TOP Team Building
TOP Team Building
(Barker, 2000).
Kita tidak sekedar berkelompok, kita adalah tim. Mengapa?
(1) Karena kita sadar betul, bahwa ada ketergantungan di antara sesama anggota tim, khususnya dalam
upaya mencapai tujuan.
(2) Kita menyadari bahwa waktu, tenaga, pikiran akan banyak terbuang bila kita (sesama anggota tim)
saling melanggar batas peran dan tanggungjawab, atau mencari keuntungan pribadi di atas kerugian
anggota yang lain.
(3) Kita memiliki komitmen yang kuat, yang akan kita jalankan secara konsisten dan kontinyu terhadap
tujuan, visi dan misi tim kita.
(4) Kita mampu dan mau melakukan komunikasi terbuka yang tulus, dan berusaha memahami sudut
pandang anggota yang lain.
(5) Kita menyadari bahwa konflik merupakan situasi yang wajar dalam hubungan antar manusia, dan
kita memandang dan menyikapinya sebagai kesempatan mengembangkan ide dan kreativitas, dan
kita berusaha untuk menyelesaikan dengan cepat dan konstruktif.
(6) Kita mengetahui bahwa hakiki sebuat tim adalah sinergi. Bukankah, the whole being greater than
the sum of the part.
Makalah pada Pelatihan Kepeimpinan Eksekutif yang berwawasan Kebangsaan angkatan II, Kerjasama Kedutaan
Besar RI untuk Kerajaan Thailand dengan PMI, 12 Februari 2003
Prof. Dr. Ir. H. Suhardjono, M.Pd., Dipl.HE ., Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang
suhardjono
Kita adalah tim yang dinamis, karena kita selalu berupaya untuk berkinerja tinggi serta
memanfaatkan enerjinya untuk menghasilan sesuatu.
Kita merupakan tim yang percaya diri, karena kita menyadari kekuatan yang kita punyai dan
menggunakannya secara optimal untuk mencapai tujuan.
Kita adalah tim yang manis, karena kita para anggotanya saling menghargai, saling membantu,
saling memberi umpan balik, dan saling memotivasi.
Kita adalah tim yang efektif , karena untuk mencapai tujuan bersama, kita saling bekerjasama
dengan efektif dan produktif. Karena itulah, kita menjadi tim yang handal, karena kita berkinerja
tinggi, percaya diri, saling tergantung.
Tim yang handal terbangun bila setiap anggota tim, meyakini bahwa: aku adalah tim, aku tahu peran-tugas
dan tanggungjawabku dalam tim, aku mempunyai cita-cita dan tujuan bersama yakni tujuan tim, aku bekerja
dalam kepemimpinan tim, keberhasilan dan kegagalan tim adalah juga hasil kerjaku, aku mampu dan mau
bekerja sama dan berkolaborasi.(Spiegel,1994).
(2) Para pemain yang harus memahami tugasnya, mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk
mengerjakannya dengan baik, serta memiliki komitmen untuk berkontribusi pada timnya.
(5) Setiap pemaian harus mampu mengendalikan diri, jika tidak ada maka harus dipaksakan oleh manajer
(6) Harus ada sistem penghargaan yang memenuhi kebutuhan tim maupun pemain sebagai individu.
Manfaat utama tim adalah terjadinya sinergi.
suhardjono
Karena itu, kerjasama tim (teamwork) mutlak diperlukan. Teamwork tidak akan terjadi bila, kita para anggota
tim, tidak mampu dan mau berkemampuan bekerja sama. Untuk itulah, kemampuan sederhana
untuk bekerja sama seperti: (a) menghargai orang lain, (b) memperluas wawasan pengetahuan, (c)
mengungkapkan ide, pendapat dan tanggapan, serta (d) bernegosiasi, menjadi sangat-sangat penting. Untuk
itu, usahakan meningkatkan kemampuan sederhana , namun sangat berharga itu. Gunakan resep tiga mulai
: mulai dari diri sendiri, mulai dari yang paling gampang, dan mulailah sekarang.
Macam kemampuan
Menghargai orang lain
Memperluas wawasan
pengetahuan
Mengungkapkan ide,
pendapat dan
tanggapan
Bernegosiasi
suhardjono
Normal
TK. 2
Pergolakan
TK. 1
Pembentukan
Membuat Misi
Membuat Tujuan
Mendudukkan Peran
Mengerti kebutuhan untuk meningkat.
Menentukan identitas, alat dan sumber
daya
Mencari jalan untuk membangun kepercayaan
.
Berkinerja
21
Memang, membangun sekelompok orang menjadi sebuah tim adalah satu tugas manajemen yang paling
menarik dan memuaskan. Namun prosesnya sangat panjang. Jangan mengharapkan hasil yang luar biasa
akan diperoleh hanya dalam beberapa hari. (Barker, 2000).
Sebagai anggota tim, seharusnya kita pahami kondisi di setiap tahapan pengembangan
tim. Hanya dengan pemahaman itulah, kita akan dapat dapat menyesuaikan diri dengan
lebih baik.
suhardjono
TK. 1
Pembentukan
Masing-masing belum jelas apa
yang harus dilakukan
Misi belum dimengerti oleh tim
Belum saling percaya
Belum terbentuk norma-2 tim
Masing-2 belum komit thd tim
TK. 2
Pergolakan
Penyelesaian masalah belum terjadi
Masih mencoba ide baru
Orang masih melihat posisi dan
kekuasaan
Terjadi kompetisi yang tinggi
Partisipasi anggota belum sama
TK. 3
Normal
Mulai timbul kepercayaan
Tugas mulai jelas
Banyak masukan yang objektif
dan bisa diterima
Tim mulai kreatif
Tumbuh komitmen dari semua
anggota
TK. 4
Berkinerja
Bangga akan Tim
empati tinggi
Terbuka dan saling membantu
Saling Percaya
Kinerja tinggi
Terus Belajar
CIRI-CIRI
20
Penutup
Sukses tidaknya suatu tim, sangat tergantung dari kualitas anggota tim. Di antaranya kualitas anggota tim
dalam membangun kerjasama di dalam team (teamwork). Setiap anggota tim dituntut untuk mampu dan
mau melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan tim. Karena itu, kemampuan dan ketrampilan yang
berkaitan dengan subtansi yang dipermasalahkan, serta kemampuan dan ketrampilan dalam bekerja sama
seperti (a) menghargai orang lain, (b) memperluas wawasan pengetahuan, (c) mengungkapkan ide, pendapat
dan tanggapan, serta (d) bernegosiasi, menjadi sangat-sangat penting.
suhardjono
Kemampuan /
ketrampilan
Mampu
tetapi tidak
mau
Tidak
mampu
dan
Mampu dan
mau
Tidak
mampu tetapi
mau
Kemampuan/ketrampilan apa?
(1) ilmu tentang substansi
permasalahan tim
(2) ketrampilan bekerjasama (human
skill)
(3) ketrampilan untuk belajar terus
menerus (menghimpun, memilah,
mempelajari, menggunakan informasi)
tidak mau
Kemauan
Bahan Rujukan
Ash, Mary Kay. (1992). Mengelola Manusia. Jakarta: Pustaka Tangga
Atmosoeprapto, Kisdarto (2000). Menuju SDM Berdaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Chang, Richard Y. (1994). Building a Diynamic Team. terj. Ramelan (1999). Membangun Tim yang Dinamis. Jakarta : PT Binaman Pressindo.
Bader, Gloria E. dkk. (1994). Measuring Team Performance. Terj. Martinia Indriadi (1998). Mengukur prestasi tim. Jakarta : PT Binaman Pressindo
Barker, Alan. (2000). How to be better at managing people. terj. Soesanto Boedidarmo (2001). Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Hartono, Tomotius (..). Pengembangan Tim. Makalah.
Kelly, P. Keith (1994). Team DecisionMaking Techniques. Terj. Ramelan. Teknik Pembuatan Keputusan Dalam Tim. Jakarta : PT Binaman
Pressindo
Kertahadi (..). Pengembangan Tim. Makalah.
Maddux, Robert B. (1986) . Team Building. Terj. Kristiyabudi P. Hananto (2001). Terampil Membangun Tim Handal. Jakarta: Erlangga
Spiegel, Jerry dan Cresencio Torres. (1994). Mangers Official Guide to Team Working. Terj. D. Heru Sutrisno (1997). Membangun dan
Mempetahankan Tim Kerja yang Tangguh. Jakarta: PT. Gramedia.
Suhardjono (1994). Pendidikan Teknologi di Era Industrialisasi Indonesia. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Profil Pendidikan Sains,
Teknologi, dan Humaniora di Indonesia pada Era Industrialisasi dan Globalisasi, 19 Nopember 1994.
Suhardjono, (2000), Peningkatan Daya Saing LulusanMelalui Penyempurnaan Kurikulum dan Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar,
Menyambut 36 tahun Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 23 Oktober 2000
Suhardjono. (2002). Live skill: Membelajarkan belajar. Makalah pada Diksusi Kependidikan, Malang, 24 April 2002.
suhardjono
Pekerjaan : Pembantu Dekan I (1977-1978), Dekan (1983 1985), Ketua Laboratorium Sungai Rawa (1996 1999) di
Faklutas Teknik Universitas Brawijaya, Ketua Pusat Pengkajian dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas
Brawijaya 1998-2001, Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2001-kini; Aktif dalam berbagai kegiatan
kependidikan, meningkatan mutu SDM dan pengembangan sumber daya air
suhardjono
Lampiran :
Daftar perilaku yang harus ditunjukkan oleh seseorang untuk kompetensi dalam
kerjasama tim (teamwork).
Seseorang yang mampu secara konsisten menampilkan perilaku-perilaku tersebut di tempat
kerjanya dapat dianggap kompeten dalam kompetensi tersebut.
(dikutip dari Katalog Kompetensi PT Telkomsel)
4
Mengambil resiko
dalam
mempercayai
orang lain dengan
membagi tanggung
jawab,
mendapatkan
keterlibatan dan
kerjasama dari
berbagai pihak
Memahami dan
mengenali
kekuatan dan
kelemahan
individu dalam
tim
Menghargai dan
menghormati
perbedaan
individu, dan
memberikan
kesempatan yang
sama bagi semua
orang untuk
berkontribusi
suhardjono
Indikator Perilaku
6
Membangun
kepercayaan secara
timbal balik antara
diri sendiri dan
sebaliknya
Menunjukkan
perilaku yang
dapat dipercaya
dan
memperlihatkan
kepercayaan
terhadap sesama
anggota tim
Mengambil
tindakan untuk
meningkatkan
kelebihan yang ada
dan pada saat yang
sama
meminimalkan
kelemahan
8
Mendorong orang
lain dalam tim
untuk membentuk
dan membangun
kepercayaan dan
saling membantu
dalam
melaksanakan
pekerjaan
kelompok
Membangun
sinergi di antara
orang-orang dari
latar belakang
yang berbeda dan
menggunakan
kelebihan individu
untuk membentuk
tim yang lebih baik
yang memberikan
hasil yang berarti
Kepercayaan
Teamwork lanjutan
2
Menyelaraskan
usaha pribadi
untuk pencapaian
tujuan tim
4
Berpatisipasi
dalam penetapan
tujuan dan
pmecahan masalah
tim
6
Memfasilitasi
penetapan tujuan
dan pemecahan
masalah tim
Menerima umpan
balik dan mencoba
untuk
memperbaiki
kinerja
Memberikan
umpan balik
konstruktif kepada
orang lain untuk
berkembang
Secara reguler
memantau dan
memberikan
umpan kepada
orang lain untuk
berkembang
Mengikutsertakan
pihak lain dalam
proses untuk
membuat mereka
menjadi bagian
dari tim dan
membantu anggota
tim yang lain
dalam
menyelesaikan
tugas mereka
Mendorong
keterlibatan pihak
lain dalam
mencapai tujuan
dengan
memberikan
kesempatan yang
sama
Bekerja sama
dengan baik
dengan orang lain
dan mencoba
untuk menghindari
konflik
suhardjono
Menangani/menyel
esaikan konflik
dan mencoba
meminimalisirnya
Memberikan
dukungan pada
orang lain dalam
penyelesaian
tugasnya
Mengidentifikasi
dan mengevaluasi
konflik
8
Mendorong orang
lain untuk
memiliki
komitmen terhadap
tujuan/kesepakatan
tim dan
membangkitkan
kerjasama tim
sebagai cara utama
untuk mencapai
tujuan yang luas
Mengevaluasi,
memeriksa hasil
kerja,
menyediakan
umpan balik dan
rekomendasi
dalam bagaimana
memperbaiki diri
untuk mencapai
tujuan tim
Memberikan
nasehat dan
bimbingan pada
pihak lain dalam
memperkirakan
lingkup kerja,
penilaian kualitas
kerja, dan
sebagainya
Komitmen Terhadap
Tujuan Tim
Keterlibatan dan
Partisipasi
Meyakinkan orang
lain untuk
mengambil
inisiatif dalam
melaksanakan
tugas
Menjelaskan
lingkup kerja dan
memberikan
kesempatan pada
orang lain untuk
berperan lebih
aktif dalam
kelompok
Mengantisipasi
situasi konflik dan
menyediakan
solusi untuk
mengatasinya
Penanganan Konflik