Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
Di zaman era reformasi dan semakin berkembangnya teknologi, pola
pikir pasien semakin berkembang dan pasien semakin kritis dalam menanggapi
diagnosis maupun terapi yang diberikan oleh seorang dokter, sehingga
mengharuskan seorang dokter untuk terus mengupgrade ilmu pengetahuannya di
bidang kedokteran. Selain itu ilmu kedokteran yang bersifat dinamis dan up to
date membuat memaksa seorang dokter untuk selalu mengembangkan ilmu
pengetahuannya . Lifelonglearning merupakan perinsip yang wajib dimiliki oleh
seorang dokter agar selalu up to date terhadap perkembangan ilmu kedokteran.
Salah satu bentuk dari lifelong learning ini adalah Evidence Based Medicine.
Selain itu, dengan perkembangan teknologi pasien semakin cerdas dan kritis
dalam menanyakan masalah penyakitnya, sebagai dokter tentunya kita harus
membuat diagnosa dan pengobatan berbasis bukti yang ilmiah/ Evidence Based
Medicine.
Evidence Based Medicine adalah salah satu dari metode pemecahan
kasus yyang digunakan oleh seorang dokter dalam memberikan pelayanan
kepada pasien berdasarkan hasil penelitian yang terbaru dan termutakhir.
Komponen terpenting dalam Evidence Based Medicine adalah Critical
Appraisal berupa pemikiran atau tanggapan kritis untuk menilai validasi,
keakuratan dan kerelevanan sebuah penelitian dengan kasus yang ditangani
dokter yang bersangkutan.
Pentingnya Evidance Based Medicine dan Critical Appraisal memaksa
seorang dokter untuk terus mempelajari dan memahaminya. Evidance Based
Medicine dan Critical Appraisal sangat berguna dalam praktek kedokteran
karena tidak semua kasus yang ditangani oleh seorang dokter dipelajari secara
formal melalui pendidikan kedokteran.
Jurnal-jurnal yang didapat melalui metode-metode yang diterapkan oleh
Evidance Based Medicine tentunya akan sangat bermanfaat untuk penanganan

kasus yang sama dan relevan, dengan pertimbangan yang matang melalui
Critical Appraisal.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Survey, EBM, dan Critical Appraisal
a) Survey
Cara mengumpulkan data yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang seseorang atau ssuatu dengan melihat dari dekat
atau memeriksa secara langsung

b) Evidence Based Medicine


Ketelitian, ketegasan, dan kebijaksanaan dalam mengambil
keputusan dengan menggunakan bukti mutakhir teraktual tentang
perawatan individu pasien.

c) Critical Appraisal
Proses memeriksa sebuah penelitian secara cermat dan sistematis
untuk menilai keabsahan dan relevansinya dalam konteks tertentu.

B. Hubungan Critical Appraisal dengan EBM


Critical Appraisal merupakan salah satu langkah yang diterapkan dalam
EBM untuk mendapatkan bukti termutahkir yang relevan dengan pokok
permasalahan atau kasus yang dihadapi

a. Tujuan survey, EBM, dan Critical Appraisal


a) Survey
Untuk meramalkan dan memprediksikan keadaan atau karakteristik
populasi

b) Evidence Based Medicine


Tujuan dari EBM adalah untuk meningkatkan kinrja dan
pengetahuan dokter tentang pentingnya kemajuan dalam pengobatan
internal, praktek umum dan praktek keluarga, operasi, psikiatri,

pediatri, kebidanan, dan ginekologi dengan memilih dan meriview


atau memberikan penilaian terhadap literatur biomedis yang plaing
mungkin benar dan berguna..

c) Critical Appraisal
Bertujuan untuk membantu orang mengembangkan keterampilan
yang diperlukan, untuk memahami bukti ilmiah dan penialain yang
meliputi validasi, hasil dan relevansi

b. Manfaat survey, EBM, dan Critical Appraisal


a) Survey

Memudahkan Pengumpulan data


Memungkinkan kita untuk mencapai ribuan peserta jika

diperlukan.
Menjamin sampel yang lebih akurat untuk menarik

kesimpulan .
Peserta akan memberikan tanggapan lebih jujur daripada
metodologi penelitian lain, terutama jika jawaban mereka
dijaga kerahasiaannya.

b) Evidence Based Medicine

Meningkatkan keseragaman dan standarisasi perawatan

sehingga semua pasien menerima perawatan yang optimal


Membantu pelayan kesehatan agar lebih baik dalam
menggunakan sumber daya yang terbatas dengan mencari

pengobatan terefektif
Mendapatkan literatur yang dapat diakses oleh semu orang
sehingga membantu dokter untuk membuat keputusan yang

paling mungkin
Mencegah efek samping berbahaya

c) Critical Appraisal

Mendapatkan ringkasan analisis dan evlutif sebuah studi

penelitian
Mengenali informasi penting

Mudah dicerna dengan membaca cepat


Berguna bagi seorang profesional sebagai ringkasan dan

bukti sintesis
Tautan bagi praktisi untuk penelitiannya
Cepat diakses sehingga dapat diterima untuk praktek

c. Metode Penerapan EBM dan Critical Appraisal


a) Evidence Based Medicine

Mengajukan pertanyaan yang akan dijawab


Mencari bukti (hasil penelitian terdahulu) yang relevan
Melakuan Critical Appraisal
Memutuskan tindakan
Evaluasi

b) Critical Appraisal

Mengetahui validitas pelajaran


Megetahu penting tidaknya materi
Mengetahui atau mencari tau relevansi dan kemungkinanan
pengaplikasian untuk kasus yang kita hadapi

BAB III
PENUTUP
Evidence Based Medicine merupakan bentuk pengaplikasian lifelong
learning dengan cara mempelajarai jurnal-jurnal maupun penelitian-penelitian
lain yang relevan dengan kasus yang sedang ditangani seorang dokter. Critical
appraisal merupakan salah satu komponen penting yang harus ada dalam EBM
dalam rangka menemukan relevansi sebuah penelitian dengan kasus yang ada.
5

Evidance based medicine memberikan kemudahan bagi seorang dokter


untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien, pasalnya data-data
ter-update yang didapat melalui evidence based medicine membantu memenuhi
kebutuhan dokter akan pembaharuan ilmu pengetahun kedokteran yang selalu
berkembang. Evidence based medicine tentunya menjadi salah satu metode
penting yang harus dipelajari seorang dokter dalam memenuhi standarisasi,
profesionalitas dan kompetensinya sebagai seorang doker.

DAFTAR PUSTAKA
British Medical Jurnal. 2007. Evidence Based Medicine Purpose
and Procedure. http://ebm.bmj.com/content/12/5/129.full (diakses tanggal
1 Oktober 2013)
Burls, Amanda., University of Oxford. 2009. What is Critical
Appraisal.
http://www.medicine.ox.ac.uk/bandolier/painres/download/whatis/what_is
_critical_appraisal.pdf (diakses tanggal 1 Oktober 2013)
Kimura, Claudine., University of Hawai John A Burns School of
Medicine.

2003.

Chapter

XXII.2.Evidence-Based

Medicine .http://www.hawaii.edu/medicine/pediatrics/pedtext/s22c02.html
(diakses tanggal 1 Oktober 2013)
Lestar, Endang., UNNISULA. 2013. Critical Appraisal.pdf

Oxford

Dictionaries.

Definition

of

Survey

in

English.

http://oxforddictionaries.com/definition/english/survey (diakses tanggal 1


Oktober 2013)
Sulivan, Barbra. M., Department of Research NUHS. 2011. Benefit
of

Critical

Appraisal.http://www.nuhs.edu/media/4128/6.1cCriticalAppraisalOvervie
wLecture.pdf (diakses tanggal 1 Oktober 2013)
Supranoto.2010.Research Metodology by Moeroe.ppt
Survey Software Aplication.Survey Software Benefits and Weaknesses of Survey
Research.http://blog.surveymethods.com/benefits-and-weaknesses-of-surveyresearch-2/.(diakses tanggal 1 Oktober 2013)
The Florida State University College od Medicine. Evidenc-Based
Mdicine

Tutorial.

http://med.fsu.edu/index.cfm?

page=medicalinformatics.ebmTutorial (diakses tanggal 1 Oktober 2013)


University College London. 2011. Intruduction to Critical
ppraisal.
http://www.ucl.ac.uk/ich/services/library/training_material/criticalappraisal (diakses tanggal 1 Oktober 2013)

Anda mungkin juga menyukai