Pada pesawat roentgen condensator discharge tabung yang dipergunakan adalah tabung
triode, berbeda dengan tabung sistim diaode yang mempunyai dua electrode yaitu anode
ban katode, tabung triode. mempunyai
pada katode
2. Anode diberikan tegangan positip, namun electron belum meloncat sebab masih ada
tegangan negatip 2300 V antara grid dan katode
3. Apabila tegangan grid dan katode menjadi nol, maka electron akan meloncat
menuju anode
Keterangan gambar :
T
: Tabung rontgen
Rg
: Tahanan grid
Eg
Prinsip kerja :
Pada saat saklar S terbuka maka :
1 Anode dan katode mendapat tegangan tinggi dari Condensator C
2. Terdapat tegangan antara grid dan katode sebesar Eg ( - 2300 V )
Pada saat saklar S tertutup anergi Eg akan terbuang melalui Rg sehingga tegangan akan
menjadi nol,
tidak ada lagi tegangan antara grid dan katode sedangkan tegangan tinggi
lama isi condensator yang terpakai pada saat terjadi loncatan electron.
Keterangan gambar :
Va
Waktu antara O-T menunjukkan saat saklar S terbuka merupakan waktu pengisian
tegangan tinggi kondensator C sampai nilai tertentu ( KV ) yang diinginkan.
Apabila saklar S tertutup selama T1-T2 kondensator akan discharge, terjadi loncatan
electron pada tabung x-ray, pada akhir discharge masih ada tegangan sisa pada condensator
Dari semua uraian diatas terlihat bahwa perlu adanya pengaturan pengaturan sebagai berikut
1. Waktu lamanya pengisian tegangan pada kondensator yang dibutuhkan untuk
membangkitkan tegangan tinggi ( keperluan anode katode ) dan
pengaman pembatas agar pengisian kondensator berhenti sebelum
melewati batas maksimum kemampuan kondensator.
2. Pengaturan waktu membuka dan menutupnya saklar S
Dengan menggunakan condensator sebagai sumber tegangan tinggi maka tegangan anode
katode akan menjadi rata, sehingga loncatan electron lebih kontinyu.
: Tabung
Tr-5
: Filamen transformator
Tr-6
: Bias transformator
AT
: Autotrasnfoprmator
Ry 2
Ry 3
: Relay persiapan
Ry 4
Ry 5
Ry 9
Rotating anode
Ry - 10
Ry - 13
: Relay X Ray
Dari gambar terlihat bahwa tansformator bias TR-6 mendapat tegangan dari auto
transfo melalui kontak rerlay Ry -2 yang tersambung seri dengan kontak relay
( Ry -4 , Ry-9 , Ry 10 , Ry 13 yang disambung secara parallel )
Pada saat yang bersamaan Ry-5 mendapat tegangan dari autotrafo dan kontak
Ry-5 yang berada pada rangkaian grid akan terbuka, maka tegangan secundair
TR 6 ( 2300 V ) akan memberikan tegangan pada grid melalui penyearah D 6 ,
ujung positip tersambung dengan katode dan ujung negatip tersambung dengan
grid atau tegangan grid dengan katode sebesar -2300 Volt.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tegangan grid akan menjadi nol
Apabila Ry-4,Ry-9,Ry10,Ry-13 tersambung parallel energize , pada rangkian
parallel ini dapat ditambah beberapa pengaman,misalnya
collimator, panas
tabung
Catatan :
1. Untuk menghindari keluarnya radiasi yang tidak diinginkan kolimator selalu
tertutup menggunakan shutter, terbuka hanya pada saat saklar exposure
ditekan.
2. Apabila terjadi panas yang berlebihan pada tabung perlu diamankan dengan
menggunakan micro switch atau bimetal sehingga terhindar dari kerusakan.
Rangkaian tegangan tinggi
Rangkaian tegangan tinggi terdiri dari trafo tegangan tinggi, perata tegangan tiggi,
kondensator tegangan tinggi dan beberaa resistor tegangan tinggi.
Output trafo tegangan tinggi disearahkan oleh perata tegangan tinggi dan ditampung dua
kondensator yang tersambung serie , . karena kedua kondensatopr tersambung seri
mengakibatkan tegangan output kondensator dua kali tegangan output trafo tgangan tinggi,
tegangan output kondensator tersambung dihubungkan pada x-raray tube.
Tegangan kondensator akan berkurang pada saat exposure, dan diisi kembali untuk
exposure berikutnya.
: Autotransformator
Tr-4
D-4,D-5
C6-C7
R15,R16
: Resistor pengaman C6 C 7
R17
: X-Ray tube
Ry-1
CHARGE
tetap tersambung