Anda di halaman 1dari 20

Referat

GANGGUAN SISTEM IMUN PADA


PENDERITA DIABETES MELITUS
Oleh :
Ni Nyoman Widyastuti
Chrissanty Azzahra

G99152071
G99152072

Pembimbing : Dr., dr., Sugiarto, Sp.PD-KEMD

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA

PENDAHULUA
N

Pada tahun 2000, jumlah penderita diabetes mencapai 8,4


juta dan diperkirakan pada tahun 2030 jumlah penderita
diabetes di Indonesia akan berjumlah 21,3 juta
Hanya 50% dari penderita diabetes di Indonesia menyadari
bahwa mereka menderita diabetes, dan hanya 30% dari
penderita melakukan pemeriksaan secara teratur.
Kondisi hiperglikemia yang tidak terkontrol pada pasien DM
menyebabkan terjadinya gangguan mekanisme sistem
imunoregulasi
Pada penderita DM kemampuan tubuh secara imunologis
berkurang, sehingga pada pasien DM rentan terjadi
kerusakan jaringan akibat inflamasi atau infeksi

ADA
2010

Suatu kelompok penyakit metabolik


dengan karekteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau keduaduanya

WHO
1980

Suatu kumpulan problema anatomik


dan kimiawi yang merupakan akibat
dari sejumlah faktor dimana didapat
defisiensi insulin absolut atau relatif
dan gangguan fungsi insulin

DEFINISI

DM
Gestasional

DM Tipe lain

DM Tipe 2 DM Tipe 1

Destruksi sel
Defek Genetik fungsi sel Resistensi
Insulin
pankreas
Defek gen kerja Insulin
Penyakit eksokrin
Defisiensi
Defisiensi
pankreas
Insulin relatif
Insulin
Endokrinopati
hingga
absolut
Karena obat atau zat kimia dominan
Infeksi
Sebab Imunologi
Sindrom genetik lain

KLASIFIKASI

PREVALENSI
World Health Organization (WHO) memperkirakan,
prevalensi global diabetes melitus tipe 2 akan
meningkat dari 171 juta orang pada 2000 menjadi 366
juta tahun 2030
WHO memperkirakan Indonesia menduduki peringkat
ke-4 di dunia dalam hal jumlah penderita diabetes
setelah China, India dan Amerika Serika

PATOGENESIS
DM tipe 1

DM tipe 2

Adanya kerentanan genetik


Keadaan lingkungan yang menjadi faktor pemicu
Insulitis, sel yang menginfiltrasi sel pulau adalah
monosit/makrofag dan limfosit T teraktivasi
Perubahan sel beta sehingga dikenal sebagai sel asing
Perkembangan respon imun
perusakan sel beta dan penampakan diabetes.

Terdapat dua defek fisiologik: sekresi insulin abnormal


dan resistensi terhadap kerja insulin pada jaringan
sasaran (target)
Fase pertama, Glukosa plasma tetap normal walaupun
terlihat resistensi insulin karena kadar insulin meningkat
Fase kedua, resistensi insulin cenderung memburuk
sehingga meskipun konsentrasi insulin meningkat,
tampak intoleransi glukosa dalam bentuk hiperglikemia
setelah makan
Pada fase ketiga, resistensi insulin tidak berubah, tetapi
sekresi insulin menurun, menyebabkan hiperglikemia
puasa dan diabetes yang nyata

MANIFESTASI KLINIK
Keluhan Klasik DM
Poliuria

Polidipsia

Polifagia

Penurunan
BB

Keluhan lain
Badan
lemah

Kesemutan

Gatal

Mata kabur

Disfungsi
ereksi pada
pria

Pruritus
vulvae pada
wanita

KRITERIA DIAGNOSIS DM
Gejala klasik DM
Kadar gula plasma 2
Gejala klasik DM
+
jam pada TTGO
+
200 MG/dL (11,1
glukosa plasma
mmol/L)
sewaktu 200 mg/dL
Kadar glukosa
(11,1 mmol/L) atau plasma puasa
TTGO yang
126mg/dL (7.0
dilakukan dengan
Glukosa plasma
atau
mmol/L)
standar WHO,
sewaktu merupakan
hasil pemeriksaan
Puasa diartikan menggunakan beban
glukosa yang setara
sesaat pada suatu
pasien tak
hari tanpa
mendapat kalori dengan 75 g glukosa
anhidrus yang
memperhatikan
tambahan
waktu makan
sedikitnya 8 jam. dilarutkan ke dalam
air.
terakhir.

HUBUNGAN IMUNITAS
DENGAN PENDERITA
DM
DM tipe 1
Dasar dari abnormalitas imun pada DM tipe 1 adalah
kegagalan dari self-tolerance sel T
Sel T yang teraktivasi bergerak ke pancreas kemudian
merusak sel . Populasi sel T yang dapat menyebabkan
kerusakan tersebut adalah TH1 cells dengan cara
mensekresi sitokin seperti IFN- dan TNF serta CD8+ CTLs
DM tipe 1 pada kelainan genetik disebabkan adanya
produksi gen HLA (Human Leucosyt Antigen)
Gen HLA tersebut memproduksi TNF alpha yang
mempengaruhi respon imun dan mendestruksi sel B
pankreas secara bertahap.

DM tipe 2
Resistensi insulin dan sekresi insulin yang tidak
normal menjadi kunci dari berkembangnya diabetes
mellitus tipe 2
Berdasarkan studi terbaru dikatakan bahwa dalam
timbulnya DM tipe 2 terdapat pengaruh faktor genetik
yaitu transcription factor 7like-2 (TCF7L2) pada
kromosom 10q yang mengkode faktor transkripsi
pada WNT signaling pathway.
Ada 4 karakteristik penyebab diabetes mellitus tipe 2,
yaitu resistensi insulin, berkurangnya sekresi insulin,
dan meningkatnya produksi glukosa hati, dan
metabolisme lemak yang abnormal

Resistensi insulin

Gangguan
sekresi insulin
Peningkatan
produksi glukosa
hati
Abnormalitas
metabolik

Resistensi insulin terjadi akibat gangguan


persinyalan PI-3-kinase yang mengurangi
translokasi glucose transporter (GLUT) 4 ke
membran plasma.

Pada diabetes mellitus tipe 2, sekresi insulin


meningkat sebagai respon terhadap resistensi insulin
untuk mempertahankan toleransi glukosa. Akan
tetapi, lama kelamaan sel beta kelelahan
memproduksi insulin sehingga terjadi kegagalan sel

Pada pasien DM yang resisten terhadap insulin,


terjadi respon yang mengakibatkan hati terus
menerus memproduksi glukosa
(glukoneogenesis). Hal ini pada akhirnya akan
berujung pada terjadinya hiperglikemia

Terjadi abnormallitas metabolisme otot dan lemak


Serta terjadi peningkatan produksi glukosa dan
lipid hati

GANGGUAN SISTEM
IMUNITAS PADA PENDERITA
DM
Penurunan
mobilisasasi
PMN

Penurunan
Kadar
Imunoglobulin

Glikosilasi
dan AGEP

Penurunan
Jumlah
Monosit

Penurunan
Jumlah Kadar
Komplemen

Cell
mediated
Immunity

Penurunan mobilisasasi PMN


Penelitian yang dilakukan oleh Perllie et al
mengenai penurunan sistem imun pada pasien
diabetes mellitus, didapatkan pasien diabetes
mellitus memiliki kecepatan mobilisasi PMN yang
lebih lambat ketimbang kontrol pada saat dilakukan
sayatan kecil pada sampel. Penelitian ini juga
didukung oleh Mowat dan Baum di mana indeks
kemotatik PMN padadiabetes mellitus ikut menurun.

Penurunan Jumlah Monosit


Monosit berfungsi sebagai fagosit, antiviral, antitumor,
presentasi antigen ke limfosit, aktivasi limfosit dan produksi
komponen komplemen, modeling dan perbaikan jaringan,
aktivasi sistemik sebagai respon terhadap infeksi, serta
aktivasi vaskulatur sel epitel
Pada penderita diabetes mellitus, terjadi penurunan jumlah
total monosit yang beredar pada plasma
Berdasarkan penelitian Geisler et al., pada 20 pasien
diabetes mellitus yang dijadikan responden penelitian, 14
pasien dengan kadar gula yang tidak terkontrol mengalami
penurunan fungsi fagositosis terhadap Candida Albicans.

Penurunan Kadar Komplemen


Aktivitas komplemen pada DM, baik kualitas maupun
kuantitas menurun
Menurut beberapa penelitian, kadar C4 pada penderita
diabetes mellitus baik tipe 1 dan 2 menurun sebesar 25 %
Kadar komplemen yang menurun cenderung
menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi hal ini
disebabkan oleh karena adanya penurunan fungsi
kemotaksis pada penderita DM

Penurunan Kadar Immunoglobulin


Roio et al, melakukan penelitian terhadap diabetes
mellitus tipe 1 dengan membandingkan kadar IgG dan IgA
pasien dengan gula darah terkontrol dan tidak terkontrol.
IgG pada pasien dengan gula darah tidak terkontrol
mengalami penurunan secara signifikan dibanding dengan
pasien dengan gula darah terkontrol, sedangkan IgA
terjadi penurunan pada pasien dengan gula darah
terkontrol dibanding yang tidak terkontrol
IgG berperan pada imunitas seluler karena dapat merusak
antigen seluler melalui interaksi dengan sistem
komplemen atau melalui efek sitolitik Killer cell ( sel K ),
eosinofil, neutrophil
Penurunan kadar imunoglobulin menyebabkan tubuh lebih
rentan terhadap infeksi

Glikosilasi dan AGEP


Hiperglikemia akan menyebabkan glikosilasi non
ensimatik matrik dan protein membran sel yang akan
terikat oleh reseptor khusus, yaitu AGEP-R ( reseptor
advanced glycosylation end-products ). Aktivasi ini
menghasilkan peningkatan pengeluaran sitokin dan
growth factor termasuk PDGF, interleukins, TNF-
dan TGF- , yang semuanya mempengaruhi proses
penyakit (Singh et al, 2014)

Cell Mediated Immunity


Banyak penelitian yang mengungkap adanya defek CMI
( Cell Mediated Immunity ) pada pasien DM
Speert dan Silva menemukan limfosit pada anak yang
mengalami ketoasidosis mengalami penurunan respons
terhadap mitogen, dan akan kembali baik bila kelainan
metabolik tersebut dikoreksi
Keadaan ini disebabkan karena aktifitas fagosit
terganggu, sehingga fungsi pengenalan ( recognition )
terhadap antigen berkurang.

KESIMPULAN

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai