Disusun Oleh:
Yenni Rohma Wijaya
101411131059
IKM B 2014
2016
ABSTRAK
Pasien tuberkulosis cenderung mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Salah satu program promosi kesehatan dalam
penanggulangan
tuberkulosis
adalah
dengan
penyuluhan
yang
pengetahuan,
disampaikan
ketrampilan,
sehingga
sikap
bisa
dan
meningkatkan
prilaku
penderita
comparison
tuberkulosis
di
group.
Sampel
Puskesmas
penelitian
Kedungkandang
adalah
pasien
Malang.
Teknik
Berdasarkan
uji
hipotesis
menggunakan
uji-t
tidak
visual
terhadap
peningkatan
pengetahuan
pasien
menggunakan
penyuluhan
untuk
media
audio
meningkatkan
visual
sebagai
pengetahuan
media
pasien
tuberkulosis.
Kata kunci: tuberkulosis, pengetahuan, penyuluhan, media cetak,
media audio visual
PENDAHULUAN
Tuberkulosis hingga saat merupakan masalah kesehatan
yang utama di dunia dan belum ada satu negarapun yang bebas
dari tuberkulosis. Di negara maju sekalipun, yang pada mulanya
kejadian tuberkulosis telah menurun, belakangan angka ini naik
kembali sehingga tuberkulosis disebut salah satu Reemerging
Disease (Aditama, 2008). Laporan World Health Organization
(WHO) yang diterbitkan pada hari tuberkulosis Sedunia 24 Maret
2009, terdapat sekitar 9,27 juta kasus baru tuberkulosis di seluruh
dunia pada tahun 2007, angka ini menunjukkan peningkatan dari
9,24 juta pada 2006. Sedangkan angka prevalensi tuberkulosis di
Indonesia sendiri pada tahun 2007 sebesar 530.000, angka ini
masuk urutan ketiga
data
Dinkes
Kota
Malang
tahun
2008
Puskesmas
RI
dibidang
promotif
adalah
dengan
penyuluhan
dan
penyuluhan
tidak
langsung
dengan
dalam
kegiatan
penyuluhan,
yang
keberhasilannya
jika
mereka
melihat,
mendengar,
dan
melakukan
penggunaan
(penyuluhan)
serta
media
sebagai
dalam
dasar
promosi
perkembangan
kesehatan
penelitian
Serta
bisa
memberikan pilihan
Desain
penelitian
dalam
jurnal
tersebut
adalah
Quasi
diberikan
perlakuan
masing-masing
kelompok
Accidental sampling
Merupakan
teknik
pengambilan
maka
peneliti
mengambil
sampel
dari
pasien
Kedungkandang
pengamatan.
2). Quasi Experiment
pada
saat
dilakukannya
tidak
menciptakan
menggunakan
perbandingan
penugasan
dalam
rangka
acak
untuk
menyimpulkan
atau
perlakuan
dan
dapat
digunakan
untuk
perlakuan,
sedangkan
dalam
simulasi
ini
tidak
secara
Independent
langsung
T-test
dilakukan
untuk
pengujian
mengetahui
efek
menggunakan
atau
pengaruh
Kedungkandang,
Malang.
Terdapat
kelompok
Kelompok 2 (Media
Cetak)
Pretest
Posttest
Audiovisual)
Pretest
Posttest
19
21
21
25
14
20
17
23
17
23
18
22
16
20
14
25
14
22
20
24
19
22
21
24
16
24
19
23
20
21
16
22
16
22
16
23
18
25
15
24
HIPOTESIS
Sebelum melakukan pengujian data, terlebih dahulu melakukan
perumusan Hipotesis sesuai Uji yang dilakukan.
a. Hipotesis Uji Homogenitas
Ho : Varians Homogen atau sama
H1 : Varians Heterogen atau berbeda
Ho ditolak jika, nilai p <
b. Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh/efek
terhadap
penyuluhan
menggunakan
media
cetak
menggunakan
media
cetak
maupun
Ho ditolak jika, t
hit
>t
tabel
, nilai p <
1
0
1
1
Pengetahuan
Pasien Setelah
Perlakuan
N
Pengetahuan Pasien
Sebelum Perlakuan
10
10
Mean
22,0000
16,9000
Std.
Deviation
1,63299
2,07900
Absolute
Most Extreme
Positive
Differences
Negative
,200
,167
,200
,167
-,110
-,144
Kolmogorov-Smirnov Z
,632
,530
,819
,942
Normal
Parametersb,c
Pengetahuan Pasien
Sebelum Perlakuan
1
2
10
10
Mean
23,5000
17,7000
Std.
Deviatio
n
1,08012
2,49666
Absolut
e
,178
,152
Positive
,178
,152
Negativ
e
-,178
-,122
Kolmogorov-Smirnov Z
,564
,481
,908
,975
Normal
Parametersb,c
Most Extreme
Differences
3).
Uji T-Bebas atau Independent Samples T-Test
a. Pilih menu Analyze Compare Means Independent
Samples T-test
1
3
1
4
4).
Analisis Output
Tabel 4. Group Statistics Sebelum Pemberian Perlakuan
Klasifikasi Kelompok
Berdasarkan Media
Penyuluhan
Pengetahua
n Pasien
Sebelum
Perlakuan
Media Cetak
Media Audiovisual
Mean
SD
Std. Error
Mean
10 16,9000
2,0790
0
,65744
10 17,7000
2,4966
6
,78951
Pengetahuan
Pasien
Tuberkulosis
sebelum
diberi
Pengetahuan
Pasien Sebelum
Perlakuan
Equal variances
assumed
Sig.
,655
,429
Tabel
5,
untuk
Uji
Homogenitas
varians
1
5
(sama)
pengetahuan
antara
kelompok
dan
Pengetahuan
Pasien
Tuberkulosis
setelah
diberi
1
6
dengan
media
ausio
visual
terhadap
peningkatan
menggunakan
22.00,
media
sedangkan
cetak
mempunyai
pengetahuan
pasien
rata-rata
tuberkulosis
mempunyai
rata-rata
sebesar
23.50.
Hal
ini
juga
menggunakan
media
cetak.
Artinya
penyuluhan
1
7
KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa data menggunakan uji t bebas
(independent sample t test) tentang perbedaan efek penyuluhan
kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual
terhadap peningkatan pengetahuan pasien tuberkulosis pada
posttest didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.026 (p<0.05),
maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan efek penyuluhan
kesehatan menggunakan media cetak dengan media audio visual
terhadap peningkatan pengetahuan pasien tuberkulosis.
Dianalisis juga skor rata-rata dari tiap kelompok, yaitu untuk
hasil
posttest
atau
setelah
perlakukan
untuk
penyuluhan
dibandingkan
dengan
kelompok
penyuluhan
dengan
untuk
menyampaikan
sebuah
pesan
sangat
1
8
1
9