Anda di halaman 1dari 4

WETTABILITAS DAN TEKANAN

KAPILER
Wettability penting dalam mengoptimalkan perolehan migas
dan berpengaruh terhadap kinerja reservoir terutama dalam tahap
waterflood dan EOR (enhance oil recovery). Asumsi bahwa reservoir
adalah

berupa

water-wet,

ketika

ternyata

bukan,

dapat

menyebabkan terjadinya kerusakan pada reservoir yang tidak dapat


diperbaiki.
Wettability adalah suatu kecenderungan dari adanya fluida
lain yang tidak saling mencampur. Dalam dunia perminyakan,
wettability ada dua jenis, yaitu water-wet dan oil-wet.
Jika permukaan batuan cenderung oil-wet (basah minyak),
maka akan dijenuhi oleh air, minyak akan masuk dan membasahi
pori-pori terkecil menggantikan air. Sehingga, sebuah batuan yang
dijenuhi oleh minyak berarti water-wet (basah air) dan sebaliknya
jika batuan dijenuhi oleh air berarti oil-wet. Wettability dari sebuah
sistem dapat diklasifikasikan dalam jangkauan sangat water-wet
ataupun oil-wet tergantung pada interaksi air-minyak dengan
permukaan batuan. Jika tdak menunjukkan adanya kecenderungan
kebasahan dari fluida-fluida tersebut, maka dikatakan sistem
tersebut neutral wetability atau intemediate wettability (ada yang
mengatakan mixed wetability), yaitu terbasahai oleh kedua fluida
sebesar 50% / 50%. Wettability juga dapat terjadi secara fraksional,
yaitu tidak seragam di seluruh permukaannya. Hal seperti ini terjadi
jika permukaan tersebut

memiliki sifat kimia yang berbeda.

Sehingga pengaruh utama dalam wettability adalah sifat kimia


bahan yang dibasahi.
Dalam wettability, dikenal istilah imbibisi dan drainage.

Imbibisi adalah kenaikan saturasi dari fasa wetting dimana


fasa non-wetting digantikan oleh fasa wetting, baik berupa
imbibisi spontan pada saat reservoir terbentuk atau imbibisi
yang dipaksakan seperti pada saat waterflood. Imbibisi

menggambarkan terjadinya kenaikan saturasi air.


Drainage adalah kenaikan saturasi pada fasa non-wetting,
dimana
Drainage

fasa

wetting

digantikan

menggambarkan

oleh fasa

kenaikan

non-wetting.

saturasi

minyak.

Drainage terjadi pada saat terjadinya migrasi minyak ke


dalam reservoir.

Wettability berpengaruh terhadap jumlah minyak yang dapat


diproduksikan pada level pori. Pada formasi water-wet, minyak akan
berada pada pori-pori yang lebih besar, sehingga ada kemungkinan
ketika diproduksikan, minyak ini akan terjebak karena terputus dari
massa minyak yang lain. Pada formasi oil-wet, minyak cenderung
akan muncul sehingga produksi minyak akan cenderung terus
mengalir sehingga Sor (saturation oil residual) akan turun.
Dalam pembahasan mengenai tekanan kapiler distribusi fluida
vertical dalam reservoir memegang peranan penting didalam
perencanaan well completion. Distribution secara vertikal ini
mencerminkan distribusi saturasi fluida yang menepati setiap porsi
rongga pori. Adanya tekanan kapiler ( Pc ) mempengaruhi distribusi
minyak dengan gas didalam rongga pori tidak terdapat batas yang
tajam atau berbentuk zona transisi. Oleh tekanan kapiler dapat
dikonversi menjadi ketinggian diatas kontak minyak air ( H ), maka
saturasi minyak, air dan gas yang menempati level tertentu dalam

reservoir dapat ditentukan. Dengan demikian distribusi saturasi


fluida ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan secara
efisien letak kedalaman sumur yang akan dikomplesi.

Di dalam batuan reservoir, gas, minyak dan air biasanya


terdapat bersama-sama dalam pori-pori batuan, yang masingmasing fluida tersebut mempunyai tegangan permukaan yang
berbeda-beda.
Dalam

sistem

hidrokarbon

di

dalam

reservoir,

terjadi

beberapa tegangan permukaan antara fluida, yaitu antara gas dan


cairan, antara dua fasa cairan yang tidak bercampur ( immicible )
dan juga antara cairan atau gas dengan padatan. Kombinasi dari
semua tegangan permukaan yang aktif akan menentukan tekanan
kapiler dan kebasahan dari batuan porous.
Tekanan kapiler ( Pc ) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan
yang ada antara permukaan dua fluida yang tidak bercampur
( cairan-cairan atau gas-cairan ) sebagai akibat dari terjadinya
pertemuan permukaan yang memisahkan mereka ( Amyx, J. W.
1960 ). Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan
antara fluida non wetting fasa ( Pnw ) dengan fluida wetting fasa ( Pw
) atau :

Pc Pnw Pwf
Tekanan kapiler mempunyai dua pengaruh yang penting
dalam reservoir minyak atau gas, yaitu :
1) Mengontrol distribusi fluida di dalam reservoir
2) Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas
untuk bergerak atau

mengalir

melalui

pori-pori

reservoir sampai mencapai batuan yang impermeable.

Tekanan kapiler di dalam batuan berpori tergantung pada


ukuran pori-pori dan macam fluidanya. Secara kuantitatif dapat
dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut :
Dimana :

Pc

2. .cos
.g.h
r

Pc

= tekanan kapiler

tegangan

permukaan

antara dua fluida

= perbedaan densitas dua fluida

= percepatan gravitasi

= sudut kontak permukaan antara dua fluida

= jari-jari lengkung pori-pori

= selisih ketinggian permukaan kedua fluida

Anda mungkin juga menyukai