Anda di halaman 1dari 2

Bagian-bagian Cetakan Pasir

Bagian-bagian utama dari cetakan dalam pengecoran pasir adalah sebagai berikut:
1. Flask, merupakan penyangga cetakan itu sendiri.
2. Cope, merupakan cetakan di bagian atas dan drag di bagian bawah, batasan diantara
keduanya disebut parting line. Ketika bagian yang digunakan lebih dari dua, maka
bagian tambahan itu disebut cheeks.
3. Pouring basin atau pouring cup, merupakan corong tempat logam cair dituangkan.
4. Sprue, merupakan saluran dimana logam cair mengalir ke bawah.
5. Runner system, merupakan saluran yang mengalirkan logam cair ke rongga cetakan.
6. Gates adalah lubang masuk ke dalam rongga cetakan.
7. Riser, berfungsi sebagai tandon yang menyimpan logam cair tambahan untuk
pengecoran akibat dari penyusutan selama solidifikasi. Riser terdiri dari dua jenis
yaitu open riser dan blind riser.
8. Core, merupakan rongga dari cetakan yang membentuk permukaan bagian dalam dari
cetakan. Core juga dapat digunakan pada bagian luar coran untuk membentuk fiturfitur seperti huruf-huruf di permukaan.
9. Vent, berfungsi sebagai jalan keluar dari udara yang berada dalam rongga cetakan
serta gas-gas yang terbentuk akibat kontak antara logam cair dan pasir pada cetakan
dan rongga cetakan.

Gambar II.1 Skema ilustrasi dari cetakan pasir.


Manufacturing Engineering and Technology Sixth Edition in Si Units
Kalpakjian, Serope. & Steven R. Schmid.
New York: Prentice Hall Company
2009

Pengaruh Desain Sprue Terhadap Porositas


Castability merupakan kemampuan dari logam cair untuk sepenuhnya mengisi rongga
cetakan. Castability ini sangat bergantung pada metode spruing atau metode pembuatan
sprue.
Pada percobaan yang dilakukan oleh Sutton, desain sprue yang digunakan antara lain: 1)
overhead-direct, 2) wedge, 3) gooseneck, 4) wedge dengan bentuk melebar dan tambahan alat
bantu pengecoran, dan 5) overhead-indirect. Objek pengecoranya adalah kerangka gigi
tiruan parsial berbahan titanium yang dapat dilepas (removable)
Faktor dari percobaan adalah desain sprue. Sementara variabelnya adalah porositas dan
castability. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nilai
porositas rata-rata (p = 0,54). Kemudian, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nilai
castability rata yang ditemukan untuk konektor (p = 0,08) dan daerah mesh (p = 0,20).
Namun, perbedaan yang signifikan secara statistik ditemukan untuk castability daerah
saringan (p <0,00001).
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa desain sprue mempengaruhi
castability. Desain wedge dan overhead-direct untuk sprue meningkatkan castability secara
signifikan dibandingkan dengan jenis desain lainnya. Perbedaan desain sprue tidak
mempengaruhi nilai porositas dari hasil coran secara signifikan.

Sprue Design And Its Effect On The Castability And Porosity Of Titanium Removable Partial
Denture Frameworks
Sutton, Alan James.
San Antonio: University of Texas
1997

Anda mungkin juga menyukai