Anda di halaman 1dari 200

TIM MASMEDIA BUANA PUSTAKA

bUKU gURU

Biologi

untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kelas XI
Kelompok Peminatan

BUKU GURU BIOLOGI


Katalog dalam Terbitan (KDT)
untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X, Kurikulum
2013 Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam/
Tim Masmedia Buana Pustaka.
-Jil. 2. - Sidoarjo, Masmedia Buana Pustaka, 2014.
viii, 192 hlm : foto : 17,6 x 25 cm
ISBN: 978 - 602 - 232 - 320 - 4
1.
I.

Buku Guru Biologi


Tim Masmedia Buana Pustaka

Penulis
Editor
Perancang Sampul
Perancang Tata Letak Isi
Penata Letak Isi
Ilustrator
Tahun Terbit

:
:
:
:
:
:
:

Tim Masmedia Buana Pustaka


R. Anis Nurdina
Sandy Ramadhan
Endah Andriyani
Tutik Supriyanti
Nur Cahyono
2014

Tata letak buku ini menggunakan Adobe InDesign CS3, Adobe Photoshop
7.0. Font isi menggunakan Times New Roman (11pt)
Percetakan: Masmedia Buana Pustaka

PT. Masmedia Buana Pustaka (Anggota Ikapi)


Jln. Tropodo I No. 111 Waru, Sidoarjo
Telp.(031) 8665152, Fax. (031) 8672448
Website: www.masmediabooks.com

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang.


Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Penerbit Masmedia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan
Pidana Sanksi Pelanggaran.
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-masing paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan buku guru mata pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas
XI ini.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum terbaru, yaitu Kurikulum 2013. Orientasi
pengembangan Kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara
sikap, keterampilan dan pengetahuan. Di samping itu, cara pembelajaran dilakukan dengan
menyenangkan. Melalui pengembangan kurikulum seperti ini, para siswa diharapkan
tidak saja memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis yang memadai, tetapi juga sikap
dan karakter sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga negara Indonesia yang
multikultur.
Buku ini berisi upaya yang dilakukan guru agar siswa mencapai kompetensi yang
diharapkan. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013, siswa dilatih untuk dapat mencari
bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran. Peran guru sangat
penting dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih berpikir kritis menciptakan
gagasan-gagasan baru. Guru dapat menggunakan cara dengan memberikan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan materi pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut sebaiknya bersumber dari
lingkungan sekitar siswa sehingga pembelajaran lebih dapat dipahami siswa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya
buku ini.

Sidoarjo, Juni 2014

Penulis

PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 disusun untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya dengan
pendekatan belajar aktif berdasarkan nilai-nilai spiritual, sosial dan budaya bangsa.
Kurikulum 2013 sudah tidak lagi menggunakan Standar Kompetensi (SK) sebagai acuan
dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Sebagai gantinya, Kurikulum 2013 telah
menyusun Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap kelas atau
program (PP No. 32/2013).
Kompetensi Inti memuat kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar. Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses serta peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya menjadi perhatian utama. Tujuan penyusunan
Buku Pegangan Guru ini adalah untuk memberikan panduan bagi Guru Biologi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran
Biologi.
Dalam buku ini terdapat lima hal penting yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu:
Proses Pembelajaran, Penilaian, Pengayaan, Remedi, dan Interaksi Guru dengan Orang Tua
peserta didik. Dengan demikian, tujuan pembelajaran diharapkan dapat tercapai secara
optimal dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Petunjuk penggunaan buku


Agar buku ini lebih maksimal penggunaannya, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1.

Diperlukan pemahaman yang utuh tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
dalam kerangka Kurikulum 2013.

2.

Setiap bab memuat: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan
Pembelajaran, Proses Pembelajaran, Penilaian, Pengayaan, Remidi, serta Interaksi Guru
dengan Orang Tua.

3.

Guru perlu membiasakan siswa untuk memperhatikan kolom-kolom yang terdapat


dalam Buku Teks Pelajaran sehingga perhatian peserta didik menjadi fokus. Kolomkolom tersebut adalah sebagai berikut.
Kegiatan: berisi aktivitas yang harus peserta didik lakukan untuk lebih mendalami
materi.
Tugas, Latihan, Masalah: berisi latihan bagi peserta didik untuk menyelesaikan
tugas tertentu baik mengerjakan tugas, menyelesaikan soal, maupun memberikan
pendapat ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.
Cinta Lingkungan: untuk membuat siswa merenungi dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan dan memunculkan perasaan menjaga lingkungan.
Ruang Berpikir: untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi yang
dibahas.
Proyek: berisi tugas yang mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilannya,
baik membuat karya tangan maupun suatu karya ilmiah.

Dalam pelaksanaannya di sekolah sangat mungkin dilakukan pengembangan yang


disesuaikan dengan potensi siswa, guru, sumber belajar, dan lingkungan.

DAFTAR ISI
Katalog dalam Terbitan...............................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................................................
Pendahuluan...................................................................................................................................
Petunjuk Penggunaan Buku.......................................................................................................
Daftar IsI ..........................................................................................................................................

ii
iii
iv
v
vi

BAGIAN 1 PETUNJUK UMUM


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Maksud dan Tujuan Mata Pelajaran Biologi........................................................................................


Cakupan dan Ruang Lingkup Biologi SMA/MA Kelas XI ......................................................................
Struktur KI dan KD Mapel Biologi........................................................................................................
Strategi dan Model Umum Pembelajaran...........................................................................................
Media Pembelajaran...........................................................................................................................
Format Buku Teks Pelarajaran Biologi . ...............................................................................................
Keutamaan Menjadi Pendidik ............................................................................................................

1
2
3
10
23
25
26

BAGIAN 2 PETUNJUK KHUSUS


BAB I S el
A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

29
30
31
31
33
37
39
39
40

BAB II Jaringan Tumbuhan


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

41
42
43
43
45
50
53
53
54

BAB III Jaringan Hewan


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................

55
56
56
57
59
62
65

H. Remedi............................................................................................................................................... 65
I. Interaksi Orang Tua dan Guru............................................................................................................. 66
BAB IV Sistem Gerak pada Manusia
A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

67
68
68
69
71
76
78
79
80

BAB V Sistem Peredaran Darah


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

81
82
83
83
86
92
94
95
96

BAB VI Sistem Pencernaan


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

97
98
99
99
101
106
108
109
110

BAB VII Sistem Pernapasan


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

111
112
113
113
115
123
124
125
126

BAB VIII Sistem Ekskresi


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................ 127
B. Kompetensi Dasar (KD)....................................................................................................................... 128
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran................................................................................................... 129

Daftar Isi

vii

D.
E.
F.
G.
H.
I.

Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
Penutup..............................................................................................................................................
Pengayaan..........................................................................................................................................
Remedi...............................................................................................................................................
Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

129
132
137
139
139
140

BAB IX Sistem Regulasi


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

141
142
143
143
146
151
153
155
156

BAB X Sistem Reproduksi Manusia


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

157
158
159
159
161
167
168
169
170

BAB XI Sistem Kekebalan Tubuh


A. Kompetensi Inti (KI)............................................................................................................................
B. Kompetensi Dasar (KD).......................................................................................................................
C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran...................................................................................................
D. Proses Pembelajaran..........................................................................................................................
E. Pelaksanaan Pembelajaran.................................................................................................................
F. Penutup..............................................................................................................................................
G. Pengayaan..........................................................................................................................................
H. Remedi...............................................................................................................................................
I. Interaksi Orang Tua dan Guru.............................................................................................................

171
172
173
173
176
180
182
183
184

Glosarium.............................................................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................................................
Indeks......................................................................................................................................................
Sumber Gambar...................................................................................................................................
Kunci Jawaban.....................................................................................................................................

185
186
187
188
190

viii

Daftar Isi

Bagian I
Petunjuk Umum
A. Maksud dan Tujuan Mata Pelajaran Biologi
Sebagai salah satu bidang IPA, biologi menyediakan pengalaman
belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Keterampilan
proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis,
menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan
selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja,
mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta
mengomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan
memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan
atau memecahkan masalah sehari-hari.
Mata pelajaran biologi dikembangkan melalui kemampuan
berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan pengetahuan
pendukung lainnya.
Sebelum memahami tentang maksud dan tujuan pembelajaran
mata pelajaran biologi, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian ilmu
biologi, mata pelajaran biologi, dan kegiatan pembelajaran biologi.
1.

Pengertian

Mata pelajaran biologi merupakan bagian dari mata pelajaran


pilihan B yang diberikan pada jenjang pendidikan menengah (SMA/MA
dan SMK/MAK). Mata pelajaran biologi memiliki arti strategis dalam
pembentukan watak dan peradaban bangsa Indonesia.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
kehidupan di bumi ini, meliputi makhluk hidup, lingkungan, dan interaksi
antara makhluk hidup dengan lingkungan. Itulah sebabnya biologi
disebut juga ilmu hayat. Istilah biologi berasal dari bahasa Belanda,

Buku Guru Kelas XI

biologie, yang juga diturunkan dari bahasa Yunani, bios yang artinya
hidup, dan logos yang artinya ilmu. Sedangkan ilmu hayat berasal dari
bahasa Arab yang artinya ilmu kehidupan. Sekarang ini objek kajian
biologi semakin meluas, yakni mencakup semua makhluk hidup dengan
segala aspek kehidupannya.
2.

Tujuan Pembelajaran Biologi SMA

Mata pelajaran biologi bertujuan agar siswa memiliki kemampuan


sebagai berikut.
a. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerja sama dengan orang lain.
c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan
menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengomunikasikan
hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
d. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi.
e. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan
saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.
f. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan
karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan
manusia.
g. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
h. Memahami bidang-bidang profesi yang dapat dimasuki dengan
bekal pengetahuan biologi, sehingga dapat memikirkan karir masa
depan terkait biologi.

Cakupan dan Ruang Lingkup Biologi SMA/MA


B. Kelas XI
Mata pelajaran Biologi di SMA/MA merupakan kelanjutan IPA di
SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan
makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan
materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan
ekosistem.
2

Biologi

2. Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ


tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks
sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
3. Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme,
hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Mata pelajaran Biologi kelas XI membahas materi berikut ini.
- Sel sebagai unit terkecil kehidupan.
- Jaringan tumbuhan.
- Jaringan hewan.
- Sistem gerak pada manusia.
- Sistem peredaran darah.
- Sistem pencernaan.
- Sistem pernapasan
- Sistem ekskresi.
- Sistem regulasi.
- Sistem reproduksi.
-
Sistem imun.

C. Struktur KI dan KD Mapel Biologi


Mata pelajaran Biologi Kelas XI memiliki empat Kompetensi Inti
(KI) yang dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD). Adapun kompetensi
inti dan kompetensi dasar itu adalah sebagai berikut.
Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 M e n g a g u m i k e t e r a t u r a n d a n


agama yang dianutnya
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ
penyusun sistem dan bioproses yang
terjadi pada makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir
ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan
lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai
manifestasi pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.

Buku Guru Kelas XI

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
(gotong royong, kerja sama, toleran,
jawab, dan peduli dalam observasi
damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan eksperimen, berani dan santun
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dalam mengajukan pertanyaan dan
dari solusi atas berbagai permasalahan
berargumentasi, peduli lingkungan,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
gotong royong, bekerja sama, cinta
lingkungan sosial dan alam serta dalam
damai, berpendapat secara ilmiah dan
menempatkan diri sebagai cerminan
kritis, responsif dan proaktif dalam
bangsa dalam pergaulan dunia.
dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan
di dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan
di laboratorium dan di lingkungan
sekitar.
3. M e m a h a m i , m e n e r a p k a n , d a n 3.1 Memahami tentang komponen kimiawi
penyusun sel, ciri hidup pada sel yang
menganalisis pengetahuan faktual,
ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan
konseptual, prosedural, dan metakognitif
proses yang berlangsung di dalam sel
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
sebagai unit terkecil kehidupan.
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan 3.2 Menganalisis berbagai proses pada sel
yang meliputi: mekanisme transpor
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
pada membran, difusi, osmosis,
kenegaraan, dan peradaban terkait
transpor aktif, endositosis, dan
penyebab fenomena dan kejadian, serta
eksositosis, reproduksi, dan sintesis
menerapkan pengetahuan prosedural
protein sebagai dasar pemahaman
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
bioproses dalam sistem hidup.
dengan bakat dan minatnya untuk
3.3 M e n e r a p k a n ko n s e p t e n t a n g
memecahkan masalah.
ke t e r k a i t a n h u b u n g a n a n t a r a
struktur sel pada jaringan tumbuhan
dengan fungsi organ pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan.
3.4 M e n e r a p k a n ko n s e p t e n t a n g
keterkaitan hubungan antara struktur
sel pada jaringan hewan dengan fungsi
organ pada hewan berdasarkan hasil
pengamatan.
4

Biologi

3.5 Menganalisis hubungan antara


struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dan mengaitkan
dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan,
dan simulasi.
3.6 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ pada
sistem sirkulasi dan mengaitkannya
dengan bioprosesnya sehing ga
dapat menjelaskan mekanisme
peredaran darah serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi pada
sistem sirkulasi manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
pencernaan dan mengaitkannya
dengan nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan proses
pencernaan serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem
pencernaan manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.8 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ pada
sistem respirasi dan mengaitkannya
dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan proses pernapasan
serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem respirasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.

Buku Guru Kelas XI

3.9 Menganalisis hubungan antara


struktur jaringan penyusun organ pada
sistem ekskresi dan mengaitkannya
dengan proses ekskresi sehingga
dapat menjelaskan mekanisme serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem ekskresi manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan,
dan simulasi.
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi dan mengaitkannya dengan
proses koordinasi sehingga dapat
menjelaskan peran saraf dan hormon
dalam mekanisme koordinasi dan regulasi
serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem koordinasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
3.11 Mengevaluasi pemahaman diri tentang
bahaya penggunaan senyawa psikotropika
dan dampaknya terhadap kesehatan diri,
lingkungan dan masyarakat.
3.12 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam proses
reproduksi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.13 M enerapkan pemahaman tentang
prinsip reproduksi manusia untuk
menanggulangi pertambahan penduduk
melalui program keluarga berencana
(KB) dan peningkatan kualitas hidup
SDM melalui pemberian ASI ekslusif.
3.14 Mengaplikasikan pemahaman tentang
prinsip-prinsip sistem imun untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia
dengan kekebalan yang dimilikinya
melalui program imunisasi sehingga
dapat terjaga proses fisiologi di dalam
tubuh.
6

Biologi

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam 4.1 Menyajikan model/charta/gambar/ yang


ranah konkret dan ranah abstrak terkait
merepresentasikan pemahamannya
dengan pengembangan dari yang
tentang struktur dan fungsi sel sebagai
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
unit terkecil kehidupan.
bertindak secara efektif dan kreatif, 4.2 Membuat model proses dengan
serta mampu menggunakan metode
menggunakan berbagai macam media
sesuai kaidah keilmuan.
melalui analisis hasil studi literatur,
pengamatan mikroskopis, percobaan,
dan simulasi tentang bioproses yang
berlangsung di dalam sel.
4.3 Menyajikan data tentang struktur
anatomi jaringan pada tumbuhan
berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan
pada tumbuhan terhadap bioproses
yang berlangsung pada tumbuhan.
4.4 Menyajikan data tentang struktur
a n ato m i j a r i n ga n p a d a h ewa n
berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan
antara struktur dan fungsi jaringan
pada hewan terhadap bioproses yang
berlangsung pada hewan.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan gerak yang menyebabkan
gangguan sistem gerak manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.
4.6 Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
darah, jantung dan pembuluh darah
yang menyebabkan gangguan sistem
peredaran darah manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan pada organ-organ pencernaan
yang menyebabkan gangguan sistem
pencernaan manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
Buku Guru Kelas XI

4.8 Menyajikan hasil analisis tentang


kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan organ pernapasan/respirasi
yang menyebabkan gangguan sistem
respirasi manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
4.9 Merencanakan dan melaksanakan
pengamatan pengaruh pencemaran
udara dan mengolah informasi
beberapa resiko negatif merokok
pada remaja untuk menentukan
keputusan.
4.10 Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan
sistem ekskresi manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.
4.11 Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi saraf
dan hormon pada sistem koordinasi
yang disebabkan oleh senyawa
psikotropika yang menyebabkan
gangguan sistem koordinasi manusia
dan melakukan kampanye anti narkoba
pada berbagai media.
4.12 Melakukan kampanye antinarkoba
melalui berbagai bentuk media
komunikasi baik di lingkungan sekolah
maupun masyarakat.
4.13 Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan
sistem reproduksi manusia melalui
berbagi bentuk media presentasi.
4.14 Memecahkan masalah kepadatan
penduduk dengan menerapkan prinsip
reproduksi manusia.

Biologi

4.15 Merencanakan dan melakukan kampanye


tentang upaya penanggulangan
pertambahan penduduk dan
peningkatan kualitas SDM melalui
program keluarga berencana (KB) dan
pemberian ASI ekslusif dalam bentuk
poster dan spanduk.
4.16 Menyajikan data jenis-jenis imunisasi
(aktif dan pasif) dan jenis penyakit
yang dikendalikannya.
Perlu diketahui, bahwa KD-KD Biologi diorganisasikan ke dalam
empat Kompetensi Inti (KI). KI 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. KI 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.
KI 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI
4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI 1, KI 2, dan KI 4 harus
dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap
materi pokok yang tercantum dalam KI 3. KI 1 dan KI 2 tidak diajarkan
langsung (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan
pembelajaran.
Empat Kompetensi Inti (KI) yang kemudian dijabarkan menjadi
35 Kompetensi Dasar (KD) itu merupakan bahan kajian yang akan
ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama satu tahun (dua
semester) yang terurai dalam 36 minggu. Agar kegiatan pembelajaran
itu tidak terasa terlalu panjang, maka 36 minggu itu dibagi menjadi
dua semester, semester pertama dan semester kedua. Setiap semester
terbagi menjadi 18 minggu. Setiap semester yang 18 minggu itu
dilaksanakan ulangan/kegiatan lain tengah semester dan ulangan
akhir semester yang masing-masing diberi waktu 2 jam/minggu.
Dengan demikian waktu efektif untuk kegiatan pembelajaran mata
pelajaran Biologi sebagai mata pelajaran pilihan di SMA/MA dan SMK/
MAK disediakan waktu 2 x 45 menit x 32 minggu/tahun (16 minggu/
semester). Untuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan pembelajaran
pihak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerbitkan buku teks pelajaran untuk mata pelajaran Biologi Kelas
XI. Berdasarkan jumlah KD terutama yang terkait dengan penjabaran
KI ke-3, buku teks pelajaran Biologi Kelas XI disusun menjadi sebelas
bab.

Buku Guru Kelas XI

Bab I :
Bab II :
Bab III :
Bab IV :
Bab V :
Bab VI :
Bab VII :
Bab VIII :
Bab IX :
Bab X :
Bab XI :

Sel.
Jaringan Tumbuhan.
Jaringan Hewan.
Sistem Gerak pada Manusia.
Sistem Peredaran Darah.
Sistem Pencernaan.
Sistem Pernapasan.
Sistem Ekskresi.
Sistem Regulasi.
Sistem Reproduksi Manusia.
Sistem Kekebalan Tubuh.

D. Strategi dan Model Umum Pembelajaran


1.

Pengembangan Indikator

Penguasaan KD dicapai melalui proses pembelajaran dan


pengembangan pengalaman belajar atas dasar indikator yang telah
dirumuskan dari setiap KD, terutama KD-KD penjabaran dari KI ke-3.
Kompetensi Dasar pada KI ke-3 untuk mata pelajaran Biologi dapat
dijabarkan menjadi beberapa indikator sebagai berikut.
Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator

3. Memahami,
menerapkan,
dan menganalisis
pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural, dan
metakognitif
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan

3.1 Memahami tentang


komponen kimiawi
penyusun sel, ciri hidup pada
sel yang ditunjukkan oleh
struktur, fungsi dan proses
yang berlangsung di dalam
sel sebagai unit terkecil
kehidupan.
3.2 Menganalisis berbagai
proses pada sel yang
meliputi: mekanisme
transpor pada membran,
difusi, osmosis, transpor
aktif, endositosis, dan
eksositosis, reproduksi, dan
sintesis protein sebagai
dasar pemahaman bioproses
dalam sistem hidup.

1. Menjelaskan sejarah
penemuan sel.
2. Mengetahui bentuk
dan ukuran sel.
3. Memaparkan struktur
dan fungsi sel.
4. Menjelaskan
perbedaan sel
tumbuhan dan sel
hewan
5. Memaparkan
mekanisme transpor
molekul.
6. Membuat model/
charta/gambar/ yang
merepresentasikan
struktur dan fungsi sel.

10

Biologi

peradaban
terkait penyebab
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret
dan ranah abstrak
terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya
di sekolah secara
mandiri, bertindak
secara efektif
dan kreatif,
serta mampu
menggunakan
metoda sesuai
kaidah keilmuan.

4.1 Menyajikan model/


charta/gambar/ yang
merepresentasikan
pemahamannya tentang
struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil
kehidupan.
4.2 Membuat model proses
dengan menggunakan
berbagai macam media
melalui analisis hasil studi
literatur, pengamatan
mikroskopis, percobaan, dan
simulasi tentang bioproses
yang berlangsung di dalam
sel.
3.3 Menerapkan konsep
tentang keterkaitan
hubungan antara struktur
sel pada jaringan tumbuhan
dengan fungsi organ pada
tumbuhan berdasarkan hasil
pengamatan.
4.3 Menyajikan data tentang
struktur anatomi jaringan
pada tumbuhan berdasarkan
hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan pada
tumbuhan terhadap
bioproses yang berlangsung
pada tumbuhan.

7. Melakukan penelitian
sederhana dan
membuat laporan
sesuai dengan metode
ilmiah.
8. Membuat kesimpulan
mengenai sel sebagai
unit terkecil kehidupan.
9. Mempresentasikan
hasil percobaan atau
simulasi tentang
bioproses.

1. Menjelaskan struktur
tumbuhan tingkat tinggi.
2. Menjelaskan organ
penyusun tumbuhan
tingkat tinggi besera
fungsinya.
3. Memaparkan teknologi
kultur jaringan dan
pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Melakukan penelitian
sederhana tentang
perbedaan tumbuhan
monokotil dan dikotil.
5. Mempresentasikan
hasil percobaan tentang
perbedaan anatomi
akar tumbuhan dikotil
dan monokotil.
3.4 Menerapkan konsep tentang 1. Mengidentifikasi
berbagai jaringan yang
keterkaitan hubungan antara
terdapat pada hewan
struktur sel pada jaringan
tingkat tinggi serta
hewan dengan fungsi organ
fungsinya.
pada hewan berdasarkan
hasil pengamatan.
Buku Guru Kelas XI

11

4.4 Menyajikan data tentang


struktur anatomi jaringan
pada hewan berdasarkan
hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman
hubungan antara struktur
dan fungsi jaringan pada
hewan terhadap bioproses
yang berlangsung pada
hewan.

2. Menjelaskan organ dan


sistem organ fungsional
pada makhluk hidup.
3. Melakukan penelitian
sederhana tentang
jaringan epitel pada
rongga mulut.
4. Mempresentasikan
suatu topik tentang
macam-macam jaringan
pada hewan.

1. Menjelaskan
keterkaitan antara
struktur, fungsi, dan
proses pada sistem
gerak manusia.
2. Menjelaskan macammacam tulang dan
persendian.
3. Memaparkan cara
pembentukan tulang
dan fungsi tulang
sebagai alat gerak pasif.
4. Menjelaskan kelainan
dan penyakit
pada sistem gerak
manusia beserta
penanggulangannya.
5. Melakukan penelitian
sederhana tentang
gerak antartulang.
1. Menjelaskan sistem
3.6 Menganalisis hubungan
peredaran darah pada
antara struktur jaringan
avertebrata.
penyusun organ pada sistem
sirkulasi dan mengaitkannya 2. Memaparkan sistem
peredaran darah pada
dengan bioprosesnya
vertebrata.
sehingga dapat menjelaskan
mekanisme peredaran darah 3. Menjelaskan sistem
peredaran darah pada
serta gangguan fungsi yang
manusia.
mungkin terjadi pada sistem
sirkulasi manusia melalui

3.5 Menganalisis hubungan


antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan
dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan
mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem
gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
4.5 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi jaringan
gerak yang menyebabkan
gangguan sistem gerak
manusia melalui berbagai
bentuk media presentasi.

12

Biologi

studi literatur, pengamatan,


percobaan, dan simulasi.
4.6 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi darah,
jantung dan pembuluh darah
yang menyebabkan gangguan
sistem peredaran darah
manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
3.7 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada
sistem pencernaan dan
mengaitkannya dengan
nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan
proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem
pencernaan manusia melalui
studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi
jaringan pada organorgan pencernaan yang
menyebabkan gangguan
sistem pencernaan manusia
melalui berbagi bentuk
media presentasi.
3.8 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
respirasi dan mengaitkannya
dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan
proses pernapasan serta
gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem

4. Menjelaskan berbagai
kelainan dan penyakit
pada sistem peredaran
darah manusia, cara
pencegahan, serta
penanggulangannya.

1. Menjelaskan zatzat makanan yang


dibutuhkan manusia.
2. Menjelaskan sistem
pencernaan makanan
pada manusia.
3. Mengenali berbagai
kelainan dan
penyakit pada
sistem pencernaan
manusia beserta
penyebab dan cara
penanggulangannya.
4. Memaparkan sistem
pencernaan pada
hewan ruminansia

1. Menjelaskan sistem
pernapasan pada
manusia dan hewan.
2. Menjelaskan struktur
dan fungsi organ yang
berperan dalam sistem
pernapasan pada
manusia dan hewan.

Buku Guru Kelas XI

13

respirasi manusia melalui


studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi jaringan
organ pernapasan/respirasi
yang menyebabkan
gangguan sistem respirasi
manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
4.9 Merencanakan dan
melaksanakan pengamatan
pengaruh pencemaran udara
dan mengolah informasi
beberapa resiko negatif
merokok pada remaja untuk
menentukan keputusan.
3.9 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
ekskresi dan mengaitkannya
dengan proses ekskresi
sehingga dapat menjelaskan
mekanisme serta gangguan
fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem ekskresi
manusia melalui studi
literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
4.10 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan
gangguan sistem ekskresi
manusia melalui berbagi
bentuk media presentasi.
3.10 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem
koordinasi dan mengaitkannya
14

Biologi

3. Mengenali berbagai
kelainan dan
penyakit pada
sistem pernapasan
beserta penyebab,
pencegahan, dan cara
penanggulangannya.
4. Melakukan penelitian
sederhana tentang
pengaruh pencemaran
udara.
5. Mempresentasikan
suatu topik tentang
resiko negatif merokok
pada remaja.

1. Menjelaskan sistem
ekskresi pada hewan
invertebrata dan
vertebrata.
2. Menjelaskan sistem
ekskresi pada manusia.
3. Mengenali berbagai
kelainan dan penyakit
pada sistem ekskresi
manusia.
4. Melakukan penelitian
untuk mengetahui
struktur ginjal pada
hewan mamalia.

1. Menjelaskan
sistem saraf
manusia, komponen
penyusunnya, beserta

dengan proses koordinasi


sehingga dapat menjelaskan
peran saraf dan hormon
dalam mekanisme koordinasi
dan regulasi serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem koordinasi
manusia melalui studi
literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
3.11 Mengevaluasi pemahaman
diri tentang bahaya
penggunaan senyawa
psikotropika dan dampaknya
terhadap kesehatan diri,
lingkungan dan masyarakat.
4.11 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi saraf
dan hormon pada sistem
koordinasi yang disebabkan
oleh senyawa psikotropika
yang menyebabkan
gangguan sistem koordinasi
manusia dan melakukan
kampanye anti narkoba pada
berbagai media.
4.12 Melakukan kampanye
antinarkoba melalui berbagai
bentuk media komunikasi
baik di lingkungan sekolah
maupun masyarakat.
3.12 Menganalisis hubungan
antara struktur jaringan
penyusun organ reproduksi
dengan fungsinya dalam
proses reproduksi manusia
melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi.

fungsi dan cara


kerjanya dalam sistem
regulasi tubuh.
2. Menjelaskan sistem
hormon manusia,
organ-organ yang
menghasilkannya,
serta fungsi dan cara
kerjanya dalam sistem
regulasi tubuh.
3. Menjelaskan alat-alat
indra pada manusia,
bagian-bagiannya
serta fungsi dan cara
kerjanya.
4. Menjelaskan pengaruh
penyalahgunaan
narkotika dan obatobatan yang termasuk
psikoaktif pada sistem
saraf.
5. Melakukan kampanye
antinarkoba baik di
lingkungan sekolah
maupun masyarakat

1. Menjelaskan sistem
reproduksi pada pria.
2. Menjelaskan sistem
reproduksi pada wanita.
3. Menjelaskan alat-alat
indra pada manusia,
bagian-bagiannya
serta fungsi dan cara
kerjanya.
Buku Guru Kelas XI

15

3.13 Menerapkan pemahaman


tentang prinsip
reproduksi manusia
untuk menanggulangi
pertambahan penduduk
melalui program Keluarga
Berencana (KB) dan
peningkatan kualitas hidup
SDM melalui pemberian ASI
eksklusif.
4.13 Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada
struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan
gangguan sistem reproduksi
manusia melalui berbagai
bentuk media presentasi.
4.14 Memecahkan masalah
kepadatan penduduk
dengan menerapkan prinsip
reproduksi manusia.
4.15 Merencanakan dan
melakukan kampanye
tentang upaya
penanggulangan
pertambahan penduduk
dan peningkatan kualitas
SDM melalui program
Keluarga Berencana (KB)
dan pemberian ASI eksklusif
dalam bentuk poster dan
spanduk.
3.14 Mengaplikasikan pemahaman
tentang prinsip-prinsip sistem
immun untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia
dengan kekebalan yang
dimilikinya melalui program
immunisasi sehingga dapat
terjaga proses fisiologi di
dalam tubuh.
16

Biologi

4. Memaparkan program
keluarga berencana
(KB).
5. Menjelaskan
peningkatan kualitas
hidup SDM melalui
pemberian ASI ekslusif.
6. Memaparkan gangguan
sistem reproduksi
manusia.

1. Menjelaskan tentang
organ limfoid.
2. Memaparkan
mekanisme respon
imun.
3. Menjelaskan jenis-jenis
imunisasi.

4.16 Menyajikan data jenis-jenis


imunisasi (aktif dan pasif)
dan jenis penyakit yang
dikendalikannya.

4. Memaparkan berbagai
macam gangguan pada
sistem imun.

Di samping penjelasan beberapa indikator tersebut yang perlu


diingat oleh guru biologi adalah KD-KD yang terkait dengan KI pertama
dan KI kedua yang harus dijadikan perspektif dalam pembelajaran
biologi. Atau dapat dikatakan KD-KD itu sebagai bahan untuk
pengembangan nilai dan pendidikan karakter. Selanjutnya KD-KD
yang merupakan penjabaran KI ke-4 terkait dengan pengembangan
keterampilan dan unjuk kerja bagi siswa. Untuk mata pelajaran biologi
dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan mengobservasi, wawancara,
menulis dan mempresentasikan karya biologi, membuat media biologi,
membuat kliping, dan lain-lain.
2.

Pengalaman Belajar

Melalui proses pembelajaran, diharapkan indikator-indikator


yang telah dirumuskan di atas dapat tercapai. Tercapainya indikatorindikator itu berarti tercapai pula KD-KD yang telah ditetapkan pada
struktur kurikulum mata pelajaran Biologi. Oleh karena itu, dalam kaitan
pencapaian indikator, guru perlu juga mengingat pengalaman belajar
yang secara umum diperoleh oleh siswa sebagaimana dirumuskan
dalam KI dan KD. Beberapa pengalaman belajar itu terkait dengan halhal berikut.
a. Pengembangan ranah kognitif, atau pengembangan pengetahuan
dapat dilakukan dalam bentuk penguasaan materi dan pemberian
tugas dengan unjuk kerja, mengetahui, memahami, menganalisis,
dan mengevaluasi.
b. Pengembangan ranah afektif atau pengembangan sikap (sikap
sosial) dapat dilakukan dengan pemberian tugas belajar dengan
beberapa sikap dan unjuk kerja, menerima, menghargai,
menghayati, menjalankan dan mengamalkan.
c. Pengembangan ranah psikomotorik atau pengembangan
keterampilan (skill) melalui tugas belajar dengan beberapa aktivitas
mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyaji dan
mencipta.
Terkait dengan beberapa aspek pengalaman belajar, dalam
setiap pembelajaran biologi kelas XI siswa diharapkan mampu
mengembangkan proses kognitif yang lebih tinggi. Dari pemahaman
sampai dengan metakognitif pendalaman pengetahuan. Pembelajaran
Buku Guru Kelas XI

17

diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan, yaitu menerapkan


konsep, prinsip atau prosedur, menganalisis masalah, dan mengevaluasi
sesuatu produk atau mengembangkan keterampilan, seperti: mencoba
membuat sesuatu atau mengolah informasi, menerapkan prosedur
hingga mengamalkan nilai-nilai kebiologian.
3.

Model dan Skenario Pembelajaran

Paradigma belajar bagi siswa menurut jiwa Kurikulum 2013 adalah


siswa aktif mencari, bukan lagi siswa menerima. Oleh karena itu,
pembelajaran harus dikembangkan menjadi pembelajaran yang aktif,
inovatif, dan kreatif. Indonesia sebenarnya sudah lama mengembangkan
pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan Paikem. Pendekatan ini
tampaknya sangat relevan dengan kemauan model pembelajaran untuk
mendukung pelaksanakan Kurikulum 2013. Begitu juga pembelajaran
biologi sangat cocok dengan pendekatan Paikem. Paikem adalah
singkatan dari prinsip pembelajaran: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan.
a. Aktif, maksudnya guru berusaha menciptakan suasana sedemikian
rupa agar siswa aktif melakukan serta mencari pengetahuan dan
pengalamannya sendiri.
b. Inovatif, pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan yang ada, tidak monoton. Guru selalu mencari model
yang kontekstual yang dapat menarik siswa.
c. Kreatif, agak mirip dengan inovatif, guru harus mengembangkan
kegiatan belajar yang beragam, menciptakan pembelajaran
baru yang penuh tantangan, pembelajaran berbasis masalah
sehingga mendorong siswa untuk merumuskan masalah dan cara
pemecahannya.
d. Efektif, guru harus secara tepat memilih model dan metode
pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi dan situasi sehingga
tujuan dapat tercapai dan bermakna bagi siswa.
e. Menyenangkan, guru harus berusaha dan menciptakan proses
pembelajaran biologi itu menjadi menyenangkan bagi siswa.
Apabila suasana menyenangkan maka siswa akan memperhatikan
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Melalui pendekatan tersebut banyak model pembelajaran yang
dapat dikembangkan, misalnya: STAD (Student Teams-Achievement
Divisions) dan TGT (Team-Game-Turnament), TAI (Team-Assisted
Individualization), CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition), Group Investigation, Jigsaw, dan lain-lain (selengkapnya
baca Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik).
18

Biologi

Dalam proses pembelajaran biologi, untuk kelas XI guru perlu


memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Pembelajaran biologi harus mampu mengembangkan kemampuan
siswa melakukan penyelidikan dan memecahkan masalah.
b. Pembelajaran biologi harus mampu memperluas wawasan siswa
mengenai dampak sosial dan lingkungan yang terkait pada penerapan
atau penggunaan proses dan produk biologi di masyarakat.
c. Pembelajaran biologi harus mampu memenuhi kebutuhan
psikologis siswa.
d. Pembelajaran biologi harus dapat mencerahkan siswa tentang karir
masa depan yang terkait biologi.
Proses pembelajaran di atas dapat ditunjang melalui kegiatankegiatan berikut.
a. Kegiatan Pertama: Membaca
1) Setiap awal pembelajaran, siswa harus membaca teks yang
tersedia di buku teks pelajaran biologi.
2) Siswa dapat diberikan petunjuk penting yang perlu mendapat
perhatian seperti istilah, konsep atau fakta-fakta biologi
yang pengaruhnya sangat kuat dan luas dalam pembelajaran
biologi.
3) Siswa dapat diberikan petunjuk untuk mengamati gambar,
foto, peta atau ilustrasi lain yang terdapat dalam bacaan.
4) Guru dapat menyiapkan diri dengan membaca berbagai
literatur yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.

Siswa dapat diberikan contoh-contoh yang terkait dengan
materi yang ada di buku dengan daerah di sekitarnya, jika
di daerah sekitar tidak terdapat pengaruh perkembangan
ilmu biologi, dapat mengambil contoh-contoh dari daerah
lain, ataupun lain provinsi. Guru dapat memperkaya materi
dengan membandingkan buku teks pelajaran biologi dengan
buku literatur lain yang relevan.
5) Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif,
guru dapat menampilkan foto-foto, gambar, dokumentasi
audiovisual (film) yang relevan.
b. Kegiatan Kedua: Berdiskusi
1) Siswa dapat dibagi dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan apa yang sudah mereka baca dan amati dari
gambar, foto, peta, atau ilustrasi lain. Akan tetapi siswa dapat
juga mendiskusikan isi bacaan itu dalam bentuk tanya jawab
kelas.
Buku Guru Kelas XI

19

2) Siswa menuliskan pemahaman mereka dari hasil diskusi dan


yang belum mereka pahami dari hasil diskusi.
3) Siswa dapat membuat tulisan singkat untuk kemudian
didiskusikan.
c. Kegiatan Ketiga: Menanya
1) Siswa dapat diberi motivasi untuk mengajukan pertanyaan
lanjutan dari apa yang sudah mereka baca dan simpulkan
dari kegiatan di atas.
2) Siswa dapat dilatih dalam bertanya dari pertanyaan yang
faktual sampai pertanyaan yang metakognitif.
d. Kegiatan Keempat: Analisis/Mengasosiasi Informasi
1) Siswa dapat membandingkan informasi dari situasi saat
ini dengan sumber bacaan yang terakhir diperoleh dengan
sumber yang diperoleh dari buku untuk menemukan hal yang
lebih mendalam, meluas atau bahkan berbeda.
2) Siswa menarik kesimpulan atau generalisasi dari informasi
yang dibaca di buku dan informasi yang diperoleh dari sumber
lainnya.
e. Kegiatan Kelima: Mengomunikasikan Hasil Analisis
1) Siswa melaporkan kesimpulan atau generalisasi dalam bentuk
lisan, tertulis, atau media lainnya.
2) Siswa dapat menjelaskan maksud atau tujuan suatu kegiatan
eksperimen/percobaan.
4.

Pendekatan Saintifik

Dalam Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang


Standar Proses disebutkan sebagai berikut.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah
kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang
berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh
melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut
serta memengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata
pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
20

Biologi

pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry


learning). Untuk mendorong kemampuan siswa menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
berikut.
Sikap
Menerima
Menjalankan
Menghargai
Menghayati
Mengamalkan
-

Pengetahuan
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
-

Keterampilan
Mengamati
Menanya
Mencoba
Menalar
Menyaji
Mencipta

Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori


tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa
terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori
taksonomi tersebut capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam
tiga ranah yakni: ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penerapan
teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan
secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan
ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan
ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan
demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi
yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
5.

Prinsip-Prinsip Penilaian

Prinsip-prinsip penilaian dalam mata pelajaran Biologi kelas XI


antara lain sebagai berikut.
a. Menentukan aspek dari hasil belajar biologi yang sudah dan belum
dikuasai siswa setelah suatu proses pembelajaran.
b. Umpan balik bagi siswa untuk memperbaiki hasil belajar yang
kurang atau belum dikuasai.

Buku Guru Kelas XI

21

c. Umpan balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi siswa


yang mengalami masalah dalam penguasaan pengetahuan,
kemampuan, nilai, dan sikap.
d. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan
pembelajaran berikutnya.
e. Aspek-aspek yang dinilai/dievaluasi mencakup:
1) pengetahuan dan pemahaman tentang fakta biologi,
2) kemampuan mengomunikasikan pemahaman mengenai fakta
biologi dalam bahasa lisan dan tulisan,
3) kemampuan menarik pelajaran/nilai dari suatu fakta biologi,
4) kemampuan menerapkan pelajaran/nilai yang dipelajari dari
fakta biologi dalam kehidupan sehari-hari,
5) kemampuan melakukan kritik terhadap sumber dan
mengumpulkan informasi dari sumber.
Guru melakukan penilaian terhadap siswa selama proses
dan setelah pembelajaran berlangsung. Penilaian observasi dapat
dilakukan untuk menilai keaktifan siswa dalam bertanya, berdiskusi,
mengeksplorasi, dan menganalisis. Indikator ini digunakan untuk
menilai sikap dan kemampuan siswa dalam memahami hakikat biologi.
Observasi dilakukan dengan tujuan yang jelas dan aspek-aspek yang
menjadi tujuan observasi. Pendidik membuat indikator yang jelas
dalam melakukan observasi. Beberapa indikator yang digunakan dalam
melakukan observasi terhadap siswa adalah sebagai berikut.
a. Sikap dapat diukur melalui cara kerja sama, perhatian terhadap
materi yang disampaikan, keaktifan bertanya, kesopanan dalam
berbahasa, menghargai orang lain dan menunjukkan sikap terpuji.
b. Bahasa dapat diukur melalui pemilihan kata-kata yang tepat, jelas,
menarik, dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang
benar.
c. Keaktifan siswa dalam memberikan masukan dapat diukur melalui
relevansi dengan materi yang dibahas, sistematis, dan jelas.
d. Kemampuan mengeksplorasi informasi dapat diukur dari, atau
kemampuan siswa untuk mengaitkan hubungan antara konsep
yang satu dengan konsep yang lain dengan menggunakan berbagai
literatur dan sumber yang relevan.
e. Kemampuan menganalisis dapat diukur dari kemampuan siswa
untuk menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dan mengaitkan
hasil eksperimen dengan teori.
Penilaian dapat dilakukan dengan memberikan skor dari
angka 1 5 dengan kriteria sebagai berikut.
1) 1 : sangat kurang
22

Biologi

2)
3)
4)
5)

2 : kurang
3 : cukup
4 : baik
5 : sangat baik

Atau dapat juga dengan memberikan penilaian menggunakan skor


B (Baik), C (Cukup) dan K (Kurang).
Proses penilaian yang dilakukan harus mendukung kreativitas
siswa. Penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Tugas tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar
(banyak atau semua jawaban benar).
b. Menekankan pada proses bukan hanya hasil saja.
c. Memberanikan siswa untuk mencoba, untuk menentukan
sendiri yang kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki
interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian
yang diamatinya.
d. Memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang
spontan/ekspresif.

E. Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi cukup
bervariasi, mulai dari yang sederhana sampai media yang canggih dan
rumit. Pemilihan media pembelajaran harus dipilih yang tepat untuk
karakteristik materi dan efektivitas penggunaannya. Media yang dipilih
hendaknya dapat memotivasi dan meningkatkan pemahaman, menarik
dan mudah ditafsirkan sehingga menghemat waktu. Beberapa media
yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi antara lain sebagai
berikut.
1.

Realia

Realia adalah benda-benda nyata yang digunakan sebagai bahan


ajar. Misalnya hewan atau tumbuhan nyata. Media realia mempunyai ciri
benda asli yang masih dalam keadaan utuh, dalam ukuran sebenarnya,
dan dapat dikenali sebagaimana wujud aslinya. Selain dalam bentuk
aslinya, realia yang digunakan dapat juga dimodifikasi. Misalnya berupa
potongan, specimen/contoh, ataupun untuk pameran. Kelemahan
penggunaan media realia adalah tidak semua benda nyata dapat
digunakan sebagai media realia karena keterbatasan penyediaannya,
misalnya karena ukuran ataupun biayanya. Untuk media realia yang
sulit dihadirkan dalam ruang kelas atau laboratorium, dapat dilakukan
dengan melakukan kegiatan observasi di lingkungan.
Buku Guru Kelas XI

23

2.

Model

Model dapat diartikan tiruan dari benda asli, gambaran tiga


dimensi dari sebuah benda nyata. Ukuran model bervariasi, ada yang
lebih kecil, lebih besar atau sama dengan benda asli. Model ada yang
menampilkan wujud yang detail dari benda aslinya atau dapat juga
merupakan bentuk yang lebih sederhana dari wujud aslinya untuk
memudahkan kegiatan belajar mengajar. Penggunaan model tentunya
sangat membantu proses belajar mengajar, karena siswa memperoleh
gambaran nyata tentang benda aslinya.
3. Media grafis
Media grafis termasuk media yang paling mudah digunakan karena
tidak membutuhkan peralatan yang merepotkan serta penyediaannya
relatif murah. Termasuk media grafis antara lain chart, diagram,
grafik, kartu, poster, gambar diam atau sketsa. Beberapa media grafis
memerlukan kecermatan dan perhatian khusus, karena visualisasi
media grafis bersifat simbolis, tidak menampilkan gambaran yang
utuh. Setiap jenis media grafis mempunyai kelebihan dan kekurangan
sendiri-sendiri. Berikut ini beberapa contoh kelebihan dan kekurangan
masing-masing media.
a. Gambar diam
Jenis media ini paling sering digunakan oleh guru, karena
selain penyediaannya mudah, juga mudah dimengerti oleh siswa
secara langsung.
b. Grafik
Grafik adalah bahan-bahan nonfotografis dengan format
dua dimensi yang bertujuan untuk mengomunikasikan pesan
dan informasi tertentu. Grafik biasanya dibuat berdasarkan data
ataupun tabel, karena membaca data dalam bentuk grafik akan
lebih mudah dipahami dan terlihat lebih menarik. Grafik dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu: batang, gambar, lingkaran dan garis.
c. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang sederhana dan biasanya tidak
lengkap. Dengan kata lain, sketsa merupakan gambar kasar yang
hanya menampilkan bagian-bagian utama sehingga memang tidak
detail. Penggunaan sketsa dimaksudkan memang dengan tujuan
hanya ingin menampilkan bagian-bagian pokok suatu objek, atau
bisa juga digunakan jika gambar lengkap tidak tersedia.

24

Biologi

d. Chart atau bagan


Penggunaan chart atau bagan adalah untuk menyampaikan
informasi atau materi yang cukup sulit jika hanya disampaikan secara
lisan atupun tulisan. Dengan kata lain, chart merupakan cara untuk
memvisualisasikan informasi atau materi yang rumit dengan cara
yang sederhana dan singkat. Kelebihan penggunaan media ini adalah
mampu memvisualisasikan sebuah hubungan yang bersifat abstrak,
seperti kronologi suatu kejadian atau struktur organisasi.
4.

Media yang Diperoyeksikan

Termasuk media yang diproyeksikan antara lain, overhead


transparanci (OHT), slide, filmstrips, dan opaque. Media tersebut
diproyeksikan ke layar dengan menggunakan alat khusus yang
dinamakan proyektor (overhead projector, slide projector, dan opaque
projector). Seiring perkembangan teknologi, sekarang ini komputer dan
video dapat diproyeksikan menggunakan LCD.
Media ini memiliki kelebihan antara lain praktis, bisa disajikan
secara menarik, dan dapat dipakai berulang-ulang. Tetapi kelemahannya
pengadaannya bagi sekolah-sekolah tertentu masih mahal, tergantung
pada adanya listrik, dan urutan penyajiannya mudah kacau jika
sebelumnya tidak dipersiapkan secara sistematis.
Hal yang harus diperhatikan guru adalah media yang dipilih tidak
harus canggih, yang lebih penting adalah dapat meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar siswa serta sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Media pembelajaran jika dipandang perlu saja, bukan
untuk menggantikan metode mengajar, melainkan untuk membantu
siswa memahami materi.

F.

Format Buku Teks Pelajaran Biologi

Dalam rangka membelajarkan siswa, guru harus memahami format


buku teks pelajaran Biologi. Buku teks pelajaran Biologi disusun dengan
format sebagai berikut. Buku teks pelajaran Biologi Kelas XI terdiri atas
sebelas bab. Setiap bab terdapat sebuah pengantar. Setiap bab terdiri
atas beberapa subbab.
Buku ini merupakan pedoman guru untuk mengelola pembelajaran
terutama dalam memfasilitasi siswa memahami materi dan mengamalkan
pesan-pesan biologi yang ada pada buku teks pelajaran. Materi ajar
yang ada pada buku teks pelajaran biologi akan diajarkan selama satu
tahun ajaran.
Buku Guru Kelas XI

25

Agar pembelajaran itu lebih efektif dan terarah, maka setiap


minggu pembelajaran dirancang terdiri dari:
1. Tujuan Pembelajaran dan Indikator,
2. Materi dan Proses Pembelajaran,
3. Penilaian,
4. Pengayaan, dan
5. Remedial, ditambah Interaksi Guru dan Orang Tua.

G. Keutamaan Menjadi Pendidik


Ilmu biologi masih menjadi mata pelajaran yang berat bagi
sebagian besar siswa. Ditambah lagi permasalahan klasik tentang
perolehan hasil belajar biologi siswa yang kurang memuaskan, padahal
guru telah berusaha semaksimal mungkin mengajar dengan baik.
Masih banyak kritik yang ditujukan terhadap pembelajaran
biologi yang berpusat pada guru, sehingga lebih banyak ceramah.
Fakta dan konsep-konsep biologi ditransfer dari guru kepada siswa
tanpa mendorong siswa untuk berpikir/menalar. Padahal biologi yang
merupakan ilmu yang berbasis percobaan/eksperimen, tetapi kegiatankegiatan eksperimen tidak banyak diterapkan dalam pembelajaran
biologi.
Tugas guru meliputi tugas akademik/kedinasan, kemanusiaan, dan
kemasyarakatan. Tugas akademik meliputi mendidik, membelajarkan,
dan melatih siswa. Mendidik berkaitan dengan menanamkan nilainilai dalam kehidupan. Membelajarkan berkaitan dengan mendorong
siswa untuk belajar sebaik-baiknya. Melatih berarti mengembangkan
keterampilan-keterampilan siswa.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan, dapat menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua bagi setiap siswa. Guru perlu mendapat simpati
dan menjadi idola para siswa serta dapat memotivasi siswa.
Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, harus dapat menjadi
panutan, dapat dipercaya dan dapat menjadi contoh untuk ditiru,
sehingga guru perlu memiliki pengetahuan yang memadai.
Tugas guru dalam proses belajar mengajar meliputi tugas membuat
persiapan mengajar, tugas melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan
tugas mengadakan evaluasi belajar serta melakukan umpan balik.

26

Biologi

Bagian II
Petunjuk Khusus
Pembelajaran Per Bab
Buku guru ini dibuat sebagai pedoman bagi guru untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran biologi untuk siswa kelas XI sekolah menengah
atas. Berdasarkan alokasi waktu dan pembagian materi, total ada 32
kali pertemuan.
Agar pelakasanaan kegiatan pembelajaran di setiap minggu dapat
berjalan lancar dan terarah, setiap kegiatan pembelajaran dirancang
terdiri atas tujuan pembelajaran, materi dan proses pembelajaran,
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup dan penilaian.
Kemudian pada setiap akhir bab selalu dilakukan kegiatan pengayaan,
remedial, dan interaksi antar guru dengan orang tua siswa. Materi
pengayaan yang diberikan berupa materi pengetahuan dan wawasan
yang komprehensif maupun pemberian soal untuk menambah
pemahaman siswa. Sedangkan materi remedial berupa soal-soal untuk
membantu memperbaiki nilai siswa yang belum mencapai standar.
Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan pemahaman tentang KI dan KD, guru biologi yang
mengajarkan materi tersebut hendaknya dapat melaksanakan hal-hal
berikut.
1. Menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak siswa dalam
mengembangkan kemampuan analisis dan evaluatif dengan
mengambil contoh kasus dari situasi saat ini dengan fakta-fakta
biologi yang ada.
2. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memberikan
motivasi dan mendorong siswa secara aktif (active learning) untuk
mencari sumber dan contoh-contoh konkrit dari lingkungan sekitar.
Guru harus menciptakan situasi belajar yang memungkinkan
siswa melakukan observasi dan refleksi. Observasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya membaca buku dengan
kritis, menganalisis dan mengevaluasi sumber-sumber biologi,
membuat tulisan biologi secara sederhana, melakukan wawancara
Buku Guru Kelas XI

27

dengan ahli biologi, menonton film atau dokumentasi biologi


dan mengunjungi laboratorium biologi atau pabrik biologi yang
berkaitan dengan pembahasan di lingkungan sekitar siswa tinggal.
Pelaksanaan kunjungan ke laboratorium dan pabrik biologi, guru
dapat melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan
instansiyang terkait sehingga siswa mendapatkan informasi secara
lengkap.
3. Siswa harus dirangsang untuk berpikir kritis dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan di setiap jam pelajaran.
4. Guru biologi harus mampu mengaitkan konteks lingkungan tempat
tinggal siswa (kabupaten, provinsi, pulau) dengan konteks biologi
yang lebih luas, yaitu Indonesia.
Pengelolaan Kelas
Dalam Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses dijelaskan sebagai berikut.
1. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk siswa sesuai dengan
tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh siswa.
3. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh siswa.
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar siswa.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap
respons dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.
7. Guru mendorong dan menghargai siswa untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
8. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada siswa silabus
mata pelajaran.
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.

28

Biologi

Sel
BAB I
Guru perlu memberikan penjelasan tentang pentingnya peranan sel
dalam setiap aktivitas yang dilakukan suatu organisme. Sel merupakan
bagian struktural dan unit fungsional terkecil kehidupan. Dalam sel
terdapat berbagai aktivitas yang sangat kompleks, sehingga dapat
menunjang kehidupan organisme. Dalam bab ini akan dipelajari sejarah
penemuan sel, bentuk dan ukuran sel, struktur dan fungsi sel, perbedaan
sel tumbuhan dan sel hewan, serta mekanisme transpor molekul.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.1. Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel, ciri
hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan
proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil
kehidupan.
3.2 Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi:
mekanisme transpor pada membran, difusi, osmosis, transpor
aktif, endositosis, dan eksositosis, reproduksi, dan sintesis
protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem
hidup.
4.1 Menyajikan model/charta/gambar/yang merepresentasikan
pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
4.2 Membuat model proses dengan menggunakan berbagai
macam media melalui analisis hasil studi literatur, pengamatan
mikroskopis, percobaan, dan simulasi tentang bioproses yang
berlangsung di dalam sel.

30

Biologi

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.
2.
3.
4.
5.

Siswa dapat menjelaskan sejarah penemuan sel.


Siswa dapat mengetahui bentuk dan ukuran sel.
Siswa mampu memaparkan struktur dan fungsi sel.
Siswa mengenal perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.
Siswa mampu memaparkan mekanisme transpor molekul.

Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai


berikut.
1. Menjelaskan sejarah penemuan sel.
2. Menguraikan bentuk dan ukuran sel.
3. Memaparkan struktur dan fungsi sel.
4. Menjelaskan perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.
5. Menjelaskan mekanisme transpor molekul.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran biologi yang mendorong siswa
memahami sejarah penemuan sel, struktur dan fungsi sel, perbedaan
sel tumbuhan dan sel hewan, serta mekanisme transpor.
3. Model dan strategi pembelajaran biologi yang digunakan guru
disesuaikan dengan buku teks pelajaran dan dapat ditambahkan
oleh guru dengan model lain yang dianggap dapat mendorong
pencapaian tujuan yang sudah ditentukan, seperti literatur, Encarta
encyclopedia, dan lembar kerja.
4. Guru mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa, misalnya dengan cara sebagai berikut.
a. Membimbing dan memfasilitasi pembelajaran.
b. Mendorong siswa untuk mampu memahami sel, bagianbagiannya, struktur, dan fungsinya dalam menyampaikan hasil
pembelajaran siswa yang dilakukan dengan menggunakan
media yang ada dan memungkinkan di sekolah.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab I Sel
Pada Bab I kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan, guru selayaknya mampu menyiapkan
Buku Guru Kelas XI

31

diri dengan membaca berbagai literatur atau internet yang berkaitan


dengan sejarah penemuan sel, struktur dan fungsi sel, perbedaan sel
tumbuhan dan sel hewan, serta mekanisme transpor.
Guru dapat mengambil contoh-contoh yang terkait dengan
materi yang ada di buku dan yang ada di daerah sekitarnya. Jika di
lingkungan sekolah kurang variatif dalam pemanfaatan biologi dalam
kehidupan, guru dapat mengambil contoh-contoh dari lingkungan
sekitar, seperti lingkungan rumah maupun lingkungan tempat
tinggal. Guru dapat memperkaya materi dalam buku teks pelajaran
dengan membandingkannya dengan buku lain yang relevan. Untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, ada baiknya guru
dapat menampilkan foto-foto, gambar, dan dokumentasi audiovisual
(film) yang relevan.
Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan tentang struktur
dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. Dari hasil analisis
sederhana itu siswa akan memahami struktur dan fungsi sel sebagai
unit terkecil kehidupan.
Membagi siswa dalam kelompok-kelompok untuk melakukan
pengamatan tentang sel. Setelah melakukan pengamatan di laboratorium
siswa diwajibkan untuk membuat laporan dengan menggunakan metode
ilmiah. Dengan demikian, siswa dapat menganalisis hasil pengamatan,
mampu menuliskan laporannya dan mampu mempresentasikan hasil
pengamatan di depan kelas dengan percaya diri dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar.

32

Biologi

Peta Konsep
Sel
mempelajari

Struktur dan fungsi sel

Mekanisme transpor

meliputi

Membran sel

Transpor aktif

Sitoplasma

bersifat

terdapat

Selektif
permeabel

dengan cara

Matriks
sitoplasma

Difusi

dengan cara

Osmosis

Organel

Organel sel

Nukleus/inti sel
terdiri dari

Membran Inti
Nukleoplasma
Kromatin
Nukleolus

Transpor pasif

Eksositosis

Endositosis

meliputi

Retikulum endoplasma
Ribosom
Badan golgi
Mitokondria
Lisosom
Badan mikro

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Sejarah Penemuan Sel
1.

2.

Guru bertanya pada siswa untuk memancing rasa ingin tahu siswa,
misalnya dengan pertanyaan berikut.
a. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil makhluk
hidup. Mengapa?
b. Adakah perbedaan antara sel-sel penyusun makhluk hidup?
c. Proses apa saja yang terjadi di dalam sel?
Guru menjelaskan sejarah awal penemuan sel.
Buku Guru Kelas XI

33

3. Guru menguraikan beberapa teori tentang sel yang dikemukakan


oleh beberapa ilmuwan.
4. Guru melibatkan siswa secara aktif untuk mencari informasi tentang
ilmuwan-ilmuwan yang berkaitan dengan sejarah penemuan sel.
5. Siswa berlatih berpikir secara ilmiah untuk memaparkan
pentingnya peranan sel dalam proses kehidupan dan aktivitas
makhluk hidup.
Bentuk dan Ukuran Sel
1.
2.

3.

4.
5.

6.

Guru meminta siswa memperhatikan beberapa gambar bentuk sel


yang ada di buku siswa.
Guru menjelaskan gambar yang ditampilkan, antara lain sel epitel
pipih selapis, sel kubus selapis, sel silindris selapis, sel silindris
bersilia, dan sel kubus berlapis.
Guru secara aktif melibatkan siswa untuk menyebutkan ciri-ciri
sel epitel pipih selapis, sel kubus selapis, sel silindris selapis, sel
silindris bersilia, dan sel kubus berlapis.
Guru memperlihatkan contoh-contoh gambar ukuran sel.
Guru secara aktif melibatkan siswa untuk menyebutkan contohcontoh sel yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop maupun
sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur tingkat
pemahamannya terhadap materi.
a. Sebutkan macam-macam bentuk sel tubuh multiseluler.
b. Apa saja contoh sel yang pernah Anda lihat melalui mikroskop
maupun secara kasat mata?
Coba kerjakan tugas berikut untuk menumbuhkan rasa ingin
tahu dan mengembangkan pemahaman. Buatlah gambar sel
epitel pipih selapis, sel kubus selapis, sel silindris selapis, sel
silindris bersilia, dan sel kubus berlapis pada sebuah kertas
karton. Detail gambar dapa diperoleh melalui buku referensi
ataupun internet.

7. Guru mengingatkan siswa untuk melakukan studi literatur tentang


struktur dan fungsi sel yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.

34

Biologi

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Kerja Sama
Tim

Kerapian
Pengamatan

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Struktur dan Fungsi Sel
1.

2.
3.

4.

5.

6.

Guru menjelaskan bagian-bagian utama sel yang meliputi:


membran sel, nukleus atau inti sel, sitoplasma, dan organel-organel
sel.
Siswa secara aktif melakukan studi pustaka untuk mengetahui
struktur dan fungsi sel.
Siswa membuat rangkuman dari informasi yang telah diperoleh
untuk dikumpulkan kepada guru. Selanjutnya guru bersama siswa
mempelajari tentang sel dan bagian-bagiannya.
Guru meminta siswa mengerjakan soal yang diberikan guru untuk
mengetahui daya tangkap mereka terhadap materi.
a. Jelaskan tiga bagian utama sel.
b. Apakah hubungan antara kromosom dan kromatin?
c. Apakah fungsi mitokondria?
Guru memberikan pengarahan tentang kegiatan pengamatan
preparat awetan. Siswa melakukan pengamatan preparat awetan
untuk mengetahui bagian-bagian utama sel.
Siswa membuat laporan dari hasil pengamatannya.

Buku Guru Kelas XI

35

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Kerja Sama
Tim

Kerapian
Pengamatan

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
1.

Guru menjelaskan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel


hewan.
2. Guru memperlihatkan beberapa gambar struktur sel hewan dan
sel tumbuhan.
3. Guru melibatkan siswa secara aktif untuk mendiskusikan perbedaan
antara sel tumbuhan dan sel hewan.
4. Guru bersama siswa membahas organel-organel yang membedakan
sel tumbuhan dengan sel hewan. Dilanjutkan dengan membahas
Review dalam buku siswa.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat diukur menggunakan tabel berikut.

36

Biologi

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Kerja Sama
Tim

Kerapian
Pengamatan

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Mekanisme Transpor
1. Guru menjelaskan mekanisme transpor pada membran.
2. Guru menjelaskan mekanisme transpor yang terjadi pada molekul.
Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan
difusi dan osmosis pada kentang.
3. Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui proses difusi dan
osmosis.
4. Siswa membuat laporan dari hasil percobaannya.
5. Guru melibatkan siswa secara aktif untuk mendiskusikan perbedaan
transpor pasif dan transpor aktif.

Ruang Berpikir
Kita telah memepelajari tentang mekanisme transpor pada sel. Coba
berpikirlah secara logis, mengapa membran plasma juga perlu melakukan
transpor aktif? Apakah transpor pasif saja tidak cukup?

F.

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.
Buku Guru Kelas XI

37

Refleksi Diri
Pemahaman akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal paling mendasar
bagi bidang-bidang biologi yang lain. Setelah mempelajari tentang sel, kita menyadari
keteraturan dan kompleksitas dalam sel yang berukuran sangat renik itu. Organelorganel sel dengan didukung oleh komponen kimiawi yang ada di dalamnya, mampu
menjalankan peran sebagai unit struktural dan fungsional organisme. Suatu sel dapat
mewakili karakteristik makhluk hidup, melakukan aktivitas organisme, dan memiliki
kemampuan tumbuh dan berkembang. Dapatkahmembayangkan betapa sibuknya
aktivitas yang terjadi di dalam sel ini? Bioproses yang terjadi dalam struktur sel ini sudah
seharusnya menyadarkan kita akan kebesaran Tuhan YME. Dengan demikian, semakin
besar rasa syukur kita kepada Tuhan YME yang dapat kita wujudkan dengan menghayati
dan mengamalkan ajaran agama kita masing-masing.
4.

Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1.
2.

3.
4.

38

Ilmuwan yang pertama kali menemukan istilah sel adalah Robert Hooke (tahun 1667).
Teori-teori tentang sel adalah sebagai berikut.
a. Sel adalah kesatuan unit struktural makhluk hidup oleh Jacob Schleiden dan
Theodor Schwann.
b. Sel adalah unit fungsional makhluk hidup oleh Max Schultze.
c. Sel adalah unit pertumbuhan makhluk hidup (Omnis cellula ex cellula) oleh
Rudolph Virchow.
d. Sel adalah unit penurunan sifat pada makhluk hidup.
Bentuk dan ukuran sel bervariasi, bergantung pada fungsi jaringan tubuh.
Sel terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.
a. Membran sel, bersifat selektif permeabel.
b. Nukleus atau inti sel, sebagai pusat pengendali kegiatan sel.
c. Sitoplasma terdiri atas sitosol yang bersifat koloid. Sifat koloid sitosol meliputi
Efek Tyndall, elektroforesis, gerak rotasi, gerak sirkulasi, siklosis, dan Gerak
Brown.
d. Organel sel, meliputi retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, badan
mikro (peroksisom dan glioksisom), mitokondria, lisosom, sentriol, kloroplas,
dinding sel, dan vakuola.

Biologi

5.

6.

Organel yang membedakan sel hewan dan sel tumbuhan


a. Organel yang hanya dimiliki sel hewan adalah sentrosom dan lisosom.
b. Organel yang hanya dimiliki sel tumbuhan adalah dinding sel, kloroplas, dan
vakuola.
Mekanisme transpor pada membran sel dilakukan dengan cara difusi, osmosis,
transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan
secara cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itulah siswa dapat
diberikan pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat
berupa penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan
memberikan soal-soal.

Contoh Soal Pengayaan


Pengayaan juga dapat dilakukan dengan membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. Kemudian tiap kelompok mengajarkan materi salah satu sub dalam materi
sel ini di depan kelas. Selanjutnya tiap kelompok secara bergantian maju ke depan kelas
untuk mengajarkan materi. Kelompok lain dapat menanggapi kelompok yang sedang
bertugas mengajar. Tanggapan meliputi cara penyampaian (penampilan mengajar)
maupun materi yang disampaikan.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Buku Guru Kelas XI

39

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan maksud sel sebagai unit terkecil kehidupan.


Apakah yang dimaksud fagositosis?
Apa sajakah fungsi badan golgi?
Jelaskan fungsi dinding sel pada tumbuhan.
Jelaskan pengertian pinositosis.

Alternatif Jawaban:
1. Tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel-sel. Sel-sel berkelompok membentuk
suatu jaringan, dan kemudian jaringan-jaringan akan menyusun organ. Organorgan tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem.
Sistem organ akan membentuk organisme baru.
2. Fagositosis merupakan proses pencernaan yang dilakukan makhluk hidup dalam
memakan organisme atau zat makanan yang lebih kecil dari tubuhnya.
3. Secara umum fungsi badan golgi antara lain:
a. Secara aktif terlibat dalam proses sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
b. Membentuk dinding sel pada tumbuhan.
c. Menghasilkan lisosom.
d. Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah
dinding sel telur.
4. Dinding sel berfungsi antara lain untuk melindungi protoplas, sebagai penguat
tanaman dan mencegah terjadinya dehidrasi.
5. Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel.

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru
yang terdapat pada buku penghubung kepada orang tuanya, dengan
memberikan komentar balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta
siswa untuk menunjukkan skala sikap pada akhir bab yang telah diisi
oleh siswa kepada orang tua/wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

40

Biologi

JARINGAN TUMBUHAN
BAB II
Dalam materi ini guru perlu mengajak siswa untuk memperhatikan
berbagai tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar, misalnya di
halaman rumah maupun halaman sekolah. Guru menjelaskan bahwa
berbagai tumbuhan tersebut memiliki struktur yang kompleks karena
tersusun dari bermacam-macam bentuk jaringan sehingga memiliki
beragam bentuk dan fungsi. Oleh karena itu, kita hendaknya senantiasa
mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan YME dengan cara menjaga
tumbuhan, memupuk dan menyiraminya, dan lain-lain. Dalam bab
ini akan dipelajari tentang struktur tumbuhan tingkat tinggi, organ
penyusun tumbuhan tingkat tinggi, serta manfaat kultur jaringan dalam
kehidupan sehari-hari.

A. Kompetensi Inti (KI)


1.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara
struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ
pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan.
4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada
tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan
pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan
pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada
tumbuhan.

42

Biologi

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan struktur tumbuhan tingkat tinggi.
2. Siswa dapat mengetahui organ penyusun tumbuhan tingkat
tinggi.
3. Siswa mampu memaparkan teknologi kultur jaringan.
4. Siswa mampu memaparkan manfaat kultur jaringan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai
berikut.
1. Menjelaskan jaringan tumbuhan tingkat tinggi.
2. Mengetahui organ tumbuhan tingkat tinggi.
3. Memaparkan teknologi kultur jaringan.
4. Mendeskripsikan tujuan dan manfaat kultur jaringan dalam
kehidupan sehari-hari.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1. Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran biologi yang mendorong siswa
memahami struktur tumbuhan tingkat tinggi, organ penyusun
tumbuhan tingkat tinggi, serta manfaat kultur jaringan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Model dan strategi pembelajaran biologi yang digunakan guru
disesuaikan dengan buku teks pelajaran dan dapat ditambahkan
oleh guru dengan model lain yang dianggap dapat mendorong
pencapaian tujuan yang sudah ditentukan, seperti literatur, Encarta
encyclopedia, dokumentasi audiovisual (film) dan lembar kerja.
4. Guru mendorong terjadinya proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa, sebagai berikut.
a. Membimbing dan memfasilitasi pembelajaran.
b. Mendorong siswa untuk mampu memahami jaringan pada
tumbuhan dalam menyampaikan hasil pembelajaran siswa
yang dilakukan dengan menggunakan media yang ada dan
memungkinkan di sekolah.

Buku Guru Kelas XI

43

Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi Bab


II Jaringan Tumbuhan
Pada Bab II ini kita akan membahas struktur tumbuhan tingkat tinggi,
organ penyusun tumbuhan tingkat tinggi, serta manfaat kultur jaringan
dalam kehidupan sehari-hari. Guru selayaknya mampu menyiapkan
diri dengan membaca berbagai literatur atau browsing di internet yang
berkaitan dengan struktur tumbuhan tingkat tinggi, organ penyusun
tumbuhan tingkat tinggi, serta manfaat kultur jaringan dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru dapat mengambil contoh-contoh yang terkait dengan materi
yang ada di buku dan yang ada di daerah sekitarnya. Jika di lingkungan
sekolah kurang variatif dalam pemanfaatan biologi dalam kehidupan, guru
dapat mengambil contoh-contoh dari lingkungan sekitar, seperti lingkungan
rumah maupun lingkungan tempat tinggal. Guru dapat memperkaya
materi dalam buku teks pelajaran dengan membandingkannya dengan
buku lain yang relevan. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
komprehensif ada baiknya guru dapat menampilkan foto-foto, gambar,
dan dokumentasi audiovisual (film) yang relevan.
Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan tentang struktur
tumbuhan tingkat tinggi. Dari hasil analisis sederhana itu siswa akan
memahami struktur tumbuhan tingkat tinggi serta penerapan kultur
jaringan dalam kehidupan sehari-hari.
Guru hendaknya melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
mendorong siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya
terkait dengan materi pelajaran pada bab ini. Upaya ini dilakukan sejalan
dengan prinsip student centered dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
siswa menjadi subjek maupun objek kegiatan. Oleh sebab itulah kegiatan
pembelajaran pada bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh
kemampuan siswa untuk dapat memahami materi pelajaran secara
mandiri.
Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbedabeda pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi Bab II
tentang Jaringan Tumbuhan. Tujuannya, agar siswa tidak merasa bosan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di
laboratorium.
Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari, karena
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut banyak aktivitas dari
siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali teralihkan.
44

Biologi

Peta Konsep
Jaringan Tumbuhan
mempelajari

Jaringan Permanen

Organ Tumbuhan

terdiri atas

terdiri atas

terdiri atas

Akar
Jaringan Meristem
diklasifikasikan menjadi

Jaringan
Permanen

Jaringan
Meristem Sekunder

Jaringan
Epidermis

Pengertian
Kultur Jaringan

Batang

diklasifikasikan menjadi

Jaringan
Meristem Primer

Kultur Jaringan
Tumbuhan

Daun

Jaringan
Parenkim

Teknik Kultur
Jaringan
Tujuan dan
Manfaat Kultur
Jaringan

Jaringan
Pengangkut
Jaringan
Penguat

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Jaringan Tumbuhan
1.

Guru meminta siswa mengamati tumbuhan yang ada di halaman


sekolah lalu membandingkan macamnya dengan tumbuhan di
halaman rumah masing-masing siswa.
2. Guru memberikan pengantar mengenai jaringan tumbuhan.

Sebagai salah satu ciptaan Tuhan, tumbuhan memiliki struktur
tubuh yang sangat menakjubkan. Masing-masing bagian tubuh
tumbuhan saling bekerja sama untuk tumbuh dan berkembang.
Kemampuan ini terbentuk karena tumbuhan memiliki bagian sel
hidup yang membentuk jaringan.

Tubuh manusia dan hewan tersusun atas jaringan, demikian
pula tumbuhan juga tersusun atas berbagai jaringan. Jika kita
perhatikan, jaringan yang menyusun organ tumbuhan mempunyai
bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing mempunyai
Buku Guru Kelas XI

45

3.


4.

5.
6.

7.

fungsi yang berbeda-beda pula. Tubuh tumbuhan tersusun atas


pelbagai macam jaringan. Menurut kemampuan membelahnya,
jaringan tumbuhan ada dua macam, yaitu jaringan meristem dan
jaringan permanen.
Guru memberikan pertanyaan kritis mengenai jaringan tumbuhan
sebagai pengantar.
-
Apakah yang dimaksud jaringan?
-
Apakah ada perbedaan setiap jaringan tumbuhan dan apakah

ada karakter yang sama?
Guru menjelaskan tentang jaringan yang menyusun tumbuhan.
Guru dapat menggunakan gambar-gambar jaringan pada tumbuhan
atau video pembelajaran yang banyak terdapat di internet.
Siswa dilibatkan secara aktif untuk menganalisis jaringan meristem
dan jaringan permanen pada tumbuhan.
Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui dan memahami
struktur jaringan tumbuhan. Struktur jaringan tumbuhan dapat
diwakili pengamatannya melalui irisan melintang batang tanaman
jagung muda.
Siswa membuat laporan dari hasil pengamatannya.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik
C = cukup
K = kurang

46

Biologi

Santun dalam
Berargumen

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

Organ Tumbuhan
1.

Siswa mencoba menyebutkan contoh organ tumbuhan menurut


pemahamannya.
2. Guru menjelaskan tentang berbagai macam organ tumbuhan.
floem
xilem
akar
lateral
rambut
akar

epidermis
akar
dewasa

Sumber: http://2.blogspot.com

Gambar 2.1
Penampang membujur akar.

zona
pemanjangan
zona
ujung meristematik
akar

metaxilem

kutikula
epidermis
atas

parenkim
palisade

perisikel

Sumber: http://www.pustakasekolah.com

Gambar 2.2
Anatomi daun

perisikel
endodermis
kortek
epidermis
pertumbuhan akar
lateral
meristem apikal

endodermis
metaxilem
kortek
jaringan meristematik
stele

xilem
floem
sel
penjaga

floem

tudung akar

protoxilem
epidermis

parenkim
spons

protoxilem

tudung akar
stomata
kutikula

epidermis
bawah

Sumber: stanley, M, et. al, 1984.

Gambar 2.3
Penampang melintang batang dikotil (kiri) dan monokotil (kanan).

3.

Siswa melakukan praktikum tentang struktur akar tumbuhan yang


terdapat dalam buku siswa halaman 44-45. Dalam praktikum ini
guru mengingatkan kepada siswa tentang keselamatan kerja yang
perlu diperhatikan. Misalnya sebagai berikut.

-
membawa mikroskop dengan menggunakan kedua tangan

-
hati-hati saat menggunakan pinset ataupun silet.
4. Siswa mengerjakan soal untuk mengukur pemahamannya terhadap
materi, kemudian membahas bersama-sama

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas secara mandiri.
1. Jelaskan perbedaan sistem perakaran tumbuhan dikotil dan tumbuhan
monokotil.
2. Jelaskan tentang beberapa istilah berikut.
a. Lentisel
c. Kambium Gabus
b. Stomata
d. Lingkaran Tahun
Buku Guru Kelas XI

47

3.
4.
5.

Pada jaringan apakah proses fotosintesis terjadi?


Jaringan apakah yang menyusun mesofil daun?
Gambarkan penampang melintang tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil
dari luar ke dalam.
5. Guru melibatkan siswa secara aktif untuk mengerjakan tantangan
yang ada di buku siswa perbedaan antara tumbuhan monokotil
dan tumbuhan dikotil.

Tantangan
1.
2.
3.

Carilah tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.


Amatilah perbedaan antara tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.
Diskusikan dengan kelompok mengenai hal-hal berikut.
a. Perbedaan morfologi dari organ-organ tumbuhan monokotil dan tumbuhan
dikotil.
b. Mengapa pada tumbuhan dikotil terjadi lingkaran tahun, sedangkan pada
tumbuhan monokotil tidak?

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik
C = cukup
K = kurang
48

Biologi

Kerja Sama
Kelompok

Keruntutan
Laporan

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

6. Untuk lebih memudahkan siswa menguasai materi ini, guru


meminta siswa membuat proyek herbarium. Siswa membuat
herbarium dari berbagai macam daun, antara lain daun dengan
tulang sejajar, tulang menyirip, tulang menjari, dan tulang
melengkung.
7. Siswa mempresentasikan hasil pembuatan herbariumnya di depan
kelas.
Penerapan Teknologi Kultur Jaringan
1.

Siswa mencoba menjelaskan pengertian kultur jaringan berdasarkan


apersepsi yang mereka ketahui tentang kultur jaringan.
2. Guru memberikan pengantar mengenai kultur jaringan.

Seperti kita ketahui, bahwa terdapat bermacam-macam
perkembangbiakan tanaman secara vegetatif. Salah satu
diantaranya adalah dengan teknologi kultur jaringan. Kultur jaringan
merupakan sarana perbanyakan melalui perkembangbiakan
secara vegetatif, yang keturunannya secara genetis sama dengan
induknya. Keturunan yang dihasilkan disebut klon, prosesnya
disebut propagasi klonal. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan
adalah menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat
steril.

Tumbuhan baru dapat tumbuh dan dikembangbiakkan
karena mempunyai sifat totipotensi. Apakah yang dimaksud sifat
totipotensi? Sifat totipotensi diartikan sebagai kemampuan sel,
jaringan, atau organ tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang
menjadi suatu organisme utuh. Oleh para ahli, sifat ini dimanfaatkan
sebagai dasar perkembangbiakan tumbuhan dengan suatu
teknik tertentu. Salah satu teknik yang digunakan adalah kultur
jaringan
3. Guru menjelaskan tentang penerapan kultur jaringan.
4. Siswa mencari tahu berbagai macam contoh penerapan teknik
kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman.
5. Guru memberikan pertanyaan kritis mengenai penerapan kultur
jaringan guna pelestarian tumbuhan.

Ruang Berpikir

Saat ini banyak areal hutan yang sudah diubah menjadi lahan perumahan
atau pertambangan. Kemungkinan banyak jenis tumbuhan langka atau
tumbuhan endemik berkurang jumlahnya. Solusi apakah yang dapat
diusahakan dengan kultur jaringan guna pelestarian tumbuhan tersebut?
Tuliskan langkah-langkahnya secara sistematis.

Buku Guru Kelas XI

49

6. Siswa mengerjakan soal untuk mengukur pemahamannya terhadap


materi.

Review
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud sifat totipotensi? Jelaskan.


Mengapa untuk eksplan harus dipilihkan dari jaringan meristem? Jelaskan.
Bagaimana proses kerja jaringan in vitro? Jelaskan.
Sebut dan jelaskan macam-macam kultur jaringan.
Sebutkan tujuan dan manfaat kultur jaringan pada tumbuhan.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Keberanian

Penguasaan
Materi

Keaktifan

No. Nama Siswa


B

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang

F.
1.

50

Biologi

Penutup

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama. Guru juga dapat menanamkan sikap-sikap religius pada
siswa.

Saat ini, budidaya berbagai macam tanaman tidak begitu


sulit. Budidaya dapat dilakukan secara konvensional maupun
metode kultur jaringan. Metode kultur jaringan sering dilakukan
karena cukup efektif. Penerapan kultur jaringan telah menghasilkan
berbagai jenis tumbuhan baru yang dapat bermanfaat bagi manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh tanaman yang dihasilkan dari
kultur jaringan yaitu tanaman jati emas, tanaman pisang cavendish,
dan sebagainya.
Ada banyak manfaat yang dapat kita ambil dengan adanya
teknologi kultur jaringan. Dari ilmu yang sudah Anda dapat, tentu
Anda mengerti betapa berharganya teknologi tersebut. Maka sudah
sepantasnya kita bersyukur kepada Tuhan. Rasa syukur kepada
Tuhan harusnya membuat keimanan kita bertambah. Keimanan
yang bertambah dapat diwujudkan dalam bentuk menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Termasuk
di antaranya adalah menjaga pemberian Tuhan dengan baik.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Pemahaman tentang jaringan tumbuhan dan juga kebutuhan manusia akan
bahan makanan, mendorong manusia untuk memperbanyak bibit tanaman melalui
pengembangan teknik kultur jaringan. Teknik kultur jaringan memungkinkan
memperbanyak tanaman perkebunan dan menghasilkan banyak tanaman klon dari
sejumlah jaringan awal. Dewasa ini, teknologi pertanian juga telah menemukan bibit
unggul melalui hibridisasi sehingga diperoleh varietas baru yang diinginkan. Melalui
teknik hibridisasi telah didapatkan varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia.
Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan
lama dan berumur pendek.
Mempelajari tentang jaringan tumbuhan membuat kita semakin mengagumi
ciptaan Tuhan pada tumbuhan. Ternyata di dalam tumbuhan yang kita lihat fisiknya
sederhana, berlangsung bioproses yang kompleks sekali. Tumbuhan memiliki manfaat
besar sekali terhadap manusia dan lingkungan sekitar.

Buku Guru Kelas XI

51

4.

Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1.
2.

3.

4.
5.
6.

Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan
jaringan permanen atau jaringan dewasa.
Jaringan meristem dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Jaringan Meristem Primer

Sel-sel pada jaringan ini terdapat pada titik tumbuh primer. Aktivitasnya
menyebabkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan Meristem Sekunder

Sel-sel pada jaringan ini terdapat pada kambium. Aktivitasnya menyebabkan
pertumbuhan sekunder.
Jaringan permanen atau jaringan dewasa dibedakan menjadi:
a. jaringan epidermis;
b. jaringan parenkim;
c. jaringan penguat atau penyokong, terdiri atas sklerenkim dan kolenkim;
d. jaringan pengangkut, terdiri atas xilem dan floem.
Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.
Sistem perakaran pada tumbuhan dikotil adalah tunggang, sedangkan pada
tumbuhan monokotil adalah serabut.
Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil
Bagian

7.

Monokotil

Akar

Serabut

Tunggang

Batang

Tidak bercabang

Bercabang

Kambium

Tidak ada

Ada

Daun

Melengkung atau sejajar

Menyirip atau menjari

Bunga

Jumlah bagian-bagiannya 3 atau Jumlah bagian-bagiannya 4, 5,


kelipatannya
atau kelipatannya

Kegunaan kultur jaringan adalah menghasilkan tanaman atau bibit tanaman


yang secara genetik sama den gan induknya; plantlet yang dihasilkan mempunyai
keunggulan sesuai dengan keinginan kita; mengurangi tekanan mesin; memusnahkan
penyakit; membantu melestarikan tanaman langka, dan sebagainya.
5.

52

Dikotil

Biologi

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa yang dipandang telah mampu memahami, menerapkan, dan
menganalisis suatu pengetahuan secara cermat, teliti, dan terkonsep
dapat diberikan pengayaan. Dalam materi ini kegiatan pengayaan yang
diberikan misalnya berupa penugasan yang bersifat tantangan. Berikut
ini contoh penugasannya.

Contoh Soal Pengayaan


Buatlah sebuah makalah tentang penerapan teknologi kultur jaringan tumbuhan.
Makalah tersebut hendaknya berisi contoh teknik kultur jaringan, nama tumbuhan
yang dihasilkan berdasarkan teknik kultur jaringan, manfaat serta dampak kultur
jaringan. Susunlah makalah tersebut secara sistematis, lalu kumpulkan kepada guru
untuk mendapat penilaian.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.
5.

Apakah yang dimaksud jaringan permanen? Sebutkan pula macamnya.


Jelaskan fungsi endodermis dalam jaringan tumbuhan.
Apa sajakah ciri-ciri jaringan parenkim?
Sebutkan tiga sistem penyusun jaringan pada daun.
Apakah yang dimaksud sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan
tumbuhan?

Alternatif Jawaban:
1. Jaringan permanen (dewasa) merupakan jaringan yang tidak aktif membelah lagi
dan sudah mengalami diferensiasi. Jaringan ini mempunyai ukuran yang relatif
besar dibandingkan sel-sel meristem. Penyusun jaringan permanen meliputi
jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut,
dan jaringan gabus.
2. Endodermis berfungsi mengatur masuk keluarnya bahan ke dan dari akar.

Buku Guru Kelas XI

53

3.

4.

5.

Ciri-ciri jaringan parenkim antara lain ukuran sel besar dan hidup, dinding sel tipis,
banyak terdapat vakuola, sel berbentuk segi enam, dan banyak memiliki ruang
antar sel. Selain itu, jaringan parenkim mampu membelah, baik secara embrional
maupun meristematik.
Sama seperti pada akar dan batang, daun juga tersusun dari tiga sistem
jaringan. Sistem jaringan tersebut meliputi epidermis, jaringan dasar, dan berkas
pembuluh.
Sifat totipotensi diartikan sebagai kemampuan sel, jaringan, atau organ tumbuhan
untuk tumbuh dan berkembang menjadi suatu organisme utuh. Oleh karena itu,
totipotensi dikembangkan sebagai dasar dalam pengembangan tumbuhan secara
invitro atau kultur jaringan.

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

54

Biologi

JARINGAN HEWAN
BAB III
Dalam materi ini guru perlu mengajak siswa untuk memperhatikan
berbagai hewan yang ada di lingkungan sekitar, misalnya kuda, monyet,
sapi, kambing, dan sebagainya. Sapi bisa membajak sawah, kuda bisa
lari kencang, monyet bisa meloncat-loncat riang. Semua perilaku hewan
itu dapat terjadi karena jaringan-jaringan tubuh mereka berkoordinasi
membentuk organ. Organ-organ mereka bisa digunakan secara lincah
untuk beraktivitas. Dalam materi ini akan dipelajari mengenai struktur
dan fungsi jaringan hewan. Siswa juga akan mempelajari berbagai jenis
jaringan serta organ penyusun tubuh hewan.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Buku Guru Kelas XI

55

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.4 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara
struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada
hewan berdasarkan hasil pengamatan.
4.4 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada
hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan
pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan
pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada
hewan.

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan struktur jaringan hewan tingkat tinggi.
2. Siswa dapat mengetahui organ dan sistem organ pada hewan
tingkat tinggi.
3. Siswa mampu memaparkan fungsi jaringan, organ, serta sistem
organ pada hewan tingkat tinggi.
56

Biologi

Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai


berikut.
1. Menjelaskan struktur hewan tingkat tinggi.
2. Mengetahui organ dan sistem organ pada hewan tingkat tinggi.
3. Memaparkan fungsi jaringan, organ, serta sistem organ pada
hewan tingkat tinggi.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Guru mempersiapkan kelas agar kondusif untuk proses belajarmengajar, meliputi tingkat kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian ruang kelas, serta kelengkapan yang diperlukan seperti
media atau buku penunjang.
2. Melaksanakan pembelajaran biologi yang mendorong siswa
memahami struktur hewan tingkat tinggi, organ dan sistem organ
pada hewan tingkat tinggi beserta fungsinya. Pembelajaran biologi
dilaksanakan dengan mendorong dan memotivasi siswa agar
aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan harapan siswa dapat
menemukan sendiri pengetahuan yang harus dikuasai. Keaktifan
tersebut terwujud dari peran aktif siswa dalam menjelaskan
struktur hewan tingkat tinggi, organ dan sistem organ pada
hewan tingkat tinggi beserta fungsinya. Guru juga mendorong
dan memotivasi siswa agar aktif bekerja sama dengan teman
sekelompoknya. Dengan cara tersebut, siswa dapat saling bertukar
pikiran dan mengembangkan sikap sosial sebagai sesama murid.
3. Model dan strategi pembelajaran biologi yang digunakan guru
disesuaikan dengan buku teks pelajaran dan dapat ditambahkan
oleh guru dengan model lain yang dianggap dapat mendorong
pencapaian tujuan yang sudah ditentukan, seperti literatur,
dokumentasi audiovisual (film) ensiklopedi, dan lembar kerja.
4. Setiap kegiatan pembelajaran selalu dimulai dengan diskusi
atau tanya jawab interaktif antara guru dengan siswa mengenai
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi
pelajaran biologi pada Bab III. Tujuannya untuk memicu imajinasi
dan daya pikir siswa agar lebih berkembang ketika mempelajari
materi yang sedang dipelajari bersama.
5. Pada kegiatan pembelajaran biologi Bab III guru dituntut untuk
aktif dan kreatif dalam menggunakan dan menyediakan media
pembelajaran alat peraga dalam rangka menciptakan suasana
Buku Guru Kelas XI

57

pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Media pembelajaran


yang digunakan pun dipilih yang sederhana dan mudah ditemukan
di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah siswa atau pun
guru. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini misalnya:
- charta jaringan pada hewan,
- charta organ dan sistem organ pada hewan,
- foto/gambar berbagai contoh hewan tingkat tinggi.
Media pembelajarannya pun tidak harus disiapkan sendiri
oleh guru. Guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang akan
digunakan. Dengan begitu, guru tidak terlalu terbebani karena
harus menyediakan berbagai macam media pembelajaran dan
alat peraga. Siswa pun akan semakin termotivasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran, karena adanya tugas untuk membawa
beberapa peralatan yang akan digunakan.

Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi Bab


III Jaringan Hewan
Pada Bab III ini, kita akan membahas mengenai struktur hewan
tingkat tinggi, organ dan sistem organ pada hewan tingkat tinggi beserta
fungsinya. Guru selayaknya mampu menyiapkan diri dengan membaca
berbagai literatur atau browsing di internet tentang yang berkaitan
dengan struktur hewan tingkat tinggi, organ dan sistem organ pada
hewan tingkat tinggi beserta fungsinya.
Guru dapat mengambil contoh-contoh yang terkait dengan materi
yang ada di buku dan yang ada di daerah di sekitarnya. Jika di lingkungan
sekolah kurang variatif dalam pemanfaatan biologi dalam kehidupan,
guru dapat mengambil contoh-contoh dari lingkungan sekitar, seperti
lingkungan rumah maupun lingkungan tempat tinggal. Guru pun dapat
mencari contoh-contoh penerapan atau aplikasi materi dalam kehidupan
sehari-hari melalui kegiatan browsing di internet. Tujuannya membantu
guru pada saat melakukan kegiatan pendahuluan di setiap kegiatan
pembelajaran. Perlu diingat bahwa setiap kegiatan pembelajaran
diawali dengan memberikan contoh-contoh aplikatif dari materi dalam
kehidupan sehari-hari untuk membuka cakrawala berpikir siswa.
Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan tentang struktur
tumbuhan tingkat tinggi. Dari hasil analisis sederhana itu siswa akan
memahami struktur tumbuhan tingkat tinggi serta penerapan kultur
jaringan dalam kehidupan sehari-hari.

58

Biologi

Membagi siswa dalam kelompok-kelompok untuk melakukan


pengamatan tentang jaringan hewan, baik di laboratorium ataupun
kegiatan di luar kelas yang lain. Pembagian kelompok juga digunakan
untuk melakukan kegiatan diskusi. Setelah melakukan kegiatan
berkelompok, siswa diwajibkan untuk membuat laporan dengan
menerapkan metode ilmiah, menggunakan tata bahasa yang benar,
dan jujur sesuai data dan fakta. Dengan demikian, kegiatan kelompok
dapat mengembangkan kemampuan kritis pada diri siswa, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi sekaligus
mengembangkan sikap-sikap sosial.

Peta Konsep
Jaringan Hewan
mempelajari
tentang

Jaringan Epitel

Jaringan Saraf

Organ

Sistem Organ

Jaringan Otot
Jaringan Pengikat
Jaringan Lemak

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Jaringan pada Hewan
1.

Guru meminta siswa mengamati lingkungan sekitar atau tayangan


video tentang kegiatan berbagai macam hewan vertebrata,
misalnya kambing, sapi, kuda, monyet, dan sebagainya.
2. Guru memberikan pengantar mengenai jaringan pada hewan.


Di dalam tubuh hewan, tidak terkecuali hewan vertebrata,
terdapat berbagai macam organ. Namun demikian, berbagai organ
Buku Guru Kelas XI

59

ini tidak serta merta terbentuk jika tidak ada jaringan penyusunnya.
Secara umum, sel hewan memiliki struktur yang berbeda dengan
sel tumbuhan. Karena itu, kedua makhluk hidup ini mempunyai
jaringan yang berbeda. Ternyata banyak sekali jaringan yang
menyusun organ tubuh hewan, antara lain jaringan epitel, jaringan
otot, saraf, darah, tulang dan lain-lain.


Jika kita perhatikan, jaringan yang menyusun organ hewan
mempunyai bentuk dan ukuran tidak sama serta masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda-beda pula. Tubuh hewan tersusun
atas pelbagai macam jaringan.
3. Guru menjelaskan tentang jaringan pada hewan yang meliputi
jaringan epitel, jaringan saraf, jaringan otot, jaringan pengikat,
dan jaringan lemak. Guru dapat menggunakan gambar atau video
untuk memudahkan siswa memahami materi.
4. Pada akhir pembelajaran, guru dapat meminta siswa menjawab
sebuah pertanyaan untuk mengukur tingkat pemahamannya
terhadap materi.

Ruang Berpikir
Kita telah mempelajari bahwa sebagian besar organ dalam manusia tersusun
atas otot polos. Otot polos memiliki sifat involunter. Coba, berpikirlah secara
kritis, Apakah keuntungan sifat involunter tersebut bagi fungsi fisiologis tubuh?
Bagaimana jika otot polos bersifat volunter? Apa yang akan terjadi?


Penilaian Kerja

Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Keaktifan

No. Nama Siswa


B

B = baik
60

Biologi

C = cukup

Keberanian

Penguasaan
Materi

K = kurang

Deskripsi
Alasan

Organ dan Sistem Organ


1.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai contoh organ pada


hewan untuk memancing rasa ingin tahu siswa.

-
Kumpulan jaringan pada hewan dapat membentuk apa?

-
Dapatkah menyebutkan organ-organ pada hewan?
2. Guru menjelaskan organ dan sistem organ pada hewan tingkat
tinggi.
3. Guru secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Siswa mengerjakan soal-soal untuk mengukur tingkat
pemahamannya terhadap materi.

Review
1.
2.

Mengapa sistem organ tidak dapat berjalan jika ada salah satu organ pendukungnya
yang rusak?
Sebutkan macam-macam sistem organ pada manusia.

5.

Siswa dilibatkan secara aktif untuk menganalisis jaringan pada


hewan.
6. Siswa mengerjakan tugas untuk mengukur tingkat pemahamannya
terhadap materi.

Tantangan
1. Buatlah delapan kelompok dari jumlah siswa di kelasmu.
2. Masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk mempresentasikan satu topik
dalam forum diskusi di depan kelas tentang macam-macam jaringan pada hewan,
meliputi jaringan epitel, jaringan saraf, jaringan otot, jaringan ikat, jaringan tulang
rangka, jaringan darah, jaringan limfa, dan jaringan lemak.
3. Kelompok diskusi maju memimpin diskusi secara bergantian agar terjadi tukar
pendapat untuk merumuskan struktur dan fungsi jaringan hewan. Agar diskusi
berjalan aktif, kelompok yang tampil harus benar-benar menguasai bahan
diskusi.
7.

Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui dan memahami


jaringan pada hewan. Struktur jaringan hewan dapat diwakili
pengamatannya melalui jaringan epitel pada rongga mulut
manusia.
8. Siswa membuat laporan dari hasil pengamatannya.
Buku Guru Kelas XI

61

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Keruntutan
Laporan

Keberanian

Penguasaan
Materi

No. Nama Siswa

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang

F.

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Jaringan vertebrata yang berkumpul akan membentuk organ. Adapun kumpulan
berbagai macam organ yang bekerja dengan mekanisme dan tujuan tertentu akan
membentuk sistem organ. Suatu organ dalam tubuh makhluk hidup, baik manusia, hewan,
ataupun tumbuhan tidak dapat terpisah dari organ lainnya. Sebagai contoh, saluran
pernapasan pada manusia. Saat melakukan pernapasan, organ yang digunakan antara lain
hidung, paru-paru, dan jantung. Hal ini tentu saja tidak akan dapat terjadi tanpa kekuatan
Tuhan YME, karena tidak ada yang mampu menciptakan kompleksitas itu selain Tuhan

62

Biologi

YME. Jika salah satu organ dihilangkan atau terjadi kerusakan, proses respirasi akan
terhambat, bahkan tidak akan terjadi proses respirasi.
Dari pelajaran yang sudah kita pelajari, tentunya kita semakin mengerti betapa
berharganya pemberian Tuhan berupa organ dan sistem organ yang lengkap pada
tubuh kita. Sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Tuhan. Rasa syukur kepada
Tuhan harusnya membuat keimanan kita bertambah. Keimanan yang bertambah dapat
diwujudkan dalam bentuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya, termasuk di antaranya adalah menjaga pemberian Tuhan dengan baik.

4.

Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1. Cabang ilmu biologi yang mengkaji khusus tentang jaringan, termasuk jaringan hewan
disebut histologi.
2. Macam-macam jaringan hewan meliputi jaringan embrional, jaringan epitel, jaringan
otot, jaringan saraf, jaringan pengikat/penyokong, dan jaringan lemak.
3. Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan organ tubuh.
Jaringan epitel yang sel-selnya melapisi permukaan tubuh disebut epidermis, yang
membatasi organ dalam disebut endotelium, sedangkan yang membatasi rongga
disebut mesotelium.
4. Berdasarkan bentuk sel penyusun dan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel
dibedakan menjadi berikut.

a. Epitel selapis pipih (squamous simplex).

b. Epitel berlapis pipih (squamous complex).

c. Epitel selapis kubus (cuboid simplex).

d. Epitel berlapis kubus (cuboid complex).

e. Epitel selapis silindris (columnair simplex).

f. Epitel berlapis silindris (columnair complex).

g. Epitel berlapis silindris semu (pseudocomplex columnair).

h. Epitel transisional.
5. Jaringan saraf merupakan jaringan yang mengatur pola kerja sama, menyalurkan
rangsangan dari dan ke alat-alat tubuh. Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf
(neuron). Bagian-bagian neuron adalah badan sel, dendrit, dan akson. Fungsi jaringan
saraf adalah sebagai alat komunikasi tubuh.

Buku Guru Kelas XI

63

6. Jaringan otot mempunyai fungsi dalam gerak aktif individu. Macam-macam jaringan
otot adalah sebagai berikut.
a. Otot polos (otot yang menyebabkan gerak tak sadar) terdapat pada saluran
pencernaan, kantung kemih, organ reproduksi, pembuluh darah, dan saluran
pernapasan.
b. Otot lurik (otot yang menyebabkan gerak sadar), menggerakkan tulang dan
tubuh.
c. Otot jantung (otot yang menyebabkan gerak tak sadar), terdapat di jantung.
7. Jaringan pengikat dibagi menjadi berikut.
a. Jaringan ikat.
b. Jaringan tulang rangka, tersusun atas tulang rawan/kartilago dan tulang
keras.
c. Jaringan darah.
d. Jaringan limfa atau getah bening.
8. Jaringan tulang rangka berfungsi sebagai alat penopang tubuh, tempat melekatnya
bagian-bagian tubuh yang lunak, dan alat gerak aktif.
9. Jaringan kartilago dibedakan menjadi kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago
elastin.
10. Jaringan darah tersusun atas plasma darah, sel-sel darah (eritrosit, leukosit, dan
trombosit). Fungsi jaringan darah adalah sebagai alat transportasi zat makanan,
hormon, dan sisa-sisa metabolisme sel.
11. Jaringan limfa merupakan bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah.
Jaringan limfa berfungsi untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam,
mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
12. Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak, berfungsi dalam penyimpanan cadangan
makanan, menjaga dan mengatur suhu tubuh.
13. Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang melakukan satu fungsi dari
sistem organ.
14. Sistem organ adalah kumpulan organ-organ menjadi satu kesatuan untuk mendukung
satu fungsi tertentu.
15. Vertebrata memiliki sepuluh sistem organ, yaitu: sistem pernapasan, sistem ekskresi,
sistem pencernaan, sistem otot, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem sirkulasi,
sistem endokrin, sistem integumen dan sistem skeleton.
5.

64

Biologi

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk menguji


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa yang dipandang telah mampu memahami, menerapkan, dan
menganalisis suatu pengetahuan secara cermat, teliti, dan terkonsep
dapat diberikan pengayaan. Dalam materi ini kegiatan pengayaan yang
diberikan misalnya berupa penugasan yang bersifat tantangan. Berikut
ini contoh penugasannya.

Contoh Soal Pengayaan


Buatlah sebuah bagan tentang jaringan-jaringan yang terdapat pada hewan. Susunlah
bagan tersebut secara sistematis dan semenarik mungkin, lalu kumpulkan kepada guru
untuk mendapat penilaian.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.
5.

Sebutkan macam-macam jaringan epitel menurut lapisan penyusunnya.


Apa sajakah fungsi jaringan ikat?
Uraikan penyusun darah.
Apakah yang dimaksud organ? Jelaskan sebuah contohnya.
Sebutkan organ penyusun sistem pencernaan.

Alternatif Jawaban:
1. Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi atas beberapa jaringan,
yakni epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel
silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak, dan
epitel transisi.
2. Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi antarjaringan, membungkus organ,
menghasilkan energi, menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di
antara organ.

Buku Guru Kelas XI

65

3.

4.

5.

Darah tersusun dari matriks yang berupa cairan yang disebut plasma dan bagian
padat yang disebut sel-sel darah. Plasma darah tersusun atas air, garam-garam,
dan berbagai jenis protein terlarut. Sementara itu, sel-sel darah meliputi sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan yang bekerja sama menjalankan
satu fungsi yang sama. Misalnya, usus merupakan organ dalam yang tersusun dari
berbagai macam jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot,
dan saraf.
Mulut, faring, eksofagus, lambung, usus, hati, kantong empedu, dan pankreas.

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

66

Biologi

SISTEM GERAK PADA MANUSIA


BAB IV
Dalam materi ini guru perlu mengajak siswa untuk merenungkan
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Guru menjelaskan bahwa
ada berbagai macam aktivitas manusia, misalnya berjalan ketika
berangkat sekolah, berlari ketika bermain basket, dan sebagainya.
Aktivitas itu dilakukan oleh otot dan rangka. Tanpa kita sadari pun, otototot organ dalam selalu bergerak menjalankan fungsinya. Hal ini tentu
saja tidak akan dapat terjadi tanpa kebesaran Tuhan YME, karena tidak
ada yang mampu menciptakan kompleksitas itu selain Tuhan YME.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem
gerak manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1. Siswa dapat menjelaskan otot pada tubuh manusia.
2. Siswa dapat mengetahui tulang dan rangka pada tubuh
manusia.
3. Siswa mampu memaparkan gangguan pada sistem gerak.

68

Biologi

Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai


berikut.
1. Menjelaskan otot pada tubuh manusia.
2. Mengetahui tulang dan rangka pada tubuh manusia.
3. Memaparkan gangguan pada sistem gerak.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

2.

3.

4.

5.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi
dan mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rencana
pembelajaran untuk materi Bab IV tentang Sistem Gerak pada
Manusia, menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang
diperlukan untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta
menyiapkan lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar
komunikasi guru dengan orang tua.
Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/
charta otot manusia, gambar/charta tulang dan rangka pada
tubuh manusia, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam
pengamatan sistem gerak pada manusia.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong
siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait
dengan materi pelajaran biologi pada Bab IV tentang Sistem Gerak
pada Manusia. Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student
centered dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek
sekaligus objek kegiatan. Oleh sebab itulah kegiatan pembelajaran
pada bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh
kemampuan siswa untuk dapat memahami materi pelajaran
biologi secara mandiri. Untuk mendukung upaya tersebut, guru
menerapkan beberapa model pembelajaran yang mendorong
kemandirian siswa dalam memperoleh pengetahuannya terkait
materi pelajaran biologi pada bab ini.
Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi
bab ini. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
Buku Guru Kelas XI

69

6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh


pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim kelompok.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab IV Sistem Gerak pada Manusia
1.

Pada Bab IV tentang Sistem Gerak pada Manusia, guru hendaknya


aktif dan kreatif dalam menyediakan berbagai macam media
pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa dalam memahami
materi. Tujuannya agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan
sebagai salah satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
2. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai struktur
dan proses gerak manusia, macam-macam tulang dan persendian,
serta penyakit pada sistem gerak manusia. Tujuannya agar guru
dapat memperkaya materi Sistem Gerak pada Manusia.
3. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari,
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

Peta Konsep
Sistem Gerak Pada Manusia
mempelajari
tentang

Otot
menjelaskan

Tulang dan Rangka


meliputi

Gerak pada otot

Mekanisme gerak otot

terdiri dari

Jenis-jenis tulang

Gangguan pada
skeleton

Proses
pembentukan tulang

Gangguan pada otot

Persendian

Tulang sebagai unsur


utama rangka tubuh

70

Biologi

Gangguan
Pada Sistem Gerak

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Otot
1.

Guru bertanya pada siswa untuk memancing rasa ingin tahu siswa
sekaligus mengajari pengetahuan siswa tentang sistem gerak,
misalnya sebagai berikut.
-
Pernahkah melihat orang yang mengalami patah tulang?
Mengapa bisa terjadi patah tulang?
-
Apa saja penyusun tulang dan bagaimana hubungan antara
penyusun dengan fungsinya?
2. Guru menjelaskan pengertian, ciri khusus, dan gerak pada otot.
3. Guru menjelaskan mengenai mekanisme gerak otot serta jenisjenis otot.
4. Siswa menyebutkan gerak pada otot. Kemudian memperagakan
macam-macam gerak pada otot.

Sumber: dok. penerbit

Gambar 4.1
Gerak antagonis otot.

5. Siswa melakukan kajian pustaka tentang mekanisme gerak otot.


1

Key:
= Ca2+

Kepala miosin
menhidrolisis ATP
dan keratin fosfat
menjadi energi.

ADP

Kepala miosin

2 meningkat

aktin,
membentuk
jembatan silang

ATP

4 Kepala miosin

meningkat ATP,
jembatan silang
melepaskan diri
dari aktin.

ATP

Proses kontraksi berlanjut


jika ATP tersedia dan Ca2+
dalam sarkoplasma masih
tinggi.

ADP

ADP

Jembatan silang mison


berputar menuju pusat
sarkometer

Sumber: Dok. Penerbit

Gambar 4.2
Mekanisme kontraksi otot

Buku Guru Kelas XI

71

6.

Guru menjelaskan tentang jenis-jenis otot.


diskus interkalars inti sel

otot lurik

otot jantung

inti sel

inti sel
Sumber: http://cdn.slidesharecdn.com

Gambar 4.3
Jenis-jenis otot
otot polos

7. Siswa mengerjakan soal untuk mengukur pemahamannya terhadap


materi.

Review
1.
2.
3.
4.

Sebutkan dan jelaskan 3 sifat khusus otot.


Berdasarkan sifat kerjanya, otot dibedakan menjadi berapa macam? Sebutkan dan
beri masing-masing 2 contoh.
Pada saat otot mengadakan gerak, otot membutuhkan energi. Dari manakah energi
yang digunakan pada saat kontraksi dan relaksasi?
Sebutkan perbedaan antara otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Pro-Aktif

No. Nama Siswa


B

B = baik
72

Biologi

C = cukup

Santun dalam
Berargumen

Penguasaan
Materi

K = kurang

Deskripsi
Alasan

Tulang dan Rangka


1.

Guru menunjukkan gambar-gambar jenis dan bentuk tulang, serta


sistem persendian tulang.

tulang panjang

tulang tidak beraturan


tulang apendek

tulang pipih

Sumber: http://dentalday.wikispaces.com

Gambar 4.4
Bentuk-bentuk tulang

2. Guru menjelaskan tentang tulang dan rangka manusia.


3. Siswa melakukan studi pustaka dan membuat rangkuman mengenai
jenis dan bentuk tulang, serta sistem persendian tulang.
4. Siswa secara aktif melakukan percobaan untuk mengetahui
macam-macam hubungan artikulasi dan gerak tulang.

Kegiatan Siswa
Sistem Gerak pada Manusia, Artikulasi, dan Gerak Antartulang
Tujuan
Mengetahui macam-macam hubungan artikulasi dan gerak tulang.
Alat dan Bahan
a. Model torso rangka pada manusia
b. Alat tulis
Cara Kerja
a. Temukan dan amati macam-macam hubungan antartulang pada torso rangka
manusia yang telah disediakan di laboratorium.
b. Sebutkan nama hubungan antartulang tersebut! Apakah nama tulang yang saling
berhubungan itu?
c. Diskusikan dan pelajari dengan anggota kelompokmu, kemungkinan gerak yang
terjadi pada masing-masing hubungan antartulang tersebut.
Bahan Diskusi
1. Mengapa artikulasi yang terjadi antartulang dapat menyebabkan tulang bergerak?
2. Bagaimanakah kemungkinan gerakan yang ditimbulkan dari artikulasi pada ruasruas tulang belakang?
Buku Guru Kelas XI

73

5.

Siswa mengerjakan soal untuk mengukur pemahamannya terhadap


materi.

Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sebutkan perbedaan antara tulang rawan hialin, fibrosa, dan elastis.


Sebutkan macam-macam bentuk tulang, beri masing-masing 2 contoh.
Apa yang dimaksud osifikasi? Bagaimanakah proses terbentuknya tulang?
Apa yang dimaksud artikulasi?
Sebutkan macam-macam artikulasi.
Apakah perbedaan antara sinartrosis dan diartrosis?

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Kerja Sama

No. Nama Siswa

Penguasaan
Materi

Keaktifan
B

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang

Gangguan pada Sistem Gerak


1.

74

Biologi

Guru memberikan contoh gambar-gambar mengenai gangguan


pada sistem gerak.

oblik/miring

kominuta

spiral

majemuk

Sumber: http://sentralpost.com

Gambar 4.5
Macam-macam patah tulang.

2. Guru menjelaskan tentang gangguan pada skeleton dan gangguan


pada otot.
3. Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan oleh siswa

Masalah
Jelaskan beberapa hal berikut.
a. terkilir


d.
b. artritis


e.
c. green stick

f.
4.

osteoartritis
osteoporosis
lordosis

g.
h.
i.

kifosis
stiff
hernia abdominal

Siswa membentuk kelompok untuk membuat kliping yang


berisi artikel-artikel tentang gangguan pada sistem gerak serta
memberikan ulasan pada tiap artikel.

Proyek
1.
2.

Buatlah kliping secara berkelompok tentang gangguan sistem gerak manusia.


Minimal 20 artikel.
Berilah ulasan pada setiap judul artikel yang ada.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Buku Guru Kelas XI

75

Penguasaan
Materi

No. Nama Siswa

Keaktifan
B

Kerapian Tugas
K

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang

F.

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Ketika berada di depan cermin, pernahkah menyadari, mengapa bentuk tubuh kita
seperti yang terlihat sekarang? Pernahkah berpikir apa yang membuat manusia dapat
melakukan berbagai gerakan seperti berjalan, berlari atau melompat? Tubuh kita dapat
memiliki bentuk seperti yang kita lihat di depan cermin dan dapat melakukan berbagai
gerakan karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak meliputi otot, tulang dan sendi.
Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, dan melindungi alatalat vital. Kerangka manusia disusun oleh tulang-tulang dengan struktur yang luar biasa.
Sesuai dengan fungsinya yaitu menunjang dan melindungi tubuh, tulang diciptakan
dengan kemampuan dan kekuatan untuk memenuhi fungsi tersebut. Contohnya pada
tulang paha, setiap langkah tulang ini dapat membawa beban sebesar tiga kali berat
tubuh. Tulang paha didesain sedemikian rupa sehingga dapat membawa beban seberat
satu ton pada saat tegak lurus. Demikian menakjubkan penciptaan struktur tulang
ini sehingga tulang sangatlah kuat, tetapi cukup ringan dan nyaman digunakan oleh
manusia. Kita harus menjaga dan merawat sistem gerak yang kita miliki dengan menjaga
pola hidup sehat sebagai perwujudan rasa syukur kita pada Tuhan YME.
76

Biologi

4.

Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1.
2.
3.

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya melakukan kontraksi.


Sifat khusus otot meliputi: kontraksibilitas, ekstensibilitas, elastisitas.
Gerak otot dibedakan menjadi:
a. sinergis, yaitu kerja otot yang menyebabkan gerak searah;
b. antagonis, yaitu kerja otot yang menyebabkan gerak berlawanan.
4. Otot terdiri atas dua filamen, yaitu filamen aktin dan filamen miosin. Miofibril
mempunyai daerah yang terang yang disebut zona H dan daerah gelap yang disebut
zona Z.
5. Permukaan tulang dilapisi oleh jaringan yang mengandung sel osteogenik, yaitu
endosteum yang melapisi permukaan tulang bagian dalam dan periosteum yang
melapisi permukaan tulang bagian luar.
6. Jaringan tulang dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan tulang rawan (kartilago) dan
jaringan tulang keras (osteon).
7. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipa (panjang), tulang
pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan bentuk.
8. Osifikasi adalah proses pembentukan tulang. Proses ini dibedakan menjadi osifikasi
primer (intra membranosa) dan osifikasi sekunder (endokondral).
9. Persendian atau artikulasi adalah hubungan antartulang. Persendian dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. sinartrosis, dan
b. diartrosis.
10. Rangka manusia terdiri atas:
a. skeleton aksial, meliputi tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan
tengkorak;
b. skeleton apendikuler, terdiri atas tulang bahu, tulang pinggul, dan tulang
anggota gerak.
11. Fungsi rangka adalah sebagai penopang dan penunjang tegaknya tubuh, melindungi
alat-alat vital, tempat melekatnya otot-otot rangka, memberi bentuk tubuh,
sebagai alat gerak pasif, sebagai tempat pembentukan sel darah, dan penimbunan
mineral.
12. Gangguan pada sistem gerak, meliputi:
a. gangguan pada tulang, meliputi fraktura dan pertumbuhan tulang kaki yang
terhambat sejak lahir;
b. gangguan persendian, meliputi dislokasi, terkilir, ankilosis, dan artritis;
c. gangguan tulang belakang, meliputi skoliosis, lordosis, dan kifosis;
Buku Guru Kelas XI

77

d.
e.

gangguan karena fisiologi, meliputi rakitis, mikrosepalus, osteoporosis, tumor


tulang;
gangguan pada otot, meliputi atrofi, hipertrofi, hernia abdominal, kelelahan
otot kaku leher, tetanus, distrofi otot, dan miastenia gravis.
5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah menguasai
seluruh materi pelajaran pada bab ini. Berikut ini contoh-contoh soal
pengayaan yang dapat digunakan oleh guru.

Contoh Soal Pengayaan


1.

2.


3.
4.
5.

Apabila seseorang telah melakukan kegiatan fisik yang berat, timbul rasa lelah/
pegal pada otot. Bagaimana rasa lelah/pegal-pegal pada otot tersebut bisa terjadi
dan usaha apa yang harus dilakukan? Jelaskan.
Reumatik dengan osteoartritis hampir sama. Carilah perbedaannya dalam hal:
a. penyebabnya;
b. kecenderungan jenis kelamin penderita.
Pada saat mencapai usia sekitar 20 tahun, tulang akan berhenti tumbuh. Akan tetapi,
tulang masih memerlukan kalsium dan vitamin D seumur hidup. Mengapa demikian?
Tuliskan tiga gangguan dan penyakit yang dapat terjadi pada tulang dan otot manusia.
Energi kontraksi otot dapat diperoleh secara aerob dan secara anaerob. Jelaskan
proses perolehan energi secara anaerob.

Alternatif Jawaban:
1. Beristirahat, karena dengan beristirahat tubuh akan lebih banyak menghirup
oksigen sehingga asam laktat dapat diuraikan menjadi karbon dioksida dan air.
2. a. Perbedaan reumatik dan osteoarthritis adalah pada penyebabnya. Reumatik
disebabkan oleh kekebalan tubuh yang berbalik menyerang persendian
tubuh sehingga tulang rawan menipis dan mengakibatkan pembentukan
tulang baru yang menyebabkan rasa sakit saat tulang digerakkan. Sedangkan
osteoarthritis disebabkan oleh menipisnya cairan sinovial pada ruang sendi
sehingga mengakibatkan pergesekan pada tulang rawan pembungkus sendi.
Akibatnya tulang rawan menipis dan tulang saling bergesekan pada sendi
yang menyebabkan rasa nyeri.
b. Wanita lebih cenderung menderita rematik dibandingkan laki-laki.

78

Biologi

3.

4.

5.

Karena untuk menjaga kepadatan tulang tubuh memerlukan kalsium. Vitamin


D dapat mempercepat penyerapan kalsium sehingga kalsium dan vitamin D
diperlukan oleh tubuh seumur hidup.
Contoh gangguan pada tulang:
a. Rakitis

Rakitis adalah keadaan tulang yang kurang keras karena kekurangan vitamin D.
b. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kerapuhan pada tulang karena kekurangan hormon lakilaki atau perempuan. Penyakit ini mengakibatkan tulang mudah patah.
c. Mikrosefalus adalah keadaan kepala yang terlalu kecil yang disebabkan oleh
lambatnya pertumbuhan tulang tengkorak.
Contoh gangguan pada otot:
a. Kaku leher (stiff)

Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang/
peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan
pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
b. Keseleo (terkilir)

Keseleo (terkilir) adalah kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah
satu otot bekerja berlawanan arah.
c. Kram atau kekejangan

Kram atau kekejangan terjadi karena otot terus-menerus melakukan aktivitas
sehingga otot menjadi kejang dan tidak mampu berkontraksi lagi yang
disebabkan karena kelelahan otot.
Perolehan energi secara anaerob melalui proses glikolisis dipercepat yaitu melalui
pengubahan asam piruvat menjadi asam laktat.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


Isilah titik-titik pada soal-soal berikut dengan jawaban yang benar.
1. Sifat kerja otot bisep dan otot trisep pada lengan kita adalah .
2. Seorang ibu yang selalu membawa dagangannya dengan cara digendong di
pinggang, kemungkinan akan menderita kelainan pada tulang belakangnya yang
disebut ....
Buku Guru Kelas XI

79

3.
4.
5.

Protein, troponin, tropomiosin, dan aktin terdapat di dalam ....


Hubungan tulang yang sangat rapat pada tengkorak disebut ....
Seseorang mengalami kecelakaan sehingga tulangnya mengalami patah, tetapi
posisi patahan belum bergeser dari posisi awal dan tidak melukai otot yang ada
di sekitarnya dikategorikan sebagai .
6. Gerakan menelungkupkan telapak tangan dinamakan .
7. Penimbunan asam laktat pada otot tubuh menjadikan kita merasa .
8. Sonia merendam tulang dalam larutan HCl, setelah 1 jam tulang tersebut menjadi
lunak atau lentur. Hal ini terjadi karena ....
9. Sendi yang dapat melakukan gerakan paling bebas adalah sendi ....
10. Jaringan yang mengikat bagian luar ujung-ujung tulang yang membentuk
persendian dan menjaga agar posisi tulang tidak berubah disebut .
Alternatif Jawaban
1. antagonis
2. kifosis
3. miofibril
4. sutura
5. fraktura sederhana
6. pronator
7. lelah
8. karena HCl mampu melarutkan kalsium pada tulang
9. sendi peluru
10. ligamen

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

80

Biologi

Sistem Peredaran Darah


BAB V
Dalam materi ini guru dapat bertanya kepada siswa, apakah mereka
pernah mengikuti kegiatan donor darah. Guru juga dapat bertanya
bagaimana perasaan siswa ketika melihat darah. Guru menjelaskan
bahwa ketika kita terluka, misalnya tersayat pisau, maka luka tersebut
akan mengeluarkan darah. Guru juga menjelaskan bahwa jika kita
menyebut darah, biasanya diidentikkan dengan warna merah. Padahal
warna merah pada darah tidak selalu tetap, artinya warna merah itu
bisa berubah-ubah. Terkadang darah cenderung berwarna merah tua,
namun terkadang berwarna merah muda. Peran darah sangat besar,
bahkan setetes darah yang sebesar kepala jarum pentul mengandung
6 juta sel darah dalam setiap milimeter kubik. Tanpa kita sadari, darah
mempunyai peran yang sangat banyak, terutama dalam pengangkutan
zat-zat yang penting bagi proses metabolisme tubuh. Hal ini tentu saja
tidak akan dapat terjadi tanpa kekuatan Tuhan YME, karena tidak ada
yang mampu menciptakan kompleksitas itu selain Tuhan YME. Oleh
karena itu, kita hendaknya selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas karunia-Nya.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,


kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan
bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme
peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.

82

Biologi

4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan


fungsi darah, jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan
gangguan sistem peredaran darah manusia melalui berbagai
bentuk media presentasi.

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.

Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada


avertebrata.
2. Siswa dapat mengetahui sistem peredaran darah pada
vertebrata.
3. Siswa mampu memaparkan sistem peredaran darah pada
manusia.
4. Siswa dapat menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem
peredaran darah manusia serta cara penanggulangannya.
Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai
berikut.
1. Menjelaskan sistem peredaran darah pada avertebrata.
2. Mengetahui sistem peredaran darah pada vertebrata.
3. Memaparkan sistem peredaran darah pada manusia.
4. Menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah
manusia serta cara penanggulangannya.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi
dan mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rencana
pembelajaran untuk materi Bab V tentang Sistem Peredaran Darah,
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta menyiapkan
lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar komunikasi
guru dengan orang tua.

Buku Guru Kelas XI

83

3. Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/


charta peredaran darah pada hewan avertebrata, gambar/
charta peredaran darah pada hewan vertebrata, gambar/charta
peredaran darah pada manusia, dan peralatan dan bahan-bahan
yang digunakan dalam pengamatan sistem peredaran darah.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong siswa
untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait dengan
materi pelajaran biologi pada Bab V tentang Sistem Peredaran
Darah. Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student centered
dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek sekaligus
objek kegiatan. Oleh sebab itulah kegiatan pembelajaran pada
bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh kemampuan
siswa untuk dapat memahami materi pelajaran biologi secara
mandiri. Untuk mendukung upaya tersebut, guru menerapkan
beberapa model pembelajaran yang mendorong kemandirian
siswa dalam memperoleh pengetahuannya terkait materi pelajaran
biologi pada bab ini.
5. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi
bab ini. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim kelompok.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab V Sistem Peredaran Darah
1.

Pada Bab V tentang Sistem Peredaran Darah, guru hendaknya aktif


dan kreatif menyediakan berbagai macam media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh siswa untuk memahami materi.
Tujuannya agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan
sebagai salah satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
2. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai sistem
peredaran darah pada avertebrata, sistem peredaran darah pada
vertebrata, sistem peredaran darah pada manusia, serta kelainan
dan penyakit pada sistem peredaran darah manusia serta cara
penanggulangannya. Tujuannya agar guru dapat memperkaya
materi Sistem Peredaran Darah.

84

Biologi

3. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar


perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

Peta Konsep

Sistem Peredaran Darah


mempelajari

Sistem
peredaran darah hewan

Sistem
peredaran darah manusia
macamnya

macamnya

Sistem
peredaran darah
terbuka

Sistem
peredaran darah
tertutup

Sistem
peredaran darah
besar

pada

Avertebrata

Vertebrata
contohnya

contohnya

-Ikan
-Katak
-Reptil
-Aves

-Serangga
-Cacing

Sistem
peredaran darah
kecil

melibatkan

Alat
peredaran darah

Darah
meliputi

Sel darah

Plasma darah

meliputi

Jantung

Pembuluh
darah

meliputi

-Eritrosit
-Leukosit
-trombosit
membentuk

Sistem imun
tubuh

Buku Guru Kelas XI

85

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah Hewan Avertebrata
1.

Guru secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.


Cobalah berpikir logis. Apakah perbedaan antara sistem peredaran
darah terbuka dengan sisterm peredaran darah tertutup?
2. Guru menjelaskan mengenai sistem peredaran darah pada
avertebrata dan mengajak siswa mengamati gambar sistem
peredaran darah pada belalang dan cacing.

A. Sistem Peredaran Darah Hewan Avertebrata


Avertebrata memiliki struktur tubuh yang masih sederhana.
Golongan ini meliputi filum Protozoa, Coelenterata, Porifera,
Platyhelminthes, Nematelminthes, Annelida, Arthropoda, dan
Echinodermata. Pada beberapa hewan tingkat rendah, seperti
Coelenterata dan Platyhelminthes, sistem pencernaan dan
sistem peredaran menjadi satu, yaitu sistem gastrovaskuler,
sedangkan pada Porifera dan Protozoa, sistem peredaran zat
dilakukan secara difusi pada seluruh permukaan tubuhnya.
Lain halnya dengan insekta. Kelompok ini memiliki sistem
peredaran darah yang lebih sempurna dibandingkan dengan
protozoa, sebagai contoh belalang.
Belalang memiliki sistem peredaran darah terbuka. Artinya
sistem peredaran darah yang darahnya keluar masuk langsung ke
jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Insekta memiliki
satu pembuluh memanjang dengan beberapa gelembung
(jantung pembuluh), paling belakang tertutup, paling depan
ujungnya terbuka (aorta) menuju jaringan tubuh. Darah bebas
dalam tubuh berfungsi mengangkut zat makanan saja, sedangkan
pengangkutan O2 dan CO2 melalui sistem trakea.


86

Biologi

Sistem peredaran darah cacing berbeda lagi, peredaran


darahnya tertutup. Sistemnya lebih lengkap jika dibandingkan
dengan serangga, karena sudah memiliki selom yang berisi
pembuluh-pembuluh darah, yaitu pembuluh darah punggung,
perut dan samping dengan lima aorta (pembesaran pembuluh
darah sebagai jantung). Darah cacing mengandung hemoglobin
sehingga berwarna merah meskipun kadarnya masih rendah.

Jantung

Hemolimfa di dalam
lubang-lubang halus di
sekitar organ

Jantung

Jantung
Pembuluh Pembuluh pembuluh
lateral
anterior
Ostia

Cabang-cabang pembuluh
di setiap organ

Pembuluh darah dorsal


(jantung utama)

(a) Open circulatory System

Pembuluh darah
ventral

Gelung aorta

(b) Closed circulatory System

Sumber: http://lh6.ggpht.com

Gambar 5.1
Peredaran darah pada belalang dan cacing.

3. Guru memfasilitasi siswa melalui diskusi tentang perbedaan


antara sistem peredaran darah pada belalang dan cacing untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik

Santun
Berargumen

Keberanian

Penguasaan
Materi

K = kurang

C = cukup

Deskripsi
Alasan

Buku Guru Kelas XI

87

Sistem Peredaran Darah Hewan Vertebrata


1. Guru menjelaskan sistem peredaran darah tertutup.
2. Guru memperlihatkan gambar peredaran darah hewan vertebrata
yang berbeda-beda.
3. Guru menjelaskan sistem peredaran darah hewan vertebrata,
misalnya ikan, katak, burung, dan kadal.
4. Guru memfasilitasi siswa untuk menggambar peredaran darah
pada ikan, katak, burung, dan kadal secara lengkap.
5. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan
soal latihan.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Bagaimanakah sistem peredaran darah pada porifera dan coelenterata?
2. Bagaimanakah sistem peredaran darah pada belalang?
3. Apa yang dimaksud sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah
tertutup? Jelaskan.
4. Apa yang dimaksud peredaran darah tertutup tunggal?
5. Bagaimanakah sistem peredaran darah pada aves?
6. Apakah fungsi foramen panizzae pada buaya?

Sistem Peredaran Darah Manusia


1.

Guru memperlihatkan gambar-gambar komponen darah kepada


siswa.
Eosinofil

plasma

Neufrofil

Basofil
Platelet
Makrofage
Limfosit
Sel darah merah

Pembuluh
darah
Sumber: http://img.webmd.com


88

Biologi

Gambar 5.2
Darah manusia terdiri atas dua komponen utama, yaitu sel-sel darah (eritrosit,
leukosit, dan trombosit) dan plasma darah atau cairan darah.

2. Guru menjelaskan mengenai fungsi darah dan komponen darah


manusia.
3. Siswa diuji kemampuan berpikir secara ilmiah tentang komponen
darah manusia.

Ruang Berpikir

Coba jelaskan secara ilmiah dan logis.


* Mengapa laki-laki dewasa mempunyai jumlah eritrosit lebih banyak
daripada wanita?
* Mengapa orang yang hidup di dataran tinggi cenderung mempunyai
eritrosit lebih banyak?

4.

Guru menjelaskan mengenai alat peredaran darah yang meliputi


jantung dan pembuluh darah, serta skema kerja jantung.
5. Guru menjelaskan mengenai sistem peredaran darah manusia.
kapiler kepala

Vena cava superior


arteri
pulmonalis

kapiler
paru-paru kanan

arteri
pulmonalis
kapiler
paru-paru kiri

aorta

vena
pulmonalis

vena
pulmonalis

atrium kanan

atrium kiri

ventrikel kanan

ventrikel kiri
aorta

vena cava
inferior

kapiler organ-organ
dalam
Sumber: http://www.oxford174.com

Gambar 5.3
Sistem peredaran darah manusia

6.
7.

Guru menjelaskan mengenai golongan darah manusia.


Selanjutnya guru memilih secara acak salah satu siswa untuk
menjelaskan di depan kelas tentang salah satu submateri dalam
sistem peredaran darah pada manusia ini. Siswa lain diminta
memberikan tanggapan terhadap siswa yang ada di depan kelas,
baik materi yang disampaikan maupun cara penyampaian
8. Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk melakukan praktikum.
Siswa secara aktif melakukan percobaan untuk memahami
golongan darah.
Buku Guru Kelas XI

89

Kegiatan Siswa
Tujuan: memahami golongan darah
Alat/bahan:
-
kaca objek

-
pipet tetes
-
serum anti-A
-
kapas

-
tusuk gigi

-
serum anti-B
-
alkohol

-
lanset
Langkah kerja:
1. Siapkan tabel uji serum untuk melakukan percobaan golongan darah ini.
2. Gunakan lanset untuk mengambil darah dari bagian salah satu ujung jari, kemudian
teteskan pada kaca objek kemudian teteskan serum anti -A, serum anti-B pada kaca
objek yang telah diberi label (tandai).

Lakukan pengadukan menggunakan tusuk gigi.
3. Lakukan pengamatan terjadi penggumpalan atau tidak. Catat hasilnya dalam suatu
tabel pengamatan.
4. Tentukan golongan darah yang telah diamati.
Pertanyaan:
1. Dapatkah menentukan golongan darah temanmu pada kegiatan di atas?
2. Antigen apa yang terkandung pada sel darah dari kegiatan di atas?
9.

Siswa mengerjakan soal untuk mengukur pemahamannya terhadap


materi.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sebutkan fungsi darah.


Apakah yang dimaksud hemoglobin? Sebutkan fungsi hemoglobin.
Jelaskan tentang antibodi dan antigen.
Bagaimanakah mekanisme pembekuan darah? Jelaskan dengan singkat.
Sebutkan lapisan yang menyusun dinding jantung.
Bagaimanakah mekanisme kerja denyut jantung?
Sebutkan macam-macam pembuluh darah.
Jelaskan perbedaan antara peredaran darah dan peredaran limfa.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

90

Biologi

No. Nama Siswa

B = baik

Kemampuan
Presentasi

Santun
Berargumen

Kerja Sama

K = kurang

C = cukup

Deskripsi
Alasan

Kelainan/Penyakit dan Gangguan pada Sistem Peredaran Darah


1.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai contoh kelainan/


penyakit dan gangguan pada sistem peredaran darah.

Apa sajakah contoh kelainan/penyakit peredaran darah?

Bagaimana cara menangulanginya?
2. Guru menjelaskan mengenai kelainan/penyakit dan gangguan pada
sistem peredaran darah.
3. Siswa mengerjakan soal untuk mengukur pemahamannya terhadap
materi.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Apakah penyebab penyakit hemofilia? Jelaskan.
2. Disebut apakah keadaan jumlah leukosit dalam darah yang jauh di atas batas
normal?
3. Mengapa AIDS termasuk gangguan pada sistem peredaran darah? Jelaskan.
4. Jelaskan terjadinya hipertensi.
5. Jelaskan tentang varises.
4. Siswa melakukan kegiatan secara kelompok untuk mencari
artikel tentang serangan stroke dan penyakit jantung serta
menganalisisnya.

Tantangan
Datanglah ke suatu klinik atau rumah sakit. Kemudian identifikasilah teknologi yang
digunakan untuk membantu menangani kelainan/penyakit dan gangguan dalam sistem
peredaran darah.
Buku Guru Kelas XI

91

5.

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dalam sebuah forum


diskusi.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik

Kemampuan
Presentasi

Kemampuan
Analisis

Penguasaan
Materi

K = kurang

C = cukup

F.

Deskripsi
Alasan

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Darah bukanlah cairan biasa. Darah memiliki peran yang luar biasa bagi tubuh kita.
Peredaran darah dalam tubuh kita dilakukan oleh alat-alat sirkulasi. Peredaran darah
ini diibaratkan sebagai sistem transportasi dalam tubuh kita. Sistem ini berfungsi
menyalurkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh jaringan tubuh manusia. Selain
itu, sistem ini juga berfungsi mengangkut karbon dioksida dan sisa-sisa metabolisme
ke organ pengeluaran. Dengan demikian, sistem peredaran darah merupakan sistem
yang paling vital, karena tugas sistem ini tidak hanya menjaga kesehatan saja. Akan
tetapi juga secara terus menerus melawan serangan penyakit.
92

Biologi

Oleh karena itu, kita harus mensyukuri anugerah ini dengan menjaga sistem
peredaran darah tetap stabil. Jika sistem ini mengalami gangguan, dapat menimbulkan
berbagai penyakit yang kompleks. Penyakit yang muncul bisa berhubungan langsung
dengan sistem peredaran darah maupun tidak langsung.
4.

Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1.

2.

3.

4.
5.

6.
7.

8.

Sistem peredaran darah dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.


a. Sistem peredaran darah terbuka, yaitu sistem peredaran darah dengan suatu bagian
aorta darah keluar dan masuk langsung ke jaringan tubuh dan beredar bebas di
dalam tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Contohnya pada belalang.
b. Sistem peredaran darah tertutup, yaitu sistem peredaran darah dengan darah
yang tidak pernah meninggalkan pembuluh-pembuluh darah. Contohnya pada
cacing tanah dan hewan vertebrata (aves, amfibi, reptil, dan pisces).
Peredarah darah tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Peredaran darah tunggal, yaitu suatu sistem peredaran darah yang hanya satu
kali melewati jantung dalam sekali peredaran darah, misalnya pada ikan.
b. Peredaran darah ganda, yaitu suatu sistem peredaran darah yang melewati jantung
sebanyak dua kali dalam satu peredaran, misalnya pada amfibi dan reptil.
Fungsi darah adalah sebagai sarana transportasi zat dalam tubuh; untuk mengedarkan
panas dalam tubuh; menghindarkan tubuh dari infeksi dengan antibodi, leukosit, dan
trombosit; serta mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindari kerusakan
jaringan.
Darah terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah (eritrosit, leukosit, dan
trombosit) dan plasma darah.
Eritrosit berperan dalam pengikatan oksigen dalam darah, leukosit berperan dalam
melawan kuman dan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh, dan trombosit
berperan dalam proses pembekuan darah.
Alat peredaran darah pada manusia terdiri atas jantung dan pembuluh-pembuluh
darah (arteri, vena, dan kapiler).
Sistem vaskuler limfa sering disebut pembuluh getah bening. Pembuluh limfa
dibedakan menjadi dua, yaitu duktus torasikus dan duktus limfatikus dekster.
Beberapa kelenjar limfa dapat menyaring kuman-kuman penyakit.
Beberapa kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah meliputi anemia,
penyakit sel sabit, kanker darah, leukositosis dan leukopeni, hemofili, AIDS,
endokarditis dan miokarditis, polisitemia, sklerosis, trombus, varises, dan penyakit
kuning pada bayi.
Buku Guru Kelas XI

93

5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan secara
cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itulah siswa dapat diberikan
pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat berupa
penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan memberikan
soal-soal. Berikut ini contoh soal-soal pengayaan yang dapat diberikan.

Contoh Soal Pengayaan


1.



2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud dengan:


a. jantung koroner,
b. sklerosis,
c. varises?
Sebutkan lima kelainan darah yang disebabkan oleh faktor fisiologis.
Dalam kondisi bagaimana transfusi darah perlu dilakukan?
Apa fungsi dari albumin dan globulin?
Mengapa golongan darah AB tidak dapat mendonorkan darahnya kepada golongan
darah lainnya kecuali golongan darah AB sendiri? Jelaskan

Alternatif Jawaban:
1. a. Jantung koroner

Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah
(kolesterol) pada arteri koronaria.

b. Sklerosis

Penyakit pengerasan pembuluh nadi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh
dua hal, yaitu karena endapan lemak, disebut aterosklerosis dan disebabkan
oleh endapan kapur atau arteriosklerosis. Sklerosis dapat menyebabkan
berkurangnya elastisitas pembuluh darah, sehingga menaikkan tekanan
darah. Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole, dapat menyebabkan pecahnya
arteriole tersebut. Kalau hal ini terjadi di otak dapat menyebabkan kematian
(stroke).

c. Varises

Penyakit berupa pelebaran vena pada bagian betis. Bisa juga pelebaran
venanya pada bagian anus yang sering disebut ambeien, wasir, atau
hemoroid.

94

Biologi

2.

Lima kelainan darah yang disebabkan oleh faktor fisiologis, yaitu sebagai berikut.
a. Anemia

Penyakit kurang darah, disebabkan kandungan Hb rendah, berkurangnya
sel darah merah, atau menurunnya volume darah dari ukuran normal. b.
Anemia pernisiosa
Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B12.
c. Aneurisma
Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
d. Eritroblastosis fetalis
Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan
ibu.
e. Elefantiasis
Penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria sp.
3. Transfusi darah perlu dilakukan dalam keadaan: kekurangan darah yang akut,
kecelakaan dan tubuh luka parah, waktu tubuh kehilangan banyak darah (misalnya
waktu operasi), tubuh terbakar, penyakit kronis, dan sebagainya.
4. Albumin berfungsi untuk menjaga volume dan tekanan darah. Globulin berfungsi
untuk melawan bibit penyakit (sehingga sering disebut immunoglobulin). Ketiga
protein tersebut dihasilkan oleh hati dengan konsentrasi 8%.
5. Golongan darah AB mengandung aglutinogen A dan B. Jika golongan darah AB
mendonorkan darahnya pada golongan darah selain AB, aglutinogen A akan
bertemu aglutinin , atau aglutinogen B akan bertemu aglutinin sehingga dapat
terjadi penggumpalan darah.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.

Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh
dan .
Alat peredaran darah manusia terdiri atas dan .
Sistem peredaran darah dimana darah melewati jantung dua kali dalam satu kali
peredarannya disebut .
Contoh hewan yang melakukan sistem peredaran darah ganda adalah .

Buku Guru Kelas XI

95

5.

Sistem peredaran darah di mana darah hanya satu kali melewati jantung adalah
.
6. Antibodi yang terdapat dalam plasma darah dinamakan .
7. Katup-katup pada jantung berfungsi ....
8. Pembuluh darah nadi memiliki dinding yang tebal untuk ....
9. Kemampuan memompa darah yang paling kuat dimiliki oleh ruang jantung yaitu
.
10. Bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah adalah ....
Alternatif Jawaban
1. faktor keturunan dan nonketurunan.
2. jantung dan pembuluh darah
3. peredaran darah ganda
4. contoh pada Amfibia, Reptilia, Aves, Mamalia.
5. sistem peredaran darah tunggal
6. serum
7. menjaga darah tidak kembali lagi
8. menerima tekanan dari jantung
9. bilik kiri
10. trombosit

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

96

Biologi

SISTEM Pencernaan
BAB VI
Guru bertanya pada siswa tentang makanan yang disukai siswa. Pada
umumnya, orang menyukai suatu makanan karena rasanya. Makanan
yang kita konsumsi seharusnya bersih, sehat, dan mempunyai nilai gizi
yang tinggi. Makanan akan dicerna di dalam tubuh sehingga menghasilkan
energi dan zat yang bermanfaat. Dengan demikian, kita dapat melakukan
berbagai aktivitas, seperti belajar, beribadah, berolahraga, dan sebagainya
dengan tubuh yang selalu sehat. Guru mengajak siswa bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena telah dianugerahi tubuh yang sehat sehingga
dapat melakukan berbagai aktivitas tersebut.
Dalam materi ini dipelajari tentang sistem pencernaan makanan
pada manusia, alat-alat pencernaan pada manusia, kelainan dan penyakit
pada sistem pencernaan manusia dan cara penanggulangannya, serta
sistem pencernaan pada hewan ruminansia.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Buku Guru Kelas XI

97

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan
nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses
pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur
dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang
menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui
berbagai bentuk media presentasi.
98

Biologi

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.

Siswa dapat menjelaskan tentang sistem pencernaan makanan


pada manusia.
2. Siswa dapat mengetahui alat-alat pencernaan pada manusia.
3. Siswa mampu memaparkan kelainan dan penyakit pada sistem
pencernaan manusia serta cara penanggulangannya.
4. Siswa dapat menjelaskan tentang sistem pencernaan pada hewan
ruminansia.
Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai
berikut.
1. Menjelaskan tentang sistem pencernaan makanan pada manusia.
2. Mengetahui alat-alat pencernaan pada manusia.
3. Memaparkan kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan
manusia serta cara penanggulangannya.
4. Menjelaskan tentang sistem pencernaan pada hewan ruminansia.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi
dan mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rencana
pembelajaran untuk materi Bab VI tentang Sistem Pencernaan,
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta menyiapkan
lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar komunikasi
guru dengan orang tua.
3. Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/
charta sistem pencernaan makanan pada manusia, gambar/charta
alat-alat pencernaan pada manusia, serta gambar/charta sistem
pencernaan makanan pada ruminansia.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong
siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait
dengan materi pelajaran biologi pada Bab VI tentang Sistem
Pencernaan. Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student
centered dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek
sekaligus objek kegiatan. Oleh sebab itulah kegiatan pembelajaran
Buku Guru Kelas XI

99

pada bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh


kemampuan siswa untuk dapat memahami materi pelajaran
biologi secara mandiri. Untuk mendukung upaya tersebut, guru
menerapkan beberapa model pembelajaran yang mendorong
kemandirian siswa dalam memperoleh pengetahuannya terkait
materi pelajaran biologi pada bab ini.
5. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi
bab ini. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim kelompok.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi Bab
VI Sistem Pencernaan
1.

Pada Bab VI tentang Sistem Pencernaan, guru hendaknya aktif


dan kreatif menyediakan berbagai macam media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh siswa memahami materi. Tujuannya
agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan sebagai salah
satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
2. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai sistem
pencernaan makanan pada manusia, alat-alat pencernaan pada
manusia, kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia
serta cara penanggulangannya, serta sistem pencernaan pada
hewan ruminansia. Tujuannya agar guru dapat memperkaya materi
Sistem Pencernaan.
3. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

100

Biologi

Peta Konsep
Sistem Pencernaan
mempelajari tentang
menerima

Nutrisi/zat
makanan

Gangguan

terdiri dari

dapat
mengalami

meliputi

Saluran
pencernaan
terdiri

Karbohidrat
Protein
Lemak
Vitamin
Mineral

Kelenjar
pencernaan
terdiri

Mulut

Kelenjar
liur

Esofagus

Kelenjar
hati

Lambung

Kelenjar
pankreas

contoh

Kolik
Diare
Batu empedu
Xerostomia
Apendisitis
Konstipasi

Usus halus
Usus besar
Anus

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Zat-Zat Makanan yang Dibutuhkan Manusia
1.

Guru menunjukkan contoh gambar-gambar makanan yang


mengandung berbagai zat yang dibutuhkan manusia.
2. Guru menjelaskan mengenai zat-zat makanan yang dibutuhkan
manusia.
3. Siswa diajak secara aktif untuk menjelaskan menu makanan mereka
beserta zat-zat yang terkandung di dalamnya. Misalnya dengan
pertanyaan berikut.

Studi Kasus
Buatlah data makanan yang kalian konsumsi selama tiga hari berturut-turut dalam
bentuk laporan tertulis. Uraikan pula zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut.
Presentasikan laporan tersebut di kelas agar dapat memperoleh tanggapan.

Buku Guru Kelas XI

101

Sistem Pencernaan Makanan


1.

Guru menunjukkan gambar sistem pencernaan makanan pada


manusia.

Rongga mulut

Kelenjar paroid
Kelenjar Sublingual
Kelenjar submadibula

lidah

Kelenjar ludah

Faring
Lambung

Esofagus

Pankreas
Limpa

hati

Usus besar
Transverse colon

Kantung empedu

Kolon menurun

Duodenum
Jejunum
Ileum

Kolon naik
Cecum
Kolon sigmoid
Rektum
Usus buntu

Anus
Sumber: http://media-1.web.britannica.com

Gambar 6.1
Sistem pencernaan pada manusia.

2. Guru menjelaskan struktur saluran pencernaan manusia.


3. Guru memfasilitasi siswa untuk menggambar saluran pencernaan
manusia.
4. Siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
5. Guru menjelaskan contoh alat-alat pencernaan, antara lain rongga
mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
kelenjar
partotis

Fundus

duktus parotis
(stensem)

esofagus
cardia

Permukaan depan

lekukan kecil
otot masseter
lekukan besar

mukosa
duktus sublingualis
duktus submandibularis
kelenjar sublingualis
kelenjar submandibularis
Tiga bagian usus besar:
Cecum, kolon, dan rektum
aorta

kolon
menurun

kolon naik
ileum
cecum


102

Biologi

kolon
melintang

kolon sigmoid
(usus panggul)
sigmoid flexure
Rektum (poros usus)

rugal

kapiler
darah

epitel
villi

lapisan otot
villi

lumen

pembuluh vena
hati

lumen

usus halus
Gambar 6.2
Alat-alat pencernaan pada manusia.

6.

Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan


soal latihan selama 10-15 menit.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas secara mandiri.
1. Zat makanan apa sajakah yang tidak mengalami proses pencernaan tetapi diserap
oleh tubuh?
2. Sebutkan alat-alat pencernaan dalam tubuh manusia.
3. Kelenjar pencernaan apakah yang berperan dalam proses pencernaan yang
terjadi di rongga mulut?
4. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian lambung.
5. Getah pencernaan apakah yang berperan dalam proses pencernaan di dalam
lambung?
6. Mengapa pada ileum tidak terjadi proses pencernaan makanan?
7. Sebutkan peranan usus besar dalam proses pencernaan makanan.

7. Selanjutnya, Review dibahas dalam diskusi kelas. Guru menunjuk


secara acak salah satu siswa untuk menjelaskan jawabannya, dan
meminta siswa lain menanggapinya.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Buku Guru Kelas XI

103

Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Pencernaan Makanan


1.

Guru menjelaskan mengenai contoh kelainan dan gangguan pada


sistem pencernaan makanan.
2. Guru secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

Studi Kasus
Cobalah berpikir logis. Apakah contoh gangguan pada sistem pencrnaan yang pernah
Anda alami? Bagaimana cara mengatasinya?

3. Siswa melakukan kegiatan secara kelompok untuk mendiskusikan


tips atau cara untuk mencegah atau mengurangi gangguan sistem
pencernaan.
4. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dalam sebuah forum
diskusi.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi
B

B = baik
C = cukup
K = kurang

104

Biologi

Penguasaan
Materi

Keaktifan
B

Deskripsi
Alasan

Sistem Pencernaan Pada Hewan Ruminansia


1. Guru menjelaskan sistem pencernaan pada hewan ruminansia.
2. Guru menunjukkan gambar sistem pencernaan makanan pada
hewan ruminansia.
omasum

intestinum

esofagus

rumen

abomasum

retikulum

Sumber: http://4.bp.blogspot.com

Gambar 6.3
Sistem pencernaan hewan ruminansia.

3.

Siswa mencari informasi mengenai hewan ruminansia beserta


sistem pencernaannya.

Studi Kasus
Apakah yang membedakan sistem pencernaan Ruminansi dengan sistem pencernaan
manusia, baik alat pencernaannya maupun mekanismenya.

4. Siswa mempresentasikan hasil kerja dalam sebuah forum diskusi.


Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut

Buku Guru Kelas XI

105

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang

F.

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Makanan yang kita makan, dapat memberikan energi yang kita butuhkan setelah
dicerna oleh sistem pencernaan. Sistem pencernaan inilah yang berfungsi mengonversi
bahan makanan ke bentuk senyawa yang lebih sederhana, karena tubuh hanya
dapat menyerap bahan makanan dalam bentuk paling sederhana dan dalam bentuk
kecil (partikel), agar dapat melalui pembuluh-pembuluh darah. Sistem pencernaan
disusun oleh berbagai komponen. Semua komponen tersebut harus ada dan berfungsi
sebagaimana mestinya.Sebagai contoh, keseimbangan yang menakjubkan terjadi
di dalam sistem lambung. Di dalam lambung, pencernaan makanan dilakukan oleh
asam klorida. Asam ini sangat kuat, sehingga dapat mencerna bukan hanya makanan
yang masuk, melainkan juga dinding lambung. Akan tetapi, Tuhan menciptakan zat
bernama mukus, yang dihasilkan selama proses pencernaan, melapisi dinding lambung
dan melindunginya dengan sangat baik terhadap efek merusak yang disebabkan
oleh asam tersebut. Dengan demikian, lambung tidak akan merusak dirinya sendiri.
Terdapat kesesuaian yang sempurna antara asam klorida dan mukus yang dihasilkan
untuk melindungi lambung dari asam tersebut.

106

Biologi

Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan telah menciptakan untuk kita sebuah sistem
yang sempurna dalam segala hal. Pernahkah membayangkan, apa yang terjadi jika
salah satu komponen mengalami gangguan? Maka akan menyebabkan terjadinya
penumpukan atau pembusukan makanan pada salah satu komponen. Oleh karena
itu, kita harus menjaga sistem pencernaan ini dengan baik, misalnya tidak makan
secara berlebih-lebihan.
4.

Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1. Karbohidrat mempunyai rumus molekul CnH2nOn terbagi menjadi monosakarida,
disakarida, dan polisakarida.
2. - Protein merupakan senyawa yang tersusun atas asam amino yang diikat dengan
ikatan peptila.

- Protein berasal dari hewan (hewani) dan dari tumbuhan (nabati).

- Fungsi protein adalah sebagai zat pembangun, zat pengatur, dan sebagai bahan
bakar atau sumber energi. Setiap 1 gram protein mengandung 4,1 kalori.
3. - Lemak merupakan ester dari asam lemak dan gliserol. Lemak merupakan
cadangan energi bagi manusia dan hewan dalam jangka lama. Satu gram lemak
mengandung 9,3 kalori.

- Lemak dapat beras al dari hewan (daging, keju, susu, telur, mentega, ikan segar,
minyak ikan) dan tumbuhan (kelapa, kacang-kacangan, kemiri, alpukat.)

- Fungsi lemak adalah sebagai penghasil kalor energi; pelarut vitamin A, D, E,
K; penahan rasa lapar; melindungi organ-organ dari gesekan dalam tubuh
maupun dari luar; dan mempertahankan suhu.
4. Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil,
tetapi berperan besar, yaitu untuk mempertahankan gizi normal.
Vitamin dibedakan manjadi dua, yaitu:
- larut dalam air: C, B, B2, B3, B6, B12
- larut dalam lemak: A, D, E, K

Fungsi vitamin adalah sebagai bagian dari enzim, mempertahankan fungsi jaringan,
dan memengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel baru.
5. Garam mineral meliputi:
a. garam makro: Ca, P, Fe, Cu, Na, K, Cl, F, S, dan I
b. garam mikro: Mo, Mg, Mn, dan Zn.
5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.
Buku Guru Kelas XI

107

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan
secara cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itulah siswa dapat
diberikan pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat
berupa penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan
memberikan soal-soal. Berikut ini contoh soal-soal pengayaan yang
dapat diberikan.

Contoh Soal Pengayaan


1.
2.
3.
4.
5.

Di dalam usus halus dihasilkan getah yang menyempurnakan pencernaan semua


makanan. Sebutkan getah-getah tersebut.
Apakah yang akan terjadi jika kita mengalami difesiensi makanan dan sebutlah
contoh akibatnya?
Apakah fungsi dari baketri parasit escherecia coli di dalam usus besar kita?
Apakah fungsi dari vitamin dan bagaimanakah kerjanya?
Jika kita perhatikan sapi saat makan, terlihat seolah-olah sapi melakukan gerakan
mengunyah secara terus-menerus. Mengapa bisa terjadi seperti itu?

Alternatif Jawaban:
1. Getah pada usus halus:
a. Erepsin yang digunakan untuk menyempurnakan pencernaan protein yang
telah diubah, yaitu polipeptida dijadikan sebagai asam amino.
b. Enterokinase untuk menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah
pankreas.
c. Maltase untuk mengubah maltosa menjadi dekstrose.
d. Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan mengubah galaktosa
menjadi glukosa di dalam hati.
e. Intertase bekerja atas gula.
2. Defisiensi dari zat makanan tersebut dapat menyebabkan gangguan proses
metabolisme. Contohnya adanya penyakit beri-beri, pusing, berat badan turun,
penyekit gondok dsb.
3. Di dalam usus besar terdapat mikroorganisme parasit yaitu bakteri Escheridia coli
yang berfungsi untuk membusukkan sisa-sisa makanan.
4. Vitamin berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan tidak dapat
menghasilkan energi. Di dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai katalisator tubuh,
yaitu mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
5. Ternyata sapi sering memuntahkan kembali makanan dari bagian lambung, yaitu
retikula rumen (rumen dan retikulum) ke mulut untuk dikunyah kembali. Tujuannya
untuk menghaluskan makanan yang masih kasar, kemudian ditelan kembali.
108

Biologi

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.

5.

Kekurangan protein pada makanan menyebabkan busung lapar karena protein


selain merupakan penyusun enzim juga berfungsi sebagai apakah itu?
Pankreas dan usus halus bekerja sama dan mempunyai peran dalam sistem
pencernaan. Sebutkan peranannya?
Apakah yang menyebabkan penyakit sembelit?
Apakah akibatnya jika uji biuret pada produk makanan menunjukkan hasil negatif
(tidak timbul warna merah atau ungu). Bila produk makanan tersebut dijadikan
sumber makanan satu-satunya?
Apakah penyebab penyakit kwashiorkor?

Alternatif Jawaban
1. Protein yang terdapat dalam plasma darah, terutama albumin, berfungsi
memelihara keseimbangan tekanan osmosis darah dengan mencegah cairan
plasma ke luar dari kapiler masuk ke dalam ruang interstitial.
2. Pankreas dan usus halus menghasilkan enzim yang berperan mengubah bahan
makanan menjadi senyawa sederhana sehingga siap diserap oleh usus.
3. Sembelit (konstipasi) terjadi jika air terlalu banyak diserap oleh usus, sehingga
feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini juga disebabkan karena kurang
mengkonsumsi makanan berserat.
4. Akibatnya berarti produk makanan tersebut tidak mengandung protein. Jika
makanan ini dijadikan sumber makanan satu-satunya, maka tubuh akan kekurangan
suplai protein dan dapat mengakibatkan penyakit kwashiorkor.
5. Penyakit kwashiorkor disebabkan oleh kekurangan protein. Protein berperanan
penting dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel. Kekurangan protein pada
air susu ibu yang diberikan pada anak-anak akan menyebabkar malnutrisi. Di
dalam tubuh penderita akan terjadi pengikisan organ tubuh, kecuali hati yang
membengkak karene akumulasi lemak. Perubahan itu terjadi karma asam amino
yang didapat dari protein tidak tersedia dalam jumlah cukup.

Buku Guru Kelas XI

109

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

110

Biologi

SISTEM PERNAPASAN
BAB VII
Guru perlu menjelaskan kepada siswa bahwa bernapas adalah
bagian yang sangat penting dalam aktivitas makhluk hidup. Tanpa
bernapas, maka makhluk hidup akan mati. Guru menyuruh siswa untuk
menahan napas selama 30 detik saja. Dapatkah para siswa melakukannya?
Guru menjelaskan bahwa ketika menahan napas tersebut, siswa akan
merasakan sesak napas. Penyebab rasa sesak ini karena tubuh kekurangan
oksigen. Jika hal ini terjadi beberapa lama akan menyebabkan gangguan
dalam tubuh dan akhirnya akan menyebabkan kematian.
Dalam materi ini dipelajari tentang sistem pernapasan pada
manusia dan hewan, struktur dan fungsi organ dalam sistem pernapasan
pada manusia dan hewan, kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
manusia dan cara penanggulangannya. serta pengaruh pencemaran
udara dan resiko negatif merokok pada remaja.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan
fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan
gangguan sistem respirasi manusia melalui berbagi bentuk
media presentasi.
4.9 Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh
pencemaran udara dan mengolah informasi beberapa resiko
negatif merokok pada remaja untuk menentukan keputusan.
112

Biologi

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.

Siswa dapat menjelaskan tentang sistem pernapasan pada manusia


dan hewan.
2. Siswa dapat mengetahui struktur dan fungsi organ dalam sistem
pernapasan pada manusia dan hewan.
3. Siswa mampu memaparkan kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan manusia serta cara penanggulangannya.
4. Siswa dapat menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara
dan resiko negatif merokok pada remaja.
Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai
berikut.
1. Menjelaskan tentang sistem pernapasan pada manusia dan
hewan.
2. Mengetahui struktur dan fungsi organ dalam sistem pernapasan
pada manusia dan hewan.
3. Memaparkan kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
manusia serta cara penanggulangannya.
4. Menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara dan resiko
negatif merokok pada remaja.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi
dan mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rencana
pembelajaran untuk materi Bab VII tentang Sistem Pernapasan,
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta menyiapkan
lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar komunikasi
guru dengan orang tua.
3. Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/charta
sistem pernapasan pada manusia dan hewan, gambar/charta alatalat pernapasan pada manusia dan hewan, serta gambar/charta
gangguan pernapasan pada manusia.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong
siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait
Buku Guru Kelas XI

113

dengan materi pelajaran biologi pada Bab VII tentang Sistem


Pernapasan. Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student
centered dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek
sekaligus objek kegiatan. Oleh sebab itulah kegiatan pembelajaran
pada bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh
kemampuan siswa untuk dapat memahami materi pelajaran
biologi secara mandiri. Untuk mendukung upaya tersebut, guru
menerapkan beberapa model pembelajaran yang mendorong
kemandirian siswa dalam memperoleh pengetahuannya terkait
materi pelajaran biologi pada bab ini.
5. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi
bab ini. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim kelompok.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab VII Sistem Pernapasan
1.

Pada Bab VII tentang Sistem Pernapasan, guru hendaknya aktif dan
kreatif dalam menyediakan berbagai macam media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh siswa dalam memahami materi.
Tujuannya agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan
sebagai salah satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
2. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai sistem
pernapasan pada manusia dan hewan, struktur dan fungsi organ
dalam sistem pernapasan pada manusia dan hewan, kelainan
dan penyakit pada sistem pernapasan manusia serta cara
penanggulangannya, serta pengaruh pencemaran udara dan
resiko negatif merokok pada remaja. Tujuannya agar guru dapat
memperkaya materi Sistem Pernapasan.
3. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

114

Biologi

Peta Konsep

Sistem Pernapasan
mempelajari

Sistem Pernapasan pada


Manusia

Pernapasan pada Hewan

Gangguan Sistem
Pernapasan pada Manusia

menjelaskan

meliputi

Alat-alat pernapasan

Alat-alat pernapasan

Klasifikasi pernapasan

Pernapasan serangga

Mekanisme
pernapasan

Pernapasan ikan

contohnya

Gangguan pada
saluran pernapasan
Gangguan pada
dinding alveolus
Gangguan pada pleura

Pernapasan katak

Pernapasan burung

Gangguan pada
transportasi oksigen

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Guru bertanya pada siswa untuk memancing rasa ingin tahunya,
dan mengetahui sejauh mana pemahaman dasar siswa tentang
sistem pernapasan.
Apakah penyusun sistem pernapasan sama dengan sistem
pencernaan?
Apa sajakah alat-alat pernapasan pada manusia?
2. Guru menjelaskan pada siswa mengenai alat-alat pernapasan
pada manusia yang meliputi rongga hidung, faring, laring, trakea,
bronkus, bronkius, alveolus, dan paru-paru.

Buku Guru Kelas XI

115

rongga hidung
lubang hidung

faring

rongga mulut

trakea

laring
bronkus kanan
bronkus kiri

paru-paru kanan

paru-paru kiri
diafragma
Sumber: http://respiratoryzone.files.wordpress.com

Gambar 7.1
Alat pernapasan manusia.

3. Guru menjelaskan klasifikasi pernapasan, yang meliputi pernapasan


berdasarkan tempat terjadinya dan pernapasan berdasarkan
kebutuhan oksigen.
4. Guru menjelaskan mengenai mekanisme pernapasan.
5. Siswa diajak berpikir secara ilmiah dengan mengamati gambar
mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut.
Udara keluar

Udara masuk
Inspirasi

Rongga dada
membesar

Ekspirasi
Paru-paru

Rongga dada
menyempit
Gambar 7.2
Mekanisme pernapasan dada.

Udara masuk

Udara keluar
Ekspirasi

Inspirasi


6.

Rongga
dada dan
paru-paru
membesar

Diafragma

Rongga
dada dan
paru-paru
mengecil

Gambar 7.3
Mekanisme pernapasan perut.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai volume udara


pernapasan dan faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi
pernapasan untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
7. Siswa melakukan kegiatan pengamatan yang bertujuan mengetahui
gas hasil pernapasan pada manusia dengan penuh tanggung jawab
dan disiplin.
8. Siswa membuat laporan dari hasil pengamatannya.

116

Biologi

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Keaktifan

No. Nama Siswa


B

Kerapian
Laporan

Kerja Sama
K

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
9. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan
soal Review.

Review
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sebut dan jelaskan bagian utama dalam sistem pernapasan pada manusia.
Bagaimanakah mekanisme jalannya napas pada rongga hidung?
Bagaimanakah mekanisme pertukaran O2 dan CO2 dalam paru-paru?
Bagaimanakah mekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut?
Bagaimanakah perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob?
Apa yang dimaksud frekuensi pernapasan? Jelaskan.
10. Selanjutnya, Review dibahas dalam diskusi kelas. Guru menunjuk
secara acak untuk menjelaskan jawabannya, dan meminta siswa
lain menanggapinya.
Sistem Pernapasan Pada Hewan
1.

Guru memberikan pengantar mengenai pernapasan pada hewan,


yang meliputi pernapasan pada amoeba, serangga, ikan, katak,
dan burung.
Buku Guru Kelas XI

117

2. Guru menunjukkan gambar-gambar mengenai pernapasan pada


hewan.
Torax Kepala

Antena
Mata majemuk
insang
Sistem
Jantung Arteri pencernaan Otak
dorsal

Anus

(a)

Subsophageal
ganglion

Vagina
Ovarium
Trakea
Malpigi

aliran air
darah bersih
darah kotor

Rahang bawah

Gambar 7.4
Sistem pernapasan serangga.

penampang
filamen
insang

insang
arteri

vena
filamen insang

Gambar 7.5
Sistem pernapasan pada ikan bertulang
sejati.

Lubang Hidung

Trakea
Paru-paru
Kantung udara anterior
Kantung udara
posterior
Gambar 7.6
Pundi-pundi udara burung.
Lubang hidung

Rongga yang
berhubungan dengan
rongga mulut

Paru-paru

Glotis
(i)
Pengambilan udara dengan
menggunakan rahang
bawah yang mengendur.
Gambar 7.7
Sistem pernapasan pada katak.

(ii)
Otot sternohioideus
berkontraksi sehingga
udara masuk ke rongga
mulut.

(iii)
Udara masuk ke paru-paru
dan terjadi pertukaran gas.
Otot sternohioideus dan otot
perut berkontraksi sehingga
otot perut mengecil.

(iv)
Udara keluar
melalui koane.

3. Guru memfasilitasi siswa untuk menggambar sistem pernapasan


pada pada ikan, katak, burung, dan serangga secara lengkap.
4. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan menemukan
solusi dari suatu permasalahan berikut.

118

Biologi

Masalah
1. Jelaskan sistem pernapasan pada amoeba, belalang, katak, dan ikan.
2. Sebutkan alat pernapasan pada aves.
3. Bagaimanakah mekanisme pernapasan pada burung waktu terbang dan
istirahat?
4. Apakah yang membedakan sistem pernapasan burung dan manusia?
5. Bagaimanakah terjadinya fase inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan katak?

5. Siswa dibagi menjadi lima kelompok.


-
Kelompok 1 mempresentasikan
amoeba
-
Kelompok 2 mempresentasikan
serangga
-
Kelompok 3 mempresentasikan
ikan
-
Kelompok 4 mempresentasikan
katak
-
Kelompok 5 mempresentasikan
burung

tentang pernapasan pada


tentang pernapasan pada
tentang pernapasan pada
tentang pernapasan pada
tentang pernapasan pada

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Buku Guru Kelas XI

119

Gangguan sistem pernapasan pada manusia


1.

Siswa diajak berpikir secara ilmiah dengan mengamati gambar


berbagai gangguan pada sistem pernapasan manusia.

Kelenjar getah bening


yang normal

Kelenjar getah bening


yang tidak normal

Mukus di bronkioulus

Perbesaran alveoli
Kapiler
Alveolus dan
bronkiolus
normal

Paru-paru
Gambar 7.8
Berbagai gangguan pada sistem pernapasan manusia.

2.

Guru secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.


Guru menjelaskan mengenai gangguan pada sistem pernapasan
manusia.
3. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan
soal latihan.

Latihan
1. Jelaskan pengertian berikut.
a. Asfiksi


b. Sinusitis


c. Pleuritis
d. Bronkitis
2. Bagaimanakah upaya-upaya yang dilakukan jika terjadi gangguan pernapasan?

120

Biologi

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Keaktifan

No. Nama Siswa


B

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Pengayaan untuk Guru
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.
000 bahan kimia beracun. Ketika seseorang merokok, akan menghasilkan
banyak bahan yang berbahaya tidak saja bagi perokok aktif, tetapi juga
orang lain di sekitarnya. Asap rokok yang dihasilkan memiliki banyak
kandungan yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Berikut ini
kandungan berbahaya yang terdapat dalam setipa rokok.
Nikotin, menyebabkan perokok merasa rileks. Zat ini jika dikonsumsi
dalam jangka waktu yang lama, karena nikotin di dalam tubuh
manusia bisa mengendap dan lama-lama akan merusak paru-paru,
untuk tingkat kefatalannya bisa menyebabkan kanker. Kandungan
nikotin yang makin menumpuk dalam tubuh akan menyebabkan
kematian lebih cepat dalam sel jaringan tubuh.
Tar akan meninggalkan noda pada gigi perokok dan mengubahnya
menjadi kuning dan kecoklatan. Selain itu, zat racun ini juga dapat
mengakibatkan berbagai masalah gigi dan mulut lainnya, seperti
periodontitis, penyakit gusi, serta mengakibatkan kanker mulut.
Tar merupakan campuran dari beberapa zat yang bersama-sama
membentuk suatu massa yang dapat melekat di paru-paru. Rokok
Buku Guru Kelas XI

121

122

Biologi

memiliki kadar tar yang berbeda-beda. Kandungan rokok dengan


kadar tar yang tinggi memiliki lebih dari 22 mg tar di masing-masing
rokok, sedangkan kandungan rokok dengan kadar yang rendah
memiliki kurang dari 7 mg saja.
Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano. Efek
sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian
dalam jangka waktu beberapa menit. Gejala yang ditimbulkan
oleh zat kimia sianida ini bermacam-macam, mulai dari rasa nyeri
pada kepala, mual muntah, sesak napas, dada berdebar, selalu
berkeringat sampai korban tidak sadar dan apabila tidak segera
ditangani dengan baik akan mengakibatkan kematian.
Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang
mudah terbakar dan tidak berwarna. Benzene adalah toksin yang
menyerang hati, ginjal, paru-paru, jantung dan otak dan dapat
menyebabkan kerusakan kromosonal. Efeknya bisa menyebabkan
kerusakan pada sumsum tulang dan dapat menyebabkan
penurunan sel darah merah, yang mengarah ke anemia. Benzena
juga dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan dan
menurunkan sistem kekebalan, meningkatkan kesempatan infeksi,
menyebabkan leukemia dan lainnya yang terkait dengan kanker
darah dan pra-kanker dari darah.
Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif. Salah
satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko
tinggi terhadap pembuluh darah. Apabila masuk ke dalam tubuh,
maka sebagian besar akan terkumpul di dalam ginjal, hati dan
sebagian yang dikeluarkan lewat saluran pencernaan. Cadmium
dapat mempengaruhi otot polos pembuluh darah secara langsung
maupun tidak langsung lewat ginjal, sebagai akibatnya terjadi
kenaikan tekanan darah.
Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga
dikenal sebagai metil alkohol. Bahaya metanol bagi kesehatan yakni
sangat mudah diserap oleh tubuh melalui rute pemberian (oral,
inhalasi, topical).
Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga
merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun
dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk
mengawetkan mayat.

Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk


membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat
plastik dan pestisida.
Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam
asap buangan mobil.

F.

Sumber: http://adainfo4.blogspot.com/2012/06/kandungan-rokokberhadiah-kematian.html dengan pengubahan seperlunya.

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Sistem respirasi termasuk salah satu sistem yang sangat rumit, tetapi sangat
teratur.Di sekitar kita, tidak selalu didapati udara yang bersih dan sesuai dengan suhu
tubuh kita.Oleh karena itu, udara yang kita hirup masuk ke dalam tubuh kita haruslah
bersih dan sesuai dengan suhu tubuh.Hidung sebagai gerbang pertama masuknya
udara yang kita hirup telahdilengkapi dengan bulu dan selaput lendir sehingga dapat
menyaring dan menangkap partikel-partikel debu yang masuk.Selama melewati lubang
hidung, suhu udara juga disesuaikandengan tubuh.Selain itu, bentuk tulang hidung
juga memungkinkan udara berputar beberapa kali di dalam hidung dan menjadi hangat
sebelum masuk ke dalam paru-paru. Proses ini tentu saja hanya dapat terjadi pada
sistem yang rumit dan spesifik. Oleh karena itu, kita harus bersyukur atas pemberian
sistem respirasi ini sehingga udara yang masuk ke dalam tubuh kita adalah udara yang
sudah dilembapkan dan bebas debu.

Buku Guru Kelas XI

123

4.

Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1. Pada organisme tingkat rendah, mekanisme pernapasan dilakukan dengan cara
difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya, misalnya terjadi pada protozoa.
Pernapasan pada golongan cacing menggunakan cara difusi melalui saluran tipis
yang berpembuluh kapiler. Adapun pada serangga, sistem pernapasannya sudah
lebih kompleks dibandingkan protozoa dan cacing. Serangga menggunakan sistem
pernapasan trakea.
2. Alat pernapasan pada ikan umumnya berupa insang walaupun ada sebagian ikan
yang bernapas dengan paru-paru seperti ikan paus. Alat pernapasan pada katak
meliputi insang, paru-paru, dan kulit. Katak merupakan hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna sehingga alat pernapasannya disesuaikan dengan fase
hidupnya. Pernapasan pada burung lain lagi, alat pernapasan burung dilengkapi
dengan pundi-pundi udara. Alat inilah yang berperan dalam pernapasan burung
ketika sedang terbang.
3. Sistem pernapasan pada manusia merupakan sistem pernapasan yang paling
kompleks. Alat-alat pernapasannya meliputi rongga hidung, nasofaring, laring,
trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, dan paru-paru.
4. Kelainan dan gangguan sistem pernapasan dapat dikelompokkan dalam gangguan
pada saluran pernapasan (meliputi polip, amandel, adenoid, bronkitis, asma,
sinusitis, sindrom Kartagener, dan apnoea); gangguan pada dinding alveolus (meliputi
pneumonia, TBC); gangguan pada pleura; gangguan pada transportasi oksigen
(asfiksi); kanker paru-paru; difteri; faringitis; dan emfisema.

5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan
secara cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itulah siswa dapat
diberikan pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat
berupa penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan
memberikan soal-soal. Dapat juga dengan memberikan proyek yang
dikerjakan secara mandiri atau kelompok.
124

Biologi

Proyek
Carilah informasi, kemudian identifikasilah struktur dan fungsi organ-organ pernapasan
terkait dengan penyakit pada saluran pernapasan pada perokok. Sertakan gambar-gambar
misalnya dampak merokok terhadap kesehatan, zat-zat yang berbahaya yang terdapat
dalam rokok, dan organ-organ pernapasan perokok agar laporan lebih menarik.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.

Banyak orang merokok, padahal mereka tahu merokok sangat berbahaya bagi
kesehatan. Sebutkan dampaknya bagi kesehatan.
2. Bagaimanakah proses keluar masuknya udara pada serangga?
3. Gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh infeksi dan bukan
infeksi. Sebutkan minimal tiga penyakit atau gangguan akibat infeksi.
4. Jelaskan tentang asidosis.
5. Apakah penyebab terjadinya gangguan tranportasi O2 yang disebut asfiksi pada
sistem pernapasan?
Alternatif Jawaban
1. Penyakit yang diakibatkan oleh merokok berhubungan dengan paru-paru dan
jantung. Merokok dapat menyebabkan penyakit bronkitis, emfisema, kanker paruparu, dan penyakit jantung. Wanita hamil yang merokok juga membahayakan bayi
yang dikandungnya.
2. Udara keluar masuk melalui lubang kecil yang disebut spirakel yang terdapat pada
setiap sisi ruas tubuh serangga
3. Penyakit atau gangguan akibat infeksi:
a. faringitis, adalah radang pada faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus
tertentu,
b. pleuritic, adalah radang pada selaput pembungkus paru-paru (pleura),
c. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), adalah penyakit saluran
pernapasan akut yang disebabkan oleh virus. Gejala penyakit ini adalah sakit
kepala, demam tinggi (lebih dari 38C), batuk, sesak napas, tenggorokan
gatal, lesu, dan nyeri tubuh. SARS disebabkan oleh virus yang disebut SARS
associated coronavirus (SARS-CoV).

Buku Guru Kelas XI

125

4.
5.

Asidosis adalah gangguan pengangkutan karbon dioksida (CO2) dari dalam jaringan
sehingga darah menjadi asam.
Penyebabnya:
a. pengikatan CO2 oleh Hb,
b. peningkatan ketinggian suatu tempat,
c. keracunan sianida, dan
d. alveolus terisi air.

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

126

Biologi

SISTEM EKSKRESI
BAB VIII
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, apakah yang siswa
rasakan setelah selesai berolahraga, atau setelah makan makanan
pedas dan panas, atau ketika merasa takut dan grogi. Guru menjelaskan
bahwa ketika mengalami berbagai kejadian tersebut, manusia akan
mengeluarkan keringat. Saat keringat keluar, racun-racun yang ada di
dalam tubuh juga ikut keluar. Oleh karena itu, tubuh yang mengeluarkan
keringat pun menjadi sehat dan bugar. Guru menjelaskan bahwa keringat
merupakan salah satu contoh hasil ekskresi. Selain manusia, hewan juga
mempunyai sistem ekskresi. Dalam materi ini disajikan tentang sistem
ekskresi pada manusia dan hewan, serta berbagai kelainan dan penyakit
pada sistem ekskresi manusia.

A. Kompetensi Inti (KI)


1.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan
proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
4.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi
manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

128

Biologi

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.

Siswa dapat menjelaskan tentang sistem ekskresi pada hewan


invertebrata dan vertebrata.
2. Siswa dapat mengetahui sistem ekskresi pada manusia.
3. Siswa mampu memaparkan kelainan dan penyakit pada sistem
ekskresi manusia.
Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan sistem ekskresi pada hewan invertebrata dan
vertebrata.
2. Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia.
3. Memahami berbagai kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi
manusia.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi
dan mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rencana
pembelajaran untuk materi Bab VIII tentang Sistem Ekskresi,
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta menyiapkan
lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar komunikasi
guru dengan orang tua.
3. Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/
charta ekskresi pada hewan, gambar/charta ekskresi pada manusia,
peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dalam pengamatan
sistem ekskresi pada manusia dan hewan.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong
siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait
dengan materi pelajaran biologi pada Bab VIII tentang Sistem
Ekskresi. Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student
centered dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek
sekaligus objek kegiatan. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran
pada bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh
kemampuan siswa untuk dapat memahami materi pelajaran
Buku Guru Kelas XI

129

biologi secara mandiri. Untuk mendukung upaya tersebut, guru


menerapkan beberapa model pembelajaran yang mendorong
kemandirian siswa dalam memperoleh pengetahuannya terkait
materi pelajaran biologi pada bab ini.
5. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi
bab ini. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab VIII Sistem Ekskresi
1.

Pada Bab VIII tentang Sistem Ekskresi, guru hendaknya aktif dan
kreatif dalam menyediakan berbagai macam media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh siswa dalam memahami materi.
Tujuannya agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan
sebagai salah satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
2. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai sistem
ekskresi pada manusia dan hewan, serta berbagai kelainan dan
penyakit pada sistem ekskresi manusia. Tujuannya agar guru dapat
memperkaya materi Sistem Ekskresi.
3. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa, sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

130

Biologi

Peta Konsep
Sistem Ekskresi
pada

Invertebrata

contoh

contoh

Protozoa
Cacing
Insekta
Mollusca

Manusia

Vertebrata

Pisces
Amfibi
Aves
Mamalia

Kulit

Hati

bagiannya

bagiannya

Lobus kiri
Lobus kanan

Epidermis
Dermis

hasil

hasil

Keringat

Empedu

Ginjal

Paru-paru
bagiannya

Bronkus
Bronkiolus
Alveolus
hasil

H2O
CO2

bagiannya

Korteks
Medula
Pelvis
hasil

Urine

Buku Guru Kelas XI

131

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Sistem Ekskresi pada Invertebrata dan Vertebrata
1.

Guru menunjukkan gambar-gambar sistem ekskresi pada amoeba


dan moluska.

Nukleus
Vakuola kontraktil

Peningkatan
ukuran

Membran sel

Berhenti pada
ukuran tertentu

Zat sisa
dikeluarkan

Sumber: Tutorvista.com

Gambar 8.1
Ekskresi amoeba.
nefridiun

hati
coelom

usus
gonads

mantel

lambung
tempurung
radula

ruang
mantel

mulut

anus
insang

kaki

tali saraf

esofagus

mulut

radula

Sumber: http://classconnection.s3.amazonaws.com

Gambar 8.2
Ekskresi Mollusca.


2. Guru menjelaskan pada siswa mengenai sistem ekskresi pada
hewan invertebrata, seperti protozoa, cacing, serangga, dan
moluska.
3. Siswa diuji kemampuan berpikir secara ilmiah tentang sistem
ekskresi pada hewan invertebrata.

Ruang Berpikir
Serangga tidak memiliki darah seperti manusia. Namun memiliki hemolimfa
yang berfungsi sebagai darah. Coba cari tahu apakah fungsi hemolimfa
pada sistem ekskresi serangga?


132

Biologi

4.
5.
6.
7.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan


pendapatnya di depan kelas. Siswa lain dapat memberikan
masukan atau komentar.
Guru menjelaskan macam-macam alat ekskresi pada hewan
vertebrata, misalnya aves, mamalia, pisces, dan amfibi.
Siswa secara aktif melakukan studi pustaka mencari tahu sistem
ekskresi pada hewan vertebrata.
Guru memfasilitasi siswa untuk menggambar sistem ekskresi pada
invertebrata dan vertebrata.
Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan
soal latihan.
Anda telah mempelajari tentang sistem ekskresi pada hewan
invertebrata dan vertebrata, selanjutnya jawablah pertanyaanpertanyaan berikut.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Jelaskan perbedaan antara ekskresi, sekresi, dan defekasi.
2. Sebut dan jelaskan tiga macam zat sisa metabolisme protein (senyawa nitrogen).
3. Pada cacing tanah, bagian apakah yang berfungsi menggerakkan zat sisa agar keluar
dari tubuh?
4. Bagian apakah yang melakukan pengeluaran zat sisa metabolisme pada serangga?
5. Bagaimanakah sistem ekskresi pada katak?
8. Siswa melakukan kegiatan pengamatan yang bertujuan mengetahui
struktur ginjal pada hewan mamalia berupa sapi.
9. Siswa membuat laporan dari hasil pengamatannya.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

Buku Guru Kelas XI

133

Pro-Aktif

No. Nama Siswa


B

Santun dalam
Berargumen

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Sistem Ekskresi pada Manusia
1.

Guru menjelaskan mengenai alat ekskresi pada manusia berupa


hati.
2. Guru menunjukkan gambar alat ekskresi berupa hati.
Hati sebelah kanan
kantong
empedu

kerongkongan

Hati sebelah kiri

Lambung

Saluran hepatikus utama


Saluran empedu utama

Usus kecil
Pencernaan
Sumber: http://geoweek.files.wordpress.com

Gambar 8.3
Hati menetralkan dan mengeluarkan zat-zat yang bersifat racun.

3. Guru menjelaskan mengenai alat ekskresi pada manusia berupa


paru-paru.
4. Siswa dilatih kemampuan berpikir ilmiahnya dalam rubrik Ruang
Berpikir.

Ruang Berpikir
Paru-paru merupakan alat ekskresi sekaligus respirasi. Coba jelaskan
secara ilmiah hubungan kedua fungsi tersebut pada saat bernapas melalui
paru-paru.


134

Biologi

Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hubungan


kedua fungsi tersebut di depan kelas. Hal ini bertujuan agar siswa
memiliki kepercayaan diri untuk tampil di depan teman-teman
yang lain.

5. Guru menjelaskan mengenai alat ekskresi pada manusia berupa


kulit.
6. Guru memfasilitasi siswa untuk menggambar alat ekskresi berupa
kulit.
7. Siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
8. Guru menjelaskan mengenai alat ekskresi pada manusia berupa
ginjal.
9. Guru menunjukkan gambar alat ekskresi berupa ginjal.
kapsul
korteks/bagian
luar ginjal
medula/bagian
tengah ginjal
arteri
vena
pelvis ginjal
ureter

Sumber: Junqeira, L. C, 1997

Gambar 8.4
Ginjal dan bagian-bagiannya.

10. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan


soal latihan.

Anda telah mempelajari tentang sistem ekskresi pada manusia,
selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Sebut dan jelaskan alat-alat ekskresi pada manusia.
2. Sebutkan fungsi hati bagi manusia.
3. Bagaimanakah mekanisme pertukaran klorida yang terjadi dalam paru-paru?
4. Sebutkan fungsi kulit bagi tubuh.
5. Sebutkan lima lapis keratinosit yang menyusun epidermis kulit.
6. Jelaskan tentang nefron, loop henle, dan glomerulus.
7. Bagaimanakah proses terbentuknya urine?

Buku Guru Kelas XI

135

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Gangguan Atau Kelainan Sistem Ekskresi pada Manusia
1.

Guru menjelaskan mengenai gangguan atau kelainan sistem


ekskresi pada manusia.
2. Guru menunjukkan gambar alat hemodialisis untuk mengatasi
gangguan gagal ginjal.
Di dalam Dialisator

Darah dikeluarkan
untuk dibersihkan
Dialisator

Darah
bersih
kembali
ke tubuh

Darah dari tubuh memasuki mesin


dan mengalir melewati satu sisi
membran.
Membran adalah batas yang
menjaga agar darah dan dialisat
tidak tercampur, tapi kotoran tetap
dapat menembusnya.
Dialisat adalah cairan khusus yang
menarik kotoran dari darah. Dialisat
mengalir di sisi lain membran.
Kotoran, cairan tambahan, dan
bahan-bahan kimia dari darah
menembus membran bercampur
dengan dialisat.

Sumber: Junqeira, L. C, 1997

Gambar 8.5
Proses hemodialisis.

Dialisat
kotor

Darah yang sudah dijaring bersih


kembali ke dalam tubuh.

Dialisat
segar

3. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan diskusi tentang kelainan


gagal ginjal yang banyak terjadi akhir-akhir ini.
4. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan
soal latihan.
136

Biologi

Anda telah mempelajari tentang gangguan sistem ekskresi pada


manusia, selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

Masalah
Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Bagaimanakah jika terjadi kerusakan pada sebagian alat-alat ekskresi pada
manusia?
2. Diabetes melitus atau kencing manis sudah sering kita dengar. Apakah
penyebabnya? Benarkah penyakit ini dapat diturunkan?
3. Mengapa pola kebiasaan hidup dapat menyebabkan timbulnya beberapa macam
gangguan pada sistem ekskresi manusia?
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Penguasaan
Materi
B
C
K

B = baik
C = cukup
K = kurang

F.

Keberanian
B

Penguasaan
Materi
B
C
K

Deskripsi
Alasan

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.
Buku Guru Kelas XI

137

Refleksi Diri
Salah satu organ dalam sistem ekskresi adalah kulit. Pada setiap organisme,
ketebalan kulit selalu disesuaikan dengan kebutuhan. M anusia misalnya, sel epidermis
sebagian besar merupakan sel mati, sedangkan dermis tersusun dari sel-sel hidup. Pada
akhirnya sel-sel epidermis mengeras menjadi zat yang disebut keratin. Keratin saling
terikat dan membentuk filamen intermediet yang liat, tidak dapat larut dan membentuk
jaringan yang keras sehingga dapat berfungsi melindungi tubuh. Dengan proses seperti
ini, seharusnya kulit kita akan semakin tebal dan keras bukan? Lama kelamaan, mungkin
kulit kita akan setebal badak. Jika kulit kita sekeras dan setebal kulit badak, kita tidak
akan leluasa dalam bergerak. Akan tetapi, tidak demikian yang terjadi.Ketebalan kulit
kita selalu tepat sehingga kita terlindungi dan tetap leluasa bergerak.
Jika kita menggali lebih dalam kesempurnaan dalam organ-organ sistem ekskresi
yang lain, kita akan semakin mengagumi keajaiban-keajaiban yang diberikan Tuhan
dalam sistem ekskresi kita. Kita wajib mensyukuri organ-organ menakjubkan yang
diberikan pada kita ini.

4. Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1.

2.

3.
4.

5.

138

Alat ekskresi pada hewan invertebrata relatif sederhana, misalnya pada Protozoa,
ekskresi dilakukan dengan cara difusi melalui membran selnya. Pada cacing, alat
ekskresinya berupa nefridia; pada serangga, alat ekskresinya berupa buluh-buluh
Malphigi; sedangkan pada kelompok Mollusca, alat ekskresinya berupa ginjal dalam
bentuk nefridia.
Alat ekskresi pada hewan vertebrata relatif lebih kompleks dibanding hewan
avertebrata. Pada kelompok pisces, alat ekskresinya adalah sepasang ginjal berupa
mesonefros; pada amfibi, alat ekskresinya adalah ginjal dengan saluran-saluran
kemihnya yang disebut saluran Wolff.
Pada aves, alat ekskresinya adalah ginjal bertipe metanefros dilengkapi ureter dan
kloaka. Adapun pada hewan mamalia alat ekskresinya menyerupai pada manusia.
Pada manusia, pengeluaran sekret empedu dilakukan oleh hati. Di dalam tubuh,
hati berfungsi dalam sintesis protein, penyimpan gula (glikogen) dan lemak, fungsi
metabolik, dan dalam proses detoksikasi dan inaktivasi.
Paru-paru dalam sistem ekskresi manusia, berperan dalam mengeluarkan gas karbon
dioksida dan uap air sebagai hasil samping dari respirasi.

Biologi

6.

7.
8.

Kulit adalah alat ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme berupa keringat. Kulit
berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran,
kuman, dan sebagainya.
Ginjal merupakan alat utama dalam sistem urine pada manusia. Selain menghasilkan
urine, ginjal juga berfungsi sebagai pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
Gangguan pada sistem ekskresi meliputi penyakit diabetes insipidus, diabetes
melitus, albuminaria, nefritis, uremia, oedema, dan batu ginjal.

5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan
secara cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itu, siswa dapat
diberikan pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat
berupa penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan
memberikan soal-soal.

Tugas Mandiri
Berikan pendapat tentang kebiasaan minum air putih dan pola hidup sehat dalam
kaitannya dengan sistem ekskresi manusia. Kaitkan hal ini dengan teknologi hemodialisis
dengan funsi ginjal sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses pada tubuh.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Buku Guru Kelas XI

139

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.
5.

Apakah fungsi kandung kemih?


Pada proses pembentukan urine ada tiga tahap yang harus dilalui. Sebutkan dan
jelaskan.
Jelaskan tentang hormon insulin.
Dalam sistem ekskresi jika tubuh kelebihan asam amino, asam amino tersebut
akan mengalami demainasi. Apakah deaminasi tersebut?
Bagaimanakah sistem ekskresi pada katak?

Jawaban
1. Berfungsi sebagai tempat penampungan urin sementara.
2. Tahapannya adalah sebagai berikut.
a. Filtrasi terjadi di glomerulus dan menghasilkan urin primer (filtrate
glomerulus).
b. Reabsorpsi terjadi di tubulus renalis dan menghasilkan urin skunder (filtrate
tubulus).
c. Augmentasi terjadi di tubulus distal dan menghasilkan urin.
3. Hormone insulin adalah hormone yang dikeluarkan oleh pulau langerhans dalam
pancreas. Hormone ini berfungsi mengatur gula dalam darah. Penderita Diabetes
mellitus memiliki hormone insulin yang rendah sehingga kadar gula darah tinggi
akibatnya akan terjadi gangguan reabsorpsi di dalam tubulus distal, sehingga urin
masih terdapat glukosa.
4. Deaminasi merupakan pemindahan gugus amino (-NH) dari asam amino. Deaminasi
mengakibatkan terkumpulnya ammonia yang bersifat racun.
5. Alatnya adalah sepasang ginjal yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang.
Ginjal sebagai alat penyaring akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam
mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran
yang akan bermuara di kloaka.

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.
140

Biologi

SISTEM REGULASI
BAB IX
Sistem saraf manusia dapat memengaruhi berbagai macam
aktivitas manusia. Oleh karena itu, sistem saraf termasuk ke dalam
sistem regulasi. Sistem regulasi berfungsi mengatur kerja seluruh sistem
organ yang ada pada tubuh manusia. Misalnya, jika Anda mendengar
suara halilintar yang menggelegar, mungkin Anda akan berteriak keras
sambil menutup telinga. Peristiwa tersebut melibatkan beberapa organ
tubuh yang diatur oleh sistem regulasi.
Pada bab ini, Anda akan mempelajari materi mengenai sistem
regulasi pada manusia yang meliputi sistem saraf, sistem hormon, dan
alat-alat indra pada manusia, serta pengaruh penyalahgunaan narkotika
dan obat-obatan yang termasuk psikoaktif pada sistem saraf. Setelah
mempelajari sistem regulasi, Anda akan mengetahui cara kerja seluruh
tubuh Anda yang sangat kompleks. Anda akan menyadari bahwa hal itu
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan


bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses
koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon
dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi
yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
3.11 Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan
senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan
diri, lingkungan dan masyarakat.
142

Biologi

4.11 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur


dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang
disebabkan oleh senyawa psikotropika yang menyebabkan
gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan
kampanye anti narkoba pada berbagai media.
4.12 Melakukan kampanye antinarkoba melalui berbagai bentuk
media komunikasi baik di lingkungan sekolah maupun
masyarakat.

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.

Siswa dapat menjelaskan sistem saraf pada manusia, komponen


penyusunnya, berikut fungsi serta cara kerjanya dalam sistem
regulasi tubuh.
2. Siswa dapat mengetahui sistem hormon pada manusia, organorgan yang menghasilkannya, berikut fungsi dan cara kerjanya
dalam sistem regulasi tubuh.
3. Siswa mampu memaparkan alat-alat indra pada manusia, bagianbagiannya, berikut fungsi dan cara kerjanya.
4. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan yang termasuk psikoaktif pada sistem saraf.
Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai
berikut.
1. Menjelaskan sistem saraf manusia, komponen penyusunnya,
berikut fungsi serta cara kerjanya dalam sistem regulasi tubuh.
2. Mengetahui sistem hormon pada manusia, organ-organ yang
menghasilkannya, berikut fungsi dan cara kerjanya dalam sistem
regulasi tubuh.
3. Menjelaskan alat-alat indra pada manusia, bagian-bagiannya
berikut fungsi dan cara kerjanya.
4. Menjelaskan pengaruh penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan
yang termasuk psikoaktif pada sistem saraf.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi dan
mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Buku Guru Kelas XI

143

2. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rencana


pembelajaran untuk materi Bab IX tentang Sistem Regulasi,
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta menyiapkan
lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar komunikasi
guru dengan orang tua.
3. Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/charta
sistem saraf pada manusia, gambar/charta sistem hormon pada
manusia, gambar/charta alat indra pada manusia, dan peralatan
dan bahan-bahan yang digunakan dalam pengamatan sistem
regulasi.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong
siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait
dengan materi pelajaran biologi pada Bab IX tentang Sistem
Regulasi. Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student
centered dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek
sekaligus objek kegiatan. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran
pada bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh
kemampuan siswa untuk dapat memahami materi pelajaran
biologi secara mandiri. Untuk mendukung upaya tersebut, guru
menerapkan beberapa model pembelajaran yang mendorong
kemandirian siswa dalam memperoleh pengetahuannya terkait
materi pelajaran biologi pada bab ini.
5. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi
bab ini. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab IX Sistem Regulasi
1.

Pada Bab IX tentang Sistem Regulasi, guru hendaknya aktif dan


kreatif dalam menyediakan berbagai macam media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh siswa dalam memahami materi.
Tujuannya agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan
sebagai salah satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
2. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai sistem
regulasi pada manusia yang meliputi sistem saraf, sistem hormon,

144

Biologi

dan alat-alat indra pada manusia, serta pengaruh penyalahgunaan


narkotika dan obat-obatan yang termasuk psikoaktif pada sistem
saraf. Tujuannya agar guru dapat memperkaya materi Sistem
Regulasi.
3. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

Peta Konsep

Sistem Regulasi

terdiri

Sistem saraf
terdiri

Sistem Hormon
meliputi

Sistem saraf sadar

Sistem saraf tak sadar

Alat Indra
terdiri

Kelenjar hipofisis

Indra penglihat

Kelenjar epifisie

Indra pendengar

Kelenjar tiroid

Indra peraba

Kelenjar anak sundok

Indra pengecap

Kelenjar kacangan

Indra pembau

Kelenjar anak sinjal


Kelenjar langerhans
Kelenjar kelamin

Buku Guru Kelas XI

145

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Sistem Saraf
1. Guru menjelaskan mengenai sel saraf (neuron).
2. Guru memberikan beberapa contoh gambar neuron beserta
bagian-bagiannya.
nukleus
dendrit

akson

badan sel

selubung
myelin

nodus ranvier

sel Schwann
akson
terminal
Sumber: http://neuron01.grandmall.files.wordpress.com

Gambar 9.1
Neuron dan bagian-bagiannya.

3. Siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan macam-macam


neuron beserta fungsinya dan strukturnya.
4. Siswa diuji kemampuan berpikir secara ilmiah tentang penghantaran
impuls melalui sel saraf.

Ruang Berpikir

Coba buatlah bagan atau skema penghantaran impuls melalui sel saraf
untuk memudahkan kalian mempelajarinya! Buatlah sekreatif dan sejelas
mungkin.

Guru dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menjelaskan


bagan atau skema yang telah dibuatnya di depan kelas. Siswa
lainnya dapat memperhatikan dan memberikan komentar.
5. Guru memberikan pertanyaan kritis mengenai kelainan pada otak
yang dapat diketahui menggunakan MRI.

Fakta Biologi


146

Biologi

Kelainan pada otak dapat diperiksa menggunakan teknik MRI (Magnetic


Resonance Imaging). Dengan teknik ini dapat diketahui aktivitas otak yang
tidak normal maupun kerusakan otak. MRI tidak menyebabkan kerusakan
pada tubuh penderita.

6. Guru menjelaskan tentang susunan saraf yang meliputi sistem


saraf sadar dan sistem saraf tak sadar.
7. Siswa membuat kelompok lalu mendiskusikan tentang gerak refleks
beserta contohnya.
8. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan
soal latihan.

Anda telah mempelajari tentang Sistem Saraf, selanjutnya jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut.

Review
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik.
1. Gambarkan dan sebutkan bagian-bagian saraf sel secara lengkap.
2. Sebutkan susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi.
3. Apakah yang dimaksud nodus ranvier?
4. Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam. Sebutkan dan
jelaskan.
5. Di manakah saraf simpatik dan saraf parasimpatik berpangkal? Jelaskan fungsi
kerjanya.
6. Mengapa jantung orang yang sedang koma masih bekerja?
9.

Siswa melakukan kegiatan pengamatan yang bertujuan mengetahui


fungsi kulit dan kepekaan kulit.
10. Siswa membuat laporan dari hasil pengamatannya.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

K = kurang

C = cukup

Deskripsi
Alasan

Buku Guru Kelas XI

147

Hormon
1.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian dan


contoh hormon untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
2. Guru menjelaskan berbagai macam kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon.
3. Guru secara aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

Sistem saraf berhubungan dengan sistem hormon untuk melakukan
fungsi koordinasi. Coba identifikasikan hubungan kedua sistem
tersebut.
4. Siswa diuji kemampuan berpikir secara ilmiah tentang hormon
insulin.

Ruang Berpikir

Hormon insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen. Coba jelaskan


mengapa penderita diabetes melitus perlu suntikan insulin. Jelaskan pula
hubungan antara glukagon dengan insulin dalam pengaturan gula darah.

Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan di depan kelas.


Hal ini dapat melatih keberanian siswa.
5. Siswa mengukur kemampuan pemahamannya dengan mengerjakan
soal latihan.

Review
Kerjakan soal-soal berikut dengan baik.
1. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang menghasilkan hormon. Dengan cara
apakah hormon dikeluarkan?
2. Sebutkan macam-macam hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis.
3. Apa akibatnya jika hormon insulin dalam tubuh kita berkurang?
4. Anak laki-laki yang mulai tumbuh remaja mengalami perubahan pita suara dan
mulai tampak tumbuhnya kumis. Apa yang menyebabkan terjadinya fenomena
tersebut?
5. Sebutkan beberapa kelainan yang disebabkan oleh ketidaknormalan hormon.
6. Jelaskan perbedaan antara sistem pengaturan yang dilakukan oleh sistem saraf dan
sistem hormon.

148

Biologi

Alat Indra
1.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai macam-macam alat


indra beserta fungsinya untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
2. Guru menampilkan gambar-gambar alat indra untuk menerangkan
contoh alat indra manusia beserta bagian-bagiannya dan
fungsinya.
telinga luar telinga tengah telinga dalam

retina
fovea centralis
arteri retina
pusat
vena retina
pusat

badan
vitreous

lensa

tulang
pendengaran
membran
timpani

kornea
pupil

saluran tengah
lingkaran

iris
sklera

pusat saraf

Sumber: http://septiadiah.files.wordpress.com

Gambar 9.2
Mata dan bagian-bagiannya.

liang telinga
saluran
eustachius

jaringan
sub kutan
folikel
rambut

jaringan
minyak
kelenjar keringat
pembuluh
pembuluh vena
arteri

Sumber: http://komunikan.com

Gambar 9.3
Telinga dan bagian-bagiannya.

Gambar 9.4
Indra peraba dan bagian-bagiannya.

rambut gustatory

epiglottis

Saraf
olfaktori

lubang rasa

tonsil palatina
epitel
Basal
tonsil
cell
c
lidah
Circumvallate
jaringan sel perasa
papilla
penghubung
sel perasa lubang rasa

papila

kelenjar
minyak
kelenjar
limfa
saraf

dermis

Sumber: http://www.klikdokter.com

serabut saraf
perasa

koklea

batang
rambut

epidermis

Sel-sel
olfaktori

jaringan
penghubung
papila perasa
b

Sumber: http://4.bp.blogspot.com

Sumber: http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Gambar 9.5
Lidah dan bagian-bagiannya.

Gambar 9.6
Hidung dan bagian-bagiannya.

3. Siswa mengerjakan tugas untuk membuat makalah tentang alat


indra.

Pelajarilah tentang alat indra manusia. Buatlah makalah
tentang alat indra disertai dengan gambar agar mempermudah
memahaminya. Susunlah makalah tersebut secara sistematis dan
dijilid agar rapi.

Kerjakan secara mandiri dan kumpulkan tepat pada waktunya.
4. Siswa mengerjakan soal untuk memahami materi lebih jauh.

Buku Guru Kelas XI

149

Review
Kerjakan soal-soal berikut dengan baik.
1. Sebutkan bagian-bagian mata lengkap dengan fungsinya.
2. Seseorang tidak dapat membedakan warna merah dan kuning. Apa penyebab
kelainan tersebut?
3. Jelaskan urutan jalur masuknya cahaya ke mata.
4. Apa yang dimaksud daya akomodasi mata?
5. Jelaskan mekanisme kerja indra pendengar.
6. Sebutkan bagian-bagian telinga dalam yang berperan sebagai alat
keseimbangan.
7. Apa yang menyebabkan warna kulit bervariasi?
8. Mengapa ketika hidung tersumbat, kepekaan pendengaran menjadi berkurang?
9. Sebutkan bagian-bagian lidah sebagai alat pengecap rasa.

Narkotika dan Pengaruhnya pada Sistem Saraf


1.

Guru memberi pengantar mengenai narkotika dan pengaruhnya.


Saat ini, jumlah pengguna narkotika dan obat-obatan
terlarang di Indonesia terus meningkat, bahkan sebagian
besar penggunanya berasal dari kalangan pelajar. Apa sajakah
pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan narkotika?
Bagaimana pula cara menanggulanginya?

2. Guru menjelaskan berbagai macam narkotika dan obat-obatan


terlarang, dampak penyalahgunaan narkotika, beserta cara
menanggulanginya.
3. Siswa melakukan kegiatan penelitian yang bertujuan mengetahui
cara menangani pengguna narkoba.

Ruang Berpikir

Jika di sekitar tempat tinggalmu terdapat tempat rehabilitasi untuk pengguna


narkoba, coba kunjungi tempat tersebut. Carilah informasi mengenai
cara-cara penanganan terhadap pengguna narkoba untuk meninggalkan
ketergantungannya terhadap narkoba.

4. Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok untuk


membuat brosur atau majalah dinding sebagai upaya kampanye
antinarkoba di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
150

Biologi

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang

F.

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Sistem koordinasi dalam tubuh kita sangatlah rumit, lengkap dan bekerja terusmenerus tanpa henti. Bahkan gerakan paling sederhana yang kita lakukan, misalnya
bernapas, merupakan hasil kerja dari sistem koordinasi yang sangat sempurna dalam
tubuh kita.
Dalam suatu tindakan yang terkoordinasi, banyak sekali organ tubuh yang terlibat
dan saling berhubungan. Setiap detik, bermiliar-miliar informasi diproses dan dievaluasi,
dan pada akhirnya keputusan diambil sesuai dengan informasi tersebut. Kita bahkan
tidak menyadari bahwa proses ini berlangsung sangat cepat. Misalnya, untuk dapat

Buku Guru Kelas XI

151

tersenyum ringan, melibatkan 17 otot yang secara serentak saling bekerja sama. Jika
terdapat salah satu saja di antara otot tersebut tidak berfungsi, ekspresi yang muncul
pun akan berbeda sekali.
Saat berjalan, bekerja sama secara serentak 54 otot-otot pada kaki, tungkai, paha
dan juga punggung. Kenyataannya, kita dapat tersenyum dan berjalan sesuka kita,
tanpa harus mengoordinasikan lebih dulu otot-otot yang terlibat. Oleh karena itu,
kita harus selalu mengingat bahwa keberadaan kita ini adalah berkat ciptaan Tuhan.
Sudah seharusnya kita semakin mengamalkan ajaran-ajaran agama kita sebagai wujud
syukur kita.

4. Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1.

Secara struktural, saraf dibedakan menjadi dua, yaitu sel saraf (neuron) dan sel
glia.
2. Susunan saraf merupakan bagian tubuh yang kompleks dan dibentuk oleh sel saraf
(neuron).
3. Neuron terdiri atas dendrit, badan sel (perikarion), dan akson.
4. Berdasarkan ukuran dan bentuk juluran, neuron dibedakan menjadi tiga, yaitu
neuron multipolar, neuron bipolar, dan neuron pseudopolar. Berdasarkan peran dan
fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron motoris, neuron sensoris,
dan interneuron.
5. Prinsip penghantaran impuls melalui sinaps dibedakan menjadi sinaps kimiawi dan
sinaps listrik.
6. Sistem saraf dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tak
sadar.
7. Sistem saraf sadar terdiri atas susunan saraf pusat (meliputi otak dan sumsum
tulang belakang) dan susunan saraf tepi (meliputi serabut saraf, ganglia, dan ujung
saraf).
8. Sistem saraf tak sadar dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Efek kedua sistem saraf ini bersifat antagonis.
9. Hormon berfungsi sebagai pengatur metabolisme pertumbuhan dan perkembangan
reproduksi.
10. Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia terdiri atas kelenjar hipofisis,
tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, dan testis.

152

Biologi

11. Alat indra merupakan eksteroseptor, meliputi indra penglihat (mata), pendengar
(telinga), peraba dan perasa (kulit), pembau (hidung), dan pengecap (lidah).
12. Bahan-bahan yang termasuk dalam narkotika dibedakan menjadi bahan alami,
sintetis, dan semisintetis.
13. Obat psikoaktif dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu depresensia, stimulansia,
dan halusinogen. Selain itu, terdapat pula obat-obat yang tergolong zat adiktif
lain, misalnya alkohol, zat yang mudah menguap, dan zat yang menimbulkan
halusinasi.

5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan
secara cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itu, siswa dapat
diberikan pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat
berupa penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan
memberikan soal-soal. Berikut ini contoh soal-soal pengayaan yang
dapat diberikan.

Contoh Soal Pengayaan


1.

Apakah perbedaan dan persamaan antara pengaturan sistem saraf dan dan sistem
hormon berdasarkan cara kerjanya?
2. Pada sistem saraf manusia baik otak maupun sumsum dilindungi oleh suatu selaput
yang terdiri dari jaringan pengikat yang disebut meninges. Meninges terdiri dari
tiga lapisan. Sebutkan ketiga lapisan tersebut!
3. Jelaskan dalam bagan/tabel bagian tubuh yang dipengaruhi saraf simpatik dan
parasimpatik, serta fungsinya?
4. Pada kulit sebagai alat indera terdapat ujung saraf korpuskula. Meliputi saraf apa
sajakah itu?
5. Pada telinga terdapat alat pendengaran yang disebut koklea sera alat keseimbangan.
Terdiri atas saluran apa saja alat keseimbangan itu?
Jawaban
1. Perbedaan pokok antara pengaturan sistem saraf dengan sistem hormone
(endokrin adalah kecepatan kerjanya. Sistem saraf bereaksi secara cepat terhadap
rangsangan, sedangkan sistem hormone jauh lebih lambat, tetapi lebih teratur dan

Buku Guru Kelas XI

153

2.

3.

berurutan dalam waktu yang relative lama. Selain itu, pengaturan sistem saraf
hormone dihantarkan melalui pembuluh darah. Pengaturan sekresi hormone juga
dipengaruhi oleh saraf atau hormone lain yang ada dalam aliran darah.
Lapisannya adalah sebagai berikut.
a. Lapisan paling dalam adalah piameter banyak terdapat pembuluh darah.
b. Lapisan tengah adalah arachnoid berisi cairan.
c. Lapisan paling luar adalah durameter yang merupakan membrane tebal
fibrosa yang melapisi tengkorak.
Bagian tubuh yang dipengaruhi saraf simpatik dan parasimpatik, serta
fungsinya.
Bagian Tubuh yang
Dipengaruhi

4.

5.

154

Fungsi Saraf Simpatik

Fungsi Saraf
Parasimpatik

Jantung

Mempercepat denyut jantung. Memperlambat denyut


jantung.

Pupil

Memperlebar pupil.

Memperkecil pupil.

Pencernaan
Makanan

Memperlambat proses
pencernaan.

Mempercepat proses
pencernaan.

Bronkus

Memperkecil bronkus.

Memperbesar bronkus.

Arteri

Memperkecil diameter
pembuluh.

Memperlebar diameter
pembuluh.

Kantung Kemih

Mengembangkan kantung
kemih.

Mengerutkan kantung
kemih.

Saraf korpuskula meliputi berikut.


a. Ujung saraf Meissner, indra raba untuk sentuhan.
b. Ujung saraf Paccini, indra raba untuk tekanan.
c. Ujung saraf Krause, indra untuk dingin.
d. Ujung saraf Ruffini, indra untuk panas.
e. Ujung saraf bebas, indra untuk rasa nyeri.
Terdiri atas kanalis (saluran) semisirkularis, sakulus, dan utrikulus.

Biologi

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.
2.

Sebutkan macam-macam neuron berdasarkan fungsinya?


Apakah hormon yang memengaruhi naiknya tekanan darah akibat adanya
pembuluh nadi?
3. Sebutkan beberapa organ yang aktivitasnya dipengaruhi oleh saraf parasimpatik.
4. Bagaimanakah refleks pupil mata jika ada cahaya redup dan mengapa hal itu dapat
terjadi dan di manakah letak pupil itu?
5. Apakah fungsi organ corti pada indra pendengar dan di manakah letaknya?
Alternatif Jawaban
1. Macam-macam neuron adalah sebagai berikut.

a. Neuron Sensorik

Fungsi untuk menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju ke otak
atau sumsum tulang belakang.
b. Neuron Motorik

Fungsi membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke
otak atau kelenjar tubuh.
c. Neuron Konektor atau Interneuron

Fungsi rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
2. Hormon adrenalin dihasilkan oleh bagian medulla dari kelenjar adrenal (kelenjar
anak ginjal). Selain itu, bagian medulla kelenjar adrenal juga menyekresi hormon
noradrenalin. Biasanya hormon adrenalin dan noradrenalin bersifat antagonis.
Hormon adrenalin bersama-sama dengan hormon insulin berfungsi mengatur
kadar gula darah stabil.
3. Organ tersebut adalah pengecilan pupil, pengecilan bronkum, kontraksi dinding
usus, dan kontraksi pembuluh darah.
4. Pada bagian depan selaput koroidea terdapat lubang yang disebut pupil. Lubang
pupil dapat mengalami dilatasi (melebar) jika ada cahaya yang redup dari kontriksi,
jika cahaya kuat hal ini karena pengaruh gerak refleks otot di dalam iris.
5. Fungsinya sebagai alat penerima getaran suara atau organ corti yang terdapat
dalam rumah siput (koklea).

Buku Guru Kelas XI

155

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan


orang tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan
terhadap peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua
menyediakan buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan
komentar guru pada buku penghubung kepada orang tuanya dengan
memberikan komentar balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta
siswa untuk menunjukkan skala sikap pada akhir bab yang telah
diisi oleh siswa kepada orang tua/wali untuk diberi paraf/tanda
tangan.

156

Biologi

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


BAB X
Guru perlu menjelaskan kepada siswa bahwa pria dan wanita
memiliki organ reproduksi yang berbeda. Kedua organ reproduksi
tersebut sama-sama berfungsi menghasilkan sel kelamin (gamet) pria
dan wanita. Organ reproduksi tersebut mendukung dalam proses
fertilisasi agar dapat menghasilkan keturunan. Agar dapat menghasilkan
keurunan yang berkualitas, maka seorang ibu hendaknya memberikan
ASI eksklusif selama enam bulan sejak kelahiran bayinya. Hal itu
merupakan salah satu ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena telah dikaruniai keturunan.
Dalam materi ini disajikan tentang sistem reproduksi pada pria,
sistem reproduksi pada wanita, program Keluarga Berencana, pemberian
ASI, serta gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi.

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.12 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ reproduksi dengan fungsinya dalam proses reproduksi
manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.13 Menerapkan pemahaman tentang prinsip reproduksi manusia
untuk menanggulangi pertambahan penduduk melalui
program keluarga berencana (KB) dan peningkatan kualitas
hidup SDM melalui pemberian ASI ekslusif.
4.13 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi
manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
158

Biologi

4.14 Memecahkan masalah kepadatan penduduk dengan


menerapkan prinsip reproduksi manusia.
4.15 Merencanakan dan melakukan kampanye tentang upaya
penanggulangan pertambahan penduduk dan peningkatan
kualitas SDM melalui program keluarga berencana (KB) dan
pemberian ASI ekslusif dalam bentuk poster dan spanduk.

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.
2.
3.

4.
5.

Siswa dapat menjelaskan organ-organ yang berperan dalam sistem


reproduksi pada pria beserta fungsinya.
Siswa dapat mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem
reproduksi pada wanita beserta fungsinya.
Siswa mampu memaparkan prinsip reproduksi manusia untuk
menanggulangi pertambahan penduduk melalui program Keluarga
Berencana.
Siswa dapat menjelaskan peningkatan kualitas hidup SDM melalui
pemberian ASI eksklusif.
Siswa dapat menjelaskan gangguan atau kelainan sistem reproduksi
pada manusia dan cara penanggulangannya.

Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai


berikut.
1. mendeskripsikan organ-organ yang berperan dalam sistem
reproduksi pria beserta fungsinya.
2. Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem reproduksi
pada wanita beserta fungsinya.
3. Prinsip reproduksi manusia untuk menanggulangi pertambahan
penduduk melalui program Keluarga Berencana.
4. Memahami peningkatan kualitas hidup SDM melalui pemberian
ASI eksklusif.
5. Mengetahui gangguan atau kelainan sistem reproduksi pada
manusia dan cara penanggulangannya.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi dan
mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Buku Guru Kelas XI

159

2. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rencana


pembelajaran untuk materi Bab X tentang Sistem Reproduksi,
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta menyiapkan
lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar komunikasi
guru dengan orang tua.
3. Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/charta
sistem reproduksi pada pria, gambar/charta sistem reproduksi
pada wanita, serta program Keluarga Berencana.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong
siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait
dengan materi pelajaran biologi pada Bab X tentang Sistem
Reproduksi. Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student
centered dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek
sekaligus objek kegiatan. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran
pada bab ini lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh
kemampuan siswa untuk dapat memahami materi pelajaran
biologi secara mandiri. Untuk mendukung upaya tersebut, guru
menerapkan beberapa model pembelajaran yang mendorong
kemandirian siswa dalam memperoleh pengetahuannya terkait
materi pelajaran biologi pada bab ini.
5. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda
pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi
bab ini. Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab X tentang Sistem Reproduksi
1.

Pada Bab X tentang Sistem Reproduksi, guru hendaknya aktif dan


kreatif dalam menyediakan berbagai macam media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh siswa dalam memahami materi.
Tujuannya agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan
sebagai salah satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
2. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai sistem
reproduksi pada pria, sistem reproduksi pada wanita, program
Keluarga Berencana, pemberian ASI, serta gangguan atau kelainan

160

Biologi

pada sistem reproduksi. Tujuannya agar guru dapat memperkaya


materi Sistem Reproduksi.
3. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

Peta Konsep

Sistem Reproduksi Manusia


mempelajari

dapat
mengalami

Sistem
Reproduksi Pria

Sistem
Reproduksi Wanita

terdiri dari

Penyakit/gangguan
misal

terdiri dari

Tumor
testis

Alat kelamin

Alat kelamin

Sel kelamin
menghasilkan

Penis
Testis
Epididimis
Vas deferens
Uretra

Sperma
terjadi

terdiri

Ovarium
Uterus
Oviduk
Vagina

Spermatogenesis

Hipertrofi
protista

Sel kelamin
menghasilkan

Ovum

Kanker leher
rahim

terjadi

Oogenesis

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Sistem Reproduksi pada Pria
1.

Guru menjelaskan mengenai sistem reproduksi pada pria, yang


meliputi testis, saluran kelamin, kelenjar kelamin tambahan, dan
penis.
Buku Guru Kelas XI

161

2. Guru memberikan beberapa contoh gambar sistem reproduksi


pada pria.
Ureter

Vesikel seminalis
Saluran ejakulator

Kandung kemih

Kelenjar prostat

Vas deferens

Rektum
uretra

Kelenjar cowper
Anus

Penis
Kulup

Epidermis
Testis
Skrotum

Sumber: http://classconnection.s3.amazonaws.com

Gambar 10.1
Alat reproduksi pria.

3. Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi mengenai fungsi masingmasing sistem reproduksi pada pria. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas.
4. Siswa dilatih kemampuan berpikir ilmiahnya dalam rubrik Review.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan mandiri.
1. Bagaimanakah proses spermatogenesis terjadi?
2. Apa yang dimaksud proses spermiogenesis?
3. Mengapa dapat terjadi ereksi pada penis (alat kelamin pria)?
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik
162

Biologi

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

K = kurang

C = cukup

Deskripsi
Alasan

Sistem Reproduksi pada Wanita


1.

Guru menunjukkan gambar contoh alat reproduksi pada wanita.


Oviduk
Ovarium
uterus

Vagina
Serviks

Klitoris
Labia minora
Labia mayora

Glandula
vestibularis
mayor

Sumber: http://upload.wikimedia.org

Gambar 10.2
Alat reproduksi wanita.

2. Guru menjelaskan berbagai macam kelenjar endokrin dan siswa


melakukan studi literatur untuk mengetahui alat reproduksi wanita.
3. Siswa dilatih kemampuannya berpikir secara ilmiah mengenai
tahap menstruasi pada wanita.

Ruang Berpikir
Coba analisis peristiwa berikut.Mengapa saat wanita mengalami kehamilan,
tidak mengalami menstruasi? Jelaskan pula hormon-hormon yang berperan
di dalamnya.

4. Guru memfasilitasi siswa berdiskusi tentang hormon yang berperan


dalam masa kehamilan dan persalinan.

Penilaian Kerja

Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

K = kurang

C = cukup

Deskripsi
Alasan

Buku Guru Kelas XI

163

Program Keluarga Berencana


1.

Guru memberikan pengantar mengenai jumlah penduduk Indonesia


yang sangat banyak serta tingkat pertumbuhan penduduk yang
tinggi. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan program Keluarga
Berencana (KB) untuk mengatasinya.
2. Guru menunjukkan gambar contoh alat-alat kontrasepsi.

Sumber:
(a) http://i.allbody-health.com
(b) http://www.cosmopolitan.com
(c) http://www.cervicalbarriers.org
(d) http://upload.wikimedia.org
(e) http://genomeliberty.com

Gambar 10.3
Alat-alat kontrasepsi.

3. Guru menjelaskan tentang alat-alat kontrasepsi beserta cara


penggunaanya.
4. Siswa diajak berperan aktif untuk membuat makalah tentang
keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
Makalah tersebut harus diketik, dicetak, dan dijilid dengan rapi
sebelum dinilaikan kepada guru.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskorannya berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat diukur menggunakan tabel berikut.

164

Biologi

No. Nama Siswa

B = baik

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

K = kurang

C = cukup

Deskripsi
Alasan

Pemberian ASI
1.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai manfaat pemberian


ASI untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
2. Guru menjelaskan tentang pemberian ASI.
3. Guru memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok untuk
membuat poster dan spanduk sebagai kampanye tentang upaya
peningkatan kualitas SDM melalui pemberian ASI ekslusif.
4. Guru melakukan penilaian terhadap siswa selama melakukan
kegiatan dan diskusi.
Gangguan atau Kelainan pada Sistem Reproduksi
1.

Guru menjelaskan berbagai gangguan atau kelainan pada sistem


reproduksi.
2. Guru memfasilitasi siswa berdiskusi tentang cara mengatasi
gangguan atau kelainan pada sistem reproduksi.
3. Sebagai tindak lanjut dari materi yang telah dipelajari, siswa
mengerjakan review dan tantangan yang ada di buku siswa.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Sistem reproduksi pada wanita dimulai sejak menarche sampai menopause.
Jelaskan.
2. Bagaimanakah terjadinya proses oogenesis?
3. Apa yang dimaksud ovulasi?
4. Sebutkan tahap-tahap siklus menstruasi.

Buku Guru Kelas XI

165

5. Jelaskan tentang beberapa hormon berikut.


a. Hormon relasin.
b. Hormon estrogen.
c. Hormon prolaktin.
d. Hormon prostaglandin.
6. Apakah tujuan penggunaan alat kontrasepsi?
7. Mengapa kegagalan penurunan testis menyebabkan keadaan steril pada pria?

Tantangan
Kaji dan amati kembali charta tentang sistem reproduksi manusia, meliputi struktur
sel-sel dan fungsi-fungsi organ serta prosesnya. Lakukan kajian dalam suatu kelompok
diskusi. Kemudian presentasikan hasil diskusi dalam suatu diskusi kelas dengan
menggunakan tata bahasa yang benar.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

B = baik
C = cukup
K = kurang

166

Biologi

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

F.

Penutup

1.

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

Refleksi Diri
Makhluk hidup bereproduksi dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya. Akan
tetapi, tujuan tersebut akan sulit tercapai jika makhluk hidup tidak diberi naluri untuk
melindungi dan merawat anaknya. Akan tetapi, apakah naluri melindungi anaknya ini
selalu menguntungkan dalam upaya mencegah kepunahan?
Beberapa jenis hewan tidak memiliki kasih sayang, bahkan mengabaikan anaknya
setelah dilahirkan. Hewan-hewan ini menghasilkan banyak sekali keturunan, dan
anak-anaknya yang dihasilkan ini dapat bertahan hidup tanpa perlindungan. Dapatkah
membayangkan apa yang terjadi jika hewan-hewan yang tidak memiliki kasih sayang
ini diberi naluri untuk melindungi anaknya? Tentu akan terjadi ledakan populasi spesies
ini yang pada akhirnya mengganggu keseimbangan alam.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa sistem reproduksi merupakan
ciptaan Tuhan dengan tujuan agar kehidupan dapat terus berlangsung. Dia-lah yang
menciptakan seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini. Pada dasarnya, sistem
reproduksi setiap makhluk merupakan keajaiban tersendiri. Dengan mempelajari sistem
reproduksi, manusia dapat mempersiapkan langkah yang lebih baik dalam mengambil
keputusan mengenai jumlah keluarga.

4. Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1. Alat reproduksi pada pria meliputi testis, saluran kelamin, kelenjar tambahan, dan
penis.
2. Alat reproduksi pada wanita terdiri atas sepasang ovarium, sepasang oviduk,
uterus, vagina, dan genetalia eksterna.

Buku Guru Kelas XI

167

3. Proses pengelupasan endometrium bersama dengan meluruhnya ovum yang tidak


dibuahi disebut menstruasi.
4. Kehamilan diawali dengan proses pembuahan. Hormon yang berperan adalah
hormon estrogen dan progesteron, hormon prolaktin, hormon human khorionik
gonadotropin, hormon relaksin.
6. Proses persalinan ditandai dengan adanya kontraksi, diikuti pecahnya amnion
dan disusul keluarnya bayi. Setelah itu, 6-15 menit berikutnya diikuti keluarnya
plasenta. Hormon yang berperan adalah hormon relaksin, estrogen, prostaglandin,
dan oksitosin.
7. Kontrasepsi adalah salah satu cara untuk mengatur kelahiran dengan mencegah
kehamilan. Macam-macam alat kontrasepsi adalah IUD, pil KB, kondom, diafragma,
jeli busa spons, susuk (implantasi), dan suntik.
5.

Siswa mengerjakan soal-soal di akhir bab untuk memantapkan


pemahamannya terhadap materi.

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan
secara cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itulah siswa dapat
diberikan pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat
berupa penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan
memberikan soal-soal. Berikut ini contoh soal-soal pengayaan yang
dapat diberikan.

Contoh Soal Pengayaan


1.

2.
3.
4.
5.

168

Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah


kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris, kelenjar asesoris ini memiliki 3
macam bagian. Sebutkan.
Apakah yang dapat digunakan untuk menghalangi bertemunya sperma dengan
ovum menggunakan halangan mekanis?
Pada organ reproduksi laki-laki terdapat kelamin utama dan tambahan. Sebutkan
alat kelamin utamanya dan fungsinya?
Secara tepat apakah yang disebut menstruasi itu?
Pada wanita pada bulan-bulan pertama kehamilan ada yang mengalami hipermesis
gravidarum. Apa arti istilah ini?

Biologi

Alternatif Jawaban
1. Bagiannya adalah sebagai berikut.
a. Vesikula seminalis.
b. Kelenjar prostat.
c. Kelenjar cowper.
2. Halangan mekanisnya sebagai berikut.
a. Kondom bagi laki-laki.
b. Pemasangan IUD bagi wanita.
c. Pemasangan kontrasepsi diafragma bagi wanita.
3. Alat reproduksi utama pada laki-laki yaitu testis (buah zakar) berfungsi untuk
menghasilkan sperma serta hormone testoteron.
4. Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus
yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi
oleh sprma. Siklus mentrusasi sekitar 28 hari.
5. Keadaan yang ditandai mual-mual dan muntah. Penyebabnya adalah sekresi
esterogen oleh plasenta dan invasi trofoblast ke dalam endometrium sehingga
endometrium mengalami degenerasi.

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.
5.

Apakah vasektomi itu?


Jelaskan mengapa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi hingga berumur 6
bulan.
Hormon apakah yang berpengaruh pada peristiwa kelahiran?
Apakah fungsi plasenta?
Pada organ terbagi atas kelamin utama dan alat kelamin tambahan. Sebutkan
apakah peranan dari alat kelamin tambahan itu?

Alternatif Jawaban
1. Pengikatan atau pemotongan saluran sperma (vas deferens) sehingga sperma
tidak di saluran lainnya (akhirnya sperma tidak keluar tubuh).

Buku Guru Kelas XI

169

2.

3.

4.

5.

ASI cukup mengandung zat makanan yang diperlukan.


a. Dalam ASI terdapat antibodi sehingga bayi terhindar dari penyakit tertentu.
b. ASI sedikit sekali kontak dengan dunia luar, maka kemasukan mikroorganisme
dari luar kecil sekali.
c. Temperatur ASI sesuai dengan temperatur bayi.
d. Dengan menyusu, maka bayi akan terangsang rahangnya untuk tumbuh
menjadi kuat.
e. Mempererat tali kasih sayang antara ibu dan bayi.
Hormon oksitosin yang merangsang kontraksi uterus. Proklaktin berpengaruh
terhadap kelenjar air susu. Pada saat kelahiran terjadi kentung amnion pecah,
maka cairannya keluar (disebut pula air ketuban) berfungsi untuk memperlancar
pada saat kelahiran.
Menyediakan makanan bagi fetus yang diambil dari darah ibu berperan sebagai
paru-paru bagi fetus, menyingkirkan bahan buangan dari fetus serta sebagai
penyaring sehingga melindungi fetus terhindar dari masuk mikroorganisme yang
bisa mengganggu fetus. Juga membantu ovarium untuk memproduksi hormon
yang diperlukan untuk kelangsungan kehamilan dan berperan penting dalam
mempersiapkan produksi air susu.
Peranannya adalah bagian-bagian itu berfungsi untuk menyalurkan, menyimpan
sementara gamet yang dihasilkan atau untuk memelihara pertumbuhan embrio
setelah terjadi peristiwa fertilisasi.

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

170

Biologi

Sistem KEKEBALAN TUBUH


BAB XI
Guru perlu menjelaskan kepada siswa bahwa kondisi tubuh
manusia selalu mendapat serangan dari luar. Serangan dari luar terhadap
tubuh dapat berasal dari jutaan bakteri, mikroba, virus, dan parasit.
Untuk menghadapi serangan virus atau bakteri secara bertahap, tubuh
memiliki pertahanan yang berlapis-lapis. Akan tetapi, adakalanya sistem
pertahanan ini masih dapat ditembus oleh bibit penyakit sehingga
muncul kondisi sakit. Oleh karena itu, manusia hendaknya selalu
meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh) agar tidak mudah terkena
penyakit. Dalam materi ini disajikan tentang organ limfoid, mekanisme
respon imun, imunisasi, serta berbagai macam gangguan pada sistem
imun.

A. Kompetensi Inti (KI)


1.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun
sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup,
menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah
dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
3.14 Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem
imun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan
kekebalan yang dimilikinya melalui program imunisasi
sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh.
4.16 Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan
jenis penyakit yang dikendalikannya.

172

Biologi

C. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


1.
2.
3.
4.

Siswa dapat menjelaskan tentang organ limfoid pada tubuh.


Siswa dapat menjelaskan mekanisme respon imun.
Siswa mampu memaparkan tentang imunisasi.
Siswa dapat menjelaskan gangguan sistem imun serta tindakan
pencegahannya.

Dari indikator di atas, dapat diuraikan tujuan pembelajaran sebagai


berikut.
1. Mendeskripsikan organ limfoid pada tubuh.
2. Menjelaskan mekanisme respon imun.
3. Menjelaskan imunisasi dan kegunaannya.
4. Mengetahui gangguan sistem imun serta tindakan pencegahannya.

D. Proses Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Umum
1.

Melaksanakan persiapan dan pendahuluan pembelajaran untuk


lebih membiasakan lagi siswa terhadap mata pelajaran biologi
dan mengurangi ketegangan siswa saat mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Persiapan yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan
rencana pembelajaran untuk materi Bab XI tentang Sistem Imun,
menyiapkan media pembelajaran dan alat peraga yang diperlukan
untuk kegiatan pembelajaran pada materi ini, serta menyiapkan
lembar penilaian sikap, penilaian prestasi, dan lembar komunikasi
guru dengan orang tua.
3. Media yang dapat digunakan dalam bab ini misalnya gambar/charta
organ limfoid serta gambar/charta mekanisme respon imun.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi yang mendorong
siswa untuk mandiri dalam memperoleh pengetahuannya terkait
dengan materi pelajaran biologi pada Bab XI tentang Sistem Imun.
Upaya ini dilakukan sejalan dengan prinsip student centered dalam
kegiatan pembelajaran yaitu siswa menjadi subjek sekaligus objek
kegiatan. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran pada bab ini
lebih ditekankan pada pemberdayaan seluruh kemampuan siswa
untuk dapat memahami materi pelajaran biologi secara mandiri.
Untuk mendukung upaya tersebut, guru menerapkan beberapa
model pembelajaran yang mendorong kemandirian siswa dalam
memperoleh pengetahuannya terkait materi pelajaran biologi pada
bab ini.
Buku Guru Kelas XI

173

5. Guru selalu menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda


pada setiap kegiatan pembelajaran yang merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran untuk membahas materi pelajaran biologi bab ini.
Tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran biologi di kelas maupun di laboratorium.
6. Guru mendorong siswa untuk mandiri dalam rangka memperoleh
pengetahuan yang harus dikuasainya. Guru juga memotivasi siswa
untuk dapat bekerja dalam sebuah tim.
Materi dan Proses Pembelajaran di Buku Teks Pelajaran Biologi
Bab IX Sistem Regulasi
1.

Materi yang akan dipelajari pada bab XI ini terdiri atas tiga subbab,
sebagai berikut.

a. organ limfoid,

b. mekanisme respon imun,

c. imunisasi, dan

d. Gangguan pada sistem imun.
2. Pada Bab XI tentang Sistem Imun, guru hendaknya aktif dan kreatif
dalam menyediakan berbagai macam media pembelajaran yang
dapat digunakan oleh siswa dalam memahami materi. Tujuannya
agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
biologi. Selain itu, tindakan tersebut juga dilakukan sebagai salah
satu upaya agar materi dapat selalu diingat siswa.
3. Guru perlu membaca banyak literatur terutama mengenai organ
limfoid, mekanisme respon imun, imunisasi, serta berbagai
macam gangguan pada sistem imun. Tujuannya agar guru dapat
memperkaya materi Sistem Imun.
4. Guru diharapkan dapat menguasai dan mengondisikan kelas agar
perhatian siswa tetap terfokus pada materi yang sedang dipelajari
karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menuntut
banyak aktivitas dari siswa sehingga perhatian siswa rentan sekali
teralihkan.

174

Biologi

Peta Konsep

Sistem Kekebalan Tubuh


mempelajari
tentang

Mekanisme Respon Imun

Organ Limfoid
meliputi

Gangguan pada
Sistem Imun

meliputi
misalnya

AIDS
Eritoblastosis
fetalis

Respons kekebalan
nonspesifik

Sel-sel limfoid

dibedakan

Antibodi

Limfosit

lg G

Kekebalan
eksternal

Limfosit B

Kekebalan
internal

lg A
Limfosit T

lg M
lg E

Respon
kekebalan
spesifik

Organ Limfoid

lg D

dibedakan

terdiri dari

Nodus limfatis
Timus
Limfa

Tonsil
Sumsum tulang
Kekebalan
aktif

Kekebalan
pasif

Buku Guru Kelas XI

175

E. Pelaksanaan Pembelajaran
Organ Limfoid
1. Guru menjelaskan mengenai organ limfoid.
2. Guru memberikan beberapa contoh organ limfoid.
folikel
sekunder
venule
limfatik aferen

tali
modulari

korteks
mantie
zone
para
korteks
folikel
primer

sinus
medulla

kapsula
trabekula

sinus sinus
medula vena
subkapsular intermediet
limfatik
eferen arteri
Sumber: http://doctorology.net
Gambar 11.1
Nodus limfatikus.


3. Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi mengenai hubungan
kerja sama antara sel limfosit T dan sel limfosit B dalam respon
imun spesifik. Setelah itu, guru memberikan kesempatan pada tiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
4. Siswa dilatih kemampuan berpikir ilmiahnya dalam rubrik
Review.

Review
Kerjakan soal-soal berikut secara mandiri.
1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam imunitas.
2. Jelaskan tentang beberapa hal berikut.
a. Antibodi.
b. Antigen.
3. Sebutkan macam-macam antibodi dan letak antibodi tersebut.
4. Apakah yang menjadi ciri khas timus?
5. Sebutkan peranan limfa dalam sistem imun pada manusia.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskoran berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama dalam
proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa
dapat diukur menggunakan tabel berikut.

176

Biologi

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

B = baik

C = cukup

Deskripsi
Alasan

K = kurang

Mekanisme Respon Imun


1.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pemberian obat


penurun demam untuk menurunkan panas untuk memancing rasa
ingin tahu siswa.
2. Guru menjelaskan tentang mekanisme respon imun, yang meliputi
respon kekebalan nonspesifik dan spesifik.
3. Guru memberikan beberapa contoh gambar mekanisme respon
imun.
Bakteri
3 Fagosom yang
berisi bakteri lepas
dari membran sel
bergerak ke dalam
sitoplasma.

Fagosit
Lisosom
1 Sel darah putih fagosit
melawan bakteri yang
menempel ke membran
sel.

Sumber: Dok. Penerbit

Gambar 11.2
Fagositosis

4 Fagosom bergabung
dengan lisosom yang
mengandung enzim
pencernaan.

2 Fagosit menggunakan
sitoskeletonnya
mendorong membran
sel membungkus bakteri
dalam vesikel besar yang
disebut fagosom.

Permukaan kulit Gumpalan


darah
Duri
Bakteri
Senyawa kimia
Sel
darah putih

5 Bakteri dibunuh dan


dicerna di dalam
vesikel.

Bengkak
Sel fagosit
dan cairan
bergerak
memasuki
wilayah luka

Sel-sel
fagosit

Pembuluh darah

Sumber: http://www.quincymedgroup.com

Gambar 11.3
Inflamasi (peradangan).

Jaringan terluka:
melepas senyawa
kimia seperti
histamin

Perbesaran dan
terbukanya pembuluh
darah sekitar;
perpindahan sel-sel
fagosit ke area luka.

Sel-sel fagosit
menelan bakteri
dan serpihan sel;
jaringan sembuh.

Buku Guru Kelas XI

177

4. Siswa mengerjakan soal-soal untuk mengukur tingkat


pemahamannya terhadap materi.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jelas.
1. Sebutkan dan jelaskan yang dimaksud respons imun.
2. Jelaskan tentang transfusi darah.
3. Apakah penyebab terjadinya eritroblastosis fetalis?

Imunisasi
1.

Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai macam-macam


imunisasi pada bayi untuk memancing rasa ingin tahu siswa.
2. Guru menjelaskan tentang jenis-jenis imunisasi.
3. Guru menunjukkan chart contoh jenis dan jadwal imunisasi pada
bayi.

Tabel Jenis dan Jadwal Imunisasi pada Bayi
Umur

Imunisasi
P BCG + Polio 1
37 hari
P Hepatitis B1
P Hepatitis B2
2 bulan
< Hib 1
Umur
Imunisasi
3 bulan P DPT 1 + Polio 2
P DPT 2 + Polio 3
4 bulan
< Hib 2
5 bulan P DPT 3 + Polio 4
6 bulan < Hib 3
7 bulan P Campak 1
8 bulan P Hepatitis B3
12 bulan < MMR 1
15 bulan < Hib 4
18 bulan P DPT 4 + Polio 5
P Tifoid
2 tahun
P Hepatitis B4
5 tahun

178

Biologi

P DT 5 + Polio 6
< Campak 2
P Hepatitis 4

Umur yang Dianjurkan


Lahir 2 bulan
Lahir 2 bulan
1 4 bulan
2 bulan
Umur yang Dianjurkan
2 4 bulan
3 5 bulan
4 bulan
4 6 bulan
6 bulan
6 9 bulan
6 18 bulan
12 18 bulan
15 18 bulan
18 24 bulan
2 12 tahun (tiap 3 bulan)
2 12 tahun (3 kali)
5 7 tahun
5 6 tahun (bila tidak diberi
MMR 1)
5 tahun

< MMR 2
< Cacar air
P Hepatitis B5

10
tahun

10 12 tahun
10 12 tahun
10 12 tahun

Keterangan =
P :
Imunisasi wajib

< :
Imunisasi yang dianjurkan
(Sumber: Modifikasi jadwal imunisasi Satgas Imunisasi PP PDAI, 1999)

4. Siswa mengerjakan soal-soal untuk mengukur tingkat


pemahamannya terhadap materi.

Review
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jelas.
1. Mengapa imunisasi perlu dilakukan?
2. Jelaskan beberapa macam imunisasi berikut.
a. Imunisasi aktif.
b. Imunisasi pasif.
c. Imunisasi dasar.
d. Imunisasi ulangan.

Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskorannya berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang
Buku Guru Kelas XI

179

Gangguan pada Sistem Imun


1. Guru menjelaskan tentang gangguan pada sistem imun.
2. Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana virus
HIV III dalam melumpuhkan sistem imun penderita.
3. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Penilaian Kerja
Catatan:

Guru dapat mengembangkan rubrik penskorannya berikut ini sesuai dengan kebutuhan siswa.

Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa selama
dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh
siswa dapat diukur menggunakan tabel berikut.

No. Nama Siswa

Kemampuan
Presentasi

Keberanian

Penguasaan
Materi

Deskripsi
Alasan

B = baik
C = cukup
K = kurang

F.
1.

Penutup

Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari


bersama.
2. Guru menanyakan kepada siswa mengenai hal-hal yang belum
mereka pahami.
3. Guru memberikan refleksi kepada siswa mengenai materi yang
telah dipelajari bersama dalam kaitannya dengan rasa syukur
kepada Tuhan dan kepedulian lingkungan.

180

Biologi

Refleksi Diri
Di sekitar kita terdapat banyak sekali musuh, yakni virus, bakteri dan
mikroorganisme lain. Musuh ini bisa berada di mana saja, di udara yang kita hirup, pada
makanan yang kita makan, dalam air yang kita minum atau air untuk mandi. Musuh yang
berasal dari udara, mula-mula akan dihadapi di dalam membran sel mukosa pada hidung,
dilanjutkan oleh lapisan pertahanan di dalam paru-paru melalui proses fagositosis
sebelum musuh menjadi semakin membahayakan tubuh. Musuh yang berasal dari
makanan akan dibasmi oleh enzim-enzim pencernaan di dalam lambung dan usus dua
belas jari. Kita bahkan tidak menyadari mekanisme sistem imun yang sangat sempurna
ini. Akan tetapi, walaupun tidak kita disadari, sistem ini melindungi kita dari berbagai
macam penyakit. Untuk itu, kita harus bersyukur pada Tuhan atas penciptaan sistem
imun yang siaga terus menerus dalam tubuh kita ini.
4. Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran, yang berupa poinpoin penting dalam bab ini.

Rangkuman
1. Sistem imun adalah sistem kekebalan pada manusia yang diperoleh secara alami
maupun buatan. Secara alami karena kekebalan tersebut diperoleh dari ibu melalui
plasenta atau air susu, sedangkan buatan diperoleh melalui transfer serum, baik
dalam bentuk suntikan maupun tetes.
2. Antibodi adalah suatu protein, dihasilkan oleh vertebrata, yang dapat bergabung
dengan antigen khusus.
3. Antigen adalah makromolekul (biasanya suatu protein atau polisakarida) yang jika
dimasukkan ke dalam tubuh seekor hewan yang asing baginya akan merangsang
pembentukan antibodi.
4. Limfa adalah cairan yang terdapat dalam pembuluh sistem limfatik. Limfa diturunkan
dari cairan pencernaan dan mengandung banyak limfosit.
5. Nodus limfatikus adalah organ bersimpai yang terdiri atas jaringan limfoid. Organ ini
banyak ditemukan di ketiak dan lipatan paha, sepanjang pembuluh besar di leher,
dan sejumlah besar pada toraks dan abdomen. Nodus limfatikus berperan dalam
penyaringan terhadap mikroorganisme asing dan penyebaran sel-sel tumor.
6. Imunisasi dibedakan atas imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif menyangkut
imunisasi buatan dan alamiah, sedangkan imunisasi pasif dilakukan karena
tubuh tidak memproduksi sendiri zat anti terhadap antigen tertentu di samping
diberikannya antigen spesifik agar tubuh memiliki kekebalan tertentu pula.

Buku Guru Kelas XI

181

G. Pengayaan
Siswa dipandang telah menguasai materi bab ini jika telah mampu
memahami, menerapkan, dan menganalisis suatu pengetahuan
secara cermat, teliti, dan terkonsep. Oleh karena itu, siswa dapat
diberikan pengayaan terkait materi pembelajaran. Pengayaan dapat
berupa penugasan untuk menganalisis suatu studi kasus atau dengan
memberikan soal-soal. Berikut contoh soal-soal pengayaan yang dapat
diberikan.

Contoh Soal Pengayaan


1.
2.
3.
4.
5.

Mengapa transplantasi organ manusia (misalnya cangkok ginjal) beresiko


mengalami kegagalan?
Apakah yang menyebabkan amandel membengkak?
Sebutkan macam-macam kekebalan tubuh?
Mengapa kelenjar ludah dan kelenjar air mata turut berperan dalam sistem
pertahanan tubuh?
Ada orang yang mengalami gatal-gatal karena dingin, atau makan-makanan
tertentu. Apakah yang menyebabkan hal ini dapat terjadi?

Alternatif Jawaban
1. Biasanya hal ini dikarenakan adanya perbedaan golongan darah dan sistem
immunitas tubuh.
2. Amandel menjadi membengkak kalau tubuh menderita panas dalam. Suhu
badan menjadi panas dingin, demam dan rasa nyeri di seluruh tubuh serta sukar
menelan makanan. Biarpun amandel bukan penyakit yang perlu di takuti, tapi
setidak-tidaknya bisa mengganggu pernafasan dan bisa juga membawa kematian.
Maka, perlu kita ketahui apa yang harus kita lakukan, yang barang tentu membuat
amandel tersebut tidak membengkak di antaranya dengan cara menyediakan obat
atau ramuan yang dapat mengobati penyakit amandel itu. Akan tetapi, lebih baik
upayakan usaha preventif sehingga kita terhindar dari penyakit amandel.
3. Sistem kekebalan tubuh bawaan dan sistem kekebalan tubuh adaptif.
4. Karena mengandung lisozim yang dapat mencerna bakteri.
5. Alergi merupakan kegagalan sistem pertahanan tubuh di mana tubuh menjadi
hipersensitif (bereaksi kelebihan terhadap lingkungan atau bahan yang asing).
Alergi merupakan penyakit menurun. Penyebab alergi: makanan, debu, bahan
kimia, dan lain-lain.

182

Biologi

H. Remedi
Remedi diberikan kepada siswa yang belum menguasai materi
pelajaran terkait. Remedi dapat dilakukan dengan memberikan tugas
atau memberikan soal-soal ulangan. Soal-soal ulangan yang dapat
diberikan dalam remedi misalnya sebagai berikut.

Contoh Soal Remedi


1.
2.
3.
4.
5.

Apakah fungsi dari rambut hidung kaitannya sebagai sistem pertahanan tubuh?
Sebutkan 5 jenis sel darah putih yang semuanya berasal dari pembelahan sel-sel
sistem yang terdapat di sumsum tulang?
Bagaimanakah aksi antibody terhadap antigen?
Dari manakah vaksin-vaksin yang dipakai itu diperoleh?
Apakah alergi itu? Sebutkan contohnya.

Alternatif Jawaban
1. Sebagai filter udara yang melewati saluran hidung
2. 5 jenis sel darah putih:
-
neutrofil,
-
monosit, dan
-
eosinofil,
-
limfosit.
-
basofil,
3. Aksinya:
-
menyebabkan antigen saling melekat (aglutinasi),
-
menstimulasi fagositosis oleh neutrofil,
-
berperan sebagai antitoksin & menyebabkan pengendapan toksin bakteri,
-
mencegah bakteri pathogen melekat pada membrane sel tubuh.
4. Vaksin-vaksin itu diperoleh dari berikut.
-
Mikroorganisme mematikan yang dimatikan. Pathogen ini tidak akan
menimbulkan penyakit, tetapi masih memiliki antigen sehingga dapat
menghasilkan antibody oleh tubuh penerima vaksin.
-
Strain hidup yang mematikan. Vaksin diperoleh melalui cara dilemahkan dan
dipastikan tidak menyebabkan infeksi yang parah.
-
Toksin yang dimodifikasi. Pada vaksin ini toksoid (senyawa toksik) yang
dihasilkan bakteri dijadikan tidak berbahaya, kemudian digunakan untuk
menstimulasi produksi antibody dengan tidak ada resiko terjadi infeksi.
-
Antigen hasil isolasi, terpisah dari patogennya. Antigen yang penting
dipisahkan dari mikroorganisme melalui pemecahan struktur pathogen dan
mengambil glikoprotein.
5. Alergi adalah suatu reaksi imun yang berlebihan terhadap adanya suatu senyawa
yang secara normal sebenarnya tidak berbahaya yang disebut allergen. Contoh
alergi debu, makanan, obat, cuaca dan sebagainya.
Buku Guru Kelas XI

183

I.

Interaksi Orang Tua dan Guru

Aktivitas siswa di sekolah sebaiknya dikomunikasikan dengan orang


tuanya. Komunikasi ini berguna untuk keterpaduan pembinaan terhadap
peserta didik. Secara teknis, sekolah (guru) dan orang tua menyediakan
buku penghubung. Siswa diminta memperlihatkan komentar guru pada
buku penghubung kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
balasan dan paraf. Guru juga dapat meminta siswa untuk menunjukkan
skala sikap pada akhir bab yang telah diisi oleh siswa kepada orang tua/
wali untuk diberi paraf/tanda tangan.

184

Biologi

Glosarium
Alveolus Berbentuk gembungan; gembungan paru-paru;
lubang tempat gigi pada tulang rahang.
Atrofi otot Keadaan otot mengecil atau kehilangan
kemampuan untuk berkontraksi.
Bilus Cairan yang dihasilkan empedu.
Bronkeolus Anak cabang tenggorok.
Calyx (1) gabungan kelopak bunga suatu bunga; (2) piala
ginjal, percabangan ureter ke tiap piramid ginjal.
Dendrit Serabut saraf yang pendek dan bercabang banyak
pada suatu neuron, berfungsi merambatkan
rangsang dari luar ke dalam badan sel.
Dermis Selapis jaringan ikat yang berasal dari mesoderm.
Ketebalannya bervariasi, bergantung pada daerah
tubuh.
Eksositosis Pelepasan enzim di luar sel, misalnya proses
penggantian tulang rawan pada perkembangan
tulang keras.
Endositosis Proses penyerapan cairan dan partikel oleh
sel.
Fasia superfisialis Selaput pelindung pada daging.
Fasia propia Selaput pada kumpulan dari serabut-serabut
otot.
Gigantisme Tumbuh raksasa karena kelebihan hormon STH
(somato thropin) dari hipofisis.
Hipofisis Daya kelenjar buntu, terletak di dasar hypotalamus
otak, di tengah, dan pada cekukan tulang sphenoid
yang disebut sel turcica.
Homeostatis Pemeliharaan keseimbangan antara keadaan
tubuh dengan sekelilingnya.
Ileum Usus kecil; bagian depan usus depan, antara
ventrikulus dan kolon.
Insersi Pelekatan ujung otot/tendon pada tulangtulang yang posisinya berubah pada saat otot
berkontraksi.
Kelenjar bartholin Sepanjang kelenjar di sebelah dalam
bagian posterior labia majora, dan saluran bermuara
ke bagian samping labia minora.
Klorenkima Sel parenkim yang berkloroplas, terdapat pada
daging dan tulang daun.
Krista 1) Lipatan yang membentuk gigir. 2) Lipatan lapisan
membran dalam pada mitokondria.
Laring Kotak suara, terletak di pangkal tenggorok.
Limfosit Semua sel darah putih, kelompok agranulosit.
Medula spinalis Batang saraf punggung, sumsum
punggung.

Menarche Masa ketika wanita mulai haid. Terjadi pada


masa akil baliq, yaitu umur 13 tahun.
Nasofaring Merupakan organ pertama faring yang
mengarah ke kaudal.
Neuroepitelium Epitel yang memiliki bentuk dan fungsi
khusus untuk persyarafan sebagai sel indra.
Opnoea Menahan pernapasan sebentar (kurang lebih
menit) pada akhir mengembus napas.
Osteon Tulang keras, berfungsi untuk melindungi
strukturstruktur yang lemah dan organ vital.
Pankreas Suatu sistem kelenjar yang mengeluarkan enzim.
Parasimpatik Salah satu saraf autonom, lubangan saraf
simpatik.
Psikoaktif Obat-obat yang memengaruhi sistem, dapat
menimbulkan halusinasi.
Rakhitis Keadaan tulang yang kurang keras karena kekurangan
vitamin D.
Respirasi 1) Pernapasan; pertukaran gas antara makhluk hidup
dan lingkungannya. 2) Proses pengikatan oksigen oleh
butir-butir darah untuk pembakaran zat-zat makanan.
Sel glia Bagian dari saraf yang berfungsi menunjang dan
melindungi neuron.
Serviks 1) Leher atau mulut sempit pada suatu organ. 2) Leher
uterus di atas vagina.
Sinaps Percabangan pada bagian distal akson.
Sitotoksik Racun bagi antigen-antigen yang berada dalam
sitoplasma.
Tendon Pita atau tali serabut berwarna putih yang
menghubungkan otot dengan struktur yang dapat
bergerak.
Tonsil Satu dari pengumpulan jaringan limfoid di dalam faring
atau di dekat dasar lidah.
Ureter Saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke kantung
air kencing atau ke kloaka.
Uretra Saluran yang menghubungkan kantung kemih dengan
bagian luar tubuh.
Vesikula seminalis Salah satu kelenjar yang menggetahkan air
mani.
Volunter Otot yang kontraksinya di bawah kesadaran/
keingingan.
Zat aditif Zat tertentu yang sengaja ditambahkan pada
makanan dengan tujuan tertentu.

Daftar Pustaka
Darjanto dan Siti Satifah. 1982. Biologi Bunga. Jakarta: Gramedia.
Dwidjoseputro, Prof. Dr. D. 1981. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Fanh, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Jilid 3. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gardner, Franklin P. Penerjemah Herawati Susilo. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta:
UI Press.
Harjadi, Dr. M.M dan Sri Setyati. 1979. Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia.
Junqueira, L. Carlos. Alih Bahasa Jan Tambayong. Histologi Dasar Edisi 8. Jakarta: EGC.
Kimball.
Melissa, Stanley and Kovitch, George Andry. 1984. Living: An Introduction to Biology. Second
edition. Menlo Park California: Addison Wesley Publishing Company Reading,
Manssachusetts.
Murray, Robert K. et all. 1987. Alih Bahasa dr. Andry Hartono, D.A.N. Biokimia Harper.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nasson, Alvin. 1965. Text Book of Modern Biology. USA: John Wiley & Sons.Inc.
Nugroho, L. Hartanto dan Sumardi, Issirep. 2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Page, David S. diterjemahkan oleh Drs. R. Soendoro. 1989. Prinsip-Prinsip Biokimia. Edisi
Ke-2. Jakarta: Erlangga.
Reksoatmodjo, SM Issoegianti. 1993. Biologi Sel. Yogyakarta.
Sagi, Mammed. 1994. Embriologi Perbandingan pada Vertebrata. Yogyakarta: Fajar
Offset.
Salisbury, Frank B. & Ross, Cleon W. Fisiologi Tumbuhan. Bandung.
Suryo. 2001. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tukey, HB. Plant Regulators in Agriculture. New York: John Wiley & Sons, INC.
Wirahadikusumah, Muhammad. 1985. Biokimia: Metabolisme Energi, Karbohidrat, dan
Lipid. Bandung: ITB.

INDEKS
Indeks Subjek

Parasimpatik 147, 152, 153, 154, 155


Perikarion 152
Piameter 154
Psikoaktif 141, 143, 145, 153

Atrofi 78
D
Diartrosis 74, 77
G
Glandula 163
H
Hipertensi 91
Hipofisis 145, 152, 148
I
Ileum 102
Impuls saraf 155
Involunter 60
K

R
Reabsorpsi 140
Respirasi 134, 138
S
Sel glia 152
Serviks 163
Sinaps 152
Sinartrosis 74
T
Tonsil 149
U

Kartilago 64, 77

Ureter 162
Uterus 163, 167, 169, 170

Laring 115, 124, 116


Lentisel 47
Limfosit 176, 181, 183

Vesikel seminalis 162

M
Malnutrisi 109
Menarche 165
Meninges 153
N
Nasofaring 124
Nefridia 138
Nefritis 139
O
Osteon 77
Ovarium 152, 167, 170

Indeks Pengarang
Campbell, Neil A 54
Pearce, Evelyn C 140
Soeharto, Iman 108
Yuwono, Triwibowa 6

Sumber Gambar
BAB 2
Gambar 2.1
Dicot and Monocot [Gambar]. (tanpa tahun). The Stem.Diakses
tanggal 1 April 2014 dari http://www.bio. miami.edu/dana/pix/
steminternal.jpg
Gambar 2.2
Leaf Structure Diagram [Gambar]. (tanpa tahun). Diagram Resources.
Diakses tanggal 1 April 2014 dari http://diagramreview.com/
wp-content/uploads/Leaf- Structure-Diagram.jpg
Gambar 2.3
Dokumen penerbit.
BAB 4
Gambar 4.1
Dokumen penerbit.
Gambar 4.2
Steps in Muscle Contraction Cycle [Gambar]. (tanpa tahun). Study
Blue. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://classconnection.
s3.amazonaws.com/1517/ flashcards/715536/jpg/picture1.jpg
Gambar 4.3
Jaringan Otot [Gambar]. (tanpa tahun). Slideshare. Diakses tanggal 2
April 2014 dari http://image. slidesharecdn.com/jaringanotot121002045031- phpapp02/95/slide-1-728.jpg?cb=1349171464
Gambar 4.4
Classification of Bone [Gambar]. (tanpa tahun). Skeletal Tissue. Diakses
tanggal 2 April 2014 dari http:// www.rci.rutgers.edu/~uzwiak/
AnatPhys/APFallLect8_ files/image001.jpg
Gambar 4.5
Fracture types [Gambar]. (tanpa tahun). Saint Lukes Health
System. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://www.
saintlukeshealthsystem.org/sites/ default/themes/stluke/
images/adam_graphics/ images/en/1096.jpg
BAB 5
Gambar 5.1
Open ci rculatory system and closed circulatory system [Gambar].
(tanpa tahun). Major Differences. Diakses tanggal 2 April
2014 dari http://lh6.ggpht.com/-W2gle0DjLJ0/URyw_ehY4-I/
AAAAAAAAEEk/9G2f4E5_5wA/s1600-h/Open%2525 20
and%252520Closed%252520circulatory%252520s
ystem%25255B9%25255D.gif
Gambar 5.2
Picture of Blood [Gambar]. (2010). Human Anatomy: Blood - Cells,
Plasma, Circulation, and More. Diakses tanggal 2 April 2014 dari
http://img. webmd.com/dtmcms/live/webmd/consumer_assets/
site_images/articles/image_article_collections/ anatomy_pages/
blood.jpg
Circulatory systems of Amphibian [Gambar]. (tanpa tahun). The
Circulatory System. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://
www2.estrellamountain.edu/ faculty/farabee/BIOBK/evolcirc_3.
gif
Gambar 5.3
Circulatory System Diagram [Gambar]. (tanpa tahun). Human
Body Anatomy. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://www.
oxford174.com/wp-content/ uploads/2014/03/Circulatorysystem-diagrams.pn

BAB 6
Gambar 6.1
Pearson Education, Inc. Salivary Glands [Gambar]. (2009). Digestive
System. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://droualb.faculty.
mjc.edu/Course%20 Materials/Elementary%20Anatomy%20
and%20 Physiology%2050/Lecture%20outlines/14_01Figure-L.
jpg
Gambar 6.2
Location of 3 major salivary glands [Gambar]. (tanpa tahun). All About
Dental Health: Salivary glands. Diakses tanggal 2 April 2014
dari http://4. bp.blogspot.com/-8VfPB-QJQUA/UTUGsUOodnI/
AAAAAAAAC_s/2_i-ZgUyQHA/s1600/glands+location. JPG
Pearson Education, Inc.Nutrient absorption occurs in the epithelial
cells of the small intestine [Gambar]. (2006). Chapter 29:
Concept 29.2 - cmsfq.edu.ec. Diakses tanggal 2 April 2014
dari http://apps.cmsfq.edu.ec/biologyexploringlife/text/
chapter29/29images/29-07.gif
Pearson Education, Inc. Human Anatomy Large Intestine [Gambar].
(2009). Human Anatomy Large Intestine | Cea1.com Human
Body Anatomy. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://www.
cea1.com/wpcontent/ uploads/2013/08/Human-AnatomyLarge- Intestine-1024x824.jpg
Gambar 6.3
Cow stomache [Gambar]. (tanpa tahun). Astrology 23rd-29th: Sandwich
Alchemy. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://austincoppock.
com/ wp-content/uploads/2011/05/cowstomache.jpg
BAB 7
Gambar 7.1
Alat pernapasan manusia [Gambar]. (2009). Ruang Radiologi:
Sistem Respiratorius. Diakses tanggal 2 April 2014 dari
http://4.bp.blogspot. com/-K7X8eoR0MZU/Umt5_gKGPPI/
AAAAAAAAALI/ JQbhf40YAuI/s320/13_01Figure-L.jpg
Gambar 7.2
Gerakan rusuk sewaktu bernapas [Gambar]. (tanpa tahun).
Mekanisme Pernapasan pada Manusia | Science Booth. Diakses
tanggal 2 April 2014 dari http://sciencebooth.files.wordpress.
com/2014/01/ pernapasan-perut.jpg?w=490&h=312
Gambar 7.3
Gerakan diafragma sewaktu bernapas [Gambar]. (tanpa tahun).
Mekanisme Pernapasan pada Manusia | Science Booth. Diakses
tanggal 2 April 2014 darihttp:// sciencebooth.files.wordpress.
com/2014/01/ pernapasan-diafragma.jpg?w=490&h=241
Gambar 7.4
Insecta [Gambar]. (1999). Phylum Arthropoda. Diakses tanggal 2 April
2014 dari https://www.mun. ca/biology/scarr/142005_Insecta.
jpg
Gambar 7.5
Dokumen penerbit.
Gambar 7.6
Sistem Pernapasan Burung Merpati [Gambar]. (tanpa tahun). Advanced
Insight: Sistem Pernapasan Burung Merpati. Diakses tanggal 2
April 2014 dari http://4.bp.blogspot.com/-U8e-QVtB9Fw/Uc5Ii8kVnI/AAAAAAAAAVs/6MkJrfqHZeA/s400/br2.jpg
Gambar 7.7
Dokumen penerbit.

Gambar 7.8
Neck Nodes [Foto]. (2014). Streptococcal pharyngitis |
JeffreySterlingMD.com. Diakses tanggal 2 April 2014 dari
http://jeffreysterlingmd.files. wordpress.com/2014/05/necknodes.jpg
Asma [Foto]. (tanpa tahun). Productos naturales para combatir el
asma Otra Medicina. Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://
otramedicina. imujer.com/sites/otramedicina.imujer.com/files/
imagecache/primera/147301688.jpg
A.D.A.M., Inc. Sinusitis symptoms [Ilustrasi]. Is it a cold, flu, allergic
rhinitis, or sinusitis? Reid Hospital. Diakses tanggal 2 April 2014
dari http://reidhosp.adam.com/ graphics/images/en/19315.
jpg
Healthwise, Inc. Emphysema [Gambar]. (2011). Emphysema WebMD.
Diakses tanggal 2 April 2014 dari http://img.webmd.com/
dtmcms/live/webmd/ consumer_assets/site_images/media/
medical/hw/ h9991437_001.jpg
BAB 8
Gambar 8.1
Dokumen penerbit.
Gambar 8.2
Mollusc body plan [Gambar]. (tanpa tahun). Lecture 20 - FCards Jenkinson - Biol 204L SDSU StudyBlue. Diakses tanggal 3 April
2014 dari http://classconnection.s3.amazonaws.com/270/
flashcards/927270/png/snail1323387025494.png
Gambar 8.3
Liver [Gambar]. (tanpa tahun). Detxofify: Liver & Kidney Detox
Supplements - The Life Tree. Diakses tanggal 3 April 2014 dari
http://www.thelifetree.com/ images/liver03.jpg
Gambar 8.4
Anatomi ginjal [Gambar]. (tanpa tahun). Jaga Ginjal Anda dari
Sekarang - info-kes.com. Diakses tanggal 3 April 2014 darihttp://2.
bp.blogspot. com/-dM6AKvwTpjc/UcO-2CwU2eI/AAAAAAAAA1Y/
btUdRUe-xN0/s400/anatomi+ginjal.jpg
Gambar 8.5
Schematic of the principles involved in hemodialysis [Gambar]. (2014).
Hemodialysis (Dialysis, Artificial Kidney) - Tests and Procedures.
Diakses tanggal 3 April 2014 dari http://www.mediresource. com/
HealthNews/images/English/LP2_8.gif
Dialysis [Gambar]. (tanpa tahun). Medicine Newbie: January
2010. Diakses tanggal 3 April 2014 dari http://3.bp.blogspot.
co m / _ 6 3 D F f wa B b b I / S 0 G e u 4 9 A 5 B I /A A A A A A A A A j w /
BEMX8dGJCPc/s320/dialyzer.jpg
BAB 9
Gambar 9.1
Schwannomatosis [Gambar]. (tanpa tahun). Little Frog Foundation.
Diakses 3 April 2014 dari http://www.littlefrogfoundation.com.
au/photographs/800px-Neuron_Hand-tuned.svg.jpg
Gambar 9.2
Dokumen penerbit.
Ear anatomy [Gambar]. (tanpa tahun). Ear Clear| All about the ear.
Diakses tanggal 3 April 2014 dari http://www.earclear.com.au/
images/about_figure01.jpg
Anatomy of the skin [Gambar]. (2008). Other Skin Cancers - Siteman
Cancer Center. Diakses tanggal 3 April 2014 dari http://www.
siteman.wustl.edu/xmlfiles/Media/CDR0000579036.jpg

Anatomy of the tongue [Gambar]. (2006). Pearson Education, Inc.


publishing as Benjamin Cummings. Diakses tanggal 3 April
2014 dari http://classconnection.s3.amazonaws.com/184/
flashcards/1904184/jpg/51352651266982.jpg
Indera pembau [Gambar]. (2008). Sistem Indera Pada manusia. Diakses
3 April 2014 dari http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.
net/SMA/Biologi/Sistem.Indera.Manusia/images/hal03.jpg
BAB 10
Gambar 10.1
Mosby, Inc. Prostate Gland [Gambar]. (2010). Male Reproductive
System StudyBlue. Diakses tanggal 3 April 2014 dari http://
classconnection.s3.amazonaws.com/882/flashcards/1170882/
png/male_reproductive_system1332815001786.png
Gambar 10.2
BruceBlaus [Ilustrator].Illustration depicting female reproductive system
(sagittal view) [Gambar]. (2013). Human female reproductive
system- Wikipedia, the free encyclopedia. Diakses tanggal 3 April
2014 dari http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8e/
Blausen_0400_FemaleReproSystem_02.png
Gambar 10.3
Contraception [Foto]. (tanpa tahun). Sexuality.Diakses tanggal
3 April 2014 dari http://i.allbodyhealth.com/images/
big//138703/89/1387038963.80612.jpg
The relatively new IUD [Foto]. (tanpa tahun). How EffectiveIs Birth
Control? An 11-Method Breakdown Cosmopolitan. Diakses
tanggal 3 April 2014 dari http://www.cosmopolitan.com/cm/
cosmopolitan/images/zQ/cos-01-iud-de.jpg
Group of cervical barrier methods with cases [Foto]. (tanpa tahun).
CBAS :: Images. Diakses tanggal 3 April 2014 dari http://www.
cervicalbarriers.org/downloads/Images/CBs_with_cases.jpg
Contraceptive sponge [Foto]. (2006). Contraceptive sponge Wikipedia, the free encyclopedia. Diakses tanggal 3 April 2014
dari http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/
a8/%C3%89ponge_spermicide.jpg
Kontracepcion [Foto]. (tanpa tahun). Genome Liberty. Diakses
tanggal 3 April 2014 dari http://genomeliberty.com/images/
kontracepcion.jpg
BAB 11
Gambar 11.1
Dokumen penerbit.
Gambar 11.2
Pearson Education, Inc. Fagositosis [Gambar].(2007). Biologi
SPM: October 2010. Diakses tanggal 3 April 2014 dari
http://4.bp.blogspot.com/_s6mYfjhMHTk/TMOUZkz4PwI/
AAAAAAAAAKE/mpAFzxiwKBI/s1600/05-23.jpg
Gambar 11.3
Pearson Education, Inc. Immune system [Gambar]. (2010). Second Line
of Defense. Diakses tanggal 3 April 2014 dari http://drcercone.
iculearn.com/bio2/wp-content/uploads/Lectures/immune%20
system/24_04Inflammatory_3-L.jpg

Sumber Gambar

187

Kunci Jawaban
BAB 1
A. Pilihan Ganda
2. d
10. a
4. b
12. a
6. d
14. a
B. Uraian
2. Fungsi membran sel:
a. Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar.
b. Melindungi agar isi sel tidak keluar dari sel.
c. Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimia seperti
reaksi oksidasi dan respirasi sel.
d. Pengatur gerakan materi yang masuk dan keluar sel.
4. Fungsi vakuola adalah sebagai berikut.
a. Sebagai penyimpan antosianin. Antosianin memberi
warna pada bunga, buah, dan daun agar terlihat
menarik.
b. Memasukkan air melalui tonoplas yang bersifat
diferensial permeabel untuk membangun turgor sel.
c. Sebagai tempat untuk menimbun sisa-sisa metabolisme,
misalnya nikotin pada daun tembakau dan kafein pada
biji kopi.
d. Sebagai tempat untuk menimbun zat makanan, misalnya
protein pada biji kacang-kacangan dan amilum pada
umbi singkong.
BAB 2
A. Pilihan Ganda
2. d
10. d
4. b
12. d
6. d
14. d
8. b
B. Uraian
2. Ciri jaringan dewasa:tidak aktif membelah lagi dan sudah
mengalami diferensiasi. Jaringan ini mempunyai ukuran
yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem. Jaringan
permanenmemiliki vakuola yang besar sehingga plasma sel
sedikit dan merupakanselaput yang menempel pada dinding
sel. Sel-selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai
dengan fungsinya, dan di antara sel-selnya dijumpairuang
antarsel.

Ciri jaringan meristem: terdiri atas sel-sel muda dalam fase
pembelahan dan pertumbuhan, biasanya tidak ditemukan
adanya ruang antarsel, di antaranya sel-sel meristem. Sel-sel
meristem berbentuk bulat, lonjong atau poligonal dengan
dinding sel yang tipis.Masing-masing selnya mengandung
banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel.
Vakuola sel pada sel-sel meristem sangat kecil dan kadangkadang tidak ada.
4. Struktur jaringan yang menyusun akar dari luar ke dalam:

Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, batang akar, rambut
akar, dan cabang akar (pada tumbuhan dikotil).Struktur akar
dari lapisan paling luar ke dalam, dapat dibedakan menjadi
empat bagian, yaitu epidermis, korteks, endodermis, stele.

Fungsi akar antara lain sebagai berikut.


a. Penyerap air dan garam mineral.
b. Penyokong/penunjang tubuh tumbuhan.
c. Penyimpan cadangan makanan.
d. Pengangkut unsur hara sampai batang.

BAB 3
A. Pilihan Ganda
2. b
10. d
4. b
12. a
6. a
14. d
8. d
B. Uraian
2. Jaringan epitel transisional: jaringan epitel yang merupakan
variasi dari jaringan epitel berlapis.
4. Jaringantulang: terdiri atas matriks yang padat terbuat dari
protein, terutama kolagen dan garam kalsium dalam bentuk
Ca3(PO4)2 dan CaCO3. Kira-kira 64% tulang terdiri atas garam
ini.Sel-sel tulang yang sudah tua disebut osteosit, sedangkan
yang muda disebut osteoblast.

Jaringantulang rawan: adalah kerangka penyangga terhadap
embrio dari semua vertebrata. Sel-selnya disebut kondrosit,
mengandung sejumlah besar karbohidrat dan protein yang
disebut kondratin, yang muda disebut kondroblast.
BAB 4
A. Pilihan Ganda
2. A
10. a
4. c
12. c
6. d
14. a
8. d
B. Uraian
2. lima macam sendi yang termasuk dalam persendian diartrosis
dan masing-masing contohnya:
-
Sendi luncur, misalnya hubungan antarruas-ruas tulang
belakang
-
Sendi engsel, mata kaki, antarruas-ruas jari, tulang hasta
terhadap pangkal lengan (siku), tulang betis terhadap
tulang paha (lutut).
-
Sendi putar, misalnya tulang pengumpil atau radius
dengan tulang hasta atau ulna, tulang pergelangan
tangan, tulang atlas dengan tulang tengkorak.
-
Sendi pelana, misalnya gerakan pada tulang ibu jari
antara metacarpale dengan carpale.
-
Sendi peluru, tulang paha dan tulang panggul, tulang
pangkal lengan atas dengan tulang belikat atau
scapula.
4. Diartrosisadalah hubungan antartulang yang memungkinkan
timbulnya suatu gerak yang sangat leluasa.

BAB 5
A. Pilihan Ganda
2. c
10. e
4. a
12. e
6. a
14. b
8. b
B. Uraian
2. Fungsi darah dalam sistem sirkulasi:
-
Sebagai sarana transportasi zat dalam tubuh.
-
Untuk mengedarkan panas dalam tubuh.
-
Menghindarkan tubuh dari infeksi dengan antibodi,
leukosit, dan trombosit.
-
Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk
menghindari kerusakan jaringan tubuh.
4. Macam sklerosis yang disebabkan oleh zat tertentu: karena
endapan lemak, disebut aterosklerosis dan disebabkan oleh
endapan kapur atau arteriosklerosis.
ULANGAN SEMESTER 1
A. Pilihan Ganda
2. a
12. d
4. a
14. c
6. b
16. d
8. b
18. e
10. c
20. a
B. Uraian
2. Fungsi sistem peredaran darah: mengangkut oksigen dan
sari-sari makanan ke seluruh sel-sel tubuh dan mengangkut
zat hasil metabolisme yang tidak berguna keluar dari sel-sel
tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit, sedangkan sistem
reproduksi manusia berfungsi dalam perkembangbiakan
manusia (memberika keturunan).
4. skema gerak otot dari relaksasi sampai kontraksi:
BAB 6
A. Pilihan Ganda
2. e
10. a
4. e
12. a
6. a
14. b
8. b
B. Uraian
2. enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan peranan masingmasing enzim:
-
Trypsin dan chemotripsin, menghidrolisis pepton
menjadi asam amino.
-
Steapsin, memecah emulsi lemak menjadi gliserol dan
asam lemak.
-
Amilopepsin, memecah pati dan dekstrin menjadi
maltosa.
4. a. Saluran pencernaan makanan meliputi mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan
anus.
b. macam-macam zat pengganggu kesehatan dapat berupa
debu, makanan yang terkontaminasi, zat-zat makanan
yang berlebih sehingga mengganggu sistem-sistem
yang ada dalam tubuh. Zat-zat ini dapat menyebabkan
kelainan atau gangguan atau penyakit.

BAB 7
A. Pilihan Ganda
2. d
10. b
4. b
12. b
6. d
14. a
B. Uraian
2. Proses pengangkutan gas dari organ paru-paru menuju ke
jaringan: udara yang kita hirup mengandung oksigen dan juga
gas-gas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan,
kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir
sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran.
Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan
karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di
pembuluh darah alveolus melalui proses difusi. Dalam darah,
oksigen diikat oleh hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah
mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.
4. hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di darat
berbeda sistem dan alat pernapasannya: alat pernapasan
pada ikan umumnya berupa insang walaupun ada sebagian
ikan yang bernapas dengan paru-paru seperti ikan paus.
Alat pernapasan pada katak meliputi insang, paru-paru, dan
kulit.Sistem pernapasan pada manusia merupakan sistem
pernapasan yang paling kompleks.
BAB 8
A. Pilihan Ganda
2. d
10. a
4. a
12. c
6. c
14. c
8. b
B. Uraian
2. Urutan jalur yang dilalui suatu molekul urea mulai dari masuk
ke arteri renal sampai meninggalkan tubuh: urine yang
mengandung urea dari tubulus kolektivus dialirkan menuju
pelvis renalis, melalui ureter menuju ke kandung kemih,
selanjutnya dikeluarkan darai tubuh melalui uretra.
4. Organ ekskresi pada vertebrata dan fungsinya:
-
kelompok pisces, alat ekskresinya adalah sepasang ginjal
berupa mesonefros, yang mengeluarkan ekskret melalui
ureter yang diteruskan ke sinus urogenital, kemudian
berakhir di papilla urogenital.
-
pada amfibi, alat ekskresinya adalah ginjal dengan
saluran-salurankemihnya yang disebut saluran Wolff,
yang membawa sekret langsung ke kloaka walaupun
terdapat kandung kemih di sebelah sisi ventral kloaka.
-
Pada aves, alat ekskresinya adalah ginjal bertipe
metanefros dilengkapi ureter dan kloaka.
BAB 9
A. Pilihan Ganda
2. e
10. b
4. e
12. d
6. b
14. e
8. e

Kunci Jawaban

189

B.
2.

4.

Uraian
Perbedaan antara sistem saraf dan sistem hormon.
-
Sistem saraf berperan dalam iritabilitas, yaitu daya
menanggapi rangsangan. Hormon mengatur aktivitas
seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan
perkembangan.
-
Sistem saraf beraksi cepat, sistem hormon beraksi
lambat.
-
Pengaturan sistem saraf untuk jangka pendek, sedangkan
sistem hormon untuk jangka panjang.
-
Sistem saraf bersekresi neurotransmiter, sedangkan
sistem hormon bersekresi hormon.
-
Sistem saraf berkomunikasi dengan sistem saraf lainnya
melalui sinapsis, sedangkan sistem hormonal sirkulasi.
Dua persamaan antara sistem saraf dan sistem hormon:
-
Mengatur keserasian kerja organ tubuh.
-
Mengontrol aktivitas kerja organ tubuh.
-
Menghasilnya senyawa kimia.
Jenis-jenis obat yang dapat menyebabkan seseorang
ketagihan:
-
depresensia, menjadi lambat dan kadang-kadang
membuatnya tertidur,
-
stimulansia, mengurangi rasa kantuk dan lapar serta
menyebabkan perasaan gembira berlebihan,
-
halusinogen, tidak mampu membedakan antara realitas
dan fantasi.

BAB 10
A. Pilihan Ganda
2. b
10. a
4. d
12. d
8. d
14. e
B. Uraian
2. Proses menstruasi pada wanita dan peran hormon yang
terkait:menstruasi terjadi karena sel telur yang dilepaskan
folikel tidak dapat dibuahi oleh sel sperma. Setelah pelepasan
sel telur, maka folikel akan kosong, selanjutnya akan
membentuk korpus luteum yang berwarna kuning. Korpus
luteum ini akan memacu terbentuknya hormon progesteron.
Hormon ini akan menyebabkan terjadinya penebalan
dinding rahim atau endometrium, tetapi hormon ini akan
mengalami penurunan jumlah, kemudian korpus luteum akan
berdegenerasi, yang diikuti peluruhan yang disebut dengan
peristiwa menstruasi.
4. Proses pembentukan spermatozoa:
-
Spermatogonium (2n) membelah secara mitosis menjadi
spermatosit primer atau spermatosit I.
-
Spermatosit I membelah secara meiosis menghasilkan
2 sel spermatosit sekunder atau spermatosit II (n).
-
Setiap spermatosit IImembelah menghasilkan spermatid
(n).
-
Spermatid akan mengalami pematangan menjadi
spermatozoa (sperma).

190

Kunci Jawaban

BAB 11
A. Pilihan Ganda
2. d
8. a
4. e
12. d
6. e
14. e
B. Uraian
2. Dua macam respons imun yang dilakukan dalam imun tubuh:
kekebalan nonspesifik dan kekebalan spesifik.
4. Eritroblastosis fetalis disebabkan Rusaknya eritrosit bayi di
dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
ULANGAN SEMESTER 2
A. Pilihan Ganda
3. c
17. e
9. b
20. d
15. b
B. Uraian
2. Zat-zat yang dihasilkan oleh lambung: asam lambung (HCl),
pepsinogen, renin, lipase lambung, musin.
4. Proses pembentukan urin dan hasilnya:
-
iltrasi (penyaringan), dilakukan di glomerulus, yang
disaring ialah air, amonia, urea, gula, garam, dll menjadi
urine primer,
-
reabsorbsi (penyerapan), dilakukan di tubulus proksimal
penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan
oleh tubuh kita, yaitu gula, garam, dll menjadi urine
sekunder,
-
augmentasi (penambahan), dilakukan di tubulus distal
penambahan zat-zat lagi dari organ-organ lain, seperti
bilirubin. Terbentuk urine sesungguhnya. Urine tadi
ditampung ke tubulus kolekta, lalu dibawa ke uriter,
ditampung lagi di kandung kemih, lalu dikeluarkan
melalui uretra.

Anda mungkin juga menyukai