Dosen Pengampu :
Dr.Irwansyah,.SE, M.Si.,Ak.,CA.,CFRA
Disusun Oleh :
Nopita Sari ( C1C022014)
Tri Wulandari ( C1C022020)
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami merumuskan masalah dalam penulisan makalah ini
antara lain sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari system informasi, organisasi, manajemen dan strategi?
2. Apa yang dimaksud system informasi dalam organisasi?
3. Bagaimana perubahan system informasi dalam organisasi?
4. Bagaimana system informasi mempengaruhi organisasi?
5. Bagaiamana perusahaan menggunakan system informasi sebagai keunggulan
kompetitif?
BAB II
PEMBAHASAN
a) Sistem Abstrak, adealah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak dapat
secara fisik . Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan masnusi dan tuhan.
b) Sistem Fisik, system yang ada secara fisik. Contohnya system komputerisasi, system
akutansi, system pendidikan, system produksi, sisteem sekolah dan lain sebagainya.
C) Sistem tertentu, adalah system dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi,
interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarananya dapat diramalkan.
d) Sistem Tak tentu, adalah suatu system yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
e) System tertutup, adlah system yang tidak dapat bertukar materi, informasi dan energy
dengan lingkungan. System ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
f) System terbuka, adalah system yang berhubungan derngan lindkungan dan dipengaruhi
oleh lingkungan. Contohnya system perdagangan.
Donald W. Kroeber (1984 : 232) mengatakan bahwa “Sistem informasi manajemen mendukung
terhadap aktifitas pengelolaan data informasi terutama berkaitan denagan sumber informasi,
ketepatan informasi, arus informasi, dan perluasan dalam proses pengumpulan informasi”.
Kata system membawa pemahaman tentang bagian bagian yang saling berhubungan satu sama
lain dan mempengaru satu sama lain dalam rangka mmencapia tujuan bersama. Erick Kohler
(1972 : 423) “Sistem A collection of objects or events conforming to a plan. Pandangan ini
menunjukan bahwa system dapat dipandang sebagai suatu kumpulan dari objek-objek tertentu
atau kejadian-kejadian atau hal-hal yang disesuaikan dan dipadukan dan disesuaikan untuk suatu
perencanaan tertentu.
Cf. J.H.R Van de Poel (1974) dalam Winaradi (1999:224) mengartikan bahwa “system
merupakan sekumpulan elemen diantara mana terdapat adanya hubungan-hubungan elemen-
elemen tersebut yang ditunjukan kearah pencapaian sasaran-sasaran umum tertentu”. Pendapat
lain mengatakan bahawa system berasal dari bahasa yunani, yaitu sustem yang memberikan arti
sebagai sekumpulan objek atau satuan-satuan yang bergabung dengan sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu keseluruhan dan berkerja, berfungsi atau bergerak secara independen dan
harmonis. (Komarudin dan Yooke Tjuparmah, 2000:224).
Sistem juga bekeja dengan batasan batasan yang telah ditentukan,
yaitu seluruh komponen sistem, sumber masukan sistem, Hal-hal yang mempengaruhi keluaran
dari system, faktor-faktor eksternal dari system. Imam Sudirman (1996:6). Pendapat tersebut
menunjukan bahawa dengan batasan batasan yang ada dalam suatu system, maka akan
mendorong pada kualitas kinerja system itu sendiri. Maka proses kerja dalam suatu system akan
memunculkan suatu keluaran (output) secara continue, kemudian dievaluasi melalui umpan
balik.
Dari defenisi definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3. Dari unsur - unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil pengolahan
tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memiliki makna atau
bermanfaat bagi seseorang bukanlah informasi bagi orang tersebut. Dengankata lain :
a) Informasi merupakan hasil pengolahan data.
b) Memberikan makan atau arti.
c) Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian.
Sedangkan Mc Leod mengatakan informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri :
1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat waktu, artinya informasi tersebut harus tersedia atau ada saat diperlukan.
3. Relevan, artinya informasi yang tersedian harus sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
Menurut Alter, 1992 (Dalam Abdul Khadir, 2003) Informais yang dibutuhkan oleh manajer
dapat dibagi dalam enam kategori yaitu: Comfort information, warning, key indicator, situational
information, gossip, dan eksternal information.
a) Informasi penyejuk (Comfort information), adalah informasi keadaan yang sekarang
yang merangkum keadaan bisnis atau organisasi, misalnya: ringkasan penjualan atau produk
terakhir. Informasi ini biasanya tidak banyak digunakan, tetapi membantu manajer merasa aman
terhadap operasi yang berlangsung.
b) Peringatan (warning), berisi petunjuk yang tidak biasa atau perubahan perubahan
rencana. Idealnya, manjer menerima peringatan sedini mungkin, sehingga cukup waktu untuk
melakukan tindakan sebelum masalah penting yang tidak diharapkan benar-benar terjadi.
c) Indikator kunci key (key indicator), berisi ukuran aspek aspek penting yang berkaitan
dengan kinerja organisai, seperti: level keluhan pelanggan, digunakan untuk melakukan
pengendalian perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.
d) Informasi situasional (situational information), informasi terkini tentang proyek,
masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian para manajer.
e) Gosip, informasi informal yang berasal dari sumber, seperti; pihak industry terkadang
berguna untuk mengatasi sebuah masalah.
f) Informasi Eksternal (eksternal information), Informasi yang berasal dari luar
perusahaan. Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka panjang, misalnya; studi
lingkungan yang dilakukan selama lima tahun terakhir.
Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem
tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur
yang tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi
manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang
menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang
tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku apa
yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa
yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah
stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
b. Organisasi
Secara Etimologi, organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu oragon atau alat. Adalah suuatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Stephen P. Robbins (1994:4) menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) social yang
dikoordinaasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar relative terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, organisasi adalah system kerjasama antara
dua orang atau lebih.
c. Manajemen
Secara etimologi, manajemen berasala dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen menurut Abdul Rivai dan darsono (2015:3) ialah perencanan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan. Manajemen adalah upaya untuk mencapai
tujuan melalui kerja orang lain.
Manajemen dipandang sebagai upaya atau pencapaian tujuan dengan menggunakan keahlian
orang lain. Bila perusahaan pada suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai satu tujuan
tertentu, yang penting diperhatikan disini adalah tujuan tersebut harus didefinisikan dahulu
dengan jelas. Apabila definisi tujuan telah ditentukan dengan jelas maka langkah selanjutnya
adalah menentukan ciri-ciri dari tujuan tersebut yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan
dalam manajemen.
Apabila definisi dan tolak ukur dari system telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah
merencankan pencapaian tujuan system tersebut. Sering kali pencapaian tersebut perlu
melibatkan banyak orang, dan pada saat itu manajemn akan
mengalami kesulitan dalam memantau atau mengoordinasikan semua aktifitas yang terjadi
diperusahaan.
Untuk mengkoordinasikan semua aktivitas organisasi , manajemen menyusun system organisasi,
menempatkan orang-orang kemampuannya sesuai dengan tugas yang harus dilakukannya. Tidak
cukup disitu, manajemen juga harus memberikan pengendalian hasil pekerjaannya agar tidak
beresiko menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan. Semua yang dilakukan ini merupakan
fungsi manajemen. Dan yang paling utama harus dilakukan diantara fungsi-fungsi tersebut
adalah perencanaan dan pengendalian walaupun kita tau ini tidak berarti dan fungsi lainnya tidak
penting.
d. Strategi
Secara etimologi, kata strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani
yaitu strategos yang memiliki arti sebagai komandan militer pada zaman demokrasi Athena.
Adapun pengertian strategi yaitu upaya untuk mencapai tujuan jangka panjang secara efektif dan
efisien. Abdul Rivai & Darsono (2015:3) mengatakan bahwa strategi ialah cara dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran atau objective). Strategi harus mampu
memebuat semua bagian dari suatu organisasi yang luas menjadi satu, terpadu untuk
mencapaitujuan akhir (sasaran atau objective); ini adalah masalah kegiatan operasi organisasi.
Strategi sama halnya dengan suasana pertandingan (game plan), misalnya sepak bola, dilapangan
musuhnya hanya ada satu kesebelasan. Tujuannya memenangkan pertandingan. Strategi
perusahaan ialah rencana pertandingan jangka panjang untuk mengalahkan beberapa musuh atau
pesaing, menghadapi; pemilik, karyawan, ppemasok, kreditor, pemerintah dan lain-lain.
1. Teori ekonomi. IT mengganti biaya modal dan biaya informasi. Teknologi system
informasi merupakan factor produksi seperti halnya modal dan tenaga kerja.
2. Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya
transaksi. IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi menurun,
jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi perusahaan untuk
membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding membuat sendiri
produk dan jasanya.
3. Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian
yang harus diawasi dan dikelola. IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan
untuk tumbuh tanpa menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.
4. Teori Behavioral
IT membuat organisasi lebih ramping.
It mampu mengubah hierarki pengambilan keputusan dengan menekan biaya
informasi memperluas distribusi informasi
mempercepat proses pengambilan keputusan
memfasilitasi pekerja tingkat-bawah untuk membuat keputusan tanpa pengawasan
dan meningkatkan efisiensi manajemen
Rentang pengendalian perusahaan juga akan meningkat.
Pada organisasi post industri, otoritas meningkat bergantung pada pengetahuan
dan kompetensi. Jadi, bentuk menjadi ramping karena para pekerja professional
cenderungberciri self-managing; dan pengambilan keputusan menjadi lebih terdessentralisasi
sementara pengetahuan dan informasi semakin tersebar secara luas. Teknologi informasi
mendorong jaringan task force organisasi dimana kelompok-kelompok professional bertemu baik
langsung maupun melalui media elektronik untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini
mengarah pada organisasi virtual, yaitu organisasi yang memanfaatkan jaringan untuk
menghubungkan orang, asset, dan gagasan dalam menciptakan dan mendistribusikan produk dan
layanan tanpa terbatasi oleh batasan-batsan tradisional organisasi atau lokasi fisik. System
informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu
informasi. System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, politik, dan kerja
organisasi.Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan
perubahan politikal dan organisasional.
1. Strategi Level-Bisnis dan Model Rantai Nilai : Model rantai nilai, model yang memberi
perhatian pada aktivitas primer dan pendukung yang menambah nilai bagi produk dan jasa
perusahaan di mana sistem informasi paling baik diterapkan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif.Aktivitas primer yaituaktivitas yang langsung berhubungan dengan produksi dan
distribusi produk perusahaan atau jasa. Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang
memungkinkan pelaksanaan aktivitas primer. Terdiri dari infrastruktur organisasi, sumber daya
manusia, teknologi, dan pengadaan. Nilai web mengacu ke jaringan pelanggan-terkendali pada
perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilainya
agar secara kolektif menghasilkan produk atau jasa kepada pasar.
· Kepemimpinan Harga Rendah
Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga
terendah. Contoh klasik adalah wai-mart, dengan menjaga harga yang rendah dan rata-rata di isi
dengan baik menggunakan sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda. Wal-mart
menjadi pemimpin bisnis enceran di amerika serikat, karena sistem pengisian kembali persediaan
yang sangat cepat, Wal-Mart tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk menjaga persediaan
yang besar pada gudangnya sendiri. Sistem juga memungkinkan wal-mart menyesuaikan
pembelian barang toko untuk memenuhi permintaan pelanggan.
· mendiferensiasikan produk dan jasa
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan jasa baru, atau mengubah
kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa anda yang telah ada.Sebagai
contoh, Google terus memperkenalkan jasa pencarian yang baru dan unit pada situs Webnya,
seperti Google Maps.
· Berfokus Pada Peluang Pasar
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar khusus, dan layani pasar sasaran
sempit ini lebih baik dari pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi
dan menganalisis data untuk penjualan dan tekni pemasaran yang baik. Sistem informasi
memungkinkan perusahaan menganalisis pola pembelian pelanggan, selera, dan preferensi
dengan cukup dekat sehingga dapat menaikkan kampanye periklanan dan pemasaran dengan
efisienkepada pasar sasaran yang lebih kecil.
3. Strategi Level-Industri dan Sistem Informasi : konsep utama untuk analisis strategi pada
level industri adalah kemitraan informasi, model kekuatan kompetitif, dan perekonomian
jaringan. Kemitraan informasi adalah aliansi kerjasama yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan yang bertujuan berbagi informasi untuk memperoleh keuntungan strategis. Model
kekuatan kompetitif adalah model yang digunakan untuk menjelaskan interaksi dari pengaruh-
pengaruh eksternal, ancaman-ancaman khusus dari peluang-peluang, yang mempengaruhi
strategi dan kemampuan organisasi dalam bersaing. Perekonomian jaringan adalah model sistem
strategi pada level industri berdasarkan konsep jaringan dimana penambahan partisipan lain
menghasilkan biaya marjinal nol, tetapi meningkatkan keuntungan marjinal.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling berinteraksi dan
berpengaruh satu sama lain. Sistem informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran,
rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara kelompok-kelompok terkait, pengambilan
keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang untuk
dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan aka
dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen organisasi.
Teknologi informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan perubahan-perubahan seperti
ini telah diperluas di dalam organisasi dengan menggunakan internet.Departemen sistem
informasi merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi sistem
informasi organisasi.Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan peran
sesugguhnya dari kelompok tersebut.