Nama Kelompok 1:
1. M. Khoirullah Fakhri S.
021411131051
031411131029
041411331046
4. Ahmad Dzulfikri N.
051411131052
5. Sophie Florence
071411131064
081411833017
101411131177
111411131064
131411131069
141411131127
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Idealnya, suatu desa memiliki beberapa lembaga swadaya masyarakat,
salah satunya yaitu karang taruna. Karang taruna menjadi salah satu lembaga yang
berperan penting dalam pengembangan kehidupan sosial masyarakat, serta
menjaga keguyuban yang ada pada tingkat desa maupun dusun. Menurut
Permensos RI Nomor: 77 / HUK / 2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna
pada pasal 1 angka 1 dan 2, karang taruna adalah organisasi sosial
kemasyarakatan sebagai wadah dan saranapengembangan setiap anggota
masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasarkesadaran dan tanggung
jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasimuda di wilayah
desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.Anggota
Karang Taruna yang selanjutnya disebut Warga Karang Taruna adalah setiap
anggotamasyarakat yang berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 45 (empat
puluh lima) tahunyang berada di desa/kelurahan.
Karang taruna Dusun Slepi merupakan bagian dari karang taruna Desa
Ketapanrame, yang mana masih tergolong aktif hingga sekarang. Banyak kegiatan
Dusun Slepi yang dibawahi oleh Karang Taruna, sehingga dapat dikatakan bahwa
karang taruna cukup memainkan peran bagi kehidupan sosial di Dusun Slepi.
Karang taruna merupakan salah satu organisasi pemuda yang tidak asing lagi
karena merupakan wadah yang telah memiliki misi untuk membina generasi muda
khususnya di pedesaan. Adapun visi karang taruna yaitu sebagai wadah
pembinaan dan pengembangan kreativitas generasi muda yang berkelanjutan
untuk menjalin persaudaraan dan rasa kebersamaan menjadi mitra organisasi
lembaga, baik kepemudaan ataupun pemerintah dalam pengembangan kreativitas.
Kemampuan dibidang kesejahteraan sosial baik untuk masyarakat dilingkungan
sekitar ataupun di wilayah lain. Dalam bidang kesejahteraan sosial, karang taruna
sebagai organisasi sosial masyarakat di pedesaan akan ditingkatkan fungsi dan
perannya agar dapat menghimpun menggerakkan dan menyalurkan peran serta
1 Mochamad Ridwan Arif dan Agus Satmoko Adi, PERAN KARANG TARUNA
DALAM PEMBINAAN REMAJA DI DUSUN CANDI DESA CANDINEGORO
KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO, Jurnal Kajian Moral dan
Kewarganegaraan, 1:2 (Tahun 2014), 191.
BAB II
IDENTIFIKASI
2.1 Analisis SWOT
Merupakan teknik yang mempelajari, menilai, dan mengembangkan organisasi
dengan mempertimbangkan faktor berikut :
A. Strength
1. Warga secara aktif mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan
oleh perangkat desa maupun warga dusun sendiri
2. Kerukunan dan gotong royong warga dusun masih terjaga dalam hal
sosial dan kemasyarakatan
3. Adanya lembaga swadaya masyarakat tingkat dusun
B. Weakness
1. Kurangnya transparansi dana dan aspirasi warga kurang tersampaikan
dengan baik
2. Akuntabilitas atau pertanggungjawaban adminstrasi kurang jelas
3. Adanya oknum yang kurang bertanggungjawab
4. Kurangnya pengetahuan Kasun tentang dusun tersebut karena baru
dilantik
C. Oppurtunity
Adanya UU tentang perangkat desa sehingga dapat meningkatkan kualitas
kepengurusan dusun
D. Threats
Adanya doktrin kelompok tertentu yang mempengaruhi kebersamaan
pemuda Karang Taruna
2.2 Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari dalam
Karang Taruna tersebut. Berikut adalah faktor internalnya .
A. Warga secara aktif mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan
oleh perangkat desa maupun warga dusun sendiri
A. Agenda Kegiatan
B. Pendidikan
C. Sumber Daya Manusia
BAB III
MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT
3.1 Maksud dan Tujuan
A. Mampu menganalisa transparansi penggunaan anggran dana.
B. Mampu mengetahui alur monitoring dan evaluasi pada Kegiatan Karang
Taruna.
C. Mampu mengetahui dan menganalisa partisipasi anggota pada kegiatan
Karang Taruna.
3.2 Manfaat
A. Dapat memberikan pengetahuan mengenai alur pendanaan.
B. Dapat mengetahui permasalahan yang ada.
C. Dapat mengetahui alternatif penyelesaian masalah.
BAB IV
POLA PENGEMBANGAN ORGANISASI
4.1 Arah Pengembangan
Arah pengembangan organisasi merupakan penentuan cara pendekatan
terhadap perubahan yang bersifat jangka panjang dan jangka pendek, secara lebih
luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan seluruh organisasi ke
arah tingkat fungsional yang lebih tinggi.
A. Jangka Pendek
1. Monitoring dan Evaluasi
2. Perbaikan Sistem Administrasi
3. Konsolidasi Perangkat Dusun dengan Karang Taruna
B. Jangka Panjang
1. Pembuatan AD/ART
2. Pembuatan SOP Kegiatan
3. Penyusunan Kegiatan Secara Periode
4.2 Bidang yang Dikembangkan
Sumber Daya Manusia dan Sistem Manajemen
4.3 Bentuk Pengembangan
Birokrasi
4.4 Teknik Pengembangan
1. Penataan administrasi
2. Peningkatan pengawasan
3. Evaluasi secara berkala
Daftar Pustaka
Arif, M. R. dan Agus S. A. PERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBINAAN
REMAJA DI DUSUN CANDI DESA CANDINEGORO KECAMATAN