan Layanan Kesehatan, Transportasi Yang Dapat


Mencapainya (Ketersediaan Angkutan Umum), Ongkos Transportasi
Puskesmas Enggano terletak di desa utama yang berada di Pulau Enggano yaitu desa
Apoho, jarak dari desa lain menuju ke desa Apoho yang paling jauh (Desa Kahyapu)
adalah 24 km melalui jalur darat dengan medan batu terjal dan tanah kuning yang jika
hujan akan sangat rusak. Alternatif lain adalah melalui pinggir pantai Enggano yang
memang menghubungkan antar desa, namun tidak bisa setiap saat melalui pesisir pantai,
harus menunggu waktu surut air laut agar dapat melaluinya. Untuk mencapai desa utama
dari desa kahyapu tersebut memakan waktu 1 jam jika jalannya bagus, namun akan lebih
lama jika dalam kondisi jalan becek berlumpur.
Jangkauan rujukan terdekat di pulau Enggano adalah Rumah Sakit Bergerak milik
Kementerian Kesehatan, dari desa utama (desa Apoho) jaraknya 4 km. Karena jaraknya
tidak begitu jauh dari Puskesmas, untuk jarak tempuh dari setiap desa ke RS Bergerak
hampir sama dengan jarak menuju puskesmas.

Pulau Enggano tidak memiliki transportasi umum untuk perjalanan di desa ini,
seluruh penduduk rata-rata menggunakan transportasi pribadi (sebagian besar motor,
hanya sedikit orang yang menggunakan mobil) ataupun ikut menumpang mobil pisang
(sejenis mobil bak terbuka ukuran kecil) dengan membayar sesuai kewajarannya saja.
Sehingga untuk mencapai puskesmas menjadi kendala tersendiri bagi sebagian warga
karena ketidak tersediaannya moda transportasi antar desa. Untuk saat ini telah ada 1 unit
mobil bus dari kementerian perhubungan, namun karena pelayanannya tidak bisa
maksimal, mobil ini hanya digunakan untuk bus antar-jemput anak sekolah (anak
sekolahan tidak membayar), selain anak sekolahan bisa menggunakannya namun hanya
pada waktu-waktu tertentu. Biayanya untuk sekali jalan untuk pengguna selain anak
sekolahan antara Rp 15.000,- sampai Rp 25.000,-.

Daftar Ketersediaan Obat Esensial, Obat Emergensi dan Peralatan Medis


Puskesmas Enggano memiliki obat-obat esensial seperti antibiotik, analgetik, dan
vitamin walaupun masih terdapat beberapa obat esensial yang habis dan tidak tersedia
selama beberapa bulan karena belum ada kiriman obat dari kabupaten. Namun yang
menjadi permasalahan selain itu adalah tidak terdapat sistem percatatan dan
dokumentasi daftar obat. Oleh karena itu, pada laporan ini, kami belum bisa
memaparkan daftar ketersediaan obat esensial secara keseluruhan. Sedangkan untuk
obat-obat emergensi seperti adrenalin, atropin, ISDN, dan oksitosin justru tidak tersedia
sama sekali. Tidak adanya obat-obat ini karena kurangnya manajemen dan pengendalian
obat yang baik. Kondisi ini menyebabkan banyak obat-obat dan alat kesehatan yang
tidak terpakai sehingga kadaluarsa.
Peralatan medis-pun masih tidak terinfentarisir dengan baik, sehingga sulit untuk
melakukan pelacakan penggunaan, pemeliharaan, dan penggantian alat kesehatan. Alat
kesehatan di puskesmas banyak yang karatan dan tidak bisa digunakan lagi.

Peralatan Medis/Non Medis banyak yang berkarat

Obat-obatan yang tidak tertata dengan baik


Gambar 2.7. Kondisi obat-obatan dan peralatan medis / nonmedis Puskesmas
Enggano

Daftar Ketersediaan Peralatan Nonmedis


Peralatan non medis di puskesmas Enggano dapat dikategorikan tidak terawat,
banyak peralatan yang semestinya dapat digunakan namun tidak digunakan karena
mungkin tidak adanya inisiatif dari nakes di puskesmas ataupun tidak paham cara

penggunaan, sampai kami hadir kami menemukan peralatan non-medis yang sejujurnya
sangat membantu untuk menunjang kegiatan di puskesmas, seperti alat steril uap, meja
barang, dan beberapa alat di gudang yang kami temukan telah berkarat padahal masih
dalam kondisi terbungkus rapi. Untuk beberapa alat non-medis tidak dapat digunakan
karena arus listrik cukup daya untuk menghidupkannya. Sedangkan untuk inventaris
puskesmas berupa lemari, kursi dan meja banyak yang sudah tidak baik, seperti banyak
rayap dan kondisi puskesmas yang kalau malam hari lembab.

Daftar Ketersediaan Vaksin Puskesmas


Puskesmas Enggano memiliki cold-chain (mesin pendingin untuk menyimpan
vaksin) yang menggunakan energy dari panel surya, mesin ini masih berfungsi dengan
baik. Saat ini puskemas memiliki vaksin yang standar untuk puskesmas seperti vaksi
tetanus (TT) dan vaksin HB0.

Daftar Ketersediaan Alat Kontrasepsi


Alat kontrasepsi yang tersedia di puskesmas antara lain implan, pil KB kombinasi,
suntikan KB 3 bulan, kondom, dan IUD. Namun demikian, keberadaan alat kontrasepsi
di puskesmas sangat jarang digunakan, ada yang sudah kadaluarsa dan sebagian rusak
karena tidak disimpan pada tempat yang benar. Untuk pemasangan IUD steril di
puskesmas tidak pernah ada, hal ini karena peralatan untuk IUD steril tersebut tidak
lengkap.

II.2.B. DATA TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS ENGGANO


Tabel 2.8. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Enggano selain Team Based Nusantara
Sehat tahun 2015
No

Tenaga

PNS

PTT

Honorer

Sukarelawan/

Daerah

Honorer Pkm

Jumlah

Dokter Spesialis

Dokter Umum

Dokter Gigi

Perawat

Bidan

Farmasi

Ahli Gizi

Sanitarian

Kesehatan Masyarakat

10

Analis kesehatan

11

Administrasi

12

Pekarya

13

Tenaga Kebersihan

11

Jumlah
Sumber: Pencatatan di lapangan.

Gambar 2.8. Data PNS di Puskesmas Enggano tahun 2013.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kebutuhan akan tenaga kesehatan


yang sesuai standar pelayanan di puskesmas di Enggano belum tercapai. Masih banyak
tenaga kesehatan yang tidak ada sebelum kehadiran tim nusantara sehat. Sebaran tenaga
kesehatan seperti perawat sangat banyak, padahal kebutuhan akan tenaga kesehatan
yang bervariasi tidak terpenuhi. Hal ini tentu saja menjadikan pekerjaan ganda bagi
pegawai puskesmas saat ini untuk dapat melakukan kegiatan yang tidak dalam kapasitas
masing-masing. Saat ini dalam struktur organisasi puskesmas sangat banyak terdapat

nama ganda pada penanggung jawab program karena ketidaktersediaannya tenaga


lainnya untuk mengisi posisi tersebut.

II.2.C. PEMBIAYAAN PUSKESMAS


Tabel 2.9. Data Pembiayaan di Puskesmas Enggano tahun 2014
No.

Sumber Biaya

Alokasi Anggaran Kesehatan


Rupiah

Anggaran Kesehatan Bersumber:

APBD Kab/Kota

23.122.000,00

a. Belanja Langsung

23.122.000,00

100

b. Belanja Tidak Langsung

APBD Provinsi

APBN :

178.305.640,00

a. Dana Dekonsentrasi (TP)

b. Dana Alokasi Khusus (DAK)

68.305.640,00

38,31

110.000.000,00

61,69

c. Jamkesmas
d. Lain-lain (BOK)
4

Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN)

Sumber Pemerintah Lain

Total Anggaran Kesehatan

201.427.640,00

Total APBD

Anggaran Kesehatan perkapita

10.730,79

Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014.

Rencana Penggunaan Anggaran Puskesmas


Keterangan: data tidak tersedia atau belum dapat diperoleh

Persentase Penggunaan Dana JKN


Keterangan: data tidak tersedia atau belum dapat diperoleh

II.2.D. MANAJEMEN DASAR PUSKESMAS


A. Visi dan Misi Puskesmas Enggano
Puskesmas Enggano tidak memiliki visi dan misi sebelum
kehadiran tim nusantara sehat, namun setelah sebulan berjalan, kepala
puskesmas meminta kepada kami untuk memberikan rekomendasi visi
dan misi puskesmas untuk dapat ditempatkan di depan puskesmas.
Berikut visi dan misi puskesmas Enggano yang baru saja kami buat
bersama kepala puskesmas:

B. Struktur Organisasi dan Kelembagaan


Sudah terdapat stuktur organisasi di puskesmas Enggano sejak
tahun 2014 yang dipajang di ruang tata usaha, namun dalam struktur
organisasi banyak yang memiliki beban ganda dalam setiap program,
sehingga efektifitas program tidak dapat terlihat melihat beban kerja pada
pegawai puskesmas yang masih belum sesuai dengan jumlah
pegawainya.

Gambar 2.9.a Struktur Organisasi Puskesmas Enggano tahun 2014

Gambar 2.9.b Struktur Organisasi Puskesmas Enggano tahun 2014

C. Lokakarya Mini dan Lokakarya Triwulan


Melihat kondisi tenaga kesehatan di pulau Enggano yang masih
tidak memiliki kinerja yang baik, kegiatan lokakarya mini (lokmin)
ataupun lokakarya triwulan di puskesmas Enggano tidak berjalan.
Menurut pemaparan kepala puskesmas, lokmin maupun lokakarya
triwulan sulit dilakukan karena tidak ada nakes yang menetap di pulau
setiap bulannya. Beliau mengatakan rapat dadakan adalah salah satu
bentuk komunikasi mereka, ataupun melalui jaringan selular yang
mengabari kondisi setiap desa ataupun keberjalanan program. Namun
pada implementasinya hal ini sangat tidak efektif, mengingat kebutuhan
tenaga bukan dilihat dari komunikasi jarak jauh, namun lebih kepada
kehadiran di lapangan.

II.3. SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT


II.3.A. MORTALITAS
Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita
Tabel 2.10. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Enggano tahun 2014

No.

Desa /
Kelurahan

Neonatal

Laki-laki
Bayi Anak
Balita

0
0
0
1 Banjarsari
0
0
0
2 Meok
0
0
3 Apoho
1
0
0
0
4 Malakoni
0
0
0
5 Kaana
0
0
0
6 Kahyapu
0
0
1
Jumlah
Angka Kematian
28
0
0
(Dilaporkan)
Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

Balita

Jumlah Kematian
Perempuan
Neonatal Bayi Anak
Balita

Balita

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

Laki-laki + Perempuan
Neonatal Bayi Anak Balita
Balita
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

13

1
0
0
0

Jumlah Kematian Ibu


Keterangan: Angka kematian ibu (kematian ibu hamil, kematian ibu bersalin, kematian ibu nifas, dan kematian ibu) yang
dilaporkan dalam profil puskesmas Enggano tahun 2014 tidak ada. Begitupun data mengenai penyebab kematian terbesar
tidak tersedia.

II.3.A. MORBIDITAS
Penyakit Menular Langsung
Berdasarkan hasil data sekunder yang kami peroleh, angka kesakitan di Wilayah Kerja Puskesmas Enggano yang paling
tinggi adalah kasus Diare, walaupun kebanyakan kasus yang ditemukan adalah suspek TB ataupun suspek Malaria, namun
dari hasil uji laboratorium tidak membuktikan hal tersebut. Hal ini bisa jadi dikarenakan teknik pengumpulan data yang masih
tidak terintegrasi dengan hasil laporan kesakitan, banyak pasien yang tidak terdata dengan baik, serta kurangnya pemahaman
masyarakat mengenai suatu penyakit menyebabkan angka kesakitan tersebut tidak signifikan.
Untuk kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, dan TB di Enggano tidak terdapat satu kasuspun pada tahun 2014 berdasarkan
data puskesmas. Hanya Diare dan Malaria yang memiliki angka kasus kejadian, Diare menjadi urutan paling utama dalam
kasus penyakit menular langsung di Enggano.

Tabel 2.11. Jumlah Kasus HIV/AIDS, Infeksi Menular Sekual, Demam Berdarah Dengue,
Diare, TB Dan Malaria Menurut Desa Di Kecamatan Enggano tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6

Desa
HIV/AIDS
IMS
Banjarsari
0
0
Meok
0
0
Apoho
0
0
Malakoni
0
0
Kaana
0
0
Kahyapu
0
0
Jumlah
0
0
Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

DBD
0
0
0
0
0
0
0

Diare
17
13
7
8
12
7
64

TB
0
0
0
0
0
0
0

Malaria
1
0
0
0
0
2
3

Tabel 2.12. Jumlah Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Enggano tahun 2014
No.

Desa/Kelurahan

Kasus Diare
Jumlah Perkiraan Kasus
L
P
L+P

L
Jumlah

1
2
3
4
5
6

Banjarsari
Meok
Apoho
Malakoni
Kaana
Kahyapu

9
7
3
4
6
4
Jumlah
33
Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

8
6
4
4
6
3
31

17
13
7
8
12
7
64

7
9
5
6
7
5
39

%
77
134
151
143
113
129
116,7

Diare Ditangani
P
Jumlah
%
9
115
6
98
5
138
7
178
8
132
9
265
44
142,1

L+P
Jumlah
%
16
94
15
117
10
144
13
160
15
123
14
192
83
128,9

Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


Berdasarkan hasil data sekunder yang kami peroleh, angka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di Wilayah Kerja
Puskesmas Enggano tahun 2014 tidak ada. Berikut tabel 2.13 menggambarkan tidak adanya kasus PD3I di Enggano.

Tabel 2.13. Jumlah Kasus Tetanus Nenonatorum, Campak, Difteri, Hepatitis, dan Polio di Kecamatan Enggano tahun 2014
No

Puskesmas

Tetanus
Campak
Neonatorum
1
Enggano
0
0
Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

Difteri

Pertusis

Hepatitis

Polio

Penyakit Bersumber Binatang


Tabel 2.14. Jumlah Kasus DBD, Rabies, Filaria, dan Malaria di Kecamatan Enggano
tahun 2014
Puskesmas
DBD
Rabies
Enggano
0
0
Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014

Filariasis
0

Malaria
3

Penyakit Tidak Menular Yang Diamati (Hipertensi, Asma, DM, PPOK,


Kecelakaan Lalu Lintas, Dan Tindak Kekerasan)
Keterangan: Tidak terdapat data mengenai Penyakit Menular yang
diamati, untuk penyakit hipertensi tidak ada pengukuran tekanan darah yang
dilakukan.

Sepuluh Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Enggano tahun 2014


Data 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Enggano pada tahun 2014
tidak ada, sehingga jumlah penyakit terbanyak setiap bulannya tidak
terdokumentasi dengan baik.

II.4. PROGRAM PUSKESMAS YANG SEDANG BERJALAN


II.4.A. PROGRAM KESEHATAN DASAR (Upaya Kesehatan Wajib)
II.4.A.1. Upaya Promosi Kesehatan

Data PHBS
Tabel 2.16. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (BerPHBS) Menurut Desa di Kecamatan Enggano tahun 2015
No.

Desa
Jumlah

1
2
3

Banjarsari
Meok
Apoho

233
166
88

Rumah Tangga
Jumlah
%
Jumlah
Dipantau Dipantau
BerPHBS
56
24,03
37
38
22,89
25
29
32,95
20

% BerPHBS
66,07
65,79
68,97

4
5
6

Malakoni
Kaana
Kahyapu

92
185
104
Jumlah
868
Sumber: Promkes Puskesmas Enggano

42
37
28
230

45,65
20,00
26,92
26,50

29
24
19
154

69,05
64,86
67,86
66,96

Data Promosi Kesehatan di Dalam dan Luar Gedung


Keterangan: tidak ada data promosi kesehatan dalam dan luar gedung.

Data Kelompok Masyarakat Peduli Kesehatan


Keterangan: tidak ada data mengenai kelompok masyarakat peduli kesehatan, untuk
kader posyandu memang ada, setiap desa ada 5 kader, sehingga total jumlah kader
posyandu ada 30 orang. Namun untuk data jumlah secara terperinci di setiap posyandu
tidak tersedia.

Data Kawasan Tanpa Rokok


Keterangan: tidak ada dokumentasi terhadap kawasan tanpa rokok, namun dari hasil
pengamatan tim nusantara sehat, yang tempat umum yang saat ini menjadi kawasan tanpa
rokok adalah Puskesmas Enggano dan Bank Pembangun Daerah (BPD) Bengkulu. Untuk
saat ini seharusnya Sekolah dan Tempat Ibadah juga harusnya menjadi kawasan tanpa
rokok.

II.4.A.2. Upaya Kesehatan Lingkungan


Sumber Air Bersih dan Air Minum
Saat ini di Desa Malakoni terdapat pengolahan sumber air bersih yang dibangun oleh TNI
AL yang menggunakan tenaga surya, ini salah satu sumber air bersih di Enggano, hanya saja yang
banyak menikmati air bersih ini hanya desa yang paling dekat dengan desa Malakoni yaitu Desa
Apoho dan Desa Meok, 3 desa lainnya yang jauh menggunakan air tampungan hujan ataupun air
sumur berkapur yang telah disaring untuk air minum.

Gambar 2.10. Pengolahan Air Bersih dari TNI AL yang berada di Desa Malakoni yang baru
aktif beroperasi bulan April 2015

Gambar 2.11. Salah satu sumur warga di Pulau Enggano

Jarak Sumber Air Bersih


Berdasarkan observasi tim Nusantara Sehat sumber air bersih dan air minum di peroleh
dari sumur, jarak sumber air bersih dari rumah warga 5-10 meter dari tempat penampungan air
kotor/septic tank walaupun saat ini kebanyakan warga tidak memiliki septic tank.

Kualitas Fisik Air Minum


Kualitas air bersih di Enggano cukup baik, namun hampir semua mengandung
kapur, biasanya warga memasak air tersebut terlebih dahulu agar setelah matang kapur
akan turun pada dasar wadah penampung air. Kondisi air tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau.

Cara Pengolahan Dan Sarana Penampungan Air Minum


Cara pengolahan air minum di masak terlebih dahulu, penampungan air bersih di
tampung di ember dan baskom serta ada pula di bak-bak penampungan air.

Tempat buang air besar dan sarana pembuangan akhir tinja


Tempat buang air besar dan sarana pembuangan akhir tinja sebagian besar
masyarakat masih buang air besar di toilet cemplung, terbang, sungai dan buang air besar
di pantai laut.
Hanya sedikit warga yang memiliki wc leher angsa dengan septic tank yang baik.
Data mengenai pengguna septic-tank yang baik tidak ada.

Gambar 2.12. Toilet Masyarakat yang biasanya langsung buang air besar di sungai
ataupun lubang tanah (WC cemplung)

Tempat Pembuangan Limbah Rumah Tangga


Tempat pembuangan akhir limbah rumah tangga tidak ada kebanyakan sampahsampah rumah tanga di bakar dan di buang begitu saja di halaman belakang rumah warga.

Surveilans Vektor
Keterangan: tidak pernah dilakukan.

Pengawasan TTU dan TPM


Keterangan: tidak pernah dilakukan.

Kepemilikan tempat sampah dan penanganan sampah rumah tangga


Masyarakat Enggano sudah memiliki tempat sampah tapi tempat sampah terbuka.
Sedangkan untuk penanganan sampah non organik dibakar dan organik dibuang
dibelakang rumah.

Rumah sehat (kepadatan hunian, ventilasi, lantai, jendela, dll)


Kriteria rumah sehat yang meliputi kepadatan hunian rata-rata sudah baik,
kepemilikan ventilasi hanya sedikit yang memiliki ventilasi yang sesuai dengan 10 % luas
lantai. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan. Jendela sudah punya tapi kebiasaan untuk
membuka setiap hari jarang dilakukan.

Tabel 2.17. Data Rumah Tangga yang memenuhi Syarat Rumah Sehat tahun 2014
NO

Desa/Kelurahan

Rumah Memenuhi syarat


(Rumah Sehat)
1
Banjar sari
158
2
Meok
124
3
Apoho
72
4
Malakoni
77
5
Kaana
129
6
Kahyapu
69
Sumber: Kesling Puskesmas Enggano tahun 2014.

II.4.A.3. Upaya KIA-KB

A. K1, K4, Kualitas ANC, Linakes, Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan
Penanganan Komplikasi, KN, Kunjungan Bayi, MTBS

Tabel. 2.18. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan, Dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Desa / Kelurahan Puskesmas Enggano Tahun 2014
IBU HAMIL
No.

Desa
Kelurahan

K1

IBU BERSALIN / NIFAS

K4

Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Banjarsari
Meok
Apoho
Malakoni
Kaana
Kahyapu
Jumlah

16
13
4
13
18
13
77

Jumlah
Jumlah
16
12
4
13
18
13
76

%
100,0
92,3
100,0
100,0
100,0
100,0
98,7

Jumlah
15
11
4
12
17
12
71

K4
93,8
84,6
100,0
92,3
94,4
92,3
92,2

16
13
4
14
18
13
77

Persalinan
Ditolong
Oleh Nakes
Jumlah
%
16
100,0
13
100,0
4
100,0
13
100,0
18
100,0
13
100,0
77
100,0

Mendapat
Yankes Nifas
Jumlah
16
13
4
13
18
13
77

%
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0

Ibu Nifas Vit A

Jumlah
16
13
4
13
18
13
77

%
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0

Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014.

Tabel 2.19. Data Pemberian Tablet FE di Puskesmas Enggano tahun 2014


FE 1 (30 Tablet)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Desa / Kelurahan
Banjarsari
Meok
Apoho
Malakoni
Kaana
Kahyapu
Jumlah

Jumlah Ibu
Hamil
16
13
4
13
18
13
77

Jumlah
47
30
27
19
13
16
152

Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014.

Keterangan: Pemeriksaan HB Tidak Ada

Keterangan: Pemeriksaan Malaria Tidak Ada

FE 2 (90 Tablet)

%
293,75
230,77
675,00
146,15
72,22
123,08
197,40

Jumlah

K4
21
9
3
8
16
11
68

131,25
69,23
75,00
61,54
88,89
84,62
88,31

C. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Komplikasi Neonatal


Keterangan: Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan
Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin per-desa/kelurahan Puskesamas
Enggano Tahun 2014 tidak ada.

D. Cakupan Kunjungan Neonatal Puskesmas Enggano Tahun 2014

Tabel 2.20. Cakupan Kunjungan Neonatal di Puskesmas Enggano tahun 2014


No.

Desa
Kelurahan

Jumlah Bayi
L

Kunjungan Neonatal 1 Kali (KN1)

L+
P

L
Jmlh

P
%

Jmlh

Kunjungan Neonatal 3 Kali (KN Lengkap)

L+P
%

Jmlh

L
%

Jmlh

L
%

Jmlh

L+P
%

Jmlh

Banjarsari

10

16

100,0

10

100,0

16

100,0

83,3

90,0

14

87,5

2.

Meok

13

100,0

100,0

13

100,0

66,7

86,7

10

76,9

3.

Apoho

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

4.

Malakoni

13

100,0

100,0

13

100,0

100,0

100,0

13

100,0

5.

Kaana

11

18

100,0

11

100,0

18

100,0

85,7

81,8

15

83,3

6.

Kahyapu

13

100,0

100,0

13

100,0

100,0

100,0

13

100,0

35

42

77

35

100,0

42

100,0

77

100,0

31

86,6

38

90,5

69

89,6

Jumlah

Sumber: KIA Puskesmas Enggano Tahun 2014

E. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Meneurut Jenis Kelamin Per-Desa /


Kelurahan Puskesmas Enggano Tahun 2014
Keterangan: Jumlah bayi laki-laki ada 35 orang dan bayi perempuan ada 42 orang.
Untuk pemeriksaan kesehatan bayi sepajang Tahun 2014 Tidak pernah dilakukan.

F. Promosi Kesehatan Dan Pengetahuan Mengenai Kesehatan Ibu


Keterangan: Data tidak tersedia.

G. Data Cakupan KB Baru Dan KB Aktif Tahun 2014


Keterangan: Data cakupan peserta KB baru dan KB aktif Puskesmas Enggano
tahun 2014 tidak ada data pencatatan dan dokumen.

H. CAKUPAN IMUNISASI
Tabel 2.21. Cakupan Imunisasi DPT, HB Dan Campak pada Bayi Menurut Jenis Kelamin per-Desa / Kelurahan
Puskesmas Enggano Tahun 2014

Jumlah Bayi

Desa
No.

Kelurahan

DO RATE (%)

Bayi diberi Imunisasi

DPT + HB1

DPT + HB3

CAMPAK

L+P
Jmlh

Jmlh

Jmlh

Jmlh

Jmlh

Jmlh

Jmlh

Jmlh

Jmlh

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

L+P

L+P

L+P

L+P

24

25

26

1.

Banjarsasi

10

16

83,3

10

100,0

15

93,8

66,7

70,0

11

68,8

83,3

90,0

14

87,5

6,67

2.

Meok

13

83,3

100,0

12

92,3

66,7

71,4

69,2

83,3

85,7

11

84,5

8,33

3.

Apoho

100,0

100,0

100,0

50,0

100,0

75,0

50,0

50,0

50,0

50,0

4.

Malakoni

13

100,0

100,0

13

100,

100,0

100,0

13

100,0

83,3

85,7

111

84,6

15,38

5.

Kaana

11

18

85,7

10

100,0

16

88,9

71,4

72,7

13

72,2

71,4

81,8

14

77,8

12,50

6.

Kahyapu

13

85,7

100,0

12

92,3

75,0

80,0

10

76,9

75,0

80,0

10

76,9

16,67

36

42

77

31

86,6

41

97,6

62

93,5

26

74,3

33

78,6

59

76,9

27

77,1

35

83,3

62

80,5

Jumlah

Sumber: Profil Puskesmas Enggano Tahun 2014

12,90

14,63

13,89

Tabel 2.22. Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio 4 Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin Per Desa / Kelurahan
Puskesmas Enggano Tahun 2014

BAYI DIIMUNISASI
NO.

DESA /
BCG

KELURAHAN

POLIO 4

IMJUNISASI DASAR LENGKAP

L+P

L+P

L+P

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Jumlah

10

12

14

16

18

20

22

1.

Banjarsasi

10

16

13

11

2.

Meok

23

10

3.

Apoho

4.

Malakoni

23

12

11

5.

Kaana

11

18

14

13

6.

Kahyapu

13

11

10

Jumlah

35

42

77

29

35

64

25

31

56

Sumber: Profil Puskesmas Enggano tahun 2014.

II.4.A.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Data Konsumsi Energi dan Protein


Keterangan: Tidak Ada

2. Data Pemantauan Pertumbuhan Balita dan Capaian Posyandu


Keterangan: Tidak Ada

3. Data Pemberian Kapsul Vitamin A

Tabel 2.23. Data Pemberian Kapsul Vitamin A di Puskesmas Enggano tahun 2014
No

Desa /

Kelurahan

Bayi o 11 Bulan
Jumlah Bayi
L

Anak Balita ( 12 59 Bulan

Mendapat Vit. A

L+

L+

Jumlah
L

Mendapat Vit. A

Balita
Jumlah

L+P

Mendapat Vit. A
P

L+
P

1.

Banjarsari

35

24

35

24

59

38

29

38

29

67

2.

Meok

29

23

29

23

52

32

27

32

27

59

3.

Apoho

14

22

14

22

36

155

23

155

23

38

4.

Malakoni

17

17

17

17

34

20

20

20

20

40

5.

Kaana

10

10

29

33

29

33

62

33

39

33

39

72

6.

Kahyapu

30

17

30

17

47

34

20

34

20

54

Jumlah

18

22

40

18

22

40

154

136

154

136

290

172

158

172

158

330

Sumber : Gizi Puskesmas Enggano tahun 2014

4. Data Pemberian Tablet Besi (FE)


Keterangan: Data sama dengan di data Tabel Cakupan Pemberian Tablet Besi (FE) pada bagian KIA-KB

5. Data Pengetahuan Terhadap Infant Feeding Pratice (Asi Elusif, MP-ASi, Kolostrum, dll)
Keterangan: Data Tidak Ada

6. Data Gizi Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur


Keterangan: Data Tidak Ada

7. Cakupan Garam Beryodium


Keterangan: Data Tidak Ada

8. Pemeriksaan Keluarga Sadar Gizi


Keterangan: Data Tidak Ada

II.4.A.5. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular

Penyelidikan Epidimiologi dan Penanggulangan KLB


Keterangan: Tidak dilakukan Penyelidikan sepanjang Tahun 2014

Prevalensi Polio, TB-Paru, ISPA, Peneumonia, PMS dan HIV AIDS, DBD, Malaria, Kusta,
Filariasis dan Diare.
-

Ada dilakukan Pemeriksaan Penderita Polio

Ada dilakukan Pemeriksaan Penderita TB-Paru

Tidak Ada dilakukan Pemeriksaan Penderita ISPA

Ada dilakukan Pemeriksaan Penderita Peneumonia

Tidak Ada dilakukan Pemeriksaan PMS dan HIV AIDS

Ada dilakukan Pemriksaan Penderita DBD

Ada dilakukan Pemeriksaan Penderita Malaria

Ada dilakukan Pemeriksaan Penderita Kusta

Tidak dilakukan Pemeriksaan Penderita Filariasis

Ada dilakukan Pemeriksaan Penderita Diare

Pravelensi Hepatitis, Hipertensi, Diabetes Melitus.


Keterangan: Tidak Ada Pemeriksaan dan dokumentasi untuk Pravelensi Penyakit Hepatitis,
Hipertensi dan Diabetes Melitus.

II.4.A.6. Upaya Pengobatan Dasar

Tingkat Kunjungan
Berikut grafik kunjungan di Puskesmas Enggano dari Januari hingga Juni tahun 2015,
peningkatan kunjungan pasien terlihat jelas pada bulan Mei pada saat kehadiran tim Nusantara
Sehat di Puskesmas Enggano, hal ini memberikan arti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap

pelayanan puskesmas meningkat semenjak adanya tim kesehatan yang memadai di puskesmas
Enggano.

Grafik Jumlah Kunjungan Januari - Juni 2015


250

224

200

179

150
Grafik Jumlah
Kunjungan
Januari - Juni
2015

105
100

80
64

52

50

0
Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Sumber: Data primer Puskesmas Enggano, 2015.

Manajemen obat di Puskesmas


Manajemen Obat Puskesmas Enggano tidak ada karena sebelumnya tidak terdapat tenaga
farmasi, obat-obatan tidak teratur dalam penyusunannya, obat masuk dan keluar tidak tercatat
secara baik.

Laboratorium di Puskesmas
Kegiatan laboratorium tidak berjalan dengan baik karena tidak adanya sumber listrik untuk
mengoperasikan alat-alat laboratorium seperti mikroskop dan sentrifudge. Sehingga kegiatan labor
hanya untuk pemeriksaan sederhana, seperti pemeriksaan sputum dan darah.

Cakupan Jaminan Kesehatan


Cakupan Jaminan Kesehatan di Enggano masih belum menyeluruh, selain akses di pulau
yang terbatas terhadap informasi mengenai program JKN, masyarakat juga kesulitan untuk
menjadi peserta BPJS secara mandiri karena keterbatasan akses pembayaran yang harus rutin

setiap bulannya, sehingga cakupan Jaminan Kesehatan di Enggano hanya yang memang menajadi
peserta Jamkesmas ataupun Askes sebelumnya.

Tabel 2.24 Cakupan Jaminan Kesehatan di Enggano tahun 2014


No.

Cakupan JKN

Jumlah jiwa

PNS Daerah

110

PNS Pusat

Penerima Pensiunan

JKM (APBN)

1790

JKM (APBD)

43

BPJS Mandiri

11

7
19

Jumlah Kepesertaan JKN

1980

Jumlah Penduduk

3018

Persentase Jumlah Penduduk dengan JKN

65,6 %

Sumber: data primer di Puskesmas Enggano, 2014.

Data Rujukan Balik


Tabel 2.25 Data Jumlah Rujukan di Puskesmas Enggano tahun 2014
No.

Rujukan

Jumlah

Tahun 2014

25

Tahun 2015 (per Juni 2015)

Total

29

Sumber: data primer di puskesmas Enggano, 2014.

Penanganan kegawatdaruratan
Keterangan: tidak ada data kegawatdaruratan.

Rekam medis
Keterangan: Rekam medis di Puskesmas Enggano sudah baik, namun tidak berjalan baik karena
sistem perekaman yang masih belum teratur. Saat ini, tim NS tengah membenahi sistem rekam
medis di puskesmas Enggano.

Jadwal jaga
Keterangan: tidak ada jadwal jaga di puskesmas untuk setiap tenaga karena merupakan puskesmas
non-perawatan, namun untuk waktu efektif puskesmas adalah dari jam 08.0014.00 WIB pada hari
Senin-Kamis dan Sabtu, sedangkan dari jam 08.0011.00 WIB pada hari Jumat.

Jumlah kematian di IGD


Keterangan: tidak terdapat data kematian di IGD.

Penilaian kepuasan pasien


Keterangan: tidak ada data kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas.

II.4.B. PROGRAM KESEHATAN PENGEMBANGAN

1. Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Mata, Upaya
Pembinaan Pengobatan Tradisional, Upaya Kesehatan Jiwa ada di Program Puskesmas
Enggano Tahun 2014 tetapi Laporan Kegiatan Tahun 2014 tidak ada
2. Upaya Kesehatan Lanjut Usia tahun 2014
Tabel 2.26. Data Upaya Kesehatan Lanjut Usia tahun 2014
Usila (60 Tahun Ke Atas)
No.
Desa /
Jumlah
Mendapat Pelayanan Kesehatan
Kelurahan
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
1
Banjarsari 39
22
61
25
64,10 18
1,82 43
70,49
2
Meok
23
22
45
15
65,22 16
72,73 31
68,89
3
Apoho
8
10
18
6
75,00 8
80,00 14
77,78
4
Malakoni
20
19
39
14
70,00 15
78,95 29
74,36
5
Kaana
19
11
30
15
78,95 8
72,73 23
76,67
6
Kahyapu
16
5
21
11
68,75 4
80,00 15
71,43
Total 125
89
214
86
68,80 69
77,53 155
72,43
Sumber: Profil puskesmas Enggano tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai