Anda di halaman 1dari 30

Presentasi Kasus Besar

SEORANG LAKI-LAKI 60 TAHUN DENGAN MULTIPLE ULCER


FORREST III ANTRUM GASTER, GASTROPATI NSAID,
HIPERTENSI STAGE I, REUMATOID ARTHRITIS,
ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROMIK

Oleh:
Ratna Oktaviani

G99142018

Andrio Palayukan

G99142019

I Kadek Ludi Junapati

G99142020

Reza Yunita Sari

G99142021

Pembimbing

Eva Niamuzisilawati, dr., Sp.PD, M.Kes


KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2016

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Besar Ilmu Penyakit Dalam dengan judul:
SEORANG LAKI-LAKI 60 TAHUN DENGAN MULTIPLE ULCER
FORREST III ANTRUM GASTER, GASTROPATI NSAID,
HIPERTENSI STAGE I, REUMATOID ARTHRITIS,
ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROMIK

Oleh:
Ratna Oktaviani

G99142018

Andrio Palayukan

G99142019

I Kadek Ludi Junapati

G99142020

Reza Yunita Sari

G99142021

Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal:

Eva Niamuzisilawati,dr.,Sp.PD,M.Kes

BAB I
STATUS PASIEN
I.

ANAMNESIS
A. Identitas penderita

B.

Nama

: Ny. S

No. RM
Jenis kelamin
Umur

: 0135xxxx
: Perempuan
: 41 tahun

Alamat

: Laweyan, Surakarta

Suku
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Status
Masuk RS
Dikasuskan

: Jawa
: Ibu Rumah Tangga
: SMP
: Islam
: Menikah
: 18 Oktober 2016
: 19 Oktober 2016

Data dasar
Auto anamnesis dan allo anamnesis dilakukan saat hari kedua
perawatan di Bangsal Penyakit Dalam Melati 1 kamar 7D RS Dr.
Moewardi.
Keluhan utama:
Demam sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 7 hari sebelum
masuk rumah sakit. Demam dirasakan pertama kali muncul saat
pasien baru bangun tidur. Demam dirasakan terus-menerus. Demam
turun dengan pemberian obat penurun panas, namun beberapa jam
kemudian pasien merasa demam lagi. Biasanya pasien minum obat
penurun panas 2 sampai 3 tablet sehari.
Pasien juga mengeluh perutnya terasa mual sejak 7 hari sebelum
masuk rumah sakit, beberapa jam setelah pasien mengalami demam.
3

Mual dirasakan hilang timbul, namun tidak sampai menyebabkan


pasien muntah. Rasa mual menyebabkan nafsu makan pasien
menurun. Selain itu pasien juga mengeluh nyeri pada bagian ulu hati
dan perut sebelah kanan atas. Menggigil tidak ada, kejang tidak ada,
sakit kepala tidak ada, nyeri pada persendian dan otot tidak ada, batuk
dan pilek tidak ada, sesak napas tidak ada. Keluhan mimisan, gusi
berdarah, memar dan bintik kemerahan pada kulit tidak ada. Pasien
menyangkal apabila pernah bepergian ke luar pulau dalam waktu 1
bulan terakhir.
Pasien juga mengeluh pinggangnya terasa pegal sejak 7 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pegal dirasakan di pinggang sebelah
kanan dan kiri. Pegal dirasakan hilang timbul. Rasa pegal tidak
disertai nyeri. Pasien mengatakan rasa pegal tidak berpengaruh
terhadap perubahan posisi. Pasien tidak minum obat-obatan untuk
mengurangi rasa pegal pada pinggangnya.
Pasien BAK 10-20 kali sehari, setiap kali BAK sebanyak - 1
gelas belimbing, berwarna kuning jernih. Nyeri saat BAK tidak ada,
rasa anyang-anyangan tidak ada, nyeri pinggang tidak ada, nyeri perut
bawah tidak ada, BAK berwarna keruh tidak ada, BAK berwarna
merah tidak ada, BAK berpasir tidak ada.
Pasien BAB 1-2 kali sehari, konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan, riwayat BAB warna hitam tidak ada. BAB disertai lendir
darah tidak ada.
Sejak 10 tahun yang lalu pasien diketahui memiliki tekanan
darah tinggi, namun pasien tidak rutin kontrol berobat. Riwayat sakit
kencing manis tidak ada, riwayat sakit jantung tidak ada, riwayat asma
tidak ada.

Riwayat penyakit dahulu :


Penyakit
Riwayat mondok
Riwayat sakit ginjal
Riwayat trauma
Riwayat operasi

Tempat Perawatan
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal

Keterangan
-

Riwayat penyakit keluarga


Penyakit
Riwayat sakit serupa

Riwayat darat tinggi

Riwayat sakit liver


Riwayat sakit
jantung
Riwayat sakit gula
Riwayat keganasan
Riwayat alergi

Keterangan
Disangkal
Ayah dan ibu pasien memiliki
riwayat tekanan darah tinggi.
Seluruh saudara pasien memiliki
sakit tekanan darah tinggi.
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal

Pohon keluarga

Keterangan :
: Pasien

Riwayat kebiasaan
Makan

Pasien mengaku tidak memiliki pantangan


dalam menu makan. Makan 3 kali sehari, 6-7

Merokok
Alkohol
Minum jamu
Obat bebas

sendok.
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Pasien sering membeli obat maag di warung
jika merasa tidak nyaman pada perutnya.

Riwayat gizi
Pasien mengaku makan sebanyak 3 kali sehari. Porsi untuk
sekali makan 6-7 sendok makan dengan dengan lauk dan sayur.
Riwayat sosial ekonomi
Pasien sekarang bekerja sebagai pedagang. Pasien tinggal
serumah dengan suami dan empat orang anaknya. Pasien berobat
tanpa menggunakan fasilitas asuransi.

Anamnesis sistem
1.

Keluhan utama

: Demam sejak 7 hari sebelum masuk

2.

Kulit

rumah sakit.
: Kering (-), pucat (-), menebal (-), gatal

3.

Kepala

(-), bercak kuning (-), kuning (-)


: Pusing (-), nggliyer (-), kepala terasa
berat (-), perasaan berputar-putar (-),
nyeri kepala (-), rambut mudah rontok

4.

Mata

(-)
: Mata

berkunang-kunang

(-/-),

pandangan kabur (-/-), gatal (-/-), mata


5.

Hidung

kuning (-/-), mata merah (-/-)


: Tersumbat (-), keluar darah (-), keluar

6.

Telinga

lendir atau air berlebihan (-), gatal (-)


: Telinga berdenging (-/-), pendengaran
berkurang (-/-), keluar cairan atau

7.
8.

Mulut

darah (-/-)
: Bibir kering (-), gusi mudah berdarah

Tenggorokan

(-), sariawan (-), gigi mudah goyah (-)


: Rasa kering dan gatal (-), nyeri untuk
menelan (-), sakit tenggorokan (-),

9.

Sistem respirasi

suara serak (-)


: Sesak nafas (-), batuk (-), dahak jernih
encer (-), darah (-), nyeri dada (-),

10.

mengi (-)
Sistem kardiovaskuler : Nyeri dada (-), terasa ada yang
menekan

(-),

sering

pingsan

(-),

berdebar-debar (-), keringat dingin (-),


ulu hati terasa panas (-), denyut jantung
meningkat (-), bangun malam karena
11.

sesak nafas (-)


Sistem gastrointestinal : Diare (-), perut mrongkol (-), perut
membesar (-), mual (+), muntah darah
(-), nafsu makan berkurang (-), nyeri

ulu hati (-), BAB hitam seperti petis (-),


BAB

bercampur

air

(-),

BAB

bercampur darah (-), BAB bercampur


lendir (-), rasa penuh di perut (-), cepat
kenyang (-), sulit BAB (-), perut nyeri
setelah makan (-), berat badan menurun
12.

progresif (-)
Sistem muskuloskeletal: Lemas di seluruh tubuh (-), leher kaku
(-), seluruh badan terasa keju-kemeng
(-), kaku sendi (-), nyeri di seluruh
persendian (-), bengkak sendi (-), nyeri

13.

otot (-), kaku otot (-), kejang (-)


Sistem genitouterinal : Nyeri saat BAK (-), panas saat BAK
(-), sering buang air kecil (-), air
kencing warna seperti teh (-), BAK
darah (-), nanah (-), anyang-anyangan
(-), sering menahan kencing (-), rasa
pegal di pinggang (+), rasa gatal pada
saluran kencing (-), rasa gatal pada alat
kelamin (-).

14.

Ekstremitas

a.

: Bengkak (-/-), lemah (-/-), luka (-/-),

Atas

kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung jari


terasa dingin (-/-), nyeri di sendi jari
(-/-), lebam-lebam kulit (-/-)
b.

Bawah

: Bengkak (-/-), lemah (-/-), luka (-/-),


kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung jari
terasa dingin (-/-), nyeri di sendi jari
(-/-), lebam-lebam kulit (-/-)

II.

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 19 Oktober 2016 dengan hasil
sebagai berikut:
1.
Keadaan umum

: Tampak sakit sedang, compos mentis,


GCS E4/V5/M6

2.

3.

4.

Tanda vital

Tensi

Nadi

Frekuensi nafas

Suhu

VAS

: 150/90 mmHg
: 88 kali /menit
: 20 kali /menit
: 39,40C
:1

Status gizi

Berat Badan

Tinggi Badan

IMT

Kesan
Kulit
: Warna coklat,

: 75 kg
: 160 cm
: 29,29 kg/m2
: Obese I
turgor menurun (-), hiperpigmentasi (-),

kering (-), teleangiektasis (-), petechie (-), ikterik (-),


5.

Kepala

ekimosis (-)
: Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, distribusi
merata, mudah rontok (-), luka (-), atrofi m. temporalis

6.

Mata

(-)
: Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-), perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan
diameter (3 mm/3 mm), reflek cahaya

(+/+), edema

7.

Telinga

palpebra (-/-), strabismus (-/-)


: Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan

8.
9.

Hidung
Mulut

tragus (-)
: Napas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
: Sianosis (-), gusi berdarah (-), papil lidah atrofi (-), gusi

10.

Leher

berdarah (-), luka pada sudut bibir (-), oral thrush (-)
: JVP R + 2 cm, trakea di tengah, simetris, pembesaran
kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening

11.

Thorax

leher (-), leher kaku (-), distensi vena-vena leher (-)


: Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada
kanan=kiri,

retraksi

intercostal

(-),

pernafasan

abdominothorakal, sela iga melebar (-), pembesaran


12.

kelenjar getah bening axilla (-/-)


Jantung

Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak

Palpasi
: Ictus kordis tidak kuat angkat, setinggi SIC VI
linea midklavicularis sinistra

Perkusi
:
Batas jantung kanan atas: SIC II linea sternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea parasternalis
-

dekstra
Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah: SIC VI linea midklavicularis

sinistra
Jantung kesan tidak melebar ke lateral
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal,

reguler, bising (-), gallop (-).


13. Pulmo
a.
Anterior

Inspeksi
Statis
: Normochest, simetris, sela iga tidak
-

Dinamis

melebar, iga tidak mendatar


: Pengembangan dada simetris kanan =
kiri, sela iga tidak melebar, retraksi

intercostal (-)
Palpasi
Statis
Dinamis

: Simetris
: Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba
kanan = kiri

Perkusi
Kanan

: Sonor, redup pada batas relatif paruhepar

pada

SIC

VI

linea

medioclavicularis dextra, pekak pada

Kiri

batas absolut paru hepar


: Sonor, sesuai batas paru jantung pada
SIC V linea medioclavicularis sinistra

Auskultasi

10

Kanan

: Suara dasar vesikuler, suara tambahan:


wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),

Kiri

ronkhi basah halus (-), krepitasi (-)


: Suara dasar vesikuler, suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),
ronkhi basah halus (-), krepitasi (-)

b.

Posterior

Inspeksi
Statis
-

Dinamis

: Normochest, simetris, sela iga tidak


melebar, iga tidak mendatar
: Pengembangan dada simetris kanan =
kiri, sela iga tidak melebar, retraksi

intercostal (-)
Palpasi
Statis
Dinamis

: Simetris
: Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba

kanan = kiri
Perkusi
Kanan
: Sonor.
Kiri
: Sonor.
Peranjakan diafragma 5 cm
Auskultasi
Kanan
: Suara dasar vesikuler, suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),
-

Kiri

ronkhi basah halus (-), krepitasi (-)


: Suara dasar vesikuler, suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-),
ronkhi basah halus (-), krepitasi (-)

13.

Abdomen

Inspeksi

: Dinding perut sejajar dinding thorax, ascites (-),


venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), caput medusae

(-), ikterik (-)


Auskultasi : Bising usus (+) 10 kali/menit , bruit hepar (-),

bising epigastrium (-)


: timpani (+), a. traube tympani (+), pekak alih (-),

Perkusi

undulasi (-)

11

Palpasi

: Supel (+), nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan


lien tidak teraba (+)

14.

Ekstremitas
Akral

dingin

_
_

_
_

Oedem

Superior Ka/Ki Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin
(-/-), ikterik (-/-), luka (-/-), kuku pucat (-/-), spoon nail
(-/-), clubing finger (-/-), flat nail (-/-), nyeri tekan dan
Inferior Ka/Ki

nyeri gerak di sendi jari (-/-), deformitas (-/-)


Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin
(-/-), ikterik (-/-), luka (-/-), kuku pucat (-/-), spoon nail
(-/-), clubing finger (-/-),flat nail (-/-), nyeri tekan dan
nyeri gerak sendi jari (-/-), deformitas (-/-)

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A.

Elektrokardiografi
Tanggal: 18 Oktober 2016

Kesimpulan:

12

Irama: Sinus rhythm


Heart Rate: 109 x/menit
Axis: normoaxis,
Gelombang P: normal
PR interval: 0,12 sekon
QRS kompleks: 0,89 sekon
ST segmen: isoelektris
T inverted: lead II, III, aVF, V3-V6
Q patologis: tidak ada
Hipertrofi: tidak ada
B.

Laboratorium darah
Tanggal: 18 Oktober 2016 jam 01.50
Pemeriksaan
Hb
Hct
AL
AT
AE
MCV
MCH
MCHC
RDW
MPV
PDW
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Gula darah sewaktu
SGOT
SGPT
Albumin
Creatinine
Ureum
Natrium darah
Kalium darah

Hasil
Satuan
HEMATOLOGI RUTIN
14.8
g/dl
44
%
12.8
103 / L
133
103 / L
4.59
103/ L
INDEKS ERITROSIT
95.5
/um
32.2
pg
33.8
g/dl
11.3
%
8.8
fl
16
%
HITUNG JENIS
0.10
%
0.90
%
75.60
%
19.50
%
3.90
%
KIMIA KLINIK
236
mg/dl
87
u/l
117
u/l
3,5
g/dl
0,7
mg/dl
35
mg/dl
ELEKTROLIT
125
mmol/L
4,4
mmol/L

13

Rujukan
12,0 15,6
33 45
4,5 11,0
150 450
4,10 5,10
80.0 96.0
28.0 33.0
33.0 36.0
11.6 14.6
7.2 11.1
25 - 65
0.00 4.00
0.00 2.00
55.00 80.00
22.00 44.00
0.00 7.00
60 140
0 35
0 45
3,2 - 4,6
0,8 1,3
< 50
136 145
3,3 5,1

Kalsium Ion
HbsAg

IV.

1, 07
mmol/L
SEROLOGI HEPATITIS
Reactive

1,17 1,29
Nonreactive

RESUME
1.

Keluhan utama

2.

Febris sejak 7 hari SMRS


Anamnesis:
Febris sejak 7 hari SMRS, nausea sejak 7 hari SMRS, Pegal

pada pinggang kanan dan kiri.


3. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit sedang, compos mentis, GCS
E4/V5/M6. Tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 112 kali /menit,
suhu 39,4oC, VAS 1. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
4.

epigastrium.
Pemeriksaan tambahan:
a.

Elektrokardiagrafi
Sinus takikardia, HR 109 x/menit, normoaxis, Hipertrofi (-)

b.

Laboratorium darah:
AL 12.8 ribu/ul; AT 133 ribu/ul; limfosit 19.50%; GDS 236
mg/dl; SGOT 87; SGPT 117, Na darah 125; Ca ion 1.07;
HbsAg reactive

V.

DIAGNOSIS ATAU PROBLEM


1.

Febris hari ke-7 et causa typhoid fever dd ISK asimtomatik dd DF dd


hepatitis

2.

Ischaemic inferior, anterolateral wall

3.

Hipertensi stage I

4.

Hiperglikemia reaktif dd DM tipe 2

5.

Peningkatan enzim transaminase et causa hepatitis

6.

Hiponatremia sedang

7.

Hipokalsemia ringan
14

VI.

PROGNOSIS
1.

Ad vitam

: Dubia ad bonam

2.

Ad sanam

: Dubia ad bonam

3.

Ad fungsionam

: Dubia ad malam

15

RENCANA AWAL

No
1.

Diagnosis

Pengkajian

Rencana Awal

(Assesment)

diagnosis

Febris hari ke-7 et Anamnesis:


causa demam

Demam sejak 7 hari

dengue dd ISK dd

SMRS, muncul

typhoid fever dd

mendadak

hepatitis

Rencana Terapi

Rencana

Rencana

Edukasi

Monitoring

Urin rutin

Bed rest tidak total

Penjelasan

Tanda vital

IgM Salmonella

Diet lunak 1700 kkal,

kepada pasien

Tanda

typhii
USG abdomen

Mual sejak 7 hari

tidak merangsang

tentang

lambung

kondisi,

Infus NaCL 0.9% 20

SMRS

tpm

Nyeri perut kanan

Injeksi ceftriaxone

atas, nyeri dirasakan

2g/24jam

tumpul

Inj ranitidine

Pegal pada pinggang

50mg/8jam

kanan dan kiri

Paracetamol

Sering BAK di malam

500mg/6jam PO jika

hari.

suhu > 37.5oC

Pemeriksaan fisik:
Suhu: 39.4oC, Nadi:

20

komplikasi,
serta prosedur
diagnostic
selanjutnya

perdarahan
Balans
cairan

112 x/menit, VAS: 3


di region epigastrik
Nyeri tekan
epigastrium
Pemeriksaan
penunjang:
AL 12.8 x 103/ul
AT 133 x 103/ul
2.

Ischaemic

HbsAg reactive
Anamnesis:

inferior,

Nyeri pada

anterolateral wall

epigastrium
Pemeriksaan fisik

Cek profil lipid


Cek enzim
jantung: CKMB
dan troponin

Aspilet 80 mg/24 jam


Clopidogrel

Penjelasan

75mg/24jam

tentang

kepada pasien
kondisi,
komplikasi,

Nyeri tekan

serta prosedur

epigastrium
Pemeriksaan

diagnostik

penunjang

selanjutnya

EKG: T-inverted di
lead II, III, aVF, dan

21

Tanda vital

V3-V6

3.

Hipertensi stage I

Anamnesis
Riwayat tekanan

Foto polos

Captopril 12.5mg/8jam

Penjelasan
kepada pasien

toraks

darah tinggi sejak 10

tentang

tahun yang lalu, tidak

kondisi,

rutin kontrol

komplikasi,

Pemeriksaan fisik

serta prosedur

Tekanan darah:

diagnostik
selanjutnya

150/90 mmHg

22

Tanda vital

4.

Hiperglikemia

Anamnesis

Cek GDP, G2PP

Penjelasan

Cek GDS

reaktif dd DM

BAK 10-20 kali

Cek HbA1c

kepada pasien

serial

tipe 2

5.

dalam sehari, masing-

tentang

masing sebanyak -

kondisi,

1 gelas belimbing

komplikasi,

Pemeriksaan fisik: -

serta prosedur

Pemeriksaan

diagnostik

penunjang

selanjutnya

Peningkatan

GDS: 236 mg/dl


Anamnesis: -

Cek LFT

enzim

Pemeriksaan fisik: -

Cek profil

transaminase et

Pemeriksaan

causa hepatitis

penunjang

kondisi,

SGOT 87 mg/dl

komplikasi,

SGPT 117 mg/dl

serta prosedur

Curcuma 1 tab/8jam

Penjelasan
kepada pasien
tentang

hepatitis

diagnostik
selanjutnya

23

Tanda vital

6.

Hiponatremia

Anamnesis: -

sedang

Pemeriksaan fisik: -

Urinalisis

Infus NaCl 0.9% 20

Penjelasan

Cek elektrolit

tpm

kepada pasien

post koreksi

Pemeriksaan

tentang

penunjang

kondisi,

Na darah: 125

komplikasi,
serta prosedur

mmol/L

7.

GDS: 236 mg/dl

diagnostik

Hipokalsemia

Anamnesis: -

selanjutnya
Penjelasan

Cek elektrolit

ringan

Pemeriksaan fisik: -

kepada pasien

post koreksi

Pemeriksaan

tentang

penunjang

kondisi,

Ca ion: 1.07 mmol/L

komplikasi,

CaCO3 tab 1 tab/8jam

serta prosedur
diagnostik
selanjutnya

24

FOLLOW UP
Tanggal

Subyektif

Obyektif

Assesment

25

Terapi / Plan

26

27

Laboratorium Darah (18 Oktober 2016 jam 14.00)


Pemeriksaan
Hb
Hct
AL
AT
AE
MCV
MCH
MCHC
RDW
MPV
PDW
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Gamma GT
Alkali fosfatase
Bilirubin total
Bilirubin direk
Bilirubin indirek
Protein total
Albumin
Globulin
HbeAg
Anti-HCV
IgM Salmonella typhii

Hasil
Satuan
HEMATOLOGI RUTIN
15.0
g/dl
44
%
3
12.6
10 / L
164
103 / L
4.73
103/ L
INDEKS ERITROSIT
92.0
/um
31.7
pg
34.4
g/dl
13.5
%
8.1
fl
2.7
g/dl
HITUNG JENIS
0.20
%
0.20
%
73.70
%
17.10
%
5.30
%
KIMIA KLINIK
345
u/l
85
u/l
0.80
mg/dl
0.40
mg/dl
0.40
mg/dl
6.3
g/dl
3.4
g/dl
2.9
g/dl
SEROLOGI HEPATITIS
Non reactive
Non reactive
LAIN - LAIN
Negatif

Rujukan
12,0 15,6
33 45
4,5 11,0
150 450
4,10 5,10
80.0 96.0
28.0 33.0
33.0 36.0
11.6 14.6
7.2 11.1
2.2 3.2
0.00 4.00
0.00 2.00
55.00 80.00
22.00 44.00
0.00 7.00
< 38
42 98
0 1.00
0.00 0.30
0.00 0.70
6.4 8.3
3.5 5.2
Nonreactive
Nonreactive
Negatif

Urinalisis (18 Oktober 2016 jam 14.00)


Pemeriksaan

Hasil
Satuan
MAKROSKOPIS

Warna

Yellow

Kejernihan

Cloudy
KIMIA URIN
1,026
6,0
500
Negatif
100
100
15
Normal

Berat Jenis
PH
Leukosit
Nitrit
Protein
Glukosa
Keton
Urobilinogen

20

/ L
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl

Rujukan

1,015 1,025
4,5 8,0
Negatif
Negatif
Negatif
Normal
Negatif
Normal

Bilirubin
Eritrosit
Leukosit
Epitel Skuamous
Epitel Transisional
Epitel Bulat
Hyline
Granulated
Lekosit
Small Round Cell
Mukus
Sperma
Konduktivitas
Lain-lain

Negatif
mg/dl
Negatif
0,2
mg/dl
Negatif
MIKROSKOPIS
44,7
/LPB
0 12
EPITEL
10 - 12
/LPB
Negatif
/LPB
Negatif
/LPB
Negatif
SILINDER
0
/LPK
03
/LPK
Negatif
/LPK
Negatif
0,7
0,0 0,0
/ L
0,00
0,00 0,00
/ L
0,0
0,0 0,0
/ L
15,8
mS/cm
3,0 32,0
Eritrosit 4 - 6/LPB, Leukosit 40 45/LPB, Kristal Amorf
(+), Bakteri (+++)

21

Parasitologi tinja (18 Oktober 2016)


Kesimpulan: Tidak ditemukan parasite maupun jamur pathogen pada sampel tinja.
Foto toraks (19 Oktober 2016)

Foto Toraks PA
Cor

: Besar dan bentuk normal

Pulmo

: Tak tampak infiltrate/nodul di kedua lapang paru, corakan


bronkovaskuler normal

Sinus costophrenicus kanan dan kiri tajam


Hemidiaphragma kanan dan kiri normal
Trakhea di tengah
Tak tampak proses osteolitik/blastik
Kesimpulan

: Cor dan pulmo dalam batas normal

22

USG Abdomen (19 Oktober 2016)

23

24

Hepar : ukuran normal, echostruktur meningkat kasar, sudut lancip, tak tampak
dilatasi Sistema vaskuler dan ductus bilier, nodul/kista/massa (-)
GB/Pankreas/Ren dextra dan sinistra/Lien/VU/Uterus tak tampak kelainan
Kesimpulan

: Menyokong gambaran hepatitis

25

20

Anda mungkin juga menyukai