Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUN PUSTAKA
Pendekatan Sistem terdiri dari dua kata pendekatan dan sistem. Arti sistem
telah diuraikan panjang lebar pada bab yang terdahulu. Mengenai istilah
pendekatan menurut Bagus Moedajadi menjelaskan sebagai berikut :
Rasanya dapat diterima apabila pendekatan kesisteman menunjuk pada sikap
seseorang dalam mempelajari sesuatu. Kata pendekatan berarti siskap uantuk
memperpendek jarak antara seseorang dengan objek yang dihadapi dengan tujuan
agar mempermudah usaha penelitiannya.Berarti seseorang dalam melakukan sesuatu /
mempelajari sesuatu seakan-akan membawa modal ilmu pengerahuan. Untuk
mudahnya modal pengetahuan tersebut digambarkan sebagai kacamata, maka
kacamatanyapun dapat berbagai macam.
Dalam pendekatan kesisteman itu terdapat tiga konsepsi penting sebagai berikut :
1

Falsafah kesisteman yaitu cara berpikir mengenai fenomena menurut totalitas


yang terdiri daripada bagian-bagian yang saling mengadakan interaksi

Pembinaan kesisteman yaitu cara mendisain dan mengimplementasikan


organisasi sebagai sistem dengan cara menggambarkannya sebagai hubungan
input,proses dan output

Analisa kesisteman yaitu teknik dalam pemecahan persoalan untuk


memperoleh efisiensi, efektifitas dan ekonomis (mukijat, 2005).
Pengertian pendekatan sistem perlu diklarifikasi agar konsisten
dalam penggunaan atau aplikasinya. Seperti dikemukakan oleh Winardi, "Kita
perlu mengerti dan memupuk kemampuan untuk bekerja dengan sistemsistem dengan cara yang inteligen, yaitu dengan menggunakan pendekatan
sistem untuk menemukan sifat-sifat penting dari sistem yang bersangkutan,
yang kemudian memberikan keterangan-keterangan kepada kita mengenai

perubahan-perubahan apa perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem tersebut.


( NK Rostiyah, 1994 ).
Pendekatan berfungsi mendeskripsikan hakikat apa yang akan dilakukan dalam
memecahkan suatu masalah. Pendekatan dapat berwujud cara pandang, filsafat atau
kepercayaan yang diyakini kebenarannya. Sebagai desain metodologi, pendekatan
sistem merupakan alat bantu bagi para pengambil keputusan dengan cara
mempertimbangkan semua permasalahan yang berkaitan dengan keputusan yang
akan diambilnya, sedangkan pendekatan sistem sebagai kerangka konseptual
bertujuan untuk mencari berbagai persamaan dan berbagai kecenderungan fenomena
yang ada dengan menggunakan analisis multidisiplin. Sebagai metode ilmiah baru,
pendekatan sistem mencoba mewujudkan cara berfikir baru yang dapat diaplikasikan,
baik terhadap ilmu-ilmu perikehidupan maupun terhadap ilmu-ilmu perilaku.
( Hamalik Omar, 2002 ).
Sistem adalah kumpulan dari unsur-unsur atau komponen yang teratur dan saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh (totalitas). Jika suatu
komponen ada yang putus maka sistem tersebut juga akan terputus. Sebelum
membentuk suatu sistem kita harus tahu tujuan dibentuknya sistem tersebut. Sistem
dibuat tidak lain adalah untuk menjadikan suatu kegiatan menjadi lebih efisien dan
efektif. Seringkali masalah-masalah terjadi karena suatu kegiatan mengalami sistem
yang buruk atau tidak berfungsinya suatu komponen dalam sistem. Sehingga
dikeluarkanlah suatu pendekatan yang dinamakan dengan pendekatan sistem.(
Mukhtar, Mukhneri, 2008)
Pendekatan ialah suatu upaya penyederhanaan masalah sampai batas-batas
tertentu sehingga masih dapat ditoleransi untuk memudahkan penyelesaiannya.
Pendekatan sistem dapat dijadikan suatu terobosan dalam menjadikan suatu kegiatan
menjadi lancar atau sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. (Handoko, T. Hani. ,
2011)

BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, acara yang kami bahas yaitu tentang pendekatan
sistem dalam pengembangan agroindustri. Kelompok kami membahas tentang sistem
pengembangan industri agroindstri berbasis cabai di Bengkulu.
Berdasarkan hasil pengamatan identifikasi pelaku kami menentukan beberapa
hasil yang berbeda beda pada petani, pedagang antara, KUD, industri pengolahan
cabai, investor, pemerintah daerah, pemerintah pusat, perbankan, konsumen. Pada
masing masing kepentingannya berbeda pula, sangat tidak penting tidak ada yang
memilih, tidak penting mendapatkan hasil sebanyak 18 orang, penting 84 orang,
cukup penting 63, sangat penting 60 orang dan kolom jumlah masing masingnya
adalah berjumlah 225 orang. Selanjutnya pada identifikasi permasalahan kebutuhan
pada bahan baku, industri pengolahan, produk mutu yang dihasilkan info dari
konsumen,

pedagang

antara,

pemerintah

pusat

an

pemda,

bunga

bank

memerlukaninfo dari KUD dan investor. Jumlah pesaing memerlukan info dari
petani, pedagang antara dan pemerintah pusat, tenaga kerja memerlukan info dari
petani , industri pengolahan, dan investor, keuntungan memerlukan info dari KUD,
pemerintah pusat, investor, dan pemda, dan pada pendidik tenaga kerja memerlukan
info dari petani dan industri pengolahan.
Pada identifikasi kebutuhan pelaku petani cabai membutuhkan pupuk, bahan
baku, air dan teknologi, pada pedagang antara membutuhkan modal, lokaso,
konsumen, KUD membutuhkan petani saja, industri pengolahan cabai membutuhkan
teknologi sebagai bagian dari pengolahan, bahan baku, tenaga kerja, dan tempat kerja,
investor membutuhkan keuntungan dalam usaha, pemerintah daerah sendiri
membutuhkan infrastruktur sedangkan yang terakhir yaitu pemerintah pusat

membutuhkan penyuluhan industri. Diagram dari klasifikasi hubungan antara pelaku


saingan bekaitan satu sama lain karena saling membutuhkan. Jika tidaka ada petani
maka tidak akan ada perusahaan cabai. Sedangkan diagram input output dari
agroindustri cabai ini ada input tidak terkontrol dan ada yang dikehendakI.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. (2011). Manajemen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Mukhtar, Mukhneri. (2008). Manajemen Sistem. Jakarta: BPJM
Omar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta :
Bumi Aksara, 2002.
Rostiyah NK, Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, Jakarta: Rineka Cipta,
1994.

Anda mungkin juga menyukai