NPM : 11.2015.00568
MK
: Praktik Batubara
yang
dapat
memperbaiki
efisiensi
pembangkitan
listrik
dan
pada bed lalu dengan adanya gerakan turbulen akan menghasilkan proses
pembakaran sempurna.
5. Batasi dan jaga suhu untuk tidak melebihi 850 oC karena pembakaran
dengan sistem fluidized bed berlangsung pada suhu yang relatif rendah
(sekitar 850 C).
6. Kemudian gas pembakaran yang panas, akan keluar dari ruang
pembakaran dengan bertekanan dan akan dibersihkan melalui suatu proses
pembersihan gas.
7. Dengan tekanan gas cukup tinggi dan gas yang dikeluarkan cukup bersih,
maka gas tersebut dapat digunakan untuk menggerakkan turbin gas.
output dari turbin gas sebagian digunakan untuk menggerakkan kompresor
udara sedang lainnya untuk menggerakkan generator penghasil tenaga
listrik.
8. Uap yang dihasilkan dari pembakaran batubara akan digunakan untuk
menggerakkan turbin uap. Output dari turbin uap akan menggerakkan
generator untuk menghasilkan tenaga listrik.
Dengan demikian, sistem PFBC ini dapat diterapkan dalam suatu combined cycle
antara gas dan uap, yang berarti akan memperbaiki efisiensi pembangkitan listrik.
3. Kelebihan dan Kekurangan dari PFBC
Kelebihan PFBC :
1. Aliran udara dalam keadaan terkompresi, akibatnya akan membawa lebih
banyak oksigen untuk persatuan isi.
2. Sistem PFBC akan mengurangi emisi SOx dalam gas buangnya.
3. Selain mengurangi SOx, sistem PFBC juga mampu mengurangi emisi
Nox.
4. Pembakaran karbon dalam batubara dengan sistem PFBC akan
menghasilkan abu sebagai produk buangan padat yang utama Karena
sistem PFBC beroperasi jauh dibawah suhu lebur (fusi) batubara maka
abunya tetap berada sebagai bubuk halus.
5. Pembersihan gas panas PFBC dilaksanakan dengan menggunakan cyclone
panas dengan suhu 850C-950C. Sehingga menghasilkan outlet debu
1. Fly ash/bottom ash yang dihasilkan oleh fluidized bed system dapat
langsung dimanfaatkan di pabrik semen sebagai substitusi batuan trass
dengan memasukkannya pada cement mill menggunakan udara tekan
( pneumatic
system).
Disamping
dimanfaatkan
diindustri
semen,
),
campuran
beton
(concerete)
dan
dicetak
menjadi
paving block/batako.
2. FBC mampu mengurangi emisi polutan dalam gas buang yang dikeluarkan
cerobong, baik dari pusat pembangkit listrik maupun industri lainnya yang
membakar batubara.
3. FBC mempunyai efisiensi pembakaran batubara yang tinggi, juga mampu
meredam secara drastis emisi gas-gas polutan seperti SOx dan Nox.
Coal Bed Methan (CBM)
1. Karateristik CBM
CBM adalah gas metana (CH 4) yang dihasilkan dari proses alami yang terjadi
selama proses pembatubaraan yang berasosiasi dengan batubara sebagai source
rock dan reservoir-nya. CBM tersimpan di dalam batuan melalui proses adsorbsi.
Metana sendiri ialah hidrokarbon yang sederhana dan berbentuk gas dengan
rumus kimia CH4 yang tidak berwarna dan tidak berbau.
2. Proses Pembentukan CBM
Coal Bed Methan terbentuk dengan 2 cara yaitu :
1. Secara termogenik, gas metana (CH4) yang dihasilkan dari proses alami
yang terjadi selama proses pembatubaraan. Sisa-sisa tumbuhan yang mati
akan membentuk suatu lapisan dan terawetkan melalui proses biokimia.
Gas dalam batubara akan terbentuk secara biogenik akibat dekomposisi
oleh mikroorganisme lalu menghasilkan gas metana dan CO2. Selama
proses pembentukan batubara, sejumlah air dihasilkan bersama-sama
dengan gas. Pada tahap pembatubaraan yang lebih tinggi, tekanan dan
temperatur juga semakin tinggi. Batubara yang kaya akan kandungan
yang
terbentuk
akibat
aktivitas
Utara (17,5 TCF), Berau (8,4 TCF), Ombilin (0,5 TCF), Pasir/Asam-Asam (3,0
TCF) dan Jatibarang (0,8) memiliki kategori modarate. Sedang basin Sulawesi
(2,0 TCF) dan Bengkulu (3,6 TCF) berkategori low prospective.
5. Pemanfaatan CBM
Manfaat CBM sebagai berikut :
1. Sebagai bahan bakar (biogas) untuk memasak.
2. Sebagai bahan bakar kendaraan.
3. Sebagai pembangkit tenaga listrik.
4. Sebagai bahan pembuatan ban.
(mixing tank) dengan cara agitasi. Adukan yang selesai dan sudah stabil
dialirkan ketangki penyimpan. Additive ini berupa cairan (surface active
agent = SAA). molekul surface active agent ini pada satu sisi bersifat
hydrophotic. Sifat SAA ini seperti sabun, disatu pihak molekul sabun
dapat membersihkan minyak dari permukaan, tetapi juga dapat berbusa
dengan air, kedua sifat ini bekerja bersamaan. Sabun memang mempunyai
sifat hydropholic dan hydrophotic.
3. Proses Penggilingan Basah
Dalam proses ini batubara tidak perlu digerus, melainkan raw coal,
bersama-sama bunker C oil, air ditambah additive active agent (SAA)
digiling dalam ballmill. COM yang sudah stabil dialirkan ke tangki
penyimpanan.
2. Pemanfaatan dan Penggunaan Dari Proses COM
Penggunaan dan Keekonomian COM sebagai bahan bakar berbasis batubara
dengan sifat fisik berupa cairan/fluida dapat digunakan sebagai bahan bakar
pengganti BBM, baik di industri maupun pembangkit listrik, terutama untuk
industri yang menggunakan boiler dengan bahan bakar minyak berat (heavy oil),
mengingat viskositas dan sifat alir (rheologi) COM yang hampir sama dengan
minyak berat.
Intergrasi Gasification Combened Cycle (IGCC)
1. Pengertian Intergrasi Gasification Combened Cycle (IGCC)
Intergrasi Gasification Combened Cycle (IGCC) atau yang disebut siklus
gabungan gasifikasi terpadu adalah suatu teknologi proses yang mengubah
batubara dari bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas. Berbeda dengan
pembakaran batubara, gasifikasi adalah proses pemecahan rantai karbon batubara
ke bentuk unsur atau senyawa kimia lain. Secara sederhana, batubara dimasukkan
ke dalam reaktor dan sedikit dibakar hingga menghasilkan panas. Sejumlah udara
atau oksigen dipompakan dan pembakaran dikontrol dengan uap agar sebagian
besar batubara terpanaskan hingga molekul-molekul karbon pada batubara
terpecah dan dirubah menjadi coal gas.
5. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.
6. Dapat menghemat biaya pemakaian bahan bakar (dibanding solar) sekitar
70-80%.
7. Pengembalian investasi sangat singkat (pemakaian 16 jam/hari) sekitar 3-4
bulan.
8. Mudah dalam pengoperasian dan tidak menimbulkan resiko / bahaya.
9. Tidak berbau dan ramah lingkungan.
tumbuhan
kuno
pembentukya
tumbuh.
Lingkungan
tempat
adalah
kelas
batubara
yang mengandung
68
86%